Mohamed Ali Pacha/Bab 10
X.
PENGIDOEPAN DI PRILIP.
Gedongnja Ali pacha ada di bikin menoeroet matjem astana-astana di Toerki pada djeman itoe, di depannja ada tembok batoe, djoega ada banjak gedong jang pake tembok kajoe, ditjat poeti dan koening, tapi semoea ada lega, bisa dapet hawa jang njaman dan terider poehoen-poehoen.
Di blakangnja ada satoe kebon kembang dan satoe kebon sajoer, dimana tempo-tempo Ali pacha soeka pergi menjenangken badannja. Di bawa poehoen-poehoen besar ada digelar satoe permadani, dimana ada doedoek Ali pacha, saben-saben matanja ditoetoep dan di depannja ada ditaro satoe glas aer dan satoe nargile (pipa Toerki). Ini pacha jang moelia soeda djadi toea dan beroba keadaannja dari waktoe Julius Werner baroe ketemoe padanja di depan roema djaga di Konstantinopel. Moekanja bertamba koeroes serta poetjet, ramboetnja di kapala dan tjambangnja ampir poeti semoea, sorot moekanja ada lesoe, sebagi orang banjak menanggoeng soesa.
Sabenernja djoega Ali pacha soeda dapet banjak soesa hati. Bermoela iapoenja istri jang sanget ditjinta soeda meninggal doenia, blakangan ia disangka sapeket sama oetoesan Rus aken berboeat chianat pada negrinja, hingga ampir sadja, menoeroet permintaannja segala oelama dan imam-imam, ia dapet hoekoeman mati, dan satelah ternjata ia tiada berdosa seperti didakwa, adalah anggota-anggota kaoem toea dapet kwasa besar di kraton, hingga pembesar kaoem moeda kapaksa bermoehoen lepas dari djabatannja, Hal inilah Soeda bikin hatinja Ali pacha lebi sakit, sebab Ali pacha adi saorang hati poeti bersi dan setia betoel pada Sultan, sabole bole ia maoe bikin karadjaan Toerki mendjadi madjoe dalem segala Perkara jang berfaeda, tapi orang-orang Toerki kaoem toea senantiasa soeka pake atoeran dan adat lembaga doeloekaia, dengan paksa iaorang maoe pidjit segala kaoem raja dan soeda mengantjem dengen boeka swara besar pada segala bangsa Euoropa, sebegimana doeloe Toerki soeda dapet nama terpoedji, tapi sekarang sebab keadaan negri Toerki djadi moendoer, persobatan antara Sultan Toerki dan Radja-radja Europa poen mendjadi lebi renggang.
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Soeda lama Ali pacha doedoek berpikir saorang diri, brangkali djoega ia soeda poeles sabentar, tetapi tiba-tiba ja bangoen dengan terkedjoet, kerna mendenger swara tindakan orang jang Menghampirken padanja. Dengen kelakoean gaga tjakep, sambil pegang gagang pedang Mohamed dan Ali hampirken ajahnja jang telah bagoen meliat dandannannja ini anak poengoet.
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]],,Assalam alaikoem, toecan jang moelia,” kata Mohamed Ali dan dateng lebi deket pada itoe pacha. „Saja merasa sanget senang, kerna bisa berdjoempa koinbali pada toean dan bisa boektiken begimana saja soeda menjampeken kainginan toean. Derwisch pacha soeda kasi saja verlof tiga minggoe aken dateng koer.djoengin ajahkoe."
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Dan di dalem tiga mirggoe kau moesti tinggal sama akoe, anakkoe," kata Ali pacha jang senantiasa tinggal awasin raoekanja itoe officier moeda. Pada akoe, ja pada akoe sendiri sadja ! adoe, sekarang tiada bisa dibilang kitaorang lagi, sebab iboe kau jang dermawan telah poelang ka tempat jang baka. Och, begimana girang hatinja iboe kau itoe, djika ia bisa liat kau pake pakean orang paprangan dari Baginda Sultan, dengen fez dan pedang, dengen dandanan begitoe gaga serta tjakep, sebagi djoega kau bisa lawan semoea orang Rus. Tapi, anakkoe, apakah pedang kau soeda perna kena dara boeat membela Sultan kitaorang?"
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]—„Blon, toean jang moelia. Barisan balatentara, dimana saja dipekerdjaken, blon pergi berprang bertaroeng pada orang orang Montenegrijn, sedeng penjamoen-penjamoen di pagoenoengan lantas lari, apabila balatentara kitaorang dateng mengedjer."
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]—„Ha, tiada lama lagi kau tentoe aken tjaboet pedang dan boenjiken pistool boeat kedjer moesoe. Akoe harep, kau tiada nanti sia-siaken ini dandanan jang tjakep, hanja kau moesti oendjoek kagagahan serta kakosenan. Di ini masa kitaorang poenja Djoengdjoengan Sultan jang moelia ada koerang roekoen sama Tsar Rusland dan tiada lama poela tentoe ini doea negri moesti berprang satoe pada laen. Tapi toenggoe, anakkoe, kau tentoe ada tjape. Djangan berbahasa toean pada akoe, dan seboet sadja ajahkoe sebab akoe tiada mempoenjai anak, tjoema kau saorang."
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]―„Allah membri berkah pada kau, ajahkoe,"kata Mohamed Ali dengen swara pelahan. „Tapi ajahkoe moesti beroemoer pandjang, idoep beroentoeng dan barangkali......."
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]―„Soeda, anakkoe," kata Ali pacha sambil gojang kapala. „Akoe mangarti apa jang kau maoe bilang, tapi hati kami tiada ada ingetan dan tiada nanti pikir perkara begitce. Menoeroet agama dan adat istiadat di ini negeri, memang akoe bisa dapet satoe anak, aken bantoe kau atas perdjalanan kau."
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]― „Biarlah Allah doaken, soepaia semoea pacha ini negri bisa bitjara begitoe,” kata Mohamed dengen pelahan.
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]― „Djanganlah kau poedji pada akoe, Mohamed Ali; bitjarakoe ada bener dan ada boektinja djoega. Di ini masa negri kitaorang ada hadepken doea djalanan: di djalanan jang satoe kitaorang bisa bertindak madjoe pada pri kasopanan, di djalanan jang lain kitaorang nanti terlempar seperti satoe rahajat jang hina.
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]― „Laen djalan lagi tiada ada. Kendati kitaorang ada hadepken satoe bahaja besar, tiada oeroeng ada banjak orang Moslim kaoem toea, jang soeda bikin berkobar api boeat terbitkan hoeroehara di dalem negri, hingga moesoe moesoe kita bisa djalan jang bagoes aken masoek menjerang. Poen disini, di tana Albanie, kaoem toea maoe geraken peroesoehan. Tiada djaoe dari sini ada tinggal Reouf pacha, doeloe adjudantkoe, sekarang seperti akoe sendiri, ia soeda dapet pensioen dalem pang kat generaal. Soeda lama ia harep dapet toendjangan dari kaoeTi toea dan oelama, soepaja ia bisa diangkat mendjadi minister di kraton Stamboel. Itoe orang soeda bikin gerakan aken boenoe orangorang Christen, satoe perkara onar jang boleh membawa katjilaka'an besar bagi negri kitaorang."
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]—,,Tapi boekankah pendoedoek di Priplip semoea ada kaoem Islam?" menanja Mohamed Ali.
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]— Ja, pendoedoek kota dan kabanjakan orang pagoenoengan di sapoeternja ini tempat ada memoedja agama Islam, tapi lebi djaoe sedikit ada satoe doesoen dari orang Bulgaar jang iaorang namaken sendiri Bjela dan jang kitaorang seboet doesoen Isnik. Ini doesoen blon lama didiriken atas titanja Baginda Sultan, jang ingin soepaja pendoedoek kaoem Islam bisa idoep roekoen sama orang Christen. Pendoedoek di Isnik ada orang miskin dan moesti bajar padjek pada gouverneur, pada bei-bei dan pada penditanja. Sekarang orang maoe serang dan boenoe pada marika itoe."
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]—„Itoe ada perboeatannja begal dan penjamoen!" kata Mohamed Ali. „Atas perboeatan =Pengidoepan di Prilip <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]] 67=
begitoe ada antjeman hoekoeman berat. Begimanakah Reouf pacha maoe tjampoer dalam perkara jang begitoe kedji?"
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]—„Angkau masi moeda, anakkoe," kata Ali pacha sambil tersenjoem. „Kau blon taoe, ada banjak atoeran negri soeda di karang sendiri oleh hakim hakim, maka tiada heran segala pacha dan bei moesti djaga baek, soepaia negri tinggal slamat serta aman.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color: - CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Begitoe poen adanja hal di Prilip jang salaloe terantjem bahaja besar.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color: - CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Ini perkara nanti tinggal berdjalan troes begitoe lama pamerenta tiada roba atoeran negri, seperti di negri-negri orang Christen."
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]—„Barisan apakah jang ada di sini? Saja sendiri dan laen laen officier di Monastir tiada taoe begimana atoeran jang dipake pada balatentara di laen laen tempat.
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]—„Akoe koeatir, di menara seraskier[1] djoega orang tiada taoe itoe atoeran," menjaoet Ali
pacha. „Liwat ampat taon lamanja, koetika akoe masi mendjabat pangkat minister buitenlandsche zaken, akoe telah menanja pada minister van oorlog, brapa banjak djoemblanja balatentara jang tiada tetep atawa jang tiada tetep di pekerdjaken pada angkatan prang kita, tapi minister tiada taoe brapa banjak djoemblanja ini balatentara. Sampe sekarang itoe perkara masi tiada beroba. Tjoema
68 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]P e n g i d o e p a n <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]d i <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]P r i l i p
akoe bisa kasi ketrangan, di Prillip ada di taro barisan bashi bozouk [2], di kapalaken oleh satoe bei dari Lazistan [3] dan oleh doea officier dari barisan tetep. Djika di ini tempat terbit hoeroe-hara, tentoe itoe barisan bashi bozouk toeroet bikin peroesoehan."
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]— „Saja nanti adjar kenal pada itoe balatentara,"
kata Mohamed Ali. „Saja nanti bikin persobatan sama marika itoe dan kasi taoe kawadjibannja orang peprangan aken menjerang pada moesoe, menoeloeng pada bangsa sendiri serta menoeloeng sekalian orang jang dapet soesa."
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Ali pacha angkat poendak, ia isep pipanja
dan tioep asepnja ka atas, seraja berkata :
{{<Tab}}„Segala bitjara dan nasehat kau nanti djadi sia sia sadja, seperti ini asep jang ilang di oedara, malahan kau nanti dimoesoe oleh marika itoe. Barangkali djoega ada satoe doea officier moeda jang baek serta soeka bantoe pada kau, tapi jang laen laen tiada nanti soeka tjampoer sama kau. Bagi pamerenta masi sadja ada berdjalan satoe perkara djelek, jalah maoe pake satoe barisan jang tiada dapet adjaran sebegimana moesti, hingga Radja radja Europa soeda tjela ini hal. Lebi baek kau djangan ambil perdueli pada marika itoe. Di waktoe verlof kau boleh
==P e n g i d o e p a n <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]d i <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]P r i I i p <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]69==
tinggal pada akoe, pergi memboeroe di pagoenoengan, batja boekoe boekoe jang banjak faedanja dan adjar kenal pada sekalian effendi jang tinggal tiada djaoe dari sini dan jang soeka negri kita mendjadi madjoe. Sekarang baeklah kita orang poelang, anakkoe, aken minoem kopi dan bitjararaken lagi segala perkara dari Arnautlik, di mana pri keada'an blon mendjadi aman betoel."
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Ali pacha sigra bangoen dan djalan menoedjoe ka
gedongnja, di ikoet oleh Mohamed Ali, jang dengan kagoem ada memandang pada taman dan gedong gedong jang inda sekali.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]] Tiada lama ia berdoea telah doedoek di dalem satu kamar jang diriasken ampir seanteronja
menoeroet atoeran Europa dan dimana boedjang dateng soegoeken kopi. Di sini Ali pascha merasa senang kombali dan bitjara dengan senang seperti ia masi ada di Stamboel. Pada Mohamed Ali ia tjeritaken prihal di Skipi dan keada'an pendoedoek di tana pagoenoengan jang soeka berprang. Djoga Ali pacha tjerita halnja karadja'an Toerki ]ang ampir berprang pada Rusland. Ali pacha pesen pada anak poengoetnja ini, soepaja ia djangan kena diboedjoek oleh kawan kawannja orang Rus, jang soeda di pikat dengen oewang oleh orang Rus. Toerki ada mempoenjai doea moesoe : di loear ada orang Rus dan di dalem ada orang Moslim sendiri berchianat pada negrinja.