Halaman:Wayang Cina - Jawa di Yogyakarta.pdf/50

Halaman ini tervalidasi
disajikan, dapat dilakukan penggantian kepala seseorang tokoh dengan tokoh lain yang dikehendaki dalang. Itulah sebabnya, dibuat lepas sejumlah kepala tokoh-tokoh wayang (Lihat LAMPIRAN halaman Foto ). Kepala seseorang tokoh, dapat diganti dengan tokoh yang sama, tapi yang berbeda warna wajahnya dan penutup kepalanya. Dengan cara begitu, dapat dihasilkan efek yang dalam pakeliran Jawa disebut wanda. Artinya, tokoh yang sama dengan warna wajah, raut muka dan penutup kepala atau tata rambut yang berbeda. Kepala tokoh-tokoh wayang yang dapat dicopot itu, dapat pula menciptakan suasana yang dramatis jika dalam adegan perang, ada tokoh yang terpenggal lehernya. Rupanya Gan Thwan Sing, tatkala membuat wayang Cina – Jawa gaya baru (yang sekarang menjadi milik Dr. F. Seltmann), meninggalkan teknik penggantian kepala. Pembuatan wayang Cina – Jawa gaya baru, diberi gapit sampai bagian kepala tak berbeda dengan gapit wayang kulit Jawa.

15. Pahatan (perforasi)

Seperti halnya dengan pahatan (perforasi) wayang kulit Jawa, pahatan (perforasi) wayang Cina – Jawa, dimaksudkan untuk memperoleh ruang gerak yang menghasilkan efek bayangan (silhoutte). Akan tetapi, karena susunan badan dan anggauta-angguta badan wayang Cina – Jawa dibuat secara wajar (naturalistik), maka sulitlah dilakukan penatahan yang rumit. Sehingga tatahan wayang Cina – Jawa, tak dapat menghasilkan seni tatahan yang tinggi kwalitasnya. Tokoh-tokoh wayang Cina – Jawa yang sekarang menjadi milik Museum Sana Budaya, tatahan-tatahannya masih sangat sederhana. Tokoh-tokoh wayang Cina – Jawa yang sekarang menjadi milik Dr. F. Seltmann, tatahan-tatahannya agak lebih rumit, namun masih di bawah kwalitas tatahan wayang kulit Jawa.

16. Palemahan wayang

Tokoh-tokoh wayang kulit Cina – Jawa yang sekarang tersimpan di Museum Sana Budaya, dibuat tanpa palemahan wayang atau siten-siten. Kecuali dua tokoh abdi wanita (emban) yang diambil dari perbendaharaan wayang kulit Jawa. Yaitu tokoh Cangik dan Limbuk. Kedua tokoh itu, diberi palemahan wayang yang menghubungkan tumit kaki depan

43