Kepada Murai
....
Karena takhyul
Peninggalan masa,
Yang masih bercabul
Di zaman dewasa,
Menghantukan dikau jadi pembawa,
Dari tanda malapetaka.
....
Karena itu
Mulailah kembali
Bernyanyi berlagu
Menghiburkan hati,
Susah tak susah hiraukan,
Nasib tergenggam di tangan Tuhan.
- (Pujangga Baru, No. 9, Maret 1941, Th. VIII)