Lawah-Lawah Merah/Fatsal 2
TJARITA BERLOEMOER DENGAN DARAH.
Adapoen roema-roema di negri Tjina tiada boleb di kata djelek adanja seperti banjak orang sangka, maka toekang-toekang roema peroesahkan roema dengan kajoe jang bagoes dan koeat, dia-orang taro batoe atje dan lain-lain di moeka roema ataoe di moeka satoe roema tapekong, tetapi orang-orang mardika peroesa roema toeroet soekanja sadja.
Djarang sekali ada roema-roema jang lebi dari satoe loteng, tetapi maski satoe lotengnja maka ada terbagi dengan doea bagian jang mana ada tertjere satoe sama lain, ia itoe satoe bagian boeat tampat toean roema trima tetamoe dan jang lain bagian boeat toean roema sendiri serta dengan sanak-sanaknja, sebab orang Tjina jang mana ada soeka kasi pembrian pada segala perkara-perkara dan pesta-pesta, tiada soeka jang orang meliat kahidoepannja didalam roema tangganja dan djoega tiada soeka bitjara dari pada hal itoe.
Roema-roema tjina dan kamar makan ada poenja oebin jang rata bagitoe lagi dapoer dan kamar mandinja, samoeanja itoe djadi satoe kamar sadja, jang memang di loeaskan boeat neneh mojang dan tapekongnja jang mendjaga sanak-sanak didalam roema itoe.
Samoea itoe ada roepa ilanggomilang dengan bagoes tjahjanja, terlebi boeat dia-orang poenja bini di kasi njata segala perhiasan jang indah-indah dan berharga besaar.
Maka hendaklah orang haroes mengarti sendiri jang bagimana amat bagoes itoe kamar adanja dengan segala roepa-roepa perhiasan jang berharga jang mana Lio soeda sediakan boeat bininja.
Itoe kamar tidoer, jang ada berdiri di blakang sekali dari itoe roema, bagimana di Tjina bagitoe djoega di lain negri, tiada boleh lain laki-laki masok ka-dalamnja melainkan laki sendiri, disitoe ada tampat memboeat hobat dan bagoes sekali roepanja. Oebinnja dari batoe atje jang bagoes tertoetoep dengan tikar roempoet jang begitoe lemas dan aloes adanja sahingga orang boleh sangkakan jang itoe dari kain kasemir adanja; pada tembok-temboknja djoega ada tertoetoep rata dengan lelangse dari warna roepa soetra tjina jang ada tersoelam dengan roepa-roepa gambar-gambaran, dan pekakas roema samoea dari kajoe-tjendana jang mendjadikan haroem baoenja kamar itoe adanja.
Sepandjangnja tembok kamar itoe adalah satoe bangkoe jang tertoetoep dengan soetra biroe, beratoes-ratoes roepa boeroeng ada bermain-main didalam koeroengannja jang tertaboer dengan aer-mas, poehoen-poehoen kembang jang heiran-heiran didalam paso-pasonja mengoendjoek seperti satoe kebon ketjil jang bagoes di dalam kamar itoe dan di atas tampat tidoer, jang mana tjoema doea kaki tingginja dan terkoeroeng dengan klamboe moeseling-soetra ada terlapis kain slimoet dan bantal-bantal dari soetra poeti. Pada pengabisan di oedjoeng kapala tampat tidoer itoe adalah berdiri satoe medja atas jang mana ada satoe peti dari gading jang teroekir kembang bagoes serta Liou Siou soedah boeka dengan hati senang tatkala dia soeda dapat kwasa di atas samoea harta ka-kajaän didalam kamar itoe.
Lebi doeloe memang dia soeda taoe jang didalam itoe peti ada tersimpan pengasihan dari lakinja. Sa-bagitoelab djoega samoea adanja. Serta dia angkat toetoepnja itoe peti maka lantas dia bertriak satoe soeara jang kagirangan dan pada sedikit tempo dia merasa jang matanja djadi glap oleh. karna kabanjakannja segala barang jang bagoes itoe.
Disitoe adalah gelang-gelang maas, kaloeng dari moetiara, toesoek-toesoek konde boeat pake di ramboetnja Liou Siou jang mana sahabis kawinnja tiada lagi bole melepaskan ramboet teroree di atas poendaknja; tambahan poela anting-anting merdjan jang roepanja seperti mera boenga mawar dan aloes boeatannja, kipas-kipas jang bagoes dan lagi lain barang-barang permata jang lebi dari doea poeloe roepa jang mana tiada dapet di kata harganja.
Liou Siou jang main-main itoe segala barang-barang dengan djari-djarinja jang aloes, adalah satoe anak jang baroe 15 tahon oemoernja, dengan lagi besar matanja, dimana kaliatan salamanja seperti orang kaget-kaget dan pemaloean, lagi dengan tertawa mesem sapoetar moeloetnja.
Sedang dia lagi memandang itoe barang-barang dengan kahejranan maka datang orang kasi ingat padanja jang pesta itoe soedah abis dan komedian dari pada itoe dia dapat dengar itoe soeara ketok pintoe tiga kali pada membri taoe kadatangan lakinja, bagitoepoen djatolah dia diatas tampat tidoernja oleh kalemahan badannja dari sebab katakoetan, dari dalam mana dia besok paginja baroe di kasi bangoen oleh satoe soeara jang hejbat dari dalam kebon.
Dengan terkedjoet djoega dia soedah bangoen dari tampat tidoernja itoe dan pasang koeping akan mendengar itoe bertriakan orang jang soesah, jang berikoet-ikoet satoe dengan lain maka disitoe dia soedah dengar orang ada seboet namanja.
Dengan sigra itoe soeara datang lebi dekat ka kamarnja, dan dia dapat dengar ada orang djalan di loeroeng (gang) dari roema itoe serta sama sekali pintoe kamarnja terboeka dan satoe prampoean memanggil padanja dengan moeka jang bingoeng, katanja:
Hej anak! Apatah angkaoe soedah berboeat pada anakkoe jang tjilaka bagini?
Itoe prampoean jang memanggil ada iboe dari Lin.
Samoea hamba-hamba didalam itoe roema soedah mengikoetkan padanja sampe di pintoe kamar penganten karna dia takoet masoek disitoe.
Liou Siou lantas maoe minta toeloengan dari lakinja.
Tetapi tampat tidoer itoe soedah kosong.
Anakkoe! bitjara itoe iboe dengan menangis. —— Anakkoe!
Itoe prampoean moeda tiada mengarti satoe apa dari itoe tangisan tetapi serta dia dapat kaget maka dia lantas plok dengan minta ampoen kapada njonja Lin itoe jang lagi menangis.
Njonja Lin tiada lihat lagi prampoean itoe, matanja jang soeda djadi liar memandangkan diatas tampat tidoer itoe sadja, moeloetnja rasa terkantjing dan tangannja mamegang selimoet dan bantal soetra poeti itoe jang koesoet dan separo ada tergantoeng ka oebin atas mana di liat njata tanda talapakan tangan besar jang penoe dengan darah, sahingga peti barang-barang permata itoe soeda antjoer dan kosong ada diatas tana.
Segala hamba-hamba itoe tinggal berdiri tertjengang seperti takoet tjampoer bitjara didalam itoe tangisan Liou Siou dan mertoeanja prampoean
Sama sekali prampoean moeda itoe berasa satoe tangan jang memegang dengan kakrasan padanja maka dia angkat matanja meliat bapa dari lakinja, soedagar itoe jang di seboet Lin djoega.
Dia itoe menanja dengan soeara goemetar dari sebab maranja dan doeka tjita: Apa angkaoe soeda berboeat pada anakkoe?
Maka Liou Siou banting kaki sambil berkata: saija tiada taoe apa-apa —— saija kira jang dia ada tidoer di sabelakoe. Apatah angkaoe maoe dari padakoe?
Soedagar itoe berkata: Apa akoe maoe, bangsat! Apa? angkaoe brani tanja itoe. Angkaoe haroes misti taoe!
Maka dia angkat mantoenja prampoean itoe (liat ini gambar) dan pikoel seperti bagimana di boeat pada satoe anak ketjil.
Komediannja berdjalanlah ladjoe, pada satenga djalan dari kebon lewat loeroeng itoe, datanglah dengan pikoelannja itoe pada satoe oetan jang raoat di sabela satoe djalanan ketjil dan disitoe dia taro itoe prampoean moeda sambil berkata:
Liat disini, orang tjilaka, apa angkaoe poenja pembantoe dan angkaoe sama-sama soeda berboeat pada anakkoe, jang sabidji-bidji adanja, padanja jang ada angkaoe poenja toean dan laki.
Lin jang masi moeda itoe ada terloendjoer disitoe dengan mandi darah dan loeka troes kadalam hati.
Pada satoe tanda di pinggir oetan itoe boleh di liat jang kedjadian itoe soeda misti liwat dalam satoe ataoe doea djam poenja lama.
Oleh pengliatan itoe mako lantas Liou Siou boleh dapat mengarti jang boekan sadja orang hadjat di dari satoe kadjahatan jang hina, tetapi djoega jang dia soeda djadi satoe rampasan dari satoe orang jang djahat jang soeda datang pada prampoean moeda itoe seperti lakinja. Dari sebab sakit hati karna itoe kadjadian, maka Liou Siou bergoelingkan dirinja didalam oetan itoe sahingga moekanja antjoer tertoesoek dengan doeri-doeri.
Bapa Lin berloetoet pada sabentaran di sabela maid anaknja itoe, kasi parenta kapada hamba-hambanja dan berdjalan poelang tiada maoe ambil taoe dari itoe prampoean moeda jang di liatnja seperti satoe penboenoe adanja.