Pecahan Ratna
VIII
Bagaikan pecah hatiku aku meniarap di telapak
kaki-Mu, dahiku menekan giiang bergelut suka.
Akan kubasuh kakiku sebeisih dapat memasuki
majelis tempat kesayangan-Mu berkumpul ramai.
Destar pilihan akan kupakai, harum wangian
akan semerbak dari pakaianku.
Mari, adinda, engkau kenakan juga hiasanmu
indah menghadap kekasih, tempat gantungan kita
di atas tanah yang terban senantiasa ....
- (Zahra, 1950)