Penjoeratan Pekerdja-an Perang di Negeri Atjeh

Penjoeratan Pekerdja-an Perang di Negeri Atjeh  (1889) 
oleh W. J. Philips
 

PENJOERATAN
PEKERDJA-AN PERANG
di negeri
ATJEH.

TERHIKAJAT
oleh
W. J. PHILIPS,
Kapitein Infanterie.



tertjitak oleh
G. C. T. VAN DORP & Co.
samarang,
1889.

 

Perang di kampoeng Lemboe.

Pada hari 25 December 1873.

Dari pada segala perboewatan pelawan di negeri Atjeh, jang haroes di tjeriterakan, ijaitoe sakoetika bataljon tiga berperang di kampoeng Lemboe pada hari 25 boelan Dec. 1873.

Maskipoen waktoe itoe beberapa soldadoe mininggal doenija di medan perang, akan tetapi kabraniannja itoe memberikan kahormatan kapada bandera narandji, jang mengikoet bataljon tiga.

Dari sabab itoe dan akan lain perboewatan di medan perang, pada titah Radja bandera itoe beroleh bintang karadjaän, ternama Militaire Willemsorde.

Haroeslah satoe-satoe soldadoe jang mengikoet bataljon tiga itoe, salamanja mengingati perboewatan pelawan temannja dhoeloe.

Maka baiklah satoe-satoe soldadoe tahoe perboewatan bataljon tiga, sedang berperang akan mengalahkan kampoeng Lemboe, jang teramat koewatnja.

Pada hari jang terseboet di atas ini, bataljon tiga bersama dengan lain-lain Bataljon di soeroeh berangkat ka-kampoeng Lemboe. Berbahaja betoel bataljon tiga itoe, sedang menghadap benteng-benteng jang berkoeliling pinggir kampoeng.

Doewa kali benteng itoe di serang sabaik-baiknja, maka doewa kali djoega bataljon itoe di oendoerkan oleh moesoeh.

Tatkala itoe mendjadikan ketjil hati soldadoe, maka Adjudant onder-officier E. C. O. von Bredow, jang memikoel bandera narandji itoe laloe berlari ka pinggir kampoeng, serta bandera itoe di tanamkan di kaki tembok benteng.

Baroelah orang menengok berbahaja bandera itoe, maka satjepat-tjepatnja officier dan soldadoe berlari kahadapan, sedang bandera itoe di kepoengkan berkoeliling.

Seperti karang batoe di tengah laoet, jang sija-sija di poekoel ombak, serta tida bisa di roeboehkan, bagitoelah orang-orang pelawan itoe tetap tinggal di tampatnja.

Maskilah beriboe pelor moesoeh berbahajakan officier dan soldadoe jang mengepoeng bandera itoe, maka tida ada satoe jang mengingat akan moendoer.

Bersama-sama, benteng Atjeh itoe di langgar dengan soenggoeh-soenggoeh, maskipoen koewat sangat pelawanan moesoeh itoe.

Seperti matjan galak bataljon tiga itoe tampil menjerang benteng-benteng Atjeh, serta merebahkan segala barang, jang menahankan djalannja; moesoeh itoe jang berani melawan di tikam dengan bajonet.

Tida lama kamoedian dari pada itoe, antero kampoeng di kalahkan.

Maka dari sabab kalakoean, jang amat be- raninja, bintang tandjoeng, ija-itoe Militaire Willemsorde di berikan kapada Adjudant onder-officier von Bredow, Sergeant majoor J. Bach, dan Sergeant ambon L. Latoemaina.

Bintang tandjoeng itoe jang soedah di berikan kapada bandera narandji bataljon tiga menoendjoekan kabranian dan satija orangnja.

Maka haroeslah anak-anak soldadoe jang mengikoet bataljon tiga itoe, baik di medan perang baik di tampat perdamejan salamanja mengingat akan lakoe djalan temannja dhoeloe, jang dengan hati besar boleh toendjoek pada perboewatannja itoe.

Haroes djoega satoe-satoe soldadoe mengingat akan kaharoesannja, kaloe di serahkan pelawanan banderanja.

Maski berbahaja betoel, djangan sekali-kali orang mengingat akan tinggalkan banderanja, maka lebih baik tetap di tampatnja atawa meninggal doenija di medan perang.

Pelanggaran benteng Senelop.

Pada hari 25 Juli 1878.

Pagi kira-kira poekoel satengah sapoeloeh benteng Senelop itoe mendjadi kalihatan.

Sabentar djoega kadoewa compagnie, jang di moeka sakali madjoe ka Senelop, dan laloe melanggar benteng itoe, serta sampej kira-kira 100 pas di hadapannja.

Maskipoen sakoewat-koewat pelanggaran itoe maka kadoewa compagnie itoe di oendoerkan oleh moesoeh.

Sakoetika itoe, Luitenant-Adjudant bataljon doewa W. F. Kroesen menjoeroeh madjoe compagnie Afrikaan, jang mengikoet bataljon doewa itoe.

Seperti angin riboet meroeboehkan segala barang, jang menahankan djalannja, maka bagitoe djoega soldadoe-soldadoe Afrikaan itoe melanggari benteng, maski koewat pelawanan moesoeh itoe; siapa jang tinggal melawan, di rebahkan serta di boenoeh dengan bajonet.

Maka jang mendhoeloei temannnja, ija-itoe Korporaal Bonimbie dan soldadoe Koor.

Perkasa betoel pelanggaran soldadoe Afrikaan itoe; bolehlah di sepertikan pasoekan raksasa jang membinasakan boemi.

Sedang compagnie Afrikaan itoe moelai melanggar, maka bagian-bagian jang lain mengepoengi benteng, serta moesoeh jang berlari kaloewar di tegak dan di tembak.

Perboewatan L. H. 3e. Bataljon sakoetika mengambilkan Missigit raija.

Pada hari 6 Januari 1874.

Pada waktoe itoe, bala tantara jang di bawah parentah Luitenant-Generaal J. van Swieten ada terkoempoel di Penajoeng dan di sabrangnja, ija-itoe kampoeng Djawa.

Dekat dari pada Penajoeng ada satoe benteng ternama loopgravenwacht, jang di pergoenakan akan menembaki kraton dan Pakan Atjeh dengan marijam besar.

Maskipoen Generaal van Swieten tahoe betoel tampatnja missigit raya, ija-itoe missigit jang soedah teralah pada waktoe perang bermoela kali di negeri Atjeh, maka missigit itoe tida kalihatan, dari sabab berimboe betoel tanah, jang di sabrang kali Atjeh itoe.

Pada hari 6 Januari, brigade doewa, jang di bawah parentah Kolonel de Roy van Zuydewijn di parentahkan akan mengalahkan missigit raija itoe.

Brigade doewa itoe ada terbagi atas ampat bataljon, ija-itoe R. H. dan L. H. 3e. Bataljon dengan R. H. dan L. H. 14e. Bataljon. Pagi poekoel delapan, bataljon-bataljon jang terseboet tadi di koempoelkan di kampoeng Djawa, serta L. H. 3e. Bataljon di atoerkan di moeka sakali.

Sabelomnja pasoekan-pasoekan itoe berdjalan, maka dari pada loopgravenwacht, kraton missigit dan Pakan-Atjeh di tembaki dengan tida berhenti.

Sasoedahnja itoe, L. H. 3e. Bataljon, moelai berdjalan, serta di belakangnja bertoeroet toeroetan R. H. 3e. Bataljon, R. H. 14e. Batalj. dan L. H. 14e. Bataljon.

Colonne itoe menoeroet pinggir kali Atjeh, sabab di sitoe ada djalan ketjil, jang teroes ka missigit, tetapi tanah itoe berimboe betoel; maka dengan kapmes barang kasangkoetan itoe di rombak akan mendapatkan djalan jang baik sadikit.

Kira-kira poekoel sambilan, sa-soedahnja dengan soesah sakali, orang berdjalan teroes di rimbaän itoe, maka dengan kaget di tembaki oleh beratoes-ratoes orang Atjeh, jang tida kalihatan.

Sabentar djoega compagnie di moeka sakali, jang soedah di hamboerken saboleh-bolehnja menembak kombali, serta lantas di toeloengi oleh compagnie-compagnie jang di belakangnja itoe.

Maka antero bataljon itoe dengan berloempat madjoe kahadapan, maski sakoewat-koewatnja di tembak oleh moesoeh.

Serta sampej di tampat jang terang sadikit, maka ada kalihatan tembok benteng moesoeh, jang teramat koewatnja, serta di belakangnja itoe beriboe-riboe orang Atjeh dengan tida berhanti melepaskan isi bedilnja.

Maski beberapa officier dan soldadoe soedah djatoh terkena loeka, maka tida sakali-kali L.H. 3e. Bataljon itoe mendjadi ketjil hati.

Sa-soedahnja saboleh-bolehnja orang membalaskan penembakan moesoeh itoe, maka dengan menjoerak hoerah" antero bataljon itoe melanggar tembok benteng, maski di hadapannja penoeh barang kasangkoetan.

Kadoewa compagnie blanda L. H. 14e. Batlj. dan satoe compagnie R. H. 14e. Bataljon mengikoet djoega.

Serta L. H. 3e. Bataljon itoe soedah menaik tembok benteng, maka di hadapannja itoe pada kira-kira 175 pas ada kalihatan tembok missigit.

Laloe bataljon itoe madjoe teroes ka missigit, dengan memboeroe moesoeh, jang berlari pada segala pehak.

Bersama-sama dengan moesoeh itoe, orang masok dalam missigit, serta di sitoe siapa jang berani melawan di tembak atawa di boenoeh dengan bajonet.

Maskipoen tida berbagej lagi kalakoean bataljon tiga itoe, dan bagian-bagian jang lain, akan tetapi pada hari itoe kompeni kahilangan sabelas officier dengan doewa ratoes doewa onder-officier dan soldadoe.


Perang di pekoeboeran ka-sabelah wétan Kota Radja.

Pada hari 17 Augustus 1874.

Ka-sabelah wetan Pakan Atjeh jang dhoeloe di namai benteng Panglima Polim, ada satoe kampoeng ternama Longbatta, ija-itoe jang di doedoeki kapalanja Imam Longbatta. Maka dari pada moelanja perang di negri Atjeh, Imam itoe boleh di bilang orang jang teramat melawan kompeni dan berani betoel.

Hampir saban malam, moesoeh itoe mendekati benteng Pakan Atjeh dan Kota Radja, akan menembaki orang-orang jang di dalam itoe; sring djoega orang itoe kena loeka; sabab tembok benteng Pakan Atjeh tida sampej tinggi akan menahankan pemandangan orang, jang berdiri di loewarnja.

Pada siang hari, moesoeh itoe berani djoega mendekati benteng akan menembaki orang jang pegi ka-sabelah kali; maka tida ada goenanja, kaloe moesoeh di tembak kombali, sabab tampatnja itoe sabannja di dalam penggalian tanah atawa di belakang peninggian tanah. Moela-moela boelan April tahon 1874, satoe compagnie blanda dan satoe compagnie ambon Bataljon tiga bertempati benteng Pakan Atjeh serta di bawah parentah kapitein C. A. Van Randwijk.

Soepaja djangan moesoeh berani mendekati lagi benteng itoe; kapitein Van Kandwijk menjoeroeh angkat segala barang kasangkoetan dan rimba rimbaän jang di loewarnja itoe, serta penggalian tanah di toetoep dan goenoengan di rombak, maka begitoe roepa moesoeh bisa di lihati, kaloe pada siang hari dia mentjobakan mendekati benteng Pakan Atjeh.

Moela moela soldadoe soldadoe ada kasenengan sadikit, sabab orang Atjeh tida ada tampat semboenikan lagi, maka dia orang bisa melepaskan isi bedil dari djaoeh sadja; tetapi lama-lama lain lagi akalnja. Kira kira 500 paska-sabelah wetan Kota Radja ada satoe goenoengan, jang dhoeloe pekoeboeran orang Atjeh. Maka dari pada tampat itoe moesoeh sekarang menembaki benteng Pakan Atjeh dan Kota Radja. Maskipon moesoeh itoe di tembaki dengan marijam, tida bisa dia di oesirkan dari pada tampatnja itoe.

Dari sabab itoe kolonel Pel , jang waktoe itoe mendjadi kapala perang di negeri Atjeh, menantoekan akan mengoesirkan moesoeh dari pada tampatnja dan akan mendoedoeki sendiri tampat itoe.

Pada hari 17 boelan Augustus pagi-pagi, satoe compagnie dari Pakan Atjeh di bawah parentah kapitein Van Randwijk di soeroeh mentempati kadoedoekan moesoeh itoe; betoellah waktoe itoe moesoeh tida ada di sitoe.

Sabentar djoega compagnie itoe di hamboerkan akan memeliharakan orang jang mengerdja di pekoeboeran itoe.

Serta kolonel Pel mendapat kabar akan pekerdjaännja compagnie itoe, maka satjepet-tjepetnja, 1 kapitein 15 mineur dan koelie-koelie di kirimkan ka-sana, akan membikinkan benteng.

Tetapi baroelah orang moelai mengerdja, maka di kampong-kampong jang berkoeliling itoe tong-tong berboeni; sabentar djoega dari kiri kanan orang Atjeh beratoes-ratoes datang menembaki compagnie dan orang bekerdja itoe. Maskipon berbahaja bagitoe, soldadoe dan mineur samoewa tinggal bersentawsa betoel.

Tetapi makin lama makin lebih moesoeh mendatang, maski santiasa di tembaki dengan marijam dari pada Pakan Atjeh. Dari sabab itoe, satoe compagnie ambon Bataljon tiga di soeroeh menoeloeng, akan mengoesirkan moesoeh itoe.

Kira-kira poekoel 11 pada siang hari, soedah ada djadi tiga tembok benteng, ja-itoe jang menghadap tampat moesoeh, maka karoeng-karoeng pasir jang bertindih tindih di pergoenakan akan meninggikan tembok itoe.

Perlahan-lahan compagnie jang terhamboer itoe di oendoerkan di belakang tembok benteng jang soedah djadi itoe.

Poekoel 1 soré compagnie kapitein Van Kandwijk di ganti dengan bagian lain, jang kira-kira 150 soldadoe banjaknja Moesoeh itoe soedah moendoer, tetapi tinggal menembak dari djaoeh sadja.

Poekoel 5 soré satoe bagian, 50 soldadoe banjaknja dengen doewa officier di soeroeh mentempati benteng baroe itoe, serta bagianbagian, jang di kirim lebih dhoeloe dan mineur konibali lagi ka Kota-Radja.

Pada hari itoe, orang Atjeh merasa lagi, maskipoen beratoes atawa beriboe dia mendatang melawan kompeni, maka tida sekalikali ada satoe soldadoe jang mendjadi ketjil hati, atawa jang mengingat akan moendoer atawa berlari.

Dengan sentawsa dan dengan kagemaran dia mengikoet kapalanja, baik ka mana djoega.

Perangkatan perang ka Longbatta.

Pada hari 31 December 1874.

Sasoedahnja kompeni bertempati kampoeng Lemboe, maka sekarang kolonel Pel dapat pengingatan, akan mengalahkan kampoeng Longbatta. Dari sabab bandjir besar, tida bisa kompeni berangkat lebih doeloe, maka bernanti sampej aër soedah mengalir lagi.

Pada hari 31 boelan December kolonel Pel menantoekan akan mengangkat perang ka Longbatta.

Pagi-pagi kira-kira poekoel 5, bagian-bagian perang, jang tertoendjoek itoe di koempoelkan di Pakan Atjeh. Satengah anam betoel, pasoekan pasoekan jang soedah terbagi itoe moelai berangkat.

Bataljon lima, jang di bawah parentah majoor J. W. Romswinckel berdjalan lebih dhoeloe, di belakangnja ada satoe compagnie ambon bataljon tiga dengan satoe compagnie marinier (soldadoe laoet) di bawah parentah kapitein J. C. Van Blokland, serta di belakang sekali bataljon sapoeloeh di bawah parentah majoor A. M. Van Der Meer. Baroelah bagian jang di moeka sekali moelai berdjalan, maka di kampoeng-kampoeng moesoeh itoe orang berboenikan tong-tong.

Sabentar djoega bataljon lima madjoe kasabelah kidoel ka-kampoeng Lampoe-Oek, sedang bataljon sapoeloeh teroes ka-wetan, akan masok di kampoeng Lampoe-Idjoe. Bagiannja kapitein Van Blokland mengikoet bataljon 5 ka-sabelah kanannja.

Sasoedahnja meliwat benteng, ternama Oosterbenteng, majoor Romswinckel dapat kalihatan beratoes-ratoes moesoeh, jang ada di dalam bentengnja. Sabentar djoega benteng moesoeh itoe di tembaki dengan marijam, serta compagnie-compagnie di atoerken akan madjoe. Sasoedahnja beberapa pelor masoek di dalam benteng, maka majoor Romswinckel mendjatoehkan parentah akan melanggar benteng itoe.

Maskipoen pelanggaran itoe di djadiken dengan kebranian jang tida terbagej lagi, maka tida bisa orang masok di dalam benteng, sabab banjak dan koewat sakali barang kasangkoetan jang di moeka benteng itoe.

Sedang bataljon lima melanggar benteng itoe, bagian jang di bawah parentah kapitein Van Blokland berdjalan teroes ka-kidoel. Di moeka sakali ada voorhoede, jang kira-kira 25 soldadoe ambon banjaknja, di bawah parentah satoe luitenant. Voorhoede itoe dapat kadengaran penembakan dan tempik soerak moesoeh, tetapi moesoeh itoe tida kalihatan, sabab sabelahnja itoe ada pagar bamboe doeri jang menahankan pemandangan mata.

Sa-tjepat-tjepatnja voorhoede itoe berdjalan sapandjangnja pagar bamboe doerie itoe, sampej mendatang di tampat jang terang sadikit; sekarang voorhoede itoe dapat kalihatan pada kira-kira 75 pas ka-sabelah kirinja benteng jang penoeh moesoeh, maka moesoeh itoe ada berperang dengan bataljon lima, jang terseboet di atas ini. Sabentar djoega Commandant voorhoede itoe mendjatoehkan parentah „attaqueeren.”

Sa-tjepat-tjepatnja benteng moesoeh itoe di langgar, maka tida di tembaki dhoeloe. Betoellah di sabelah benteng itoe barang kasangkoetan jang di moekanja gampang boleh di angkat.

Commandant voorhoede itoe dengan Sergeant ambon W. F. Adriaansz bersama-sama menaik tembok benteng, serta moesoeh jang di dalam itoe di tembaki oleh Sergeant Sergeant Adriaansz; sabentar djoega soldadoe-soldadoe jang lain masok di benteng, serta moesoeh di oesirkan kaloewar dan di boeroe.

Sasoedahnja itoe benteng moesoeh ternama Lampoe-Oek di tampati oleh satoe compagnie bataljon tiga.

Perkara mengambil kampoeng

Lamara Oelejlo.

Pada hari 14 boelan Februari 1875.

Di benteng Mandarsa Poetih ada satoe compagnie bataljon 3, jang di bawah parentah 1e. Luitenant E. G. T. Von Ende. Sring sakali pada malam kaloe gelap betoel, Luitenant itoe dengan patrouille jang kira-kira 30 atawa 40 soldadoe banjaknja, kaloewar akan meroesaki goedang padi, gedong-gedong atawa benteng di dalam kampoeng moesoeh.

Soedah beberapa kali patrouille itoe masok di kampoeng Lamara Oelejlo akan meng-angoesi gedong dan goedang padi, maka tida sakali orang Atjeh berani melawan kombali, sabab dia orang tida tantoe taoe banjaknja soldadoe patrouille itoe.

Maka satoe kali ja-itoe pada hari 14 boelan Febr. 1875, Luitenant Von Ende menantoeken akan membikin patrouille ka kampoeng Lohong, sabab sring sakali orang kampoeng itoe datang menembaki benteng Mandarsa Poetih.

Pada malam kira-kira satengah sabelas, Luitenant Von Ende dengan 2e. Luitenant J. B. Van Heutz dan 34 onder-officier dan soldadoe berangkat dari benteng Mandarsa Poetih. Soepaja djangan di lihati moesoeh, patrouille itoe berdjalan sapinggir kampoeng Nesoeh dan kampoeng Atoeh, tetapi serta sampej di tampat jang berawah sakali, maka tida bisa madjoe lagi.

Dari sabab itoe Luitenant Von Ende poelang kombali dengan patrouille, serta menjoeroeh mengangoesi dhoeloe beberapa roemah moesoeh, jang dekatnja itoe.

Baroelah patrouille moelai moendoer, maka dari segala pehak orang Atjeh datang menembaki roemah berangoes itoe.

Sa-tjepat-tjepatnja Luitenant Von Ende poelang ka benteng Mandarsa Poetih.

Sedang melangkahi sawah, jang di hadapan benteng itoe, Luitenant Von Ende dapat lihat banjak orang kaloewar dari kampoeng Lamara-Oelejlo akan menoeloeng kawannja di kampoeng Lohong.

Dari sabab itoe, sa-tjepat-tjepatnja Luitenant Von Ende menghantarkan patrouillenja teroes ka-kampoeng Lamara-Oelejlo; di dalam kampoeng itoe, tida ada manoesia bergerak.

Perlahan-lahan patrouille itoe madjoe di dalam kampoeng, sampej mendapat satoe benteng jang berkoeliling dengan segala barang kasangkoetan. Serta mendapat pintoenja, patrouille itoe ati-ati masok ka-dalam benteng, dengan mentjari moesoeh, tetapi tida ada satoe orang.

Sabentar djoega satoe soldadoe di soeroeh kombali ka Mandarsa Poetih, akan minta penambahan soldadoe dengan pengiriman patroon dan makanan.

Maka bersama-sama itoe, Luitenant von Ende menjoeroeh kirimkan kabar kapada Commandant bataljon.

Patrouille itoe berkoempoel di benteng Atjeh, dan berdjaga betoel.

Pagi-pagi kira-kira satengah anam, serta soedah moelai terang, patrouille itoe dapat dengar orang jang mendekati benteng itoe; sabentar djoega bebrapa orang Atjeh mendatang, akan mentempati bentengnja seperti saban, tetapi baroe sampej kira-kira 20 pas dari pada tembok benteng itoe, maka dengan kaget dia orang di. tembak oleh patrouille; satoe orang Atjeh mati, serta orang jang lain teroes berlari.

Tetapi sabentar djoega di dalam kampoeng itoe dan kampoeng-kampoeng jang lain orang berboenikan tong-tong, serta tida lama lagi dari kiri-kanan moesoeh mendatang akan mengambil kombali bentengnja. Maskipoen beratoes-ratoes moesoeh itoe, maka tida sakalikali Luitenant von Ende mendjadi ketjil hati; dengan sentawsa orangnja menoeroet parentah, serta dengan koewat moesoeh itoe di tembaki kombali.

Kira-kira poekoel anam pagi, Luitenant von Ende mendapat penambahan soldadoe dari Mandarsa Poetih, serta kamoedian dari pada itoe, bataljon lima di bawah parentah Majoor Romswinckel di kirimkan djoega ka-kampoeng Lamara Oelejlo, maka bagitoelah moesoeh itoe di oesirkan ka-loewar kampoengnja.

Doewa boelan kamoedian dari pada waktoe, jang terseboet di atas ini, sajang sakali Luitenant von Ende, jang terlaloe beraninja, kena loeka kamatian, sedang perang di kampoeng Gitjiel Oelejlo.

Pekerdjaän patrouille jang berdjalan dari

bèntèng Tjadé ka-bèntèng Silang.

Pada hari 22 boelan Januari 1877.

Pada tahoen 1877 ada satoe benteng, ternama Tjadé, serta dekatnja itoe ada benteng jang lain, Silang namanja.

Maka saban hari toewan docter jang tinggal di benteng Tjadé pegi ka-Silang, akan mengobati orang sakit.

Pada waktoe jang terseboet di atas ini, toewan docter J. B. A. K. Wolff berangkat dari benteng Tjadé ka-benteng Silang dengan penghantaran patrouille jang 1 Sergeant blanda dan 12 soldadoe djawa banjaknja; satoe Adjudant onder-officier stabelan mengikoet patrouille itoe djoega.

Serta sampej kira-kira 600 meter dari pada Silang, patrouille itoe dengan kaget di tembaki oleh beberapa orang Atjeh, jang tinggal di tampat beradang ka-sabelah djalan itoe. Sabentar djoega patrouille jang berdjalan pada satoe gelid itoe, berhenti dan menghadap kapada moesoeh, serta menembak kombali. Tetapi sa-soedahnja menembak ka-doewa kali, laloe orang Atjeh itoe merampok patrouille dengan klewang dan toembak.

Toewan docter Wolff kena loeka kamatian dengan toembak; Sergeant blanda, jang mendjadi Commandant patrouille itoe' soedah mati terkena pelor, serta Adjudant onderofficier stabelan mendapat loeka besar, sahingga patrouille itoe tida ada kapalanja.

Pada waktoe itoe, satoe soldadoe djawa, ternama Djogatie menanggoengkan parentah patrouille itoe.

Maskipoen orang Atjeh itoe terlebih banjaknja, maka tida sakali-kali Djogatie dan temannja mendjadi ketjil hati.

Dengan sentawsa dia memarentahkan orangnja, serta dengen soenggoeh soenggoeh moesoeh itoe di lawan kombali.

Dengan kalakoewan jang berani betoel, Djogatie memberi hati kapada temannja; maka tida ada satoe soldadoe jang moendoer satoe pas sadja.

Adjudant onder-officier stabelan, jang soedah berloeka itoe, hampir di boenoeh orang Atjeh dengan klewang, kaloe orang itoe tida di tembak oleh Djogatie.

Tida lama lagi satoe patrouille mendatang dari Silang akan menoeloengi bagian jang berperang itoe. Serta sampej di bentengnja, Djogatie itoe di berpangkatkan Korporaal, dan kamoedian di berikan bintang karadjaän, ja-itoe Militaire Willemsorde.

Maka tjerita ini menoendjoekkan bagimana moesoeh itoe, maski berkoewasa betoel, boleh di lawani oleh bagian soldadoe, kaloe kepalanja berani betoel serta dengan sentawsa dan dengan tetap hati dia memarentahkan orangnja.

Nama-nama orang seperti Djogatie itoe ada terseboet dalam hikajat dan haroes di hormatken oleh siapa djoega baik orang besar atawa orang ketjil.

Pekerdjaän patrouille jang berdjalan dari

Kroeng Raba ka- Boekit Seboen.

Pada hari 15 boelan Maart 1877.

Benteng jang ka-sabelah kidoel sakali, ternama Kroeng Raba sring sakali menjoeroeh berdjalan patrouille ka-Boekit Seboen, ija-itoe benteng jang paling dekatnja, akan memeliharakan peroeboengan dengan benteng itoe.

Pada hari jang terseboet di atas ini, satoe patrouille, 1 Korporaal dan 20 soldadoe banjaknja serta di bawah parentah Sergeant djawa ternama Sariman, berangkat dari Kroeng-Raba.

Maka di antara kampoeng Lamgaboes dan Lampaja, sabelah djalan itoe kiri kanannja ada pagar, serta betoel di tempat itoe djalannja bersikoe.

Serta sampej di sitoe, patrouille dengan kaget di tembaki oleh beberapa orang Atjeh, jang beradang di dalam lobang-lobang besar sapinggir djalan itoe.

Bagitoelah Korporaal dan satoe soldadoe, jang di moeka sakali lantas kena loeka. Sabentar djoega Sergeant Sariman jang bersentawsa betoel, merapatkan orangnja, serta dengan berloetoet menjoeroeh menembaki satoe-satoe orang Atjeh, jang kalihatan di atas pinggir lobang itoe.

Bagitoelah patrouille itoe tinggal menembak dengan menoedjoe sabetoel-betoelnja, sampej moesoeh itoe di oesirkan dari pada tampatnja, dengan peninggalan 4 orang mati dan 1 orang berloeka besar, serta sapandjang djalan orang pelarian itoe penoeh bekas darah.

Tida lama lagi, patrouille-patrouille dari Boekit Seboen dan Kroeng Raba mendatang di tempat perang itoe dan mendapat beberapa sendjata orang Atjeh, jang katinggalan di sitoe.

Perang di Tandjong-Semantok.

Pada hari 14 November 1876.

Di pantej wetan negeri Atjeh dekat dari pada Edi ada karadjaän ternama Simpang-Olim, jang haroes di hoekoemkan dengan soenggoeh-soenggoeh, sabab Eadjanja mendjadi bermoesoeh kapada Gouvernement dan mengoesir satoe kepala Toekoe Moeda Angkasa, jang bersobat kapada kompeni.

Dari sabab itoe, 1 compagnie blanda dan ambon bataljon 3, jang di bawah parentah Kapitein H. E. Schoggers dengan stabelan di kirimkan ka Simpang-Olim akan menoeloeng Toekoe Moeda Angkasa.

Pada sama waktoe 1 compagnie Linkerhalf 12e. bataljon jang di Edi berangkat djoega ka Simpang-Olim, maka segala bagian itoe ada di bawah parentah Majoor F. C. Bugers, jangdiikoet Luitenant-adjudant A. G. Popelier.

Pada hari jang terseboet di atas ini, Majoor BURGERS berangkat dengan colonne, jang terbagi atas 1 compagnie bataljon 3 dan 1 sectie Linkerhalf 12e Bataljon, akan mengalahkan benteng Tandjong-Semantok dari benteng-benteng jang dekatnja itoe.

Kapitein Schoggers berdjalan di moeka sakali dengan 1 peloton, serta di ikoet Luitenantadjudant Popelier.

Benteng moesoeh, jang di dapat lihat lebih dhoeloe ija-itoe Boekit Tiga Ratoes. Kapitein Schoggers dengan satoe peloton, jang mendjadi voorhoede lantas madjoe ka-benteng itoe.

Maskipoen di tembaki dengan soenggoehsoenggoeh oleh moesoeh itoe, maka voorhoede itoe tida melepaskan satoe poetjoek patroon.

Sa-tjepat-tjepatnja benteng moesoeh itoe di langgar. Luitenant-adjudant Popelier dengan satoe Sergeant blanda teroes masok dalam benteng, serta di ikoet soldadoe jang lain, maka dengan koewat moesoeh itoe di oesirkan ka-loewar bentengnja.

Sabentar djoega Kapitein Schoggers dengan satoe sectie; jang tinggal di loewar benteng memboeroe moesoeh, sampej di hadapan benteng Boekit Pinji. Maskipoen di tembak oleh moesoeh, maka Kapitein Schoggers teroes melanggar benteng itoe, serta mengoesirkan orangnja.

Laloe Kapitein Schoggers berangkat kagedei Tandjong-Semantok, jang kalihatan dari benteng Boekit Pinji. Luitenant-adjudant Popelier dengan orangnja berkoempoel kapada Kapitein Schoggers serta mengikoet djoega. Serta sampej di hadapan gedei itoe, Kapitein Schoggers memarentahkan pasoekannja, akan melanggar tempat moesoeh itoe. Sa-tjepat-tjepetnja orangnja itoe madjoe dengan menjoerak „hoerah!”, serta moesoeh jang berlari di boeroe dan di oesirkan keloewar.

Sedang Kapitein Schoggers melanggari gedei Tandjong-Semantok itoe, maka Luitenant-adjudant Popelier dengan anam soldadoe ambon, ternama Israel, Kapojas, Sasewalany, Hehanusa, Tutuharima dan Siloy perlahan-lahan terindap-indap pegi ka benteng Kota-Boekit, jang kira-kira 200 pas djaoehnja dari pada Tandjong-Semantok.

Benteng Kota Boekit itoe koewat sangat serta ada di atas boekit, jang kira-kira 60 Meter tingginja dan berimboe betoel.

Perlahan-lahan Luitenant-adjudant Popelier dengan soldadoenja menaik boekit itoe, dengan menjemboenikan badan akan tida di lihati moesoeh, maka moesoeh itoe beramej-ramej menembaki soldadoe, jang ada di Tandjong-Semantok.

Hampir bersama-sama Luitenant-adjudant Popelier dengan orangnja mendatang di bawah tembok benteng, sampej membikin kaget orang Atjeh, jang betoel maoe melepaskan isi marijam.

Sa-tjepat-tjepatnja Luitenant-adjudant Popelier dengan soldadoe ambon itoe melangkahi tembok benteng, serta moesoeh jang beriboet itoe di tembaki dengan snelvuur, serta di oesirkan keloewar.

Begitoelah benteng moesoeh, jang di tempati kira-kira 80 orang Atjeh bisa di kalahkan oleh toedjoe orang sadja.

Dari pada waktoe itoe, berkoeliling Tandjong-Semantok tida kalihatan moesoeh saorang lagi.

Kapitein Schoggers dan Luitenant-adjudant Popelier boleh di namai Officier dengan kabranian jang tida berbagej lagi.

Satoe-satoe soldadoe, baik blanda baik bangsa lain jang di bawah parentah kadoewa Officier itoe, salamanja dengan senang hati mengikoet kepalanja, maskipoen di antarken katampat jang berbahaja betoel.

Sajang sakali pada tahoen 1878, Kapitein Schoggers itoe kena loeka kamatian di negri Atjeh, sedang menghantar transport dari Anak Galoeng ka-Lambaroe, serta Luitenant-adjudant Popelier meninggal di negeri Wolanda pada tahoen 1883.

Penjerangan transport pada antara Oleh-

Karang dan Kota-Alam.

Pada hari 16 April 1876.

Pada hari jang terseboet di atas ini, satoe detachement jang 1 Sergeant, 1 Korporaal dan 20 soldadoe banjaknja, samoewa orang djawa, berangkat dari Oleh-Karang ka Kota-Alam akan pegi mengambil bakal roemah.

Melainkan Sergeant itoe membawa sendjatanja, serta orang jang lain dengan kapmes sadja.

Maka detachement itoe di antarkan bagian, jang 1 Sergeant blanda dan 9 soldadoe blanda banjaknja.

Pada waktoe berangkat ka Kota-Alam, sapandjang djalan, detachement itoe tida dapat pertemoean satoe apa. Maka sa-soedahnja 20 soldadoe djawa itoe di moewati dengan segala bakal roemah dan barang-barang jang perloe, detachement itoe kombali lagi ka Oleh-Karang. Sergeant djawa dengan 4 soldadoe blanda berdjalan di moeka mendjadi spits, serta Sergeant blanda dengan 5 soldadoe blanda djalan di belakang sakali, akan mendjaga orang jang tida bersendjata itoe.

Serta transport itoe sampej kira-kira 800 Meter dari pada benteng Oleh-Karang, ja-itoe tanah berimboe sakali, maka dengen kaget di langgar oleh moesoeh, jang kira-kira 40 orang banjaknja, serta di serang dengan klewang dan toembak.

Sabentar djoega, orang-orang jang bersendjata itoe berkoempoel kapada Commandantnja, serta orang Atjeh di tembaki dengan soenggoeh-soenggoeh.

Sergeant blanda ternama Fabel dengan orangnja, ja-itoe soldadoe Couwellawers, Muller, Roels, Krakeel dan Schoonheid kena loeka samoewa. Couwellaers dan Muller dapat loeka kamatian, serta Roels jang djadi bakalahi dengan orang Atjeh, kena loeka klewang; hampir djoega di boenoeh, kaloe tida di toeloeng oleh Krakeel, maka Krakeel sendiri soedah kena loeka katoedjoe kali.

Schoonheid itoe dapat beberapa loeka dengan klewang, sedang dia berkoempoel kapada Sergeant Fabel.

Terrapat satoe kapada lain, maski berloeka bagitoe, Sergeant Fabel dengan orangnja melawan penjerangan moesoeh itoe. Maskipoen di kepoeng oleh beberapa orang Atjeh, maka tida ada satoe soldadoe, jang mendjadi ketjil hati. Serta di benteng Oleh-Karang orang dapat kadengeran penembakan itoe, maka sa-tjepat-tjepatnja satoe patrouille berangkat ka tampat perang itoe.

Moesoeh itoe soedah berlari, serta tinggalken 4 orang mati dan roepa-roepa sendjata.

Detachement itoe tida kahilangan satoe apa.

Pelanggaran transport jang berangkat dari

Kota-Radja ka Oleh-Karang.

Pada hari 28 Juli 1876.

Pagi-pagi satoe detachement, jang 31 soldadoe banjaknja serta di bawah parentah 2e. Luitenant Raden Ario Setjo Negoro dari barisan Bangkallan berangkat dari Kota-Radja ka Oleh-Karang, akan menghantarkan toewan docter P. J. L. Döring.

Ka-sabelah wetan benteng jang soedah di rombak, ternama Lemboe-Oost, djalan jang di ikoet itoe berimboe betoel, serta ada selokan djoega, ja-itoe kali Lingkar namanja, maka dekatnja selokan itoe ada beberapa peninggian tanah.

Dari sabab djalan itoe tida sampej lebar, maka detachement melainkan bisa berdjalan uit de flank pada doewa gelid, serta di moeka sakali satoe Sergeant blanda dengan 3 soldadoe Madoera di djadikan spits.

Serta sampej 25 pas dari pada kali Lingkar itoe, maka dengan kaget detachement itoe di tembaki oleh moesoeh jang beradang di belakang rimba-rimbaän di pinggirnja selokan itoe.

Sa-sasoedahnja melepaskan isi bedil, laloe beberapa orang Atjeh dengan klewang datang merampok detachement, jang soedah terhamboer sakali.

Tetapi sa-tjepat-tjepatnja, toewan docter Döring dan Raden Ario Setjo Negoro mengoempoelkan orangnja serta moesoeh itoe di langgar dengan bajonet dan di oesir ka kampoeng Lamkoeloepang, sedang di tembaki dengan snelvuur.

Serta di Kota-Alam orang dapat dengar penembakan itoe, maka salekas-lekasnja satoe patrouille berangkat ka tampat perang, serta satoe patrouille dari Oleh-Karang hampir bersama-sama mendatang di sitoe djoega.

Koelilingan tempat perang itoe, ada 12 bankej orang Atjeh, serta detachement itoe soedah kalah 5 soldadoe mati dan 7 jang kena loeka.

Kelakoean soldadoe djawa ternama

Wirokromo sedang berdjalan patrouille

dari Boekit-Daroe ka Djempit.

Pada hari 28 Augustus 1876.

Pada hari jang terseboet di atas ini, 21 soldadoe di bawah parentah korporaal blanda berangkat dari Boekit-Daroe ka Djempit, saperti sabannja akan memariksakan tanah berkoeliling di antara kadoewa benteng itoe.

Ka-sabelah kidoel kampoeng Tjabang orang-orang patrouille itoe berdjalan di atas galengan sawah satoe di belakang lain, maka commandantnja itoe tida ingat akan berdjaga betoel, soepaja djangan sekoenjoeng-koenjoeng di langgar oleh moesoeh.

Serta orang sampej dekatnja satoe kampoeng jang soedah berangoes, maka dengan kaget patrouille itoe di tembaki oleh beberapa orang Atjeh, jang beradang di sitoe.

Sasoedahnja melepaskan isi bedil itoe, maka dengan menjoerak dia orang kaloewar akan menjerang patrouille itoe dengan klewang dan toembak.

Maka pelanggaran moesoeh itoe terlaloe mengharoe-biroeken orang soldadoe, sahingga beberapa orang bingoeng berlari ka kiri kanan, serta Commandant patrouille, ija-itoe Korporaal blanda meninggalkan parentahnja dan teroes berlari djoega.

Sakoetika itoe, satoe soldadoe djawa Wirokromo bekin maloe kepalanja itoe.

Dengan sentawsa dan tetap hati dia mengoempoelkan dan merapatkan kira-kira 8 soldadoe moeda, jang katinggalan itoe, serta bersama-sama moesoeh itoe di lawani dengan soenggoeh-soenggoeh.

Maka Wirokromo itoe berkatai temannja: „Ajo anak-anak! bijar kita orang melawani moesoeh itoe; maskilah dia terlebih berkoewasa, djangan kita orang bermaloekan pangkat soldadoe, maka lebih baik kita orang mati di medan peperangan.”

Maka perkataännja Wirokromo itoe menambahkan kabranian temannja.

Maskipoen di serang dari kiri kanan oleh moesoeh itoe, maka Wirokromo dengan orangnja tinggal terrapat satoe pada lain serta tida moendoer satoe pas djaoehnja.

Tida lama lagi, patrouille dari Boekit Daroe datang menoeloengi orang-orang jang berba-haja itoe.

Serta soedah mendapat penambahan orang lagi, patrouille menoeroet djalannja ka Djempit.

Karya ini berada pada domain publik di Indonesia karena penciptanya telah meninggal dunia lebih dari 70 tahun yang lalu atau dipublikasikan pertama kali lebih dari 50 tahun yang lalu. Masa berlaku hak cipta atas karya ini telah berakhir. (Bab IX UU No. 28 Tahun 2014)