Majalah Aboean Goeroe-Goeroe/Juni 1927

Majalah Aboean Goeroe-Goeroe/Juni 1927  (Juni 1927) 
oleh Redaksi Majalah Aboean Goeroe-Goeroe

A.G.G.

Telah disahkan oleh pemerintah dengan besluit tanggal 17 Nov.'22 No. 7.

HARGA BERLANGGANAN SETAHOEN:

Lid A. G. G. ........ f 1.---

Boekan Lid ......... ,,3.---

Terbit di FORT DE KOCK sekali seboelan.

Segala pembajaran diminta lebih dahoeloe.

BAJARAN ADVERTENTIE:

Tiap-tiap kata ........ f 0.10

Sekali masoek sekoerang-koerangnja f 1.-

1 pagina .............. f 5.---

Berlangganan boleh berdamai.

BESTUUR A.G.G. DI FORT DE KOCK:

Voorzitter: St. Bahéramsjah -- Ondervoorzitter: B. St. Radja Emas -- Secretaris: A. Soetan Negeri -- Adjunct Secretaris: H. St. Ibrahim Thesaurier: St. SaripadoCommissaris²: Dt. BagindaManan -- J. St Radja EmasDt. Radja IbadatSoehoedKasip.

ISINJA:

1. Holl. Inl. Kweekschool halaman 61.
2. Medan Pertemoean ,, 64.
3. Agama ,, 70.
4. Economie ,, 75.
5. Pengharapan ,, 77.
6. Derma oentoek Bibi' Giah di Biroego ,, 78.
7. Chabar perpindahan, keangkatan dan lain² ,, 79.
8. Penerimaan wang A.G.G. ,, 80.
9. Assalamoe'alaikoem ,, 80.

Toko Peroesahaan !

SAROENGS TENOENAN SAMARINDA ASLI.

__________

 Harga saroengs ditahoen 1927 ini ada lebih moerah dari tahoen 1926 dan begitoe djoega dari kita poenja saroengs semoeanja pembikinan sendiri, boekan beli dipasar (commissie) dengan lain orang; boeat kirim pada sekalian langganan seloeroeh Hindia. Melainkan 'tjobalah toean ambil pertjobaan, pesan pada ini adres dan bandingkan saja poenja barang dengan lain-lain Firma jang telah ada memasjhoerkan namanja da]am soerat2 chabar; nanti toean dapat tahoe jang lebih moerah boeat mendjoealnja dari saroengs Samarinda Asli. Dan tjorak seperti : Hitam, biroe, oengoe, merah hidjau, poetih, tjoklat, enz.-enz. dan masih banjak lagi jang beloem diseboetkan disini.

Boeat hitam tjorak biroe dan oengoe roepa2 per codi f 250.- -f 300.-
Boeat poetih tjorak biroe dan oengoe roepa2 per codi f 300.- -f 325.-
Boeat poetih tjorak Ajam tikar oengoe roeoa2 per codi f 350.- -f 400.-



Boeat potongan tidak dapat menoeroet harga diatas, karena kalau pesanan sampai sekoerang-koerangnja 10 potong, baroe dapat menoe- roet harga diatas ini.


 Pesanan boeat pakai menoeroet atoeran dibawah ini, baroe da- pat dikirim.

Kwaliteit No. 1 A. f 50.- f 52.- f 55.- per potong.
Kwaliteit No. 1. f 45.- f 40.- f 42.56 per potong.
Kwaliteit No. 2. f 30.- f 32.50 f 35.- per potong.
Kwaliteit No. 3. f 20.-
Kwaliteit No. 4.

 Pesanan dikirim Rembours, kalau tidak setoedjoe, boleh kirim kembali, nanti ganti lain matjam, kalau kirim wang lebih doeloe kor- ting 5%, ongkos kirim divrijkan.—

MENOENGGOE DENGAN HORMAT

Moh. Dachlan bin Hadji Barachim,

SAMARINDA (BORNEO)

JUNI 1927

No.

-- 6 --

A.G.G.

TAHOEN

VII.

Orgaan oentoek pemadjoekan Onderwijs, bahasa dan bangsa.

REDACTIE:

B. SOETAN KAJO
H. SOETAN IBRAHIM
Di Pajakoemboeh:
DATOE' RADJA BESAR

ADMINISTRATEUR:

SOETAN SARIPADO, Thesaurier
A. G. G. FORT DE KOCK.
Oentoek segala pembajaran.

Medewerkers:

Sjech Mohd. Djamil Djambe — St. Pamoentjak, gep. Hoofdschoolopziener -- Dt. Madjolelo, Districtshoofd -- Dt. Rangkajo Maharadjo, Districtshoofd — Roesad St. Perpatih, Districtshoofd — Dt. Batoeah, Districtshoofd — Dt. Mangkoeto Sati, Districtshoofd — Ahmad Saleh, Ind. Arts — Dt. Sanggoeno di Radjo, Ahli `adat — Alim, Ond H. I. S. — K. Masjhoer, Ond. H. I. S. — St. Kenaikan, Directeur Kweeksch: Islamijah — M. Abd. Moenit, Inl. Rechtskundige.


HOLL. INL. KWEEKSCHOOL.

Setelah rantjangan dari Werkcommissie voor het Kweekschoolplan jang terdiri atas lima orang lid Onderwijsraad terbebar kesana sini, maka timboellah beberapa angan2 dan pikiran tentangan pendirian B.I. Kw. itoe.

Memang segala peratoeran jang mengandoeng tambahnja dan baiknja dala tn golongan Onderwijs jang mendjadi soeloeh oentoek Indonesia, diterima dengan riang dan tampik sorak oleh Boemipoetera.

Dalam 11 Kweekschool jang ada Sekarang akan diadakan 5 H.I.Kw. sadja, sedang jang 6 Kweekschool jang lain, berangsoer angsoer dihilangkan.

Pertama-tama Kweekschool Moeara Enim, Oengaran dan Probolinggo mendapat geleran akan ditoetoep, dan jang tiga lagi Kw. Fort de Kock, Magelang dan ........ akan mendapat geleran lebih dibelakang, tetapi mesti ditoetoep djoega achirnja.

Orang-orang Minangkabau jang telah menerima kebaikan dan faedah selama Kweekschool ada terdiri di Fort de Kock, merasa seperti kehilangan soeatoe pelita oentoek penerangi tanahnja, sebab itoe disana sini timboellah vergadering dari anak negeri; penghoeloe-penghoeloe dan Inl. Ambtenaar akan meminta kepada Pemerintah Agoeng soepaja Kw. akan

tetap terdirinja di Fort de Kock.

Lebih dahoeloe dari 1 Mei 1927, soedah ada telegram2 dan rekest2, jang dikirimkan menoeroet kepoetoesan vergadering itoe, kehadapan seri padoeka Toean Besar Gouverneur Generaal di Bogor.

Kebetoelan pada 1 Mei 1927, kita ada djoega dioendang oleh soeatoe vergadering di Fort de Kock, jang dihadiri oleh orang2 jang ternama dan Inl. Ambtenaar pendoedoek Fort de Kock, akan memboeat actie, tentangan hal memohonkan kepada Pemerintah atas tetap terdirinja Kweekschool jang sekarang, akan djadi tempat H. I. Kw. di Sumatra. Vergadering divoorzitteri oleh engkoe NAWAWI gelar Soetan Ma`moer dan M.Abdoel Moenit sebagai Secretaris, dan kita Redactie o. A. G. G., sebagai pembantoe memimpin dalam rapat itoe. Rapat dihadiri oleh 30 orang engkoe2 dan Intji2, tetapi dalam itoe ada poela jang mendjadi Bestuur dari beberapa vereeniging, oempama Raad Koerai, Aboean Goeroe-Goeroe, Sarikat `amal, dan Samaratoe'lichwan.

Poekoel 11, voorzitter memboeka rapat, serta mengoetjapkan selamat datang kehadapan e. e. dan Intji2 jang telah perloe datang menghadiri vergadering itoe.

Kitapoen memberi pemandangan kepada rapat, soepaja rapat diteroeskan oleh vergadering dan dapat mendjalankan motie kepada Landvoogd, atas kepoetoesan rapat itoe kelak.

Toean M. Abd. Moenit menerangkan maksoed rapat dan mengatakan djoega melarat dan manfa'atnja kalau H. I. Kw. diadakan di Medan.

Pemandangan kita dalam rapat itoe semoea jang hadir berhati gembira, dan masing2 berlomba-lomba mengeloearkan boeah pikirannja dengan alas-alasan jang berarti oentoek mempertahankan Kweekschool Fort de Kock.

Njatalah sekarang orang negeri telah bangoen dan sadar serta telah soeka mengambil bahagian oentoek keperloean negeri, dan oentoek orang banjak.

Dalam perdebatan dan pertahankan punt masing-masing dalam vergadering itoe. kedapatanlah Actie dan Reactie.

Menerangkan dikira-kira apa sebab H. I. Kw, didirikan Pemerintah di Medan.

I. Medan mendjadi hoofdplaats Gouverneur.
II Medan negeri ramai dan banjak pergaoelan.
III Centrum (poesat mendekati oentoek didatangi oleh moerid-moerid Borneo Barat, Riau, Bangka).
IV. Ongkos mendirikan H. I. Kw. disana ada koerang sebab tanah soedah ada.
V. Kalau Kweekschool dipindahkan ke Medan, gebouw Kw. Fort de Kock boleh didjadikan Mulo dan ta' oesah mengeloearkan belandja oentoek mendirikan Mulo itoe.

VII. Dan lain-lain. Sekalian jang dikira mendjadikan sebab, karena di Medan jang patoet kedoedoekan H. l. Kw, itoe telah diperkatakan dalam vergadering itoe dengan semasak-masaknja.

Seorang pembitjara menerangkan. I. Djanganlah Pemerintah memandang tentangan hoofdplaats sadja, boeat mendirikan H.l.Kw itoe, tetapi hendaklah ditimbang djoega atas orang Minangkabau jang 1750000 orang jang akan datang beladjar kesana.

Kebanjakanlah dari dahoeloe sampai sekarang, jang telah terang soeka beladjar, atau mengisi Kw. jaitoe orang-orang jang dari Minangkabau.

Orang Minangkabau tentangan penghidoepannja, boleh dikatakan masoek bahagian rendah, ada soesah datang ke Medan, tetapi Medan tentangan penghidoepan ada bahagian pertama, djadi ta' ada djadi keberatan padanja, apabila datang ke Fort de Kock. Djadi H. I. Kw. haroes adanja di Fort de Kock.

II. Seorang pembitjara lain menerangkan.

Kalau jang mendjadi alasan oleh Pemerintah, bahwa sebab negeri Medan ramai dan banjak pergaoelan hidoep moerid-moerid.

Kebiasaan moerid-moerid H. I. Kw. tentoelah akan tinggal dalam Internaat djoega dan koeranglah pergaoerannja dengan orang loearan. Hanjalah karena pergaoelan dengan orang loearan disitoe, jaitoe pergaoelan dengan segenap bangsa jang ada di Medan, akan mendjadi teladan jang ta' baik pada moerid-moerid. Padahal pertjampoeran m. m. Fort de Kock, dengan orang negeri, jang selamanja berbahasa Melajoe dan memegang 'adatnja jang kokoh. Apalagi Kw. Fbrt de Kock soedah 60 tahoen lamanja, dengan menghasilkan goeroe-goeroe jang bergoena oentoek seloeroeh Indonesia, ini.

III Seorang pembitjara menerangkan poela. Kalau jang mendjadi alasan itoe, karena Medan mendjadi Centrum.

Selamanja Kw. Fort de Kock, didatangi oMh m.m. dari Atjeh, Riau, Borneo Barat, Bangka, Palembang, Lampoeng, Bangkahoeloe dan Medan, dengan moedah djoega, dan semoea mereka itoe telah menerima pengadjaran di Kweekschool jang terseboet dengan selamat, demikian djoega poelang balik dalam waktoe vacantie tiada koerang soeatoe apa-apa.

Menoeroet leerplan H. I. Kw. itoe, bahwa moerid jang akan masoek kesitoe, berasal dari Mulo, djadi amatlah koerang datangnja moerid dari bahagian Borneo Barat, Riau, Bangka ke H. I. Kw. sebab kekoerangan sekolah Mulo dan H. I. S. disana.

IV Seorang pembitjara menerangkan. Oentoek mendjadikan Kweekschool Fort de Kock akan H. I. Kw., Pemerintah tiada banjak kesoesahan lagi sebab melihat gebouw Kw. dan Internaat dan Onderwijzerswoningen jang soedah ada dan teratoer dan elok tempatnja.

Sajang erf jang selok dan seindah itoe, akan ditinggalkan sadja, dengan menempatkan Mulo disitoe, jang tidak akan memakai Internaat. Sajang meninggalkan gebouw jang berpokok beratoes riboe roepiah dan jang terdiri pada hawa jang sedjoek itoe oentoek mewaraskan otak orang jang berstudie berat seperti moerid dari H. I. Kw, dengan tiada akan pertimbangan.

V. Seorang pembitjara lain menerangkan tentang uitgave. Pemerintak di Medan soedah ada erf oentoek H.I.Kw.

Djawab: erf itoe dengan moedah djoega, akan didjoeal atau banjak akan goenanja oentoek Gouvernement, karena Medan negeri besar, dan negeri baroe.

Maksoed Pemerintah akan membangoenkan sekolah Mulo di Fort de Kock, dan gebouw serta erf Kweekschool, sekarang akan didjadikan Mulo Djawab :

Sebenarnja di Fort de Kock soedah ada tanah jang dibeli oleh Gouvernement dengan harga f 73000.- jang tadinja bergoena oentoek mendirikan Osvia, tetapi karena Osvia soedah beroleh tempat pada bahagian Kweekschool jang didirikan kemoedian, djadi tanah Osvia jang berharga f 73000,- itoe tinggal kosong sadja, djadi akan memboeat Mulo ditanah itoe, tiada akan banjak memakai ongkos lagi. Soedah terang, bahwa akan mengadakan gebouw ada besar perbedaannja antara Medan dan Fort de Kock.

VI. Dan lain lain, seorang pembitjara menerangkan poela. Sebab pada masa jang kaloet ini, Kw. di Fort de Kock, tiba-tiba akan dimatikan, sebab itoe, timboellah perasaan jang koerang baik pada raiat Minangkabau, seperti soeatoe hoekoeman kepada merekaitoe, sebab mengingat Fort de Kock itoe mendjadi poesat bahasa Melajoe dan telah 60 tahoen lamanja raiat Minangkabau mendapat bibit jang elok oentoek Indonesia, tiba-tiba bibit jang elok itoe akan dipoetoeskan oleh Pemerintah.

Sesoedah tiada lagi jang akan diperkatakan, maka rapat menjerahkan kepada Bestuur akan memboeat rekest kepada Seri padoeka Toean Besar Gouverneur Generaal akan mempertahankan H. I. Kw. adanja, di Fort de Kock dan mengirimkan sehelai Nutolen vergadering kepada t. t. jang mendjadi Commistie van onderzoek, jang waktoe itoe berhadir di Fort de Kock.

Redactie,

Dt. R. B.


MEDAN PERTEMOEAN

Tijdschrift jang keloear di Fort de Kock pada Juni 1919 No.6.

Dalam tijdschrift itoe ada soeatoe karangan jang menarik hati, oentoek mengenangkan bagaimana tjinta dan pengharapan Boemipoetera Minangka bau hendak memperhoeboengkan tjinta kasihnya kepada, sebagai jang terseboet dibawah ini.

DISAMPAIKAN

Kehadapan madjelis yang terhormat

Perkoempoelan Minangkabau Instituut

Keizergracht 690

AMSTERDAM

ASSALAMOE'ALAIKOM !

Awal bamoelo kato disaboei' - Sambah terhadap kapado toean-toean sagalo djauhari
bidjaksano - didalam medan madjilis nangko :

Anak itik ateh dalimo, Anak alang dalam baloeka;
Katjia' de' kami tidak kan tasaboei' namo, Gadang tida'kan tapoedji gala;
Sambah djo simpoeah mandjalani.


Malanta' ka Indogiri, Biloeloea' djatoeah kalambah;
Soenggoeahpoen tagak kalam badiri, Samisal kami doedoea' manjambah


Toedoeang nangko siradjo kandai, Ko' bagalah roendoea'-roendoea'kan;
Kami nangko beloemisi pandai, Ko' salah toendjoea'-toendjoea'kan.


Tai siboengo atai, Lah kambang boengo sitawa;
Meski tatjatjah djanggoei' kalantai, Tida' manoesia nan ta' gawa.


Akan digantang tigo gantang, Akan disoeke' tigo soeke';
Akan dirantang hanjo pandjang, Elo' dipoenta ma'njo singke'.


Moelonjo soere' kami karang — kaganti badan diri kami - oeleh moeloei' samboengan lidah - pambaleh soere' dari toean kaganti siriah ditjarano - datang mangadap diharibaan- sagalo djauhari bidja'sano - didalam medan madjilis nagko - kaganti sambah dengan soedjoei' - kaganti doadoea' kato - eoliah kami 'rang Minangkabau - dimoeko sidang karapatan - sasakalikami manaroeah gawa - bariboe kali kami ampoen.

Ko' pandjang minta' dikare' - baroebah minta' dibaiki - toeann oempamo ninia' mama' kami - samisal iboe dengan bapo tampat balindoeang kapanehan - tampat batadoeah kahoedjanan - tempat maminta' kalapangan - djoko' tamboeah soeko djo sampi' - tipa' dibadan diri kami - tida' kami doeo bitjaro - tida' kami soeroei' didjalan -ma'aloem poelang bake toean.

Boekannjo itoe kini sdjo - sadja' dahoeloe ba'itoe djoeo - sadja' dininia' moejang kami - nan moelo-moelo bakanalan - djo ninia' moejang Halaman:PDIKM 691-06 Majalah Aboean Goeroe-Goeroe Juni 1927.pdf/8 djalan nan bafaidah. Artinjo bana: nan tatjinto dé sidang karapatan nangko — adolah mangandoeang doeo roekoen:

Roekoen 1 na' mampatinggi kasalamatan oerang nagari kami;

Roekoen 2 na' mampatagoeah karib -oerang Minangkabau djo oerang ditanah siko — soepajo doedoea' na' samo randah--taga' na' samo tinggi— bare' na' samo dipikoea ringan na'samo didjindjiang — ba' itoe makasoei' hati toean sagalo sidang karapatan — nan sampai kapado kami.

Tantangan dari pado itoe — itoelah nan kahandak hati kami — ba' pitoea oerang toeo: „poetjoea' ditjinto oelam tibo" — Alhamdoeli'llah kadjawabnjo.

Soenggoeahpoen itoe damikian nan taraso dihati kami — mangko kasampai makasoei' itoe — bagantoeang kapado toean djoeo — djoko' tida" bantoean toean — tantoelah tida' kasampai sagalo makasoei toean itoe — sapandjang ingatan kami.

Mangko kasampai hadjat nantoen — timboea dahoeloe kasiah sajang— banamo tjinto mantjintoi" dari moeloei' sampai kahati — dari darah sampai kadagiang — antaro oerang Minangkahau — dengan oerang' ditanah siko.

Mangko dapé nan sado itoe — sapandjang ingatan kami nan sing- doeo djalan patoei' ditoeroeil; oeliah oerang ditanah siko, nan tingga di `Alam Minangkabau.

Adapoen djalan nan partamo — ijolah 'adat dengan oendang — sarato sjara' djo oegamo — kalau boeliah nan pinta' kami — oesah bare" sabalah djoeo — saroepo nan talah laloe nangko, oendang sadjo nan dikarehkan, 'adat djo sjara' ba' itoelah.

Tantang djalan nan kadoeo : mangko kadape" doedoea' samo randah — taga' na' samo tinggi — bare" na' samo dipikoea — ringan na' samo djindjinag antaro oerang ditanah siko — dengan oerang di Minangkabau, doeo poelo itoe djalannjlo — nan taraso dihati kami — nan patoei' bana dijalankan oeliah oerang ditanah siko — nan tingga di Minangkabau — na' samo sanang dalam hati. 1. Wadjiblah: sagalo oerang Minangkabau, nan samo kapandaiannjo dengan oerang ditanah siko — kalau mangaradjokan satoe pakaradjaan nan samo bare'njo disamokan poelo gadji atau oepahnjo dengan oerang ditanah siko, ama' samo gadang hatinjo. 2. Sagalo oerang-oerang ditanah siko — nan tingga di Minangkabau, maski ambtenaar pamarentah

atau paréman poen sakali — saboeliahboeliahnjo beliau itoe ma mandang samo sadjo — saroepo oerang badoesa. na' — ba' itoe pandang ,handaknjo — karano sagalo oerang itoe ko' bingoeang kadisoeroeah-soeroeah — ko' koewe" pambao baban — ko' tjadia' taman baroendiang, kamanolong manjampaikan sagalo makasoei' rang disiko — nan tingga di Minangkabau.

Kalau baloen nan sado itoe, bago ba' apo maapi'njo tantoelah djaoeh kasiah sajang — tatingga tjinto mantjintoi, ba' pitoea oerang toeo: „arang habih basi binaso, satoepoen tida' djadi goenonjo, oerang boeliah oepah, nan : mahamboeih pajah sadjo — mato lah padiah kanai aboe" — ba' itoe kasoedahannjo.:

Ko' amoea banalah toekini — amoeah karano de' takoei', daatang karano de' maloe', — maroendoea' ba' pinang dihandoeah — poetoeih tali badiri poelo.

Mangko ba' itoe pinta'kami — tjoebalah tirnbang poelo de toean — tantangan djalan nan partamo kalau toemboeah malang dikami — salisiah sapandjang 'adat — didalam korong dengan kampoeang — bia disoekoe dangan toembang, atau didoesoen dinagari — maoe diloea' dangan lareh: ado oerang malangga 'adat — nan tapakai dalam nagari - nan alah banjak kadjadian, kalau kami datang mangadap — mangadoekan oerang nan salah — kapado oerang bangso toean — nan diam di Minangkabau — djadi kapalo pamarentah, ditampai' kami masiang•masiang mandjadi wakia de' Koempani, nan kami pandang sabagai radjo — kaganti 'ninia' dengan mama' - kaganti iboe dengan bapo — tampat maminta' hoekoem poetoeih — bakéh manjaboei' nan taraso, kabanjakan poelo beliau itoe — mahado' pado kami, dangan maangke' bahoe sadjo — mangatokan baliau tida' tjampoea didalam `adat djo limbago — poelang kapado ninia' mama' — itoe sadjo djawab baliau; ado poelo .satangahnjo, beliau mandjawab bakeh kami — mangatokan tida' ado oendang, akan pahoe•koen oerang itoe, nan salah sapandjang `adat — hanjo koembali bakeh awa', mangadoe karape' nagari — itoe poelo djawab beliau.

Tantangan pado diri kami nan poenjo `adat djo limbago — nan ditimpo parasaian atau saki" dalam itoe — kalau 'kan soedah dé' nagari — tida'lah kami barani sadjo datang mangadoe kabeliau — maminta' hoekoem ka'addan - dalam parkaro `adat itoe, sabab banjak poelo soesabujo; kami pai menghadap — ado karadjo hanja' tingga — ado balandjo banyak koerang — atau sabab nan lain-lain —tatapi karano kasakitan didjalanq djoeo beliau itoe — dangan barapo soesah pajah — soepajo roendiang boeliah habih — soepajo kato boeliah poetoeih — kasoemat oesah batambah gadang — ana'njo damai dalam kampoeng — boeliah santoso dinagari

Tida′lah poelo niat kami — soepajo beliau akan tjampoea didalam adat limbago kami — itoe sakali-kali tida’.

Atau hanjo nan pinta’ kami — soepajo salisiah na″ bahoekoen koesoei’ kami na″ disalasaikan — na″ doedoea' ditampai' masiang•masiang — djangan bamoesoeah-dalam kampoeang — sabao karano 'adat itoe.

Tjoebolah pikia poelo dé toean — kalau salisiah kami itoe dipoelangkan djoeo bakéh kami — alamat nagari ta’kan elo — tantoelah kato ta' kan soedah — njatolah roendiang ta' !ran: poetoeih — maskilah njato oerang 'toe salah malangga 'adat limbago: kami — nan tapakai dalam nagari nan bagoeno de' oerang banjak — kalau ta' amoeah injo dihoekoen manoeroei' sapandjang :adat kami — apo katenggang bitjaro kami akan manggigi" ta' basaiang — akan mantjakau ta' bakoekoe — hanjolah muesoeah tambah gadang — sangketo bapantang poetoeih — kirajai' tida' kan soedah — akia kala'njo kamoedian, moesoeah batambah gadang djoeo — ba' api dalam sakam — oesahkan padam, tambah njalo nan lai — sabab karano maso kini — tantangan 'adat limbago kami — lah banja' bana roesa′ binaso, lah ba' banto dilondong aia — boekan binaso de' siapo — tanjo nan kini nangko — tantangan kami rang Minangkabau — ko' kapandaian lah sabanja' badan, — ditantang 'adat djo limbago — lah bapandai soerang² — manoeroei' kahanda' hati sadjo — inda" ba"adat lamo lai — nan ditarimo dari ninia' — lah hilang poesako de' pentjarian — lah tinggi lantai dari bandoea.

?ende' kato ditantang itoe : inda' lah paudang mamandang ame' — ko' kamanakan lah banja' nan ta' amoeah, manoeroei' parintah djo pangadja mama' — na'poen lah bauja' poelo nan manjangka pangadjaran bapa" — kabanjakan poelo nan baitoe — batapo poelo nan lain-lain.

Ma'aloemlah toean tantang itoe, tipa' dibadan diri kami — ko" hidoei' inda' nan babaso — makan inda" na" basanto" — malakoekan généug soerang² — manjangko tjadia' masiang² — malaga'kan pandai awa" sadjo — diloea haloea dangan patoei' — kabanjakan poelo nan baitoe.

Sabab karano dari itoe, banja'lah koesoei' ta' salasai, banja'lah tjaboeah dalam kampoeang, hilang soemange' dinagari — damai djaoeah, sangketo ampiang — nan toeo tida' dimoeliakan, nan moedo tida' dikasihi — itoe nan banja" kadjadian didalam 'Alam Minangkabau, pado oekatoe maso kini.

Nan kan sakarang kini nangko — kalau bana bagai dikato — tolong bantoe kami de' toean — tolong djo boedi djo kalaka — minta'kan sampai kapado radjo kito — nan mandjoendjoeang dang mangkoeto, — nan mangganggam tampoeak Hindia — tagoeahkan koembali `adat kami — adat nan basandi aloea — sjara' nan basandi dalia — nan pamaga pari' djo koto nan maringankan baban nan bare' nan pamaga kampoeang halainan — nan mahampiakan djalan nan djaoeah — ba' dininia' kami dahoeloe — nan toeo patoei' dimoeliakan, nan moedo patoei' dikasihi — djangan pandang mamandang djoeo — kalau basoeo nan salisiah — ditantang adat djo limbago — disjara' dioegamo — ama' salamat nagari — tahinda kasam djo kasoemai' itoelah sabab kami maminta" kapado sidang karapatan — tolong bana kami toean kowe'kan koembali adat kami — adat basandi haloea, sjara` nan basandi dalia — nan tasaboei' diateh tadi.

Kalau lah koewe" adat kami toe — ditolong Koempani soenggoeah• soenggoeah — ana' lah sangko dibapa'njo — kamanakan lah manoeroei" titah rnarna`njo — ‘adat lah doedoea' ditampatnjo manoeroei' haloeanja masiang² — sananglah hati bangso kami — apo makasoei" lakéh — apo diboeé lakéh soedah — djalan rajo titian batoe — disitoe timboea kasiah sajang — kasiah nan sabana kasiah — sajang nan sabana sajang• — dari moeloei' sampai kahati - dari darah sampai kadagiang — itoelah sangkoetan nan ta' kan patah — titian nan tida' amoeah lapoea' — antaro oerang ditanah siko — djo kami oerang Minangkabau — ba' itoe pikiran kami, mangko akan salamat samporono sagalo makasoei" toean itoe — soenggoeahpoen itoe damikiau poelaug ma'aloem pado toean — sagalo djauhari bidjaksano, didalam médan madjilis rangko.

Sahinggo itoe harapan kami, kapado sidang karapatan, sambah djo simpoeah mandjalani, — hormat ta'azim mangiringkan, salam djo do'a manjoedahi.—


„AGAMA”
Samboengan A.G.G. No. 5, Mei 1927 - Tahoen VII.
AGAMA ITOE NASIHAT.
----

Dalam bahagian nasihat agama ini, ada saja seboetkan firman Allah pada soerat Wa’l'asri. Menilik dengan sepintas laloe sadja, tampaklah oleh kita ta' ada perhoeboengannja dengan kepala karangan „Agama itoe nasihat", karena oedjoed soerat Wa’l'asri mentjeriterakan „orang jang roegi, orang jang pertjaja, orang jang mengerdjakan kebaikan, orang jang berpesan- pesanan dengan kebaikan dan jang berpesan pesanan dengan sabar”

Sebeloem saja menjeboetkan soerat Wa'l'asri, pada bahagian diatas, kedapatan soeroehan „Hendaklah engkau kasih samamoe manoesia seperti , engkoe kasih akan dirimoe sendiri" Saja soedah mentjeriterakan bagaimana. hendaknja kasih kepada sesama manoesia. Djadi marilah kita fahamkan. perhoeboongannja! Saja sebenar-benarnja, ada menaroeh kasih kepada sesama manoesia. Tetapi biar moeloet saja mengatakan• kasih, boléh djadi pada pemandangan orang jang memperhatikan bagaimana tingkah lakoe saja, „beloem bernama kasih".

Ini, tidak mengapa sebab sesoeai dengan boenji peri bahasa „ Moerah dimoeloet mahal ditimbangan," ja‘ni mengatakan sadja jang moerah mengerdjakan soesah. Bagi orang jang dalam pengetahoeannja, tentoe ingat perkataan Saidina Ali sahabat Nabi Moehammad, jang maksoednja: .,Djangan kamoe pandang orang jang berkata, pandanglah (perhatikanlah) apa jang dikatakannja!" Toehan Allah mengatakan didalam soerat Wa'l'asri „sesoenggoehnja manoesia itoe dalam keroegian." Pikiran saja benar perkataan ini. Orang jang tidak kasih kepada sesama manoesia. tentoe sadja ia akan keroegian baik didoenia ataupoen diachirat. Didoenia boleh kita pandang bagaimana keroegian orang itoe. Oemp: si A. dibentjinja; dengan si A tentoe orang itoe telah poetoes perhoeboengannja. Sesoeatoe hal jang akan mendatangkan kebaikan atas dirinja, tentoe sadja si A ta' maoe menerangkan kepadanja. Sekali-kali orang itoe ta' kan dapat pertolongan dari si A itoepoen kalau si B ta' tahoe poela akan hal saloek baloek agama Allah. Tetapi kalau si A ahli dalam hal agama Allah, ta' moengkin si A akan menarik diri memperhoeboengkan silatoe'rahimnja dengan orang jang membentjiinja itoe. Djadi tampaklah oleh kita beragama itoe baik, ta' moedah poetoes silatoe'rahim sesama manoesia.

Lagi perhoeboengan soerat Wa’l'asri dengan karangan saja jang diatas. Kedapatan pada soerat Wa’l'asri, Toehan Allah mengetjoealikan segala orang jang pertjaja. Bagaimana keadaan orang jang pertjaja soedah saja terangkan. Batjalah sekali lagi ! Diketjoealikan djoega oleh Toehan Allah orang jang mengerdjakan jang baik2. Pekerdjaan jang baik-baik banjak benar matjamnja seperti memboeat jang disoeroeh menghentikan jang dilarang. Biar soeroehan atau larangan dari Toehan ataupoen soeroehan dan larangan dari manoesia jang tidak melanggar wet Allah. Dalam Kitaboe'lkoedoes dan Indjil Matioes jang saja salin pada pangkal karangan ini, terseboet larangan dan soeroehan; sebagai: „Djangan memboenoeh, djangan berboeat zina, djangan mentjoeri, hendaklah kasih samamoe manoesia dan lain-lainnja." Toean batjalah sekali lagi ! Disini tampak benar oleh kita perhoeboengannja dengan soerat Wa’l'asri. Djika kita kerdjakan jang demikian itoe, tentoelah kita soedah mengerdjakan jang baik-baik Alhasil kita tidak dapat keroegian. Tengok lagi, perhoeboengan soerat Wa’l'asri! Kita wadjib mengasihi manoesia sebagai mengasihi diri sendiri. Saja soedah menerangkan tjara bagaimana hendaknja kasih kepada sesama manoesia. Saja seboetkan begini, soepaja njata benar oleh kita, perhoeboengannja dengan soerat Wa’l'asri. Allah Ta'ala mengetjoealikan djoega .segala orang jang berpesan-pesanan dengan kebenaran, ja‘ni toendjoek menoendjoeki pada djalan kebenaran. Menoeroet pepatah: „Loepo diingatkan, takalok didjagokan". Dikatakan djoega kepada kawan segala sesoeatoe jang mendatangkan keoentoengan bagi dirinja; baik hal kedoeniaan atau keachiratan. Maksoed kedoeniaan semata-mata mendatangkan roekoen dan damai dan kema‘moeran dalam negeri. Djangan tjela-mentjela sesama kita, tentangan djoega. Hal keachiratan lain tidak menjoeroeh segala- manoesia beragama. Dengan djalan beragama terpelihara njawa dan toeboeh. Tidak sembarang agama sadja boleh dipakai, hanjalah agama jang didatangkan oleh Toehan.

Toean-toean pembatja tentoe ta.! kan soeka menjamakan tepoeng

dengan kapoer (*). Biarlah tepoeng dan kapoer itoe- sama roepanja pada pemandangan mata; tetapi djika termakan pada kapoer tentoe membinasakan pada peroet, boleh djadi djoega membawa maoet. Djadi ingat-ingatlah soepaja djangan tertipoe. Pergoenakanlah fikiran jang betoel !

Pada penghabisan soerat Wa’l'asri, samboengan orang jang diketjoealikan Toehan Allah jaitoe „berpesan pesanan dengan sabar". Maksoednja Toendjoek menoendjoeki dengan sabar. Soenggoehpoen kita disoeroeh nasihat menasihati, tetapi tidak boleh semaoe-maoo kita sadja, hanjalah menoeroet peratoeran Allah djoega. Kelihatan oleh kita seseorang bersalah, wadjib atas kita memberi nasihatnja dengan sabar. Haroeslah kita meletakkan sesoeatoe pada tempatnja. Djika kita akan menasihati si bersalah itoe, patoet ditjari ketika jang baik, tempat mengerdjakannja. Setengahnja dengan perkataan jang lemah lemboet, dengan tamsil 'ibarat, dengan kiasan dan lain-lainnja; tetapi ada poela tempatnja dengan perkataan jang pedis-pedis: Djika pandai menghinggakan menasihati itoe, nistjaja hasillah apa jang dimaksoed oleh toekang penasihat itoe. Tetapi apabila koerang teliti, djangankan kebaikan akan dapat, keroesakan akan bersoea. Poetoes silatoe'rrahim antara kedooa pihaknja, terdjadi hal-hal jang tidak senonoh, terdjadi bermatjam matjarn fitnah. Ingatlah, fitnah .itGe amat berbahaja, leb:h besar bahajanja dari memboenoeh.

Toean-toean pembatja! Djika kita perhatikan benar-benar maksoed soerat Wa’l'asri dari moelanja sampai kesoedahanna amat dalam pengertiannja. Besar soenggoeh goenanja, banjak kemoenfa'atannja. Berkata imam Sjafi‘ie: „Kalau manoesia berfikir betoel-betoel dan sebenarnja faham akan isi dan ma`na soerat ini, tentoe tjoekoep pengertiannja tentang hal apa djoega. sekabpoen soerat Wa’l'asri ini pendek dan ringkas, tetapi dia melengkapkan njawa boedi.

Dahoeloe kala banjak chabar mengatakan, apabila sahabat Nabi Moehammad s. a. w. bertemoe seorang dengan seorang, rnereka itoe tidak bertjerai, sebeloem masing2 membatja soerat Wa’l'asri Setelah tiap-tiap seorang membatja soerat itoe, baroelah mereka itoe minta' bertjerai." Lain tidak maksoednja, soepaja masing-masing mengingatkan, kepada kawannja akan kewadjibannja.

Ko′ takalo′ djago mandjagokan, ko′ taloepo inge′ meinge′kan,. ko′ ado ditihatnjo, kawannjo mamboee′ diinge′kannjo lakeh.

Saja terangkan maksoed soerat Wa’l'asri pandjang lebar, mana2 jang bersesoeaian dengan Qoerän, itoelah oedjoednja; dan djika ada tjelanja, boekan itoe maksoednja, hanjalah kesalahan saja sendiri. Djadi apabila. tampak 'aibnja, berilah saja nasihat, soepaja terhindar saja dari nama sesat. Saja berdo`a, moga moga diampoeni Allah :barang kesalahan saja.


(*) kapoer=kapoer pénembok. Halaman:PDIKM 691-06 Majalah Aboean Goeroe-Goeroe Juni 1927.pdf/15 A.G.G.

74..

ROEKOEN ISLAM

agama Islam terdjadi dari lima roekoen:

1e. Mengoetjap doea kalimah Sjahadat, jaitoe:

اشهد ان لا اله الا الله وان محمد رسول الله

2e. Mendirikan sembahjang. 3e. Membajarkan zakat. 4e. Poeasa boelan ramadan dan 5e. Mengerdjakan Hadji, bagi orang jang sanggoep.

Bagaimana rnengerdjakan roekoen IsLam ini ada diterangkan didalam Qoerän, dan hadis Nabi Moehammad s. a. w. Peratoeran Islam tidak boleh dikoerangi. Melebihi antjak-antjak, mengoerangi sia-sia.

Keterangan jang lebih pandjang ada terseboet dalam kitab Imam jang berempat, seperti : Imam Malik, Aboe Hanifah, Imam Ahmad dan Sjafi Kita orang Minangkabau boleh dikatakan bangsa jang bermazhab dengan Mazhab Sjafi ije, baik Kaoem Koeno ataupoen Kaoem Moeda, karena kitab Mazhab Sjafi ije itoelah agaknja jang moela2 sampai kemari. Djadi kedoea kaoem ini, samalah mazhabnja.

Pada pedato padoeka toean W. Wilmink, Inspecteur Inlanclsch Onderwijs di Algemeene Vergadering Aboean Goeroe-Goeroe pada 19 Maart 1927, perloe moerid sekolah boemipoetera Minangkabau mendapat ‘Adat, bahasa Minangkabau dan agama. Tjita-tjita ini setoedjoe benar dengan kamaoean anak Minangkabau. Satoe persatoenja.soedah diperbintjangkan pandjang lebar. Saja soedah mengemoekakan dihadapan rapat, tentangan Agama itoe, baiklah ditoeroet jang biasa sadja.

Bahasa Kaoem Koeno dan Kaoem Moeda sama-sama bermazhab dengan mazhab Sjafi'ie. Fikiran saja, apa-apa pengadjaran agama jang akan diadjarkan disekolah Gouvernement, diadjarkan oleh Kaoem Koeno dan Kaoem Moeda. Mana-mana jang masih diperselisihkannja, djangan-diadjarkan disekolah. Biarlah kedoea kaoem itoe beroesaha mengadjarkan `ilmoe pengetahoeannja diloear sekolah. Apabila terdjadi tjita-tjita jang begini, Insja' Allah terhindar perkataan tjela mentjela, hasil jang diangan-angan akan mengadjarkan agama disekolah. Soenggoehpoen demikian, tentoe pembatja, jang ahli perkara ini, akan menjatakan poela, tjara bagaimana hendaknja hal itoe akan dioeroes. Saja berdo‘a, moga-moga hasil sebagaimana pedato padoeka Toean Inspecteur W. Wilmink ini.

HABIB AL. MADJIDIJ
Tebatpatah.

Mei 1927.

______

ECONOMIE.

Perkataan economie asalnja dari bahasa Griek. Orang Griek menjeboetkan oikosnomos. Oikos artinja roemah dan nomos artinja peratoeran. Djadi njatalah pengertian jang sebenarnja dari pada perkataan itoe, ialah peratoeran roemah tangga. Tetapi lama kelamaan artinja itoe bertambah loeas.

Dalam rentjana jang dibawah ini, kira-kira akan mengambil pengertian jang lebih loeas itoe jaitoe: peroesahaan, kekajaan dan kemadjoean tanah air kita Minangkabau ini.

Soedah njata, segala keadaan dari sehari kesehari beroebah-oebah djoea, oempamanja rentang `ilmoe kepandaian (onderwijs). `Ilmoe kepandaian jang didapat oleh bangsa kita itoe, itoelah jang membawa kita kepada deradjat jang lebih tinggi: tetapi soenggoehpoen begitoe, akan sampai kepada jang dimaksoed, hendaklah tahoe benar akan djalan-djalannja dan dengan sempoerna mempergoenakan pengadjaran - pengadjaran jang telah didapat.

Beberapa orang bangsa kita jang terpeladjar tinggi dan beberapa, banjak poela jang telah menammatkan Middelbareschool, berkata: „Pengadjaran-pengadjaran jang saja terima dari sekolah, tidak terpakai".

Perkataan itoe, sebenarnja, karena kebanjakan dari pemoeda pemoeda itoe, tidak lain harapannja, melainkau bekerdja pada Gouvernement, hendak mendjadi pegawai atau ambtenaar sadja. Gouvernement tentoelah berkeberatan dengan tiba-tiba menerima sekalian pemoeda-pemoeda jang tammat peladjarannja itoe, karena tidak segenap waktoe ada pekerdjaan terboeka.

Disana sini terdengarlah keloeh kesahnja pemoeda-pemoeda jang beloem dapat pekerdjaan itoe, hingga diantaranja ada jang memasoeki sembarang pekerdjaan asal mendapat wang. Ada jang terdjeroemoes mendjadi pemimpin pada serikat-serikat jang meroesakkan keamanan negeri, jang achirnja mendjadi orang jang bersengsara hidoepnja, terboeang kesana sini.

Ada poela pemoeda-pemoeda itoe, jang mengatakan: bahwa di Minangkabau ini, tidak ada pekerdjaan. Perkataan itoe semata-mata doesta belaka. Mereka jang berkata sedemikian, menjatakan djoega kemalasan dirinja pada sembarang pekerdjaan jang berfaedah.' Di `Alam Minangkabau kita ini, tidaklah koerang pekerdjaan, asal soeka.

Adapoen jang dinamai pekerdjaan itoe, boekannja dikantoor atau; disekolah sadja; tetapi dimana mana tempat, pekerdjaan djoega namanja.

Djika mereka soeka bertenaga dan mempergoenakan pikirannja dengan sekoeat-koeatnja, oentoek mentjapai sesoeatoe dan memenoehi keperloean hidoep beroemah tangga, ditanah kita sini, boekan sedikit mata pen

tjaharian, teroetama porkara: ,,economie."

Tanah - tanah kosong, dirimba-rimba, dilereng - lereng goenoeng dan boekit, masih amat loeas, jang dapat didjadikan keboen getah dan kopi, jang memang barang itoe waktoe sekarang, tinggi harganja dan deras lakoenja. Toehan A. Gaban, seorang pemoeda Minangkabau, jang soedah mengetjap 'ilmoe Barat dan beberapa tahoen diam ditanah Djawa, sekarang sedang beroesaha benar, memboeka keboen-kopi di Melalak. Toean' itoe bekerdja dengan kekerasan hati, beroedjoed, moga-moga oesahanja itoe kelak beroepa soeatoe onderneming, jang berarti jang dapat setjara onderneming jang dilakoekan oleh kapitaal asing. Masjhoernja tanah Deli, ialah karena ondernerning djoega. Kemaoean dan kekerasan hati t. A . Gaban patoet kita poedji dan akan mendjadi tjontoh, bagi pemoeda-pemoeda kita jang terseboet diatas.

Dalam pekerdjaan pertoekangan poen, kebanjakan beloem disoekai orang, karena waktoe oedjian masoek Normaalschool baroe-baroe ini di Fort de Kock, beratoes-ratoes orang anak-anak moeda dari segenap pendjoeroe di Minangkabau sini toeroet oedjian dari berharap akan kemenangan, sedang penerimaan moerid pada sekolah pertoekangan di Padang dan de Kock, benar-benar ta' diingat dan dimoeliakan oramg. Pada awal cursusnja, hanja datang beberapa orang sadja dan di terima seada-adanja. Keadaan itoe menjatakan djoega, bahwa ketoekangan dan pekerdjaan toekang, beloem dan ta' dihargai oleh orang kita.

Boekankah pekerdjaan itoe, soeatoe pekerdjaan jang moelia djoega?

Pada pendapat saja, ta' koerang eloknja dari pekerdjaan seorang djoeroetoelis atau goeroe, sedang hasilnja poen sedemikian djoega.

Pandanglah dikota-kota besar, barang perkakas roemah jang elok-elok, dan toko pertoekangan jang besar-besar, ta' ada jang dioesahakan dan jang dipoenjai orang Minangkabau.

Kalau kita tilik poela pada bahagian perniagaan ditanah kita ini, berasa sedih poela hati kita, karena kesoesahan-kesoesahan pekerdjaan dagang itoe, tidak berbanding dengan hasil jang diperolehja. Betoel hampir pada segenap tjabang perniagaan ada dalam tangan orang kita, tetapi rata-rata poela kaoem dagang itoe, orang jang hanja tahoe toelis dan batja sadja, tetapi djarang jang tahoe, bagaimana perdagangannja boleh mendjadi soeatoe toko besar berhoeboeng dengan fabriek atau industrie Europa dan dapat menghidoepi beberapa orang bangsanja jang mendjadi pegawai dalam tokonja, sebagai keadaan firma-firma asing. Inipoen salahnja lain tidak, karena pemoeda-pemoeda kita jang dari sekolah menengah jang telah ada berpengetahoean Barat, ta' soeka berdagang; pantelon dan openjas roepanja ta' ada disana.

Oleh sebab mengenangkan jang terseboet diatas ini, maka banjak

orang berkejakinan, bahwa:

Sebeloemnja pemoeda-Pemoeda kita, mengoebah haloeannja jang sekarang; Sebeloemnja pemoeda-pemoeda kita, memandang moelia akan economie; Sebeloemnja pemoeda-pemoeda kita memperhatikan jang mendjadikan kekajaan tanah air;

Sebeloemnja soeka beroesaha dan bekerdja sendiri; Beloemlah akan bertambah madjoenja ‘Alam Minangkabau, lebih dari setjara jang ada sekarang, meskipoen bertimboen-timboen dipompakan onderwijs kedalamnja.—

H. SOETAN IBRAHIM


PENGHARAPAN.

Sebagai'mana kaoem goeroe-goeroe telah mengetahnei, baik dalam orgaan A.G.G. kita, maoepoen dalam soerat2 chabar jang lain, bahwa padoeka toean W Wilmink, Inspecteur Inl. Onderwijs, waktoe vergadering A. G. G .dalam poeasa, telah mengenengahkan boeah pikiran beliau, bahasa termaksoed dalam hati beliau patoet benar, ja lebih dari patoet dalam sekolah2 klas II diadjarkan poela 'adat Minangkabau, karena dengan `adat itoelah Minangkabau akan bertambah tinggi dimata bangsa asing. Teman sedjawatkoe, djanganlah salah tampa, jika hamba katakan, bahwa sebahagian besar kita telah meloepakan 'adat ninik mojang kita jang bagoes dan telah poela dipoedji bangsa asing atas kebaikannja itoe. Kalau betoel itoe makboel, bagaimanakah gerangan teman sedjawatkoe daiam hal mengadjarkan adat itoe. O, tentoe, teman sedjawatkoe akan mendjawab: "Tentoe akan diadakan goeroe-goeroe `adat pada sekolah itoe". Djawab itoe benar djoega, tetapi jang hamba resoehkan, adaiah hal kita bernatas ke oear badan, sebagai ta" sanggoep goeroe goeroe jang telah ada boeat mengadjarkannja.

Maloe rasanja kita kaoem goeroe-goeroe, lebih lebih kita bangsa Minangkabau sedjati, akan datang goeroe tambahan jang speciaal boeat mengadjarkan „adat" sadja. Adoeh, teman sedjawatkoe! Ba' manalah rasanja perhatian kita, soedah terang ba' boelan, siaug ba' hari namanja sadja kita orang „Minangkabau" pada hal ta' tahoe di`adat itoe sedikit djoega.

Kita ingatlah pepatah Minangkabau: De pandai koeat bertanja--de' tahoe koeat bergoeroe. Bagi kita rasanja kaoem goeroe-goeroe rasakan ta' soekar benar mempeladjarinja, asal sadja maoe, karena bolehlah kita batja atau fahamkan, dari kitab-kitab `adat jang dikarangkan beliau Halaman:PDIKM 691-06 Majalah Aboean Goeroe-Goeroe Juni 1927.pdf/20 Halaman:PDIKM 691-06 Majalah Aboean Goeroe-Goeroe Juni 1927.pdf/21

Didjadikan Districtshoofd Alahan Pandjang, Districtshoofd Noersoehoed gl St. Batoeah di Taloe.

Didjadikan Districtshoofd Periaman, Districtshoofd Hamzah di Alahan Pandjang.

Didjadikan Ditrictshoofd Taloe, Onderdistrictshoofd Saleh gl. Madjo Diradjo di Sarik.

Didjadikan Onderdistrictshoofd XIII Koto Kampar, St. Diatas gl. Dt. Bagindo. menteri politie di Sawah Loento, .

Didjadikan Onderdistrictshoofd Rao, Muhd. Talib gl. Radja nan Soetan, menteri politie di Padang.

Didjadikan Onderdistrictshoofd di Sarik, Djanait gl. Dt. Adjo Baso nan Moedo menteri belasting di Painan.

Dipindahkan dari Rao ke Sitjintjin, Onderdistrictshoofd Abd. Rahman gl. St. Larangan.


Penerimaan wang A. G. G. dalam boelan April 1927.

(SAMBOENGAN A.G.G. No. 5)

345 Saibi f 3,— 114 St. Permansjah f 2.50. .247 Djoesar f 1.-- 248 Zainoeddin f 1.— 171. Ahmad f 1.--- 160 Bg. Moenaf f 2.50 346 Djoelis f 1,— 322 Motok f 1.-- 330 Saadah f 5.— 343 Siti Akmar f 1.— 344 Zainaboen f 1,— 392 St. Permato f 5.— 350 Habib f 2.50 36 St. Toemanggoeng f 3,- 73. Marewan f 1.— 141- Kasim f 1.— 398 Rani f 1,— 399 M.Hasan f 2,50.-- 364 Laram f 2.50 377 M J Dt.Beringin Sati f 5,— 57 St. Saripado f 1.- . 396 Sariamin f5,-- 249 St. Djoenaik f 1,— 14 St. Roemah. Tinggi f 2,50 214, Kahir f 1,— 135 Saladin f 1,-- 217 St. Perpatih f 2,50 117 Sidi Djaroem f 1, 122 St. Mangkoeto f 10,— 311 M.N. St. Soeleman f 1,-- 244. A. Mangkeeto datoeah f 2,— 320 M.N. St. Pamenan f 2, — 268 Dt. Radjo Ibadat f 2,50

Thesaurier A.G.G.

SOETAN SARIPADO.


ASSALAMOE`ALAIKOEM

Karena hamba akan berangkat kepada tempat kediaman jang baroe, dan ta' ada kesempatan lagi datang mengoendjoengi Toean2, Engkoe2 dan Intji2 pada tempat kediaman masing2, akan mengoetjapkan ,,Selamat tinggal"

Dari djaoeh hamba mengoetjapkan terima kasih, kehadapan Toean Engkoe2, dan Intji2, atas boedi baik, selama bertjainpber gaoel dikota Fort de Kock, jang telah berdo`a dan membimbing hamba dalam doenia pergaoelan, kepada soeatoe djalan jang - menoedjoe kebaikan.

Hamba poen berdo`a poela kehadapan Engkoe2, jang telah menanam bidjo baik itoe, soepaja ditoeroenkan hoedjan, rahmat atas Engkoe2, dan nama jang haik, serta pangkat daradjat bertambah tambah djoea adanja.

Hormat hamba jang rendah,

DATOEK RADJA BESAR.

Halaman:PDIKM 691-06 Majalah Aboean Goeroe-Goeroe Juni 1927.pdf/23

FEUILLETON.

KARENA HOEDJAN

Soeatoe tjeritera jang sesoenggoehnja. Oleh redactie A.G.G.

III.

Akoe seorang laki-laki jang ta' moedah hatikoe dilemahkan oleh sesoeatoenja, walau poen sebilah djembia akan memoetoes batang leherkoe, tetapi air mata keloeargakoe jang hening djernih itoe, soenggoeh-soenggoeh telah menghiris meremoek redamkan hatikoe jang keras itoe, rasa-rasa ta' dapat koetahan akan berpisah dengan mereka itoe.

Waktoe seroeling kapal jang kedoea kali berboenji poela, `alamat brang-orang jang tiada toeroet belajar haroes toeroen, kelueargakoe sekalian poen toeroen, kemoedian berkoempool-koempoel berdiri ditepi goedang-goedang pelaboehan, roepanjaa akan melihat hingga sehilang-hilangnja kapal tempatkoe menompang itoe.

Boenji seroeling kapal jang ketiga kali, kapal berangsoer djaoeh dari anggar pelaboehan; akoe berdiri diterali kapal, memandang kepada sekalian kaoem dan sahabat kenalankoe. Lambai sapoe tangan merekaitoe tidak poetoes, akoe poen 'ta loepa membalas,' jaitoe dengan melambaikan sapoe tangan djoega.

Makin lama, makin djaoeh kapal-ketengah dan djalannja soedah moelai ladjoe, sekaii-sekali menganggoek dan mengoleng karena dipoekool oleh aloen dan gelombang jang datang dari tengah laoetan. Karena waktoe itoe amat dingin dan kepalakoe soedah moelai poesing, akoepoen masoeklah kedalaan bilikkoe akan menoekar pakaian jang lebih tebal dan akan membaringkan diri sementara.

Hatikoe masih merasa sedih dan piloe, sebab bertjerai dengan familie dan isterikoe; tetapi apa boleh boeat, inilah' kemaoean nasib.

Kalau koetoeroet akan pikirankoe sadja,tentoelah akoe ta' soeka pergi, lebih-lebih meninggalkan teman sedjalan, teman jang senantiasa dapat menghiboer-hiboerkan hatikoe diwaktoe bimbang.

Sedang akoe membaring-baringkan dirikoe pada tempat itoe, karena sedjoeknja dan sekali-sekali datanglah angin jang berhemboes tenang, maka tertidoerlah akoe. Setelah beberapa lamanja akoe tidoer itoe, tiba-tiba akoe terbangoen; terkedjoet mendengar ada soeara riboet diatas dek kapal.

(Ada samboengan).