Halaman:Zonder lentera.pdf/40

Halaman ini tervalidasi

32

Kartoe-kartoe diïntip dengen perlahan, dan achirnja dengen moeka bersorot girang itoe bandar balikin kartoenja sambil treak „sembilan!“ dan teroes garoek antero oewang jang ada di medja.

Tan Tjo Lat menggêrêng sedikit koetika meliat oewangnja anjoet. Ia rogo lagi sakoenja, dan toeroet pasang lagi ƒ 10, tapi ini pasangan poen mati.

Tan Tjo Lat garoek-garoek idoengnja jang berwarna merah lantaran terlaloe banjak tenggak alkohol. Koetika kartoe moelai dibagi, ia lemparken lagi salembar oewang kertas dari ƒ 25, jang djoega kena digaroek oleh bandar.

Dengen menggrendeng dan menjoempain, sedeng djidatnja bertjoetjoeran kringet, ia ambil dompet oewangnja dan toewang antero isinja, jang terdiri dari oewang perakan, tengahan, talènan dan pitjisan, sama sekali kira berdjoembla ƒ 15, jaitoe sisa dari oewang jang masih katinggalan dalem sakoenja. Ini oewang djoega achirnja kena digaroek oleh bandar.

Dengen banting kaki ia menghamperi medja tempat botol brendy, minoem tiga glas dengen tjepet, lantes balik kombali ka medja djoedi, tinggal menongkrong disitoe