Majalah Aboean Goeroe-Goeroe/Mei 1927

Majalah Aboean Goeroe-Goeroe/Mei 1927  (Mei 1927) 
oleh Redaksi Majalah Aboean Goeroe-Goeroe

No. 5 MEI 1927 Tahoen VI.
A.G.G.

Telah disahkan oleh pemerintah dengan besluit tanggal 17 Nov.'22 No. 7.

HARGA BERLANGGANAN SETAHOEN:

Lid A. G. G. ........ f 1.---

Boekan Lid ......... ,,3.---

Terbit di FORT DE KOCK sekali seboelan.

Segala pembajaran diminta lebih dahoeloe.

BAJARAN ADVERTENTIE:

Tiap-tiap kata ........ f 0.10

Sekali masoek sekoerang-koerangnja f 1.-

1 pagina .............. f 5.---

Berlangganan boleh berdamai.

BESTUUR A.G.G. DI FORT DE KOCK:

Voorzitter: St. Bahéramsjah -- Ondervoorzitter: B. St. Radja Emas -- Secretaris: A. Soetan Negeri -- Adjunct Secretaris: H. St. Ibrahim Thesaurier: St. SaripadoCommissaris*: Dt. BagindaManan -- J. St Radja EmasDt. Radja IbadatSoehoedKasip.

ISINJA:

GOEROE-GOEROE halaman 41.
AGAMA ,, 46.
RANTJANGAN KWEEKSCHOOL ,, 52.
METHODE BERSOAL DJAWAB ,, 55.
PERPINDAHAN-KEANGKATAN DAN LAIN2 ,, 59.

DRUKKERIJ "AGAM" FORT DE KOCK

ADVERTENTIE.

_ Menjediakan segala roepa staat2 jang bergoena oentoek engkoe² Schoolopziener ataupoen oentoek keperloean kepala² sekolah kl. II, seperti: Stamboek goeroe, Schoolregister, Conduitestaat, Leerplan dan Boekoe nasihat 1926 jang berharga f 0,40 satoe boeah boekoe.

Djoega ada sedia blanco Declaratie harga f 00,5 satoe lembar dan banjak lagi matjam staat jang tidak diseboetkan.—

Harga² jang terseboet diatas beloem terhitoeng ongkos kirim

Menanti dengan hormat,

Drukkerij "AGAM" Fort de Kock,

SUB DEPOTHOUDER BALAI POESTAKA.


HARI BERANGKAT

KAPAL-KAPAL K. P. M. DARI EMMAHAVEN

DALAM BOELAN MEI 1927

KAMIS 5 Mei 1927 kapal VAN NECK poekoel 12 tengah hari ke P. Tello' P. Nako, Lahewa. G. Sitoli Sibolga, Singkel, Sinabang, T. Toean, Meulaboh, Oleleh dan Belawan Deli.
SENIN 9 „ „ kapal VAN LINSCHOTEN poekoel 9 pagi ke Benkoelen, Bintoehan dan Betawi.
KAMIS 12 „ „ kapal VAN REES poekoel 11 siang ke Sibolga, Oleleh, Sabang, Sigli, Lho Seumawe, Penang dan Langsar.
SABTOE 14 „ „ kapal SLOET VAN DE BEELE poekoel 9 pagi ke Benkoelen, Teloek Betoeng dan Betawi.
KAMIS 19 „ „ kapal VAN HEEMSKERK poekoel 12 tengah hari ke P. Tello, Teloek Dalam, G. Sitoli, Sibolga, Baroes, Singkel, P. Banjak, Sinabang, T. Toean, Meulaboh, Oleleh, Sabang, Balawan Deli dan Penang.
SENIN 23 „ „ kapal VAN DER HAGEN poekoel 9 pagi, ke Benkoelen dan Betawi.
KAMIS 26 „ „ kapal SLOET VAN DE BEELE poekoel 11 pagi ke Sibolga, Oleleh, Sabang, Sigli, Lho Seutnawe, Penang dan Langsar.
SABTOE 28 „ „ kapal VAN REES poekoel 9 pagi ke Benkoelen, Kroe dan Betawi

MEI 1927

No.

-- 5 --

A.G.G.

TAHOEN

VII.

Orgaan oentoek pemadjoean Onderwijs, bahasa dan bangsa.

REDACTIE:

DATOE' RADJA BESAR
B. SOETAN KAJO
H. SOETAN IBRAHIM

ADMINISTRATEUR:

SOETAN SARIPADO, Thesaurier
A. G. G. FORT DE KOCK.
Oentoek segala pembajaran.

Medewerkers:

Sjech Mohd. Djamil Djambe — St. Pamoentjak, gep. Hoofdschoolopziener -- Dt. Madjolelo, Districtshoofd -- Dt. Rangkajo Maharadjo, Districtshoofd — Roesad St. Perpatih, Districtshoofd — Dt. Batoeah, Districtshoofd — Dt. Mangkoeto Sati, Districtshoofd — Ahmad Saleh, Ind. Arts — Dt. Sanggoeno di Radjo, Ahli `adat — Alim, Ond H. I. S. — K. Masjhoer, Ond. H. I. S. — St. Kenaikan, Directeur Kweeksch: Islamijah — M. Abd. Moenit, Inl. Rechtskundige.


GOEROE - GOEROE

(PENDIDIK).

Memang amat soesah akan membenarkan, barang sesoeatoe perkara gaib, jang tiada mempoenjai keterangan jang sah. Tetapi soenggoehpoen demikian karena soedah kebiasaan dilihat, dapat djoega dinjatakan barang kadarnja apa-apa jang soedah timboel dari barang-barabg jang hendak ditjari kenjataannja itoe.

I. Kata setengah orang, bahwa otak anak-anak itoe, seperti sehelai kertas poetih jang sepoetih-poetihnja, poetih beloem ada tjelanja.

II. Kata setengah, bahwa otak anak-anak itoe, waktoe didjadikan Toehan azza wadjalla, soedah ada dasarnja (aanlegnja)

Karena jang selaloe bertjampoer dan mempertjermin keadaan kanak-kanak itoe pada sebilang waktoe, goeroe-goeroe, djadi dia poolalah sekira-kira dapat memberi keterangan atas kedoea teka-teki itoe.

Biarpoen kedoea teka-teki ini, tidak dapat diterka benar-benar, akan kenjataannja, tetapi jang soedah dapat dipastikan, bahwa itoelah beban seberat-beratnja, jang telah dipikoelkan iboe bapa anak-anak itoe, kepada sipendidik, jaitoe goeroe-goeroe.

Kalau otak anak-anak itoe dimisalkan sebagai kertas poetih, poetih jang tiada bertjela, didjadikan, Toehan Allah, jang telah diserahkan Toehan kepada pendidik, nah ! timbanglah benar-benar ajoehai sekalian goeroe, berapa beratnja beban jang toean pikoel itoe.

Toean jang akan menoelis kertas poetih dengan bermatjam-matjam arti dan ma`na segala toelisan itoe, toean-toeanlah jang akan menanggoeng djawab dimoeka Toehan Rabboel'alamin kelak.

Kalau dipikir akan hal ini dalam-dalam, soedah patoetlah kiranja segala matjam pendidik atau goeroe itoe, melakoekan segala kewadjibannja dengan sebenar-benarnja.

Dalam hal ini adalah doea perkara jang patoet dipikirkan.

a. Djagalah kertasnja soepaja djangan kotor.
b. Djagalah toelisannja soepaja dapat dibatja dengan elok boenjinja

dan artinja.

Mendjaga kertas. Jang dimaksoed mendjaga kertas itoe, jaltoe haroeslah goeroe itoe membimbing perasaan batin otak anakanak itoe. Kalau perasaan batin itoe telah roesak, artinja kertasnja telah kotor, walaupoen goeroe mengambil kalam emas sekalipoen, akan menoelis diataskertas jang telah kotor itoe, tentoelah tiada kelihatan djedjaknja.

Matjam-matjam tipoe daja mendjaga kertas itoe.

a. Didiklah soepaja anak-anak itoe djangan berdoesta.
b. Didiklah soepaja anak-anak itoe mempoenjai kebersihan, badan dan,

pakaian.

c. Didiklah soepaja anak-anak itoe tahoe memelihara kesehatan badannja.
d. Didiklah soepaja anak-anak itoe mendapat pergaoelannja dengan anakanak jang baik sadja.
e. Didiklah anak anak itoe, soepaja ia djangan bermain bertaroehan.
f. Beragama

Akan menjampaikan jang 6 perkara itoe, barkebenaran, berkebersihan, berkesehatan, bersahabat baik, membentji djoedi dan beragama, haroeslah goeroe-goeroe perloe sekali mempoenjai sifat itoe dahoeloe.

Tentoe akan mendjadi moestahil kalau seorang goeroe jang pedjoedi, moeridnja akan djadi seorang saleh. Biasanja menoeroet pepatah :

,Ba' niroe ba' tampian. Ba' goeroe ba' sasian"

Selain dari goeroe telah memberi tjontoh dirinja kepada moerid haroeslah poela ia mentjeriterakan kedjahatan pekerdjaan itoe, serta mengambil oempama kepada orang jang telah djadi binasa, karena pembohong, kotor, berpenjakit, mempoenjai sahabat dengan orang djahat toekang djoedi, dan orang jang tiada beragama.

Kemoedian jang mendjadi kebalikannja orang jang' djadi baik karena bertabi`at jang enam perkara itoe.

Djanganlah dibiarkan keloear dari moeloet anak-anak itoe perkataan jang kotor-kotor. Kalau goeroe mendengarkan seorang moerid mengeloearkan perkataan jang kotor, haroeslah goeroe itoe dengan sedera menegoernja.

Moela-moela ditoendjoekkannja kepada moerid itoe betapa sedih hatinja, sebab moerid itoe telah mengeloearkan perkataan jang boeroek itoe.

Soedah itoe ditoendjoekkannja poela akan kebentjiannja mendengar perkataan itoe.

Haroeslah goeroe itoe selaloe mengeloearkan perkataan jang elok sadja, jang didengar moeridnja, walaupoen ia dalam marah sekalipoen.

Ingatlah seboeah perkataan kotor jang keloear dari moeloet goeroe, akan menodai sebahagian besar kertas poetih pada otak anak-anak itoe.

Sedapat-dapatnja haroeslah goeroe itoe menahan 'marahnja, sebab melihat perboeatan seorang moeridnja, soepaja djangan sampai mengeloearkan perkataan-perkataan kasar dan kotor, jang mana hal itoe, akan menambah kotornja kertas jang dipetaroehkan Toehan Allah itoe kepada goeroe.

Kalau kiranja ada seorang moerid memboeat kesalahan, kalau goeroe itoe' tiada akan dapat menahan marahnja atas perboeatan itoe, haroeslah ia memalingkan matanja ketempat lain soepaja djangan terlihat olehnja perboeatan jang ta' elok itoe. Kemoedian setelah tedoeh marahnja, baroelah ia datang kepada moerid jang salah itoe, akan menegoer perboeatannja jang salah itoe.

Apakah kalam jang akan penoelis kertas jang poetih itoe ?

Djawabnja : „ Pengadjaran"

Haroes poelalah goeroe itoe menimbang dengan sebaik baiknja akan hal matjam dan tinggi rendah, jang termakan atau tidak termakan oleh moerid itoe.

Artinja haroeslah pengadjaran itoe, berdjendjang naik bertangga toeroen.

Pengadjaran jang tiada bersesoeaian dengan otak anak-anak, terlaloe tinggi atau terlaloe rendah, itoelah 'ibarat menoelis kertas poetih itoe, dengan sembarang toelisan sadja (tjoreng moreng). Boleh djadi kertas poetih tempat menoelis itoe akan didapat gambar toelisan jang tiada baik, djangan-djangan kertas itoe djadi tjabik sehingga toelisanpoen lenjap (sarsar).

Haroeslah goeroe apabila hendak mentjetjahkan kalamnja, kertas-kertas jang poetih itoe (moelai mengadjar) - hendaklah ia berpikir bagaimana perkataan jang hendak ditoeliskannja itoe, pertama elok toelisannja kedoea soepaja djangan' salah edjaannja.

Toelisan jaug koerang elok demikian djoega edjaannja salah dapat dibetoelkan. Sesoenggoehpoen dioesahakan mengikisnja atau membetoelkannja, namoen bekasnja masih membajang djoega.

Begitoepoen halnja, akan menanamkan pengadjaran kepada moerid itoe bergantoeng poela atas enam perkara:

a. Perhatikanlah doedoek anak-anak itoe sebeloem goeroe-goeroe moelai sesoeatoe pengadjaran.
b. Pengadjaran tiada hasilnja, kalau anak-anak masih tjentang perenang

dalam kelasnja.

c. Pengadjaran itoe haroeslah menerbitkan gembira pada hati anak2.
d. Pengadjaran itoe haroes beratoer djendjangnja, djangan melompat-lompat.
e. Pengadjaran itoe banjak mengandoeng arti.
f. Sikap goeroe sederhana dimoeka kelas apabila ia menghadapi moeridnja.

Kalau moerid-moerid itoe beloem menjiapkan matanja oentoek penglihat dan telinganja oentoek mendengar serta otaknja akan menangkap pengadjaran itoe, djanganlah goeroe memoelai sadja pengadjaran itoe oleh karena salah dengarnja atau salah lihatnja dan salah tangkap otaknja, tentoelah meroesakkan djoega kepada pengadjarannja. Kalau pengadjaran jang salah didengarnja itoe singgah sadja pada otaknja, tidak melekat masoek dari telinga kiri, keloear dari kanan, tiadalah djadi mengapa. Tetapi kalau jang salah itoe hinggap pada otaknja, sama djoega halnja goeroe itoe melemparkan setitik dawat pada kertas jang poetih itoe.

Demikian djoega kiranja kalau goeroe melaloekan pengadjaran sedang moeridnja keliroe didalam kelas, seolah-olah goeroe itoe menamparkan kersik kepemboeloeh, tentoe seboetir pasirpoen, tiada tinggal pada pemboeloeh itoe, semoea itoe dihanjoetkan air sadja.

Djadi kerdja goeroe jang demikian itoe, pajah sadja berdjasa tidak.

Seorang goeroe jang pandai, tentoe ada-ada sadja akalnja akan membangoenkan nafsoe moeridnja akan menerima peladjaran.

Pengadjaran jang terbanjak air dari pada isi, (soep) tentoe mendjemoekan moerid. Djemoe matanja, telinga dan otaknja dari pada mendengarkan pengadjaran itoe, sama djoega kita memperlihatkan seboeah oeang emas kepada seorang perempoean jang boeta.

Soenggoehpoen pengadjaran beratoeran djalannja dan tida molompat-lompat, haroeslah goeroe itoe memboeat persediaan voor breiding sebeloem pengadjaran itoe dimoelai. Goenanja persediaan itoe, pertama djadi penoentoen goeroe dan tiada tertagoen-tagoen, waktoe dia memberikan pengadjaran itoe.

Kedoea perkara, karena goeroe itoe mengadjarkan pengadjaran itoe dengan tegasnja, djadi menambah kepertjajaan moerid oentoek menerima pengadjaran goeroe itoe.

Sesoeatoe pengadjaran jang diadjarkan goeroe kepada moerid, tiada mengandoeng sesoeatoe kesalahan, walaupoen sebesar bidja bajam sekalipoen.

Kalau pengadjaran itoe salah atau ta' ada artinja, moeridlah jang terlebih dahoeloe mandapat kesalahan itoe. Selain dari goeroe itoe dari

pada menjebarkan bibit jang ta' benar kepada moerid itoe, tetapi kejakinan moerid kepada goeroe itoe bertambah lama bertambah renggang.

Achir-achirnja pengadjaran goeroe itoe tiada berharga lagi.

Sebagai tanda bahwa pengadjaran jang diberikan goeroe kepada moerid ada benar dan loeroes, haroeslah sikap goeroe ada padanja. Djanganlah memakai pakaian jang mendjadi pemandangan loear biasa dipandang moerid. Demikian djoega djangan memakai pakaian kotor atau tjabiki atau jang ada 'aibnja, soepaja moerid-moerid djangan asjik memberi punten kepada goeroe jang koerang senonoh itoe, waktoe ia memberi pengadjaran.

Sikap jang mengada-ada atau diperboeat-boeat dimoeka kelas, haroes ditinggalkau goeroe, sebab jang dikira oleh goeroe itoe, bahwa sikapnja itoe pantas dan baik, tetapi oleh moerid-moerid mendjadi kebalikannja.

Djangan-djangan goeroe itoe dikatakannja gila.

Dan lain-lain.

Kalau otak anak-anak itoe, soedah ditentekoan oleh Toehan Allah dasarnja, bagaimana poela akalnja............goeroe itoe menentoekan dasarnja itoe?

Jang mendjadi dasarnja itoe, seoempama kain poetih atau hitam, kasar atau haloes itoelah dalam 'ilmoe Allah Ta'ala djoega. Tetapi jang setjara kasarnja, sekira-kira dapatlah kita tentoekan begini :

a. Tentangan pekerdjaan anak-anak.
b. Tentangan tabi'at anak-anak.

Pada satoe-satoe koempoelan moerid jang sebaja atau tidak, apabila diberi soeatoe djenis pengadjaran oleh seorang goeroe, maka pengadjaran jang toemboeh pada tiap-tiap moerid itoe tidaklah sama. Oempama seorang goeroe jang bagoes toelisannja, tiada semoea moeridnja akan bagoes poela toelisannja, demikian djoega dalam hal ilmoe menggambar berhitoeng dan lain-lain. Masing-masing pengadjaran jang toemboeh pada otak anak-anak itoe ada berlainan. Kalau dasar otak anak-anak itue tanahnja elok oentoek ditanami katjang, maka katjanglah jang akan berboeah benar disitoe, tetapi kalau tanah itoe, tanah mati namanja, soeatoepoen tiada diharap jang toemboeh disitoe.

Dengan penglihatan jang demikikian, dapatlah goeroe itoe, menjeboetkan hal moeridnja itoe, si A aanlegnja (dasar) oentoek t. gambar, sebab ia pandai menggambar, si B oentoek djoeroe toelis, sebab toelisannja elok dan tjepat dan lain-lain.

Dengan memperhatikan tabl'at anak-anak itoe dapat poela ditentoekan, oempama seorang anak jang soeka memperhatikan hal menanam toemboeh-toemboehan, dapatlah dikatakan, si A itoe akan djadi orang jang mengerdjaken tanah kelak.

Demikian djoega anak-anak jang soeka memperhatikan segala pe

njakit pada temannja, si B ini akan djadi doekoen dan lain-lain.

Sekadar jang tertara diatas, maka goeroe dapat menentoekan dasar anak-anak, dan goeroe itoe poelalah disoeroeh Toehan Allah akan menghindarkan anak-anak itoe kepada dasarnja tadi.

Djanganlah goeroe-goeroe memaksa moerid itoe mempeladjari sesoeatoe kepandaian jang tiada bersesoeaian dengan dasarnja, oempama seorang moerid jang memperhatikan (aanlegnja) oentoek kerdja tanah, disoerooh ia djadi toekang gambar, atau tabi`at anak jang pengetjoet, disoeroeh djadi seorang perang dan lain-lain.

Pimpinlah anak-anak itoe soepaja ia sampai kepada dasarnja (nasibnja) jang ditakdirkan Toehan padanja itoe. Kalau pimpinan tooan-toean itoe salah, tiada menoeroet dasar anak- itoe, tentoelah toean-toean akan bersalah poela, telah mengoebah djaudjian Toehan Allah kepada merekaitoe, dan toean-toean poela jang akan menanggoeng djawaban kelak.

Njata pekerdjaan goeroe-goeroe itoe soekar dan berat

Goeroe-goeroe jang menanggoengkan dirinja pada soeatoe pekerdjaan jang moestahil dapat dipikoelnja, timbanglah oleh toean-toean sendiri.

Djanganlah mentjempoengkan diri kepada soeatoe tempat jang soedah tentoe ada bahajanja. Djanganlah kita berkehendak soepaja dipoedji karena mendjadi goeroe mendjadi pemnimpin pada hal moerid dan orang jang dipimpin itoe djadi koetjar katjir. Tjoekoeplah akan kita pikoel segala pengadjaran jang sekira dapat kita berikan kepada moerid. Beban jang berat terlebih berat dan tiada terpikoel oleh kita, baiklah kita limpahkan kepada seseorang pandai jang dapat mengerdjakan pekerdjaan itoe dengan sepatoetnja.

Selain d/p moerid-moerid itoe dipimpin sipendidik kepada djalan berpengetahoean, tetapi haroes poela merekaitoe dipimpin kepada kebatinan merekaitoe, sebab itoe iboe bapa dan Toehan djoega soedah menjerahkan anak-anak itoe ketangan goeroe-goeroe, soepaja anak-anak itoe mendjadi orang bergoena.

Kesoedahan seroean hamba kepada toean-toean pendidik.

Djanganlah anak-anak didjadikan manoesia jang seperti perkakas sadja, tetapi pimpinlah mereka itoe kepada manoesia jang sebenarnja, bergoena oentoek doenia dan achirat; Amin, Amin !

Redactie

Dt. R. B.


AGAMA.

Diantara pendoedoek doenia banjak jang beragama dari pada jang tidak. Orang-orang jang tidak beragama kebiasaannja bangsa jang masih biadab.

Orang biadab itoe ta' maoe bergoeroe ataupoen meniroe meneladan jang baik2, hanja menoeroot bagaimana kemaoean hatinja sadja. Tidak memperdoelikan kebagoesan doenia serta tidak memikirkan koselamatan toeboehnja dan njawanja. Sepandjang hari setiap masa rintang memikirkan akan pengisi peroet sadja. Hidoepnja diatas doenia dipergoenakannja hendak makan, boekan makan itoe soepaja boleh hidoep. Ia ta' sadar bagaimana penanggoengannja pada hari jang achir.

PENDOEDOEK DOENIA

Djoemlah isi doenia kira-kira 1,800 djoeta orang.

Benoea Loeasnja dengan Mijl ❑ Pendoedoeknja berapa djoeta orang Rata-rata dalam 1 Mijl ❑
1. Eropah 3,800,000 500,35 131,6
2. Asia 17,500,000 897,4 51,2
3. Afrika 12,000,000 180,— 15,—
4. Amerika 16,000,000 218,— 13,6
5. Australia 3,000,000 6,— 2,—
6. Polinisia 4,000,000 50,— 12,5
7. Daerah koetoeb 6,000,000 0,14 -

Bilangan jang tarseboet ini, saja perdapat dengan pimpinan kita b'Ilmoe boemi dalam bahasa 'Arab dan jang lain-lain. Pikiran saja, tidak berapa lebih koerangaja dari bilangan2 jang kedapatan dalam kitab jang lain. Tetapi tentoe engkoee-ngkoe pembatja ini, akan menjelidiki lebih dalam. Mohon dima'afkan mana jang salah. Agama jang dipeloek manoesia pada sagenap doenia bermatjam-matjam, seperti ,agama Jahoedi asalnja dari Nahi Moesa, agama Nasara (Kristen) dari Nabi Isa, agama Islam dari Nabi Moeharnmad, agama Khonghoetjoe, agama Hindoe dan agama Boeda.

Banjak pemeloek tiap2 agama itoe :

Agama Jahoedi (Israil) 12 djoeta.
Kristen 5641/2 ,,
Islam 222 ,,
Khonghoetjoe 301 ,,
Hindoe 2101/2 ,,
Boeda 138 ,,

Sebahagian dari pada agama jang banjak itoe, ada jang kedatangan kitab dari Toehan Allah dan ada poela jang tidak.

Agama Jahoedi kitabnja Taurat ditoeroenkan Allah kepada Nab

Moesa, agama Nasara kitabnja Indjil ditoeroenkan kepada Nabi Isa bin Marjam dan agama Islarn kitabnja Qoerann ditoeroenkan kepada Nabi Moehammad.

Agama Konghoetjoe Hindoe dan Boeda tidak ada saja dapat ketrangan dari mana djoega, tetapi tentoe pemeloekrnja dapat memberi keterangan tjoekoep. Benarkah datangnja dari pada Toehan Allah atau dari pada manoesia sadja ?

Manoesia jang tidak bertoehan, kepada Allah jang Esa, hanja kepada patoeng, boelan, matahari, api dari lain-lain sebagainja „sesat adanja"

Menoeroet keterangan dari Alkitab, baik Taurat, baik Indjil, baik poen Qoeran, segala orang2 jang menjembah berhala, diseboetkan Kafir atau Kaafiron. Pemeloek agama Jahoedi dan Nasara dipariggil oleh Toehan Allah didalam Qoeran dengan gelarari Ahli'lkitab.

Segala Ahli'lkitab baik Jahoedi ataupoen Nasara, djika sebenarnja mereka itoe mempertjajai kitabnja jang ditoeroenkan Allah kepada Rasoulnja, Moesa atau Isa bin Marjam dengan ber`itikat, bahwa Toehan Allah Esa dan tidak memperbéakan tiap-tiap segala Nabi Allah, mereka itoe terhindar dari nama tersesat.

Alhasil tiap-tiap merfta itoe mendapat jang hak.

MAKSOED AGAMA:

Soenggoehpoen banjak agama diatas doenia ini dengan bermatjam-matjam nama itoe, maka toedjoeannja semata-mata akan mendatangkan keselamatan dan kema`moeran atas oemat jang memeloeknja. Tidak ada seboeah agama apa djoeapoen, jang berhaloean oentoek meroesakkan pergaoelan hidoep diatas doenia dengan menjoeroeh memboeat kedjahatan atau meroesakkan kesenangan orang lain. Hanja semata-mata menjoeroh memboeat jang ma`roef dan melarang memboeat jang moenkar.

Masing-masing agama itoe ada poela jang berpartij-partij, sebab berlainan faham. Pertikaian faham ini terdjadinja setelah Rasoel tiap2 agama itoe meninggal doenia. Makin lama pemeloek agama itoe ditinggalkan Rasoelnja, makin banjak partijnja.

Djika saja tidak salah „partij" kata-kata Belanda]jang mengandoeng bermatjam-matjam pengertian. Atjap kali kita dengar diroemah lelang, ini barang satoe partij, itoe satoe partij, lain tidak maksoedrija, satoe-satoe koempoelan barang. Dalam permainan voetbal atjapkali djoega kita dengar kata2 partij itoe. Ditempat ini poela maksoednja. Ada lagi kita dengar, djangan berpartij -Partij pengertianja djangan berpetjah belah (memboeat hoeroe hara) S aja periksa dalam woordenboek partij, in eenigen strijd lawad; eene partijkiezen, menoeroet sebelah, menoet pihak. Djadi nampaklah disini arti partij, berpihak-pihak. Kesoedahannja hasil berpihak-pihak atau berlawan itoe, mendatangkan kebinasaan pada salah satoe partij.

Zaman sekarang kata² partij itoe soedah kerap kali kita dengar dalam bahasa Melajoe. Ada kalanja dengan bererti „koempoelan" atau bahagian, atau onggok.

Agama Islam waktoe kini dikatakan berpartij-partij seperti Kaoem Koeno, partij Kaoem Moeda, partij Moehammadijah, dan partij Ahmadijah jang menda'wakan bahasa Mizza Goelam Ahmad orang Qadian di Hindoestan djadi Nabi, atau Almasih.

Maksoed menamakan partij itoe akan menentoekan koempoelan mana, atau bahagian apa. Oleh karena partij itoe banjak artinja, sebagai keterangan diatas, moga2 djangan lagi dipanggilkan kepada pemeloek agama Islam.

Menoeroet pikiran saja tjoekoeplah dengan nama Kaoem Koeno, atau Kaoem Moeda, atau Moehammadijah, ataupoen Ahmadijah; katena setengah kita ada mengertikan partij itoe dengan „perlawanan jang mendatangkan bermoesoeh-moesoehan".

Pandanglah oleh toean² jang memeloek agama Islam, bagaimana keadaan agama Kristen jang ada ditanah air kita Soematera ini. Ada djoega bahagiannja, seperti: Roomsch-Katholiek, Protestansch dan bangsa jang membesarkan hari Sabat. Biarlah tiap² bahagian itoe mempoenjai geredja jang tertentoe, tetapi beloem pernah kita dengar mereka itoe berpartij jang bererti bermoesoeh-mosoehan.

Jang djadi pertikaian pada tiap² bahagian itoe, ada tentangan i'tikat (perkara besar) dan ada tentangan amalan jang soenat² (perkara ketjil).

Kaoem Koeno dengan Kaoem Moeda perselisihannja lain tidak `amalan jang soenat² sadja. Djadi kedoeanja itoe setali tiga oeang.

Soenggoehpoen agama itoe bermatjam-matjam nama, oedjoednja satoe djoea adanja. Lain tidak mentjahari keselamatan hidoep diatas doenia, memperhoeboengkan silatoe'rrahim dan melarang berboeat kedjahatan. Mengingat maksoed karangan saja ini, semoea agama baik; djadi manakah jang akan ditoeroet ?

AGAMA ITOE NASIHAT

Timbangan saja, lain tidak menoeroet kemaoean masing² orang jang akan memeloeknja. Apa agama jang dipakainja itoelah jang baik bagi dirinja dan itoelah jang betoel. Djika kita tanjakan kepada masing² pemeloek agama itoe, agamanja jang betoel. Kata Jahoedi agamanja jang loeroes, kata Nasara agamanja jang benar, selain dari agama kami ini sesat. Djadi masing² orang menda`wakan ialah jang menoeroet [perintah Allah beritikat dengan seloeroes -loeroesnja. Dengan pandak saja katakan

,,Beragama itoe menoeroet kepertjajaan masing2, karena toedjoeannja sama".

Beragama itoe tidak dipaksa Toehan Allah ataupoen oleh Rasoelnja. Alasannja firman Allah dalaw Qoera'n soerat Baqarah ajat 256. Periksalah 1.

Artinja kira2 begini: Tidak dipaksa pada agama. Sesoenggoehnja telah datang kebenaran dari pada kesalahan; maka barang siapa engkar (tidak pertjaja) dengan Taagoeoet ja'ni berhala, hanja ia pertjaja kepada Allah, sesoenggaehnja telah berpeganglah ia dengan tali jang tegoeh, tidak akan poetoes. Allah sangat mendengar dan sangat tahoe.

Saja jang mengarangkan rentjana ini, pertjaja dengan sesoenggoehnja, bahasa agama Nabi Moesa, agama Nabi 'Isa bin Marjam dan agama. Nabi Moehammad sebenar-benarnja betoel, tidak ada saja menaroeh sjak atau waham dalam hati. Alasannja firman Allah dalam Qoeran soerat Baqarah ajat 136. Artinja kira² begini: „Katakanlah hai segala orang moe'min! Kami telah pertjaja dengan Allah, dan Qoeran jang ditoeroenkan kepada Nabi Moehammad, dan jang ditoeroenkan kepada Nabi Ibrahim, Nabi Isma‘il, Nabi Ishak, Nabi Ja`koeb dan segala anak tjoetjoenja; lagi Taurat jang dianoegerahkan kepada Moesa, Indjil kepada 'Isa, dan segala jang ditoeroenkan kepada Nabi-Nabi, jang datang dari Allah. Kami tidak memperbedakan diantara Nabi-Nabi itoe, serta kauzi mengikoet soeroeh Toehan.

Djadi orang jang tidak menoeroet perintah Allah dan Nabinja, ataupoen jang mendoestakannja, tentoelah tersesat dari kebenaran.

Pada hal kita disoeroeh mengikoet Allah dan Rasoelnja, lagi mengasihi kedoeanja. Tjara bagaimana kita kasih kepada Allah dan Rasoelnja, lain tidak monoeroet perintah dan menghentikan larangannja.

Terseboet dalam Kitaboe'lkoedoes pada Kitab Oelangan fasal V ajat berikoet:

16. Berilah hormat akan bapamoe dan akan iboemoe, seperti pesan Toehan Allahmoe kepadamoe soepaja dilandjoetkan 'oemoermoe dan selamatlah kamoe dalam negeri, jang dikaroeniakan Toehan Allahmoe kepadamoe.
17. Djangan kamoe memboenoeh.
18. Djangan kamoe berboeat zina.
19. Djangan kamoe mentjoeri.
20. Djangan kamoe mengatakan kesaksian doesta akan sesamamoe manoesia.

Segala ajat jang terseboet diatas ini, pengadjaran Nabi Moesa kesegenap Bani Israil.

Ini lagi pengadjaran Nabi `Isa kepada moeridnja, jang terseboet dalam Kitab soetji Kristen Indjil Matioes fasal XIX. ajat berikoet :

16. Maka sesoenggoehnja datanglah seorang jang berkata kepadanja demikian: Ja goeroe jang baik, kebadjikan apa patoet hamba perboeat, soepaja hamba mendapat hidoep kekal?
17. Maka sahoetnja kepada orang itoe: Mengapa engkau mengatakan

akoe ini baik? Seorang djoeapoen tiada jang baik, melainkan, Satoe, jaitoe Allah. Tetapi djikalau engkau hendak masoek kedalam hidoep kekal, toeroetlah segala hoekoem.

18 Maka bertanja orang itoe kepadanja :

Hoekoem jang mana ? Maka kata `Isa :

Djangan engkau memboenoeh ; djangan engkau berboeat zina; djangan engkau mentjoeri; djangan engkau memberi kesaksian doesta

19. Berilah hormat akan hapamoe dan akan iboemoe dan hendaklah engkau kasih akan sesamamoe manoesia sebagaimana engkau kasih akan dirimoe sendiri.

Batjalah lagi dalam Matioes fasal XXII ajat berikoet:

35. Laloe seorang pendeta torat diantara merekaitoe. bertanja hendak

mentjoba' 'Isa katanja :

36. Ja goeroe, manakah hoekoem jang terbesar dalam torat ?
37. Maka kata ‘Isa kepadanja: Hendaklah engkau kasih akan Toehan Allahmoe dengan segenap hatimoe dan dengan boedimoe.
38. Inilah hoekoem jang pertama dan jang besar.
39. Maka hoekoem jang kedoea, jaitoe: Hendaklah engkau kasih samamoe manoesia seperti engkau kasih akan dirimoe sendiri.
40. Pada kedoea hoekoem ini ada pada segenap torat dan kitab segala

Nabi.

Beberapa ajat dalam Kitab soetji orang Kristen, sebagai jang toelis diatas ini, perloe pada fikiran saja diseboetkan disini, akan djadi tjermin perbandingan bagi kita, orang Islam.

Kasih kepada sesama manoesia, ja`ni memelihara hatinja soepaja djangan roesak kepada kita dan djangan hilang kepertjajaannja kepada kita.

Hendaklah ada harapannja kepada kita, akan dapat pimpinan jang mendjadi sitawar sidingin oentoek pengobat hatinja. Djika perboeatan kita tidak menjenangkan hatinja, semata-mata mengganggoe kesenangan hidoepnja, nistjaja beloem kita bernama kasih. Sebagaimana peri bahasa Minangkabau: Nan toea dimoeliakan, nan ketjil dikasihi, sama gedang beria-ia. Djika kita pakaikan maksoed peri bahasa ini, tentoe kita telah kasih kepada manoesia. Tidak memilih bangsa atau agama.

Firman Allah pada soerat Wa`l`asri :

Artinja kira-kira begini :

Demi waktoe ‘asar ! Sesoengoehnja manoesia itoe dalam keroegian, ketjoeali segala orang jang pertjaja serta mengerdjakan jang baik-baik dan berpesan-pesanan dengan kebenaran lagi berpesan-pesanan dengan sabar.

Dalam soerat ,Wa`l'asri ini, Toehan, Allah mengetjoealikan segala 'orang jang pertjaja, ja`ni pertjaja kepada Allah dan Rasoelnja pertjaja keda soeroehnja dan larangannja, bahasa akan mendatangkan keselamatan doenia achirat. Orang-orang jaag mempoenjai kepertjajaan begini, terpim

pinlah njawa dan toeboehnja kepada sebarang kebaikan jang berfaedah boeat oemoem. Maka ia tidak akan memboeat perboeatan jang kedji-kedji; melainkan perboeatan jang terpoedji, karena ia pertjaja, bahwa Toehan Allah memoerkai perboeatan djahat dan memberi pahala pada perboeatan jang baik-baik. Segala kebaikan, biar datangnja dari anak ketjil ataupoen orang fasik sekalipoen, ta' dapat tidak ia akan pertjaja, bahasa akan djadi pertimbangan dan tjermin perbandingan bagi dirinja. Disini dipergoenakannjalah fikirannja jang dianoegerahkan Allah kepadanja, dan menentoekan boeroek baiknja, serta dioedjinjalah lebih dahoeloe dengan batoe oedjian Toehan Allah ja`ni „Qoer'an". Menoeroet pepatah : „Boeroak diboeang, elok dipakai". Demikianlah perboeatan orang jang `arif bidjaksana.

Hingga inilah dahoeloe, nanti disamboeng,

HABIB Al. MADJIDIJ.

Tebatpatah.


RANTJANGAN KWEEKSCHOOL JANG DIKEMOEKAKAN OLEH ONDERWIJSRAAD.

P. Poestaka memberitakan: Hampir doea boelan lamanja ,,Werkcommissie voor het kweekschoolplan", jang terdiri atas 5 orang lid Onderwijsraad bekerdja teroes meneroes, memboeat rantjangan kweekschool itoe. Tanggal 22 Februari moelai Onderwijsraad seloeroehnja bersidang sampai tanggal 7 Maart memperkatakan rantjangan itoe.

Onderwijsraad itoe telah mengambil poetoesan dan telah mengemoekakan rantjangan jang dibagi atas 9 pasal. Sekalian poetoesan itoe diperboeat dengan mengingat kehendak-kehendak jang telah dinjatakan orang dalam Volksraad.

TenTangan 9 pasal itoe adalah diambil poetoesan sebagai berikoet : I. Atoeran 'oenzoem tentang peladjaran.

a. Bagi goeroe Belanda: 3 tahoen Mulo+ 3 tahoen Europeesche Kweekschool.
b. Bagi goeroe Boemipoetera: Holl. Inlandsehe Kweekschool, terdiri dari

3 tahoen onderbouw + 3 tahoen bovenbouw.

c. Bagi goeroe Tiong Hoa: Holl. Chineesche Kweekschool terdiri dari 3 tahoen onderbouw + 3 tahoen bovenbouw.
d. Diatas sekolah ini diadakan bagi segala bangsa satoe sekolah siang oentoek hoofdacte (pakai atau tidak pakai aanteekening).

Dalam systeem jang dikemoekakan ini Europeesche Kweekschool disamakan dengan Kweekschool jang baroe dinegeri Belanda dan Hol.Inl. Kweekschool serta Holl. Chin. kweekschool sama poela dengan Europeesche Kweekschool itoe. Oléh karena itoe, dan olèh karena moerid lepasan Mulo akan diterima djoega bagi bovenbouw H. I. Kweekschool dan H. C. Kweekschool, maka pengadjaran pada onderbouw H. I. K. dan H. C. K. itoe teroetama mesti disamakan dengan pengadjaran Mulo.

Pengadjaran jang sama pada ketiga kweekschool itoe mempestikan akan dapat mengadakan sekolah hoofdacte bagi segala bangsa. Dan sekolah hoofdacte itoe akan memberi satoe matjam diploma sadja.

Akan tetapi bagi segala bangsa akan diberi djoega kesempatan akan memperoléh „anteekening“ pada diplomanja. Diploma jang pakai aanteekening sama betoel harganja dengan diploma hoofdacte dinegeri Belanda.

II. Programma examen acte goeroe Belanda itoe dalam hal-hal jang teroetama disamakan dengan acte goeroe dinegeri Belanda. Hanja dalam satoe hal jang besar bédanja, ja‘ni examen tentang ‘ilmoe mendidik, akan dioedji djoega kepandaian mengadjar (djadi boekan tentang teorinja sadja). Lain dari pada perbédaan-perbédaan jang ketjil2 jang berdasarkan kepada keadaan Hindia. bagi examen Hindia itoe dikehendaki poela ketjakapan akan memberi pertolongan jang pertama pada ketjelakaan jang boléh terdjadi dalam sekolah.

III. Leerplan. Leerplan ditoeroet leerplan kweekschool dinegeri Belanda dengan memperhatikan keperloean-keperloean Hindia. Misalnja dipentingkan sekali peladjaran bahasa Belanda. Atoeran-atoeran baroe dimasoekkan kepada berbagai-bagai peladjaran, seperti peladjaran: sedjarah, peratoeran pemerintahan, ‘ilmoe boemi, ‘ilmoe pisah dan ‘ilmoe ‘alam, ‘ilmoe toemboeh-toemboehan dan hidoep-hidoepan, keséhatan dan kebersihan, bernjanji, menggambar, ‘ilmoe mendidik, pekerdjaan tangan dan bagi orang Tionghoa Chineesche Cultuur.

Pengadjaran tentang mengadjarkan berbagai-bagai peladjaran akan diadjarkan oléh vakleeraar dengan semoepakat leeraar dalam ‘ilmoe mendidik dan kepala leerschool, sebab hanja seorang vakleeraar jang akan dapat mengetahoei betoel tentang pergerakan2 dalam hal atoeran2 mengadjar (methodiek).

IV. Sjarat2 boeat masoek Kwoekschool itoe. Waktoe masih bersidang itoe soedah dikirimkan kepada Directeur Onderwijs en Eeredienst rantjangan atoeran2 penerimaan moerid bagi kweekschool, soepaja dapat djoega dalam tahoen 1927 ini menerima moerid-moerid jang pertama.

Boeat Kweekschool Belanda akan diterima: moerid-moerid lepasan Mulo-afd. A. M. S.; Mulo partikoelir jang diplomanja disamakan dengan Mulo Goebernemén, H. B. S. 3 th., dan kl. 3 H. B. S. 5 th. Moerid-moerid itoe sekoerang-koerangnja moesti mendapat angka 6 bagi bahasa Belandanja, dan keterangan dari goeroenja, bahwa tentang bahasa Belanda itoe ia geschikt boeat dididik djadi goeroe. Moelai dengan cursus 1929/30 moerid itoepoen mesti dapat keterangan poela, bahwa ia telah mendapat peladjaran bahasa Fransch menoeroet leerplan kl. 3 dari Mulo-afd. A. M. S. itoe.

Orang jang tidak djadi moerid Mulo, tetapi jang loeloes dalam eindexamen Mulopoen akan diterima djoega.

Boeat Kweekschool Boemipoetera (H. I. K.) akan diterima: moerid-moerid jang dapat verklaring boeat kl. I Mulo-afd. A. M. S.; moerid-moerid jang naik dari voorklas kekl. I dari sekolah terseboet. Bagi bahasa Belanda sekoerang-koerangnja ia mesti mernperoléh angka 6. Dan goeroenja mesti mengisi satoe formulier dengan beberapa keterangan tentang moerid itoe.

Demikian djoega tentang sjarat-sjarat masoek ke Kweekschool Tionghoa (H. C. K.) Selandjoetnja diatoer djoega tentang menerima moerid bagi klas jang tinggi dan memilih bakal moerid itoe.

V. Reglemén. Dalarn reglemén itoe ada djoega dimasoekkan atoeran-atoeran tentang leerschool. Salah satoe dari atoeran-atoeran itoe, bahwa kepala leerschool itoe ambulant (tidak tetap pada satoe klas), soepaja dapat memimpin moerid-moerid Kweekschool dalam hal beladjar mengadjar. Leerschool itoe tidak boleh mempoenjaï beberapa klas jang disatoekan, atau satoe klas jang dibagi-bagi, dan mesti sekolah jang setjoekoep-tjoekoepnja, sedang pada leerschool H. I. K. dan H. C. K, ketjoeali kepala jang ambulant itoe, mesti ada 5 orang goeroe Belanda dan 2 orang goeroe Boemipoetera atau Tionghoa.

VI. Examen . Onderwijsraad memintakan soepaja diadakan staats examen; hanja doea orang sadja lid Onderwijsraad minta diadakan school-eindexamen.

VII. Tentang leeraar. Dimintakan boeat tiap-tiap Kweekschool 5 orang leeraar jang tetap, jang mempoenjaï middelbare acte, jaïtoe bagi vak-vak jang berikoet: ‘ilmoe mendidik (djadi Directeur); 2. Bahasa Belanda, 3. Biologie, ‘ilmoe ‘alam atau ‘ilmoe hisab (K. I); 4. ‘ilmoe boemi atau sedjarah; 5. Bahasa Inggeris atau (dan) bahasa Eropah jang lain (M. O. A.). Oentoek menggambar dan gymnastiek perloe djoega goeroe jang poenja middelbare acte. Berhoeboeng dengan hal itoe Onderwijsraad memintakan bovenbouw Kweekschool itoe dinamaï: „Paedagogische Algemeene Middelbare School“.

Oentoek bahasa anak negeri pada H. I. K. perloe djoega goeroe jang mempoenjaï Middelbare acte. VIII. Hal memberi premie bagi orang jang beladjar pada sekolah malam, Onderwijsraad tidak menjoekaï.

IX. Kalau Kweekschool ini telah menghasilkan moerid-moeridnja, maka goeroe-goeroe H. I. S. akan diatoer sebagai berikoet: seorang kepala jang mempoenjaï hoofdacte jang pakai aanteekening dan beberapa orang goeroe hoofdacte jang tidak pakai aanteekening dan selandjoetnja goeroe-goeroe lagere acte.

Berhoeboeng dengan maksoed itoe, maka seperti jang dinjatakan dalam M. v. T. bagi peroebahan atoeran pengadjaran goeroe-goeroe sekolah rendah jang berbahasa Belanda (Westersch lager onderwijs). maka oentoek keperloean H. I. S. dari 11 Kweekschool jang ada sekarang, 5 boeah akan didjadikan openbare Indische Kweekschool matjam baroe itoe.

Dipertimbangkan akan mendjadikan Kweekschool di Medan, Ambon, Bandoeng, Djokjakarta (atau Poerwokerto) dan Blitar.

Soedah tentoe sadja mengadakan sekolah jang matjam baroe itoe akan dilakoekan berangsoer-angsoer, dimoelaï dengan klas 1 dari onderbouwnja. Boeat permoelaan ini akan diterima moerid-moerid klas 1 dari dari Kweekschool jang telah ada. Bila masih ada tempat, baroe diterima moerid-moerid jang lain.

Moerid-moerid jang lain dari Kweekschool lama itoe akan dikoempoelkan dengan moerid Kweekschool2 dari tempat lain, sehingga pada penghabisan tahoen nanti soedah boléh ditoetoep 3 boeah Kweekschool lama itoe. Dipertimbangkan akan menoetoep boeat moela-moela Kweekschool Moeara Enim, Oengaran dan Probolinggo.

Tentang Meisjes Kweekschool di Salatiga berhoeboeng dengan Frŏbbelschool akan diasingkan mempeladjarinja oléh Onderwijsraad


Methode bersoal djawab disekolah.

Bahwa hal bertanja itoe soekar, boekan soekar dari pada memboeat pertanjaan itoe sadja; teroetama soekar mengatoer pertanjaan itoe, soepaja maksoednja berhoeboeng-hoeboengan soeatoe dengan lainnja, soepaja pengadjaran goeroe sampai kepada penoedjoenja dengan lekas dan betoelnja.

Dari sebab itoe hal bertanja itoe diseboet djoega hikmat bertanja...

a. Adapoen pengadjaran tjara bertanja itoe faédahnja seperti terseboet dibawah ini:

1. Dapatlah diketahoei goeroe ketjakapan dan kelemahan rnoeridnja.

2. Sebab itoe dapat goeroe menentoekan tinggi rendah pengadjarannja sekedar pengetahoean moerid.—

3. Dengan demikian dapat moerid bersama-sama menoentoet hasil djaran goeroe sekedar kepandaiannja masing-masing.–

4. Dengan djalan bertanja, maka dapat dibangkitkan goeroe ménat (perhatian) moeridnja sehingga terpelihara oesahanja.–

5. Pertanjaan itoe menjebabkan moerid berpikir dan menjatakan pikirannja, sebab itoe moerid beroesaha akan memakai bahasanja dengan bertambah-tambah betoelnja,–

6. Dengan seketika dapat diketahoeï goeroe 'aib timbangan dan perkataan moeridnja, sehingga moedahlah bagi goeroe membenarkannja.–

B. Matjam pertanjaan itoe berdjenis-djenis roepanja; adakalanja, djawabnja terseboet atau terbawa dalam pertanjaan itoe, baik sebahagian atau segenapnja.–

Dalam hal jang pertama moerid sekedar menentoekan sadja dan dalam hal jang kedoea haroes ia menjempoernakan timbangan itoe.–

Oempama:

le. Kalau goeroe bertanja: „Residentie Soerakarta itoe tanah keradjaankah?“.–

Maka djawab moerid sekedar menentoekan – ja – atau – boekan –; dan pertanjaan jang menjeboetkan timbangan dalamnja itoe, mempermoedahkan kepoetoesan moeridnja, karena, chajalnja [1] dibangkitkan oléh pertanjaan itoe sendiri.–

2e. Djika goeroe bertanja: „Awan – awan itoe asap atau oeap? Maka adalah terseboet dalamnja doea pertimbangan jang haroes dipilih oléh moerid.–

Pertanjaan jang demikian mempermoedahkan djawab djoega.

3e. Djikalau goeroe bertanja: „Siapa menjoeroeh memboeat negeri Betawi?“.

Maka pokok pertimbangan itoe tiada terseboet dalamnja, hanja moerid sendiri haroes mentjari dan menjempoernakan dia.– Dalam hal ini chajalnja jang benar tiada dibangkitkan oléh pertanjaan, melainkan haroes dibangkitkan olèh pikiran sendiri. Maka begitoe djoega halnja djika goeroe bertanja: „Apakah jang menjebabkan angin bertioep?“.–

Bermoela pertanjaan sematjam jang ketiga itoelah amat soekar, karena patoet diseboetkan oléh djawabnja soeatoe sjarat pengertian.– Sebab itoe pertanjaan jang seroepa itoe disoeroeh djawab kepada anak-anak jang soedah tadjam ‘akalnja.–

Dari pada ketiga matjam pertanjaan itoe djenis jang ketiga itoelah sebaik-baiknja dan terbanjak dipakai, karena itoelah terlebih menjebabkan moerid-moerid mempergoenakan pikirannja –

C. Sifat pertanjaan: - Bagaimanakah sebaik-baiknja sifat pertanjaan?

  1. Chajalnja = kelihatannja.–

Djawabnja, 5 perkara:

1e. Pertanjaan itoe haroes betoel tentang maksoednja (isinja) Maka salah pertanjaan jang begini: „Berdoesta dari pada daroerat (**) itoe baikkah atau berfaedah?" karena boekankah pengerti jang satoe (berfaedah) telah terdjoemlah dalam pengertian jang lain (baik)?.—

Adapoen berdoesta dari pada daroerat itoe, djahat, tetapi ada djoega faedahnja sedikit, sebab itoe, betoelnja portanjaan itoe: Bohong dari pada daroerat itoe baikkah atau djahatkah" ?

2e. Pertanjaan itoe haroes terang tentang romannja (jaitoe betoel tentang bahasanja) dan soenji dari pada perkataan jang koerang lazim atau jang tiada biasa dipakai, lagi haroes dengan ringkas poela soepaja moerid mengerti akan artinja dengan mengingati dia.

3e. Pertanjaan itoe haroeslah berketentoean soepaja hanjalah satoe djoega djawabnja jang betoel.

Sebab itoe tiada baik pertanjaan jang demikian ini:„Dari pada apakah roemah" ? , karena boleh didjawab : „Dari pada kajoe, dari pada batoe atau dari pada boeloeh".

4e. Pertanjaan itoe djangan bertali-tali, karena djadi memberatkan ingatan dan pikiran moerid mendjawabnja.

Maka tiadalah baik bertanja demikian: „Siapa orang Belanda jang pertama kali tiba di Hindia, dimana dan bilamana diperanakkan, berapa kali berlajar, dimana matinja dan apa sebabnja" ?

5e. Pertanjaan itoe haroes berpadanan dengan pikiran moerid. Pertanjaan jang djawabnja menjeboetkan sjarat pengertian tiadalah lajak kepada moerid jang lagi kanak-kanak.

Pertanjaan: Apakah artinja: „belas" itoe ? , boekan tempatnja disoeroeh djawab kepada kanak kanak; baiklah goeroe bertanja demikian: „Bilamana hatimoe belas kepada orang orang lain" ?

D. Bertanja.

Sementara bertanja itoe hendaklah goeroe memperhatikan 3 perkara ini: 1e. Bertanja itoe hendaklah kepada moerid sepangkat. jaitoe biasa moerid-moerid memikirkan tiap-tiap soeatoe jang ditanjakan goeroenja.

2e. Dari pada moerid-moerid jang mengoendjoekkan djarinja, baiklah dipilih goeroe, jang sekira-kira betoel djawabnja atau bahasanja.

3e. Moerid jang koerang kepandaiannja, hendaklah disoeroeh meniroekan djawab jang betoel dan baiklah disoeroeh akan dia mendjawab pertanjaan jang lebih moedah.

(**) daroerat = paksa atau perloe.

E. Mendjawab.

Keadaan djawab itoe adakalanja seperti dibawah ini :

1 e. Djawab itoe sempoerna betoelnja. Maka haroeslah goeroe mengetahoei adakah terbit djawabnja itoe dari' pada pikiran moerid itoe sendiri.

a. jaitoe dengan menjeboetkan barang soeatoe jang menjangkal djawab itoe.

b. dengan membantahi dia.

c. dioebahnja soesoen pertanjaan.

d. memeriksa keadaan djawab itoe sendiri.

2e. Djawab itoe betoel sebahagian. Maka haroes goeroe menilai (***) bahagian jang betoel itoe, istimewa djawab moerid jang koerang kepandaiannja, haroes poela goeroe memperhatikan bahagian jang tiada betoel itoe dengan pertanjaan lain.

3e. Djawab itoe salah.

a. Maka haroes goeroe memikirkan, kalau ia sendiri jang salah bertanja, maka hendaklah dipermoedahkannja pertanjaan itoe dengan terangnja.

b. Djikalau ternjata dari pada djawabnja akan salah itoe, sebab kebodohan moerid, djanganlah goeroe melambatkan pengadjarannja dengan sia-sia menantikan djawabnja atau beroelang-oelang minta akan djawab itoe, melainkan baiklah bertan'a kepada moerid lain dalam kelasnja, jang mengoendjoekkan djarinja.

c.Djikalau salahnja dari pada lalai moerid itoe, hendaklah goeroe menjatakan marahnja, tetapi djangan dengan perkataan jang menjakiti hati. Oemp. , kerap djoega kedengaran goeroe berkata: ,,Apa otakmoe, otak .........., dsb. (djanganlah begitoe, koerang sedap didengar 'kan?).

Peringatan boeat goeroe.

1. Sekali-kali djanganlah goeroe membiarkan moerid mendjawab ramai-ramai dengan rioehnja, melainkan hendaklah moerid seorang djoega disoeroehnja berkata dan baiklah terkadang-kadang djawab jang betoel disoeroeh tiroe kepada moerid jang koerang pandainja, atau kepada moerid sekelas itoe bersama sama. Sebagai lagi hendaklah didjagainja :

2. Djangan ada anak berbisik-bisik atau memimpin kawannja berkata.

3. Djangan goeroe kesalahan, sebab membiarkan anak moerid mendjawab tiada dengan sempoernanja.

Demikianlah, moga-moga ada djoega faedahnja bagi kawan-kawan sedjawatkoe.

(***) menilai = menghargai.

A. glr. S. d. R.

(Lid No. 380).

CHABAR PERPINDAHAN- KEANGKATAN - DAN LAIN-LAIN.

Dipindahkan dari Soengai Limau ke Tikoe, hulpond. Adenan gelar Radja Endah

Dari Moeko-Moeko I ke S Limau, hulpond. Leman gl. St. Maharadja.

Dari Padang VII ke Alahan Pandjang, hulpond. Iljas.

Dari Leeboek Basoeng I ke Padang VII, hulpond. Moehd. Tahir gelar St. Kajo.

Dari Soeliki ke L. Basoeng I, hulpond. Boestami gl. Dt. Seri Maharadja.

Dari Solok I ke Soeliki, hulpond. Hasan.

Dari Moeara Panas ke Solok I, hulpond. Karimoedin.

Dari Soengai Tarab ke Moeara Panas, wd. hulpond. `Abdoe'lhalim.

Dari Solok I ke Boeo, hulpond. Abdoelmoenaf gl. St. Bandaharo.

Dari Boeo ke Solok I, hulpond. Radja gl. Baginda Said.

Dari H. I. S. Langsar (Atjeh) ke Talang, hulpond. Mohd. Hoesin gl. Dt. Machoedoem.

Dari Fort v/d Capellen I ke Fort v/d Capellen II, hulpond. Joenoes.

Dari Moeara Panas ke Tandjoeng Ampaloe, hulpond. Moehd. Rahik.

Dari Tandjoeng Ampaloe ke Padang II, hulpond. Rahwan.Dari Fort v/d Capellen II ke Moeara Panas, hulpond. Baroen.

Dari Padang I ke Gadoet, hulpond. Abdoelgani gl St. Perpatih.

Dari Kapau ke Padang I, hulpond. Zain.

Dari Gadoet ke Kapau, hulpond. Abdoe'lmanan gl. Intan Batoeah.

Dari Meisjesschool Matoer ke Meisjesschool Loeboek Sikaping, wd. ond. -Mej. Sariamin.

Dari idem Matoer ke idem Pekan Chamis, hulpond. Mej. Wahar.

Dari Fort de Kock, IV ke idem Soeiit Air, hulpond. Mej. Sitti Ojaniah.

Dari Benkoelen III ke Manindjau, hulpond. Marah Amin gl. Baginda.

Dari Fort de Kock III ke Solok I, hulpond. Sjamsoe'ddin gl. St. Maharadja.

Dari Solok I ke Fort de Kock III, hulpond. Sjamsoe'ddin gl. St. Menteri.

Diangkat djadi Inl. Ond. H. I. S, Moeara Enim, Cand. ond. gl. Baginda di Periaman.

Idem hulpond. Fort v/d Capellen I, Ramali.

Idem wd. Ond. Meisjesschool Biaro, Cand. hulpond. Mej. Noermi.
Idem hulpond. idem Biaro- Mej Djoesnab dan Mej.Dalipah.
Idem hulpond. idem. Padang, hulpond. Badariah.
Idem hulpond. idem Loeboek Sikaping, Mej Daliam.
Idem hulpond. idem Solok, hulpond. Mej. Sawiah.
Idem wdpond. idem Matoer, hulpond. Sjarifah di Solok.
Idem hulpond. idem Painan, Cand. hulpond. Mej. Ratna.
Idem hulpond. idem Padang. Cand. hulpond. Mej. Sjamsiar.
Halaman:PDIKM 691-05 Majalah Aboean Goeroe-Goeroe Mei 1927.pdf/22 Halaman:PDIKM 691-05 Majalah Aboean Goeroe-Goeroe Mei 1927.pdf/23

FEUILLETON.

KARENA HOEDJAN

Soeatoe tjeritera jang sesoenggoehnja. Oleh redactie A.G.G.

II.

Setjara orang jang telah amat biasa berlajar, pergilah akoe mendapatkan seorang Stuurman dikapal itoe, menanjakan kalau-kalau ia telah menerima chabar dari toean Agent, jang akoe akan menompang dikapal ini sebagai Gouvernement passagier. Toean Stuurman jang baik hati itoe, dengan moeka manis mendjawab segala pertanjaankoe dan lansoeng sekali membawa dan menoendjoekkan kepadakoe seboeah bilik akan tempatkoe. Diatas pintoe bilik itoe, betoellah koelihat telah lebih dahoeloe tertoelis namakoe. Masoeklah akoe kedalam dan kaoemkoe memasoekkan barang-barangkoe.

Sedjak kami berangkat dari Padang, ta' poetoes-poetoesnja hoedjan toeroen, sehingga Teloek Bajoer jang biasanja amat ramai didatangi orang-orang jang antar mengantar kaoem dan sahabat kenalannja akan berlajar, tetapi pada pagi itoe, koeranglah ramainja; hanjalah koelihat disana sini banjak koeli-koeli pelaboehan, menolak gerobak ketjil, membawa peti-peti jang akan dimoeat kekapal.

Hoedjan jang ta'poetoesnja pagi itoe jang membasahi moeka boemi seloeroehnja dan menjegarkan segala toemboeh-tuemboehan jang telah berbilang hari kepanasan, koesangkakan sadja soeatoe bahagia atas pelajaran dan perantauankoe.

Ta' berapa waktoe lamanja, setelah selesai segala penompang atoer-mengatoer letak barang-barangnja, kapal Koen poen, memboenjikan seroelingnja jang pertama ka]i, maka segala keloeargakoe dan sahabat kenalankoe, berdjabat salam dengan akoe serta akoepoen, ta'loepa meminta ma'af kepada mereka itoe.

Diantara sekalian merekaitoe, koelihat akan air moeka isterikoe, jang berlainan sekali soesahnja melepas akoe berlajar itoe. Akoepoen mendekati isterikoe serta berkata:

„Aminah, djanganlah terlampau engkau soesahkan hal ini, karena dengan segera djoega, akoe akan datang ke Padang ini mendjempoet engkau. Akoe berharap, soepaja engkau akan tetap sembahjang, meminta kepada Toehan, lekas kita bertemoe lagi".

Waktoe itoe dengan ta'koesangka-sangka, keloearlah air matakoe, roepanja tertarik oleh karena melihat dan mendengar tangis isteri serta kaoem keloeargakoe.

[Ada samboengannja].