Halaman:Zonder lentera.pdf/46

Halaman ini tervalidasi

38

ada trima soerat-soerat anoniem jang boesoekin pada toean”.

Tan Tjo Lat djadi glagapan, sebab ia tida brani seboet namanja itoe prijaie jang kasih itoe katerangan padanja. Achirnja ia menjaoet sadja, ia ada taro doegahan tentoe itoe commissaris ada trima itoe soerat-soerat, sebab ia ada dimoesoein oleh orang-orang djahat jang sring ganggoe kasantosaän di kampoeng Tionghoa, jang merasa sakit hati kerna ia selaloe basmi segala perboeatan jang tida baek.

„Saja heran”, saoet itoe commissaris, „laen-laen pegawe politie, jang djoega bekerdja dengen radjin seperti Wijkmeester, tida koeatir pada fitenahannja orang-orang djahat”.

Ini perkataän ada sabagi satoe djotosan jang membikin Tan Tjo Lat poenja badan koetjoerken kringet dingin. Ia paksa dirinja aken tertawa, dan berkata:

„Saja djoega tida takaoet apa-apa, tjoemah saja minta toean djangan lantes pertjaja segala pengadoean jang boekan-boekan, sablonnja denger djoega saja poenja keterangan. Saja nanti terangken resianja orang-orang jang toelis itoe pengadoean“.

Komoedian Tan Tjo Lat, moelai seboet