Kami Perkenalkan/Sedjarah Hidup Pedjabat-Pedjabat Tinggi Angkatan Perang

Kami Perkenalkan
Sedjarah Hidup Pedjabat-Pedjabat Tinggi Angkatan Perang

SEDJARAH HIDUP

PEDJABAT- PEDJABAT TINGGI

ANGKATAN PERANG R. I.


Kepala Staf Angkatan Perang

Kepala Staf Angkatan Darat

Kepala Staf Angkatan Laut

Kepala Staf Angkatan Udara

Panglima Territorium I

Panglima Territorium II

Panglima Territorium III

Panglima Territorium IV

Panglima Territorium V

Panglima Territorium VI

Panglima Territorium VII



SIMATUPANG, Djenderal Major Tahi Bonar

Dilahirkan di: Sidikalang, Tapanuli pada tahun 1920.

Pendidikan : A.M.S. di Djakarta dan Sekolah Akademi Militer Bandung 8 tahun.

Anggota partai: tidak berpartai

Kedudukan sekarang : Kepala Staf Angkatan Perang.

Pekerdjaan dan peng-

alaman jg. lampau : sedjak tahun 1939 hingga 1943 ia pernah mendjadi Cadet kemudian Cadet Vaandrig K.M.A. Setelah Tentara Djepang mendar: di Pulau Djawa, ia ditawan oleh pemerintah militer Djepang.

Kemudian, ia bekerdja sebagai pegawai Kementerian Keuangan. Didjaman perdjuangan kemerdekaan Indonesia, ia mendjabat Kepala Bagian Orgnisasi Markas Besar Tentara, kemudian sebagai anggota Panitia Reorganisasi Tentara Nasional Indonesia. Disekitar perundingan Linggardjati dan Renville, ia turut serta dalam soal militer.

Disamping djabatannja sebagai Kepala Staf Angkatan Perang, iapun duduk sebagai anggota Dewan Pertahanan Negara.

SUGENG, Djenderal Major Bambang

Dilahirkan di : Tegalredjo, Magelang pada tanggal 31 Nop. 1913.

Pendidikan : A.M.S. A dan Resentai Bogor.

Anggota partai : tidak berpartai.

Kedudukan sekarang : Kepala Staf Angkatan Darat.

Pekerdjaan dan peng-

alaman jg. lampau : sedjak tahun 1930 hingga tahun 1940, ia bekerdja sebagai propagandis dari Direktorat Dalam Negeri di Lampong. Kemudian. bekerdja pada Kantor Bupati Temanggung. Didjaman Djepang mendjabat Tyodantyo Magelang dan dalam tahun 1945 sebagai Resimen Komandan Wonosobo (S.P. Plm. Besar). Sedjak tahun 1949-1952, memegang beberapa djabatan penting, diantaranja sebagai : Kepala Staf Umum Gabungan Angkatan Darat R.I.S. di Djakarta; Pedjabat Panglima Divisi I dan Gubernur Militer Djawa Timur. Kemudian diangkat sebagai pedjabat Kepala Staf Angkatan Darat untuk selandjutnya sebagai kepala staf dengan pangkat Djenderal Major.

SUBIJAKTO, Laksamana Muda Laut, Raden

Dilahirkan di : Bukatedja, Banjumas pada tanggal 14 Djuli 1917.

Pendidikan : Middelbare Landbouw-school Bogor 3 tahun dan Koninklijke Instituut der Marine, Inggris 2 tahun.

Anggota partai : tidak berpartai.

Kedudukan sekarang : Kepala Staf Angkatan Laut.

Pekerdjaan dan peng-

alaman jg. lampau: antara tahun 1941 hingga 1942, ia bekerdja selaku Adjunt Visserij-Consulent di Ambarawa.

Kemudian, antara tahun 1942 hingga 1949, memegang beberapa djabatan penting, diantaranja sebagai; Aspirant Reserve Officier dari Koninklijke Marine; Ltz. III K.M. R. untuk kemudian sebagai Pegawai Tinggi diperbantukan pada Menteri pada Kementerian Pertahanan. Pada bulan Mei 1948, ia diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut R.I.

Dengan lahirnja Negara R.I.S. untuk kemudian Negara Kesatuan pada tanggal 17 Agustus 1950, ia tetap mendjabat Kepala Staf Angkatan Laut R.I. dengan pangkat terachir Laksamana Muda Laut.

46

SURYADARMA, Laksamana Muda Udara, Raden Suryadi

Dilahirkan di : Banjuwangi pada tanggal 6 Desember 1912.

Pendidikan : Sekolah Tinggi dan K.M.A. Breda tahun 1934.

Anggota partai : tidak berpartai.

Kedudukan sekarang: Kepala Staf Angkatan Udara R.I.

Pekerdjaan dan peng-

alaman jg. lampau : sedjak tahun 1936-1939, ia mendjadi murid Pengintai (Leerling Waarnemer school) ; setelah berhenti diangkat kembali mendjadi Pengintai pada pasukan pembom Glean Martin, Vliegtuiggroep Andir. Pada tahun 1940-1942, sebagai instruktur Waarnemer school di Vlieg en Waarnemerschool Kalidjati, dan di 7e Vliegtuig Afdeling, Reserver Afdeling. Waktu perang Pasifik petjah, ia mengikuti operasi (mission) jang berpangkalan di Vliegbasis Sumatera Selatan. Waktu pendudukan Djepang mendjadi Polisi di Bandung dan ber-turut² sebagai Kepala Seksi III/II dan Kepala Administrasi Kantor Polisi Pusat Bandung.
Setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ia turut mendirikan B.K.R. Priangan. Pada bulan September 1945, ia diberi tugas untuk membentuk Angkatan Udara R.I. dengan pangkat Komodor Udara. Pada tahun 1948-1949, oleh Presiden diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Perang merangkap Kepala Staf Angkatan Udara. Kemudian, berhenti sebagai Kepala Staf Angkatan Perang dan memegang Kepala Staf Angkatan Udara. Waktu agresi ke-II tentara Belanda, ia ditawan dan diasingkan ke Bangka.
Dalam Konperensi Medja Bundar di Negeri Belanda, ia duduk sebagai Penasihat Ahli Penerbangan dari Delegasi Indonesia. Lahirnja Negara R.I.S. untuk kemudian Negara Kesatuan, ber-turut² memangku djabatan Kepala Staf Angkatan Udara R.I. dengan pangkat terachir Laksamana Muda Udara.

SIMBOLON, Kolonel Maludin

Dilahirkan di : Tarutung pada tanggal 13 September 1916.

Pendidikan : H.I.K. dan Sekolah Opsir Gyu Gun. Anggota partai: tidak berpartai.

Kedudukan sekarang: Panglima Territorium I Bukit Barisan.

Pekerdjaan dan peng-

alaman jg. lampau : pada tahun 1:38-1943 pernah bekerdja sebagai Guru Sekolah Rakjat Kristen di Surakarta dan di Sragen; Guru pada Jajasan Redjang Setia di Tjurup jang kemudian didjaman pendudukan Djepang sebagai Syei Gyu di Pagar Alam.
Setelah Kemerdekaan Indonesia diproklamirkan, ia diangkat sebagai Panglima Komandan T.N.I. di Sumatera Selatan; Kolonel T.N.I. di Lahat untuk kemudian di Medan: Kolonel, Panglima T.T. Staf I dan selandjutnja selaku Panglima T.N.I. Sumatera Utara dengan pangkat Kolonel.

UTOYO, Kolonel Bambang

Dilahirkan di : Dagam-Tuban, Djawa Tengah pada tanggal 20 Agustus 1920

Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama B dan Gyu Gun Kanbu.

Anggota partai : tidak berpartai.

Kedudukan sekarang : Pemangku Djabatan Panglima Territorium II Sumatera Selatan.

Pekerdjaan dan peng-

alaman jg. lampau : sedjak tahun 1940-1944, bekerdja sebagai Klerk Analyst pada B.P.M. Pladju. Kemudian, selaku Kader Gyu Gun Kanbu, Pemerintah Militer Djepang Kawaida Butay Palembang. Setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ia mendjabat Cadet Resimen dan Cadet Divisi II Palembang dengan pangkat Letn. Kolonel untuk kemudian Kolonel.
Djabatan lain jang dipegangnja: sebagai Cadet Bagian Garuda Merah, S.T.P., R.S.S. dan Panglima T.T., II Sumatera Selatan, Palembang, Sedjak tahun 1951 - 1952 ; mendjabat Panglima T.T. Staf ,,G” Territorium II. Pada tanggal 28 Djuli ia dibebaskan dari tugas Panglima T.T. II karena sakit. Dengan terdjadinja pergeseran dalam Komando T.T. II, ia diangkat lagi sebagai Pd. Panglima T.T. II dengan pangkat Kolonel.

47

KAWILARANG, Kolonel Alex Evert

Dilahirkan di : Djatinegara pada tanggal 23 Pebruari 1920

Pendidikan : H.B.S. dan K.M.A. Bandung.

Anggota partai : tidak berpartai.

Kedudukan sekarang : Panglima Territorium III Djawa Barat.

Pekerdjaan dan peng-

alaman jg. lampau : sedjak tahun 1943-1945 ia bekerdja sebagai Analyst Sungai Gerong dan Kepala Rubber Factory Tandjung Karang. Kemudian selaku Opsir Penghubung dengan Tentara Inggris di Djakarta.

Setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ia mendjabat Kepala Staf Resimen Bogor : Komandan Resimen Bogor dengan pangkat Major untuk selandjutnja pada Resimen Bogor; Komandan Brigade Bogor-Sukabumi dan Tjiandjur dengan pangkat Letnan Kolonel.

Diantara tahun 1948 hingga 1951, selaku Komandan Brigade Siliwangi di Jogjakarta dengan pangkat Letnan Kolonel; Komandan Sub Territorium VII Tapanuli, Sumatera Timur dan Selatan di Sibolga dengan pangkat Letnan Kolonel : Komandan Territorium Sumatera Utara dengan pangkat Letnan Kolonel. Selandjutnja, ber-turut sebagai Panglima Territorium VII dan jang terachir sebagai Panglima Territorium III Djawa Barat dengan pangkat Kolonel.

BACHRUN, Letnan Kolonel Mohamad

Dilahirkan di : Kedung Wuluh, Purwokerto pada tanggal 12 Peberuari 1911

Pendidikan : Mamba'ul Ulum Solo, K. E. dan Renseitai.

Anggota partai : tidak berpartai.

Kedudukan sekarang : Panglima Territorium IV Djawa Tengah.

Pekerdjaan dan peng-

alaman jg. lampau : sedjak tahun 1929-1981, ia mendjadi Guru pada Tjabang Sekolah ,,Mamba'ul Ulum” di Purwokerto. Pada tahun 1932-1933. ia pergi ke Djakarta untuk mengikuti Kursus Mantri Malaria.

Setelah lulus, ia dipekerdjakan sebagai Mantri Malaria di Bandjar dan Purwokerto. Didjaman pendudukan Djepang, sebagai Tjudantyo Daini Dai dan di Banjumas Sumpjuh Saiko Sikikan. Waktu proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ia membentuk B.K.R. di Bandjarnegara dan pada bulan Nopember 1945, sebagai Komandan Resimen 15 di Tjilatjap dan selandjutnja Komandan Pertempuran Medan Barat Semarang. Waktu agresi ke-II, selaku komandan gerilja didaerah Banjumas, Pekalongan, Wonosobo. Tertjapainja ,,Cease Fire Order”, duduk sebagai Ketua ,, Local Joint Committee" di Purwokerto. Pada tahun 1946 - 1948, sebagai Komandan Resimen 16 Divisi II Purwokerto dengan pangkat Letnan Kolonel : Komandan S.T.C. Purwokerto dan Komandan Brigade 8 III Purwokerto dengan pangkat Letnan Kolonel. Pada bulan Nopember 1951, diangkat sebagai Kepala Staf Territorium IV. Achirnja ditetapkan sebagai Panglima Territorium IV, dengan pangkat tetap Letnan Kolonel.

Pergerakan : pernah mendjadi Ketua ,,Islamieten Bond”, .,Kebangsaan Indonesia”, Sekretaris ,,Gerakan Ahmadijah Indonesia”.

Didjaman Djepang sebagai Sekretaris Himpunan ,,3 A”.

SUDIRMAN,Letnan Kolonel

Dilahirkan di : Ngringinredjo, Bodjonegoro pada tanggal 16 Agustus 1913

Pendidikan : Normaalschool dan Kanku Kyoiku Bogor.

Anggota partai : tidak berpartai.

Kedudukan sekarang: Panglima Territorium V Djawa Timur.

Pekerdjaan dan peng-

alaman jg. lampau : sedjak tahun 1931 ia bekerdja sebagai Guru Sekolah Rakjat. Waktu pendudukan Djepang ia mendjabat Chudanchoo Bodjonegoro Dai I Daidan Gunsereikan. Pada bulan Mei 1945, sebagai Daidanchoo Bodjonegoro Dai I Dan Gunseireikan. Setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia. sebagai Wakil Ketua B.K.R. Bodjonegoro. Kemudian, sebagai Cadet Bn. Bodjonegoro Resimen I Divisi VII Markas Tertinggi Tentara Keamanan Rakjat dengan pangkat Major. Sedjak tahun 1946-1951, sebagai Cadet Resimen I Divisi VII Markas Tertinggi Tentara Keamanan Rakjat dengan pangkat Letnan Kolonel: Cadet Bn. Brigade Ranggalawe dengan pangkat Major untuk kemudian berturut-turut sebagai Komandan Brigade 22 Staf Be. I, dengan pangkat Letnan Kolonel. Pada tanggal 31 Oktober 1952, ia mendjabat Pd. Panglima Territorium V dengan pangkat Letnan Kolonel.


48

SADIKIN, Kolonel

Dilahirkan di : Purwokerto pada tanggal 11 April 1916.

Pendidikan : Mamba'ul Ulum dan Sekolah Sersan K.N.I.L.

Anggota partai : tidak berpartai.

Kedudukan sekarang : Panglima Territorium VI Kalimantan.

Pekerdjaan dan peng-

alaman jg. lampau : antara tahun 1985-1989, ia mendjadi pradjurit KNIL di Surabaja. Setelah sebagai kopral, ia dinaikkan mendjadi Sersan KNIL di Bandung, B.P.P. KNIL.

Didjaman pendudukan Djepang, antara tahun 1942-1943, ia mendjadi Nito Hantjo Heiho di Djakarta dan Ito Hantjo Heiho di Surabaja dan Semarang.

Setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia, sedjak tahun 1945 - 1949, pertama sebagai Wakil B.K.R. Djakarta, kemudian sebagai Komandan Bataljon Resimen Djakarta-Raya dengan pangkat Major : Wakil Komandan Resimen 6/III dan Resimen Komandan Divisi I, dengan pangkat Major. Selandjutnja, ia mendjabat Brigade Komandan KRU, pd. Panglima Divisi 4 G.M. 4 Djawa Barat dan Wakil Panglima Divisi 4/G.M. 4 Djawa Barat dengan pangkat Letnan Kolonel.

Sedjak tahun 1949-1951, berturut-turut sebagai Panglima Divisi 4/G.M. 4, lengan pangkat Kolonel : Panglima Divisi 4 dan jang terachir sebagai Panglima Territorium VI Kalimantan dengan pangkat Kolonel.

WARROUW. Letnan Kolonel F.J.

Dilahirkan di : Djakarta pada tanggal 8 September 1917.

Pendidikan : Klein Ambtenaars-Examen : Pendidikan Depot Bn. Genietroepen dan Kursus Perwira.

Anggota partai : tidak berpartai.

Kedudukan sekarang : Pd. Panglima Territorium VII.

Pekerdjaan dan peng

alaman jg. lampau : setelah selama 3 tahun bekerdja sebagai djuru tulis pada Hukum Besar Ratahan Minahasa. Pada tahun 1940, ia masuk dinas Bn. Genietroepen, Zoeklichtcompie dengan pangkat pradjurit kl.II Zoeklichtbediener (K.N.I.L.).

Didjaman pemerintahan Djepang, ia mendjadi Itto Hantyo Ittokyu di Surabaja. Ketika petjah revolusi ia terdjun dalam perdjuangan Gerakan Pemuda R.I. di Surabaja. Pada bulan September 1945, diangkat mendjadi Kepala Pasukan Istimewa dari P.R.I. dan selandjutnja sebagai kepala Pasukan Bn. III Pesindo di Darmo dan Modjokerto. Pada bulan Djuni 1946-1948; mendjabat Wakil Komandan A.L.R.I. Divisi VI di Lawang dengan pangkat Letnan Kolonel; Panglima Pangkalan X - A Situbondo dan Komandan Kesatuan T. L. R. I. Tumpang (tahun 1947) dengan pangkat tetap Letnan Kolonel A.L.R.I. Dengan pengleburan T.L.R.I. mendjadi T.N.I., ia diangkat sebagai Komandan T.N.I. KRUX Be. III Blitar dengan pangkat Letnan Kolonel. Pada bulan Nopember 1948, mendjadi Komandan T.N.I. Be. XVI, dengan merangkap Komandan Pertahanan Kawi Selatan. Dengan pembubaran Be. XVI, ia diperbantukan pada S.U.A.D. di Djakarta.

Setelah Indonesia Timur diduduki oleh T.N.I., ber-turut mendjabat Komandan Pasukan S.U.M.U. (Sulawesi Utara, Maluku Utara) di Menado; Komandan Pasukan ,,D” (Maluku Selatan) di Ambon dan Komandan Pasukan ,,A” (Sulawesi Utara) di Bone dengan pangkat Letnan Kolonel. Sedjak bulan Maret 1952, sebagai Kepala Staf Tentara dan Territorium VII. Kemudian, sebagai Pd. Panglima Tentara dan Territorium VII Indonesia Timur dengan pangkat Letnan Kolonel.

Pergerakan : pernah mendjadi Sekretaris Tjabang ,,Sarikat Pemuda Masehi” di Minahasa.


49