Kamus Bahasa Banjar Dialek Hulu-Indonesia/Pendahuluan

Kamus Bahasa Banjar Dialek Hulu-Indonesia  (2008)  oleh Balai Bahasa Kalimantan Selatan
Pendahuluan
PENDAHULUAN

I. BAHASA BANJAR

Salah satu provinsi di pulau Kalimantan adalah Kalimantan Selatan (Kalsel). Hampir seluruh wilayah Kalsel dihuni oleh orang Banjar. Bahasa Banjar (BB) bagi masyarakat Banjar merupakan bahasa pengantar yang berfungsi sebagai alat komunikasi sehari-hari.
 Bahasa Banjar dalam penyebarannya tidak hanya dikenal di wilayah Kalsel saja, tetapi juga di pesisir Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Timur (Kaltim) bahkan sampai di sebagian kecil daerah Sumatera, seperti Muara Tungkal, Sapat, dan Tambilahan.
 Bahasa Banjar memiliki dua dialek yaitu dialek Banjar Dialek Hulu dan Banjar Kuala. Ada sebagian fonem maupun kosakata Bahasa Banjar Dialek Hulu (BBDH) yang memiliki persamaan dan kemiripan dengan Bahasa Indonesia meski kedudukannya berbeda.
 Persamaan fonem dan kosakata antara BBDH dan BI, contohnya,

BBDH BI
lambat lambat 'lambat'
kayu kayu 'kayu'
malam malam 'malam'
makan makan 'makan'

 Kemiripan fonem dan kosakata antara BBDH dan BI, contohnya,

BI BBDH
beri bari 'beri'
hari ari 'hari'
lubang luwang 'lubang'
meja mija 'meja'

 Berdasarkan pengamatan di atas, antara BBDH dan BI sama-sama mengenal vokal [a], [i], dan [u]. Selain itu, keminpan dari segi pengungkapan mengarah kepada fonem tertentu yang terdapat pada kosakata BBDH dan BI, contohnya makna 'han' yang dalam BI tulisan dan pengungkapannya 'han' sedang dalam BBDH 'an'.
 Selain hal-hal yang telah dikemukakan, antara BBDH dan BI sebagai dua buah bahasa memiliki perbedaan, contohnya

BBDH BI
bungas cantik 'cantik'
kawa mampu 'mampu'
ampah arah 'arah'
ligar luas 'luas'

 Sebagian besar kosakata yang terdapat dalam BI memang tidak terdapat dalam BBDH begitu pula sebaiknya. Tentu saja perbedaan antara BBDH dan BI ini tidak terhitung banyaknya selain persamaan dan kemiripan yang juga tidak bisa diindahkan keberadaannya.
 Berangkat dari ini pula, maka disusunlah Kamus Banjar Dialek Hulu-Indonesia dengan tujuan agar para pemerhati bahasa dan orang-orang yang belum mengenal bahasa Banjar dapat lebih mengenal dan memahami bahasa Banjar Dialek Hulu ini, selain pengenalan dan pemahaman mereka terhadap BI yang sudah dikuasai sebelumnya. Akhirnya, susunan kosakata dasar dalam kamus mi berdasarkan entri pokok (main entry) juga entni bawahan (sub entry) dari BBDH ke BI.

II. ABJAD DAN EJAAN

Penulisan entri dalam kamus ini disusun secara alfabetis, berurutan dari kata dasar, kata berimbuhan, kata berulang, dan frasa (gabungan kata). Pemenggalan suku kata berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Ditambah dengan sebagian contoh penggunaan kosakatanya, serta penjeiasan secara singat mengenai fonologi dan morfologi BBDH. Bagi huruf yang dimasukkan ke dalam tanda kurung ( ... ) menunjukkan bahwa huruf tersebut tidak dipakai dalam penulisan BBDH. Adapun abjadnya sebagai berikut,
   a b c d (e) (f) g h i j k l m n/ng-ny (o) p (q) r s t u (v) w y (z)
 Ejaan yang dipergunakan di dalam kamus BBDH-BI ini adalah Ejaan yang Disempurnakan, walau demikian juga sebagian terjadi penyimpangan dengan beberapa alasan mendasar yaitu

2.1 Singkatan tidak menggunakan tanda titik. Singkatan yang sering digunakan adalah
a (adjektiva) adv (adverbia)
n (nomina) v (verba)
pro (pronomina) p (partikel)
ki (kiasan) pb (peribahasa)
bbrp (beberapa) dg (dengan)
blm (belum) sblm (sebelum)
bg (bagi) dll (dan lain-lain)
dlm (dalam) dp (daripada)
dr (dari) dsb (dan sebagainya)
dst (dan seterusnya) pd (pada)
kpd (kepada) krn (karena)
mis (misalnya) org (orang)
peny (penyakit) plg (paling)
sdg (sedang) sdh (sudah)
ssdh (sesudah) sej (sejenis)
sst (sesuatu) spr (seperti)
tdk (tidak) thd (terhadap)
tlh (telah) tsb (tersebut)
tt (tentang) ttp (tetapi)
utk (untuk) yg (yang)
2.2 Penggunaan entri pokok BBDH dalam contoh kalimat menggunakan tanda — sedangkan entri bawahan BBDH menggunakan tanda ~.

III. FONEM-FONEM BBDH

Secara singkat fonem-fonem BBDH dapat kita lihat pada tabel berikut

Jenis Nomor Simbol Fonetis Ejaan Contoh Pemakaian Dalam Tiga Posisi
Awal Tengah Akhir
Vokal
1
2
3
[a]
[i]
[u]
a
i
u
abut 'ribut'
isuk 'besok'
umpat 'ikut'
baang 'azan'
kipit 'sempit'
juhut 'tarik'
tatamba 'obat'
jariji 'jemari'
sangu 'bekal'
Halaman:Kamus Bahasa Banjar Dialek Hulu-Indonesia.pdf/14 Halaman:Kamus Bahasa Banjar Dialek Hulu-Indonesia.pdf/15