Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 874:
==<center> BAB V: Pedoman Perilaku Penyiaran </center>==
====<center>Pasal 48</center>====
:(1) Pedoman perilaku penyiaran bagi penyelenggaraan siaran ditetapkan oleh KPI.
Baris 894 ⟶ 893:
:(5) KPI memfasilitasi pembentukan kode etik penyiaran.
====<center>Pasal 49</center>====
KPI secara berkala menilai pedoman perilaku penyiaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 ayat (3) sesuai dengan perubahan peraturan perundang-undangan dan perkembangan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
====<center>Pasal 50</center>====▼
:(1) KPI
:(2) KPI wajib menerima aduan dari setiap orang atau kelompok yang mengetahui adanya pelanggaran terhadap pedoman perilaku▼
▲===<center>Pasal 50</center>===
▲kelompok yang mengetahui adanya pelanggaran terhadap pedoman perilaku
penyiaran.
:(3) KPI wajib menindaklanjuti aduan resmi mengenai hal-hal yang bersifat mendasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) huruf e.▼
:(4) KPI wajib meneruskan aduan kepada lembaga penyiaran yang bersangkutan dan memberikan kesempatan hak jawab.▼
:(5) KPI wajib menyampaikan secara tertulis hasil evaluasi dan penilaian kepada pihak yang mengajukan aduan dan Lembaga Penyiaran yang terkait.▼
====<center>Pasal 51</center>====▼
▲hal-hal yang bersifat mendasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat
▲penyiaran yang bersangkutan dan memberikan kesempatan hak jawab.
▲evaluasi dan penilaian kepada pihak yang mengajukan aduan dan Lembaga
▲===<center>Pasal 51</center>===
:(1) KPI dapat mewajibkan Lembaga Penyiaran untuk menyiarkan dan/atau menerbitkan pernyataan yang berkaitan dengan aduan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (2) apabila terbukti benar.
:(2) Semua Lembaga Penyiaran wajib menaati keputusan yang dikeluarkan oleh KPI yang berdasarkan pedoman perilaku penyiaran.
==<center> BAB VI: Peran Serta Masyarakat </center>==
|