Graaf de Monte-Cristo/Bab 10
X.
KAMAR-TOELIS DI DALAM KARATON FRANKRIJK.
Biarlah kita tinggalken toewan Villefort jang ada di perdjalanan, di mana ia ada berkandaran dengan kentjang sekali, lantaran djandjiken oepahan besar kapada koesir; dan biarlah kita lombain dia itoe masoek ka dalam kamar-toelis di dalam karaton di kota Parijs. Di dalam ini kamar ada berdo edoek Sri Baginda Maha Radja Lodewijk jang ka XVIII; Baginda ini ada adepi satóe kitab jang tertaro di atas medja. sedang dekat pada Baginda ada berdoedoek saorang lelaki jang ramboetnja soedah bertjampoer oeban.
»Kaoe bilang apa, baroesan, Toewan Blancas?" kata Baginda, sambil toenda itoe kitab jang ditanda-tandaï olehnja di pinggirannja.
»Bahoewa hamba ada merasa sangat koewatir, Toewankoe!" sahoet itoe toewan Blancas.
— »Hm! apa kaoe ini soedah melihat djoega. toedjoeh sampe gemoek dan toedjoeh sampe koeroes di dalam impian?"
— »Boekan, Toewankoe! impian bagitoe tjoemah wartaken sadja toedjoeh tahon kamerkaän dan toedjoeh tahon kalaparan; dengan diradjaïn oleh saorang amat teritip seperti toewankoe ini, orang traoesah koewatir aken bahaja kalaparan."
— »Aken perkara apatah kaoe ini ada koewatir?"
— »Toewankoe! hamba rasa, dan ada poenja lantaran aken merasa, bahoewa dari sabelah oedik bakal datang angin-riboet alias hoeroe-hara."
Baginda Radja tersenjoem, laloe berkata sambil memain: »Kami rasa, Toewan hertog! kaoe ini tida mendapat kabar jang benar; kerna kami taoe dengan pasti, bahoewa langit di sabelah oedik ada terang sekali."
»Toewankoe!" kata poela itoe hertog: »maskipoen aken senangken sadja hatinja satoe hamba jang satia, hamba moehoen pikiran toewankoe, kaloe-kaloe baik djoega toewankoe titahken orang-orang pergi ka Languedoc, Provence dan Dauphené, soepaja orang-orang ini nanti sembahken warta pada toewankoe dari hal pikirannja sekalian pedoedoek di provincie-provincie itoe. Brangkali djoega tiada salah, kaloe toewankoe ada rasa boleh pertjaja pada rahajat Frankrijk poenja pikir jang baik; tapi hamba ada merasa djoega, jang djikaloe hamba ada mendoega djahat, doegaan hamba tiada nanti salah saänteronja.
— »Atas siapatah kaoe ini mendoega?"
— »Atas Napoleon dan orang-orang jang mendjoendjoeng padanja itoe."
— »Toewan Blancas! kaoe bikin kami trabisa kerdja dengan lantaran kaoe poenja koewatir."
— »Dan toewankoe bikin hamba trabisa tidoer dengan lantaran toewankoe poenja senang hati."
— »Toenggoe sedikit, sobat!" kata poela Baginda sambil menoelis sedikit di pinggir kitab. Komoedian ia berbalik dan berkata: »Teroeskenlah omongmoe!"
»Toewankoe!" kata Blancas jang telah berniat djoega aken goenaken Villefort boewat kaoentoengan sendiri: »>haroeslah hamba bilang padamoe, bahoewa boekan sekali tjerita-boeroeng atawa kabar-angin telah gontjangken hatikoe. Saorang tjerdik jang hamba soeroeh intip-intip kaädaän di tanah-tanah sabelah oedik, baroesan ada datang di sini dengan kareta-post, aken mengabarken pada hamba, bahoewa bahaja besar ada mengantjam pada toewankoe. Satelah dapat kabar itoe, hamba lantas datang di sini, Toewankoe!"
Baginda tida lantas menbilang apa-apa, hanja menoelis lagi sedikit di pinggir kitab.
»Apa toewankoe titahken hamba," kata poela Blancas: biar hamba djangan bitjara apa-apa lagi dari hal itoe?"
»Boekan!" sahoet Baginda sambil menoelis: — »tapi tjobalah kaoe ambil itoe satoe soerat di sabelah kiri."
— »Di sini, Toewankoe?"
— »Kami bilang, di sabelah kiri, dan kaoe tjari di sabelah kanan: boekan kirimoe, hanja kirikoe jang dinaksoed olehkoe. Ja! di sitoe ada satoe soerat dari mantri politie.'
Di itoe waktoe pengawal pintoe datang mengabarken, bahoewa toewan baron Dandré moehoen mengadep.
»Ha! itoe mantri sendiri datang!" kata Baginda:
»Masoeklah, baron! dan biarlah kaoe tjeritaken pada toewan hertog ini, kabar apa jang kaoe telah dapat dari hal Napoleon Bonaparte. Djangan oempatken satoe apa, kendatipoen bagimana djelek adanja hal."
Itoe baron Dandré memegang pada senderan soewatoe korsi, laloe berkata:
»Apa toewankoe hendak lihat itoe soerat, jang kamarin hamba sembahken?"
»Ja, ja, tapi katakenlah boenjinja itoe kapada ini toewan hertog jang belon bisa da atken soerat itoe," sahoet Baginda: »kabarkenlah padanja, apa jang diperboewat oleh Napoleon di poelo Elba."
»Toewan!" kata itoe baron kapada hertog: segala hambanja Sri Baginda boleh bersoekoer banjak, oleh kerna adanja kabar jang datang paling belakang dari poelo Elba Napoleon ada merasa kesal sekali, hingga badannja boleh djadi roesak."
»Dan ia tjakari diri sendiri aken hilangken tempo." kata Baginda Radja.
»Tjakari diri sendiri?" kata itoe hertog: »Apatah jang dimaksoed oleh toewankoe dengan sabda itoe?"
»Apa kaoe loepa, hertog!" sahoet Baginda: »bahoewa itoe orang besar jang berkoewasa besar sekali, ada terganggoe dengan penjakit di koelit, hingga sanantiasa ia kagatalan?"
»Lain dari bagitoe, Toewan hertog!" kata itoe mantri policie: »ampir kita boleh pastiken, bahoewa traoesah berselang lama lagi, Napoleon nanti dadi gila."
— »Djadi gila!
— »Ja, ia nanti djadi gila, hingga misti dimasoekken ka roemah gila! Pikirannja telah djadi koesoet; sebentar ia menangis, sebentar ia tertawa; sering. sering ia berdiam di pasisir dan goelingken batoe-batoe ketjil ka dalam ajer; kaloe lima atawa anem batoe soedah tergelining ka ajer laoet, baginda itoe ada kalihatan berhati senang, seperti ia baroe habis mengalahken moesoeh di Marengo atawa di Auterlitz. Tiadakah hal itoé ada djadi pertandaan dari moelanja penjakit gila?"
Blancas djadi berdiam dengan merasa heran.
Villefort soedah tida bri taoe segala perkara kapada- nja itoe, tapi soedah bitjara banjak djoega, hingga hertog itoe djadi merasa koewatir
»Toewan de Blancas belon pertjaja, bahoewa tida ada perkara djelek aken kita-orang," kata poela Baginda: »sebab itoe. tjeritakenlah padanja, bagimana rendah adanja hati Napoleon di ini tempo."
Sedang itoe mantri politie memanggoet, hertog de Blancas berkata sendiri-diri: »Napoleon berhati rendah!"
»Rendah betoel, Toewankoe hertog !" kata Dandré:
»Belon berselang lama, baginda itoe memeriksa kaädaännja ia poenja balatantara, dan di itoe waktoe ada bebrapa soldadoe kasih taoe padanja, jang ia-orang ingin poelang ka Frankrijk. Baginda lantas lepasken orang-orang itoe dari kerdjaän balatantara, sambil bri pesanan pada marika, soepaja ia-orang pergi bekerdja di dalam balatantaranja ia-orang poenja radja jang amat baik. Bagitoelah baginda itoe sendiri telah berkata. Toewan hertog!"
»Tah, Blancas!" kata Baginda: »bagimana kiramoe sekarang?"
»Hamba rasa, Toewankoe!" sahoet Blancas: »mantri politie atawa hamba sendiri telah dapat ka bar salah; tapi dari sebab mantri politie tiada gampang boleh kaliroe, maka tantoelah djoega hambamoe ini jang salah. Sedang bagitoe, Toewankoe! baiklah djoega toewan tjoba dengar sendiri bitjara. nja itoe orang jang telah datang membawa warta, dan hamba memoehoen dengan sangat, soepaja toewankoe nanti trima orang itoe datang mengadep."
» Baik, hertog!" sahoet Baginda: »kerna permintaänmoe kami nanti trima orang itoe datang padakoe; aken tetapi, biarlah kami bersadia doeloe. Toewan baron! apa kaoe belon mendapat warta jang lebih moeda dari 20 Februari? Sekarang soedah ada 13 Maart."
»Belon, Toewankoe!" sahoet itoe mantri politie »tapi hamba ada menoenggoe datangnja itoe. Dari sebab pagi-pagi hamba soedah kaloewar, brangkali djoega warta itoe telah datang, salagi hamba tida ada di roemah."
»Pergilah tengok di kantoormoe, dan kaloe belon djoega ada kabar jang datang, maka biarlah," kata Baginda dengan tersenjoem: »kaoe bikin sadja satoe. Boekankah bagitoe adanja kabiasaan?"
»Tida sekali-kali, Toewankoe!" sahoet itoe mantri: sahari-hari poen ada banjak sekali orang jang datang membawa roepa-roepa warta, jaitoelah orang. orang jang mengarap dapat gandjaran, boekan aken kerdjaän jang ia-orang telah kerdjaken, hanja aken kerdjaän jang ia-orang maoe perboewat. Marika itoe ada mengarap sadja, kaloe-kaloe nanti terdjadi satoe perkara ini atawa itoe jang tida didoega-doega, dan ia orang poenja omongan nanti djadi berboekti benar adanja dengan lantaran perkara itoe."
»Baik," sahoet Baginda: sekarang biarlah kaoe pergi tengok, kaloe-kaloe ada warta jang datang, dan biarlah kaoe ingat, jang kami ada menoenggoe."
»Dengan sigra hamba nanti kombali, Toewan- koe!" kata poela itoe mantri politie.
Hamba poen moehoen berlaloe, Toewankoe! aken panggil itoe pembawa warta jang telah datang dengan melaloei doewaratoes doewapoeloeh mijl di dalam tempo doewa hari lebih," kata Blancas. Itoelah membri tjape pada diri sendiri, sedang ada kantoor-kawat jang boleh sampeken warta dengan pake tiga atawa ampat djam sadja," kata Baginda.
— »Ach, Toewankoe! djika demikian sabdamoe toewankoe tjelah itoe lelaki moeda, jang telah. datang dari Marseille dengan terboeroe-boeroe aken sembahken warta jang perloe kapada toewan. Orang itoe datang padakoe dengan teräntar oleh soeratnja toewan de Salvieux."
— »Toewan de Salvieux, orang astana soedarakoe?"
— »Ja, Toewankoe."
— »O, ja! dia itoe poen ada di Marseille."
— »Dia poen menoelis dari sana kapada hambamoe ini."
— »Apa ia menoelis djoega dari hal adanja koempoelan djahat?"
— »Tida, hanja ia meminta dengan sangat soepaja hamba antarken toewan de Villefort kahadepan toewankoe."
— »Toewan de Villefort! apa itoe pembawa warta ada bernama de Villefort?"
— »Ja, Toewankoe!"
— »Dan dia ini datang dari Marseille?"
»Ja. Toewankoe!
— »Ach, mengapatah kaoe soedah tida lantang seboet namanja!"
— »Hamba telah sangka, toewankoe tiada kenal pada nama itoe."
— »Kami kenal betoel, Blancas! dia itoe saorang pendiam, berhati tinggi, dan ingin sekali ternama besar. Demi Allah! kaoe poen kenal djoega bapanja?"
— »Bapanja?"
— »Ja, apa kaoe tida kenal sama Noirtier?"
— »Noirtier de Girondin jang diseboet djoega Noirtier de Senateur?
— »Benar sekali."
— »Dan toewankoe pake anaknja saorang bagitoe!"
— »Kaoe merasa heran, sebab tida taoe bagimana adanja hal, hertog! Kami soedah bilang, bahoewa Villefort itoe ingin ternama besar; aken mengangkat diri sendiri, dia itoe tida nanti pandang satoe apa, hingga bapanja sendiri ia nanti tjilakaï djoega."
— »Kaloe bagitoe, hamba boleh bawa dia ka sini?"
— »Sekarang djoega, hertog! Di mana ia ada sekarang?"
— »Ia menoenggoe di dalam hamba poenja kareta."
— »Pergila ambil dia ka sini!"
Itoe hertog lantas berangkat pergi dan sigra djoega ia datang kombali. Tapi sabelon sampe ka hadepan Baginda, ia mendapat sedikit sangkoetan: Villefort poenja pakean tida ada sabagimana pakeannja orang jang pantas mengadep pada Baginda Radja, sebab pakean itoe ada berdeboe atawa koerang beresih, oleh kerna telah terpake bebrapa hari di perdjalanan; maka kaädaännja pakean itoe menerbitken amarahnja toewan Brezé jang ada djadi dengoeroes hal adat-lembaga: toewan ini tida maoe mengarti, bagimana orang brani datang aken mengadep pada Baginda, dengan berpakean bagitoe roepa. Sasoedah hertog de Blancas membri taoe, bahoewa Villefort itoe misti lantas datang mengadep oleh kerna adanja titah Baginda, baroelah toewan Brezé itoe membri idsin aken Villefort berdjalan teroes.
Baginda masih berdoedoek djoega di tampatnja tadi, dan satelah Villefort melihat kapadanja, Villefort ini poen lantas berdiri diam di dekat pintoe
»Masoek! Toewan de Villefort!" kata Baginda »masoek sadja!"
Villefort memanggoet, berdjalan madjoe bebrapa tindak, laloe berdiri dengan menantiken sabda Baginda.
»Toewan de Villefort!" kata poela Baginda: toewan de Blancas ada bilang pada kami, bahoewa kaoe ni ada membawa kabar dari perkara besar?'
»Toewan hertog telah membrita dengan sabenarnja, Toewankoe!" sahoet Villefort: »dan hamba harap, jang toewankoe sendiri nanti berkata djoega bahoewa benar besar adanja ini kabar jang hamba bawa."
— »Lebih doeloe dari segala perkara, Toewan de Villefort! biarlah kaoe bilang pada kami, kaloe-kaloe benar perkara jang djelek itoe, ada bagitoe besar seperti orang telah bilangi kami."
— »Toewankoe! hamba ada rasa benar bagitoe, aken tetapi dari sebab hamba telah berdjalan dengan tjepat sekali aken datang pada toewankoe hamba haraplah djoega, jang bahaja itoe nanti kaboeroe dipoenahken."
— »Tjeritakenlah sekarang samoewa perkara jang kaoe taoe, dan biarlah kaoe moelai dari awalnja itoe, soepaja kami lantas dapat warta jang beres."
— »Toewankoe! hamba telah terboeroe-boeroe berdjalan ka kota ini, aken sembahken warta pada toewankoe, bahoewa sedang hamba melakoeken djabatan, hamba ada dapat taoe hal adanja satoe koempoelan djahat, jang boekan sekali haroes dikataken satoe koempoelan sabagimana jang sering-sering telah terdjadi di antara orang-orang hina dan tiada berkoewasa, hanja satoe koempoelan besar jang boleh dioepamaken dengan goentoer, dan koempoelan ini ada mengantjam pada tachta toewankoe. Napoleon Bonaparte soedah dandani tiga kapal-perang: baginda ini ada poenja satoe niatan, jang brangkali djoega haroes diseboet niatan gila, tapi sagilanja djoega, boleh terbitken karoesakan besar. Di ini waktoe tantoelah djoega ia soeda berangkat dari Elba; tapi ka mana ia menoedjoe, itoslah hamba tida taoe; hamba doega. tantoe sekali ia hendak tjoba naik ka daratan besar, setaoelah di Napels, setaoelah di pasisir Toskana; brangkali djoega di tanah Frankrijk! Toewankoe tantoe taoe djoega, bahoewa itoe Radja Elba ada poenja orang-orang kongkolan di Italië dan di Frankrijk?" — »Ja, Toewan! kami taoe hal itoe: belon lama orang telah wartaïn kami, bahoewa di Saint-Jacques telah ada himpoenan-himpoenan dari orang-orang Bonapartisch; tapi teroeskenlah tjeritamoe; tjara bagimanatah kaoe soedah dapat taoe sekalian perkara jang kaoe omongken itoe?"
— »Hamba dapat taoe sekalian hal itoe, Toewankoe! sedang hamba periksa di Marseille perkaranja saorang lelaki moeda, jaitoe saorang jang memang soedah lama hamba ada intip-intip; orang ini ada teritoeng pada orang-orang Bonapartisch dan ada djadi orang pelajaran; hamba soedah soeroeh tangkap dia ini pada harian hamba berangkat dari Marseille. Orang ini telah pergi ka poelo Elba dan telah mengadep pada Groot-Maarschalk di sana. jang lantas titahken dia pergi membawa kabar dengan moeloet kapada saorang di ini kota Parijs; tapi siapa namanja orang ini, hamba tida bisa dapat taoe. Kabar jang dibawa oleh orang pelajaran itoe, ada maksoednja aken membri taoe, bahoewa sigra djoega Napoleon nanti datang aken dapatken kombali karadjaännja jang doeloe. Sekalian omongan ini, Toewankoe! telah terdapat olehkoe di dalam pemeriksaän."
— »Sekarang di mana adanja itoe orang jang kaoe telah tangkap?"
— »Di dalam pandjara, Toewankoe!"
»Apa kaoe ada rasa banjak koewatir, oleh kerna adanja itoe perkara djahat?" kata poela Baginda.
»Bagitoe banjak, Toewankoe!" sahoet Villefort: hingga sedang doedoek berdjamoe pada harian amba bertoendangan, hamba soedah berlaloe dari erdjamoeän, meninggalken toendangan dan sekalian sobat, dan oendoerken segala perkara sampe lain tempo, soepaja lantas boleh berangkat aken ampeken warta kapada toewankoe."
— »O, ja! boekankah telah ada perniatan aken al kawinan di antara kaoe dan Nona de Saint Méran?"
— »Ja, Toewankoe! dia itoe anaknja satoe mbamoe jang amat satia."
— »Benar sekali; tapi biarlah kita mengomong ombali dari hal itoe kawanan djahat."
— »Toewankoe! hamba selempang, jang kawanan itoe boekan kawanan ketjil, sabagimana jang telah ering terdjadi, hanja satoe pakoempoelan besar ang berkoewasa besar sekali."
»Di dalam ini tempo," kata Baginda dengan tersenjoem: »satoe niatan djahat ada gampang terjadi, aken tetapi soesah dipergoenaken; kerna satelah dapatken kombali tachta aki-mojangkoe, kita-orang soedah lantas menilik baik-baik pada tempo ang telah berlaloe dan kapada tempo jang bakal datang; soedah sapoeloeh boelan mantri-mantrikoe ada beräti-ati sekali di dalam hal mendjaga tanah-tanah pada pasisir Laoetan Tengah-darat. Kaloe Bonaparte datang di Napels, kawankoe di sana nanti soedah bersadja, pada sabelon Bonaparte sampe di Piombino; kaloe ja datang di Toskan iapoen datang ka tampat moesoeh: dan saände datang di Frankrijk, tantoelah ja datang dengan teman sedikit, dan tiada soesah aken kita kalahkan dia itoe, jang memang ada terbentji oleh boer poetra. Maka biarlah kaoe senangken hati d djangan koewatir aken satoe apa, Toewan! tapi maski bagitoe, djanganlah loepoet kaoe mengarah jang kami nanti beringat baik aken kaoe ini.”
»0, itoelah baron Dandré jang datang kombali kata hertog de Blancas.
Dengan sabenarnja djoega di itoe waktos ada kalihatan itoe mantri politie di hadepan pinto moekanja poetjat sekali, sedang tangannja ada dikit bergoemetar dan lakoenja seperti lakoe orang jang bingoeng sangat.
Villefort hendak berlaloe, tapi toewan de Blanc kitjapi dia, soepaja ia berdiam.