Halaman:Amandemen I UUD 1945.djvu/3: Perbedaan antara revisi

Wikisource-bot (bicara | kontrib)
Pywikibot touch edit
FelixJL111 (bicara | kontrib)
Tag: Tervalidasi
Status halamanStatus halaman
-
Telah diuji baca
+
Tervalidasi
Badan halaman (untuk ditransklusikan):Badan halaman (untuk ditransklusikan):
Baris 1: Baris 1:
{{PUU-pasal|i=0|{{PUU-ayat|m=3
{|
|Jika rancangan undang-undang itu tidak mendapat persetujuan bersama, rancangan undang-undang itu tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan Dewan Perwakilan Rakyat masa itu.
|Presiden mengesahkan rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama untuk menjadi undang-undang.
}}}}

{{PUU-pasal|Pasal=21|i=0|Anggota Dewan Perwakilan Rakyat berhak mengajukan usul rancangan undang-undang.}}


Naskah perubahan ini merupakan bagian tak terpisahkan dari naskah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Perubahan tersebut diputuskan dalam Rapat Paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia ke-12 tanggal 19 Oktober 1999 Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, dan mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.


{{center|Ditetapkan di Jakarta,<br />
pada tanggal 19 Oktober 1999}}

{{center|MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT<br>REPUBLIK INDONESIA,}}

{{center|Ketua,}}



{{center|Prof. Dr. H.M. [[w:Amien Rais|Amien Rais]], M.A.}}
<includeonly>

{| width=100% style="table-layout:fixed;"
|-
|-
|{{center|Wakil Ketua,}}
|valign="top"|(3)

|Jika rancangan undang-undang itu tidak mendapat persetujuan bersama, rancangan<br>undang-undang itu tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan Dewan Perwakilan<br>Rakyat masa itu.

|-

|valign="top"|(4)
{{center|Prof. Dr. Ir. [[w:Ginandjar Kartasasmita|Ginandjar Kartasasmita]]}}
|Presiden mengesahkan rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama<br>untuk menjadi undang-undang.
|{{center|Wakil Ketua,}}



{{center|Drs. [[w:Kwik Kian Gie|Kwik Kian Gie]]}}
|}
|}



<noinclude>{|
{| width=100% style="table-layout:fixed;"
|-
|-
|{{center|Wakil Ketua,}}
|</noinclude>
<center>'''Pasal 21'''</center>


&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;Anggota Dewan Perwakilan Rakyat berhak mengajukan usul rancangan undang-<br>undang. Naskah perubahan ini merupakan bagian tak terpisahkan dari naskah Undang-<br>Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Perubahan tersebut diputuskan<br>dalam Rapat Paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia ke-12<br>tanggal 19 Oktober 1999 Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik<br>Indonesia, dan mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.



{{center|H. [[w:Matori Abdul Djalil|Matori Abdul Djalil]]}}
|{{center|Wakil Ketua,}}



{{center|Drs. H.M. [[w:Husnie Thamrin|Husnie Thamrin]]}}
|}


{| width=100% style="table-layout:fixed;"
|-
|-
|{{center|Wakil Ketua,}}
| align="right" |Ditetapkan di Jakarta<br>
pada tanggal 19 Oktober 1999<br><br>
|-
|
{| align="right"
|-
| align="center" |MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT<br>REPUBLIK INDONESIA<br>KETUA<br><br>


ttd.<br><br>


Prof. Dr. H.M. [[w:Amien Rais|Amien Rais]], M.A.<br><br>
<includeonly>
{{clear}}
WAKIL KETUA<br><br>
H. [[w:Matori Abdul Djalil|Matori Abdul Djalil]]<br>
Drs. [[w:Kwik Kian Gie|Kwik Kian Gie]]<br>
Prof. Dr. Ir. [[w:Ginandjar Kartasasmita|Ginandjar Kartasasmita]]<br>
Drs. H.M. [[w:Husnie Thamrin|Husnie Thamrin]]<br>
[[w:Hari Sabarno|Hari Sabarno]], SIP., M.B.A., M.M.<br>
Prof. Dr. [[w:Jusuf Amir Feisal|Jusuf Amir Feisal]], S.Pd.<br>
Drs. H.A. [[w:Nazri Adlani|Nazri Adlani]]<br>
</includeonly>


{{center|Dr. [[w:Hari Sabarno|Hari Sabarno]], SIP., M.B.A., M.M.}}
|{{center|Wakil Ketua,}}



{{center|Prof. Dr. [[w:Jusuf Amir Feisal|Jusuf Amir Feisal]], S.Pd.}}
|}
|}

|}

{{center|Wakil Ketua,}}



{{center|Drs. H.A. [[w:Nazri Adlani|Nazri Adlani]]}}
</includeonly>
Kaki (tanpa inklusi):Kaki (tanpa inklusi):
Baris 1: Baris 1:

<references/>
<references/>