Habis Gelap Terbitlah Terang/Soerat-soerat dalam tahoen 1901

Pemandangan pada soengai Tjilioeng (Depok).

9 Januari 1901 (I).

Adalah hal keadaan jang baroe, jang akan datang kedalam doenia bangsa Boemipoetera, meskipoen tidak terdjadi karena perboeatan kami, tetapi boléh djoega karena orang jang lain.

Kemerdekaan telah membajang dioedara, ia telah ditakdirkan Allah Dan barang siapa jang telah dinasibkan, jang akan mendjadi kepala oentoek jang baharoe itoe, mestilah berpenanggoengan. Hal itoe mendjadi 'adat doenia telah berzaman-zaman lamanja: „Siapa jang hamil wadjib merasaï keberatan dan kesakitan bersalin! Tetapi anak jang dilahirkan oléh si ïboe itoe dengan segala kesoesahan dan kesakitan jang tidak berhingga, selamanja dikasihi, ditjintaï dan disajanginja!"

O, ta' ada perasaan jang lebih tjelaka dari pada perasaan kekoeatan maoe bekerdja, jang tiba-tiba bertoekar mendjadi kekoatan ta' maoe bekerdja. Sjoekoer, sjoekoerlah perasaan itoe telah terhindar dari badankoe.

Beloem berapa lama ini adalah seorang professor dari Jena datang kepada kami. Toean itoe namanja Professor Dr Anton, ia dengan isterinja, sedang tamasja oentoek 'ilmoe pengetahoean, datang kemari hendak berkenalan dengan kami.

Saja takoet pemandangan orang t e r l a m p a u tinggi kepadakoe. Saja tahoe betoel lagi, bahasa orang memperdajakan dirinja dengan kebagoesan jang baroe dan barangkali oléh karena kasihannja ia berboeat sedemikian. Bagi orang banjak kami sekarang berpendapatan baroe, ja, bagi orang2 disinipoen baroe. Segala jang baroe kebiasaan disoekaï dan di'adjaibkan orang. Professor itoe menjangka dalam hatinja, jang kami masih setengah biadab; sekarang dilihatnja sendiri, bahwa kami disini seperti manoesia jang biasa sadlja. Jang 'adjaib kepadanja, hanjalah warna koelit kami, pakaian dan sekalian jang ada dalam lingkoengan kami, karena sekalian itoe ta' biasa diilihatnja. Boekankah kita merasa amat senang hati, bila boeah pikiran kita, kita dapati poela pada orang jang lain? Dan djika orang itoe orang asing, orang bangsa lain, dari benoea jang lain, berdarah, berkoelit dan ber'adat lain poela, maka bertambahlah dalam hati kita kesoekaan persaudaraan sepikiran itoe. Saja pertjaja benar jang orang tidak sedikit djoega akan mengindahkan kami bila sekiranja kami tidak memakai saroeng dan kebaja, melainkan mengenakan pakaian nona-nona dan demikian djoega djika sekiranja kami tiada memakai nama Djawa, melainkan memakai nama Belanda serta berdarah Eropah dan boekan berdiarah Djawa dalam toeboeh kami.

Baroe sebentar ini kami terima anoegerah doea tiga boeah kitab, diantara kitab itoe, jang bagoes sekali karangan B. van Suttner, bernama: „De wapens neer gelegd" (Sendjata diletakkan).

Saja telah membatja bermatjam-matjam kitab, tetapi kitab jang bernama „Moderne Maagden" (Gadis-gadis kaoem moeda) itoelah kitab jang amat bagoes, sangat menarik dan merawankan hatikoe, karena sekalian jang telah saja pikiri dan rasaï dan jang hidoep dihatikoe sendiri itoe, sekaliannja terseboetlah dalam kitab itoe. Sesoenggoehnja Marcel Prévost telah memperhatikan sekalian hal itoe baik-baik, dan ia taboe lagi menjoeratkan penglihatan, pikiran dan perasaannja dengan benar. Menoeroet pendapatankoe kitabnja itoe amat bagoes. Sampai sekarang kepadakoe beloem ada lagi kepoetoesan tentang perkara jang besar itoe, dan halkoe dalam itoe tinggallah sebagai biasa, sebeloem berkenalan dengan M. M., tetapi melihat orang jang pandai menerangkan maksoed gerakan perempoean dengan kebenaran dan kekoeatan, jang seterang dan sedjelas itoe, saja beloem pernah. Si pengarang itoe ta' berhenti-hentinja memaki akan djoeara2 dalam gerakan perempoean itoe, ketjoeali djoeara seperti Fedi dan Lea. Djoeara-djoeara jang banjak itoe dikatakannja kedji, tiada sempoerna, ta' beratoeran. Sekalian itoe tiadalah mendjadikan saja marah. Amat bagoes dan manis toetoer kata Pirnet, seorang djoeara perempoean jang besar dan meskipoen berbadan roesak, tetapi amat disajangi orang. Batjalah keadaan itoe, lebih2 pada penghabisan kitabnja. Toetoer katanja, semoeanja terang dan benar, dengan seterang-terangnja dioeraikannja maksoed gerakan perempoean. Berlipat ganda saja merasaï betapa lazat rasanja kata-kata itoe. Apalagi oléh karena seorang laki-laki jang memikirkan dan mengarangkannja. Sebeloem saja membatja kitab itoe, saja telah menoelis doea poetjoek soerat jang pandjang kepada doea orang sahabat karibkoe, tentang hal itoe. Sekiranja saja mengirim soerat itoe sesoedah saja membatja kitab M. M. itoe, tentoelah saja akan menjangka, bahwa saja menoelis soerat itoe, ialah sebab telah membatja kitab M.M., oléh karena boeah pikiran jang terloekis didalam kitab itoe, bersesoeaian benar dengan isi kedoea soeratkoe itoe.

Saja soeka sekali, bila adalah orang disini, tempat saja boeh memperbintjangkan isi kitab M.M. itoe. Banjak perkara jang terseboet didalam kitab itoe hendak saja perkatakan dengan orang jang telah banjak penanggoengan dan pendapatannja.

Banjak poela jang hendak saja tjeriterakan kepadamoe tentang maksoed hendak mendirikan sekolah-sekolah perempoean oentoek bangsa Boemipoetera. Sekarang maksoed itoe telah diketahoei oleh sekalian orang. Adalah banjak lagi hal jang lain-lain hendak saja kabarkan, tetapi pada hari ini maksoedkoe hendak berkirim soerat jang ringkas sadja. Hanja soeatoe hal jang saja tjeriterakan kepadamoe: maksoed toean Mr. Abendanon itoe adalah disoekaï orang dimana-mana djoeapoen. Banjak orang-orang Eropah jang berpangkat tinggi dengan soeka hati mendengarkan boeah pikiran toean Mr. Abendanon itoe dan kepada meréka itoelah lagi bergantoengnja maksoed sahabat kami itoe, boléh sampai atau tidaknja. Banjak sahabat kenalan kami diantara pegawai-pegawai bangsa Eropah, jang soeka menolong menjampaikan hadjat toean Mr. Abendanon, ja'ni soeka mempertinggi kedoedoekan doenia perempoean bangsa Boemipoetera, jang sekarang soenggoeh-soenggoeh dalam kesengsaraan. Dan banjak poela orang-orang lain, jang beloem kami kenal, menjoekaï djoega maksoed jang moelia itoe.

Sedikit hari lagi maoelah saja mengirimkan soerat édaran toean Mr. Abendanon itoe, kepada kepala-kepala negeri bangsa Eropah dan Boemipoetera tentang maksoed hendak mendirikan sekolah-sekolah itoe. „Dari dahoeloe sampai sekarang kemadjoean oentoek perempoean-perempoean senantiasa mendjadi soeatoe perkara jang penting, oentoek kehormatan bangsa."

„Kepandaian dan pengetahoean bangsa Boemipoetera tanah Hindia ini, tiadalah akan madjoe dengan selekas-lekasnja, apabila keperloean perempoean-perempoean selaloe ditinggalkan dibelakang. Perempoean ialah manoesia jang memikoel kehormatan!". Demikian boenji soerat édaran toean Mr. Abendanon itoe, Stella, tiadakah boeah pikiran toean Mr. Abendanon itoe menghiboerkan hatimoe?

Telah setengah tahoen lamanja kelihatan, bahasa bangsa Boemipoetera soeka benar hendak mempeladjari bahasamoe jang bagoes itoe. Sajang kebanjakan orang Eropah ta' senang hatinja melihat keadaan itoe, tetapi orang Belanda jang berpikiran moelia adalah menjoekaï, dan menggembirakan hati kami menjoeroeh menjampaikan maksoed itoe.

Dikota-kota besar, telah terdirilah sekolah-sekolah Belanda, sebagai tjendawan toemboeh. Sekolah-sekolah itoe dimasoeki oléh anak-anak ketjil, dan oléh orang-orang jang telah ber'oemoer, jang telah bertahoen-tahoen lamanja bekerdja pada Goebernemén.

Banjak pegawai-pegawai besar Goebernemén, jang dikepalaï oléh Goebernoer Djenderal menjoekaï benar, soepaja bahasa Belanda diadjarkan kepada anak Boemipoetera, karena bahasa Belanda itoe boléh mendjadi perkakas, jang dapat memadjoekan bangsa Hindia dan mendekatkan bangsa Djawa kepada bangsa Belanda, dan soepaja bangsa Belanda itoe tiadalah lagi mendjadi orang jang ditakoeti, tetapi mendjadi orang jang disajangi oléh bangsa Djawa, jang akan melindoengi dan rnenolongnja. Kalau demikian tentoelah mimpi kakakkoe dan beberapa orang Eropah jang berpikiran jang moelia, kelak akan mendjadli barang jang sebenarnja. Bersoraklah engkau, Stella, bersama-sama dengan sa ja akan tanda bergirang hati!

  • *

21 Januari 1901 (VIII).

Petang tadi kami dengan njonja Gonggrijp pergi ketepi laoet dan mandi-mandi disana. Waktoe itoe laoetan sedang hening dan warnanja bagoes sama rata, saja ketika itoe doedoek diatas tebing dengan kakikoe terdjoentai kedalam air, dan pemandangankoe menoedjoe arah ketepi langit jang djaoeh itoe. O, alangkah bagoesnja boemi ini! Keriangan serta terima kasih timboellah dihatikoe. 'Alam ini selaloe menghiboerkan hati kami, bila kami datang kepadanja minta dihiboerkan...........

Telah lama dan soedah banjak saja memikirkan tentang pendidikan, lebih-lebih baroe-baroe ini, dan menoeroet pendapatankoe, pendapatan itoe ialah soeatoe kewadjiban jang moelia dan bertoeah; dalam hal itoe saja menjangka dirikoe berboeat soeatoe kedjahatanlah, bila saja mengadjarkan 'ilmoe pendidikan itoe dengan pengetahoean jang tidak sempoerna. Apalagi haroes njata lebih dahoeloe, boléhkah saja mendjadi goeroe pendidik. Bagi saja pendidikan artinja mengadjar orang berpikir dan berperasaan. O, saja ta' pernah akan bersenang atas dirikoe' bila saja nanti telah mendjadi goeroe, tetapi saja ta' sanggoep melakoekan kewadjibankoe sebaik-baiknja menoeroet pikirankoe tentang pekerdjaan goeroe pendidikan jang sepatoetnja, meskipoen dalam hal itoe ta' adalah orang lain jang ta' bersenang hati melihatkan pekerdjaankoe jang tiada sempoerna itoe. Menoeroet timbangankoe, bila si goeroe sekadar memboekakan pikiran si anak itoe sadja, beloemlah ia boléh dikatakan t j o e k o e p melakoekan kewadjibannja, ja, demikian poela beloem boléh dipandang tjoekoep; karena si goeroe itoe wadjib poela membentoek boedi si anak itoe, soenggoehpoen ta' ada oendang-oendang jang memaksa dia berboeat sedemikian, tetapi hendaklah hatinja sendiri si goeroe itoe wadjib menjoeroeh mengerdjakan hal itoe. Kadang-kadang saja tanjaï dirikoe sendiri, sanggoepkah saja mengerdjakan sekalian itoe? Saja sendiri, jang masih wadjib perloe lagi mempoenjaï pendidikan jang sedemikian? Kerap kali saja mendengar orang mengatakan, bahasa sekaliannja itoe kelak akan datang sendirinja, karena dengan mempoenjaï 'ilmoe pengetahoean, maka perasaan sopan santoen jang haloes dan moeliapoen datanglah; tetapi telah saja perhatikan, dan saja merasa sajang sekali, karena keadaan itoe sekali-kali t i a d a l a h selamanja sedemikian. Bermatjam-matjam peladjaran dan pengetahoean boekanlah dia mendjadi soeatoe diploma dari boedi pekerti jang haloes dan moelia. Oléh sebab itoe djanganlah kita lekas salah tampa melihat beberapa banjak meréka itoe jang telah tinggi pengetahoeannja, tetapi kelakoeannja tinggal biadab dan tiada senonoh, karena ketiadaan pekerti dan 'adat sopan santoen jang baik itoe boekanlah kesalahannja sendiri, melainkan sebab pendidikannja ta' sempoerna. Amat banjak orang jang mendjaga dan beroesaha benar-benar soepaja otak si anak mendjadi tadjam dan tangkas, tetapi meréka itoe kerap kali loepa sama sekali mendidik si anak itoe, soepaja berkelakoean dan betertib sopan jang élok!

O, betapa soekatjita hati saja membatja dan membenarkan boeah pikiran toean jang sedjelas dan seterang itoe dalam soerat édaran tentang pengadjaran oentoek anak-anak perempoean bangsia Boemipoet6ea itoe: ,,Perempoean ialah jang memikoel kehormatan! boekanlah karena p e r e m p o e a n jang dipandang memikoel kemoeliaan itoe, tetapi ialah karena saja sendiripoen pertjaja bahasa dari perempoeanlah djoea datangnja kekoeasaan jang besar, jang boléh memperbaiki ataupoen meroesakkan manoesia semasa hidoepnja, sebab itoelah poela saja pertjaja benar, bahasa perempoeanlah jang' pandai mempertinggi tertib sopan dan boedi pekerti manoesia dalam boemi ini."

Bahwa sanja mémang dari pada perempoeanlah diterima orang jang moela2 sekali pendidikan itoe, dan diatas pangkoeannjalah si anak beladjar m e r a s a, b e r p i k i r dan b e r t o e t o e r; sekarang bertambah masoek dalam pikirankoe, bahasa pendidikan jang pertama-tama itoe tidaklah sedikit artinja dalam hidoep manoesia. Kalau demikian bagaimanakah kiranja perempoean bangsa Boemipoetera dengan sempoerna dapat memeliharakan anaknja, djikalau ia sendiri tidak dididik?

Oléh sebab itoelah maka saja sangat gembira mendengarkan maksoed hendak memberi anak-anak perempoean 'ilmoe pendidikan dan pengetahoean. Telah lama saja ma'loem bahasa pendidikan dan pengadjaran itoelah, jang sanggoep membawa peroebahan dalam hal keadaan perempoean-perempoean bangsa Boemipoetera jang kedji itoe.

Paédah peladjaran itoe kelak boekanlah sadja oentoek doenia perempoean, tetapi sama ada oentoek sekalian bangsa Boemipoetera dalam hidoep bersama-sama.

Dimana-mana sadja sekarang kami dengar orang memperkatakan, hendak mendirikan sekolah-sekolah oentoek anak-anak perempoean. Mata kami djadi bertjahaja-tjahaja, karena kegirangan hati, bila kami mendengar orang memperbintjangkan hal itoe dengan soenggoeh dan soekatjita; dan kerap kali kami terpaksa menggigit lidah. Tangan kami, kami genggamkan tegoeh-tegoeh akan menahan kesoekaan hati, jang hendak terhamboer dari moeloet kami.

Dalam doenia perempoean bangsa Boemipoeterapoen orang bersoekatjita mendengar kabar tentang maksoed itoe. Sekalian perempoean jang telah ber'oemoer tempat kami memperbintjangkan maksoed itoe, semoeanja berkehendak maoe kembali mendjadi anak-anak, soepaja meréka dapat poela merasaï lazatnja pengadjaran itoe. Sekolah-sekolah Boemipoetera di Pati, Koedoes dan Djapara dan ditempat jang lain-lain, dapatlah nanti menoendjoekkan kepada njonja dengan njata segala kebadjikan jang pertama-tama, hasil dari pekerdjaan jang moelia itoe. Disekolah-sekolah itoe telah diterima djoega anak-anak perempoean orang kebanjakan jang banjaknja makin lama makin bertambah-tambah. Soenggoehlah soeatoe kegirangan!

Bésok iboe akan menjerahkan seorang anak perempoean anak piatoe, dari anak mas iboe, pergi kesekolah; dan pada boelan jang laloe orang-orang toea kami telah menjoeroeh poela seorang magang anak moeda jang radjin dan baik kelakoeannja pergi beladjar bahasa Belanda.

31 Januari 1901 (VIII).

Dalam bermenoeng melihatlah saja keloear memandang kelangit jang hidjau warnanja; seolah-olah saja menantikan djawab jang tergores-gores dalam hatikoe itoe.

Dengan tiada koeketahoei maka matakoepoen menoeroetilah awan jang berarak dalam lapangan jang loeas itoe dan kemoedian lenjaplah awan itoe dibalik daoen pohon njioer jang sedang melambai-lambai dihamboes angin. Waktoe itoe terpandanglah olehkoe daoen2 kajoe jang bergojang-gojang berkilat-kilat karena sinar tjahaja matahari, dan tiba-tiba timboellah pertanjaan dalam hatikoe: „Adakah pernah orang bertanja, apakah sebabnja matahari bertjahaja? Apakah dan siapakah jang dikiriminja tjahaja itoe?" Wahai mataharikoe, mataharikoe emas semata saja maoe hidoep didoenia ini, soepaja kemanoesiaankoe berharga, akan toean sinari, tjahajaï dan panasi dengan tjahaja toean jang moelia, jang menghidoepi dan membagoeskan doenia ini...........

Sebab itoe ta' oesahlah berdoekatjita, wahai kekasihkoe, bila soerat permintaankoe itoe ta' baik balasannja, sebab hidoepkoe tidaklah akan mendjadi sia-sia karena itoe, dan dengan hidoep sebagai sekarang ada djoega apa2 jang baik, dapat diboeat. Saja maoe, dan tentoelah akan mendjadi sedemikian! Siapa jang memperhambakan diri kepada malikoe'rrahim tentoelah hidoepnja tiada akan sia-sia........dan.........siapa jang mentjahari malikóe'rrahim, tentoelah akan mendapat bahagia, ja'ni bahagia jang sebenar-benarnja: damai dan senang dalam hati........ dan itoepoen boléhlah djoega didapat di Modjowarno........siapa tahoe barangkali di Modjowarno lebih lekas kesenangan itoe diperoléh dari pada ditempat-tempat lain. Djanganlah bersoesah hati! Kamipoen sekarang mémanglah banjak menerima kasih, karena pokok maksoed kami jang te roeta ma telah kami peroléh, ja'ni: bébas, merdéka dan tegak sendiri........dan..........biarlah mendjadi doekoen beranak, dapatlah djoega kami berboeat baik oentoek hidoep bersama-sama.


19 Maart 1901 (IV).

Jang moelia toean Doktor [1] Adriani,

Telah lama saja hendak menoelis soerat kepada toean tetapi karena bermatjam-matjam alangan, lebih-lebih karena hampir sekalian ahli dalam roemah, sakit belaka; itoelah jang telah melintangi saja benar menjampaikan maksoedkoe hendak menoelis soerat kepada toean. Sekarang oentoenglah sekalian kami dikaboepatén, besar dan ketjil, adalah dalam selamat wa'l'afiat, djadi ta maoelah saja menantikan lebih lama lagi hendak memboeat soerat, jang telah lama dalam kenang-kenangankoe ini, dan barangkali toeanpoen telah lama menoenggoe-noenggoe kedatangannja. Ma'afkanlah saja, bila benar sangkakoe ini. Saja sendiripoen amat beringin hendak menoelis isi soerat ini, karena hendak mengoetjapkan banjak terima kasih kepada toean atas soerat toean jang sedemikian ramahnja, jang di'alamatkan kepada adikkoe Roekmini, dan atas penêrimaan kitab-kitab jang telah toean kirimkan, jang sangat meriangkan hati kami ketiganja dari bermoela sampai sekarang. Kami amat bersoekatjita mema'loemi, jang toean telah mengenang kami dengan kenang-kenangan jang baik dan kasih sajang. Kami selaloe memikirkan hal itoe, dan atjap kali poela kami memperbintjangkan toean dan kekasih toean, Boemipoetera Toradja, serta pekerdjaan toean disana; pandaknja sekalian jang telah kami dengar pada malam itoe dari toean dan njonja Abendanon tentang toean, semoeanja kami perbintjangkan. Malam kita doedoek di Betawi itoe bertjengkerma bersama-sama, malam itoe selaloeLah mendjadi tinggal kenang-kenangan jang menjenangkan hati kami.

Dengan hati jang toeloes dan ichlas kami berharap, hendaknja djanganlah sekali itoe sadja kita dapat berdjoempa, tetapi hingga ini keatas atjap kalilah hendaknja kami dapat bertemoe dengan toean. Semendjak pertjeraian kita di Betawi itoe, selaloelah mendjadi tjita-tjita dalam hati kami hendak bertemoe dan bertjakap-tjakap dengan toean barang sekali lagi. Betapakah besar dan girang hati kami, bila sekiranja kami dapat menjamboet kedatangan toean di Djapara.

Persangkaan toean betoel ta' salah; kami betoel-betoel menghargaï pekerdjaan zendeling-zendeling ditanah Hindia Bélanda dan kami indahkan soenggoeh-soenggoeh akan kerdja, oesaha dan hidoep meréka itoe berhati soetji, jang tinggal ditempat jang sedjaoeh itoe, soenji dan dalam rimba, lagi djaoeh dari tanah air, djaoeh dari pada kaoem keloearga dan kawan sepikiran meréka itoe; péndéknja dljaoeh dari doenia jang didiami manoesia jang bertertib sopan jaïtoe dengan maksoed hendak memasoekkan kepandaian, jang akan memperbagoes dan mempertinggi hidoep sesamanja manoesia, bangsa, jang dinamakan oléh bangsa jang terpeladjar, „bangsa jang biadab!"

Dengan segala soeka hati saja telah membatja kedoea karangan toean itoe, dan saja mengoetjapkan banjak terima kasih kepada toean, karena toean telah memberi kami kesempatan, soepaja dapat mengetahoei perkara jang penting-penting, jang dahoeloenja beloem kami ketahoei.

Baroe-baroe ini kami membatja karangan „Maatschappelijk Werk in Indie" (Pekerdjaan pendoedoek di Hindia) ja'ni rapor-rapor persidangan-persidangan pada Waktoe Nationale Tentoonstelling van Vrouwenarbeid di den Haag 1898, dan seperti membatja karangan-karangan toean jang terseboet tadi, lamalah poela kami memikirkan dan membatja kabar-kabar pekerdjaan zendeling-zendeling Nasrani ditanah Hindia, jang terseboet dalam rapor-rapor itoe. O, hati saja sangat bersoekatjita memandang pekerdjaan jang bagoes dan moelia itoe, dan demikian djoega melihat meréka itoe laki-laki dan perempoean, sekaliannja bangsawan-bangsawan pikiran, jang telah mengerdjakan pekerdjaan jang semoelia dan sebagoes itoe, tetapi beratnja boekan boeatan, dengan hati kasih sajang lagi jakin dan sabar.

Pada tahoen 1896 kami beroentoeng dan berbesar hati, karena kami dapat menghadiri peralatan menaiki gerédja baroe Kedoeng-Pendjalin. Barangkali agaknja selama hidoep kami sekali itoelah kami akan dapat menghadiri peralatan jang seperti itoe. Waktoe itoelah jang pertama-tama kali kami memasoeki gerédja Nasrani sambil menghadiri orang sembahjang; sekalian jang kami lihat dan jang kami dengar disana terasa benar dihati kami. Soenggoehpoen hal itoe telah lama kedjadian tetapi karena kebebasan peralatan itoe amat menawan hati kami, serasa seperti kemarinlah sadja terdjadinja. Alangkah merdoenja boenji njanji jang keloear dari moeloet meréka jang sekian banjaknja itoe, dan njanji itoe besar bahananja dalam gerédja jang seloeas itoe, dan boenga2 jang menghiasinja sedap sekali mata memandangnja. Bersama-sama dengan orang banjak jang doedoek hening dengan tepekoernja itoe, kamipoen toeroetlah poela dengan hati-hati mendengarkan sekalian jang dipidatokan dari atas mimbar, dalam bahasa Djawa jang sedjati. Lain dari pada toean Hubert adalah lagi tiga orang goeroe-goeroe zendeling jang berganti-ganti membatja chotbah diatas mimbar itoe. Dan jang menambah lagi moelianja peralatan itoe ialah soeatoe sa'at, tatkala seorang toea bangsa Djawa laloe tegak berdiri dan berpidato kepada orang-orang Djawa, baik jang seagama dengan dia atau tidak. Hal itoe sekaliannja menimboelkan kesoekoeran kepada Allah; dan banjaklah lagi hal jang lain, jang menjebabkan saja sekali-kali ta' dapat meloepakan peralatan digerédja itoe.

Sedjak saja keloear dari sekolah, baharoe pagi itoelah saja bermoela sekali dapat pergi keloear roemah, melihat doenia jang loeas ini. Toean tentoe telah mengetahoei, bahwa telah mendjadi soeatoe 'adatlah bagi kami, mengoeroeng anak-anak gadis didalam roemah, dan mentjegah meréka sekeras-kerasnja ta' boléh pergï keloear roemah, sampai pada waktoe kedatangan seorang laki-laki meminta si gadis itoe akan mendjadi isterinja. Pada déwasa itoelah koeroengan itoe boléh diboekakan, dan boeroeng jang terpendjara dalamnja itoe poen terbanglah keloear, beralih tempat dan „pertoeanan" lain. „Keloear roemah" seperti jang dimaksoed oléh doenia, ta' a d a l a h s e d i k i t djoega goenanja bagi orang perempoean. Tetapi bagi kami, orang jang mentjintaï kebébasan, adalah koeroengan seperti itoe semata-mata mendjadi soeatoe penanggoengan jang amat besar. Kami selaloe mengoetjap banjak terima kasih kepada orang toea kami, karena meréka itoe telah meroentoehkan 'adat koeno itoe. Kemoedian dari perdjalanan kami jang amat berkat, pergi ke Kedoeng-Pendjalin itoe, kerap kalilah kami pergi keloear roemah; moela-moela sekali-sekali, kemoedian bertambah kerap dan djaoeh kami boléh pergi dari roemah; pada tahoen jang laloe sampailah perdjalanan kami ke Betawi.

Dihalaman soerat kabar jang menerangkan nama-nama penoempang kapal, telah kami batja, jang njonja isteri toean telah balik kembali ketanah Hindia, dan tentoelah ia segera akan datang kepada toean; kamipoen toeroet bergirang hati dalam hal itoe! Dengan pos jang akan datang, kami akan mengirimkan gambar kami kepada toean dan njonja, akan memberi selamat kepada toean kedoeanja atas kedatangan itoe dan meskipoen beloem berkenalan, kami oetjapkanlah kepada njonja selamat sampai di Mapane. Tidakkah kiranja orangorang Toradja berbesar hati karena „boenda" meréka itoe boléh dikelilinginja lagi bersama-sama?

  • *

20 Mei 1901 (I)

Meskipoen saja masih moeda, sesoenggoehnja telah banjaklah penanggoengan jang telah saja rasaï dalam hidoepkoe, tetapi sekalian itoe beloemlah seberapa, kalau dibandingkan dengan doekatjita hatikoe, tatkala bapak dalam sakit. Waktoe itoelah saja ta' ada bernafsoe, selaloe gementar dan takoet lahir dan batin, moeloetkoe jang dahoeloenja dengan gagah mengatakan: „datanglah apa sadja jang hendak datang!" sekarang moeloetkoe itoe menggigil dan berdo'a mengatakan: „Ja Allah kasihanilah hambamoe ini!" Keramaian pada waktoe hari lahirkoe mendjadi kesoekaan jang berlipat ganda, bertambah dari biasa karena kesemboehan bapakpoen dirajakan poela waktoe itoe. Saja telah perlihatkan kepada bapak pemberianmoe dan saja telah tjeriterakan djoega kepadanja kegirangan hatimoe karena memperoleh poterétnja. Waktoe itoe bapak sedang tidoer berbaring dikoersi pandjang, dan saja doedoek dilantai disisinja, tangannja dirabakannja kekepalakoe. Pada waktoe itoelah saja mempertjakapkan engkau kepadanja. Bapak tersenjoem-senjoem tatkala saja mentjeriterakan poedjianmoe jang baik dan jang sebenarnja itoe, jang terhadap kepadanja. Moeloetnja tersenjoem dan pikirannja tentoelah kepada orang jang menghormatinja, ja'ni kekasih jang karib dari anaknja ini dan dalam itoe maka si sakitpoen tertidoerlah. Begitoelah dekatnja engkau kepadakoe, dan kepada kami sekalian, Stella. Pertjajakah engkau sekarang, bahasa kami sekali-kali ta' bentjilah kepadamoe, maka kami berdiam diri selama ini dan dapatkah engkau memaafkan saja karena berdiam diri itoe? Marilah saja oetjapkan sekali lagi terima kasihkoe atas persahabatan dan kasihmoe jang telah meninggikann hidoep dan daradjatkoe, dan marilah engkau dalam ingatankoe koepeloek dan koepangkoe tegoeh-tegoeh akan mendjadi tanda betapa tjinta hatikoe kepadamoe. O! betapalah baiknja djika saja sanggoep berboeat sedemikian dengan sebenar-benarnja, tiadalah dalam kenang-kenangan saja, ja'ni sebenar-benarnja kita doedoek bertentangan, bermoeka-moeka, akan mengeloearkan boeah pikirankoe jang sedang penoeh dengan kedoekaan. Stella, saja soenggoeh-soenggoehnja soeka benar hendak melihat engkau berbahagia dan bersoekatjita karena menerima sepoetjoek soeratkoe, jang bergirang hati dan bersorak-sorai meriangkan hatimoe dengan kabar jang baik, jang dapat menjatakan jang bahasa kami beroentoeng dan maksoed kami telah sampai! Adoeh! kekasihkoe, soerat ini boekanlah isinja perkataan jang meriangkan dan menghiboerkan hati, melainkan ialah soeatoe ratap tangis. Saja sekali-kali ta' menjesal, tetapi hal jang benar itoe haroes saja katakan. Sekonjong-konjong hal keadaan kami dan haloeannja telah berpoetar. Sekarang hal ini bertambah lebih soekar dan pada jang soedah2, dan ta' boléh dibiarkan sadja demikian. Hal itoe bergantoeng kepada salah satoe dari doea perkara, ja'ni h i d o e p atau m a t i, m e n a n g atau k a l a h s a m a s e k a l i, dan tangan kami dalam hal itoe t e r i k a t dengan b e l e n g g o e.

Adalah soeatoe kewadjiban jang bernama „terima kasih" dan adalah lagi kewadjiban jang tinggi dan moelia, jang bernama "kasih kepada anak", tetapi lain dari pada kedoea kewadjiban itoe, adalah poela soeatoe kedjahatan jang hina dan kedji, jang bernama „kelobaan oentoek diri sendiri". Ja, kadang-kadang amatlah soesahnja menoendjoekkan dimana oedjoeng kebaikan dan dimana poela pangkal kedjahatan. Djikalau dipikirkan hal itoe lebih landjoet, baroelah sedikit sekali batas kedjahatan dan kebaikan itoe boléh kelihatan. Keséhatan toeboeh bapakoe sekarang demikian halnja, was-was hati kami jang sangat mendoekakan hati, w a d j i b dihindarkan. Tahoekah engkau apa artinja ini? Kami tiada berdaja lagi, dan mestilah sadja berserah kepada n a s i b jang beloem kami ketahoei.

Dahoeloe telah hampirlah kami sampai ketempat jang kami ingini, tetapi sekarang telah djaoeh poela kami terhindar' dari tempat itoe, dan diatas kepala kami tergantoenglah sekarang apa-apa jang hébat, jang akan menimpa kami. Sesoedah kami bermimpi baik, jang menghapoeskan sekalian kesoesahan hati kami, kamipoen terbangoenlah dengan hati jang sedih. Kasihanlah hatikoe jang sengsara, jang selaloe berteriak-teriak dengan soeara ketakoet-takoetan: apakah kewadjibankoe, dengan ta' ada djawabnja, sedang orang jang wadjib mendjawabnja itoe masih meraba berpoetar-poetar dalam gelap goelita. Ja Allah, berilah kami tjahaja, tjahaja jang terang! dan bantoelah kami! kami ta' tahoe bagaimana hal itoe dan dimana nanti kesoedahannja!

Kami mendengar jang Pemerintah benar-benar bermaksoed akan mendidik anak-anak gadis regén oentoek djadi goeroe, ialah akan memboedjoek atau meriangkan hati kami sadja. Sekarang maksoed itoe ta' dapat disampaikan, karena banjak regén jang mentjegah maksoed itoe, karena ia berlawanan dengan 'adat, ja'ni bila anak-anak gadis itoe menerima pengadjaran diloear roemah. Itoelah soeatoe keadaan sekarang bagi kami jang meroesakkan hati, karena dahoeloe kedatangannja jang baik telah kami harapkan. Doeka dan piloe benar hati kami, karena harapan kami telah mendjadi soeatoe mimpi sadja, dan terlampau bagoes akan didjadikan hal jang sebenar-benarnja! O, tjoba sekiranja ada diketahoei oléh meréka itoe a p a jang telah ditjegah dan ditolaknja itoe! Tetapi soedahlah, biarlah kami berdiam diri. Kami ta' boléh lekas salah sangka, dan ta' boléh menjalahi benar-benar meréka, jang mempoenjaï perasaan toempoel akan maksoed Pemerintah jang menoedjoe kemadjoean dan kebaikan oentoek anak-anak perempoean itoe. Soepaja dapat orang menghargaï barang sesoeatoenja, maka wadjiblah orang itoe moela-moela mengerti akan paédahnja, dan sekarang bagaimanakah meréka itoe dapat mengerti akan kehendak dan keinginan kami kaoem moeda ini, karena meréka itoe ta' lain jang diketahoeinja dan jang dirasaïnja hanjalah lazat tjita 'adat koeno itoe sadja? Sedangkan dibenoea Eropah, poesat djala poempoenan 'ilmoe pengetahoean, benoea jang telah terpeladjar, dari sana terpantjar segala tjahaja kepandaian, dibenoea itoepoen masih hébat perang oen­ toek memperoléh hak si perempoean, apalagi di Hindia ini, jang telah berzaman-zaman selaloe dan sekarang masih tidoer njenjak berselimoet kebodohan; karena itoe tentoelah di Hindia ini meréka itoe akan lama waktoenja maka boléh dapat menjabarkan dirinja dan memperkenankan si perempoean, jang telah beratoes-ratoes tahoen dipandang seperti machloek jang koerang harga kemanoesiaannja itoe, akan beroebah mendjadi manoesia jang ada berhak akan berhati bébas.

O, Stella, kami merasa sangat beroentoeng dan berbahagia, lagi nonggong, tatkala kami mendengar Pemerintah bermaksoed jang baik itoe, ja'ni akan memboeka sekolah-sekolah tempat memberi anak-anak gadis regén pengadjaran bekal mendjadi goeroe perempoean. Bagi anak-anak gadis jang terseboet, sekiranja hal itoe terdjadi, akan terboekalah djalan penghidoepan boléh tegak sendiri, dan demikian lagi djalan jang menoedjoe kepadang kebébasan dan kesenangan hati, tetapi apa hendak dikata, djalan jang sebaik itoe sekarang telah dimoesnahkan orang. Daholoe doedoeklah saja berbesar hati dengan matakoe bertjahaja-tjahaja dan bersinar-sinar mengenang-ngenangkan kabar jang sebaik itoe, dan sekarang kabar baik itoepoen telah lenjaplah melajang keoedara. Bagaimana halnja perkara itoe sekarang ta' tahoelah saja. Sahabat kami jang di Betawi sekarang dalam temasa. Tetapi sepandjang pikiran kami perkara itoe telah roesak binasa. Apa boléh boeat, soedahlah, asal maksoed jang moelia oentoek mengadjar anak-anak perempoean sekalian tiadalah akan dihilangkan poela. Walaupoen orang-orang toea dalam hal itoe ta' soeka, tiadalah rasanja akan mendjadi alangan. Hal itoe kalau kedjadian poela, soenggoeh tjelaka! O, engkau tentoe ta' tahoe, betapa geli dan panas tangankoe sekarang hendak menoelis maksoed toean Directeur van Onderwijs tentang pengadjaran anak-anak gadis regén, oentoek mendjadi goeroe perempoean itoe, tetapi saja ta' berdaja lagi, saja wadjib menoetoep moeloetkoe dan meletakkan pénakoe, saja ta' boléh mengeloearkan pertimbangankoe lagi, tentang perkara-perkara jang penting-penting itoe, dan ta' boleh sekali-kali pikiran itoe dimasoekkan kedalam soerat kabar. Tahoekah engkau bahwa meréka jang dalam lingkoengan kamipoen ta' tahoe sedikit djoega apa jang bergerak, mendidih dan menjala dalam kalboe kami. Tertawa saja dalam hatikoe, tatkala seorang kenalan, jang kerap kali datang keroemah kami, pada soeatoe hari membatja dalam soerat kabat, tentang pengadjaran oentoek anak-anak gadis regén, berkata kepada adik-adikkoe, bahwa maksoed jang sedemikian amat bagoes oentoek saja kerdjakan. Kenalankoe itoe beserta soeaminja memperbintjangkan hal itoe dengan saja. Seperti orang jang ta' tahoe akan hal itoe, maka saja biarkanlah sadja ia bertjeritera dan berkata. Kedoeanja laki isteri menjokong tjita-tjitakoe, meréka itoepoen menjoekaï poela akan kemerdékaan dalam doenia perempoean bangsa Boemipoetera. Ia seorang pegawai Pemerintah negeri dan sanggoep poela menolong kami dalam perkara itoe. Isterinja berdjandji akan menolong saja pada hari jang akan datang. Besar hati kami melihat betapa gembira hatinja, dan ma'loemlah kami bahwa ia seorang jang amat soeka memboeat soeatoe kebaikan, tetapi ia ta' tahoe bagaimana djalan memboeatnja itoe.

Ta' lama lagi soeaminja akan naik pangkat, kalau ia telah naik pangkat, pada waktoe itoelah meréka itoe dapat bekerdja banjak oentoek meninggikan daradjat bangsa kami. Telah kami peroendingkan tentang daja oepaja meréka itoe, soepaja ia dapat memboeat kebaikan, dan soearanja boléh didengar orang poela. Djika soeaminja telah mendjadi asistén-residén, ia hen­dak menjoeroeh anak-anak gadis pegawai jang dibawah perintah soeaminja, datang keroemahnja beladjar merénda, memasak-masak, dan barangkali djoega diadjarnja meréka itoe menoelis dan membatja. Kalau demikian tentoelah ia memboeat soeatoe pekerdjaan jang haroes dihormati dan dimoeliakan! Ia sangat berbesar hati mengenang-ngenang hal itoe, marilah kita berharap jang maksoed si njonja itoe akan disampaikan Allah. Ta' bagoeskah maksoed itoe? Sajapoen telah bertjeritera kepadanja tentang halmoe. engkau dipandangnja serta dihormatinja tinggi dan dimoeliakannja; keadaan itoe sangat menjenangkan hatikoe. lapoen soeka poela mendjadi anggota perserikatan „Onderlinge Vrouwenbeweging" (Pergerakan sesama Perempoean). Ia ada mempoenjaï doea orang anak perem­poean dinegeri Belanda, jang seorang akan mendjadi advocaat, dan jang seorang lagi akan beladjar kepandaian jang lain. Pa­da soeatoe hari tatkala katakoe telandjoer mengatakan, bahwa sebeloemnja saja pergi mengaroengi doenia hidoep bersamasama, saja hendak bekerdja dahoeloe diroemah sakit, biarpoen barang setengah tahoen sadja lamanja, soepaja dapatlah saja mengetahoei dan mempeladjari betapa mendjagaï orang sakit, dan kalau sekiranja nanti adalah seseorang jang sakit diroe­mah .kami, djadi dapatlah saja mendjaganja dengan tiada bersalah. Dengan segera njonja itoe berkata kepadakoe, bahwa adalah iparnja jang berpangkat dokter, soedi menolong saja mengadjarkan segala rahsia tentang djaga-mendjaga orang sakit, dan itoelah sebenarnja soeatoe pengetahoean jang amat bergoena bagikoe setiap masa oentoek menolong orang jang berdekatan dengan saja.

Dokter itoe orang baroe, dan ta' tahoe bertjakap bahasa Djawa, hanjalah ia pandai sedikit bertoetoer bahasa Melajoe, dalam hal itoepoen saja dapatlah poela menolongnja sebagai djoeroe bahasanja, karena orang-orang sakit jang data kepadanja kebanjakan anak Boemipoetera dan orang Tjina. Saja bermaksoed benar hendak bekerdja barang beberapa lamanja sadja diroemah sakit. Pekerdjaan itoe haroes mendjadi soeatoe bahagian dari pada pendidikankoe. Hal itoe telah lama saja pikirkan. Bagaimanakah pikiranmoe tentang maksoedkoe itoe? O, adalah soeatoe hal jang mengetjoetkan hatikoe, ja, soenggoeh mengetjoetkan hatikoe benar, ja'ni melihat orang jang menanggoeng dan mendjerit karena kesakitan, tetapi si penglihat ta' tjakap meringankan kesakitannja itoe, melainkan karena hal itoe si penglihatpoen merasa lebih menanggoeng kesakitan dari pada si sakit itoe sendiri. Telah kerap kali saja doedoek disisi orang sakit, maka timboellah pikiran dalam hatikoe hendak mempeladjari pengetahoean mendjaga orang sakit; moela-moela pikiran itoe terbajang-bajang sadja, achirnja mendjadi njata dan terang, dan sekarang ia telah mendjadi koeat dan koekoeh dalam hatikoe. Djikalau saja nanti boléh bertjakap, artinja boléh mengeloearkan segala jang terasa dihati saja tentang pendidikan anak perempoean, maka sajapoen akan mengoeatkan paédah pengetahoean tentang keséhatan toeboeh, demikianpoen pengetahoean tentang toeboeh manoesia d.l.l. oentoek keperloean perempoean.

Soeka benar saja bila sekalian jang terseboet diatas ini dapat diadjarkan djoega dalam sekolah anak-anak perempoean jang akan didirikan itoe. Kasihan boekan, karena moerid-moerid sekolah jang terseboet lain dari pada peladjaran jang biasa wadjib poela menelan pengadjaran itoe. Sekolah anak2 perempoean oentoek bangsa Boemipoetera jang demikian, nistjaja akan mendjadi sekolah jang ta' ternilai harganja, boekan? Lihatlah apa apa pengadjaran jang akan diterimanja: kepandaian, pengetahoean, masak-masakan, perkara roemah tangga, djahit-mendjahit, 'ilmoe keséhatan toehoeh dan pengadjaran tentang soeatoe kerdja jang tentoe perloe mestilah poela diadjarkan. Bermimpilah, mimpikanlah sekaliannja itoe, asal sadja hatimoe boleh senang. Boekantah ta' adalah orang jang akan melarangmoe bermimpi itoe? ..............................................................................................

Apa sadja jang saja karangkan sampai sekarang oentoek orang banjak, sekaliannja itoe hanjalah perkataan jang sia-sia, dan pemandangan sadja dalam beberapa hal jang telah kedjadian. Perkara jang penting-penting beloem boléh saja oeraikan, sajang sekali, boekan? Nanti apabila kami telah terlepas dari belenggoe besi 'adat-adat koeno itoe, tentoelah sekalian keadaan itoe akan beroebah. ('Adat-'adat itoe masih kami toeroet ialah karena kasih dan tjinta kami sadja kepada orang-orang toea kami). Bapak ta' soeka jang anaknja mendjadi boeah toetoer orang lain. Bila saja nanti telah boléh tegak sendiri, bolehlah saja mengatakan boeah pikiran saja. Sabarlah dahoeloe Stella, kepadamoe boekanlah perkataan jang kosong saja katakan. Djikalau saja mengarangkan apa-apa jang saja soekaï itoelah soeatoe boekti jang benar-benar terbit dan hatikoe, dan tetoelah karangan itoe mesti saja kinmkan kepadamoe.

10 Juni 1901 (III).

Karangan toean Borel jang bagoes itoe tentang gamelan (moesik njawa dinamaï oléh pengarang) teiah kami batja dan kitabnja adalah kami poenjaï. Tahoekah toean kitab-kitab jang lain, jang telah dikarangkannja? misalnja „Het Jongetje" amat molék dan bagoes isinja. Banjak orang mengatatam jong Borel katanja berlebih-lebihan dan antjak-antjak, tetapi kami telah merasa lazat isi kitab-kitabnja itoe! Kitabnja jang bagoes poela jang bernama „De laatste incarnatie", dan jang terlebih bagoes kitabnja jang bernama „Droom uit Tosari". Dalam kitab itoe ia memaparkan kebagoesan 'alam digoenoeng-goenoeng tanah Djawa jang senantiasa berwarna hidjau itoe, soenggoeh merdoe benar toetoer bahasanja!

Siapa djoeapoen jang telah merasa kelazatan toetoer katanja itoe, tentoelah akan pertjaja, bahwa si pengarang itoe betoel sebenar-benarnja ahli pengarang, ataupoen setidak-tidaknja ia mesti ada mempoenjaï perasaan jang sedjati oentoek m e l i h a t dan m e r a s a ï keindahan 'alam ini. Akan mentjeriterakan keindahannja itoe haroeslah si pengarang itoe seorang machloek jang berbahagia, jang keningnja mémang telah ditjioem oleh déwa-déwa 'ilmoe kepandaian.

Saja berharapa jang saja akan beroentoeng dapat mempeladjari benar-benar bahasa toean jang manis dan merdoe itoe. Sekarang djoega dapatlah saja mensahkan kepada toean, bahwa saja senantiasa tiada akan mengabaikan dia, bilamana sadja saja sempat mempeladjarinja. Itoelah soetoe maksoed jang soenggoeh-soenggoeh dalam hatikoe, ja'ni hendak mengetahoei benar-benar akan bahasa toean itoe. Saja merasa diri saja sekarang telah beroentoeng, biarpoen saja hanja sekadar pandai membatja dan menoelis dalam bahasa toean. Dan bila saja nanti beroentoeng poela dapat mengetahoei bahasa Djérman, maka datanglah saja nanti kepada toean, boléhkah itoe? Sementara itoe tentoelah orang telah pandai memboeat kapal terbang dan pada soeatoe ketika jang baik, tentoelah lagi toean akan melihat seboeah kapal terbang, melajang-lajang diatas oedara dinegeri Jena, jang membawa penoempang dari djaoeh, datang mendapatkan toean!!!

Seharoesnja saja dilahirkan mendjadi anak laki-laki. Kalau demikian baroelah maksoedkoe jang tinggi itoe dapat disampaikan. Sekarang ini saja, ialah seorang peremnoean dalam doenia Boemipoetera pada zaman sekarang, soesahlah dapat menjampaikan maksoed jang terseboet itoe. Maksoed itoe soeatoe perkara moestahil, ta' boleh dioebah lagi. Sedangkan dibenoea Eropah poesat djala bagi sekalian 'ilmoe pengetahoean dan kepandaian, masih hébat orang berperang, oentoek memperoléh hak perempoean jang sedjati. Djangan kata lagi ditanah Hindia, tanah jang pendoedoeknja masih biadab, dan tiada berpengetehoean, tanah jang perempoean-perempoeannja telah berzaman, berabad-abad dipandang oléh laki-laki sebagai machloek jang hina...... ja, beranilah saja mengatakan lagi, bahwa perempoean disini dipandang oléh laki-laki seperti benda jang bernjawa sadja. Tentoelah orang akan lama menanti, jang ditanah Hindia ini laki-laki akan memandang anak-anak perempoean sebagai manoesia sedjati, manoesia sedjati kata saja ialah machloek jang berhak, berhati bébas, bébas dalam hal berpikir, belaas dalam hal perasaan dan bekerdja?

Baroe-baroe ini saja membatja dalam soêrat kabar bahwa Pemerintah Hindia bermaksoed akan mendirikan seboeah sekohh tempat anak-anak gadis regén beladjar oentoek mendjadi goeroe. Siapa jang beroesaha oentoek mejampaikan maksoed jang moelia itoe, ta' oesahlah saja kabarkan kepada toean. Tatkala saja mendengar kabar itoe, maka adalah semisal pintoe soerga terboeka dimoekakoe, dan matakoepoen memandanglah segala ni'mat jang tiada tepermanaï banjaknja didalam soerga itoe dengan bersoekatjita. Mendengar boenji soerat kabar itoe kami hampir setengah gila karena kegirangan hati; dan hal itoe telah membawa kami selangkah lagi madjoe kemoeka, seperti kata pepatah: „Pokoknja asal langkah jang pertama telah dilangkahkan. O, pandailah hendaknja sekalian meréka jang akan mendapat kebaikan itoe menghargakan kebaikan itoe! Soepaja orang boléh dapat menghargakan barang sesoeatoenja, haroeslah orang itoe mengerti lebih dahoeloe, dan akan mengerti itoelah soeatoe perkata jang amat soekar, ta' dapat dalam sehari, ja, ta' dapat setahoenpoen mempeladjarinja. Oleh sebab itoe moestahillah kebanjakan kepala-kepala anak-anak negeri akan dapat memoeliakan maksoed Pemerintah oentoek keselamatan dan keoentoengan anak-anaknja jang perempoean, bilamana keselamatan dan keoentoengan itoe, meskipoen oleh kami bangsa kaoem moeda sangat tinggi harganja, tetapi dalam pemandangan meréka itoe adalah maksoed itoe seperti teka-teki dan barang rahsia sadja?

Adoeh, ketakoetan kami itoe benar roepanja! Maksoed Pemerintah jang bagoes, jang boléh banjak menjampaikan pengharapan kami, tiadalah akan makboel, karena kebanjakan kepala-kepala negeri tempat Pemerintah bertanja oentoek melangsoengkan maksoed itoe, mentjegah maksoed itoe, oléh sebab ia berlawanan dengan 'adat. Menoeroet sepandjang 'adat, anak-anak gadis ta' boléh beladjar diloear roemahnja. Tinggallah engkau, wahai kenang-kenangkoe! Mimpikoe sebagai emas disepoeh oentoek waktoe jang akan datang, tinggallah engkau! Adoeh, telah kerap kali benar saja oelang-oelangi dalam hati saja dan berteriak dengan soeara jang keras, bahasa mimpi dan kenang-kenangan itoe semata-mata beban, jang ta' bergoena dalam doenia bangsa Boemipoetera, dialah poela soeatoe benda jang sia-sia dan berbahaja!.............., tetapi sekalian itoe hanjalah moeloet sadja, jang mengatakannja, sebab diemboeskan oléh pikiran jang tawar dan dingin itoe; dan hati kami jang bodoh dan gila ini ta' maoe melepaskan kenang-kenangan dan mimpi itoe. Mimpi kebébasan dan tjita-tjita jang lain-lain telah beroerat dan berakar dalam hati kami, sehingga ta' moedahlah ia ditarik dan dihélakan, djikalau sekiranja pohon tempat ia melekat itoe ta' dimoesnahkan lebih dahoeloe.

Menoeroet pendapatankoe hati toean sangat baik sekali, karena toean telah menjoesahkan diri toean oentoek memikirkan oentoeng nasibkoe pada waktoe jang akan datang. Saja banjak meminta terima kasih kepada toean atas hal itoe. Tetapi djanganlah kiranja toean soesahkan benar akan halkoe atau lebih baik saja katakan, bahwa kami telah tahoe apa jang akan datang kepada kami. Kami bertiga akan pergi berpegang-pegang tangan menempoeh djalan doenia, jang banjak akan mendatangkan peperangan, ketjéwaan dan kedoekaan kepada kami! Djalan jang telah kami pilih, tiadalah ditaboeri dengan boenga ros, tetapi djalan itoe mémanglah penoeh dengan doeri dan randjau; kami pilih djalan itoe ialah karena tjinta hati kami akan dia. Dengan tjinta hati dan soeka kamilah akan menempoeh djalan itoe. Djalan itoelah poela jang akan kami tolong menebaskan bersama-sama, dan dialah nanti jang akan membawa beriboe-riboe hamba Allah jang teraniaja, saudara-saudara kami, kepadang kebébasan dan keoentoengan. Djalan jang akan membawa berdjoeta-djoeta bangsa kami kepada boedi pekerti jang lebih tinggi. Bersama-sama bekerdja akan menjempoemakan pekerdjaan jang berzaman-zaman dikerdjakan oléh orang jang ternama, soepaja kedoedoekan boedi pekerti dalam kemanoesiaan boléh bertambah tinggi, ja, pendeknja akan membawa 'alam kami jang bagoes ini kepadang kesempoernaan. Boekankah kesoekaran pekerdjaan itoe ada berharga besar oentoek menerangi kesoesahan hidoep?

Itoelah mimpi si „Tiga saudara” ja'ni ketiganja anak perempoean Djawa ditanah panas jang djaoeh ini. O, dapatlah kiranja kami pergi ketanah jang moesimnja berganti-ganti, ketanah panas dan dingin, tanah air sekalian “ilmoe pengetahoean, soepaja dapatlah kami disitoe melengkapkan diri kami entoek peperangan besar, jang akan kami tempoeh, oentoek mentjari keselamatan dan bahagia bangsa kami. Beladjar! beladjar di Eropah, mengoempoelkan “ilmoe pengetahoean, disana kalboe kami diisi dengan kesoetjian dan kebagoesan, soepaja bila kami kembali ketanah air sendiri dapatlah kami bekerdja oentoek mengembangkan tjita-tjita kami ! Masing-masing haroes mempoenjai otak dan kepandaian, soepaja dapat memboeat barang sesoeatoenja; lebih-lebih akan memboeat sesoeatoe pekerdjaan dengan sebaik-baiknja; hal itoe ta? dapat dibantahi lagi, soenggoehpoen masih ada djoega orang membantahi keperloean itoe, sebab berboeat pekerdjaan dengan sebaik-baiknja dan berboeat pekerdjaan dengan 'akal boedi, itoelah doea perkara jang berlawanan, jang ta' dapat disedjalankan. Tetapi dalam hal itoelah poela tersemboenji kebidjaksanaan jang besar, djikalau sekiranja orang pandai menjatoekan kedoea kekoeasaan jang berlawanan itoe, jang tersemboenji dalam hati manoesia. O, kerap kali telah saja lihat, bahwa memboeat pekerdjaan dengan sebaik-baiknja itoe tidak dengan pikiran atau 'akal boedi, lebih banjak mendatangkan kedjahatan dari pada kebaikan.

Wahai Eropah! Eropah! selamanjakah kiranja engkau ta' dapat kami datangi? Kami jang senantiasa dengan hati dan njawa kami mengingini toean? Ta' dapatlah dan ta' maoelah kami mempertjajai hal itoe........., tetapi roepanja soenggoehlah demikian halnja. Perdjalanan pergi ke Eropah dan tinggal disana memanglah sangat mahal. Minister van Financiën kita ta' dapat mengoerniaï kami dengan ni'matnja.

Tetapi dalam hal itoe ta' oesahlah kami bersoesah hati. Hidoep itoe amat senang dan bagoes tempat meloeloehkan hati dengan ratap tangis karena sesoeatoe hal jang ta' dapat dioebahi lagi. Biarlah kami meminta soekoer kepada Allah..........dan selaloe tinggal soekoer soedahlah mendjadi kebiasaan kami.........atas segala berkat dan ni'mat jang dihadiahkan Allah kepada kami. Boekankah kami ini telah diberkati oleh Toehan lebih baik da: pada beriboe-riboe hambanja jang lain? Lihatlah apa jang ada pada kami siapa kami ini. Kami masih beriboe-bapak jang kami tjintaï, dan kedoeanja adalah sehat wa'l'afiat, ja, banjaklah lagi kebaikan jang lain, jang telah menghiasi hidoep kami. O, hidoep itoe mémang penoehlah dengan kebagoesan, bila kami soeka memperhatikan sekaliannja itoe, —betoel adalah poela hal-hal jang menjoesahkan kami, tetapi kami dalam hal itoe mestilah selaloe mempertinggi kebagoesan dan meringankan kedoekaan itoe.

Banjaklah soenggoeh hal-hal jang menjoeroeh kami meminta terima kasih! Apabila kami merasa kelazatan njanji boeroeng dioedara, atau moesik jang merdoe jang meriangkan hati, maka kamipoen mengoetjap terima kasih kepada Allah, karena Ia tiadalah mendjadikan kami orang jang pekak! Bila kami doedoek di Klein Scheveningen, tempat jang sederhana ditepi laoet, tempat jang soenji, damai lagi permai itoe, sedang matahari hendak terbenam, kelihatanlah kekajaan Allah disana dengan moléknja. Ta' tjoekoeplah kiranja kami memohonkan terima kasih, sebab kami ada bermata jang séhat dan dengan mata kami itoe dapatlah kami memandang sekalian jang bagoes dan memperhatikan tjahaja-tjahaja jang manis dan berwarna-warna dipoentjak gelombang, dan dilangit itoe jang hening dengan sedapnja, karena itoe timboellah do'a jang meminta sjoekoer kepada Toehan jang mahakoeasa, jang mendjadikan serta memerintah seloeroeh 'alam ini. Terima kasih! Sjoekoer alhamdoeli'llah! demikianlah soeara jang riang dan gembira dalam hatikoe. Sjoekoer, karena saja dapat dan boléh melihat segala keindahan diatas doenia ini. Berapa banjak orang jang ta' dapat merasa kelazatan akan keindahan dan kebagoesan itoe? Tidak sadja meréka jang memandang siang dan malam sama halnja, ja'ni selaloe dalam gelap goelita, tetapi amat banjak poela meréka, jang mempoenjaï mata dengan setjoekoepnja, tetapi meréka itoepoen ta' dapatlah djoega melihat keindahan dan kebagoesan itoe. Itoelah jang menjebabkan kami insaf bagaimana kelebihan kami dari pada sesama manoesia jang lain, dan kamipoen karena itoe meminta terima kasih akan rahmat Toehan jang rahim jang memenoehi roeang-rongga kalboe kami! Oléh karena memikirkan, bahwa banjaklah diantara kita manoesia jang bersedih hati mengingatkan diri sendiri, wadjiblah insaf kita akan kelebihan kita itoe.

Amat banjak perempoean-perempoean bangsa Boemipoetera jang lebih pandai dan lebih terpeladjar dan lebih boediman dari pada kami, jang tjoekoep mempoenjaï kekoeatan dan kekoeasaan, jang tidak bersifat kekoerangan, jang berotak dan berpikiran sempoerna, jang berpendidikan 'ilmoe pengetahoean, sehingga tidak adalah alangan baginja akan melébarkan dan mengoeraikan kekoeatan pikirannja, ja, betoel-betoel soenggoeh mendapat segala pekerdjaan jang disoekaïnja. Meréka itoe semoeanja ta' ada memboeat apa-apa, dan ta' sanggoep mentjapaikan apa-apa, oentoek menoendjoekkan djalan akan mempertinggi kedoedoekan bangsa dan 'adatnja. Setengah meréka itoe telah soeroet kembali kedalam doenia jang koeno, dan setengah lagi semata-mata telah mendjadi dan teroes ber'adat bangsa Eropah. Kedoea djalan jang ditoeroet oléh meréka itoe sekali-kali ta' bergoenalah oentoek bangsanja, meréka itoe boléh dikatakan telah hilang lenjap dari bangsanja. Tetapi kalau meréka itoe soeka dan maoe, tentoelah ia akan mendjadi semarak oentoek bangsanja, karena dapatlah ia membawa perempoean-perempoean sesamanja kedoenia jang terang, jang memberi meréka itoe pendidikan jang bébas. Boekankah soedah mendjadi kewadjiban bagi tiap-tiap orang, jang lebih berboedi dan lebih terpeladjar dari pada sesamanja jang lain, akan membantoe kawan-kawannja jang koerang pandai, dan menerangkan barang sesoeatoenja kepada meréka akan pengetahoeannja itoe? Sebenarnjalah ta' ada oendang-oendang jang memaksanja mesti mengerdjakan pekerdjaan jang sedemikian, tetapi boedi pekertinja jang terpoedji itoelah jang memaksanja wadjib melakoekan hal jang sedemikian.

O, kata-katakoe telah telandjoer poela, ma'afkanlah saja, sekiranja kata-katakoe itoe membosankan dan meroesakkan hati toean. Apakah jang memberanikan saja sampai menoelis sekalian itoe kepada toean, sambil merampas waktoe toean dengan pertjakapan jang kosong itoe? Ma'afkanlah saja! tetapi toean sendiripoen bersalah poela dalam hal itoe, karena soerat-soerat toean kedoea jang terletak dimoekakoe, kata-katanja sangat menarik hatikoe. Waktoe saja membatja toetoer kata jang semanis itoe, sajapoen menjangka jang toean kedoea semisal hadir dihadapankoe doedoek bertjengkerma. Dalam persangkaan itoelah teroes saja menoelis apa-apa jang terasa dihatikoe.

Seboeah dari goenoeng api dipoelau Djawa Timoer telah memperlihatkan kekoeasaannja jang hébat dan telah mengoerbankan njawa beberapa hamba Allah, tentoelah toean telah mendengar. Tentang hal itoe ta' oesahlah saja oeraikan lagi pandjang lébar. Menoeroet sepandjang soerat-soerat chabar doea tiga boeah goenoeng berapi jang lain, akan moelaï poela memperlihatkan kegagahannja. O, goenoeng-goenoeng hidjau jang bagoes, jang berbahaja!

Waktoe gerhana matahari pada 18 Mei, gerhana jang menarik hati segala orang pandai-pandai didoenia ini datang ke Hindlia pada waktoe itoe, hanjalah sebentar sadja melihat gerhana itoe, karena kemalangan kami, langit pada waktoe itoe dilipoeti oléh awan jang hitam, dan hoedjanpoen toeroenlah poela! Tetapi teriak kemalangan kami ini, bagi orang tani mendjadi soeatoe berkat! Bapakpoen merasa dirinja beroentoeng karena hoedjan itoe, sebab ia mendatangkan kebaikan oentoek sekalian tanah jang kering dan koeroes. Kepada hoedjan itoelah bergantoeng'nja sekalian itoe. Alangkah besar berkatnja hoedjan jang lebat itoe! Mendjadi kema'moeran dan kesentosaan oentoek beratoes-ratoes, ja, oentoek beriboe-riboe manoesia!

  • *

6 Juni 1901 (V).

Hilda jang tertjinta!

Marilah saja moelaï, poen diatas nama adik-adikkoe, memberi selamat kepada toean atas kelahiran anak laki-laki toean jang kedoea itoe, dan berharap kami, soepaja ia akan mendjadi seorang anak jang séhat sebagai kakaknja, dan berangsoer-angsoer akan mendjadi seorang anak laki-laki jang tangkas, sehingga toean kedoea karena itoe boléh berhak akan bersombong diri.

Bagaimanakah tingkah lakoe sahabat kami jang ketjil jang sekarang telah berpangkat „kakak?" Tidak maoekah ia bermain-main dengan ségera dengan adiknja si Alfred itoe? Boekankah itoe nama si ketjil itoe?

Si anak dalam boelan Mei! Toean de Genestet telah memboeat sja'ir jang amat bagoes tentang anak-anak jang lahir dalam boelan Mei. Achir sja'ir itoe amat masjgoel, tetapi oentoek anak Mei toean, kami harap jang do'a permintaan si toekang sja'ir itoe dalam doea boeah sja'irnja pada bahagian jang pertama, akan dikaboelkan oléh Toehan jang esa. Soenggoehpoen sja'ir itoe toean kenal, tetapi amat soeka hatikoe akan menoeliskannja sekali lagi dibawah ini:

Wahai déwata moesim jang segar,
Taboerkan dikakinja si boenga mawar,
Wahai déwata si tjinta hati,
Koerniakan padanja setia sedjati!

Selamatlah toean ditaman ajah,
Boenda membimbing ta' tahoe pajah,
Toean sebagai boenga melati,
Anak boelan Mei Allah berkati!

Saja dengar toean mentertawakan dirikoe sendiri bila toean membatja jang diatas ini, alangkah gilanja? Djanganlah toean menghérankan diri dalam hal itoe, karena segala bibit-bibit jang telah ber'oemoer, mémanglah selaloe lekas berhati rindoe, dan jang bertanda tangan dibawah inipoen telah masoek mendjadi bibit jang telah toea.

1 Augustus 1901 (VIII).

Boenga-boengaan dan doepa perasapan ta' boléh tinggal bagi kami bangsa Djawa dalam segala hal.

O, baoe boenga dan baoe doepa bangsa Boemipoetera jang sedap itoe moedah benar menerbitkan soesoenan pikiran dan perasaan kepadakoe, tiap-tiap kali apabila saja membaoeinja, timboellah soesoenan jang terseboet dalam dirikoe. Sepandjang hari ia membangoenkan kenang-kenangankoe dan menegoehkan perasaankoe ada berdarah Djawa jang mengalir diseloeroeh toeboehkoe.

O, njawa bangsakoe, jang moela-moelanja amat soetji, bagoes, moelia dan bersifat chidmat, apakah kedjadian toean sekarang? Didjadikan apakah toean oléh waktoe jang berzaman-zaman lamanja, waktoe jang sia-sia itoe?

Kerap kali orang mengatakan jang kami dalam hati lebih menjoekaï tjara Belanda dari pada tjara Djawa. Alangkah sajoenja pikiran itoe! Biarlah kami dikatakan orang berpikir dan berperasaan sebagai tjara Eropah, tetapi darah Djawa kami jang sedjati, jang hidoep dan panas mengalir diseloeroeh toeboeh kami ta' dapatlah disemboenjikan. Kami rasaï hal itoe senantiasa, bila kamii membaoei boenga dan asap doepa, mendengar boenji gamelan dan desir angin dipoentjak pohon njioer, mendengar boenji boeroeng tekoekoer, boenji poepoet batang padi dan boenji den tam lesoeng padi..........................

Soenggoeh ta' sia-sialah kami akan tinggal se'oemoer hidoep dalam soeatoe lingkoengan, jang telah mendjadikan 'adat lembaga jang sedjati, tetapi dalam hal itoe telah kami peladjari dan selidiki poela kehampaan 'adat lembaga itoe, sehingga koeketahoei benar-benar jang ia ta' ada berisi. Sekarang itoelah sebabnja maka selaloe kami mendengar ratap tangis dan soeara poetoes-poetoes asa, jang keloear dari hati noerani kami: „Apa goenanja lembaga jang ta' berisi itoe?" Soeatoe lembaga patoetlah boeatannja sempoerna, tetapi jang teroetama sekali ialah isinja. Soenggoehpoen demikian adalah banjak jang lain jang baik pada bangsa Djawa. O, kami soeka benar bila njonja datang kepada kami, akan melihat kebagoesan jang terdapat pada bangsa kami. Djika saja melihat barang sesoeatoe kebagoesan jang sebenar-benamja kepoenjaan bangsa Djawa, selaloe saja berpikir: „Alangkah baiknja, bila njonja A. bersama-sama diam dengan kami. Tentoelah ia amat soeka melihat sekaliannja itoe, apalagi karena adalah orang disisinja, jang dapat menerangkan kepadanja barang sesoeatoe jang tidak dikenalnja itoe, jang dipandangnja barangkali hanja sebagai teka-teki dan benda jang gaib sadja. Ia tentoelah akan merasa kelazatan dan kamipoen akan berbesar hati dan menghormatinja, sebab ialah orang jang mempoenjaï penglihatan benar oentoek segala benda jang bagoes dan molék."

Si Djawa ahli oekir, demikian namanja njonja seboetkan, sekarang telah poela mengoekir apa-apa jang bagoes, jaïtoe seboeah peti, penoeh dioekimja dengan tjeritera wajang, toetoep peti itoe diloear dan didalam serta keempat dindingnja dioekir dengan gambar-gambar wajang; dan lagi adalah poela seboeah kotak jang bergoena oentoek menjimpan barang perhiasan, itoepoen telah dihiasinja poela dengan oekir-oekiran. Peti itoe akan saja lapisi dengan soetera koening sebelah kedalamnja serta diberi bertepi pérak; jang akan memboeat itoe ialah anak Boemipoetera djoega. Peti itoe mestilah bagoes sekali hendaknja, karena akan digoenakan oentoek menjimpan porterét regén-regén tanah Djawa dan Madoera, jang akan dipersembahkan kepada Seri Baginda Maharadja Wilhelmina. Pikiran jang bagoes itoe keloearnja dari si pemesan kotak itoe, jaïtoe regén Garoet. Akan menghiasi kedoea barang itoe dipoelangkan orang kepadakoe, sa ja boléb mengeloearkan oeang seberapa sadja oentoek mengerdjakannja, asal peti dan kotak itoe boléh bagoes roepanja.


8 — 9 Augustus 1901 (VIII).

Sekarang saja lihat lagi ditepi laoet jang bagoes itoe, ja, boekan boeatan moléknja disinari oléh tjahaja boelan jang koe­ning seperti emas, sinar jang mana sekarang berdjoeta-djoeta kali pantjar-memantjar diatas ombak dan aloen dalam laoetan jang loeas. itoe, sehingga kelihatanlah roepanja sebagai oelar jang bertjahaja-tjahaja, jang dipaloet dengan emas dan pérak!

Dan saja dengar lagi desir daoen njioer jang sedang bergojang-gojang, dan melambai-lambai sebagai boeloe-boeloe pérak jang amat besar, ditioep oléh angin malam jang amat sedap terasa dipipi, dan desir lemah lemboet kedengaran ditelinga kami. Amat merdoe lagi boenji itoe karena ditjampoeri oléh boenji ombak dan gelombang jang gagah dan mand ja, memaloekan dirinja diatas pantai jang poetih dan berkilat-kilat itoe. Hal itoe sekaliannja ialah mimpi kebagoesan dan bahagia! Kami doedoek waktoe itoe adalah dikelilingi oléh laoetan mas dan pérak, dan ditoedoengi oléh langit berwania kilau-kilauan dan ditaboeri lagi oléh bintang jang sedang memantjarkan tjahajanja kian kemari, soenggoeh serasa kami doedoek dalam soerga doenia,

dengan penghabisan kelazatan dan keriangan hati; bertambah-tambah lagi karena kami mendengarkan soeara jang merdoe jang mentjeriterakan kabar jang bagoes-bagoes dari negeri

MENGOEKIR KAJOE DIKABOEPATÉN DJAPARA.

negeri asing, jang djaoeh, djaoeh dibalik laoetan, laoetan jang lébar dan bersinar-sinar dimoeka kami, ja'ni kabar tentang tempat toempah darahnja sendiri. ........................................................................................................................................

Masakan saja dapat meloepakan perdjalanan jang menggirangkan hati, ketika kami mengantarkan njonja pergi kesetasioen? Waktoe itoe sampai sekarang telah setahoen lamanja, tahoen jang penoeh dengan hidoep rahim dan ni'mat, tahoen pada waktoe saja sangat bersoeka raja, terkadang meratap dan menangis, dan berhati sedih, tahoen pada waktoe saja hidoep dalam sa'at jang lazat tjita, tetapi djoega berpoetoes asa dan berbimbang hati, sa'at ketjelakaan, kesiksaan dan berpenanggoengan jang mengangoeskan hati. Saja telah hidoep dalam setahoen ini lebih berharga dari pada doea poeloeh satoe tahoen jang soedah sama sekali bersama-sama! Soenggoehpoen demikian tiap-tiap hari dalam tahoen ini masih terang tergaris diotakkoe. Hanjalah menit-menitnja sadja jang telah saja loepakan, tetapi tidak 365 kali 24 djam! Sekarang hatikoe masih gembira, dan njawakoe masih bergojang, karena mengenal dan mengingatkan keberatan jang besar, jang telah mendatangi saja dalam hidoepkoe! Alangkah terangnja sekalian itoe, masih tertoelis rasanja dimentagikoe. Ja, sekalian jang saja lihat pada njonja, waktoe njonja disini, masih teringat oléhkoe. Njonja memakai pakaian jang kehidjau-hidjauan dengan molék dan sederhananja ............. Kamipoen berpakaian jang kehidjau-hidjauan djoega. Adalah seolah-olah telah dimoepakatkan lebih dahoeloe akan memakai pakaian jang berwarna hidjau, warna kesetiaan itoe!

Setia, ialah sepatah kata jang ketjil sadja, tetapi artinja boekan boeatan besarnja! Setia lebih besar artinja dari pada tjinta; setia kerap kali menagih kekoeatan jang amat besar. O, hati anak-anak moeda! hati jang berdebak-deboer, dibalik warna jang hidjau jang melindoenginja, moga-moga boléhlah hendaknja engkau koeat dan perkasa akan meninggikan arti warna jang toean pakai itoe selaloe waktoe, jaïtoe: „setia!"

Lihatlah disana adalah laloe koernia Allah sebagai seboeah kendaraan jang penoeh berisi dengan kiasan Allah jang tiada ternilai harganja; kendaraan itoe menempoeh djalan jang panas dan bertjahaja, melaloei djalan jang dipagari dengan kajoe jang rindang dan padang jang loeas jang berselimoetkan terang tjoeatja seperti mas. Koernia itoe ialah: „setia" namanja. 'Alam ini sama sekali ialah kegirangan dan tjahaja, telah mendjadi satoe dengan njawa kami, poen sedang hidoep dalam oedara keriangan dan soekatjita!

Patoetkah pertemoean jang sebaik itoe dengan lekas sadja dipertjeraikan ? Ta' dapatkah pergaoelan itoe dilamakan beberapa hari lagi?

Waktoe njonja berangkat dari roemah kami, njonja berkata kepada kami: „Toean ta' tahoe betapa soeka hati kami lebih la­ma tinggal disini, lebih-lebih karena soeamikoe banjak lagi hen­dak memperkatakan apa-apa jang lain dengan bapak toean, tetapi soeamikoe sajang ta' dapat tinggal lebih lama, sebab waktoenja telah dihinggakan amat sedikit. Bila kami pandai memanterakan waktoe itoe tentoe boléhlah kami tinggal...............tjobalah djika sekiranja kami dapat membawa toean ke Betawi, itoelah jang sebaik-baiknja!" Kami menjahoet: „Kami mengoetjap terima kasih akan toean kedoea, karena toean telah datang kemari." Dengan tiada berkata sepatahpoen lagi njonja berdjabat tangan dengan saja, dan sajapoen ta' meiepaskan tangannia itoe.

,,Hati jang sederhana lekas mengerti soeatoe dengan jang lain," kata njonja kepada dirinja sendiri, tatkala dilihatnja moeloetkoe ta' sanggoep menjemboenjikan rahsia diam-diam, jang pada halnja tidaklah mendjadi rahasia lagi kepada njonja. „Amat beroentoenglah saja dapat berkenalan dengan meréka kedoea, dan mendapat kasih sajang dari padanja."

Waktoe itoelah sa'at jang berni'mat kepadakoe, sa'at ketika saja bersama-sama dengan meréka itoe! Saja maboek rasanja waktoe itoe karena kekajaan, maboek karena berbahagia dan saja merasa dirikoe seringan kapas, moedahlah dapat diemboeskan oléh angin laloe kelangit jang hidjau, kepada tjahaja jang gilang-gemilang!

Apakah artinja oentoeng bahagia, lain dari pada sa'at-sa'at jang bergirang hati, bersoeka raja, sehingga ta' sadarkan diri, girang hati, goendah goelana?..................sa'at-sa'at jang menjesakkan dada karena debar-deboer hati jang amat sangat, sehingga serasa melajanglah kami kelangit membawa kegirangan dan kesoekaan tiada berhingga-hingga itoe .................. sa'at-sa'at jang seperti kilat itoe tjepatnja, tetapi amat lama dan banjak mengandoeng kedermawanan pada hari kemoedian! Kasih sajang baroe dapat mendjadikan orang berbahagia, djikalau sekiranja si penerimanja sendiri adalah poela mempoenjaï kasih sajang itoe! ........................................................................................................................................

Penoempangpoen segeralah poela naik, karena keréta mesti berangkat. O, binatang boeas jang berteriak dan berboenji hiroek-pikoek, lambatkanlah dan koerangkanlah larimoe! Djangan engkau terlaloe lekas membawa kami sampai ketempat pertjeraian kami, ja'ni ditempat jang kemarin tempat kami berdjoempa. Adoeh! Si toekang menjalakan api ta' mendengar katakoe itoe, keréta teroes berlari seperti biasa, meskipoen didengarnja benar katakoe itoe, tentoelah ta' akan dipedoelikannja kehendak, keinginan anak perempoean gila ini. Dengan sabar melantjarlah keréta itoe sebagai biasa diatas réi besi jang terbentang itoe; dan pada waktoe jang telah tertentoe keréta itoepoen masoeklah kesetasioen jang kami takoeti itoe. Dengan perkasa saja soeroetkan kembali gelemboeng, jang terbekang dikerongkongankoe, tanda hendak mentjoetjoerkan air mata. Saja gigitlah bibirkoe soepaja ia djangan menggigil. Dengan hal jang demikianlah saja berdiri dihadapan njonja, dan berdiam diri menéngok kepadanja. Dengan hati jang amat sedih, njonja memegang tangankoe tegoeh-tegoeh, dan berkata dengan lemah lemboet. „Toean nanti akan hébat berdjoeang dalam peperangan, tangkaskan dan beranikanlah hatimoe dengan gembira, djangan poetoes asa, dan pertjajalah toean!"

Sekali lagi bersalam dengan tangannja jang haloes itoe, sekali lagi ia memandang kami dengan matanja jang penoeh tjinta kasih sajang, dan njonjapoen berdirilah diberanda setasioen. „Marilah kita bersalam sekali lagi," katanja kepada kami sekalian dengan manisnja. „Lekas-lekas lontjéng telah berboenji! Wah, boenji lontjéng tjelaka itoe sangat menjakiti hati ketika itoe!

Kerétapoen bergeraklah, moela-moela lambat, kemoedian bertambah-tambah tjepat.

Dari atas keréta njonja melambai-lambaikan sapoetangannja dan toean topinja. Kerétapoen dalam itoe selaloe mempertjepat perdjalanannja. Sekarang meréka itoe telah lenjaplah, soedah hilanglah, amat djaoeh dari kami. Meréka itoe jang kemarin dahoeloe sedikitpoen beloem kami kenal, tahoe-tahoe sekarang meréka itoe telah mendjadi sebahagian dari hati djantoengkoe, jang ta' dapat dipisahkan dari hidoepkoe.

O, hidoep, hidoep jang penoeh dengan teka-teki, bilakah engkau akan memboekakan segala rahasiamoe kepada kami?

Siapakah jang dapat mengangkat tirai jang tiada bernjawa dan berbadan itoe dari kami ini? Siapakah jang dapat menerangkan kepada kami akan ke'adjaiban jang besar dan bagoes jang tersemboenji dalam manoesia itoe, jaïtoe ke'adjaiban jang bernama njawa itoe? Siapa dapat menjoeloehi benda jang gelap jang diseboetkan persaudaraan njawa jang amat 'adjaib itoe, karena semata-mata hidoep meréka masing-masing tidak pernah kenal-mengenal, dan kemoedian tahoe-tahoe dengan sepatah kata dan sekedjap mata sadja boléh mendjadi soeatoe persahabatan jang amat koekoeh, jang mempertalikan meréka itoe dengan sekoeat-koeatnja?

10 Augustus 1901 (IV).

Ma'afkanlah saja dahoeloe karena baroe sekaranglah saja mendjawab tentang kiriman doea boeah porterét toean, akan djadi anoegerah toean oentoek kami. Anoegerah itoe sangat membesarkan hati kami, dan amat tinggi harganja kepada kami. Atas pemberian itoe kami pohonkan banjak terima kasih kepada toean.

Apakah jang ta' timboel dalam kenang-kenangankoe, tatkala saja melihat porterét toean itoe. Kerap kali djika saja bermoeram doerdja dan bersoesah hati dan poetoes asa, karena melihat bermatjam-matjam ketjelakaan, ketjelakaan jang ta' koeasa saja menentangnja, serta melihat sekian banjaknja kelaliman dan sekian banjaknja orang jang ta' menaroeh iba-kasihan, maka hatikoe segera mendjadi senang, djika ingatankoe melajang kepada sahabat kami jang djaoeh itoe. Saja sekarang boléh me nam ai toean sahabat kami, boekan? Sahabat jang bertani memboeang dirinja dari doenia kesendirian, karena kasihnja jang sedjati kepada sesamanja manoesia, dan gagah menempatkan dirinja dihoetan rimba, ditengah-tengah bangsa jang biadab, memberi dan mengadjar meréka itoe arti kata kasih. ka­sih jang dirasaïnja soenggoeh-soenggoeh dalam hati sanoebarinja.

Oléh karena hal itoe maka kami bersoekatjita mendapat kedoea porterét toean itoe. Melihat porterét itoe menarik hatikoe mengenang-ngenangkan toean, orang jang kami moeliakan, hormati dan soekaï benar.

Apa chabar toean kedoea sekarang? Saja harap soenggoeh-soenggoeh, jang toean kedoea seperti kamilah hendaknja, kami adalah didalam séhat wa'l'afiat. Saja sangat meminta soekoer atas hal itoe kepada Allah, lebih-lebih lagi karena dimana-mana sadja sekarang adalah penjakit. Ta' adalah tempat sekarang, jang tiada digoda oléh sesoeatoe penjakit, kebanjakan penjakit demam.

Dekat negeri kami, dikota Semarang, telah berdjangkit poela penjakit koléra, ja'ni penjakit jang amat ganas, jang telah banjak sekali memoesnahkan njawa pendoedoek kota Betawi dan Soerabaja.

Beroentoenglah jang di Semarang penjakit itoe hanjalan sadja satoe2 jang dihinggapinja; tetapi koléra itoe roepan ja soeatoe penjakit jang seboeas-boeasnja, karena hampir ta adalah orang jang kena penjakit itoe jang semboeh kembali. Lain dan pada penjakit koléra itoe, ialah penjakit demam kepialoe pe­njakit jang djahanam sekali jang ditanggoeng oleh pendoedoek beberapa negeri ditanah Djawa; penjakit itoe asalnja karena:.,,ta' tjoekoep makan." Kami berharap soepaja Allah akan mendjaoehkan dari tanah kami segala soeatoe bahaja jang sangat kesengsaraan dan ketjelakaannja dan jang tjakap memoesnah kan seboeah negeri, jaïtoe jang bernama: bahaja kelaparan.

Hampir ta' dapat dipertjajai, bahwa ditanah Djawa, tanah jang ma'moer dan soeboer, boléh ditanami dengan bermatjam matjam toemboeh-toemboehan, disana boléh kedjadian kekoerangan makanan. Hal itoe sesoenggoehnja amat menjedihkan hati, kasihan! Bahaja jang sedemikian dengan hébat telah kedjadian di Poerwodadi, dan beloem selang berapa hari ini saja telah membatja dalam soerat kabar, jang membesarkan hati, bahwa Pemerintah telah mengeloearkan wang tiga ratoes lima poeloeh riboe roepiah banjaknja, oentoek pembeli sapi-sapi pembadjak akan dipakai di Poerwodadi dan Demak. Demak ialah seboeah negeri jang dibawah pemerintahan pamankoe, regén Demak. Tiap-tiap tahoen anak negeri amat takoet melihat kedatangan moesim hoedjan disana, sebab moesim itoe selaloe menenggelamkan negeri itoe. Ta' tahoelah saja telah beberapa riboe mas, jang telah dikeloearkan oleh Pemerintah oentoek belandja perkakas penahan air, tetapi soenggoehpoen demikian tiap-tiap moesim hoedjan selaloelah disana ada bandjir besar. Bagaimana djoega besarnja ketjelakaan itoe disini, tetapi orang disini masih beroentoeng, djikalau dibandingkan dengan saudarah-saudara kami jang miskin, laki-laki dan perempoean jang diam ditanah Eropah jang djaoeh itoe, jang telah biasa menanggoeng kelaparan dan kedinginan dalam moesim dingin.

Padakoe disini ada seboeah kitab toean Fielding jang baroe saja terima dari negeri Belanda. Kitab itoe meriwajatkan hal ihwal agama Boedha, dan menoeroet pemberi tahoean jang telah saja batja dalam beberapa soerat-soerat kabar, kitab itoe amat bagoes. Kitab itoe diterdjemahkan dari bahasa Inggeris kedalam bahasa Belanda, oléh toean Felix van Ort, djoeroe kabar dari soerat kabar ,,Waarheid en Vrede" (Kebenaran dan Damai). Tentoe toean telah mengenal pengarang itoe. Ia seorang jang mempoenjaï banjak tjita-tjita jang hendak mengembangkan kejakinan pikirannja oentoek,,mengalahkan kedjahatan dengan kesajangan." Hal itoe amat bagoes dalam kenang-kenangan, tetapi dalam hidoep bersama-sama amat soekar melakoekannja. Kami amat menjoekaï hal itoe, dan kamipoen telah membatja djoega kitabnja jang bernama: ,,Naar het groote Licht" (Pergi ketjahaja jang besar). Kitab itoe isinja mengoeraikan berma tjam-matjam pertanjaan, jang biasa bertemoe tiap-tiap hari dalam hidoep hari-hari.

Telah hampir setahoen lamanja, sesoedah kita berdjoempa di Dépok. Tatkala itoe ta' adalah pikiran kami sedikit djoega, jang perkenalan kita disana akan meriangkan hati sebagai sekarang ini. Hingga ini masih teringat kepadakoe, toean datang berdiri dekat keréta api, dan bertanjakan, kalau-kalau ,,regén Djapara datang poela bersama-sama." Ta' dapat saja memikirkannja, bahwa hal itoe telah kedjadian pada tahoen jang laloe. bagikoe rasanja seakan-akan baroe kemarin. Alangkah lekasnja terbang waktoe itoe!

Dari pada njonja A. saja baroe sebentar ini mendapat sepoe tjoek soerat; njonja dan toean kedoeanja sekarang tidaklah begitoe séhat..............................

Tiap-tiap hari, waktoe kami tinggal di Betawi itoe, sekaliannja hari soeka raja bagi kami! Kami sahabat-sahabat toean gadis-gadis Djawa ini, sangat tama' kepada persahabatan, kesajangan dan kesoekaan itoe. Ketiga perkara itoe ta' pernah membosankan meréka itoe. Sekaliannja itoe didapatinja diroemah toean amat banjak! Kemarin doeloe tjoekoeplah setahoen lamanja, jang Toehan rabboe'l'izati mendatangkan soeka raja itoe sehari-hari kepada kami, dan sedjak itoe ta' dapatlah kenang-kenangan kami, kami tjeraikan dari hidoep kami lagi. Pada hari tahoen perkenalan kami itoe, kami rajakanlah di Klein Scheveningen, ditepi pantai kami jang amat tjantik; tempat itoe amat kami kasihi, karena disitoelah kami dapat memandang sekalian jang bagoes-bagoes dalam doenia hidoep kami.

Laoetpoen waktoe itoe amat bagoes, amat tenang, hening dan permai serta disinari oléh beberapa djenis warna jang di manterakan oléh matahari akan terbenam! Adalah roepanja seolah-olah orang melihat seboeah karang moetiara jang amat besar sekali. Disebelah barat langit warnanja amat menjala sebagai matahari sedang terbakar roepanja. Dipihak selatan tempat pertemoean langit dan laoet warnanja keoengoe-oengoean. Waktoe itoe betapalah poela énaknja melihat warna hidjau toea jang bagoes dan molék diatas kepala kami, sesoedah memandangi segala jang bersinar-sinar jang meraboenkan mata itoe! Ditengah-tengah sekalian kebagoesan itoe doedoeklah kami di pantai poetih jang soetji itoe dengan kaki kami terdjoentai ke dalam air, dan hidoeplah kami rasanja dengan hidoep jang penoeh dengan mimpi jang berbahagia!

Toean tentoelah berpikir, alangkah gilanja anak-anak itoe! Ja, moeda dan kegila-gilaan, remadja dan 'asjik, selamanja diatas sedjalan dan sepasang! Kami berharap sangat jang kami selaloe boléh bergila-gila sebagai itoe, dan ta' pernah mendjadi 'arif dan bidjaksana, jang akan mendjadikan kami dan kakoe! Kami gementar melihat si pendiam dan si kakoe itoe, tetapi lebih baik kakoe dan pendiam dari pada ke palang kakoe!

Sajang dan berdoekatjitalah kami jang kami sampai sekarang beloem dapat mengoendjoengi sahabat kami, njonja dan toean Ovink di Djombang. Kami sama-sama beringin hendak bertemoe, tetapi atjapkali djika kami hendak pergi kesitoe selaloe ada alangannja. Djikalau kami datang kesitoe, pestilah kami akan pergi ke Modjowarno, jaïtoe tempat jang telah banjak kami dengar tjeriteranja. Njonja Ovink mentjeriterakan kepadi kami sekalian kebaikan njonja dan toean Bervoets, jang dimoeliakannja tinggi. Pamanku regén dengan Demak dengan anak isterinja telah pergi poela ke Modjowarna, meréka sangat mengharoemkan keadaan disitoe. Djika sekiranja toean nanti hendak menggirangkankoe dengan sepoetjoek soerat, baiklah toean banjak² mentjeriterakan hal keadaan toean sendiri, kerdja toean dan meréka itoe, jang hidoep bersama-sama dengan toean kedoea disitoe; karena sekalian itoe soeatoe kelazatan jang amat sangat kepadakoe hendak mendengarnja. Alangkah lamanja didjalan soerat jang dikirim dari Gorontalo maka sampai ke Djawa! Hampir sama lama perdjalanan soerat itoe dengan soerat jang dikirim kenegeri Belanda. Dalam boelan Juli jang baroe laloe berkoempoellah kami sekalian sanak saudara, ipar bésan anak joetjoe, ja, segala kaoem keloearga kami. O, sekaliannja katakoe tidak benar, adalah lagi seboeah tempat, jang tinggal kosong dalam perkoempoelan itoe, jaïtoe tempat kakakkoe jang tertjinta ditanah Belanda. Senang hati melihat wadjah sekalian meréka itoe bersama-sama, tetapi rawam poela hati kami mengenangkan, jang kakak jang ditjinta itoe ta' hadir déwasa itoe. Kakandakoe itoe seorang jang baik hati, kami sekalian soeka dan sajang kepadanja. Pastilah soeatoe kenang-kenangan jang merawankan hati bagi orang² toea, bahwa sekalian anak-anaknja, kasih sajangnja, darah dagingnja sendiri, pada soeatoe ketika nanti mestilah akan meninggalkannja dan tidaklah lagi mendjadi hak miliknja, karena masing-masing perloe pergi menoeroet oentoeng nasibnja sendiri-sendiri.

19 Augustus 1901 (V).

Toean tentoe akan berpikir bahasa lakoe ta' baik, karena berdiam diri sekian lama, dan tidak hendak membalas soerat toean jang merdoe itoe, apalagi ta' maoe mengindahkan panggilan toean serta tidak memberi kabar tentang kiriman porterét toean jang bagoes itoe, jang amat menggirangkan hatikoe. Berdiam diri itoe boekanlah sekali-kali disebabkan oléh karena saja segan, tetapi karena Kartini jang mempoenjaï kesehatan sebaik itoe, telah memboeat dirinja poera² sakit oentoek pertoekaran hidoep. Karena ia beringi hendak memandjakan sebagai orang sakit, sebab itoela menoeroet pikirankoe, ta' apalah sakit-sakit sedikit dilebih-lebihi menanggoengkannja. Kalau sekiranja ta' ada mata dari belakang, jang saja takoeti, jang melihat saja menoelis dan membatja soerat itoe, soenggoeh amat banjak jang akan saja toeliskan. Wah betapalah marah adik-adikkoe kepa- dakoe, bila maksoed itoe saja sampaikan! Adik-adikkoe mémang pandai poela memarahi orang, hal itoe boléhlah saja sahkan kepada toean! Tetapi apakah jang saja boeat sekarang, hendak mentjeriterakan keboeroekan adik-adikkoe jang koetjinta, itoe ta' baik!

........................................................................................................................................

Ta' ada jang moestahil didoenia ini! Apa-apa jang kita teriak- kan moestahil pada hari ini, bésoknja telah kedjadian. Dalam doenia bangsa Boemipoetera telah ada gerakan, jang bermaksoed hendak „madjoe.” Gerakan itoe telah beroerat dalam kenang- kenangan, dan mémanglah menggembirakan hati. Tetapi sajang gerakan itoe maoe bertoemboek dengan bidji mata bangsa Djawa, ja‘ni ‘adatnja jang telah toea itoe. Akan memperoléh kemadjoean itoe mestilah lebih dahoeloe banjak peperangan de- ngan diri sendiri, dan peperangan jang lain-lain, jang haroes di- lakoekan oentoek mengalahkan bermatjam-matjam boeah pikir- an dan ‘adat-‘adat lama jang tiada berpadanan dengan kema­- djoean, jang patoet dikoeboerkan dengan sedalam-dalamnja, soepaja ta' pernah lagi bangoen kembali.

*
* *

Augustus 1901 (VII).

Saja sangat jakin, bahwa dari perempoean boléhlah timboel kekoeasaan besar jang bergoena oentoek hidoep bersama-sama, karena itoelah maka ta' ada keinginankoe jang lain dari pada beladjar oentoek mendjadi goeroe perempoean, soepaja saja nanti sanggoep mempergoenakan dirikoe mendidik anak-anak perempoean kepala-kepala negeri. O, amat sangat keinginankoe, soepaja saja tjakap membimbing hati anak-anak, memperbaiki tingkah lakoe, menadjamkan otaknja jang masih moeda itoe, mendjadikan meréka itoe oentoek perempoean jang akan diha- rap, perempoean jang kelak pandai menanam dan mengem- bangkan segala bidji jang baik dalam hidoep meréka itoe.

Oentoek perempoean-perempoean sendiri, kamipoen sangat beringinkan pengadjaran dan pendidikan itoe, baginja tentoelah soeatoe berkat dan rahmat jang ta' ternilai harganja.

Dalam doenia perempoean bangsa Djawa banjak benar hal-hal jang menjoesahkan hati, dan amat banjak poela penang- goengan jang sedih-sedih. Djalan toenggal jang terboeka oentoek anak-anak perempoean bangsa Djawa, lebih-lebih bagi anak-anak perempoean bangsawan ialah: „kawin”. Adakah diboeat oléh kebisaan 'adat perkawinan itoe sekarang, jang asalnja moela-moela perintah Allah, soeatoe roe koen jang oedjoetnja akan meninggikan daradjat perempoean? Kawin, jang seharoesnja mendjadi soeatoe daradjat jang moelia, sekarang telah mendjadi soeatoe kerdja jang biasa sadja! O, dengan perdjandjian jang menghinakan dan merendahkan ke hormatan kemanoesiaan, wadjiblah perempoean Djawa maoe ta' maoe melakoekan kedja itoe. Atas paksaan bapak, paman, atau kakak laki-laki, wadjiblah si gadis boeta toeli menoeroetkan seo- rang laki-laki asing ja'ni laki-laki, jang kerap kalitelah mem- poenjaï anak dan isteri ditempat lain. Pikiran si gadis itoe tidak- lah ditanjanja-tanja, kewadjibannja hanjalah menoeroet perintah sadja. Waktoe perkawinan itoe si gadis ta' perloe, demikian djoega kaboelnja tidak perloe diminta.

Djaoeh dan dekat kami ketahoei penanggoengan jang seng- sara, jang disebabkan oléh roekoen Islam, jang amat memoe- dahkan kewadjiban si laki-laki, tetapi sangat menjedihkan dan mentjelakakan si perempoean! Perempoean-perempoean telah diboeat sedemikian dan hal itoe ta' dirasanja, kata orang jang segala „tahoe.” Kalau hal itoe tiada setoedjoé dengan pi- kirannja, mengapa ia membiarkan hal jang sedemikian itoe?

Biarlah saja ini seorang anak bangsa Djawa jang dibesarkan dalam pangkoean bangsa itoe, dan selaMa hidupkoe tinggal didoenia bangsa Djawa, berani menjatakan kepada toean, bahasa perempoean-perempoean bangsa Boemipoetera ada berhati ma- noesia djoega, hati jang dapat merasa dan menanggoengkan, seperti hati perempoean jang berboedi pekerti dinegeri toean. Tetapi disini hal itoe tinggal ditanggoengkan sadja oléh perempoean-perempoean dengan diam-diam, berserah diri ta' koeasa dan ta' koeat sekali-kali, karena meréka itoe ta' ada berkepandaian dan berpengetahoean.

Dalam hikajat nabi adalah ditjeriterakan begini: Soeami Fatimah pergi kawin sekali lagi, waktoe itoe Fatimah ditaniaï oléh nabi Moehammad, bagaimanakah perasaannja, karena soe- aminja beristeri seorang lagi. Fatimah mendjawab: „Ta' ada apa-apa bapak, sekali-kali ta' adalah apa-apa perasaankoe.” Waktoe ia berkata itoe Fatimah sedang bersandar pada seba- tang pohon pisang yang moela-moelanja berdaoen segar dan soeboer, tiba-tiba daoen pisang itoe mendjadi lajoe dan pohon- nja tempat ia bersandar itoe mendjadi angoes.

Sekali lagi nabi bertanja akan perasaan Fatimah. Fatimah- poen mendjawab lagi: „Ta' ada apa-apa, bapak, sekali-kali ta' apa-apa perasaankoe!” Nabi laloe memberi Fatimah sebidji teloei mentah, dan dimmtanja meletakkan teloer pada dada Fatimah. Kemoedian nabi meminta teloer itoe kembali serta dipetjahnja dan dilihatnja waktoe itoe teloer itoe telah masak! Semendjak itoe hati perempoean-perempoean sebelah timoer tiadalah beroebah-oebah. Hikajat jang diatas ini menerangkan djoega kepada kita betapa pikiran kebanjakan perempoean, tentang hak si laki-laki jang amat bengis itoe.

Banjak perempoean-perempoean memandang, bahwa mendjadi soeatoe kehormatanlah kepadanja, pandai menjabarkan diri dengan tiada mengoebah air moeka, bila doedoek berdekatan dengan isteri-isteri soeaminja jang lain, tetapi djanganlah ditanja apa jang tersemboenji dan teroekir-oekir dalam dadanja jang terloepoet sama sekali dari pada mata orang banjak, ialah: hati perempoean jang sangat disakiti, dan njawa sebagai njawa kanak-kanak jang ta' patoet berpenanggoengan dan kena siksa hidoep-hidoep.

Sekali lagi saja berkata, bahwa amat banjak penanggoengan jang ditanggoeng dengan kesedihan dan dahsjat dalam doenia perempoean bangsa Boemipoetera jang membawa meréka melarat. Penanggoengan meréka itoe jang saja pandang ketika saja masih ketjil itoelah jang moela², jang menerbitkan dan membangoenkan keinginankoe hendak memerangi kebiasaan hina itoe, jang roepanja terpandang 'adil, karena telah beroerat berakar dari doeloe kala. Oesaha kami adalah doea maksoednja, pertama akan bekerdja bersama-sama oentoek meninggikan daradjat bangsa kami dan menebas djalan oentoek saudara-saudara kami jang perempoean kepadang keadaan jang lebih bagoes, keadaan hak kemanoesiaan.

Kepada toean sekalian jang menaroeh kasih dan tjinta bagi tanah Djawa dan kepada pendoedoeknja, anak Djawa, kami pohonkan permintaan jang amat sangat: „Tolonglah kami menjampaikan tjita-tjita kami, kaoem perempoean.”

Berilah perempoean-perempoean pendidikan, boekakan hati dan pikirannja; dan toean sekalian jang mendjadi sahabat tanah Djawa, tentoelah toean akan mendapat penolong-penolong jang tangkas dalam pekerdjaan toean jang berat, bagoes dan moelia itoe, ja'ni: kesopanan, pengetahoean dan daradjat jang tinggi dari soeatoe bangsa!

Adjarlah meréka sesoeatoe kepandaian, soepaja meréka itoe ta' lama lagi tinggal mendjadi barang rampasan, ta' ada berdaja, bila orang jang melindoenginja, berkehendak akan mengawinkannja. Perkawinan itoe kalau sekiranja ia beranak, akan menghamboerkan dia dan anak-anaknja itoe kedalam loerah ketjelakaan itoe. Kami telah banjak melihat kemelaratan dalam doenia perkawinan bangsa Djawa, hal itoe ialah disebabkan oléh kare­na hak laki-laki orang Islam jang sangat bengis itoe. Doeka hati perempoean dalam perkawinan jang demikian dan kemelaratan anak-anak jang toemboeh sebab perkawinan jang demikian, membakar hati kami, dan djalan itoe mentjamboek kami akan melawani hal keadaan itoe!

Hanja seboeah sadja djalan tempat kami lari akan melepaskan diri dari pada hidoep jang sedemikian, jaïtoe si gadis itoe wadjib sanggoep berperang mentjari penghidoepan sendiri.

Beloem seorang djoega perempoean jang memboeat sedemikian, ataupoen jang berani memboeat sedemikian! Karena maloe besar, bila anak gadis tidak dikawinkan, demikianpoen djika seorang perempoean tinggal tidak bersoeami.

Tjita-tjita kami ialah apabila kami ada berkepandaian jang tjoekoep boléh mengadakan seboeah sekolah oentoek anak-anak gadis kepala-kepala negeri, maka disekolah itoe akan kami adjarkan lain dari pada pengetahoean biasa jang bergoena oentoek hidoep setiap hari, ialah 'ilmoe kesopanan, jang meninggikan pikiran dan menjoetjikan hati.

Dapatkah akan terdiri seboeah sekolah jang sedemikian? Kami berani mengatakan „boléh”. Meskipoen kebanjakan kepala-kepala negeri jang telah mengirim anak-anak gadisnja sekarang pergi beladjar kesekolah, hanjalah oentoek pemoedjikan dirinja sadja, karena meréka ta' maoe kalah oléh kawan sedjawatnja jang lain, dan sekali-kali boekanlah sebab ia insaf akan goena peladjaran perempoean-perempoean oentoek si poenja diri sendiri dan orang sekaliannja; tetapi hal itoe tiadalah kiranja mendatangkan keroegian bagi doenia perempoean, karena makin lama makin banjak poela kepala-kepala negeri dan orang besar-besar jang betoel-betoel berkehendak akan pendidikan jang bébas oentoek anak-anak gadisnja. Sekolah-sekolah Goebernemén dan partikoelir dapat menjatakan kebenaran perkataan jang diatas ini. Sedangkan Soesoehoenan Solo telah mengirim anak-anak gadisnja kesekolah. Ditanah Priangan jang soeka madjoe itoe, jaïtoe ditempat anak-anak perempoean sekarang soedah mendjadi kebiasaan pergi bersekolah, telah diboeka orang lagi seboeah sekolah partikoelir oentoek anak-anak pe­rempoean bangsawan, jang dibantoe oléh Pemerintah. Disitoelah anak-anak gadis regén-regén bersekolah beramai-ramai, terpisah dari roemah orang toea meréka itoe.

Banjak orang toea-toea jang soeka sekali hendak menjoeroeh anak-anak gadisnja beladjar kesekolah, tetapi tidak membiar menjampaikan maksoed itoe, karena meréka itoe ta' senang hatinja mengirim anak-anak perempoeannja kesekolah, jang dalamnja anak-anak perempoean beladjar bersama-sama sadja dengan anak-anak laki-laki.

Akan menggadji seorang goeroe perempoean Belanda datang keroemah terlampau mahal oentoek orang kebanjakan, dan hanjalah satoe-satoe orang sadja jang sanggoep melakoekan pekerdjaan jang semahal itoe; soenggoehpoen demikian adalah seorang wedana, tidak „terpeladjar" dan tidak kaja, telah berani menggadji seorang goeroe perempoean Belanda oentoek mengadjar tjoetjoenja jang perempoean dalam roemahnja.

Doeloe adalah seorang iboe jang moeda jang telah menjoeroeh soeaminja berdjandji, waktoe ia sedang sakit keras dan hendak meninggalkan doenia, bahwa bila si soeami berpangkat jang lebih tinggi kelak, si soeami akan menjampaikan tjita-tjita si isteri, ja'ni: „Akan menjerahkan anaknja perempoean pergi kesekolah Belanda."

Kami telah beberapa kali memperkatakan perkara itoe dan tjita-tjita oentoek perempoean-perempoean jang boléh tegak sendiri, dan jang sanggoep mentjari penghidoepan sendiri, dengan isteri kepala-kepala negeri. Sekaliannja itoe mempertegoeh pengharapan dan kepertjajaan kami, bahwa akan menjampaikan tjita-tjita itoe; pokoknja, hanjalah melangkahkan langkah jang pertama, artinja wadjiblah ada hendaknja soeatoe tjontoh jang bermoela sekali dahoeloe dan apabila hal itoe roepanja betoel-betoel bergoena entoek hidoep bersama-sama dan dapat disesoeaikan dengan hal jang lain-lain, pastilah keadaan itoe akan ditoeroeti oléh orang lain.

Tentoe adalah anak-anak gadis lain jang berpikir dan merasa seperti kami, dan jang soeita djoega mematah dan memoesnahkan rantai dan belenggoe jang menegoehkan 'adat, jang mengikat perempoean-perempoean orang Islam. Meréka itoepoen sekaliannja sedang berhenti poela sekarang dimoeka pintoe: „Beloem ada lagi perempoean jang memboeat sedemikian?"

Sebab itoe mestilah ada satoe tjontoh jang pertama!

Sekarang adalah seorang kepala negeri jang telah memohonkan permintaan kepada Directeur v. O. E. en N., soepaja anaknja jang perempoean boléh diterima disekolah dokter. Bapa dan anak jang berbahagia! Si anak itoe tentoelah akan mendjadi soeatoe kebadjikan besar nanti oentoek tan ah airnja. Saja harap, jang si anak itoe akan menjampaikan maksoednja dengan soenggoeh-soenggoeh!

Adikkoe Roekmini, soeka benar gambar-menggambar; tjitatjitanja jang besar, ialah hendak memasoeki sekolah tinggi menggambar, soepaja dapat ia mempergoenakan dirinia kelak, boeat menghidoepkan kembali segala kepandaian anak Boemipoetera. Boekankah kepandaian anak negeri itoe soeatoe djalan poela pergi kepadang kemadjoean dan keselamatan anak negeri?

Djikalau sekiranja disekoiah tinggi menggambar itoe ia tidak doedoek pada tempatnja, artinja ta' tjoekoep ketjakapannja oentoek beladjar disana, ia akan pergi beladjar kesekolah mengoeroes roemah-tangga, soepaja nanti ia dapat mengadjarkan harga wang kepada anak-anak gadis jang akan mendjadi perempoean, ja'ni soeatoe peladjaran jang sangat bergoena sekali oentoek doenia bangsa Boemipoetera. Sedangkan Pemerintah telah bermaksoed hendak mengadjar pegawai-pegawai Boemipoetera berhémat. Tetapi apakah paédahnja Pemerintah memaksa si laki-laki menjimpan wang, kalau isterinja, orang jang memegang oeroesan roemah-tangga, ta' tahoe akan harga wang itoe?

Adikkoe dan saja akan bekerdja bersama-sama.

Jang kami soekaï lagi, soepaja dalam sekolah jang kami kehendaki itoe diadjarkan poela: pengadjaran keséhatan dan penjakit, dan kepandaian paloet-memaloet orang loeka!

Pengetahoean itoe soeatoe pengetahoean jang lajak kepada kami dan sangat bergoena dalam hidoep bersama-sama. Tiaptiap orang lambat laoennja mestilah akan melajani orang sakit, dan mémanglah mendjadi soeatoe kesedihan kepada kita melihat kekasih kita menanggoeng kesakitan, sedang kita dalam hal itoe ta' tahoe bagaimana ichtiar akan meringankan kesakitan itoe. Pengadjaran tentang keséhatan, penjakit dan paloet-memaloet orang loeka, itoelah pengadjaran jang wadjib dimasoekkan kedalam bahagian pendidikan. Berapa banjak ketjelakaan jang tidak akan terdjadi, atau banjak jang boléh dikoerangi kesakitannja, djikalau sekiranja dari dahoeloe-dahoeloe orang telah mengadjarkan pengetahoean jang bergoena itoe kepada laki-laki atau perempoean-perempoean jang maoe mempeladjarinja.

Kami sekali-kali tidak bermaksoed akan mendjadikan bangsa Djawa bangsa Djawa-Eropah oléh karena meréka diberi pendidikan jang bébas; tjita-tjita kami hanjalah hendak memberi meréka itoe barang jang bagoes, jang asalnja dari bangsabangsa lain, akan penambah sipat-sipat jang bagoes, jang ada pada meréka sendiri, dan boekanlah poela akan penghalau sipat-sipat meréka jang telah lazim, tetapi teroetama akan memperbaiki sipat-sipat jang ada itoe! ........................................................................................................................................

Alangkah besar soekatjitakoe membatja permoelaan kata toean dalam karangan toean jang bernama „Land en Volk van Java" (Tanah dan bangsa Djawa).

Hal itoe sangat meriang dlan membesarkan hatikoe, tatkala saja membatja kata-kata jang gembira, jang mengoeraikan dan memaparkan kebagoesan tanah airkoe dan............dan memboekakan goetji wasiat jang berisi dengan keboeroekannja. Perasaan jang berbahagia lagi berkoeasa kerap kali baroe dapat menghiboerkan kami, apabila kami ada diloear, dipadang jang loeas dan bébas, koernia Allah.

Terdjaoeh, djaoeh dari toetoer kata orang banjak jang doengoe dan bebal. Berhati dan berpikiran sendiri dalam oedara jang sedap, dibawah langit jang hidjau, dekat laoetan jang lébar dihadapan kami, dan dibelakang kami daoen njioer jang melambai-lambai. O, disitoelah perasaan kami jarig berbahagia berlipat ganda!

Kerap kali terbit dalam pikirankoe jang sangat loba: „Ja Allah, biarkanlah saja sendiri hidoep dalam oedara jang soetji, djaoeh dari rioeh dan rendah, djaoeh dari berdjenis-djenis perkara, hanja sendiri sadja dengan 'alam dan kalboekoe! Itoelah loba, sebenar-benarnja loba! Salah sekali, sebab kemaoean jang demikian boekanlah maksoed hidoep kami, kami wadjib hidoep bersama-sama dan bertolong-tolongan dengan sesama manoesia jang lain. Memperbagoes hidoep, itoelah hadjat kami sebenarnja.

Tetapi sekarang saja telah terlaloe lama menggoda toean, toean tentoe adalah bekerdja jang lain, jang lebih bergoena dari pada mendengarkan pertjakapan seorang gadis Djawa, jang bersedih hati berlebih-lebihan.

4 September 1901 (VIII).

O, kami ta' dapat, kami ta' maoe pertjaja, bahwa hidoep kami akan berpenghabisan jang biasa dan soesah seperti hidoep beriboe-riboe orang jang lain jang dahoeloe dan jang kemoedian dari pada kami. Tetapi kadang-kadang roepan ja sebagai barang jang moestahil! Kadang-kadang maksoed jang kami tjintaï benar-benar itoe roepan ja seakan-akan sampai, dan tiba-tiba boekan boeatan djaoeh antaranja dari kami.

Sekali-sekali adalah hati manoesia jang sedang diajoen dan diempaskan kian kemari oléh sjak dan waham, bertanja: „O, Allah, apakah artinja kewadjiban?"

Mengoerbankan diri bernama kewadjiban, dan memenangkan diri bernama djoega kewadjiban. Boekankah moestahil doea perkara jang mémang berlawanan, kedoeanja sama-sama ber­nama dan berarti kewadjiban?

„Teroes", teriak soeatoe soeara jang njaring dalam hatikoe „Teroeslah perangi kehendak dan keinginan toean, karena menoeroet kemaoean meréka jang toean tjinta dan sajangi, dan karena meréka jang mentjinta dan menjajangi toean, sebab peperangan toean jang seperti itoe memoeliakan kemanoesiaan. Teroeslah!"

Kemoedian berboenji poela soeatoe soeara jang lain, sama-sama koeat dan keras: „Pergilah bekerdja oentoek menjampaikan tjita-tjita toean, bekerdjalah oentoek waktoe jang akan datang, bekerdjalah oentoek keselamatan beriboe-riboe hamba Allah, jang telah boengkoek dliimpit oléh bermatjam-matjam oendang jang ta' 'adil dan oléh pengertian jang lantjoeng tentang boeroek dan baik, pergilah , pergilah, tanggoengkan dan berperanglah, ja, bekerdjalah soenggoeh-soenggoeh oentoek keselamatan jang kekal!" Kewadjiban manakah jang tertinggi? Kewadjiban jang pertama atau jang achir?

Kelobaan selaloe saja pandang sebagai kedjahatan jang sekedji-kedjinja, jang terdapat didoenia ini, dan jang saja bentjii benar, demikian poela bersipat tidak terima kasih. Dan hal jang lain jaïtoe tjita-tjita kami, telah mendjadi satoelah dengan hidoep kami. Kami ta' dapat hidoep dengan ta' ada bertjita-tjita, dan kamipoen ta' dapat poela hidoep dengan ketiadaan tjinta kasih sajang dari meréka jang kami tjinta dan sajangi itoe.

Bilangan meréka tidaklah banjak, jang sebenar-benarnja mengerti dan ma'loem soeatoe dengan jang lain, sebagai bapakoe mengerti dan ma'loem kepadakoe, biarpoen meréka itoe berhoeboeng sedekat-dekatnja, karena sedarah dan sedaging. Amat banjak kesesoeaian dan kesamaan sipat-sipat dan kemaoean ka­mi berdoea, dalam segala hal kami soeka-menjoekaï dan sajangmenjajangi, dan hanjalah dalam soeatoe hal sadja kami ta' da­pat sesoeai. O, mengapa maka sedemikian, dan apakah sebabnja itoe? 'Agaknja benarkah seperti kata orang, bahasa didalam 'alam jang loeas dan lébar ini ta' adalah didapat doea boeah benda jang seroepa benar², dan ta' adalah poela doea orang manoesia jang semata-mata sama sipatnja? O, bapakkoe jang tertjinta, kita kedoea sama-sama mengetahoei betapa kita timbal balik kasih-mengasihi, kami tahoe benar-benar, bahasa djalan jang telah dipilih oléh anak-anak perempoean toean banjak bertaboer dengan doeri, tetapi toeanpoen tahoe djoega, o, kekasihkoe, bahwa dalam hal itoe boekanlah kegilaan hati jang membimbing kami, dan jang kami pergantoengi ialah tjita2 kami dengan toeloes ichlas kami, seoempama kami mempergantoengi toean; mengapa, mengapakah kiranja maka djalan jang telah soekar dan soesah itoe, toean persoesah lagi dengan keizinan toean, jang selaloe toean tahan oentoek kami itoe?

Bahwa hidoep kami tiada akan beroentoeng, kalau sekiranja kami tiada mendapat berkat dari toean, toeanpoen telah tahoe, demikianpoen kalau tjita-tjita kami ta' dapat kami sampaikan.

Berkat rahmat toean, tentoelah dimoeka kami selaloe akan bertjahaja, dan djalan jang sangat soekarnja nistjaja akan tertempoehlah! Bapak, bapakkoe, mengapakah toean ta' maoe mengizinkan kami dalam hal jang satoe itoe?

Tjinta itoe mahakoeasa, dan telah berzaman-zaman diingat dan dimasjhoerkan. Tjinta antara kita kedoea amat besar. O, tjinta jang sangat moelia, dan jang telah atjap kali mendjatoehkan air matakoe, berilah kami berkat kerdjamoe: hapoeskanlah perselisihan sipat kami itoe, padoelah sipat itoe mendjadi satoe!

Saja sangat mengasihi bapakoe, njonjapoen tahoe sendiri, tetapi kasih bapak kepada kami lebih besar lagi. Saja lekas kesal, tidak sabar, ja, pandaknja: „peradjoek." Tetapi betapa sabar bapakkoe menahan tingkah ragamkoe! Ta' pernah saja mendengar sepatah kata jang kasar atau pedih. Bapak selaloe berkata manis dan lemah lemboet! Oléh karena itoelah dapat saja merasaï kasihnja jang tiada berhingga itoe! Betapa lamanja telah laloe, tatkala saja menjesakkan kepoetoesan perkara kami, melihatlah bapak kepada koe dengan pemandangan jang amat berdoekatjita. Matanja jang bersoesah hati itoe adalah seolah-olah seperti hendak bertanja: „Hendak lekas benarkah engkau maoe meninggalkan dakoe, o, anakkoe?"

Ketika itoe segeralah saja palingkan moekakoe, saja ta' maoe menéngok mata jang setia dan jang koekasihi itoe, saja hendak menegapkan dan ta' maoe melemahkan diri.

Hati sajapoen hampir hantjoerlah rasanja, tatkala kami berdoea doedoek berhadapan, sambil bapak memangkoekoe dengan kedoea belah tangannja dan bertanja: „Wadjibkah diperboeat benar-benar sedemikian? Ta' dapatkah dioebah lagi? Wadjibkah meréka itoe semoea seperti engkau? Ta' boléh dioebah lagi?" Sekaliannja terasalah kepada kami masing-masing dengan air mata berlinang-linang dipipi, pada waktoe kami bertentangan itoe.

Tatkala itoe sangatlah beratnja penanggoengankoe diatas doenia. Hal itoe kedjadian beberapa hari sebeloem bapak sakit. Kemoedian setelah bapak semboeh, berkatalah boenda kepadakoe: „Wahai anakkoe, sabarkanlah dirimoe!" „Saja ta' dapat menjabarkannja," djawabkoe dengan soeara jang piloe.

Sedjak itoe boendapoen ta' pernah lagi memperkatakan hal itoe diengan saja. Asal sadja bapak mengizinkan kami, maka boendapoen toeroetlah poela memberikan berkat dan rahmatnja kepada kami. Meréka sekalian kasih dan sajang kepada kami, karena hal itoelah poela maka peperangan kami mendjadi lebih dahsjat.

Penanggoengan............penanggoengan............ta' lain dari pada penanggoengan jang kami masoekkan kedalam segala hati meréka, jang amat setia dan kasih itoe!

30 September 1901 (VIII).

Ditanah Priangan banjak perempoean-perempoean dan gadis-gadis jang telah bersekolah dan pandai bertjakap bahasa Belanda. Kebanjakan meréka jang berkenalan dengan kami bertjakap bahasa Belanda dengan kami. Senang sekali! Betoel amat bersoekatjita kami disitoe berkenalan dengan bangsa dan kaoem kami sendiri. Pergaoelan dengan meréka itoe membesarkan hati, bébas dan tiada kakoe. Meréka itoe gemar bersoeka-soekaan, bersenda goerau dan tersenjoem-senjoem!

Apa jang saja lihat dan saja dengar dalam perdjalanankoe itoe, senantiasa mengoeatkan pikirankoe, bahwa kalau manoesia itoe hanja berpikiran tinggi sadja, beloem tjoekoep oentoek hidoep bersama-sama, lain dari pada itoe manoesia wadjiblah poela ada mempoenjaï soeatoe 'ilmoe jang lebih dalam jang akan menolong dan membawa manoesia ketempat jang haroes ditoeroetnja. Dekat ketadjaman otak wadjiblah hadir kesoetjian hati, kalau tidak demikian, tentoelah 'adat kesopanan tidak dalam, melainkan tinggal dikoelit sadja.

..............................................................

O, djanganlah dibangoenkan djoega tjita-tjita, sia-sia sadja, karena pasti ia akan mati, dan demikian djoega djanganlah dikenangkan poela hendak bermimpi, karena mimpi itoe telah kita ketahoei boléh tiba-tiba menjadarkan orang dengan bengis. Itoe soeatoe lial jang bengis dan ganas! O, alangkah besarnja niatkoe hendak mempoenjaï kepandaian jang sempoerna hanja dalam soeatoe bahasa sadja, jaïtoe bahasa sendiri atau bahasa Belanda, soepaja dapat saja benar-benar mengoeraikan segala jang saja pikirkan dan rasaï, tentang sekalian jang menjoekakan menghérankan saja, atau tentang sekalian jang menjakiti hatikoe, seperti ketjelakaan jang dimoeliakan dan dipergantoengi oléh bangsakoe ja'ni: kelobaan si laki-laki dalam hal memiliki dan memerintah perempoean, dan kelemahan si perempoean dalam hidoep bersama-sama, karena koerang pengetahoean meréka itoe, dan soepaja dalam segala hal itoe dapat diberi ke'adilannja! Saja adalah mempoenjaï pikiran jang keras dan tadjam tentang tjita2 itoe. Kadang-kadang amat gatal djari saja héndak menoelis segala boeah pikirankoe itoe kepada orang tempat kepertjajaankoe, demikian poela hendak menampalkannja kemoeka orang jang patoet mengetahoeinja. Tetapi apakah paédahnja sekalian itoe? Tentoelah orang akan mengangkat bahoenja sadja mendengarkan itoe, jang lain lagi akan mentertawakan, dan jang kebanjakan tentoelah tidak akan mengindahkan hal itoe. Sebab dikiranja pekerdjaan orang gila atau poesoeng!

Barangkali lebih baik saja tiada mengetahoei bahasa itoe dengan sepertinja, soepaja ta' dapat saja memboeat tjitatjita, jang saja soekaï dengan bahasa itoe. Siapa tahoe betapa kedjahatan jang akan diterbitkan oléh péna orang jang keras kepala, jang beloem banjak penanggoengannja, dan dalam hal itoe maksoed jang baik boléh djadi boeroek.

Mengetahoei bahasa itoe dengan sebenar-benamja tiadalah akan banjak goenanja bagikoe déwasa ini, karena saja ta' boléh berseroe keras-keras. Setelah segala kesengsaraan jang terseboet diatas ini, hendak saja kabarkan poela, jang akan menjenangkan hati njonja.

Beloem berapa lamanja jang laloe datanglah bertandang njonja dan toean Quartero dengan seorang kemendoer lain keroemah kami. Waktoe itoe toean-toean itoe memperbintjangkan seorang regén jang dikenal baik oléh kemendoer lain itoe. „Seorang jang sangat terpeladjar,” katanja kedengaran oléh kami dan sebentar lagi ia berkata: „Tidak, ia ta' beristeri, tetapi ia ada beristeri seorang perempoean jang boekan djodohnja, ta' dapat dibawanja kemédan, sebab isterinja itoe seorang perempoean anak orang kebanjakan sadja, dan dengan perempoean itoe ada beranak doea orang. Ia ta' bermaksoed lagi akan beristeri, ia ta' soeka mengawini radén ajoe, karena ia ta' maoe mentjeraikan perempoean itoe, atau ta' soedi mendjadikan isterinja itoe seorang perempoean jang tidak berhak dalam roemah.

Salah soeatoe dari perkara itoe tentoelah akan menjakiti hati perempoeannja itoe, dan ia ta' soeka memperboeat pekerdjaan jang sedemikian.”

Hatikoe terboeka tatkala saja mendengar tjeritera itoe, sambil berpikir, kalau demikian adalah djoega roepan ja laki-laki jang baik dalam doenia bangsa Djawa! Patoet dipoedji, boekan? Njonja Quartero mentjeriterakan kemoedian dari itoe kepada kami, bahwa ia dan soeaminja tiba-tiba memandang kepada kami, tatkala meréka itoe mendengar tjeritera itoe, dan kedoeanja sama-sama berpikir: „Adakah pertjakapan itoe didengar oléh anak-anak gadis itoe? Alangkah tingginja kehormatan regén jang terseboet dalam hati meréka itoe!" Ja, kamipoen sangat menghormati regén jang seperti itoe. Kami berharap soenggoeh-soenggoeh jang regén itoe akan tinggal tetap seperti itoe dan sedikitpoen ta' akan soeka mengoebah kepoetoesan pikirannja jang bagoes itoe.

Sekarang kami dengan girang hati hendak berkenalan dan bertjampoer gaoel dengan regén itoe, kami berharap jang maksoed itoe akan lekas sampai.

Kaoem moeda jang berpikir demikian, baik laki-laki atau perempoean wadjib lekas memperhoeboengkan tali salatoe'rrahim soeatoe dengan jang lain. Tiap-tiap orang mémang dapatlah memboeat sesoeatoenja, oentoek meninggikan nama dan kesopanan bangsa kami, tetapi apabila kami sepakat serta menjatoekan kekoeatan dan bekerdja bersama-sama, tentoelah akan mendapat hasil lebih banjak.

Dalam kata sepakat itoelah tersemboenji kekoeatan dan kekoeasaan.

11 October 1901 (I).

Hai sahabatkoe jang setia, sekaranglah akan saja tjeriterakan kepadamoe tentang hal ihwal maksoed kami, memaparkan hal itoe tentoelah karena kepertjajaankoe penoeh kepadamoe.

Djalan-djalan jang terboeka bagi kami oentoek mentjari penghidoepan sendiri sambil boléh mempergoenakan diri kami oentoek hidoep bersama-sama, ialah mendjadi dokter, doekoen beranak, goeroe, pengarang, ahli dalam perkara memboeat patoeng-patoeng. Mémang adalah lagi djalan-djalan lain, jang terboeka bagi kami oentoek mentjari penghidoepan diri sendiri, tetapi djalan itoe tiadalah kami maoe toeroet dan ingini, karena ia tidak bergoena oentoek bangsa kami. Apalah gerangan paédahnja oentoek bangsa kami, djika kami perempoean-perempoean djadi pembantoe apotheker, toekang boekoe, toekang kawat, djoeroetoelis pada bermatjam-matjam kantor dan lain-lain sebagainja?

Kerdja-kerdja dan hidoep jang berhoeboeng dengan kerdja itoe tiadalah menarik hati kami. Kami maoe bekerdja hendak mentjari penghidoepan sendiri sambil hendak mempertinggi kedoedoekan kemanoesiaan bangsa kami, dan boedi pekertinja. Kami ingin hidoep jang tjoekoep dan sempoerna. Engkau telah tahoe, bahwa pada Pemerintah ada bermaksoed lagi, jang sedang dioeraikan oléh Directeur van O. E. en N. jaïtoe maksoed akan mendirikan sekolah-sekolah oeroesan roemah-tangga oentoek anak-anak perempoean Boemipoetera dan oentoek pertjobaan akan didirikan sadja dahoeloe seboeah sekolah bagi anak-anak gadis kepala-kepala Boemipoetera. Pada tahoen jang laloe, tatkala kami sendiri mendengar maksoed jang baik itoe, dari moeloet padoeka toean itoe sendiri, maka bertanjalah isterinja, kalau-kalau saja soeka mendjadi goeroe pada sekolah jang terseboet itoe. Saja mendjawab, bahasa saja menjoekaï benar pekerdjaan itoe, tetapi saja ta' sanggoep mendjabatnja, sebab saja beloem beladjar oentoek mendjabat pekerdjaan itoe, itoelah sadja alangannja. Waktoe itoe njonja jang terseboet mendjawab, jang soeaminja soeka mengangkat saja mendjadi goeroe disekolah itoe, teroetama ialah akan membimbing hati anak-anak itoe dan membangoenkan tingkah lakoe meréka itoe jang baik. Disekolah itoe saja wadjib bertjampoer gaoel dengan anak-anak itoe sebagai saudaranja jang tertoea, dan akan mendjadi tjontoh kepada meréka itoe. Itoe soeatoe pangkat jang moelia, tetapi saja ta' boléh disalahkan, sebab saja ta' maoe mendjabat pangkat itoe; alangannja sebab saja tiada berkepandaian jang disahkan (menoeroet oendang-oendang). Oentoek mendjalankan djabatan goeroe itoe, njonja itoe berkata poela, kalau sekiranja saja soeka benar hendak beladjar oentoek djadi goeroe itoe, maka saja haroes pergi beladjar pada salah satoe sekolah Normaal di Betawi atau ditempat jang lain, barang beberapa lamanja oentoek mengambil diploma. Dan hal itoe boekanlah mendjadi soeatoe keberatan. Sekarang bergantoenglah pekerdjaan itoe kepada kemaoeankoe lagi.

Jang bapakkoe menjoekaï hal itoe, engkaupoen telah tahoe. Tentoe saja akan pergi ke Betawi, disitoe segala bantoean dan pertolongan oentoek menjampaikan hadjatkoe itoe, soedahlah poela didjandjikan oléh directie 1) sekolah menengah oentoek anak-anak perempoean kepadakoe. Dengan directie itoe baroe sekali sadja kami bertemoe dan bertjakap-tjakap. Kebaikan hatinja, seorang jang baroe kami kenal, sangat meriangkan hati kami. Jang ia lekas menjajangi pergerakan kami itoe sangatlah poela mengoeatkankoe. Sjoekoerlah! Dimanakah saja boléh dapat bantoean dan pimpinan, jang lebih baik lagi dari pada seorang nona, jang telah mendjadi kepala pada seboeah sekolah menengah? Tiada ditjari dan tidak disangka-sangka, telah djatoehlah soeatoe pertolongan jang amat besar diatas pangkoeankoe. Saja amat gembira, merasa dirikoe sebagai terbang diawan jang tinggi dan menjangka bahwa saja akan berangkat ke Betawi ta' lama lagi, boléh djadi dalam sepekan doea pekan ini atau selambat-lambatnja dalam seboelan doea lagi.....

Sajapoen telah mentjeriterakan kepadamoe, bahwa kami sekali-kali boekanlah orang berada, soenggoehpoen bapakoe bergadji besar, tetapi ia wadjib lagi banjak mengeloearkan belandja, sehingga gadjinja jang besar itoe hanja tjoekoep oentoek kami hidoep sederhana, dan akan memberi saudara-saudarakoe laki-laki pendidikan jang baik. Anak laki-laki dalam segala hal wadjib ditolong lebih dahoeloe! Sajapoen telah memikirkan djoega tentang keberatan dalam perkara wang itoe, karena itoelah saja telah bermaksoed hendak mengoebah toedjoean dan haloeankoe, jaïtoe hendak pergi ke Sekolah Dokter di Betawi, sebab keberatan oentoek beladjar mendjadi goeroe itoe terlaloe besar; oentoek menjampaikan maksoed itoe haroes bapakkoe mengeloearkan wang dalam setahoen kira-kira seriboe doea ratoes roepiah, ja'ni sebanjak gadji bapakkoe dalaam seboelan; hal itoe boekanlah perkara ketjil menilik keperloean oentoek roemah tangga kami, jang sebesar itoe. Akan beladjar djadi dokter ta' goena orang mengeloearkan wang sedikit djoeapoen, tetapi sajang moerid-moerid jang diterima disitoe hanjalah anak laki-laki sadja; moerid-moerid perempoean sampai sekarang beloem pernah diterima. Sekalian keperloean peladjaran oentoek djadi dokter, semoea ditanggoeng oléh Pemerintah. Moerid-moerid mendapat roemah tempat tinggal, dan diberi oeang

1) Nona E. van Loon. tiap-tiap boelan oentoek membajar makan, pembeli pakaian dan mendapat pertolongan dokter dengan tiada membajar.

Ketika saja di Betawi saja tanjakan kepada Directeur van O. E. en N., kalau-kalau anak-anak perempoean boléh diterima disekolah jang terseboet, karena sekolah itoe masoek pendjagaan Departeménnja. Toean Mr. A. boekan ta' soeka, melainkan soeka benar, ia bergirang hati akan maksoedkoe itoe; keberatannja moerid² perempoean wadjiblah hendaknja tinggal diloear sekolah. Tjita-tjitakoe meminta kepada Pemerintah, soepaja saja diterima di Sekolah Dokter, dengan perdjandjian jang saja akan mendapat hak, betoel-betoel seperti hak jang diperoléh moerid-moerid laki-laki dalam sekolah itoe. Tiap-tiap orang moedahlah memikirkan, kegoenaan dokter perempoean itoe, apalagi oentoek perempoean-perempoean anak negeri, karena bodohnja, lebih soeka ia mati dari pada badannja diraba oléh seorang dokter. Kepala Departement van Onderwijs dengan segala soeka hati akan menolong permintaankoe itoe, tentoe besarlah harapankoe, jang Pemerintah akan mengaboelkan permintaankoe itoe.

Saja selaloe menjoekaï kepandaian dokter itoe, hanjalah saja takoet, karena lamanja beladjar disitoe. Oentoek orang jang beloem ber'oemoer doea poeloeh tahoen, bila beladjar lamanja toedjoeh tahoen, menoeroet timbangankoe, ta' adalah alangannja; tetapi bila 'oemoer orang itoe telah léwat dari doea poeloeh tahoen, menoeroet pikirankoe adalah agak lama waktoe itoe. Dan lagi anak gadis jang telah sampai 'oemoer wadjib setiap hari doedoek diantara anak-anak laki-laki jang ber'oemoer 13-18 tahoen, dan beberapa lamanja kemoedian akan mendjadi seorang perempoean toenggal dalam laki-laki jang sebanjak itoe, koeranglah menarik hatikoe. Tetapi sekalian hal itoe, hanjalah perkara ketjil sadja, moedah dapat saja hapoeskan. Tetapi adalah lagi alangan jang lain. Bapak dan sahabat kenalankoe ta' menjoekaï hal itoe; masing² adalah dengan sebabnja. Bapak mengatakan ta' maoe, karena saja sadjalah nanti seorang anak perempoean didalam koempoelan laki-laki dan boedjang² jang banjak itoe — hal jang seperti itoe beloem pernah terdjadi disini; dan sahabat kenalankoepoen ta' soeka, sebab meréka itoe chawatir, bahwa perasaan jang koeat oentoek peladjaran itoe, barangkali ta' ada kepadakoe. Mendjadi dokter mémanglah satoe kerdja jang baik, tetapi kerdja itoe ta' dapatlah dikerdjakan oléh tiap2 orang. Meréka jang beladjar mendjadi dokter perloe ada kepadanja, kemaoean jang koeat, kekerasan hati dan perasaan jang tetap. Itoelah jang dikoeatirkan oléh sahabat kenalankoe, tetapi saja dalam hal itoe tiadalah takoet. Menoeroet pikiran bapak, pekerdjaan goeroelah jang sebagoes-bagoesnja oentoek kami, demikian poela pikiran sahabat-sahabatkoe di Betawi. Menoeroet timbangan meréka itoe lagi, kerdja goeroe itoelah jang amat bagoes dan pantas sekali oentoekkoe, sepadan benar dengan tjita-tjitakoe. Dan dimanakah lagi saja boléh lebih baik, dapat memaparkan tjita-tjitakoe, lain dari pada mendjadi seorang pendidik anak² gadis, jang kelak akan mendjadi perempoean dan boenda dalam hidoep bersama-sama. Dalam tangan si anak itoelah terletak keadaan jang akan datang, dan ditangan si boenda tergenggam keadaan si anak itoe. Bila saja mendjadi pengarang tentoelah banjak dapat saja bekerdja oentoek pendjelmakan tjita-tjitakoe dan mempertinggi kedoedoekan kesopanan bangsakoe; dan kalau saja mendjadi goeroe hanjalah sedikit sadja padang tempat saja bekerdja, tetapi saja boléh dengan segera dapat mendidik meréka itoe, dan padang jang sedikit itoe tentoelah lama-lama boléh mendjadi loeas dan kembang, dan ditoeroet orang, asal sadja tjontoh jang diberikan disitoe tjontoh jang baik.

Engkau tahoe jang kesoekaankoe ialah membatja kitab-kitab dan dalam itoe kenang-kenangankoe, soepaja kesoekaankoe itoe dapat mendjadikan saja seorang jang berarti tentang oesaha dalam 'ilmoe bahasa. Tetapi orang ta' dapat mengerdjakan doea kerdja dalam soeatoe waktoe, itoelah sebabnja maka ta' ada harapankoe akan mendjadi goeroe, ja'ni goeroe jang saja kehendaki, jang sanggoep menadjamkan pikiran si anak, dan menimboelkan boedi pekerti jang baik, goeroe jang sepandjang hari mestilah mengindahkan si anak itoe, dan dalam itoe hendak beroesaha lagi oentoek 'ilmoe bahasa. Saja soeka bekerdja satoe sadja, tetapi saja' maoe memboeat kerdja itoe dengan sebaik-baiknja. Sekarang kedoedoekankoe antara doea benda jang soetji, Stella. Bila saja mendjadi dokter atau jang lain, agaknja ta' oesahlah saja meninggalkan kerdja jang sangat saja sajangi itoe ja'ni: „pendjilat péna!”

Tetapi menoeroet pikirankoe pengadjaran dan pendidikan jang dipertjajakan orang kepadakoe, itoelah kerdja jang amat soetji dan memberi berkat, sehingga karena itoe saja ta' bersenang hati mengerdjakannja, bila saja merasa, bahwa saja ta' tjakap melakoekan kewadjiban itoe........ ja'ni kewadjiban jang saja sendiri tahoe, mestilah dilakoekan oléh seorang pendidik jang tjakap. Sekiranja mendjadi goeroe disekolah oeroesan roemah tangga, tentoelah sepandjang hari saja mesti berdjinak-djinakan dengan anak-anak, dan malam haripoen, ja, sampai laroet malam, tentoelah saja beloem akan bébas, karena anak-anak itoe telah dipertjajakan kepadakoe. Kepertjajaan mendatangkan kewadjiban jang besar, dan mendjadi goeroe disekolah itoe artinja menerima penanggoengan jang amat berat. Barangkali menoeroet pikiranmoe ingatankoe dalam hal itoe terlampau pandjang, tetapi ta' dapat saja oebah ingatan itoe dan saja kira mendjadi soeatoe kesalahanlah, bila saja berani memikoel pendidikan anak-anak, ja'ni meréka jang menggenggam keadaan jang akan datang, sebab saja mengingatkan, bahwa saja ta' tjakap berboeat kerdja jang sebesar itoe, moelia dan soetji pada pemandangankoe. Sajapoen tiadalah poela akan bersenang hati akan mendapat poedjian dari pada kepala-kepalakoe, bila kerdjakoe itoe tiada sesoeai menoeroet kehendak hatikoe.

Tjita-tjita bapakkoe dan sahabat kenalankoe, ialah djika sekiranja saja benar-benar hendak mendjabat sesoeatoe djabatan dan maoe bekerdja oentoek keperloean orang banjak, maka wadjiblah saja mendjadi goeroe kepala pada seboeah sekolah perempoean. Dan engkau, Stella, oentoek mendjadi apakah saja, jang baik dalam pikiranmoe? Dan djalan mana jang patoet saja toeroet? Katakan kepadakoe dengan hati jang toeloes ichlas, keloearkanlah pertimbanganmoe seterang-terangnja dalam hal ini, dan dari padamoe ta' lain jang saja harapkan hanjalah sekalian jang baik sadja. Engkau selaloe menjatakan kepadakoe jang engkau seorang sahabatkoe jang baik dan toeloes hati, sekarang engkau boeatlah djoega sedemikian itoe.

Adalah djalan lain lagi jang terboeka oentoek kami. Adalah seorang dokter pendéta beloem berkenalan benar dengan kami, jang ternama lagi amat moelia, telah kerap kali mendengar hal kami dari sahabat kenalan kami. Pada soeatoe hari atas kemaoeannja sendiri, telah mengoendjoekkan dirinja kepada kami, menerangkan, bila mana kami soeka hendak beladjar kepadanja oentoek mendjadi doekoen beranak, maoelah ia mengadjar kami dengan tiada membajar oeang sekolah. Pada pihak lainpoen adalah datang poela pertolongan jang sedemikian kepada kami. Dalam hal itoe sangatlah kami mengoetjapkan terima kasih! Engkau tentoe telah mendengar atau membatja peri hal orang Boemipoetera jang beragama Nasrani di Modjowarno dalam residénsi Soerabaja? Dalam rapor „Maatschappelijk Werk in Indië” (Pekerdjaan bersama-sama di Hindüa), dari rapat-rapat Pertoendjoekan peroesahaan. Perempoean, hanjalah terseboet nama dokter pendéta 1) itoe, demikian poela di Modjowarno amat mashoer namanja. Engkau tentoe telah kerap kali mendengar, bahasa doekoen beranak amat bergoena sekali ditanah Hindia. Pada tiap-tiap tahoen djika dipoekoel rata-rata, adalah kira-kira 20.000 perempoean ditanah Hindia jang mati beranak, dan adalah kira-kira 30.000 anak-anak mati waktoe lahir, karena tiada mendapat pertolongan dari doekoen beranak. Dalam hal itoe masih banjaklah oesaha jang boléh kami kerdjakan, oentoek

1). jaïtoe Dr. H. Bervoets. berboeat djasa dan paédah bagi saudara-saudara kami dalam hidoep bersama-sama.

Kami soenggoeh menjoekaï sekali kerdja doekoen beranak itoe; tetapi tentoelah kami akan berdoesta bila kami berkata, bahwa mendjadi doekoen beranak itoe telah soeatoe tjita-tjita kami. Soenggoehpoen demikian mendjadi doekoen beranak itoe mémanglah seriboe kali lebih baik dari pada tinggal bergantoeng sadja kepada kaoem keloearga, apalagi dari pada perkawinan jang terpaksa.

Dari bapak kami telah mendapat izin pergi ke Modjowarno, oentoek beladjar mendjadi doekoen beranak, kalau sekiranja djalan-djalan jang lain tidak dapat kami tempoeh lagi. Kaoem keloearga jang lain sekali-kali ta' menjoekakan kerdja itoe, karena menoeroet pikiran meréka itoe kerdja doekoen beranak itoe amat hina bagi tangan kami, anak orang bangsawan!!! Sahabat kenalan kamipoen tiada akan bersoekatjita, bila kami menoeroet djalan itoe, tetapi meréka ada mempoenjaï sebab jang lebih moelia, ja, sebab jang lebih tinggi. Menoeroet timbangan meréka, sangat soesah bagi kami bekerdja seperti itoe, karena kami ada menaroeh tjita-tjita jang lain. Pada hal jang sebenarnja boekanlah meréka ta' soeka jang kami pergi ke Modjowarno, sekali-kali tidak, menoeroet pemandangannja kerdja doekoen-doekoen itoe soeatoe kerdja jang tinggi dan moelia, tetapi maksoed kami hendak mendjadi tjontoh dan mendjadi soeri teladan itoe, boléhkah dapat kami sampaikan dengan tjara demikian? Sedangkan di Eropah jang pendoedoeknja telah terpeladjar, disanapoen orang masih menghinakan kerdja doekoen beranak itoe, apalagi ditanah Hindia, jang pendoedoeknja masih gila akan kehormatan dan kemoeïiaan, tentoelah meréka itoe ta' dapat menghargakan kerdja jang baik itoe dengan sepatoet-patoetnja.

Tentoelah meréka itoe akan memandang pangkat itoe hina; apa-apa jang ta' tinggi, ta' bertjahaja dan ta' haroem selaloe dipandang oléh bangsakoe koerang, ta' ada berharga.

Engkau tentoe mengerti jang kami sendiri tiada akan menghinakan kerdja itoe, tetapi oentoek diri kami haroeslah kami mengindahkan keadaan itoe djangan mendjadi sesalan kelak. Kami jang maoe memboekakan djalan oentoek kebébasan dan hidoep tegak sendiri oentoek perempoean-perempoean bangsa Djawa! Tjontoh jang akan kami berikan wadjib sesoeai dan sepadan dengan orang lain. Barang sesoeatoe jang dipandang orang hina tentoelah tidak akan ditoeroet orang. Bila kita berniat jang orang lain hendaknja menoeroeti djedjak kita, ha­roeslah tjontoh jang kita berikan itoe soeatoe benda jang baik dan menghérankan orang, serta memberahikan orang akan

meniroenja. Dalam hal itoe boekanlah kita mengingatkan ke

DJALAN KE DJAPARA DENGAN POHON KENARI SEBELAH-MENJEBELAH.

hendak kita sendiri sadja, tetapi patoetlah kita ingat benar akan keadaan bangsa, jang hendak kita adjari dan kita beri tjontoh itoe.

Pada masa sekarang ditanah Belanda dan teroetama di den Haag telah timboel soeatoe gerakan, jang hendak menghidoepkan dan menerbitkan kembali kepandaian anak Hindia jang telah lenjap. Perserikatan „Oost en West”, ialah toenas dari „Pertoendjoekan peroesahaan Perempoean.” Engkau tentoe telah mendengar hal keadaan perserikatan itoe, jang teroetama kerdjanja ialah hendak memperhatikan roepa² keadaan Hindia. Perserikatan itoe ada mempoenjaï soeaióe afdleeling oentoek 'ilmoe kepandaian dan afdeeling itoe dipimpin oléh beberapa orang pandai-pandai, ahli dalam 'ilmoe kepandaian.

Afdeeling 'ilmoe kepandaian itoe bermaksoed hendak mengirim orang pandai-pandai (tentang perkara patoeng) pergi ketanah Hindia, akan membantoe dan memperbaiki 'ilmoe kepandaian anak Hindia, teroetama kepandaian membatik, jang sekarang tidak sedjati lagi, karena telah ditjampoeri oléh kepandaian bangsa asing, bangsa Eropah dan lain-lain, jang meroesakkan dan meroentoehkan kepandaian asal bangsa Hindia itoe. Kesoekaan orang ditanah Belanda, soepaja kepandaian bangsa Hindia diterbitkan oléh kemadjoean pertoendjoekan kepandaian bangsa Timoer dan Barat. Ditanah-tanah jang lain kepandaian bangsa Hindia, lebih-lebih kepandaian batik-membatik, moelaïlah dikenali dan diketahoei orang.

Saja menjangka, jang saja telah mentjeriterakan kepadamoe, bahwa Roekmini ada berotak baik dan tjakap oentoek mempeladjari perkara gambar-menggambar; tjita-tjitanja senantiasa hendak mendjadi pandai-gambar. Oentoek pekerdjaan itoe haroes ia beladjar ditanah Eropah, tetapi sajang hal itoe ta' dapat dilakoekannja.

Dengan wang kami sendiri ta' sanggoeplah kami menolong menjampaikan tjita-tjita adikkoe itoe. Tahoekah engkau kemana kami hendaknja meminta tolong? Kami bermaksoed hendak memperhoeboengkan tali salatoe'rrahim dengan perserikatan „Oost en West” dan meminta pertolongan perserikatan itoe, soepaja adikkoe dapat menjampaikan tjita-tjitanja jang bagoes itoe, sehingga ia dengan pertolongan perserikatan „Oost en West”, atau perserikatan jang lain dapat memasoeki sekolah tinggi gambar-menggambar, loekis-meloekis di den Haag, dan nanti setelah tammat peladjarannja ia boléh mengoesahakan dirinja oentoek kepandaian bangsa kami. Siapakah jang boléh lebih baik mengoesahakan dirinja oentoek hal keadaan kepandaian bangsa Djawa, lain dari pada anak bangsa itoe sendiri, jang mémang ada menaroeh tjinta sedjak ketjilnja, akan kepandaian bangsa Boemipoetera? Karena Roekmini seorang anak dari pada bangsa Djawa sendiri, maka dapatlah ia memasoeki sekalian tempat, jang ta' dapat dimasoeki oléh bangsa Eropah, biarpoen orang itoe berniat baik kepada bangsa Djawa. Kami adalah mengenal beberapa orang diantara pengoeroes-pengoeroes „Oost en West” dan afdeeling 'ilmoe kepandaian itoe. Bila pertjobaan kami ini ta' berhasil, maka Roekmini bermaksoed hendak beladjar mendjadi doekoen beranak. Ia maoe mendjadi pandai gambar atau doekoen beranak, tetapi apa djoeapoen jang akan diboeatnja, ia maoe memperboeat kerdja itoe dengan sebaik-baiknja. Oléh sebab itoe bila nasibnja telah menjoeroehnja mendjadi doekoen beranak, oentoek mentjari penghidoepannja, dan akan memberi paédah kepada orang banjak, ia amat soeka berdjerih pajah mempeladtjari 'ilmoe itoe ditanah Eropah. Dinegeri Belanda tentoelah dapat 'ilmoe itoe dipeladjarinja dengan setjoekoep-tjoekoepnja, dan apabila tammatlah peladjarannja, tentoelah 'ilmoenja itoe besar sekali faédahnja bagi perempoean-perempoean disini.

Dokter-dokter disini dapat mengadjarnja hanjalah oentoek mendjadi doekoen beranak, jang selaloe mesti bekerdja dibawah pengadjaran seorang dokter. Pada pemandangan bangsa kami, jang beloem mempoenjaï tjita-tjita jang besar dan boeah pikiran jang tinggi, ja'ni bangsa jang hanja pandai memoeliakan keindahan dan kebagoesan sadja, besarlah perbédaannja bagi meréka, bila Roekmini beladjar disini atau beladjar di Eropah oentoek mendjadi doekoen beranak itoe. Bila ia berdiploma dari Eropah, orangpoen tiadalah akan memandang rendah kerdjanja, dan meréka itoe tentoelah soeka menoeroet kerdjanja itoe. Dalam hal itoe kami hendak meminta pertolongan kepada Professor Hector Treub di Amsterdam dan Dr. Stratz di den Haag, jaïtoe meréka jang kerap kali telah memperbintjangkan tentang pertolongan jang patoet diberikan kepada perempoean-perempoean jang sakit beranak di Hindia, soepaja karena pertolongan itoe beriboe-riboe manoesia tiap-tiap tahoen akan terlepas dari pada bahaja maoet. Dalam madjelis persidangan Tweede Kamer, kalau saja ta' salah perkara itoe telah dioeraikan djoega oléh toean van Kol. Kabarnja toean itoe akan datang ketanah Hindia, saja berharap soepaja saja diapat bertemoe dan bertjakap-tjakap dengan dia. Kakakkoe tahoe benar kepadanja.

Pemerintah ditanah Hindia telah berhadjat akan mengadakan peroebahan jang baik atas hal keadaan jang boeroek itoe. Segala dokter ditanah Djawa jang soeka mengadjar perempoean-perempoean jang maoe beladjar oentoek mendjadi doekoen beranak akan mendapat oeang bantoean tiap-tiap boelan dari Pemerintah. Dan perempoean-perempoean itoe selama beladjar itoe, mendapat poela oeang bantoean dari Pemerintah oentoek pembajar séwa roemah dan lain-lain, dan setelah meréka itoe memboeat oedjian, maka diberilah gadji oléh Goebernemén.

Maksoed adikkoe Roekmini, djika telah tammat peladjarannja di Eropah oentoek doekoen beranak itoe, akan mendirikan seboeah sekolah oentoek mengadjarkan kepandaian doekoen itoe. Akan kepandaian dokter-dokter jang memberi peladjaran tentang hal itoe disini, tentoelah tidak dapat ditjatjat, tetapi apakah goenanja dan artinja kepandaian itoe, kalau dokter dokter itoe ta' dapat menerangkan peladjarannja kepada moerid-moeridnja dengan sempoerna, karena si goeroe dan si moerid masing-masing hanja mengerti dalam bahasanja sendirisendiri? Hampir sekalian dokter-dokter disini betoel mengetahoeï bahasa anak negeri ja'ni bahasa Melajoe, tetapi sedikit, ja, amat sedikit benar, bahasa itoelah djoega jang dipakai dokter-dokter itoe bila ia bertjakap-tjakap dengan anak negeri. Bahasa Djawa hampir ta' ada seorangpoen dokter jang mengerti. Diantara orang-orang Djawa jang sebanjak itoe, hanjalah amat sedikit poela, jang mengerti bahasa dan bertjakap Melajoe. Tahoekah engkau sekarang betapa kesoesahan dokter-dokter itoe bertjakap bahasa Melajoe, ja'ni bahasa jang amat sedikit diketahoeinja, akan menerangkan apa-apa kepada moerid-moeridnja, perempoean-perempoean dan anak-anak gadis dari désa, jang sedjak dari ketjilnja ta' pernah mendapat pengadjaran, dan ta' kenal serta ta' mengerti soeatoepoen bahasa asing, ketjoeali bahasanja sendiri?

Sekalian kesoesahan itoe tentoelah akan hilang lenjap, bila orang jang mendjabat pangkat oentoek mengadjar perempoean-perempoean Djawa mendjadi doekoen beranak itoe, mengerti benar-benar bahasa anak negeri.

Karena Roekmini sendiri anak Djawa, itoepoen boléh poela menolong menjampaikan maksoed itoe lebih lekas. Bangsa Boemipoetera selaloe setia kepada orang-orang bangsawan bangsanja, dan apa-apa jang diboeat oléh bangsawan, jang dihormati oléh anak negeri, moedah diterima dan dipertjajaï oléh meréka itoe.

Pada 24 hari boelan October berhentilah saja menoelis soerat ini, sekarang saja moelaï lagi menghoeboengnja. Kartoepos jang saja kirimkan sementara itoe kepadamoe, telah mengabarkan betapa soesah hal keadaan jang telah menggoda kami, dan sekarang beroentoeng kami karena kesoesahan itoe ta' ada lagi. Jang Roekmini dahoeloe sakit keras, engkaupoen telah tahoe. Telah doea kali njawanja seakan-akan bergantoeng pada sehelai ramboet, tetapi sekarang dengan pertolongan Allah ia telah moelaï semboeh, dan setiap hari adalah bertambah séhat, sehingga pada hari ini ia telah pergi keloear. Bagaimana kami bersoekatjita dan betapa kami meminta terima kasih karena kesemboehannja itoe, ta' dapatlah saja katakan kepadamoe. Adikkoe Kardinahpoen telah berdjalan-djalan poela sampai-sampai seperempat djam lamanja, dan moekanja jang poetjat dan koeroes dahoeloe itoe, sekarang telah moelaïlah berwarna. Soenggoeh banjak benar kesoesahan kami sekali ini.

Dimana-mana djoeapoen sekarang hawa negeri koerang séhat, karena moesim panas jang amat sangat. Wahai tanah jang malang, itoelah jang toean tanggoengkan, lain dari pada bermatjam-matjam penjakit jang berbahaja? Oléh karena moesim panas jang amat sangat itoe hampir sekalian sawah diseloeroeh negeri kami mendjadi roesak binasa. Di Grobogan ta' djaoeh dari sini dalam kesoesahan jang besar sekali, sebab dilanggar bahaja kelaparan, dan anak negeri Demak sekarang takoet boekan boeatan menanti kedatangan moesim penghoedjan, jang menenggelamkan negeri itoe tiap-tiap tahoen; dan disana sawah jang tidak mendjadi, karena dilanggar panas, ta' koerang 26000 H.A.; dan dalam hal itoe dinegeri itoe sekarang berdjangkit poela penjakit koléra amat sangat. O, tanah jang malang, dalam moesim kemarau, engkau tjelaka karena kekoerangan air, dan moesim penghoedjan engkau melarat terbenam karena kebanjakan air! Ta' oesah saja pandjangkan lagi tentang kesengsaraan itoe, biarlah saja hoeboeng teroes tjeriterakoe pada empat belas hari jang laloe.

Adikkoe Kardinahpoen maoe mendjadi goeroe djoega dan pengadjaran jang disoekaïnja, ialah kepandaian oeroesan roemah-tangga dan masak-memasak. Maksoed kami selaloe akan tinggal bersama-sama dan bekerdja bersama-sama, soepaja kami dapat sekoetoe menjampaikan hadjat kami jaïtoe: hendak meninggikan kesopanan bangsa kami. Bila nasib kami baik, kami bersama-sama akan memboeka seboeah sekolah, tempat mengadjarkan segala pengadjaran seperti disekolah rendah dan ditambah lagi dengan kepandaian: djahit-mendjahit, oeroesan roemah-tangga dan lain-lain sebagainja; lagi poela akan diadjarkan disitoe kepandaian membatik, menggambar d.1.1. atau 'ilmoe doekoen beranak.

Oentoek beladjar mendjadi goeroe dalam 'ilmoe oeroesan roemah-tangga dan masak-memasak haroeslah orang pergi kenegeri Belandla. Sekolah jang sedemikian ta' ada disini. Keinginan Kardinah jang teroetama sekali ialah moesik dan itoelah tjita-tjitanja jang dihati ketjilnja benar dan itoelah sebabnja maka ia selaloe 'asjik mengoesahakan dirinja mempeladjari moesik itoe, tetapi maksoed itoe sekali-kali ta' dapatlah disampaikannja. Adikkoe jang boengsoe itoe telah memboeangkan tjita-tjitanja itoe, dan mengambil maksoed jang lain. Ia akan merasa beroentoeng, bila tjita-tjitanja jang lain itoe dapat mendjelmakan dirinja. Ia berkehendak benar-benar akan menolong meninggikan kedoedoekan kehormatan bangsanja. Djika ia mendjadi goeroe dalam peladjaran oeroesan roemahtangga, banjaklah jang akan dapat diboeatnja. Makin lama makin banjak Pemerintah memperlihatkan kesoekaannja, soepaja anak negeri dan pegawai-pegawainja bersipat hémat.

Karena hal keadaan oeroesan roemah-tangga tergenggam dalam tangan perempoean, maka patoetlah orang lebih dahoeloe moelaï mengadjar perempoean bersipat hémat, soepaja sipat itoe boléh kembang dalam bangsanja. Apakah paédahnja laki-laki diadjar berhémat itoe, kalau sekiranja perempoean jang mendjaga roemah-tangga ta' mengenal harga wang? Itoelah sebab jang akan kami hadapkan kepada Pemerintah, bila kami memohonkan permintaan soepaja Kardinah diadjar mendjadi goeroe dalam oeroesan roemah-tangga, soepaja nanti sanggoeplah ia memberi pengadjaran tentang kepandaian itoe ditanah Djawa. Adikkoe itoe maoe memikoel beban jang berat itoe dengan bahoenja, akan mengadjar perempoean-perempoean dan iboe-iboe pada waktoe jang akan datang, ditanah Djawa, soepaja meréka itoe pandai berhémat dan tahoe akan harga oeang.

Oentoek dirikoe sendiri saja boléhlah madjoe disini, artinja mengambil diploma disini sadja; tetapi beladjar di Eropah tentoelah lebih baik dari pada di Hindia, karena di Eropah orang dapat lebih moedah mempertinggi pikiran dan memperloeas pemandangan dan sebagainja.

Lebih-lebih masa sekarang Pemerintah telah memperlihatkan betapa ia mengindahkan kesopanan dan kepandaian pegawai-pegawainja, hal itoe njata sekali waktoe mengangkat regén-regén baroe-baroe ini, ja'ni Pemerintah telah memilih doea orang moeda, meskipoen menoeroet sepandjang atoeran jang biasa, meréka itoe tidaklah masoek bilangan waris, karena meréka boekanlah kaoem keloearga regén jang digantikan itoe ...............menoeroet sepandjang atoeran biasa bapak digantikan oléh anaknja, dan bila si bapak ta' beranak laki-laki atau ta' beranak jang tjakap oentoek menggantikannja, maka boléhlah diangkat seseorang dari kaoem keloearga regén jang berhenti itoe............ Tetapi regén-regén jang baroe diangkat itoe, karena terpeladjar dan telah menerima pendidikan ditanah Eropah.

Sekalian itoe menjatakan, bahwa pada Pemerintah adalah tersimpan maksoed jang moelia hendak memadjoekan dan mempertinggi kedoedoekan kehormatan tanah Hindia, teroetama oentoek bangsa Djawa dan lebih-lebih bangsawan-bangsawan Boemipoetera, jang kebanjakan akan mendjadi pegawai negeri, diberi lebih dahoeloe 'ilmoe kepandaian dan pengadjaran jang haroes ditaroehnja.

Toean Abendanon telah berkata: „Ta' oesahlah diperkatakan lagi, bahwa doenia Boemipoetera tidaklah akan lekas madjoe kemoeka, kalau sekiranja perempoean-perempoean bangsa Boe­mipoetera selaloe tertinggal dibelakang. Setiap hari sepandjang waktoe telah njata, bahwa kemadjoean perempoean itoe soeatoe perkara jang penting oentoek kemadjoean soeatoe bangsa.”

Kebanjakan bangsa Boemipoetera masih enggan menjoeroeh anak-anaknja perempoean pergi kesekolah, karena disana lakilaki jang mengadjar. Sebab itoe goeroe-goeroe perempoeanpoen haroeslah poela ada disitoe.

Lima belas tahoen jang telah laloe Pemerintah mengirim empat orang anak moeda-moeda bangsa Boemipoetera dengan ongkos Pemerintah pergi beladjar kenegeri Belanda, dengan pendjagaan seorang goeroe kepala jang pandai; disana meréka itoe diadjar oentoek mendjadi goeroe. Meréka itoe soeka sekali pergi kenegeri Belanda oentoek beladjar mendjadi goeroe itoe, karena beladjar disana lebih banjak mendatangkan faédah dari pada djika meréka beladjar ditanah Hindia, dan soepaja nanti sanggoeplah meréka bekerdja oentoek kesopanan dan ke­ madjoean bangsanja, boekanlah kemaoean meréka sendiri, hanjalah kemaoean jang datangnja dari pada seseorang jang benar-benar soeka hendak memadjoekan tanah Hindia.

Keadaan kami berlainan dengan hal meréka itoe. Bagi kami ialah soeatoe kemaoean, keinginan hendak mempoenjaï „tjahaja” kemadjoean, jang keloear dari hati jang jakin, jang diterbitkan oléh kedoekaan hati sendiri, karena kasihan memikirkannja dan sama-sama merasa sedih dengan meréka jang sengsara dalam hidoep bersama-sama.

..................................................................

Akan melakoekan tjita-tjita kami itoe hanjalah kami menantikan izin bapak sadja lagi. Ma'afkanlah bapakkoe dalam hal itoe, Stella, karena ia chawatir melepaskan anak-anaknja kedalam soeatoe hal jang akan datang, jang beloem njata kepadanja. Orang jang mendjadi pemboeka djalan seperti kami ini, wadjiblah memerangi dan mena'loekkan segala sjak dan waham itoe lebih dahoeloe; bahwa hal itoe ta' moedah dan akan mendatangkan banjak ketjéwa dan doekatjita bagi kami, kamipoen ma'loemlah poela. Dan orang-orang toea dimanakah jang ta' gemar melindoengi anak-anaknja dari pada kedoekaan? Orang-orang toea dimanakah poela jang tidak akan berhati ketjoet dan berat membiarkan anak-anaknja kedalam doenia jang penoeh dengan peperangan dan ketjéwaan? Demikianlah nasibnja sekalian meréka jang mendjadi orang pemboeka djalan.

Saja ta' tahoe jang saja nanti betoel-betoel maoe pergi beladjar ketanah Belanda. bila sekiranja adalah orang menjoeroeh saja kesana. Hal itoe dahoeloe soeatoe tjita-tjita padakoe, dan sekarang iapoen masih demikian djoega, hendak pergi beladjar kenegeri Belanda itoe. Tahoen jang soedah tatkala kenang-kenangan itoe diperkatakan, dan saja akan disoeroeh beladjar diroemah, maka saja melawani maksoed itoe dengan sekoeat-koeatnja. Bila saja beladjar, saja maoe beladjar baik-baik, beladjar baik-baik itoe hanja dapat saja lakoekan dinegeri Belanda atau di Betawi. Negeri Belanda ta' dapat saja tjapai, kalau saja wadjib beladjar disana dengan oeang sendiri; achirnja negeri Betawilah jang tinggal dikepalakoe.

Diroemah tentoelah ta' dapat beladjar sebaik-baiknja, artinja sekali-kali ta' dapatlah saja mengoesahakan dirikoe benar-benar oentoek peladjarankoe; hal itoe sangat, ja, sangat bergoena sekali oentoek meréka jang telah ber'oemoer seperti saja ini. Kewadjiban dalam roemah dan kewadjiban menerima djamoe, tentoelah banjak akan merintangkoe dalam pengadjarankoe. Apabila saja ada diroemah, tetapi tiada bekerdja oentoek keperloean roemah, itoelah poela pekerdjaan jang moestahil. Djadi dengan hal jang demikian nistjajalah 'amat soesah. Hal itoe terdjadinja tahoen jang laloe, tatkala bapakkoe séhat dan koeat; sekarang bapakkoe tidaklah seséhat dan sekoeat itoe lagi, sajang!

Ma'afkanlah seorang anak gadis, Stella, kalau-kalau ia melepaskan maksoednja, bilamana ia ditolong orang akan menjampaikan hadjatnja itoe, jang mémang bertali kemoedian hari dengan keselamatan orang-orang lain, karena hati si gadis itoe ta' melepaskan bapaknja jang se'oemoer hidoepnja mendjadi soeatoe ketjintaan dan keberkatan kepadanja. Ia selaloe mengoetjapkan terima kasih kepada si bapak, si djantoeng hatinja itoe, sekarang didalam 'oezoer dan kerap kali sakit-sakit, djadi jang wadjib didjaga dan disajangi oléh si anak lipat ganda dari jang soedah-soedah.

Stella, saja ini seorang anak, saja ini seorang anak gadis dan boekanlah sadja perempoean jang semata-mata amat beringin memberikan dan mengoesahakan dirinja oentoek kerdja jang bagoes dan moelia, jang bergoena dan berkat bagi orang banjak; tetapi saja inipoen seorang anak jang jakin dan sangat sajang kepada bapakkoe jang sekarang telah toea dan beramboet poetih, jang telah mendjadi toea dan beramboet poetih karena memeliharakan anak-anaknja, dan diantara anak-anak itoe, sajalah barangkali jang sangat menjajanginja, karena tingkah lakoe kami banjak jang bersamaan, sebab kami sepikiran dan seperasaan.

Stella, engkau jang telah mengetahoei betapa kasih sajangkoe kepada bapakkoe dan lagi mengetahoei poela, bahwa tjinta itoe saja pandang sebagai seroean Allah kepada kita, dan engkau tahoe djoega betapa persangkoetankoe dengan adik-adikkoe, jang sangat koeatnja, tentoelah engkau akan mengerti poela betapa hébat peperangan dalam hatikoe, bila saja mesti memilih salah soeatoe dari pada doea djalan jang hendak koetoeroet: pertama tinggal dengan bapakkoe, bertjerai dengan adik-adikkoe dan mengabaikan sebahagian besar dari seroean Allah itoe atas dirikoe, atau saja tinggalkan bapakkoe dan pergi bersama-sama dengan adikkoe, serta menjerahkan dirikoe benar-benar kepada seroean itoe!

Bapakkoe sekarang koerang koeat, ia haroes selaloe didjaga dan selaloe dipelihara; mendjaga dan memeliharanja itoelah soeatoe kewadjiban bagikoe.

Katakanlah itoe perkara ketjil, tetapi o, Stella, saja sekali-kali tidaklah akan bersenang hati barang sekedjap mata djoeapoen dalam mengerdjakan soeroeh Allah, djaoeh dari bapakkoe, sedang sajapoen tahoe, bahwa bapakkoe jang koetinggalkan itoe dalam sakit-sakit dan selaloe wadjib ditolong!

Soetji, moelia kerdja jang ditakdirkan Allah kepada kami itoe, sebab menjoeroeh kami mengoesahakan diri oentoek hal keadaan jang besar-besar, oentoek meninggalkan kedoedoekan kemanoesiaan bangsa perempoean Boemipoetera jang senantiasa dalam teraniaja, ja, ringkasnja soepaja doenia Boemipoetera boléh berarti, dan arti itoe akan tinggal selama-lamanja; tetapi saja sekali-kali ta' dapatlah menanggoengkan kesedihan dalam hatikoe, apabila saja bekerdja dan beroesaha oentoek orang lain, dan dalam itoe bapakkoe jang telah toea itoe, jang teroetama berhak akan dirikoe, akan koebiarkan sadja menanggoeng kesakitan dan kesoesahan.

Satoe dari pada tjita-tjitakoe jang hendak saja kembangkan ialah: hormati segala jang bernjawa, hormati hak dan perasaannja. Takoetilah menjakiti orang lain, biar sedikit sekalipoen, dan takoetilah poela menjakiti itoe, meski dipaksa atau tidak dipaksa mengerdjakannja. Tjita-tjita itoe semata-mata dapatlah melindoengi sesama kita manoesia, ja'ni dengan sedapat-dapatnja kita melindoengi dia dari pada segala sengsara, dan dengan hal jang demikianlah kita boléh menolong memperbagoes hidoep meréka itoe. Itoelah soeatoe kewadjiban jang soetji dan moelia, jang bernama terima kasih. Maoekah bangsakoe mempertjajaï tjita-tjitakoe itoe djikalau sekiranja saja sendiri orang jang menasihatkannja, tidak mengerdjakan sebagai nasihat itoe? Kewadjiban anak kepada bapaknja ta' boléh saja moengkirkan, tetapi saja ta' boléh poela menjangkal kewadjiban jang wadjib saja lakoekan atas diri sendiri, lebih-lebih lagi djikalau kewadjiban itoe paédahnja boekanlah oentoek saja sendiri, tetapi bertali poela dengan paédah oentoek orang-orang lain. Adalah doea boeah kewadjiban besar jang berlain-lainan lagi wadjib saja kerdjakan; sekarang oepajakoe ialah akan menjatakan kedoea kewadjiban itoe dengan seboléh-boléhnja. Oepaja itoe oentoek sementara ialah, jang saja akan tinggal disisi bapakkoe, dan sementara itoe beladjarpoen tiadalah poela akan saja abaikan.

Diroemah dengan sedapat-dapatnja saja maoe beladjar sendiri oentoek mendjadi goeroe, ja'ni seberapa jang dapat dibantoe oléh kemaoean hati dan pikiran tetap. Akan mengambil diploma goeroe kepala wadjib orang menaroeh diploma goeroe bantoe serta soerat keterangan jang menjatakan, bahwa ia telah doea tahoen mengadjar disekolah. Saja sendiri telah lama memikirkan maksoed itoe, tetapi ketetapan maksoed itoe baroe saja dapat tatkala njonja Abendanon baroe-baroe ini telah menimboelkan poela maksoed itoe kepada kami. Sementara menanti kepoetoesan nasib kami jang bimbang itoe, maka kami bertigapoen telah moelaïlah beladjar sendiri. Bagaimana djoeapoen nasib adik-adikkoe itoe nanti, sekalian jang dipeladjarinja adalah goenanja oentoek hari kemoedian.

Telah doea boelan lamanja kami mendapat seorang goeroe perempoean diinegeri ini, jang telah bersahabait baik dan tjinta-mentjintaï dengan kami. Ia masih moeda, seorang anak gadis jang tjakap dan baik hati, jang telah meninggalkan kaoem keloearganja, kampoeng halamannja dan pergi kemari mentjari penghidoepannja sendiri. Ia kerap kali datang kepada kami, dan tatkala saja mentjeriterakan maksoed kami kepadanja, dengan segera ia soedi menolong kami dengan sedapat-dapatnja dalam segala hal. Lain dari pada diploma goeroe bantoe, ia ada poela mempoenjaï diploma bahasa Perantjis. Dengan segera ia pergi menanjakan kitab-kitab jang dipakai orang di Sekolah Normaal di Soerabaja dan di Betawi oentoek oedjian goeroe bantoe. Sekalian kitab-kitab jang ada padanja boléh kami pakai, dan kitab-kitab jang ta' ada padanja, akan kami terima dari njonja dan toean A.

Nanti saja maoe poela memboeat oedjian dalam bahasa-bahasa Boemipoetera, bahasa Djawa dan bahasa Melajoe.

Tetapi sajang sementara itoe datanglah penjakit menggoda kami, kalau tidak karena itoe tentoelah sekarang kami sedang 'asjik beladjar, dan didalam sakit itoe ta' dapatlah saja memboeka kitab-kitab itoe. Annie Glaser, itoelah nama goeroe jang terseboet tadi, ta' berapa lama lagi akan pindah dari roemah makan keroemah lain disini. Kalau tempatnja nanti telah teratoer, maka ia akan membantoe kami atau saja sendiri bekerdja. Adik-adikkoe jang malang itoe ta' dapat dan ta' boléh lagi bekerdja dengan tangan, apalagi bekerdja dengan otak. Meréka itoe ta' bersenang hati, bila ia ta' dapat mengerdjakan barang sesoeatoenja; tetapi apa jang hendak dikata, tangan dan otaknja masih lemah. Apa pikiranmoe mendengarkan sekalian maksoed-maksoed jang terbang tinggi itoe?

Djanganlah hendaknja engkau berkata: „Ni, Ni, pikiranmoe terbang terlampau tinggi”, kalau demikian senanglah hatikoe. Tahoekah engkau apa jang telah saja perhatikan bagi kebanjakan sahabat-sahabat kami? Meréka itoe mempoenjaï pengharapan terlaloe banjak kepada kami. Meréka mengarangkan bermatjam-matjam kepandaian kami, tetapi meréka membenarkan poela jang kami ta' mempoenjaïnja. Kadang-kadang kami haroes tertawa, karena keriangan hati meréka itoe. Pepatah Belanda jang mengatakan bahwa: tjinta itoe boeta atau memboetakan, sebenarnjalah. Sesoenggoehnjalah amat banjak pada sangka-sangka meréka itoe sanggoep boléh kami kerdjakan! Kami merasa benar-benar keketjilan kami, apabila sahabat kenalan kami itoe mengandjoengkan kami sampai kelangit. Ketjil, tetapi, o, betapa terima kasih kami atas kesajangan meréka jang terbit dari hati ketjilnja itoe. Seorang sahabat kami soeka sekali melihat saja bekerdja dengan péna oentoek meninggikan kedoedoekan kemanoesiaan bangsa kami. Saja haroes, katanja, mengeloearkan soerat minggoean atau soerat boelanan, jang isinja teroentoek bagi hal-ihwal anak negeri sadja, dan pada soerat kabar itoe haroeslah saja hendaknja jang mendjadi djoeroe-kabarnja; atau kalau tidak hendaklah saja mendjadi pembantoe soerat-soerat kabar atau soerat-soerat minggoean jang ternama ditanah Hindiia ini, dan dalam soerat-soerat kabar itoe mestilah saja mengarangkan roepa-roepa hal, jang wadjib membangoenkan dan menjadarkan bangsakoe jang masih tidoer njenjak itoe!!! Tidak benarkah apa jang saja katakan tadi, jang tjinta itoe memboetakan?

Djika saja telah mempoenjaï diploma goeroe bantoe, tentoelah saja wadjib keloear roemah akan pergi beladjar oentoek mengambil diploma goeroe kepala dan pergi mengadjar djoega kesekolah. Akan menjampaikan maksoed itoe, saja telah mendapat izin dari sekolah-sekolah gerédja di Betawi. Disitoe nanti saja memberi pengadjaran disekolah rendah, dan pembalas djasakoe saja dapat pengadjanan oedjian goeroe kepala, dan lagi dapat roemah, makan, pertolongan dokter, serta pakaianpoen ditjoetjikan orang poela. Tetapi oentoek itoe beloem ada waktoenja. Moela-moela mesti diambil diploma goeroe bantoe, dan kemoedian............ datanglah waktoe itoe, datanglah poela 'akal!

Soeatoe kenang-kenangan jang amat merawankan hati akan bertjerai dengan adik-adikkoe. Meréka itoe ta' bersenang hati karena itoe, dan sajapoen demikian poela, lebih-lebih djika memikirkan kalau-kalau permintaannja itoe diperkenankan. Tentoelah ia akan djaoeh dari pada kami, djaoeh dinegeri orang. Beroentoenglah karena ada kakak laki-lakinja disana, amat kasih kepada adik-adiknja, ta' oebahnja seperti saja. Kakak kami itoe amat menjoekaï dan setoedjoe dengan tjita-tjita kami, karena didalam tjita-tjita kami itoelah didapatnja kembali tjita-tjitanja sendiri. Kami telah memboeat perdjandjian jaïtoe, kalau ia telah tammat beladjar, ia akan tinggal didekat kami, akan bekerdja bersama-sama menjampaikan tjita-tjita kami itoe!

Kami berbesar hati mendengar, jang ia bertjita-tjita djoega seperti adik-adiknja perempoean. Hal itoe tambah memberanikan hati dan meninggikan nafsoe serta menolak kita kemoeka, soenggoeh seperti kekoeatan kegirangan dan kesajanganmoe poela kepada kami. Adalah poela seorang anak moeda, orang Eropah, jang kenal kepada kami karena boendanja sahabat kami. Ia bergirang hati dan bersoekatjita poela dengan maksoed-maksoed kami itoe. Keriangan hati jang toeloes dan kesoekaan jang soenggoeh dari sahabat kenalan kami, djaoeh dan dekat, itoelah jang mendjadi soeatoe bantoean jang besar bagi kami. Bantoean kesoetjian hati itoe amat bergoena kepada kami! Berilah saja selaloe bantoean itoe, o, Stella!


18 October 1901 (VIII).

Kadang-kadang kedjadianlah dalam hidoep kami, seolah-olah sekaliannja berkoempoel, akan mematahkan kekoeatan hidoep kami. Semoeanja sama-sama tiba, goeroeh dan topan toeroenlah dengan hébat serta kentjahgnja menimpa kami, seolah-olah ia berkata: „Soedjoed engkau, hai machloek jang hina, soedjoed sampai ketanah!” Hanjalah meréka jang keras hati dan tadjam pikiran jang sanggoep berdiri dalam angin topan jang sedemikian, dan jang dapat melawani kegalakan dan kekerasan kekoeatan doenia itoe.

Roepanja sekalian meréka jang keras hati dan tadjam pikiranlah jang kerap kali didatangi oléh sesoeatoe hal jang dinamakan orang: „boeroek nasib!” Bah, mengapakah saja berdoekatjita sekarang? Itoe tentoelah disebabkan karena saja dalam beberapa hari ini banjak melihat dan memandang kesengsaraan. O, dirikoe, orang jang hina ini, saja lekas menggigil dan gementar, djika saja seakan-akan merasa poekoelan tongkat jang tiba dibadankoe; bagaimanalah 'akalkoe akan meenjenangkan dan meriangkan dirikoe?

Njonja ta' boléh meninggalkan tanah airkoe sebeloem kami sekali lagi berdjoempa dengan njonja dan sebeloem..........njonja tahoe, bahwa anak-anak njonja ketiga ini.................beroentoeng, sebeloem kami sebenar-benarnja mendapat kemenangan dari meréka, jang hendak merendahkan kami ketanah, dan maoe mendjadikan kami manoesia jang bodoh dan ta' berharga. Tetapi kemaoean meréka itoe tiadalah akan laloe; meréka tentoe dapatlah mematahkan hati anak-anak njonja, tetapi memboedjoek kami sekali-kali tidak. Dengan pertolongan toean kedoea, kami mesti sampai ketempat jang kami toedjoei!

Disini adalah tiga orang anak gadis, jang hatinja mentjintaï dan menjajangi toean, serta setianja tegoeh kepada toean, hati ketiganja soenggoeh-soenggoeh mempertjajakan dirinja kepada toean! Tentoelah toean tidak sekali-kali akan meninggalkan kami, boekan? Meskipoen perantaraan jang mentjeraikan kita itoe amat djaoeh, tetapi perantaraan itoe mémanglah dapat diseberangi oléh kapal jang tangkas dalam beberapa pekan sadja. Waktoe ini, karena iapoen akan datang djoea, lebih baik tidaklah kami pikirkan.

Kami ta' dapat bersenang hati memikirkan, jang toean akan sekian djaoehnja dari kami, djaoeh jang ta' dapat kami tjapai lagi. Roekmini dan Kardinah telah bermaksoed tidak akan memperhoeboengkan tali salatoe'rrahim lagi; meréka ta' maoe menjajangi orang lain lagi, lain dari pada toean kedoea. Adik-adikkoe jang gila, siapakah orang jang boléh mengatakannja lebih dahoeloe bagaimana hendaknja kemaoean hatinja? Tjinta dan sajang datangnja tidak oléh sebab dipanggil; maoe ta' maoe tjinta dan sajang itoe mengikat hati kita dengan sekoeat-koeatnja.


20 November 1901 (VIII).

Jang sebenarnja sekali-kali ta' boléh kita mendjandjikan apa-apa, ketjoeali dengan dirinja sendiri, karena manoesia itoe ta' dapat mengetahoei lebih dahoeloe, apa jang akan terdjadi. Dengan hal jang demikian ta' adalah kita akan mengetjéwakan hati orang lain. Bagaimana sekalipoen toeloes dan ichlas perdjandjian itoe, dan bagaimanapoen kemaoean hati kita hendak menepati djandji itoe, tetapi alangan jang tidak disangka-sangka, oemp. sakit, boléhlah menghambat kita menepatinja. Bagi kami bangsa Djawa ada soeatoe kepertjajaan jaïtoe sipat jang tiada menepati djandjinja, ia nanti akan didatangi oléh oelar weling namanja. Oelar itoelah jang akan mengingatkan kepada meréka jang telah berdjandji itoe akan djandjinja. Bila meréka ta' lekas menepati djandjinja, maka datanglah poela kepadanja oelar welang namanja, jaïtoe oelar jang sangat bisa, jang gigitnja boléh memboenoeh. Bila hal itoe terdjadi, djanganlah nanti menjesal, djika meréka masih enggan djoega akan menepati djandjinja, karena tentoe adalah sesoeatoe ketjelakaan jang akan menimpa meréka jang moengkir djandji itoe. Hal itoe boléh kedjadian bilamana orang berdjandji ditempat-tempat keramat atau kepada orang keramat. Misalnja djika orang berdjandjikan boenga, doepa, kendoeri dll. kepada arwah orang-orang keramat. Oelar-oelar itoe ialah disoeroeh oléh arwah meréka akan mengingatkan orang, soepaja menepati djandjinja. Tetapi apalah goenanja saja mentjeriterakan kepertjajaan orang Djawa kepada njonja? Ma'aflah saja, sekalian itoe teringat sadja dalam hatikoe sedang menoelis.

Seharoesnja saja kena marah, karena saja telah lama berdiam diri, hal itoe teroetama ialah karena kelalaiankoe. Saja tidak bersenang hati atas dirikoe sendiri! Apa sebabnja saja boléh mendjadi semalas itoe dan ta' ada bernafsoe oentoek bekerdja, saja sendiripoen ta' mengerti. Hanjalah jang saja ketahoei, bahwa badankoe ngeri-ngeri sadja rasanja. Sakit benar-benarpoen saja tidak, betoel-betoel séhatpoen tidak poela, malas, segan, lelah dan djemoe, kosong sadja! — doekatjita — itoe dia!

Saja haroes mengoesahakan dirikoe dan bekerdja banjak-banjak. Itoelah jang sebenarnja; kerdja jang bergoena ada padakoe, demikianpoen kerdja jang koetjintaï. Sekarang kebodohankoe ialah: karena saja ta' boléh mendapat barang jang koekehendaki, maka meradjoeklah saja berpaling diri, dan doedoek termenoeng-menoeng memikirkan sekalian hal itoe. Semoeanja itoe mémanglah kelemahankoe, kelemahan jang besar sekali. O, alang-alangan meroesakkan dirikoe, jang setiap hari datang beroelang-oelang, sangat melelahkan sendi anggota! Lebih baik saja dipoekoel dengan tongkat dari pada menanggoengkan toesoek-toesoekan djaroem, jang tidak berhenti-hentinja itoe. Dalam beberapa hari ini banjak benar penanggoengan dan perasaankoe. Oerat-oerat saraf saja mendjadi ta' berketentoean djalannja, dokterpoen mengatakan: „bekerdja”. Sifatkoe jang mandjapoen meninggalkan saja, sekarang apa-apa jang telah timboel dikepalakoe, ta' moedah saja hilangkan,

mestilah saja pikirkan selaloe.

29 November 1901 (VIII).

Kami tahoe bahasa kabar jang diberitakan oléh soeratkoe ini akan mendoekatjitakan hati toean kedoea. Toean kedoea tentoe akan bersoeka hati mendengar, jang kami sekarang telah mendjadi sabar, meskipoen kedoedoekan hal ihwal kami beloem beroebah. Sekarang dikalboe kami ta' gelap lagi, damai dan sentosa telah merajap disitoe. Dalam gelap goelita itoe kami melihat soeatoe badan jang amat bagoes dan bertjahaja-tjahaja, sambil melambai-lambai kami dengan tangan jang ramah: hai tjita-tjita kami!

Sekarang tahoelah kami benar-benar, bahwa hal itoe ta' dapat kami djaoehi lagi, ia telah mendjadi satoe dengan kami. Bertjerai dengan dia menenggelamkan kami. Boekanlah hari ini, boekanlah poela kemarin sadja kami telah memikirkan, merasaï, menanggoengkan dan hidoep bersama-sama dengan hal keadaan kami itoe.

Soepaja kami boléh mengoebah pikiran dan perasaan kami, hendaklah orang memberi kami hati jang baroe, otak dan darah jang baroe oentoek toeboeh kami. Siapa jang telah mengenal njawanja ja'ni soeatoe benda jang hidoep dalam toeboeh manoesia serta telah mendengar dan mengerti akan seroean njawa itoe meminta „tjahaja” kemadjoean, ta' dapatlah lagi meloepakannja.

Apa jang telah njonja toeliskan kepadakoe, semoeanja telah saja pikirkan, rasaï dan tjobaï. Telah lama, lama doeloe sebeloem perdjoempaan kita, telah beberapa kali saja katakan kepada adik-adikkoe, meminta dan memohon kepada mereka, melepaskan dirikoe, dan sedikitpoen djangan hatinja bergantoeng kepadakoe.

Apakah saja, siapakah saja, saja anak gila jang tinggi hati, apakah sebabnja maka saja sabarkan memandang dan membiarkan adik-adikkoe pergi bersama-sama dengan saja? Saja jang mendjalani djalan-djalan jang 'adjaib dan beloem dikenal, jang moelanja haroes membawa saja kesoerga, tetapi jang sebenarnja sekarang membawa saja kenaraka. Pergi kenaraka mémang lebih lekas dari pada kesoerga, karena naraka itoe lebih dekat dan moedah ditjapai, tetapi soerga amat djaoeh dan soekar didekati.

„Betoel,” kata adik-adikkoe: „Meski toean sendiri, meskipoen orang lain, ta' sanggoeplah memasoekkan bermatjam-matjam perasaan dengan sempoerna dan sampai tinggal diotak dan dikepala kami, djikalau sekiranja kami sendiri tidak telah ditakdirkan Allah akan mendapatnja. Biarlah kita sama-sama pergi kesoerga ataupoen kenaraka!”

Wahai, kekasihkoe jang setia, jang sebenarja tidaklah engkau jang beladjar kepadakoe hanja saja sedjak dahoeloe sampai sekarang masih mendjadi moëridmoe. O, alangkah banjaknja jang telah engkau adjarkan kepadakoe!

Dimanakah boléh djadi sekalian itoe kalau sekiranja kami tiada sepikiran dan seperasaan? Sekaliannja, lahir dan batin bekerdja bersama-sama menjatoekan kami. Selama hidoep kami selaloe kami bersama-sama. Sebagian besar dari pada bilangan oesia kami itoe haroes diboeangkan, karena waktoe itoe hidoep pertjampoeran kami, hanja roepanja sadja jang baik; tetapi enam tahoen jang kesoedahannja amat besar harganja dan baik diperhatikan benar. Hati meréka jang telah sajang-menjajangi amat sangat, biarpoen dalam sekedjap mata, ta' dapat ia diloepakan; apalagi waktoe jang lamanja enam tahoen, selaloe hidoep dengan setia dan sepakat dan berkasih-kasihan. Keenam tahoen itoe sepoeloeh kali lebih harganja dari pada harga jang sebenarnja.

Setiap hari kami sama-sama melihat, dan sama-sama mendengar barang sesoeatoenja, dan sama-sama poela memperkatakannja. Dalam segala hal kami sepikiran, sekesoekaan dan seperasaan. Kami membatja soerat-soerat kabar, soerat-soerat boelanan dan kitab-kitab jang sama dan seroepa. Kami perkatakan, paparkan dan bertoekar pikiran tentang segala hal jang telah kami batja. Orang-orang toea kami bergirang hati melihat kami sepakat, serta memberanikan hati kami benar-benar, soepaja tiap-tiap boeah pikiran itoe, boekannja diperkatakan sadja, tetapi lebih-lebih haroes diperboeat dan dilakoekan djoega. Kesoekaan hatinja atas sepakat kami itoe amat besar, sehingga orang-orang toea itoe kadang-kadang telah berlakoe jang koerang 'adil kepada orang-orang lain, karena hendak melebihkan kami bertiga dari pada meréka itoe.

Betoel-betoel soeatoe 'adat jang amat siallah, perkawinan pada bangsa kami terdjadinja tidak dengan setahoe si anak gadis. Kalau seorang perempoean akan kawin, jang bergoena ialah izin dari bapa, paman atau saudara jang laki-laki perempoean itoe. Apabila toenangannja akan mendjabat kaboel, sekali-kali ta' goena dihadirinja. Hanjalah diminta ia datang menghadiri itoe, kalau ia tiada berbapak, berpaman atau bersaudara laki-laki.

Meréka jang melindoengi kami boléhlah mengawinkan kami dengan siapa jang disoekaïnja, dan hanjalah dalam soeatoe hal sadja orang toea kami ta' boléh memaksa kami kawin, jaïtoe apabila si laki-laki itoe bangsanja koerang dari pada kami. Iboe bapa ta' boléh memaksa anak-anaknja perempoean kawin dengan laki-laki jang koerang bangsanja dari pada bangsanja. Itoelah soeatoe sendjata kami jang boléh melawani kehendak meréka jang melindoengi kami itoe.

Oentoek sesoeatoe perkawinan, jang perloe hanjalah si laki-laki jang mendjadi toenangan dengan bapak atau paman atau saudara laki-laki si gadis pergi kepada penghoeloe atau orang lain, disitoe dikawinkanlah si laki-laki itoe, biarpoen hal itoe sekali-kali tiada disoekaï oléh si gadis itoe. Ia mesti kawin, bila orang toeanja telah menjoekakan.

Mamak adalah mengenal seorang perempoean jang ta' maoe dikawinkan. Lebih baik ia mati, dari pada dikawinkan dengan laki-laki jang telah dioentoekkan orang toeanja baginja. Allah, Toehan jang pengasih, tiga boelan lagi ia akan dikawinkan, maka njawapoen melajanglah, karena penjakit koléra. Bila ia masih hidoep tentoelah orang tiada akan mengindahkan bantahan si gadis itoe; soenggoehpoen ia ta' soeka, tentoelah ia mesti dikawinkan djoega. Hal itoe boekannja keadaan baharoe, dari dahoeloe adalah djoega anak-anak gadis jang melawani perkawinan meréka itoe.

Senantiasa orang mengatakan ketelinga kami, bahwa kami haroes menoeroet sadja segala jang dikatakan orang toea kami kepada kami. Dan demikianlah poela kata orang kepada seorang perempoean moeda, mestilah menjerahkan diri kepada laki-laki jang djadi soeaminja dan menoeroet segala perintahnja, sebab itoe si perempoean merasa dirinja tjelaka dengan laki-laki itoe: „Kosong, banjak tingkah, mengapakah maka perempoean itoe maoe kawin? Bila orang telah kawin, tandanja ia telah mendapat kesoekaannja.” Djika si perempoean menoeroetkan soeaminja, mémanglah sebab kesoekaannja; tentang apa-apa jang disoekaï, ta'boléh mengoempat.

Tatkala saja menerima soerat dan doea boeah karangan toean kami telah siap akan pergi menghadiri soeatoe alat kawin. Boekanlah 'adatnja, anak-anak gadis pergi kealat jang seperti itoe, dan doedoek bersama-sama dalam perkoempoelan jang demikian, tetapi meskipoen demikian mama' telah mengizinkan kami pergi kesitoe. Seorang perempoean sahabat lama kami boenda anak dara, meminta kami dengan seboleh-boléhnja menghadiri peralatan besar itoe, karena kedatangan kami disitoe, katanja mendjadi soeatoe „kehormatan bagi meréka itoe; kalau tidak demikian, kami dengan segala soekatjita akan tinggal diroemah. Waktoe kami hendak berangkat telah kami lihat perarakan mempelai pergi kemesdjid. Hoedjan waktoe itoe sangat lebatnja; keréta tempat mempelai doedoek bertoetoep, demikian poela keréta lain jang mengiringkannja Pajoeng-pajoeng keemasan jang beragi-ragi telah meléwati aloen-aloen. Perarakan itoe roepanja amat moeram, kamipoen menaroeh kasihan melihat hal itoe. Karena perarak

MESDJID DI DJAPARA.

ah pengantin itoe roepanja seakan-akan perarakan orang mati.

Waktoe kami sampai keroemah anak dara itoe, kami dapati si anak dara itoe sedang doedoek dengan sikapnja diatas soeatoe kedoedoekan jang bernama dalam bahasa Djawa „kwade", menantikan mempelai jang masih ada dimesdjid. Bapakoe pergi poela bersama-sama dengan kami dan roepanja amat poetjat! Kasihan, bapakoe jang malang itoe!

Kami doedoek diatas tikar dekat pintoe, ma' diantara adikkoe kedoea. Baoe doepa dan boenga-boengaan memenoehi bilik anak dara tempat kami doedoek itoe. Boenji gamelan dan soeara jang lemah lemboet datang dari loear masoek ketelinga kami. Dalam hal itoe saja pandangkanlah matakoe kepada anak-dara, kemoedian kepada anak gadis jang doedoek dekat saja, dan setelah itoe kepada bapak jang sedang doedoek diloear. Gamelan berboenjilah berlagoe selamat datang, dan mempelaipoen datanglah.

Doea orang perempoean memegang tangan anak-dara dan membawa serta membimbing dia pergi menjongsong mempelai itoe, jang dibimbing poela oléh doea orang datang mendekati anak-dara. Beberapa langkah antaranja, maka anakdara dan mempelai masing-masing melémparkan sirih bergoeloeng, beberapa langkah lagi meréka itoepoen berdekatanlah, dan kedoeanja doedoeklah berloetoet bsrhadap-hadapan diatas tikar. Dengan loetoet anak-dara itoe pergilah mengingsoet-ingsoetkan dirinja mendekati mempelai itoe dan menoendjoekkan kerendahannja kepada mempelai itoe dimoeka orang banjak. Setelah mempelai itoe dekat benar, maka anak-dara itoe menjembah dan kemoedian mentjioem kaki mempelai itoe dengan sabarnja. Sekali lagi menjembahkan sembah jang menjajoekan hati itoe, laloe berdiri kedoeanja berpegang-pegangan tangan pergi kekoersi kajangan jang djahat itoe, serta doedoeklah disana.

„Joe, joe," bisik Kardinah ketelingakoe dengan matanja jang bertjahaja-tjahaja dan gerakan jang djenaka dimoeloetnja: „Wah, alangkah soekakoe kalau dapat melihat pengantin jang bertemoe itoe masing-masing tersenjoem-senjoem dan melémparkan sirih dengan mata jang gembira. Tentoelah pengantin jang sedemikian itoe, ialah meréka jang masoek kaoem moeda, jang telah berkenalan dengan isterinja itoe lebih dahoeloe. Alangkah bagoesnja djika begitoe, boekan, joe? Boléhkah nanti terdjadi sedemikian itoe? Saja soeka benar melihat keadaan jang seroepa itoe."

„Waktoe jang sedemikian, tentoelah akan datang djoega," djawabkoe dengan lekas dan tersenjoem-senjoem, tetapi dalam hatikoe, o, hatikoe ketika itoe seakan-akan ditikam dengan keris.

Dan disisikoe jang sebelah lagi doedoeklah adikkoe Roekmini dengan moekanja berseri-seri dan matanja bertjahaja-tjahaja!

Sesoedah saja memandang seorang moeda jang bersikap haloes, jang doedoek disebelahkoe itoe, maka pemandangankoepoen djatoehlah kepada seorang jang koekoeh badannja lagi besar, jang sedang doedoek dilingkoengi oléh kepala kepala negeri. Kebetoelan waktoe itoe orang itoe menéngok kepihak kami. Saja lihat moeka orang besar itoe poetjat dan moeram. Penglihatan itoe menjedihkan hatikoe poela. O, apakah sebabnja maka demikian? Sebabnja? beginilah seroean dalam hatikoe, dengan poetoes asa dan ketjéwa.

Esok harinja saja ambillah seboeah kitab, sembarang sadja hendak saja batja oentoek merintang-rintang hatikoe. Saja boekalah kitab itoe, dan apalah kiranja jang terbatja oléhkoe? Ialah „Gebed van onwetende” (Do'a orang jang ta' ber'ilmoe), karangan Multatuli. Pada beberapa hari jang laloe terambil poela oléhkoe, seboeah kitab karangan Multatuli djoega, dan saja boeka poela kitab itoe, maka terlihatlah oléhkoe bermoela sekali „Thugater.” Sampai sekarang masih mendentjing ditelingakoe segala kata-katanja: „Bapak, katakan kepada si gadis, bahwa mengetahoei, mengerti dan berkehendak semata-mata dosalah kepada anak perempoean.”

Penoelis jang ternama itoe tentoelah tiada menjangka-njangka, tatkala ia menoeliskan kata-kata itoe, bahwa kata-kata itoe akan dirasaï soenggoeh soenggoeh akan kebenarannja oléh anak-anak perempoean bangsa Boemipoetera, bangsa jang disajanginja dan dikasihinja itoe, dan lagi karena bangsa itoelah maka pengarang itoe berperang, ja, berperang dengan hébatnja.

Kamipoen tahoe djoega seperti Barthold Meryan, apakah jang akan menantikan kami, apabila kami selaloe tinggal soedjoed, dimoeka mimbar tjita-tjita kami jang soetji dan moelia, ja'ni mimbar jang hanjalah bersendikan onggok-onggok batoe, jang asalnja roemah dari roemah toea jang terboeat dari pada segala benda jang sesoetji-soetjinja dan sebagoes-bagoesnja diatas doenia ini.

Adalah seorang perempoean bangsa orang kebanjakan mendjadi isteri jang kedoea dari seorang pegawai. Isterinja jang pertama kegila-gilaan lari meninggalkan soeaminja dan beberapa orang anaknja pada soeaminja itoe. Isterinja jang kedoea itoelah jang mendjadi isteri jang sebenarnja bagi pegawai itoe, ia telah mendjadi boenda jang pengasih, lagi hati-hati mendjaga anak-anak tirinja itoe; ia sangat radjin dan bekerdja keras oentoek menambah gadji soeaminja, soepaja dapat memberi anak-anak tadi pendidikan jang baik. Anak-anaknja jang laki-laki semoeanja mendjadi ,orang baik-baik, ialah karena oesaha iboe tiri itoe. Sekarang datanglah rahmat terima kasih dari soeaminja kepadanja. Pada soeatoe hari pergilah soeaminja kekota dan waktoe laroet malam baroelah ia poelang. Pegawai itoe laloe memanggil isterinja keloear, karena adalah seorang djamoe datang bersama-sama, jang haroes didjagaïnja, dan haroes diberinja seboeah bilik oentoek djamoe itoe dll. Tatkala isterinja itoe tiba diloear, maka tampak oléhnja bahwa djamoe itoe ialah seorang perempoean moeda. Dan tatkala itoe............... tatkala itoe soeaminja mentjeriterakan kepadanja, jang djamoe itoe............... ialah isteri moedanja dan dia isterinja jang toea, haroeslah hingga ini keatas hidoep bersama-sama dengan perempoean itoe.

Héran serta tertjengang, berdirilah ia mermandang soeaminja, karena ta' mengerti akan perboeatan si laki itoe; tetapi sesoedah kebenaran jang sangat piloe masoek kedaliam hatinja, maka iapoen djatoeh pingsanlah dan tiada berkata-kata. Setelah ia sadar akan dlirinja, sebentar itoe djoega ia meminta tjerainja. Moela-moela soeaminja itoe ta' maoe mendengarkan hal itoe sedikit djoeapoen, tetapi isterinja itoe menjesakkan dan memaksanja, sehingga soeaminja achirnja téwas, laloe memberi isterinja soerat jang diminta itoe. Malam itoe djoega ia keloear dari roemah itoe berdjalan kaki, melaloei hoetan rimba, semak beloekar pergi keroemah orang toeanja dikota. Tjara bagaimana ia sampai kesana tiadalah diketahoeinja. Ketika ia telah pandai berpikir lagi, maka iapoen tahoelah bahwa ia sekarang diroemah kaoem keloearganja, dan meréka itoe mengatakan kepadanja, bahwa ia telah lama sakit terbaring.

Kemoedian ketika ia telah semboeh benar, maka dibatjanjalah soerat jang diterimanja dari soeaminja pada tengah malam perbantahan dahoeloe; roepanja ia beloem bertjerai dengan soeaminja. Karena isi soerat itoe hanjalah menerangkan jang ia lari dari soeaminja itoe.

Soeaminja itoe sekali-kali tiadalah bermaksoed hendak mengembalikan kebébasan isterinja itoe. Kemoedian ia berbaik kembali dengan soeaminja itoe. Perempoean jang lain itoe keloearlah dari roemahnja, dan pergi diam keroemah jang lain. Isterinja jang toea dalam hal itoe mendapat kekoeasaannja jang lama kembali. Pada tengah malam perbantahan itoe ia bersoempah dengan nama Allah, sambil menelan pasir, jang ia sekali-kali tidak akan menolong meréka jang hendak meroesakkan hak orang lain. Waktoe ketjilnja ia telah bersoempah demikian itoe. Orang toeanja teiah mengawinkannja ketika ia ber'oemoer empat belas tahoen. Ia dahoeloe ta' tahoe apa jang akan diboeatnja, ia hanja menoeroet kata orang toeanja, dan.......... sebab itoelah ia sekarang mendapat hoekoemannja. Sekarang ia tahoe betapa kesakitan api naraka, bila seorang perempoean dioesir oléh seorang perempoean jang lain, ïsteri soeaminja jang baroe. Ia selaloe setia akan soempahnja itoe. Beloem berapa lama ini soeaminja mengawinkan adiknja perempoean dengan seorang laki-laki jang teah beristeri. Ia sekali-kali ta' soeka mengoendjoekkan tangannja menolong perkawinan itoe dan ditahannjalah kemarahan soeaminja. Peralatan itoe tiadalah diroemahnja dikerdjakan orang. Kami tahoe benar kepada perempoean itoe dan sangat menghormatinja. Hidoepnja seperti sekarang, sekaliannja ïalah karena oesahanja sendiri. Ia telah bekerdja sendiri meninggikan kedoedoekan kemanoesiaannja. Dari ketjilnja ta' ada jang dipeladjarinja, hanjalah ia beladjar membatja sadja dan lapoen telah membatja bermatjam-matjam kitab dengan berhasil. Kerap kali kami héran mendengarkan bitjaranja jang menjaksikan kepada kami, bahwa ia menaroeh pikiran jang dalam dan berotak jang tadjam. Ia betoel-betoel seorang perempoean jang adjaib (tentoelah ada lagi perempoean-perempoean jang lain, jang seperti itoe) jang tidak sedikit djoega beladjar dan ta' djaoeh pemandangannja, tetapi pandai berpikir dan merasa seperti kami. Sahabat kami itoe telah banjak penanggoengannja jang amat dahsjat. Sebagai penanggoengannja itoe boekanlah ia seorang sahadja jang menanggoengkan itoe, tetapi banjak lagi perempoean-perempoean jang lain, jang telah menanggoeng seperti dia itoe. Dimanakah saja dapat berhenti menoelis, djikalau saja selaloe mentjeriterakan kepada toean sekalian penanggoengan dalam doenia perempoean Boemipoetera? Siapa jang ta' boeta matanja ta' pekak telinganja, tahoelah ia betapa penanggoengan itoe didalam 'alam kami. Hélakan hati kami dari dalam toeboeh, dan otak dari kepala kami, djikalau sekiranja soenggoeh-soenggoeh orang hendak mengoebahi nasib kami.

Beberapa antaranja sebeloem njonja mengirimkan kepadakoe boeah pikiran Sangwill jang keloear dari kitabnja: „Droomen van het Ghetto” (Mimpi-mimpi dari tanah Ghetto), maka Roekminipoen telah mengeloearkan djoega pikiran. jang hampir seroepa dengan itoe, soenggoehpoen kata-katanja itoe tidak sebagoes itoe benar. Pada soeatoe hari kami sedang memakan koeé boloe dan koeé jang lain-lain, adikkoe itoe datang dan maoe poela sedikit. Ketika itoe ta' ada tersedia piring jang bersih, dan Kardinahpoen berkata: „Makanlah dalam piring joe, joe, dan boléhlah engkau nanti pandai seperti dia poela.” Roekmini mendjawab dengan tangkasnja: „Tidak, saja ta' soeka, biarlah saja tinggal bodoh. Pandai itoe boekanlah oentoeng bahagia bagi tiap-tiap orang. Pandai ialah tjelaka bagi seorang jang tadjam pikiran, tetapi ia ta' sanggoep melakoekannja. Dan lebih tjelaka lagi, apabila kita dapat merasa bahwa kita tjakap dan maoe; tetapi ta' boléh mengerdjakannja. Biarlah saja tinggal bodoh." Dalam kata-kata itoe tersemboenjilah seroean jang memoetoeskan pengharapan.

........................................................................................................................................

Pada soeatoe hari saja bersandar didindling dengan tiada bergerak-gerak, karena kesedihan hati: waktoe itoe mata saja membelalak, tetapi ta' dapat melihat, memandang teroes keoedara, dan pada telingakoe terdengar soeara jang menjedihkan hati, soeara jang membawa hatikoe ketempat kebenaran. Bapakpoen melindoengi saja dengan tangannja memangkoe saja, dlan iapoen menghiboerkan hatikoe, tetapi moekanja dipalingkannja melihatkoe. Hal itoelah soeatoe seroean jang sedih dari hati jang loeka, jang berkata dengan gementar: „Ah, boekan, boekannja begitoe, Ni, bapak bermaksoed akan mempertjakapkan hal ini dengan orang lain, sabarlah dahoeloe!"

„Sétan iblis," teriak dalam hatikoe, „mengapakah engkau soeroeh bapakkoe menanggoeng seperti itoe, djahanam?"

Dengan tangannja memeloek saja, pergilah saja dengan bapak keserambi belakang mendapatkan orang lain-lain jang ada disana.

Soeatoe perasaan jang amat piloe terasalah diseloeroeh toeboehkoe!

O, bapakkoe, mengapa toean ta' mendengarkan soeara hati toean sendiri dan ta' maoe mengikoetnja? Mengapa toean maoe mendengarkan soeara orang lain? Mengapa orang lain, orang jang ta' sedikit djoega berhati baik kepada kami, jang tiada mengindahkan kami dipanggil memperkatakan perkara ini, perkara jang wadjib dipoetoes d!an diselesaikan oléh toean sendiri, sedang orang jang bersangkoetan dalam perkara ini hanjalah ia meminta soeara toean sadja!

O, tjoekoeplah soeatoe perboeatan, tjoekoeplah soeatoe perboeatan jang berani sadja, dan tanah jang ternganga jang hendak menelan kami itoe, tentoelah tadi boléh tertimboen!

Bapak mengatakan tjita-tjita kami bagoes dan mengiakan, jang kami senantiasa beringin akan 'ilmoe dan ke'adilan. Hal itoe bockanlah main-main, tahoen jang laloe bapak telah mengizinkan kami, boléh bekerdja mentjari penghidloepan oentoek tegak sendiri. Sekalian itoe mengasoet pikiran kami mendjadi hoeroe hara, bila kami pikiri mengapakah maka kami selaloe dianiaja dan mengapakah maka kami haroes soeroet kembali? Mengapakah maka kami direndahkan serta dihinakan sedemikian? Lain tidak karena bitjara meréka, jang tjemboeroelah maka kami diboeat demikian. Oléh karena itoelah maka karni haroes meninggalkan tjita-tjita kami, soepaja dapatlah kami menjenangkan hati orang banjak jang tjemboeroe itoe. Djika hal itoe perloe, ja, soenggoeh amat perloe, jang kami mesti meninggalkan tjita-tjita kami itoe, ja, tentoelah wadjib kami boeangkan; tetapi hal itoe sebenarnja boekan begitoe, sekaliannja berpoetar pada soeatoe soemboe, dan soemboe itoe ialah pikiran orang banjak. Oléh sebab itoelah maka hal itoe semoeanja mendjadi roesak! Sekalian hal itoe haroes kami koerbankan.

Orang banjak itoe tentoelah akan berkata ini dan itoe, kalau kami memboeat sesoeatoe jang kami soekaï. Siapakah orang banjak itoe? Bah, oléh karena orang banjak itoe, haroeslah roepanja kesoekaan kami dihambat dan dimatikan, dan kami wadjiblah kembali kedoenia jang gelap goelita?

Bila kami memikirkan sekalian hal itoe, maka darah kamipoen mendidihlah.

Kesajangan meréka jang memakai pikiran 'alam jang loeas, mémanglah banjak harganja, ja, hal itoe benar sekali. Kami tahoe benar betapa besar hati meréka itoe, bila kami dipoedji dan dikasihi oléh meréka jang terpeladjar dan pandai-pandai, tetapi gelak senjoem meréka jang bodoh, manoesia jang ba­njak diatas doenia ini, roepanja amat banjak dihargaï orang, lebih dari pada pikiran jang tersisip dihati. Dapatkah kiranja kami menjabarkan hati kami dalam hal itoe?

Telah banjak diperkatakan dan dikarangkan orang tentang kemadjoean kaoem keloearga kami, ja'ni kemadjoean ketoeroenan Tjonderonegoro. Nénékanda telah lama meninggal doenia, tetapi namanja masih hidoep, betapa hormat dan kasih orang jang tahoe akan dia menjeboet nama marhoem itoe, atau jang mendengar tjeriteranja. Nénékandalah jang pertamatama sekali membei'i anak-anaknja laki-laki dan perempoean pendidikan bangsa Eropah. Nénékanda ialah seorang jang menebas djalan, ia seorang jang tinggi pikiran.

Sebab itoelah maka ta' adalah hak bagi kami akan mendjadi bodoh.

Bapakkoe seorang jang dimaloei dian dihormati bangsa Eropah dan oléh bangsanja sendiri, apakah sebabnja? Seorang regénpoen ta' adalah jang diambil oléh bapak mendjadi menantoe, tetapi bapak mendjadikan anak-anaknja laki-laki dan perempoean orang jang berpikiran. Itoelah kebaikan, ja'ni kebaikan jang menjebabkan bapak dipandang dan dihormati oléh orang banjak. Kehormatan dan kesajangan meréka jang berpikiran tiadalah akan berkoerang-koerangan, tetapi selaloe akan bertambah, apabila bapakoe menghiasi pekerdjaannja dengan memberi kami izin meinjampaikan tjita-tjita hati kami jang dibangoenkan oléh bapakkoe sendiri. Tetapi sajang tertawa orang banjak, jang ta' mengerti itoe, itoelah jang lebih berharga, o, Allah!

Pendidikan kami samalah dengan soeatoe komidi, karena maksoednja hanjalah keindahan sadja. Kami wadjib senantiasa tinggal bertjahaja-tjahaja, biarpoen karena mengenakan intan permata, ataupoen mengenakan intan lantjoeng roepa-roepanja. Hal jang seperti itoe ta' boléh mendjadikan kami berketjil hati; demikian djoega dalam doenia jang telah kami kenal, jang memandang tinggi sekalian jang poera-poera. Malang, malang, karena kami anak-anak jang menjajangi kebenaran, lebih kami sajangi dari pada radja jang berkoeasa, jang bernama: „Poera-poera itoe." Kamipoen terpaksa akan bermain komidi poela, komidi, jang mewadjibkan kami mempermainkannja, ialah oentoek meninggikan hati kami karena kami ta' maoe memperlihatkan loeka dan kesedihan hati kami kepada orang banjak.

31 December 1901 (VIII).

Kami ta' soeka lama berlajar dengan kapal jang telah roesak binasa itoe. Patoet benar dikerdjakan soenggoeh-soenggoeh akan pengoebah perkara jang boeroek itoe. Alangkah besar hati kami, kalau orang pandai-pandai memikirkan hal itoe. Kerap kali saja berbitjara dengan isteri-isteri kepala negeri dan perempoean-perempoean dikampoeng tentang hal kemerdékaan, membanting toelang sendiri serta dengan djerih, peloeh, mentjahari penghidoepan bagi anak gadis Boemipoetera, dan poetoeslah pikirannja begini: „Haroeslah ada seorang, jang akan memberi tjontoh." Kami pertjaja soenggoeh, sekiranja ada seorang jang berani memoelaï pekerdjaan itoe, banjaklah orang jang akan menoeroetnja. Sebenarnjalah pekerdjaan itoe boekan pekerdjaan jang sia-sia. Pokoknja asal: seorang madjoe kemoeka, dan jang menoeroetinja orang-orang baik dan sedjati. Sekarang jang seorang menanti jang lain: ta' seorang djoega jang berani moela-moela, jang pertama memboeatnja: orang-orang toea nanti-menantikan. Siapa jang berani soenggoeh-soenggoeh akan mengasoeh anaknja perempoean, soepaja mendjadi perempoean jang merdéka, tahoe berdiri sendirinja? Kami kenal seorang gadis anak regén, jang se'oemoer dengan kami, jang djoega berhati gembira oentoek kemerdékaan. Ia soeka benar hendak menambah pengadjarannja, lagi pandai berbahasa Belanda dan telah banjak kitab-kitab jang dibatjanja. Ia seorang gadis, anak regén Koetoardjo: ada doea orang anaknja perempoean, jang amat baik boedi bahasanja. Kami amat sajang kepadanja. Saja tahoe dari seorang sahabatkoe, seorang goeroe perempoean, bahwa anak gadis regén itoe jang toea, soeka benar hendak beladjar lebih landjoet. Dari goeroe perempoean itoe sendiri saja dengar, bahasa anak gadis itoe soeka benar hendak melihat tanah Eropah. Anak gadis jang kedoea, seorang anak, jang bagoes dan tjantik. Beberapa tahoen jang laloe, ia menoempang diroemah kami. Ketika ia kembali keroemahnja, segeralah ia beladjar menggambar dan sekarang amat pandai ia. Ajahnja berkata, bahwa pertolongan besar bagi laki-laki, sekiranja perempoean terpeladjar. Dihargaïnja benar perem­poean jang ber'adat baik dan terpeladjar. Kamipoen telah bertjakap-tjakap dengan anaknja jang telah kawin. Soenggoehpoen ia tiada pandai berbahasa Belanda, tetapi pandai berbintjang dalam segala hal, dan ia djoega soeka akan kemerdékaan sebagai perempoean Eropah. Itoelah niat dan kenang-kenangannja, soepaja Boemipoetera Hindia merdéka sebagai bangsa Eropah.

Ada poela anak regén kemari dahoeloe, anak gadis dari tanah Soenda, jang ta' tahoe berbahasa Djawa, tetapi bertjakap-tjakap dengan kami dalam bahasa Belanda.

Pertanjaannja jang pertama kepadakoe: „Berapa orang iboemoe?" sajapoen melihatnja dengan sedïh hati. (Ia dipeliharakan diroemah orang Belanda). Soedah itoe ia menjamboeng perkataannja (djanganlah pembatja terkedjoet): „Iboekoe 53 orang banjaknja dan anak bapak kami 83 orang. (Batjalah sekali lagi delapan poeloeh tiga). Saja ta' kenal akan saudara-saudarakoe jang laki-laki dan perempoean semoeanja. Saja anak jang boengsoe, ajahkoe tiada poela koekenal, karena ia telah meninggal doenia sebeloem saja lahir. Tidaklah hal itoe menjedihkan hati jang amat sangat?"

Pada beberapa tempat diresidénsi Priangan, anak-anak gadis bangsawan dapat memilih, dan kebanjakan meréka itoe kenal akan djodohnja. Anak-anak moeda disana kenal seorang dengan jang lain, dan bertoenangan sebagai 'adat Eropah. Itoelah tanah jang berbahagia, tetapi, tetapi............! Disana adalah seorang anak gadis, tjoetjoe toenggal dari seorang regén (orang toeanja telah mati). Ia telah menerima pemeliharaan dan pendidikan jang baik. Menoeroet pengadjaran jang diterimanja, ten toe ia anak jang berkepandaian jang tiada tepermanaï: ia berpidato, dll. Ia bertoenangan sebagai 'adat-'adat Belanda dan kawin dengan seorang — jang beristeri banjak dan telah mempoenjaï anak satoe pasoekan. Diantara anaknja itoe; ada jang telah balig. Saja telah berkenalan dengan menantoenja, seorang perempoean jang pandai berbahasa Belanda, iboe oléh seorang anak jang ber'oemoer doea tahoen; ketika itoe perempoean itoe ber'oemoer 17 tahoen — setahoen doea lebih moeda dari pada isteri mentoeanja jang laki-laki. Ia sendiri telah memilih soeaminja itoe, katanja kepadakoe bahwa hidoepnja amat beroentoeng.

........................................................................................................................................

Boeah pikiran dalam segala hal jang telah koepikirkan dan koerasaï tentang perkara jang boeroek-boeroek, jang haroes dihapoeskan dari 'alam perempoean Islam, telah lama hendak koesiarkan. Pikirankoe hendak mengeloearkan seboeah kitab, jang mentjeriterakan doea orang anak regén, seorang perem­poean Soenda dan seorang Djawa, berkirim-kiriman soerat. Telah beberapa poetjoek soerat soedah koetoelis akan djadi pendahoeloean kitab itoe, dan lagi banjaklah poela koeboeat peringatannja. Kenang-kenangan itoe tiadalah akan saja boeangkan, meskipoen pekerdjaan itoe baroe beberapa tahoen lagi dapat koesoedahkan. Maksoed itoe tiada akan saja hilangkan, apalagi karena saja tahoe, bahasa toean bermaksoed begitoe poela. Kesoesahan jang besar ialah karena bapak tidak mengizinkan saja menjiarkan karang-karangan itoe. „Saja pandai berbahasa Belanda itoe bagoes," kata bapak; „tetapi kepandaian itoe ta' boléh saja pergoenakan akan menjatakan pikirankoe."

Kami anak perempoean ta' boléh mengeloearkan pikiran, kami haroes mengatakan, ja dan amin sadja, kami haroes membenarkan apa jang dikatakan orang baik bagi kami. Beberapa tahoen jang telah soedah, adalah seorang penoelis bangsa Be­landa, jang koekasihi, djoeroe kabar dari seboeah soerat kabar oentoek perempoean, tempat saja berkirim-kiriman soerat, meminta kepadakoe akan menjiarkan soerat-soeratkoe dalam soe­rat kabarnja. Dalam soerat itoe saja tjeriterakan seperti hal jang terseboet diatas. Boléh djadi, kalau hal jang begitoe disiarkannja, akan mengadjak ahli pikiran mengeloearkan pikirannja, dan dengan hal itoe boléh poela akan memperbaiki pi­ kiran itoe. Djoeroe kabar itoe akan merahsiakan benar-benar: nama saja, tempat tinggal, dll. Sekalian hal tentang dirikoepoen akan disemboenjikannja, dan hanjalah fasal 'adat isti'adat jang akan diwartakannja. Soerat karangan itoe dikirimnja ke Djawa, soepaja bapak dapat memikirkannja. Bapak tidak soedi memperkenankan — nantilah............??............Saja tahoe apa artinja kata nanti itoe, nantikan kalau saja tiada berbahaja lagi, kalau namakoe Radén Adjeng berganti dengan Radén Ajoe. Entjik sitti si pengarang itoe meminta beberapa kali lagi, tetapi (selaloe) ta' boléh.

Baroe-baroe ini ia meroendingkan poela perkara itoe sekali lagi. Njonja Ter Horst, pengarang dan jang mengeloearkan soerat kabar oentoek perempoean Hindia ,,de Echo", menjediakan tempat disoerat kabarnja oentoekkoe. Njonja itoe tahoe benar dan melihat dengan mata sendiri bagaimana kehidoepan perempoean Boemipoetera, dan ia merasa kasihan akan gadis-gadis bangsawan di Djokdja dan di Solo. Soerat kabar itoe disiarkannja kemana-mana, mendjadi anoegerah kepada jang soeka. Diadjarnja saja mengarang pertjakapan antara doea orang perempoean anak-anak regén. Apa jang patoet dirahsiakan, akan ditanggoengnja. Djoega tjeritera jang boléh mempeibaiki kehidoepan bangsa baik djoega dikarangkan. Saja batjakan soerat itoe kepada bapak, laloe dapatlah izin: tetapi sebeloem saja sempat mengarang apa-apa, izin itoe ditarik kembali. Beloem boléh saja mengeloearkan boeah pikirankoe ............sekali lagi bapak berkata............nantilah.

Toean Boes di Probolinggo berkirim soerat kepada bapak, dan meminta pertolongankoe oentoek soerat kabamja jang bernama_: „de Nederlandsche Taal" jaïtoe soerat kabar oentoek Boemipoetera. Permintaan itoe adalah dikaboelkan. Toean Boes meminta karangankoe tentang: „Pengadjaran oentoek anak perempoean Boemipoetera", „Apa-apa tentang kepandaian Boemipoetera" dan „Soeatoe peratoeran anak negeri jang berpaédah."

Ketika itoe kami pergi ke Betawi. Lagi poela banjak perkara jang mengganggoe saja mengarang, hari ini saja maoe menoelis karangan itoe, tetapi bésok tiada lagi, sehingga achirnja poetoeslah harapankoe, dan kertas-kertas itoepoen koetjabi'klah. Alangkah bodohnja pekerdjaankoe itoe. Sekali-sekali saja keras kepala dan marah sebagai ini, karena itoe poetoeslah harapankoe. Saja hanja boléh menoelis karangan jang tiada berarti sadja, perkara jang soekar-soekar ta' boléh saja ganggoe.

Ketika itoe saja bei'pikir: djikalau saja mengarang perkara jang penting-penting, tentoelah sekalian Boemipoetera akan djadi moesoehkoe, dan sekiranja saja djadi goeroe, siapakah jang akan menjerahkan anaknja kepadakoe? Tentoelah saja dikatakan orang gila. Soenggoehpoen demikian ingin benar hatikoe akan memperkatakan segala hal itoe didalam soeratsoerat kabar. Tjobalah pikirkan, sekolah jiug ta' ada bermoerid-— goeroe-goeroe jang tiada bermoerid— tetapi harapankoe masih tegoeh. Kami haroes mentjari 'akal dahoeloe, bagaimana akan dapat teroes beladjar. Baiklah bapak kami boedjoek akan membantoe permintaan kami kepada toean besar Goebernoer-Djenderal.

Ta' baiklah kami lekas bergirang hati mengatakan, bahwa permintaan kami itoe akan dikaboelkan. Ja Allah, kalau tiada diperkenankan, bagaimanakah nanti? Hanjalah seboeah djalan oentoek kami jang terboeka, ja'ni: baik mendjadi doekoen beranak. Tentoelah kami haroes menghapoeskan peringatan, jang maksoed kami hendak mendjadi tjontoh dan pedoman itoe: tentoalah kami hanja sanggoep menolong manoesia kadar beberapa orang sadja, tetapi itoepoen baik djoega, lebih baik dari bekerdja ditoko atau diroemah obat oempamanja, karena dalam pekerdjaan itoe tentoelah kehidoepan kami kosong, tiada berharga. Tentoelah hidoep sedemikian oentoek diri sendiri, tetapi kami soeka hidoep oentoek tanah air, dan maoeJah kami mengoerbankan diri oentoek keselamatan kemanoesiaan jang seperti kami tjintaï itoe.

Telah banjak saja dapat keterangan tentang sekolah doekoen beranak di Amsterdam. Disana orang boléh beladjar dengan tiada membajar. Djikalau kami hendak pergi kesana, tentoelah haroes meminta pertolongan toean Prof. Hector Treub. Anak negeri bangsa kami kelak dapat membédakan, dimana kami telah beladjar mendjadi doekoen beranak itoe. Tiadalah meréka itoe akan menghinakan kami, djikalau sekiranja kami bela­ djar di Eropah.

Beladjar disana doea tahoen lamanja. Bagaimanakah 'akal kami akan dapat pergi ke Eropah? Ta' tahoelah kami, tetapi kami haroes mentjari 'akal dahoeloe. Ta'soeka kami memboeang maksoed itoe, sebeloem sekalian ichtiar, jang boléh kami harap akan menjampaikan maksoed kami, kami tjoba mendjalankannja. ............................................................................................................................................

Wahai, alangkah baiknja, kalau dapat kami berkenalan dengan anak-anak moeda bangsa kami jang telah terpeladjar, dan jang mentjintaï kemadjoean, seperti Abdoel Rivai dll. Alangkah baiknja kalau dapat kami mengambil hati meréka itoe akan menolong memadjoekan maksoed kami jang moelia itoe. Adóeh, apabila gerangan waktoenja anak-anak moeda, laki-laki dan perempoean, dapat bertjampoer gaoel seperti bersaudara jang sama haknja?

Seperti sekarang didalam doenia bangsa Boemipoetera, bah! boekan boeatan rasanja kami perempoean-perempoean dihinakan, selaloe, setiap hari!

  1. Toean Adriani, boekannja doktor orang, tetapi doktor bahasa-bahasa tanah Hindia.