Bagian dari Keturunan Panjalu, Ciamis, Jawa Barat - Indonesia

Tulisan ini didasarkan kepada catatan yang terdapat dalam Stamboek yang ada di Sejarah Commissie Bandoeng yang disahkan dengan Besluit P.K.T. Besar, Gouverneur Hindia Belanda ddo 13 November 1933 Nomor 43

Penguraian nama-nama keturunan dimulai dari :

Kandjeng Dalem Aria Satjanata alias Pangeran Salingsingan, Boepati Pandjalu, beristerikan Ratoe Tilarnagara, puteri Pangeran Dipati Wiranata Koeningan, ibunya adalah puteri dari Ratoe Panembahan Tjirebon, mempunyai anak sebanyak 20 orang, akan tetapi yang ditulis disini 12 orang karena disesuaikan dengan keperluannya (atau tidak ada data lain dari nama-nama yang tidak disebutkan?). Catatan mengenai sirsilah ini disalin dari tulisan Raden Aria Bratadiwidjaja, Patih selfstandig Mangoenredja.

Dalem Aria Satjanata alias Pangeran Salingsingan, Boepati Pandjaloe, berputera/puteri sebanyak 20 orang, 12 orang diantaranya adalah:

   I. Raden Ajoe Sariwoelan, di Gandasoli, Soekaboemi
  II. Dalem Joedamerdawa, di Gandasoli, Soekaboemi
 III. Raden Ajoe Tilarkantjana, diperisteri oleh Raden Ageng Sahid
 IV. Dalem Djiwanagara, beristerikan Raden Ajoe Lenggangnagara, puteri Regent Bogor
  V. Raden Demang Djiwakrama, ke Tjiandjoer
 VI. Raden Demang Astramanggala alias Wargapati
VII. Dalem Wiradipa di Maparah, Pandjaloe

VIII. Raden Ngabei Dipanata

 IX. Raden Ngabei Satjamanggala
  X. Dalem Wiralaksana di Tengger, Pandjaloe
 XI. Dalem Singalaksana di Tjiandjoer
XII. Raden Djajawitjitra di Pamekaran
                Dalem Djiwanagara (IV) mempunyai seorang puteri bernama Raden Ajoe Lenggangkoesoemah, yang diperisteri oleh Pengeran Kornel dari Soemedang. dan dari perkawinan itu dilahirkan 2 orang anak laki-laki yaitu:

1. Dalem Koesoemajoeda, Regent Soemedang (pp7), dan 2. Dalem Adiwidjaja, Boepati Limbangan.

1. Dalem Koesoemajoeda, berputerakan Pangeran Koesoemadinata, Regent Soemedang (pp12), yang selanjutnya

   mempunyai 3 orang keturunan:
   - Aom Ino, Regent Soemedang 
   - Pangeran Soeriaatmadja, Regent Soemedang
   - Raden Koesoemajoeda, yang selanjutnya mempunyai keturunan
       -- Dalem Aria Martanagara, Regent Bandoeng
       -- Aom Ema, PAatih Soemedang

2. Dalem Adiwidjaja, berputerakan Raden Demang Adiwidjaja, Patih Limbangan, berputerakan Raden Demang Haji

    Adiwidjaja, berputerakan Raden Demang Soeriatanuwidjaja, Patih Tasikmalaya, berputerakan Raden Tumenggung  
   Soeriamihardja, Regent Poerwakarta, berputerakan Raden Tojo, leerling H.B.S.
             Raden Demang Astramanggala alias Wargapati (VI), berputerakan Raden Adiredja, Wadana Padakati, Tjiandjoer, yang berputerakan:
   - Raden Moehamad Hanapi, yang beristerikan Raden Oha, keturunan Dalem Sabiroeddin, berputerakan Raden Moehamad  
               Asnawi, Pagerageung, Tjiawi, berputerakan Raden Moehamad Markoem, Penghulu Pagerageung, berputerakan 
               Raden Moehamad Noerjakin, Penghulu Pagerageung, Raden Moehamad Tabri, di Pagerageung, Tjiawi. 
               berputerakan Raden Abdoelah, pegawai Kaoem Bandoeng
   - Raden Nadjamanggala, yang beristerikan Raden Widaningsih, berputerakan Raden Satjadidjaja, berputerakan Raden 
              Mertawidjaja I, Mantri Kawat di Tjimahi, berputerakan Raden Mertawidjaja II di Tjimahi, berupeterakan Raden 
              Roekman Mertawidjaja III, commies S.S. di Bandoeng dan beristerikan Raden Julia Martasoetisna terah Tjikundul, 
             Tjiandjoer dan berputera/puteri Raden Dadang Ramlie Mertawidjaja IV di Verdun, Quebec, Canada, beristerikan 
             Raden Kikie Sri Redjeki terah Manondjaja dan Raden Nenden Resmiati di Bandoeng dan diperisteri oelah Raden 
             Ahmad Natadilaga, terah Tasikmalaya. 
   - Raden Bahad

Dari pernikahannya dengan Raden Kikie Sri Redjeki, Raden Dadang Ramlie Mertawidjaja mempunyai 6 orang anak perempuan dan seorang anak laki-laki, yang masing-masing bernama : Raden Lia Roeliana Sri Kaniawati, Raden Susi Santasusilawati (alm), Raden Meta Rukmitasari, Raden Yana Fitriana, Raden Irawati Dewi, Raden Srie Mulyati dan Raden Indra Ekaputranta.

Karya ini merupakan ekspresi budaya tradisional yang hak ciptanya dipegang oleh negara Republik Indonesia.


Copy, distribute and transmit the work
Copy, distribute and transmit the work
Karya ini memiliki hak cipta. Penggunaan harus memperhatikan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat pengembannya. Lihat Pasal 38 UU No. 28 Tahun 2014 untuk lebih jelas.