Halaman:Permendiknas nomor 46 tahun 2009 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.djvu/27: Perbedaan antara revisi
Status halaman | Status halaman | ||
- | + | Belum diuji baca | |
Badan halaman (untuk ditransklusikan): | Badan halaman (untuk ditransklusikan): | ||
Baris 1: | Baris 1: | ||
:{| |
|||
<pre> |
|||
|- |
|||
pukul 11.00 siang |
|||
| || |
|||
pukul 5.00 sore |
|||
:{| |
|||
pukul 8.00 malam |
|||
|- |
|||
(2) Penulisan waktu dengan angka dalam sistem 24 tidak memerlukan keterangan |
|||
| || |
|||
pagi, siang, atau malam. |
|||
:pukul 11.00 ''siang'' |
|||
Misalnya: |
|||
pukul |
:pukul 5.00 ''sore'' |
||
pukul |
:pukul 8.00 ''malam'' |
||
|- valign="top" |
|||
pukul 11.00 |
|||
| (2) || Penulisan waktu dengan angka dalam sistem 24 tidak memerlukan keterangan pagi, siang, atau malam. |
|||
pukul 17.00 |
|||
|- |
|||
pukul 22.00 |
|||
| || Misalnya: |
|||
4. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan |
|||
:pukul 00.45 |
|||
jangka waktu. |
|||
:pukul 07.30 |
|||
Misalnya: |
|||
:pukul 11.00 |
|||
1.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik) |
|||
:pukul 17.00 |
|||
0.20.30 jam (20 menit, 30 detik) |
|||
:pukul 22.00 |
|||
0.0.30 jam (30 detik) |
|||
|} |
|||
5. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak |
|||
|- valign="top" |
|||
berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit. |
|||
| 4. || Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu. |
|||
Misalnya: |
|||
|- |
|||
Alwi, Hasan, Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa, dan Anton Siregar, Merari. 1920. |
|||
| || Misalnya: |
|||
Azab dan Sengsara. Weltevreden: Balai Poestaka. |
|||
:1.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik) |
|||
Catatan: |
|||
:0.20.30 jam (20 menit, 30 detik) |
|||
Urutan informasi mengenai daftar pustaka tergantung pada lembaga yang bersangkutan. |
|||
:0.0.30 jam (30 detik) |
|||
6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang |
|||
|- valign="top" |
|||
menunjukkan jumlah. |
|||
| 5. || Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit. |
|||
Misalnya: |
|||
|- |
|||
Desa itu berpenduduk 24.200 orang. |
|||
| || Misalnya: |
|||
Siswa yang lulus masuk perguruan tinggi negeri 12.000 orang. |
|||
:Alwi, Hasan, Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa, dan Anton Siregar, Merari. 1920. ''Azab dan Sengsara''. Weltevreden: Balai Poestaka. |
|||
Penduduk Jakarta lebih dari 11.000.000 orang. |
|||
|- |
|||
Catatan: |
|||
| || Catatan: |
|||
(1) Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya |
|||
:Urutan informasi mengenai daftar pustaka tergantung pada lembaga yang bersangkutan. |
|||
yang tidak menunjukkan jumlah. |
|||
|- valign="top" |
|||
Misalnya: |
|||
| 6. || Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah. |
|||
Dia lahir pada tahun 1956 di Bandung. |
|||
|- |
|||
Lihat halaman 2345 dan seterusnya. |
|||
| || Misalnya: |
|||
Nomor gironya 5645678. |
|||
:Desa itu berpenduduk ''24.200'' orang. |
|||
(2) Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau |
|||
:Siswa yang lulus masuk perguruan tinggi negeri ''12.000'' orang. |
|||
kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya. |
|||
:Penduduk Jakarta lebih dari ''11.000.000'' orang. |
|||
Misalnya: |
|||
|- |
|||
Acara Kunjungan Menteri Pendidikan Nasional |
|||
| || Catatan: |
|||
Bentuk dan Kedaulatan (Bab I UUD 1945) |
|||
:{| |
|||
Salah Asuhan |
|||
|- valign="top" |
|||
(3) Tanda titik tidak dipakai di belakang (a) nama dan alamat penerima surat, (b) |
|||
| (1) || Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah. |
|||
nama dan alamat pengirim surat, dan (c) di belakang tanggal surat. |
|||
|- |
|||
Misalnya: |
|||
| || Misalnya: |
|||
Yth. Kepala Kantor Penempatan Tenaga |
|||
:Dia lahir pada tahun ''1956'' di Bandung. |
|||
:Lihat halaman ''2345'' dan seterusnya. |
|||
</pre> |
|||
:Nomor gironya ''5645678''. |
|||
|- valign="top" |
|||
| (2) || Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya. |
|||
|- |
|||
| || Misalnya: |
|||
:Acara Kunjungan Menteri Pendidikan Nasional |
|||
:Bentuk dan Kedaulatan (Bab I UUD 1945) |
|||
:''Salah Asuhan'' |
|||
|- valign="top" |
|||
| (3) || Tanda titik tidak dipakai di belakang (a) nama dan alamat penerima surat, (b) nama dan alamat pengirim surat, dan (c) di belakang tanggal surat. |
|||
|- |
|||
| || Misalnya: |
|||
:Yth. Kepala Kantor Penempatan Tenaga |
|||
|} |
|||
|} |