Sidang BPUPK Tanggal 28 Mei 1945

Salinan Dokumen Otentik Badan Oentoek Menyelidiki Oesaha-Oesaha Persiapan Kemerdekaan (1945)
Sidang BPUPK Tanggal 28 Mei 1945
48254Salinan Dokumen Otentik Badan Oentoek Menyelidiki Oesaha-Oesaha Persiapan Kemerdekaan — Sidang BPUPK Tanggal 28 Mei 19451945
ACARA UPACARA PEMBUKAAN BPUPK
Pada hari Senin tanggal 28 bulan 5 tahun Syoowa 20 ( 1945 )
Jam Acara Tempat Keterangan
11.00 Upacara pengibaran bendera Koki dan bendera kebangsaan Depan Gedung Tyuuoo Sangi-in Semua Iin-iin dan Tokubetu Iin dan pegawal-pegawal
15.00 Kedatangan Iin-iin dan lain-lainnya Di Gedung Tyuuoo Sangi-in
15.20
15.30
yang bersangkutan Penyambutan P.Y.M. Saikoo Sikikan oleh para Hadirin Serambi depan Pegawai-pegawai Gunseikanbu dan Zimukyoku serta para Iin dan lain-lainnya hendaklah ada diserambi depan untuk menyambut P.Y.M. Saikoo Sikikan
15.35 Kedatangan P.Y.M. Saikoo
Sikikan (Upacara pembukaan):
1. P.Y.M. Saikoo Sikikan dan Gunseikan masuk ke ruang gedung
2. Upacara Kokumin Girei
3. Nasihat P.Y.M. Saikoo Sikikan
4. Nasihat P.Y.M. Gunseikan
5. Sumpah Iin
6. Ucapan selamat
7. Pidato Kaityoo
8. P.Y.M.Saikoo Sikikan meninggalkan ruangan
9. Membikin potret peringatan
10. P.Y.M. Saikoo Sikikan berangkat diiringi keluar
Para Hadirin memberi hormat kepada beliau
Sumpah ini akan diucapkan oleh Kaityo Oleh seorang anggota Tyuoo Sangi-in

Catatan : Waktu Jepang yang digunakan pada masa itu berbeda 1 1/2 jam dengan WIB


NASIHAT GUNSEIKAN
Diucapkan pada tanggal 28 Mei 1945

Tuan-tuan yang terhormat !

Saya merasa gembira, karena pada hari ini "Badan Untuk Menyelidiki Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan" akan mulai menjalankan pekerjaannya serta melakukan suatu langkah yang besar dalam sejarah mendirikan Negara Indonesia.

Pembentukan Badan ini bermaksud menyelenggarkan pemeriksaan dasar tentang hal-hal yang penting, rancangan-rancangan dan penyelidik-penyelidik yang berhubungan dengan usaha mendirikan Negara Indonesia Merdeka yang baru. Dengan jalan demikian akan dapat disampaikan bahan-bahan perundingan yang banyak dan seksama kepada Badan Penetapan Putusan Yang Terakhir. Kalau kita meninjau bermacam-macam hal didaerah yang dinamakan Indonesia, serta memikirkan kedudukan pulau Jawa ini, maka kewajiban badan ini ditanah Jawa dan cara untuk menjalankan usaha-usahanya akan jelaslah dengan sendirinya.

Jika sesuatu bangsa hendak meneguhkan dasar kemerdekaannya, maka ia harus mempunyai keyakinan diri untuk sanggup membela negara sendiri dan juga mempunyai kekuatan yang nyata sebagai bangsa. Oleh karena itu pada tingkatan yang sekarang ini, bangsa Indonesia terlebih dahulu harus insyaf akan keyakinan dirinya dan kegiatan hatinya untuk memelihara tenaga bagi melangsungkan peperangan ini. Berhubung dengan syarat-syarat dasar untuk Negara Merdeka yang baru, maka tuan-tuan sekalian harus memajukan diri dalam usaha penyelidikan dan pemeriksaan tentang soal-soal tadi dan demikian juga tentang soal agama. Saya berharap supaya tenaga pembelaan dan tenaga rakyat diperkuat dan dimajukan tidak buat sekarang saja, tetapi juga seterusnya untuk kemudian hari sesudah bangsa Indonesia merdeka untuk kebahagiannya. Saya mempunyai harapan yang besar sekali tentang hasilnya badan ini.

Mendirikan Negara Indonesia berarti terlepasnya bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan yang hina selama ± 300 tahun dibawah pemerintahan Belanda dan mendirikan suatu Negara pada tanah yang subur, yang telah bebas dan yang mewarisi turun-menurun dari nenek moyang, untuk bangsa Indonesia. Serta pula berarti mendirikan suatu Negara yang merdeka dihadapan musuh untuk memenuhi kewajiban sebagai negara yang berdasarkan budi pekerti yang luhur, yaitu sebagai suatu mata rantai dalam Lingkungan Kemakmuran Bersama di Asia Timur Raya, akan melaksanakan cita-cita 1.000 juta bangsa-bangsa di Asia Timur Raya.

Dengan demikian, maka bangsa Indonesia yang akan menyelesaikan pekerjaan suci itu untuk mendirikan Negara, harus insaf tentang keadaan peperangan pada masa ini dengan sungguh-sungguh dan tentang kewajiban pembelaan yang penting-penting serta harus mengingat pula akan kebahagiaan dan kemajuan yang sedang dilimpahkan kepada bangsa Indonesia. Oleh karena itu janganlah bangsa Indonesia sempit pemandangannya dan jangan memikirkan kepentingan Indonesia saja.

Saya berharap masing-masing anggota hendaklah mengingat kehendak pihak rakyat yang ingin mempersatu padukan tenaganya dan insaf akan arti yang sebetul-betulnya tentang mendirikan Negara Baru ini sehingga dengan jalan demikian dapat menjadikan yang suci ini.

Jakarta, tanggal 28 bulan 5, tahun Syoowa 20 (2605)-(1945)

GUNSEIKAN

APPEL ANGGOTA BPUPK
Diucapkan pada tanggal 28 Mei 1945

Saya, Radjiman Wediodiningrat, Dokuritu Zyunbi Tyoosa Kai Kaityoo, melaporkan bahwa semua anggota sejumlah 62 dengan saya sendiri, hari ini menghadap P.Y.M. Gunseikan dan sudah siap akan menindakkan kewajibannya.

Didalam peperangan ini kita diberi petunjuk dan dipimpin oleh Pemerintah Balatentara Dai Nippon, agar kita insaf akan maksud Perang Suci itu dan turut berjuang menuju hancur leburnya Amerika, Inggris dan Belanda.

Disitulah kita rnendapatkan bahan-bahan untuk mencapai Kemerdekaan, karena kita mengerti dan insyaf, bahwa untuk memiliki Kemerdekaan kita harus membebaskan diri dari pada kelemahan hasrat guna mewujudkan persatuan diantara penduduk atau bangsa Indonesia, yakni musuh kita didalam kita sendiri, dan membebaskan diri dari pada musuh diluar, yakni musuh kita kaum sekutu.

Sudah tidak dapat disangkal lagi, bahwa perjuangan dan perbuatan kita didalam peperangan sekarang ini mesti dipusatkan pada usaha turut memusnahkan musuh kita bersama itu.

Meskipun Jerman sudah menyerah kepada Sekutu dengan tiada memakai perjanjian suatu apapun, kita tetap dengan hati teguh melanjutkan perjuangan kita disamping Dai Nippon, dengan mengatasi segala kesukaran dan rintangan apapun juga, untuk membinasakan keangkara-murkaan sekutu, yang hendak menindas bagi bangsa-bangsa di Asia Timur Raya, sampai tercapainya kemenangan akhir dipihak Dai Nippon.

Kita percaya sedalam-dalamnya dengan tiada ragu-ragu bahwa kemenangan akhir pasti jatuh dipihak kita, karena peperangan kita dengan pimpinan Dai Nippon ini ialah peperangan untuk membela Keadilan dan Kebenaran.

Berhubung dengan musuh kita di dalam kita sendiri, kita harus membangunkan sifat bangsa kita yang asli, agar kita mendapat hati dan hasrat yang teguh lagi kokoh untuk mempersatu-padukan penduduk dan bangsa Indonesia, dengan mengingati ( dengan perkataan asing "bewust" dan "selfbewust" ) bahwa kita harus melenyapkan Kepentingan Diri Sendiri dengan jalan senantiasa meneropong Diri Peribadi, sehingga kita akan membangun sifat kita tolong-menolong dan gotong-royong yang semurni-murninya.

Hanya dengan jalan demikianlah kita dapat membentuk Negara Indonesia Merdeka yang kekal-abadi, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Sudah semestinyalah, bahwa Indonesia Merdeka yang dibentuk dengan dasar sebagai yang tersebut tadi, mendapat tempat yang selayaknya didalam lingkungan kekeluargaan Asia Timur Raya, pun dapat menyumbangkan bantuan yang kuat dan murni didalam penghidupan bersama dilingkungan kemakmuran Asia Timur Raya, lagi pula akan tetap menghargai budi-jasa Dai Nippon yang dilimpahkan kepada kita.

Oleh karenanya maka akan timbullah dengan sendirinya Perdamaian Seluruh Kemanusiaan yang kekal abadi, bersendikan kekeluargaan seluruh manusia di dunia menurut dasar Hakkoo itu.

Bahwa beberapa orang Belanda yang dahulu melarikan diri ketika pemerintah Belanda yang menjajah tumpah darah kami sejak 350 tahun lamanya menghadapi keruntuhannya, kini telah melakukan penipuan besar didaerah-daerah medan peperangan Papua, Tarakan dan Moratai dengan mendirikan suatu macam pemerintahan sipil yang bernama pemerintahan Hindia Belanda, yang namanya saja ( Netherland Indies Civil Administration) telah membuktikan, bahwa maksud Belanda ialah hendak menjajah kembali negeri kami;

Bahwa oleh pesat kemajuan tanah dan bangsa lndonesia dalam Waktu 3 bulan kebelakang ini yang selekas-lekasnya akan terbentuk suatu Negara Indonesia Merdeka, maka dalam kalangan sekutu telah timbul kekacauan hebat karena perselisihan paham, karena sekutu hendak menghidupkan kembali semenjak permusyawaratan San Fransisco - "persekutuan bangsa" yang akan dipakai untuk mengawasi dan mewakilkan kekuasaannya kepada beberapa "negeri wali" atas daerah-daerah yang dikuasainya di Lautan Pasifik dan dibenua Asia;

Bahwa bangsa Indonesia menolak dan mencela pemerintah mandat dengan sekeras-kerasnya, karena pemerintah mandat itu adalah satu macam pernerintahan bagi bangsa yang tidak beradab dan yang tidak ingin merdeka;

Bahwa dalam suasana kekacauan Sekutu itu, bangsa lndonesia tetap menolak segala janji-janji musuh yang berisi bermacam-macam tipu muslihat, dan tetap berpendirian "merdeka atau mati" dengan membentuk negara merdeka disamping kawan Dai Nippon Teikoko dan dihadapan mata musuh sekutu;

Bahwa tujuan politik Belanda dan Sekutu telah terang kandas diatas tujuan perang yang hampa itu; dan usaha musuh hendak masuk ketanah air Indonesia nyata-nyata berarti merampas kemerdekaan bangsa Indonesia dan melanggar kedaulatan daerah tumpah dara Indonesia;

Bahwa bangsa Indonesia akan berjuang mati-matian membersihkan tanah airnya daripada jejak-jejak kaki musuh yang akan menjerumuskan bangsa dan daerah lndonesia yang tengah membentuk Negara Merdeka, kedalam jurang penghinaan penjajah dengan perampasan jiwa dan agama, hak dan harta benda kebangsaan;

Bahwa bangsa Indonesia tetap bertekad merebut kembali tiap-tiap jengkal daerah tanah airnya yang dirampas musuh dengan penuh keinsyafan hendak berbuat suatu perbuatan kebangsaan di tengah-tengah usaha membentuk negara Indonesia Merdeka dengan selekas-lekasnya;

Rapat Badan Penyelidik menyampaikan putusan ini dengan segala kehormatan kepada Pemerintah Balatentara, supaya dipersembahkan kepada Dai Nippon Teikoku dan kepada segala negara-negara dalam lingkungan Asia Timur Raya, dan supaya disebarkan diseluruh lndonesia.