Kota demi Kota
Tukang sayur berjajar sepanjang trotoar
mengantuk dalam lengan hari
Meski mulutnya bicara, tapi tiada suara
Tiba di telinga. Hanya gema
Mengumandangkan ulang berulang. Tanpa makna
Tangannya mengangkang menghalau anjing
Sebagian dari mimpi
Kala senja aku jalan-jalan di suatu kota
Jakarta, Bandung, Jogja, tak peduli.
- (Cari Muatan, 1959)