Buku Praktis Bahasa Indonesia 1/Kalimat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hazard-SJ (bicara | kontrib)
k ←Membatalkan revisi 31012 oleh 180.249.189.67 (Bicara)
IvanLanin (bicara | kontrib)
Baris 302:
 
==Ungkapan Penghubung Antarkalimat==
 
Bila membuat sebuah komposisi atau karangan, kalimat yang terlalu panjang kadang-kadang harus dihindari. Akan tetapi, kalimat yang pendek-pendek tetap harus berpautan agar padu. Sarana pemaduan yang digunakan lazim disebut ungkapan penghubung antarkalimat. Berikut ini akan disajikan beberapa contoh ungkapan pengubung antarkalimat.
 
Pada bagian (a) disajikan dua kalimat yang tidak padu, sedangkan pad bagian (b) dua kalimat itu menjadi padu oleh adanya ungkapan penghubung antarkalimat.
 
Ada beberapa ungkapan untuk menyatakan pertentangan konsekuensi logis dengan hal yang dinyatakan pada kalimat sebelumnya. Misalnya, ''biarpun demikian, sekalipun begitu, sungguhpun demikian, walaupun demikian, ''dan ''meskipun demikian.'' Berikut ini adalah salah satu contoh pemakaiannya.
 
(1a) Ia tidak mempunyai bekabekal lyangyang cukup. Ia tetap akan berangkat ke Riau.
 
(1b) Ia tidak mempunyai bekal yang cukup. Biarpun demikian, ia tetap akan berangkat ke Riau.
 
Pada contoh di atas konsekuensi logis dari kalimat pertama (1a), yakni ia tidak mempunyai bekal yang cukup, ialah bahwa ia tidak akan pergi. Ternyata konsekuensi itu tidak terjadi dan yang terjadi justru bertentangan dengannya.
 
Ungkapan namun dan akan tetapi juga dapat menyatakan pertentangan sehingga dapat mengganti pemakaian ungkapan yang disebutkan pada butir 1 di atas. Selain itu, namun dan akan tetapi juga dapat menyatakan pertentangan yang tidak berkenaan dengan konsekuensi kalimat sebelumnya. Syarat yang berat bagi terlaksananya pernyataan sebelumnya, misalnya, juga dapat ditautkan dengan namun dan akan tetapi. Berikut ini adalah salah satu contohnya.
 
(2a)
(2a) Kemakmuran dapat segera terwujud. Kita harus bekerja keras untuk mencapainya.
 
(2b) Kemakmuran dapat segera terwujud. Akan tetapi, kita harus bekerja keras untuk mencapainya.
 
Pada contoh itu namun dan akan tetapi dapat digunakan, tetapi ungkapan seperti biarpun demikian dan meskipun demikian tidak dapat menggantikannya. Perlu juga diingat bahwa dalam bahasa baku konjungsi tetapi digunakan sebagai penghubung intrakalimat, tidak digunakan sebagai penghubung antar-kalimat.
 
Ada pula ungkapan penghubung antarkalimat yang lain yang digunakan untuk menyatakn kelanjutan peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya. Contohnya adalah ''kemudian, sesudah itu, setelah itu, ''dan ''selanjutnya.'' Berikut ini adalah salah satu contoh pemakaiannya.
 
(3a) Kami pergi ke Bogor. Kami pergi ke rumah Pak Suminta di Cianjur.
 
(3b) Kami pergi ke Bogor. Sesudah itu, kami pergi ke rumah Pak Suminta di Cianjur.
 
Jika pemaparan urutan peristiwanya terbalik, ungkapan yang digunakan adalah sebelum itu seperti pada contoh berikut.
 
(3c) Kami pergi ke rumah Pak Suminta di Cianjur. Sebelum itu, kami pergi ke Bogor.
 
Ungkapan yang menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di samping yang telah dinyatakan sebelumnya adalah ''selain itu, di samping itu, tambahan pula, ''dan ini adalah salah satu contoh pemakaiannya.
 
(4a) Penduduk setempat minta tenaga seorang dokter.
(4a) Penduduk setempat minta tenaga seorang dokter. Mereka menginginkan penyuluhan kesehatan secara rutin.
 
(4b) Penduduk setempat minta tenaga seorang dokter. Selain itu, mereka menginginkan penyuluhan kesehatan secara rutin.
 
Ungkapan sebaliknya menyatakan hal yang berbalikan dengan pernyatan sebelumnya, seperti terlihat pada contoh berikut.
 
(5a) Hapsari senang bermain boneka. Kakaknya lebih suka membantu Ibu memasak.
 
(5b) Hapsari senang bermain boneka. Sebaliknya, kakaknya lebih suka membantu Ibu memasak.
 
Untuk menguatkan pernyataan sebelumnya, dengan cara menambahkan hal yang lain, dapat digunakan malahan dan bahkan. Berikut ini adalah salah satu contoh pemakaiannya.
 
(6a) Polisi sudah dilapori mengenai kasus itu. Polisi sudah mulai menanganinya.
 
(6b) Polisi sudah dilapori mengenai kasus itu. Bahkan, mereka sudah mulai menanganinya.
 
Jika hal yang ditambahkan itu merupakan kebalikan pernyataan sebelumnya, baik ungkapan malahan, bahkan, maupun sebaliknya dapat digunakan. Berikut ini contohnya.
 
(6c) Penjahat itu tidak mengindahkan tembakan peringatan. Sebaliknya Bahkan, dia melawan polisi dengan belati.
 
Ungkapan yang menyatakan konsekuensi atau hal yang dengan sendirinya terjadi akibat peristiwa yang lain adalah dengan demikian. Contoh pemakaiannya adalah sebagai berikut.
 
(7a) Pintu aula akan ditutup sesudah pertunjukan mulai. Tidak ada penonton keluar masuk selama pertunjukan berlangsung.
 
(7b) Pintu aula akan ditutup sesudah pertunjukan mulai. Dengan demikian, tidak ada penonton keluar masuk selama pertunjukan berlangsung.
Ungkapan oleh sebab itu dan oleh karena itu, yang mirip fungsinya dengan ungkapan dengan demikian, digunakan untuk merujuk pernyataan sebelumnya sebagai alasan terjadinya suatu peristiwa. Berikut ini adalah salah satu contoh pemakaiannya.
 
(8a) Nilai yang diperolehnya sangat buruk. Ia dinyatakan tidak lulus.
 
(8b) Nilai yang diperolehnya sangat buruk. Oleh sebab itu, ia dinyatakan tidak lulus.
 
Contoh-contoh di atas memperlihatkan bahwa pengubung antarkalimat menghubungkan dua kalimat yang utuh. Karena kedua kalimat itu terpisah, subjek pada kalimat kedua tetap dipertahankan
Contoh-contoh di atas memperlihatkan bahwa pengubung antarkalimat menghubungkan dua kalimat yang utuh. Karena kedua kalimat itu terpisah, subjek pada kalimat kedua tetap dipertahankan meskipun sama dengan subjek kalimat sebelumnya. Dengan demikian, dalam bahasa baku kalimat seperti nomor (1b) tidak dapat menjadi Ia tidak mempunyai bekal yang cukup. Biarpun demikian, tetap akan berangkat ke Riau. Penghilangan subjek seperti itu menjadikan kalimat itu tidak baku.
 
==Kalimat Bernalar==