Mengelilingi Doenia Dalam 80 Hari/Bab XXVIII

Mengelilingi Doenia Dalam 80 Hari  (1922)  oleh Jules Verne
Bab XXVIII
Bab Jang Kedoea Poeloeh Delapan
Peri meriwajatkan Passepartout mentjari daja oepaja jang baik dilakoekannja, tetapi sia-sia belaka.


Setelah keréta api meninggalkan Great-Salt-Lake dan Ogden, perdjalanan teroes djoega keoetara; sedjam lamanja sampailah kesoengai Weber, kira-kira sembilan ratoes mijl dari San-Francisco, dan keréta apipoen berdjalan djoega meneroeskan perdjalanannja. Dari sitoe mengélok poela melaloei boekit barisan Wahsatch. Disitoelah, antara boekit barisan itoe dengan boekit Rotsgebergte, insenjoer-insenjoer mendapat kesoesahan besar tatkala memboeat djalan keréta api. Maka dari sebab itoe Pemerintah Amérika Serikat memberi bantoean belandja empat poeloeh delapan riboe dollar bagi tiap-tiap mijl, sedang bantoean itoe ditanah lapang hanja enam belas riboe dollar banjaknja; tetapi insenjoer-insenjoer itoe boléh menjingkiri tempat-tempat jang soesah, kemoedian akan menjamboeng djalan itoe sampai ditepi danau Garam, diperboeat seboeah temboesan jang empat riboe kaki pandjangnja. Bahagian djalan kereta api jang tertinggi letaknja jaïtoe pada danau Garam itoelah. Dari tempat itoe djalan senantiasa menoeroen sampai ketanah rendah Bitter-Creek, dari sitoe naiklah sampai ketempat perhoeboengan djoeroesan Atlantic dan Pacific. Pada tempat jang berbatoe-batoe itoe banjaklah soengai-soengainja. Orang berdjalan melaloei djambatan-djambatan kajoe seperti disoengai Muddy, Creen dan lain-lain.

Pada pikiran Passepartout sekalian rintangan itoe telah laloelah, karena makin dekat toeannja ke London, makin ta' sabar lagi hatinja. Sebentar-sebentar ia takoet kalau-kalau perdjalanan toeannja mendapat alangan poela; senantiasa ia koeatir akan mendapat ketjelakaan didjalan,tetapi toeannja sedikitpoen ta' hilang sabar­nja. Demikianlah djoega Fix berharap lekas lepas dari tempat jang banjak rintangan itoe. Iapoen takoet kalau-kalau perdjalanannja terganggoe dan ia mendapat ketjelakaan didjalan; terlebih ingin lagi ia dari pada Fogg hendak lekas sampai ketanah Inggeris.

Djam poekoel sepoeloeh sampailah keréta api ke Ford-Bridge, tetapi hanja sebentar sahadja keréta api berhenti disitoe ; maka doea poeloeh mijl lagi lepaslah ia dari batas tanah Wyoming, laloe menoeroet tanah rendah Bitter-Creek jang soengai-soengainja banjak mengalir ditanah Colorado.

Pada pagi harinja, 7 hari boelan December, penoempang-pe­noempang berhentilah pada soeatoe station dekat soengai Green seperempat djam lamanja. Semalam-malaman itoe djatoehlah saldjoe amat banjaknja dan disertaï poela oléh hoedjan, tetapi paginja saldjoe hampir-hampir mendjadi hantjoer. Hal itoe tiada menjoesahkan perdjalanan keréta api. Akan tetapi Passepartout amat koeatir, karena pada pikirannja saldjoe jang bertimboen-tim­boen itoe boléh djoega melambatkan perdjalanan keréta api.

Maka berkatalah Passepartout sama sendirinja: „Mengapakah toeankoe berdjalan mengelilingi doenia peda moesim dingin ini? Tiadakah boléh ia menanti sampai moesim panas ketika ta' ada saldjoe, soepaja djangan mendapat rintangan seperti ini?"

Seoang Passepartout memikirkan keadaan moesim jang koerang baik itoe, Aouda melihat djoega soeatoe hal lain jang menimboelkan koeatir dalam hatinja.

Make dilihatnja beberapa orang penoempang toéroen dari keréta, berdjalan-djalan distasion kian kemari menantikan keréta akan berangkat. Diatas meréka itoe dilihat djoega oléh Aouda kolonél Stamp Proctor, jaïtoe seorang bangsa Amérika jang dahoeloe berselisih dengan Fogg, tatkala ada persidangan besar di San-Francisco; sebab ia takoet kalau-kalau diketahoei oléh toean itoe, maka disemboenjikannja dirinja. Aouda merasa terlampau sedih dalam hatinja. Meski Fogg itoe seorang jang pendiam, tetapi semakin lama semakin bertambahlah perasaan ketjintaan Aouda kepadanja, karena toean itoe amat menghormati dan mendjoen­djoeng martabatnja. Akan nilaian ketjintaannja kepada Fogg, Aouda sendiripoen ta' dapat mendoega, karena perasaannja itoe sesoenggoehnja terlebih moelia dari pada ketjintaan.

Oléh sebab sekalian hal itoe, Aoudapoen merasa hantjoerlah hatinja, istiméwa poela setelah kolonél Proctor itoe terlihat oléhnja; ia tahoe bahasa Fogg harap berdjoempa dan bertentangan lagi dengan kolonél itoe. Barangkali toean Proctor naik keréta api bersama-sama Fogg itoe tiada sengadja hendak menjoesoelnja; akan tetapi bagaimana djoega sebabnja, Aoudapoen amat sedihlah dalam hatinja, maka ia mentjari daja oepaja, soepaja Fogg djangan sampai tahoe, bahwa kolonél Proctor, ada didalam keréta itoe djoega.

Setelah keréta api berdjalan poela dan Fogg tidoer njenjak, Aouda pergilah bérdjoempa dengan Fix dan Passepartout, hendak mentjeritakan apa jang menjedihkan hatinja itoe.

Mendengar tjerita Aouda itoe, bertanjalah Fix ,kepadanja katanja: "O, djadi kolonél Proctor ada dalam keréta? Baik, njonja djangan takoet, sebeloem ia mendekati toean Fogg ia akan bertentangan dengan saja dahoeloe. Dalam perkara jang hendak kami bitjara­kan dengan toean itoe, sesoenggoehnjalah saja jang haroes memi­koelnja, karena sajalah jang soedah sangat dihinakannja."

Passepartout menjamboeng, oedjarnja : ,Wah, saja djoega ta' akan ketinggalan, meski ia berpangkat kolonél sekalipoen, saja ta' takoet."

Kemoedian kata Aouda poela : „Toean Fix, toean Fogg ta' akan soeka melihat tanggoengannja sendiri dipikoel orang lain. Seperti kebiasaan seorang laki-laki jang oetama telah ia berdjandji hendak kembali ke Amérika mendapatkan orang jang menghinakannja; apabila ia tahoe akan kolonél Proctor, nistjaja kita ta' dapat lagi mentjegah pertentangan kedoea orang itoe; siapakah boléh me­ngatakan sekarang akan kedjadian pertentangan itoe? Oléh sebab itoe baiklah kita oesahakan djangan sampai toean Fogg melihat Proctor."

Maka kata Fix : „Benarlah perkataan njonja ; pertemoean kedoea orang itoe boléh melenjapkan segala pengharapan kita. Baik menang atau alah, oléh karena perkelahian kedoea meréka itoe, perdjalanan toean Fogg tentoe terganggoe dan . . . . ."

Sebeloem Fix selesai berkata, maka Passepartout menjamboeng: „Dan . . . . . hal itoe akan mendjadi kesoekaan bagi toean-toean di Reform-club. Dalam empat hari ini kita sampai ke New-York. Djadi kalau dalam waktoe itoe toean Fogg ta' keloear dari keréta, boléh kita harap ia ta' kan berdjoempa dengan orang Amérika doerhaka itoe. Kita haroeslah mentjahari daja oepaja, soepaja berlakoe maksoed itoe."

Sampai sekian pertjakapan ketiga orang itoe, bangoenlah Fogg seraja melihat keloear dari djendéla katja jang berloemoeran saldjoe dan pertjakapan itoepoen berhentilah.

Beberapa sa'at kemoedian dari pada itoe, dengan tiada diketahoei oléh Fogg dan Aouda, maka Passepartout pergi mendapatkan Fix, seraja katanja:

„Benarkah toean soeka berkelahi dengan dia?"

Maka djawab Fix dengan menjatakan ketetapan hatinja: „Ja, seboléh-boléhnja saja akan beroesaha, soepaja Fogg sampai dengan selamat ke Éropah."

Maka Passepartout gementarlah seloeroeh toeboehnja karena amarahnja, tetapi kepertjajaannja képada Fix 'itoepoen ta' beroebahlah.

Tetapi sekarang apatah 'akal akan mentjegah pertemoean Fogg dengan Proctor itoe.? Ja, sesoenggoehnja ta' soesah akan mendapat itoe, karena Fogg seorang pendiam ta' soeka melihat kian kemari. Dengan sebentar sahadja Fix mendapat soeatoe `alat laloe, pergi mendapatkan Fogg, seraja katanja:

„Toean Fogg, soenggoeh lama sekali rasanja perdjalanan ini, kalau orang doedoek dengan hampa tangan dalam keréta api."

Maka djawab Fogg: „Soenggoeh demikian toean, tetapi lambat laoennja sampailah djoega."

Kate Fix poela: ,Didalam kapal toean biasa main whist, boekan?"

Djawab Fogg : „Benar kata toean, tetapi disini ta' ada dapat saja main whist, karena kartoe dan lawanpoen ta' ada."

Kata Fix : „O, kartoe disini dapat dibeli. Dalam keréta api Amérika tjoekoep didjoeal orang apa-apa jang perloe. Akan lawan main, barangkali njonja . . . . ."

Beloem habis ia berkata itoe, Aoudapoen menjamboeng: „Ja toean, saja pandai djoega main whist. Sebab saja waktoe ketjil dapat pendidikan tjara Inggeris, saja beladjar djoega permainan itoe."

Maka kata Fix: „Saja biasa djoega, main whist itoe. Djadi kita soedah bertiga, koerang seorang lagi; itoe boléh main „boeta".[1]

Maka djawab Fogg: „Baiklah, sebagaimana kehendak toean itoe." Mémang soekatjitalah Fogg boléh bermain whist dalam keréta api itoe, sebab permainan itoe amat disoekainja.

Passepartout disoeroeh mentjahari stewart[2], sebentar antaranja datanglah ia poela membawa kartoe doea rangkap permainan, pitis-pitis, seboeah batoe loelis dan seboeah médja main jang bertoe­toep dengan lakan. Apa-apa jang perloe ada semoea. Meréka ketigapoen moelaï main. Mémang Aouda pandai djoega main whist, terkadang-kadang ia dapat poedjian dari Fogg atas ketjakapannja main itoe. Fix main amat pandai, pantas mendjadi lawan Fogg.

Melihat itoe berpikirlah Passepartout : „Wah, sekarang ia tertangkap, ta' kan dapat bergerak lagi!"

Djam poekoel sebelas keréta api sampailah kepada soeatoe tanah delta. Waktoe itoe tibalah di Passe-Bridger, jang toedjoeh riboe lima ratoes delapan poeloeh kaki tingginja dari moeka laoet, jaïtoe seboeah dari pada beberapa tempat jang amat tinggi, jang dilaloei oléh keréta api di Rotsgebergte[3]

Beberapa ratoes mijl lagi sampailah keréta api ketanah lapang jang amat loeas, sehingga sampai ke Laoet Atlantika, jaïtoe soeatoe tempat jang amat baik bagi perdjalanan keréta api.

Moela-moela sebeloem sampai ketanah lapang, keréta api me­laloei tanah jang tjoeram ja`ni tempat hoeloe-hoeloe soengai besar ketjil jang kemoedian mendjadi satoe bernama soengai Noord-Platte. Pada seloeroeh moeka langit dari oetara ketimoer kelihatanlah bahagian Rotsgebergte jang sebelah oetara dan oedjoeng goenoeng Laramie. Antara djalan keréta api dan goenoeng-­goenoeng itoe adalah tanah lapang jáng amat loeas dan banjak soengai-soengainja. Disebelah kanan djalan keréta api kelihatanlah poentjak-poentjak boekit jang bertali-tali arah keselatan sampai kehoeloe soengai Arkansas, seboeah soengai jang besar dan bermoeara kesoengai Missouri. Djam poekoel setengah satoe keli­hatanlah bénténg Halleck jang sebagai pendjaga keselamatan tempat itoe. Beberapa djam lagi akan terlampaulah perdjalanan keréta api di Rotsgebergte itoe. Djadi penoempang-penoempang ada harapan akan selamat dalam perdjalanan ditempat itoe. Maka hoedjan saldjoepoen berhentilah, hawa mendjadi kering dan dingin. Beberapa ékor boeroeng besar-besar terbanglah ter­kedjoet karena boenji locomotief. Seloeroeh tanah lapang ta' ada seékor djoea beroeang atau serigalapoen kelihatan. Toemboeh-­toemboehan jang agak besarpoen tiada tampak. Setelah ketiga orang penoempang itoe selesai makan, maka meréka main whist poela kembali. Sebentar lagi kedengaranlah boenji locomotief; maka keréta apipoen berhentilah.

Passepartout melihat dari djendéla apa sebabnja keréta ber­henti, tetapi tiada ketahoean. Seboeah stationpoen ta' tampak.

Sesa'at itoe maka Aouda dan Fix koeatir dalam hatinja, kalau­kalau Fogg pergi keloear. Tetapi kemoedian didengar meréka, toean Fogg memberi perintah kepada boedaknja, oedjarnja: „Li­hatlah sebentar diloear, apakah jang terdjadi?"

Sekedjap itoe djoega, Passepartout melontjatlah dari keréta. Adalah empat poeloeh orang penoempang jang meninggalkan tempat doedoeknja dan keloear dari keréta; antara meréka itoe ada djoega kolonél Stamp Proctor.

Maka njatalah kepada si penglihat, bahwa keréta api itoe ber­henti karena seboeah papan boendar bertjat mérah dipasangkan orang ditengah djalan keréta api. Machinist dan conducteur toeroenlah dari keréta; kedoea orang itoe bertjakap-tjakap dengan seorang lijn opzichter[4] jang diperintahkan datang ketempat itoe oléh chef distation Medicine-Bow, ja'ni seboeah station jang terdekat dari sitoe. Penoempang-penoempang datang mendekati opzichter itoe dan toeroet djoega bertjakap-tjakap. Demikian djoega kolonél Proctor jang perkataan dan sikapnja seperti seorang jang biasa memberi perintah kepada orang lain. Passepartout mendekatilah orang-orang jang berkeroemoen itoe dan mendengar opzichter berkata:

„Keréta api ta' dapat laloe diatas djambatan Medicine-Bow, karena djambatan itoe patah, ta' dapat menahan keréta api jang seberat itoe."

Maka djambatan jang dikatakan itoe, ja`ni seboeah djambatan gantoeng pada soeatoe djeram, jang letaknja satoe mijl dari tempat keréta api itoe berhenti. Menoeroet perkataan opzichter itoe, djambatan itoe roepa-roepanja akan roboh, sebab beberapa batang besi gantoengannja telah poetoes, djadi amat dikoeatirkan orang. Opzichter itoe mengatakan, bahwa sebenar-benarnja ke­réta api itoe ta' dapat laloe. Lain dari pada itoe sebab biasanja bangsa Amérika koerang hati-hati, maka opzichter itoe berasa perloe memberi nasihat dengan sekeras-kerasnja.

Passepartout ta' berani mentjeriterakan keadaan itoe kepada toeannja; ia mendengarkan tjerita, opzichter itoe seraja meng­gigitkan giginja keras-keras dan berdiri sebagai patoeng, tiada bergerak sedikitpoen.

Maka kata kolonél Proctor: „Hai toean-toean, betapakah se­karang? Boekantah kita ta' ada bermaksoed akan tinggal disini ?"

Maka djawab conducteur: „Toean kolonél, ke Omaha soedah dikirim soerat kawat minta kirim keréta bantoean, akan tetapi barangkali keréta itoe ta' akan sampai kestation Medicine-Bow sebeloem poekoel enam."

Mendengar itoe maka terkedjoetlah Passepartout, seraja katanja: „Poekoel enam!"

Djawab conducteur: „Ja, poekoel enam, tetapi kalau kita berdja­lan kaki kestation Medicine-Bow, boléhlah diharap sampai waktoe itoe djoega."

Seorang penoempang berkata: „ja, tidak seberapa djaoehnja, hanja satoe mijl dari sini."

Kolonél Proctor bertanja: „Boléhkah soengai itoe diseberangi dengan perahoe?" '

„Ta' dapat. Karena hoedjan, soengai itoe bandjir. Lain dari pada itoe dibawah djambatan adalah soeatoe djeram, djadi kita terpaksa mengambil djalan lebih djaoeh, jaïtoe kira-kira sepoeloeh mijl dari sini keoetara, disanalah kita boléh menjeberang."


Dari marahnja maka kolonél Proctor bersoengoet-soengoet seraja memaki-maki, baik kepada penoempang-penoempang, baik kepada conducteur, dan Passepartout jang ta' sabar lagipoen toeroet djoega marah dalam hatinja. Karena ia tahoe, bahwa wang kertas toeannja ta' akan boléh melenjapkan lagi alangan itoe. Demikianlah djoega penoempang-penoempang jang lain amat bersedih hati, karena meréka terpaksa berdjalan diatas saldjoe lima mijl djaoehnja dan roegi karena banjak kehilangan témpoh. Kemoedian diantara penoempang-penoempang itoe terdengarlah rioeh soeara orang memaki-maki dan berseroe-seroe, jang boléh terdengar djoega oléh Fogg, apabila ia tidak 'asjik dengan permainan whist jang disoekaïnja itoe. Maka Passepartout terpak­salah mentjeriterakan barang apa jang telah terdjadi itoe kepada toeannja; maka dengan sedih pergilah ia menoedjoe keréta tempat toeannja bermain whist itoe, tetapi tiba-tiba kedengaranlah oléhnja soeara Forster, machinist keréta api, katanja: „Hai toean-toean, saja dapat soeatoe `akal akan melandjoetkan perdja­lanan kita."

Maka kata seorang penoempang : „Melaloei djambatan ?"

"Ja, benar, itoelah dia."

Kolonél Proctor menjamboeng: „Dengan keréta api inikah?"

„Ja, benar."

Mendengar itoe Passepartoutpoen berhentilah.

Maka conducteur berkata: „Mana boléh djadi, djambatan hampir­-hampir goegoer."

Maka djawab Forster: „Itoe ta' mengapa, saja boléh pikir, apabila keréta api didjalankan setjepat-tjepatnja, banjaklah harapankoe boléh melaloei djambatan itoe dengan selamat."

Maka Passepartoutpoen terdiamlah mendengar perkataan machi­nist itoe dengan tiada berkata sepatah katapoen.

Maka beberapa penoempang setoedjoe dengan pikiran itoe, lebih-lebih kolonél Proctor sangatlah ia bersoekatjita, karena dipikirnja ta' adalah alangannja sesoeatoe djoeapoen akan melakoe­kan hal itoe. Ia ingat djoega pikiran beberapa orang insenjoer jang bermaksoed hendak mendjalankan keréta api diatas soengai­-soengai dengan tiada memakai djambatan dengan sederas-derasnja. Kemoedian sekalian penoempang bersetoedjoe poela dengan pikiran machinist jang demikian itoe.

Maka penoempang2 bersoeka hatilah semoeanja beroléh `akal itoe. Maka rioehlah meréka mempertjakapkan jang meréka ada pengharapan boléh menjeberang soengai dengan tiada meninggalkan keréta. Passepartout amat héran mendengar kepoetoesan bangsa Yankee itoe sekaljan. Meskipoen berani akan melakoekan `akal apapoen soepaja boléh laloe didjambatan Medicine-Bow, tetapi `akal jang telah dipoetoeskan meréka itoe dirasanja soeatoe boeah pikiran jang hanja boléh toemboeh diotak orang Amérika sadja.

Maka berkatalah Passepartout dalam hatinja: „Gilakah orang­-orang itoe semoeanja? Adalah soeatoe 'akal jang terlebih moedah dan tiada mengoeatirkan, apatah sebabnja meréka tiada hendak memikirkan itoe . . . . . . .?"

Laloe didekatinja seorang dari pada meréka jang berkeroemoen itoe, katanja: „Toean, `akal jang dikatakan oléh machinist itoe saja rasa ada berbahaja sedikit, tetapi . . . . . ."

Beloem selesai Passepartout berkata itoe, maka penoempang jang diadjaknja bertjakap itoe ta' soeka lagi mendengarkannja poela, seraja berseroe, katanja: „Pikiran machinist itoe `akal jang amat baik, kita boléh tjoba!"

Sambil memandang kepada penoempang jang lain, Passepartout berkata poela, katanja: „Saja djoega tahoe bahasa 'akal itoe berfaédah, tetapi toean-toean haroeslah ingat . . . . . ."

Kebetoelan tjakap Passepartout itoe tiba-tiba terdengar oléh kolonél Procter, laloe katanja dengan marah dan tergesa-gesa: „Apakah jang engkau soeroeh ingatkan? Kita ta' oesah takoet, sebab machinist soedah sanggoep akan menjeberangkan kita sekalian dengan keréta api disoengai itoe; habis perkara!"

Djawab Passepartout: „Benar, orang boléh melaloei soengai itoei tetapi tiada lebih hati-hatikah, kalau . . . . .?"

Kolonél Proctor mendengar itoe seolah-olah terkedjoetlah, seraja katanja: „Apatah engkau maoe? Apa hati-hati! Dengan sekentjang-kentjangnja keréta api akan didjalankan, mengerti? Mengertikah engkau, dengan setjepat-tjepatnja?"

Kata Passepartout: „Ja toean, saja tahoe . . . . saja mengerti . . . ." Tetapi seorangpoen ta' soeka mendengarkannja lagi. Passepartout laloe melandjoetkan djoea perkataannja, katanja: „Hai toean-toean, apabila toean-toean ta' soeka mendengarkan perkataan hati-hati, marilah saja ganti: apatah ta' lebih baik . . . . . .?"

Maka beberapa orang berseroe-seroelah: „Siapakah itoe? Ka­takan, djadi apakah ia disini? Apakah jang dikehendakinja?"

Passepartout ta' tahoe lagi, kepada siapa ia hendak berkata akan menoendjoekkan apa jang terasa dalam hatinja. Maka bertanjalah kolonél Proctor kepada Passepartout: „Takoetkah engkau?"

Djawab Passepartout: „Saja takoet? Wahai, baik benar perkataanmoe ! Saja boléh saksikan kepada orang-orang ini semoeanja, bahwa bangsa Perantjis boléh djoega berboeat seperti orang Amérika."

Tiba-tiba maka conducteur berseroelah kepada penoempang­-penoempang, katanja: „Masoek, toean-toean, silakanlah toean-toean masoek sekalian !"

Mendengar perintah conducteur itoe maka Passepartout berkatalah, oedjarnja: „Ja, ja, marilah masoek, segera djoega kami djoegapoen ta' takoet! Akan tetapi menoeroet pikirankoe sebaik-baiknja kita berdjalan sadja; apábila kita soedah sampai diseberang djambatan itoe, maka boléhlah Forster mendjalankan ichtiarnja menjeberangkan keréta itoe."

Soenggoehpoen Passepartout berkata dengan soenggoeh2,tetapi seorangpoen tiada jang hendak mendengarkan.

Semoea penoempang masoeklah kedalam keréta dan Passepar­tout masoeklah djoega dengan kesal hatinja. Sebentar antaranja maka kerétapoen berangkatlah. Makin lama makin kentjang djalannja, sehingga roda-rodanja seolah-olah tiada terletak diatas railnja. Seperti terbanglah roepanja keréta itoe dan dapat men­djalani 100 mijl dalam sedjam. Setelah keréta itoe sampai ke­seberang djambatan itoe, maka djambatan itoe robohlah, djatoeh kedalam lembah itoe. Lima mijl melampaui station baharoelah dapat mesnis memperhentikannja.

Catatan kaki

sunting
  1. Dalam permainan whist, djikalau kekoerangan lawan seorang, tempat jang terboeka itoe dapat bagian kartoe djoega, itoelah jang dinamakan „blinde" atau „boeta".
  2. pelajan jang pertama.
  3. Goenoeng Batoe.
  4. Jaïtoe seorang opzichter jang kerdjanja mengamat-amati tentang keselamatan djalan keréta api.