V.

MELOEPOETKEN DIRI DARI TANGAN ALGODJO-ALGODJO.

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Maski Bauer soeda adjar segala pengatahoeannja, toch Julius merasa tiada senang tinggal di

kapal ADLER dan dapet kenjataän di ini kapal la tiada bisa idoep senang seperti diharep. Ken- dati julius bekerdja dengen radjin serta rapi, kapitein Fischer masi sadja mara dan tjari djalan boeat seksa ini anak. la bilang, Julius tiada tjoetji bersi segala barang di kamarnja atawa toedoe ini anak mentjoeri anggoer dan laen-laen. Senantiasa Julius dapet makanan lebi djelek dan selaloe ia diganggoe oleh kawan-kawannja.

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Poen djoeroemoedi Franz Kreiler ada bentji

serta berlakoe bengis pada Julius. Saben hari ini anak dipoekoel, lebi lagi koetika kapal ADLER baroe brangkat dari Hamburg, koetika Julius dapet sakit mabok laoet, ia dipoekoel serta ditendang, oleh Franz Kreiler jang tiada sekali ada rasa kesian pada sesama menoesia, djoega tiada pada satoe anak.

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Melaenken kaloe abis bekerdja dan doedoek di

atas dek, Julius bisa loepa kasengsara'annja. Itoe waktoe ia pikir aken meliat segala barang inda di negri-negri djaoe, hingga ia bisa loepa ka-soesahannja. Tempo-tempo Julius dapet ingetan aken minggat dari kapal ADLER, di mana ia dikasi makan seperti toekang minta-minta, dilabrak seperti andjing dan disoeroe bekerdia seperti boedak. Ia bentji sekali pada kapitein Fischer, pada djoeroemoedi dan matroos-matroos jang soeda seksa padanja, tapi sekarang ia tiada bisa bales satoe apa, tjoema siang malem ia harep bisa minggat dari ini kapal naraka.

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Bauer soeda tjerita padanja, ada bebrapa anak kapal soeda lari di plaboean Italie dan djadi matroos di kapal Amerika, di mana jaorang ada

tinggal lebi senang, atawa boleh tjampoer segala penjamoen jang doeloe ada banjak di Italie dan soeka berkawan sama segala orang jang lari dari kapal. Sebab kapal ADLER bakal blaboe di Napels, Julius pikir aken minggat di sana.

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Dengen senang hati ia meliat kapalnja liwat di selat Gibraltar, blajar di Middellandsche Zee. Setelah itoe kapal ampir sampe di pesisir dari

Italie, hatinja Julius memoekoel lebi kras

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Tiada lama kapal ADLER lepas djangkar di plaboean kota Napels, di mana moesti dikasi naek ka darat bebrapa banjak barang moeatan dan trima barang-barang jang maoe dikirim ka Konstantinopel. Julius merasa senang setelah meliat itoe. kota jang kesohor. Dengen merasa tiada senang hati ia moesti hampirken djoeroemoedi jang prenta ia melakoeken berbagi-bagi pakerdja'an, hingga Julius djadi amat tjape. Seabisnja bekerdja ia pandang kombali itoe kota jang sanget inda.  <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  2. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Setelah ambtenaar-ambtenaar pabean dateng di kapal ADLER, ada dateng djoega bebrapa praoe dengen moeatan orang-orang dari Napels, jang mendjoeal roepa-roepa barang dagangan, seperti boea anggoer, roti, kedjoe dan laen boea-boeahan. Matroos-matroos ada bli itoe barang-barang, tjoema Julius tiada bisa bli satoe apa, sebab oewang nja f 10.— jang ia trima koetika brangkat dari Hamburg sosda abis ditipoe oleh djoeroemoedi.
 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Hatinja Julius memoskoel lebi kentjeng, pikirannja tetep aken minggat di itoe praoe-praoe jang tentoe nanti soeka bawa ia ka kota Napels, di mana brangkali ia bisa berkawan sama penjamoen-penjamoen jang ada banjak di itoe tempat, sebagimana Bauer soeda tjerita padanja.
 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Tiada djaoe dari kapal ADLER ada satoe praoe ketjil dari satoe soedagar boea, Carlo Torioni, jang banjak djoeal barang dagangannja pada orang-orang kapal. Di itoe praoe ketjilada banjak boea-boeahan dan satoe anak prempoean oemoer delapan taon, Rosa Torloni, jang sedeng menoenggoe

ajahnja balik dari kapal. Ini anak djadi heran, sebab Julius selaloe awasin padanja dan koetika Julius kasi doea beschuit, itoe anak telah tertawa, Meliat bagitoe Julius maoe tjoba adoe peroentoengannja. la oendjoek kota Napels, oendjoek itoe praoe ketjil dan oendjoek dirinja sendiri, Seraja angannja digeraken sabagi orang berdajoeng. Maksoednja soepaja itoe anak prempoean dapet taoe, ja minta menoempang di itoe praoe aken

naek ka darat. Setelah itoe anak prempoean manggoet, Julius sigra toeroen dari satoe tali kapal ka itoe praoe ketjil. Sambil taro djari di moeloetnja, Julius maoe kasi mengarti pada itoe anak, aken pegang resia ini perkara.

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Betoel koetika Julius maoe semboeni di itoe praoe, tiba-tiba dari kapal ada kadengeran Swara orang tertawa sambil berkata:
 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]"Ha bangsat kau maoe lari ka mana? Apakah kau tiada maoe balik kombali ka kapal?”
 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Dengen amat terkedjoet Julius memandang moekanja djoeroemoedi Franz Kreiler jang soeda intip segala perbogatannja Julius dan sekarang

ada berdiri di pinggir kapal bersama doea matroos. Sala satoe ini matroos toeroet di itoe kapal ketjil, dari mana ia tarik Julius pada lehernja dan di bawa ka kapal ADLER, aken mengadep pada kapitein Fischer, pada siapa dikasi taoe satoe persatoe doedoeknja ini perkara.

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Kapitein Fischer mendjadi sanget mara. Julius dapet hoekoeman rangket 50 kali, hingga doea kali ia pangsan dan kendati ia meratap dan mendjerit dan badannja kaloear dara, ia poenja algodjo-algodjo tiada sedikit merasa kesian.