Habis Gelap Terbitlah Terang/Soerat-soerat dalam tahoen 1902

Désa Tjipoetri dekat Patjet (Priangan).

3 Januari 1902 (VIII).

Tetapi toean residén akan melihat kami dan akan bertjakap-tjakap dengan kami. Toean besar itoelah jang membawa kami moela-moela keloear roemah 6 tahoen jang laloe. Oléh permintaannja, dapatlah kami berdjalan keloear. Dahoeloe dari waktoe itoe ta' pernah kami pergi keperdjamoean, sehingga pendopopoen beloem pernah kami djedjak, dan sekalian orang jang hendak melihat atau bertjakap dengan kami, haroes pergi masoek kedalam atau pergi keserambi dibelakang. Senang hati kami mengingatkan bagaimana kami selangkah-selangkah menempoeh djalan kemerdékaan. Toean S ij t h o f f itoelah poela jang moela-moela menolong kami melangkahkan langkah jang pertama menempoeh djalan itoe. Sekarang kami telah bersiap akan menempoeh zaman jang baroe. Enam tahoen soedah lamanja jang boléh kami namakan tahoen beroentoeng............betoel didalam tahoen-tahoen itoe kami banjak menangis, tetapi banjak poela bersoekatjita.

Ketika kami tiba di Semarang, datanglah saudara perempoean kami jang soeloeng jang tinggal di Kendal, melihat kami. Ta' senanglah hatinja sebeloem berdjoempa dengan kami bertiga: „Adik, adikkoe,” itoelah sadja katanja ketika melihat kami. Tangannja jang memeloek kami gementar dan air matanjapoen berlinang-linang dipipinja.

Ketika kami berhadap-hadapan dan bertentangan dengan saudara itoe, ta' dapatlah kami mengeloearkan kata sepatah djoeapoen, mengertilah kami apa jang' terasa dihati pada waktoe itoe. Sekaranglah baroe kami dapat bertemoe dengan hati jang sesoeai. Kasih dan iba hati kami melihat saudara kami itoe. Dimoekanja tampak oléh kami, bahwa ia soeka benar hendak menoeroet kepada kami, dan tahoe poela ia akan kelemahannja. Baroelah sekarang, setelah beberapa tahoen, baroe dapat ia menghargaï kami dan menjoekaï maksoed kami. Sekalian itoe mengoeatkan dan menegoehkan tjita-tjita hati kami serta menambah keberanian hati. Saudara kami itoe moelamoelanja soenggoeh-soenggoeh bentji kepada sekalian 'adat jang baroe, ia soenggoeh kaoem koeno, tetapi sekarang............?

Alangkah ta'adjoebnja ia melihat keadaan kedoea adik-adikkoe jang masih ketjil itoe. Besar hatinja boekan boeatan melihat peroebahan itoe. Djanganlah kiranja toean terkedjoet melihatkan kami, berani memoedji diri dan berhati gadoek sebagai ini! Sebenarnjalah besar hati kami, melihatkan bagaimana ia dengan ta'adjoeb mengakoe, bahwa kami tiada djahat seperti perasaan hatinja dahoeloe; tetapi iba poela hati mengingatkan bagaimana ia berdoekatjita melihatkan kami berkelakoean jang demikian.

Soeaminja seorang laki-laki jang baik hati. Baroe inilah saja tahoe, bagaimana dan siapa ia. Dahoeloe kami bertemoe sekali-sekali dengan dia, dan bertjakap sepatah doea sadja. Sekaliannja ta' tahoe saja bagaimana dia. Baroe-baroe ini ketika kami bertemoe dengan dia, lama kami bertjakap-tjakap............pada pikirankoe saudarakoe perempoean beroentoeng mendapat soeami jang demikian. Soeaminja itoe dahoeloe bersekolah di H.B.S. dan beladjar disana hanjalah pada beberapa kelas, kemoedian pergilah ia mendjadi pegawai. Iparkoe itoe ta' berbapak lagi. Sekalian adiknja perempoean dan laki-laki bersekolah Belanda. Seorang adiknja laki- masih bersekolah di H.B.S. Ia sekarang dikelas 4 dan akan naik kekelas 5. Anak itoe tadjam otaknja. Paman iparkoe itoe, seorang regén, menjoeroeh adiknja jang di H.B.S. itoe dikeloearkan dari sekolah. Regén itoe akan menolong soepaja ia mendapat kerdja. Selaloe iparkoe diasoetnja, tetapi ia ta' maoe mengeloearkan adiknja dari sekolah itoe. „Apa, menjoeroeh adikkoe keloear dari H. B. S. itoe? Dan akan mendjadi djoeroetoelis asistén-wedana jang bergadji ƒ 15 atau ƒ 20? Ta' maoe saja," katanja, „Ia haroes meinjampaikan peladjarannja di H. B. S. Nanti ia boléh bekerdja perkara dagang atau dikeréta api."

Iparkoe itoe mémang gagah, ia ta' soeka memimpikan pajoeng emas atau boeah badjoe leter W. Dan iboenjapoen djoega bermaksoed demikian, ja'ni maoe menjoeroeh anaknja beladjar sampai tammat, soenggoehpoen ia tahoe, bahasa anaknja diroemah adalah 4 orang lagi. Baik benar maksoed iboenja itoe, boekan?

Alangkah senangnja orang jang beroeang banjak. Dengan oeang itoe banjak orang dapat ditolongnja soepaja berbahagia. Besar kemaoeankoe hendak beroeang beriboe-riboe roepiah, dan kalau ada oeang itoe dapatlah saja mengirim anak itoe pergi beladjar ke Eropah.

Ada poela seorang anak gadis kenalan saja, jang telah beladjar disekolah gerédja di Semarang, tetapi kasihan si gadis itoe sekarang telah koeroes, karena angan-angan sadja. Kehidoepannja sekarang berlainan dari dahoeloe. Ia sekarang telah tinggal diroemah seperti anak wedana biasa, ta'boléh bertjampoer gaoel atau bertjakap-tjakap dengan orang asing. Seperti diratjoen oranglah rasa hatinja. Djikalau sekiranja adalah kepandaiannja, jang memoedahkannja mentjahari penghidoepan sendiri tentoelah tidak begitoe halnja? Kepada anak jang seperti itoe haroes diberi tjontoh, soepaja tahoe, bahwa „bekerdja itoe meninggikan diri" dan anak gadis bangsa Boemipoetera ta' perloe selaloe bergantoeng hidoepnja kepada kaoem keloearganja, kalau ia ta' soeka.

Apakah kehinaan jang lebih besar lagi lain dari pada selaloe bergantoeng sadja kepada Orang lain? Djikalau adalah ia beladjar sesoeatoe kepandaian, jang boléh menghasilkan oeang, tentoelah ia akan bébas dan pandai tegak sendiri. Sekarang apakah nasib jang akan ditanggoengkannja, kalau 'oemoemja dipandjangkan Toehan? Tentoelah ia akan kawin.

Baroe-baroe ini datang bermain kemari soeatoe wajang orang. Diantara perempoean-peirmpoean anak wajang itoe adalah seorang tjoetjoe perempoean dari seorang regén. Apakah asalnja terdjadi kehinaan jang sedemikian itoe?

Dahoeloe boekanlah mendjadi 'adat menjoeroeh anak-anak pergi beladjar: tetapi sekarang telah mendjadi keperloean biasa. Kalau ada seorang jang beranak 25 orang banjaknja, tentoelah ia ta' diapat memberi sekalian anaknja itoe pendidikan jang sempoerna.

Orang ada bertanja sekarang, apakah sebabnja bangsawan Boemipoetera kehormatannja mendjadi koerang? Adakah orang jang bertanja itoe. memikirkan lebih djaoeh, bahwa manoesia itoe ta' berhak menjebabkan hamba Allah lahir kedoenia, djikalau sekiranja tidak akan dihidoepkan dengan sempoerna? Soenggoehlah amat bodoh saja ini!

Kalau koepikirkan segala hal itoe, timboellah dihatikoe, soeatoe keinginan jang amat sangat: „Beri apalah kiranja orang Djawa pendidikan jang baik." Pendidikan itoe boekanlah sahadja hendaknja penambah pikiran, tetapi djoega bergoena oentoek penjoetjikan hati. Tiap-tiap saja mendengar atau melihat perkara jang menjedihkan hati itoe, timboellah dihatikoe permintaan „Beri apalah kiranja orang Djawa pendidikan jang baik!

Besar tjita-tjitakoe hendak berkenalan dan beroending dengan segala orang pandai-pandai dan orang jang berkehendak kemadjoean ditanah Hindia ini.

Seorang diri sadja ta adalah kekoeasaankoe; tetapi djikalau sekalian anak-anak moeda jang berkehendak kemadjoean itoe mendjadikan seboeah perserikatan, tentoelah dapat kami bersama-sama berboeat baik. Tiadalah tepermanaï besarnja hati kami, kalau kami membatja karangan bangsa kami jang berisi. Bagaimanakah daja kami dapat berkenalan dengan meréka itoe' Koepanja itoelah soeatoe hal jang moestahil. Tentoelah orang mengatakan kami nanti hendak bermaksoed djahat. Persahabatan antara anak-anak moeda laki-laki dan perempoean beloemlah masoek dalam pikiran orang masa sekarang. Kalau saudara kami jang laki-laki poelang dari negeri Belanda, baroelah dapat kami moelaï berboeat seperti kemaoean kami itoe ......... Koepikir sendiri-sendiri dihatikoe, djikalau sekiranja saja berboeat kesalahan jang sebenar-benarnja, tentoelah mereka itoe akan memisahkan dirinja dari saja, dan tentoelah saja akan dioesir dan dihmakannja; tetapi maoekah bapak dan iboekoe berboeat djoega sedemikian akan dakoe? O, tidak, tentoe ta' maoelah ia berboeat demikian. Saja ini tinggal anaknja djoea, tempat hatinja, meskipoen saja berdosa besar. Dan ketika itoe timboellah dihatikoe, kasih sajang jang tidak berhingga akan orang toeakoe. Ketika kami sedang doedoek merenda pakaian adikkoe Roekmini (kamilah sadja jang diizinan memboeatnja) selaloe pintoe bilik terboeka, dan bapak masoeklah kedalam hanja akan meraba kepala anaknja ini, jang penoeh berisi pikiran berlawan-lawanan.

Empat pekan lagi antaranja saudarakoe itoe tidaklah akan tinggal lagi bersama-sama dengan kami. „Saja tahoe jang engkau kedoeanja akan tertjanggoeng bila koetinggalkan", kaanja. lelah biasa kami hanja bertjampoer gaoel bertiga sadja, selaloe berkoempoel bertiga, tetapi sekarang?..........................

Tiadalah sekali-kali kami dapat meloepakan hal itoe.

         *
        * *

15 Februari 1902 (I).

Kalau ada orang berboeat apa-apa jang ta' patoet kepadakoe, maka darahkoepoen naiklah, marahkoe terbitlah, tetapi sesoedah itoe datanglah kesoekaan dalam hatikoe: Saja girang karena meréka itoelah jang berboeat salah kepadakoe dan tiadalah sa ja berboeat djahat kepadanja, dan pekerdjaan jang sedemikian ta' patoetlah saja memboeatnja. Kalau saja berdoekatjita, ta'lain sebabnja, ialah karena meréka itoe telah berkelakoean jang tiada patoet dan tidak 'adil kepadakoe. Ma'afkanlah saja, sebab saja baroe sekarang berkirim soerat kepadamoe; setelah adikkoe bidji matakoe itoe berangkat, tiadalah dapat saja mengenangkan hendak berkirim soerat. Soenggoehpoen demikian tiadalah hilang wadjah toean dari dalam pemandangankoe. Adikkoe berangkat tanggal 31 Januari dari sini keroemahnja jang baroe itoe. Moga-moga Toehan memberin jaoentoeng dan rahmat seperti oentoek seorang anak jang soetji hati dan jang tiada berdosa.

Engkau tahoe bahasa kami bertiga sangat berkasih-kasihan, dan Roekmini ialah bidji mata, dan tangkai hati kami, karena ia seorang anak jang lemah, dan haroes banjak mendapat pertolongan dari saudara-saudaranja. Sebeloem ia kawin, banjak perasaan-perasaan jang kami tanggoengkan, karena mengingatkan kami akan bertjerai itoe, sehingga tatkala waktoe itoe datanglah, kamipoen seakan-akan ta'merasa lagi, adalah sebagai manoesia jang tiada berhati. Ketika itoe kami soenggoeh amat sabar, tiadalah kami berpikir dan tiadalah merasaï apaapa djoeapoen. Waktoe berangkat kami lihat dengan mata jang kering. Kami takoet akan diri kami sendiri, kami biarkan sadja ia berangkat dengan hati jang dingin, ta'ada perasaan apaapa jang menarik hati kami. Hal jang seperti itoe ta'pernah kami tanggoengkan, dan tabi'at berhati dingin itoe tiadalah tabi'at kami. Kami takoet, kalau-kalau ada bahaja jang akan datang, atau tjelaka jang tersemboenji seperti sakit dsb. Kepalakoe rasanja seperti tiada berisi, dan badankoe lemah seperti tiada bertoelang. Annie Glasser, sahabat kami, atjap kali datang keroemah, ialah sebab permintaan adik kami itoe. Pada soeatoe malam ketika ia datang bertandang, ia bermain lagoe-lagoe jang amat disoekaï oléh adik kami, dan djoega lagoet-lagoe jang lain jang kami soekaï dipiano. Lama-lama hilanglah doekatjita kami, karena merdoenja boenji lagoe-lagoe itoe. Dan sekedjap itoe djoega piloe poela rasanja hati kami mengenangkan hal jang telah laloe. Sjoekoerlah jang perasaan kami telah kembali semoela dibadan diri kami! Sjoekoerlah kata kami, karena barang siapa jang tiada merasaï kepiloean hati, tiadalah poela ada perasaannja oentoek kesoekaan hatinja. Dan siapa jang beloem pernah berdoekatjita, beloemlah poela dapat bersoekatjita.

Adikkoe telah djaoeh dari mata kami, jang ta'dapat kami memikirkan jang ta'ada bertjampoer lagi dengan kami, adik kami jang kami kasihi itoe. Selaloe wadjahnja terbajang-bajang dimata kami, ia seperti selaloe ada disisi kami. Bédanja hanja kami sekarang ta' dapat lagi bertjakap-tjakap seperti dahoeloe, hanja berkata-kata dalam kenangan sadja. Alangkah adjaibnja bagi kami, bahwa kami haroes mengambil kertas dan da wat, kalau kami hendak bertjakap-tjakap dengan dia. Bidji matakoe, tangkai hatikoe, betoelkah toean telah bertjearai dengan kami? Wahai adikkoe jang ditjinta, beroentoenglah hendaknja toean dalam hidoepmoe jang sekarang ini, dan taboeikanlah disana oentoeng dan bahagia, seperti jang telah engkau perboeat disini. Moedah-moedahan dapatlah toean menghoeboengkan hati meréka itoe kepada dirimoe.

Stella, sabarlah engkau dahoeloe akan saja, soeka benar saja sekarang hendak mengirim soerat jang meriangkan hati, tetapi beloem dapatlah rasanja saja menoelis soerat jang seperti kehendakkoe itoe. Meskipoen demikian djanganlah kiranja toean berketjil hati, karena sampai sekarang beloemlah pernah kami berniat hendak memboeangkan tjita-tjita kami. Kami selaloe bekerdja oentoek penambah daradjat kami. Sjoekoerlah bertambah banjak djoega sekarang orang jang mentjintaï maksoed kami.

Adalah seorang anak moeda, jang amat pandai, lagi boediman, jang kami kenal, tetapi djoega bertjintakan maksoed kami, dan selaloe ia bertanjakan hal kemadjoean kami, seolah-olah ia sebagai saudara kami lakoenja. Kami selaloe berkirim-kinman soerat dengan dia, dan nanti ia akan datang kemari dengan adik-adiknja perempoean hendak berkenalan dengan kami. Alangkah besar bédanja anak moeda itoe dengan laki-laki jang lain jang kami kenal. Pada soeatoe kali adalah saja membatja, bahwa harta jang mahal sekali didoenia ini, ialah hati laki-laki jang moelia. Kamipoen pertjaja akan kebenaran kata itoe, hati laki-laki jang moelia itoe mémanglah harta jang mahal sekali, tetapi amat soekar mentjarinja. Soenggoeh beroentoeng perempoean-perempoean jang dapat mestika itoe. Kamipoen beroentoeng, karena adalah kami mengenal beberapa orang jang ada mempoenjaï benda jang mahal didapat, soekar ditjari itoe. Lihatlah sekalian jang baik, selaloe memberi kami bantoeandan menambah kekoeatan dan keberanian hati akan bekerdja dan memerangi kesoesahan hidoep.

Adikkoe Roekmini, sangat sajang kepadamoe dan tinggi kehormatan toean dimatanja. Ia itoe anak jang baik lagi setia. Engkau tentoe dapatbertjampoer beramah-ramahan dengan dia, apabila engkau telah berkenalan dengan dia. Tetapi toean sendiripoen tahoe kepadanja karena saja, boekan?

Ketika saja sakit, koeminta dia mengirim soerat kepadamoe, tetapi ia ta' maoe, sebab takoet kamoe nanti berdoekatjita. Rendah goenoeng, tinggi harapankoe, soepaja tjita-tjitanja lekas akan sampai.

Tahoekah engkau apa jang tergorés dihatikoe dan jang melemahkan pengharapankoe?

Ketika adikkoe itoe sakit, dan kemoedian saja poela dalam sakit, tepekoerlah saja: „Lihatlah disini adia terbaring seorang hamba Allah jang senantiasa dalam gembira hendak mentjapai maksoednja jang moelia, dan berkehendak soenggoehsoenggoeh, selaloe hendak berboeat baik, seperti terkata dalam hatinja. Menoeroet doegaannja ia sampai koeat akan- mengangkat seboeah goenoeng, tetapi lihatlah ia sekarang terbaring dengan tiada berdaja dan tiada berkoeasa!

Kalau sekiranja adalah seorang mengangkatnja dan melémpaikannja kedalam soemoer, tentoelah dibiarkannja sadja, karena ia sekali-kali tiada berdaja dan tiada berkoeasa.

Sekarang baroe kami mengerti benar-benar apa jang dikatakan oléh de Genestet dalam sja'irnja jang bernama „Terugblik (Melihat kebelakang) :

Wat wij wenschen, willen, streven,

..........................................................

..........................................................

Pengarang itoelah jang menghiboerkan hati kami dalam waktoe kesoesahan dan kesakitan itoe.


18 Februari 1902 (VIII).

Kami pandai poela bermandja-mandja dan beriang hati, seperti orang moeda-moeda — o, betapalah besar hati kami, kalau sekiranja toean dtengan sekedjap mata boléh kami terbangkan kemari. Hari Ahad jang laloe sesoedah menerima soerat njonja, dan hari Ahad ini djoega kami dengan Anneke pergi ketepi laoet. Kami terkenang akan .njonja dan selaloe memperkatakan toean. Wah, betapa baiknja kalau njonja sekarang ada disini, melihat ombak jang berkedjar-kedjar itoe, dan warna langit sedang bagoes dan 'adjaib, disinari oléh tjahaja matahari jang hendak terbenam. Anginpoen memperlihatkan kesoekaannja poela dan dengan sebentar sadjapoen ramboet kami koesoet-koesoet ditioepnja dan pakaian kami, kami peganglah erat-erat soepaja djangan diemboesnja. Keriangan roepanja terbebar dimana-mana, dipohon-pohon kajoe, dimoeka laoet ditepi 'langit, demikian poela dihati kami sedang bermainmain dan membiarkan diri dikedjar-kedjar ombak. Alangkah soekatjitanja hati kami! Diantara boenji ombak jang mendajoe-dajoe itoe kedengaranlah soeara dan gelak kami. Itoelah perboeatan „goeroe perempoean" dan „poeteri-poeteri" jang betertib sopan, gila berlari-lari dan berkedjar-kedjaran, sehingga ramboetnja mendjadi koesoet dan pakaiannja berkibaran diterbangkan angin. Kami sekarang bersoekasoeKaan seperti anak moeda-moeda jang mandja! Koesir kami dan orang jang laloe disana ternganga moeloetnja héran melihat pekerti kami. Bésoknjapoen kami pergilah poela kepantai, laoet waktoe itoe soedah tenang, telah berhenti memperlihatkan kegagahannja. Laoetan jang tiada tepermanaï loeasnja itoepoen telah tedoeh, hening tiada bergerak terkembang dimoeka kami; hanjalah disana-sini tampak ombak² ketjil, bersinar-sinar seperti intan oléh tjahaja matahari, dan dalam laoet jang seperti tjermin itoe kelihatanlah poela wama langit jang hidjau bagoes itoe. Kamipoen pergilah berenang kelaoet; tanahnja datar ta' berbatoe, tiada berloemoet dan tiada berloempoer. Djaoeh kami berenang ketengah laoet, sehingga air sampai kedagoe kami. Baboe kami jang doedoek ditepi pantaipoen takoetlah melihat dan soeara kami masing-masing kedengaran oléh kami berkatjau bilau sadja. Seperti orang gila si baboe ditepi laoet melambaikan tangannja memanggil kami. Tetapi ia kami tertawakan dari djaoeh, karena ketakoetannja itoe. Dari djaoeh dilihatnja ditengah laoet adalah 5 boeah kepala orang terapoeng-apoeng, dan dalam itoe kamipoen gila melontjat-lontjat dan menari-nari didalam laoet. Dan jang kedengaran waktoe itoe hanjalah soeara kami sadja sediang bernjanji dengan gembira.

Dengan perasaan jang segar dan bertambah moeda, keloearlah kami dari dalam laoet dan teroes poelang keroemah dengan lapar jang amat sangat. Setelah kami kenjang makan, maka Annie pergilah kepiano. Oléh kegirangan hati dimainkannjalah dengan 'asjiknja lagoe jang meminta terima kasih kepada Toehan dan kamipoen toeroetlah bernjanji bersama-sama. Sementara itoe haripoen telah poekoel setengah sebelas. Sekarang haroeslah kami pergi bekerdja. Diserambi dibelakang telah sedia kotak gambar. Berlima-lima doedoeklah kami mengelilingi médja dan sebentar lagi kamipoen 'asjiklah poela menggambar; tiadalah djari tangan sadja jang bekerdja, moeloet kamipoen toeroet poela bergerak, ta' sekedjap djoea dapat tertoetoep. Selaloe kami bertjakap-tjakap dan tertawa-tawa serta bernjanji-njanji. Beberapa antaranja poekoel satoe berboenjilah, dan kamipoen pergilah poela makan. Petang-petang kami pergi bersiar-siar dengan keréta, soedah itoe berdjalan-djalan ditepi laoet. Sesoedah berdjalan-djalan itoe kalau sekiranja hari beloem kelam, kami minoemlah téh dalam keboen, dibawah pohon² kajoe jang amat rindang daoennja, dan diatas kepala kami kelihatanlah langit dengan bagoes warnanja, serta ditaboeri oléh bintang-bintang jang tjemerlang, dan boelanpoen terbitah poela menambah kebagoesan malam. Soedah itoe kami pergiJah membat ja kitab atau pergi bennain moesik. Kalau Annie bermain piano, kamipoen doedoeklah mendjahit atau menoelis senang hati bekerdja, djika waktoe itoe moesik berboenji. Kertjapoen lekas habis. Tiap hari kamipoen beladjar bertanak dan menggoelai dan pekerdjaan itoe kami lakoekan petang, sesoedah makan tengah hari.

Datanglah toean kedoea kemari akan meiepaskan lelah sesoedah bekerdja di Betawi itoe. Ajoehlah, tjobalah toean kedoea datang, soepaja boléh kami meriangkan hati toean. Boléh kami melipoerkan hati toean, hidoep dikampoeng dengan senang sentosa damai dan ma'moer; kami nanti menjamboet toean dengan gembira, kami akan gembira bersama-sama dengan pohon-pohonan, angin, laoetan dan boeroeng-boeroeng, semoea itoe akan memberi selamat datang akan toean kedoea dan bernjanji mengeloearkan soearanja jang merdoe itoe setiap pagi.

Datanglah, wahai sahabat kami kedoea, datanglah keroemah kami jang soenji dan sederhana ini, soepaja dapatlah toean kedoea mengambil kekoeatan jang baroe dengan segeranja!

........................................................................................................................................

Sekarang koetjeriterakan lagi tentang peralatan kawin adikkoe, anak-dara jang tjantik roepanja. Ia kawin dengan berpakaian seperti wajang, amat élok roepanja. Malamnja ketika dalam alat besar itoe, roepanja seperti seorang poeteri jang terseboet dalam hikajat seriboe satoe malam. Ia memakai mahkota emas dikepalanja. Ta' oebahnja kami sebagai bermimpi melihatnja, tentoelah keadaan itoe akan d'itiroe orang nanti.

Residén Sijthoff jang soeka melihat adikkoe mendjadi anakdara itoe. toeroet menghadiri peralatan itoe sampai penghabisannja. Meréka itoe bemiat benar hendak mendjabat tangan adik kami, akan memberi selamat, tetapi tiadalah dapat; hanjalah dengan mata sadja meréka itoe dapat memberi selamat, karena anak-dara itoe seperti patoeng jang hidoep tetap doedoek diatas „kwadé", ja'ni singgasana keemasan, jang tjemer­lang tjahajanja: adikkoe itoe selaloe disana doedoek loeroes sebagai mertjoe, kepalanja tegak dengan sikapnja, dan matanja teroes melihat kemoeka, memenoengkan nasib jang akan datang, jang dalam sedikit hari lagi moelaï ditanggoengkannja. Sebagai 'adatnja air matapoen bertjoetjoeranlah waktoe itoe; tetapi adikkoe dan kami berdoea tinggal berdiam diri, hening sebagai majat. Gamelan, moesik, kemenjan dan boenga-boengaanpoen ta' dapatlah menjedihkan kami dalam hal itoe.

Kami tiada berperasaan lagi. Sekalian orang bersangka, bahwa pertjeraian kami tentoelah akan menghantjoerkan hati kami benar-benar. Sekarang soenggoeh tertjenganglah meréka itoe melihat kami.

Banjak orang datang melihat kami, meréka itoe makin lama makin bertambah banjak. Sekalian meréka itoe ingin hendak melihat, bagaimana kami .akan menanggoeng kesoekaran, pada waktoe pertjeraian kami itoe.

Malam itoe djoega kami mengabarkan tjita-tjita hati kami kepada toean residén. Tjobalah toean pikirkan: ditengah peralatan jang sebagai itoe, kami hendak memperkatakan djoega perkara jang penting dan soelit sebagai itoe. Tetapi pada waktoe itoelah sadja kami dapat menghadapnja, dan pekerdjaan itoe haroes dilekaskan. Ditengah boenga-boengaan dan tjahaja emas dan intan itoe serta diantara orang beramai-ramaian itoe, pada waktoe itoelah kami dengan memegang gelas jang berisi anggoer, memperkatakan perkara jang penting. Ketika itoe hari telah laroet malam. Sedjak bermoela kami telah ketahoei, bahasa ia akan/mentertawakan kami, dan tentoelah akan mengatakan kami „gila". Tetapi tiadalah kami indahkan. Moela-moela ia berkata dengan saja, kemoedian dengan Roekmini akan mengetahoei kalau-kalau kami ada bersedih hati dalam hal perkawinan adik kami itoe.

Sedang ia bertjakap-tjakap dengan kami itoe, atjap kali ia pergi dari tempat kami, dengan tiada berbesar hati, tetapi ke­moedian datang lagi kembali menjamboeng perkataannja tadi.

........................................................................................................................................

Kalau sekiranja kami dapat pergi beladjar kenegeri Belanda, manakah jang baik bagi kami dalam pikiran toean, kami pergi kesana atau kami tinggal disini? Maoekah toean mendjawab pertanjaan ini? Karena toean ta' dapat melihat matakoe ketika menoelis soerat ini, baiklah koekatakan kepada njonja, bahasa saja bertanja dengan moeka jang manis dan mata jang tjemerlang!

Seboeah lagi permintaankoe. Maoekah njonja dengan hati jang baik pergi menanjakan kepada sahabat toean, Dr. Snouck Hurgronje, adakah dalam oendang-oendang agama Islam terseboet, bahwa kalau seorang anak telah ber'oemoer sekian tahoen, ia boléh berdiri sendiri, ta' oesah lagi bergantoeng djoega kepada orang toeanja?

Atau baikkah saja sendiri bertanjakan kepada toean itoe? Soeka benar saja hendak mengetahoei tentang hak dan kewadjiban, menoeroet oendang-oendang agama Islam, lebih-lebih tentang hak gadis dan perempoean. Tentoelah amat bagoes tjeriteranja; tetapi maloelah kami menanjakan, karena kami sendiri orang Islam ta' tahoe akan hal itoe. Alangkah sedikitnja pengetahoean kami! Saja sangat bersedih hati mendengar kabar, jang sekolah H. B. S. perempoean akan ditoetoep, sajang!

28 Februari 1902 (VIII).

Darah asal itoe tiadalah akan mendoestakan dirinja. Besar harganja kepadakoe 'mengetahoei dari mana asalnja barangbarang jang mengelilingi akoe. Dalam perasaankoe barangbarang, jang asalnja dari meréka jang koekasihi dan hormati, akan memberi oentoeng akan dakoe! Kitab jang datang dari njonja tentoelah dengan berahi, gembira dan moedah saja peladjari! Perasaan gila, perasaan hatikoe itoe, boekan? Saja ini ta' oebahnja seperti anak-anak jang telah ber'oemoer, jang berkehendak selaloe akan dikasihi, dan soeka hendak mengetahoei sekaliannja, soepaja dapat ia memperhatikan keadaan benda itoe. Itoelah niat kami jang sebenarnja!

Mengetahoei itoe ialah soeatoe kepandaian jang soekar boekan, kekasihkoe? — soesah mempeladjarinja, kalau Toehan beloem mentakdirkan kepadanja.

Mengetahoei dalam soeatoe perkara, menjoeroeh kita berhati 'adil dan soeka mengampoeni kesalahan orang. Itoelah jang memboeat kita berhati jang sempoerna baik. Berapa banjaknja toean kedoea telah berboeat baik kepada kami, sebab itoe kamipoen banjak meminta terima kasih, karena toean kedoealah jang mengadjar kami mengetahoei keadaan bermatjam-matjam hal.

Malam Djoem'at, jaïtoe malam kami bermain gamelan, bermatjam-matjam lagoe jang kami soekaï, kami lagoekanlah!

Hati jang sebagai batoe waktoe itoe mendjadi lemah dan tjahajanja bertjemerlang menjinari toeboeh jang dingin. Sekarang baroelah perasaan kami hidoep kembali! Sedang angin mencjajoe-dajoe dipendopo, mengandoeng lagoe jang manis dan soeara jang merdoe itoe, rasa terbanglah njawa kami kesoerga kenang-kenangan!

Bermimpilah wahai dirikoe, teroeslah toean bermimpi sedapat-dapatnja! Kalau sekiranja ta' adia mimpi didoenia ini, dimanakah hidoep akan senang. Hidoep jang sebenarnja boekan main beratnja. Barangkali benarlah seperti kata orang, bahwa kami haroeslah tinggal dipoelau jang tiada didiami orang! Tetapi itoelah kelobaan manoesia jang sebenar-benarnja, boekan? Pikirankoe, kita haroes hidoep bersama-sama dan bertolongtolongan, itoelah goenanja kita dilahirkan kedoenia akan membagoeskan „hidoep bersama-sama!" Sengsara itoe menjoetjikan hati, kalau orang jang ditimpanja itoe berhati baik. Sekiranja djahat hatinja, maka iapoen masoeklah kedalam naraka doenia. Kamipoen sekarang telah beroebah poela, tetapi bagaimana peroebahan itoe pada hari jang akan datanglah dapat menentoekannja, hanja jang kami ketahoei sekarang, bahwa kami tiadalah lagi anak-anak mandja seperti dahoeloe.

Sekalian barang-barang jang ta' bergoena dibilik kami, kami boeang, kami hadiahkan kepada anak-anak akan pembesarkan hatinja. Bilik anak gadis jang indah dahoeloe, tempat ia bermimpi, bemiat dan berpikir, mengeloearkan kepiloean hati dan tempat tertawa karena kebesaran hati, tempat ia bekerdja memerangi kesengsaraan hidoep dlan tempat menanggoeng 'azab sengsara, sekarang telah beroebah sama sekali. Hanjalah tempat lemari kitab kami jang ta' beroebah dan sahabat-siahabat lama kami masih selaloe bermoeka manis melihat kami, selaloe mendidik kami, dan menambah karib persahabatan kami!

Seorang dari sahabat kami, jaïtoe seorang toea jang tiada dipandang orang lagi, karena ia masoek kaoem koeno, sehingga kalau dilihat roemahnja sampai kedalam, tampaklah oléh kita, bahasa ia masoek bahagian manoesia zaman dahoeloe. Banjak orang jang mengédjékkan orang toea itoe, tetapi kami kasih akan dia dan dialah jang beloem pernah soeka meninggalkan kami dan ialah jang selaloe toeroet bersoekatjita dalam kesenangan kami, dan memberi kami boedjoekan dalam hari kedoekaan. Orang toea itoe............de Genestet. Ialah jang memboedjoek kami pada waktoe jang laloe, jang beloem lama terlampau!

5 Maart 1902 (VIII).

Tahoekah njonia siapa jang selaloe menggambarkan wajang oentoek kami ? Ta' dapatlah toean terka. Ialah toekang ga­melan kami. 'Adjaib kita melihatkan bagaimana pandainja memboeat itoe dengan bagoesnja. Roepan ja pandai menggambar di Djapara, soedahlah mendjadi kebiasaan orang disana. Boedak-boedak ketjil toekang gembala kerbau, bagoes-bagoes wajang digambarnja, baikpoen ditanah, didinding, didjambatan atau dipagar-pagar. Dinding dibelakang roemah kami penoeh dioekir orang dengan gambaran wajang. Kalau pagar djambatan hari ini dipoetihkan dengan kapoer, bésoknja djambatan itoe penoehlah poela dengan gambaran wajang, jang digambar dengan arang atau batoe témbok oléh boedak-boedak, jang bertelandjang boelat, jang penoeh badannja berloemoer dengan loempoer. Soenggoeh amat moedah bagi kami disini akan menaroeh toekang gambar. Kami hanja perloe mengatakan dan menerangkan sadja kepadanja apa jang akan diboeatnja.

Sekarang toekang oekir itoe sedang memboeat barang jang indah, ja'ni seboeah lemari kitab, terboeat dari kajoe djati dan tepinja terboeat dari kajoe sena. Pintoenja diberi berkatja besar dan berbingkai doea lapis jang terboeat dari kajoe sena djoega dan pada beberapa tempat beroekir dengan gambar wajang. Diantara bingkai dibawah dengan bingkai diatas, teroekir oelar-oelar jang membelit-belit diri sedang berkelahi, seperti akar Tjina. Pada bingkai diatas teroekir gambar wajang dan kahmat poedjian. Kepala lemari itoe berdiri antara doea boeah tiang jang beroekir, terboeat dari kajoe sena. Oekiran-oekiran itoe kami lihat di Moentingan, dikoeboeran Soeltan Moentingan jang djaoehnja lebih koerang setengah djam dari sini. Gambar itoe disana tidaklah teroekir pada kajoe melainkan teroekir pada batoe. Oekiran itoe asalnja dari tanah Tjina, dan soeltan itoe dahoeloe telah pergi kesana.

Pandjang tjeriteranja koeboer itoe. Koeboer itoe keramat; kami atjap kali pergi kesana. Seorang Tjina jang menoeroetkan soeltan itoe kemari, telah meninggal doenia disini. Dekat koeboernja adalah pohon patje'. Pohon itoe keramat poela kata orang. Perempoean jang tiada beranak pergilah kesana bernazar, soepaja boléh mendapat anak. Dikoeboer soeltan itoe dibakarnja kemenjan dan ditaboerkannja boenga. Kalau boeah patje' itoe goegoer keatas koeboer Tjina itoe, maka dipoengoetlah oléh perempoean jang bernazar itoe, dan diboeatnjalah roedjak laloe dimakannja. Itoelah tanda maksoednja akan sampai. Banjak orang mengatakan kepada kami, bahwa barang siapa jang berniat ditempat itoe, kebanjakan maksoednja sampai. Benarlah kata si Edi, bahwa bangsa Djawa ialah soeatoe bangsa jang banjak bertjeritera jang 'adjaib-'adjaib. Kata orang sekalian perempoean jang bernazar dikoeboer Soeltan Moentingan beranak perempoean belaka! Kasihan perempoean-perempoean jang bernazar itoe! Kami hanjalah maoe bernazar kekoeboer keramat jang memberi anak laki-laki sadja, karena soedah terlampau banjak anak perempoean didoenia ini!

Ja Allah, betapa maka saja tersesat sampai kemari." Saja tadi menoeliskan perkara lemari, tetapi sekarang itoe telah loepa. Lemari itoe diboeat oentoek Kardinah, pemberian toean dan njonja Ovink. Adikkoe soenggoeh beroentoeng mendapat lemari itoe!

Boelan jang laloe soedah doea boeah sekeram diboeatnja oentoek seorang kemendoer, jang hendak pergi kenegeri Belanda. Bagoes benar sekeram itoe, beroekir-oekir dengan gam­bar wajang, jang seboeah berlipat tiga, terboeat dari kajoe djati, dan jang seboeah lagi hanja terboeat dari sebilah papan kajoe djati sadja dan bertepikan kajoe sena. Betoel bagoes!

Besar hatikoe, melihat banjak orang meminta barang-barang oekiran Djapara. Tjobalah njonja pikirkan, apa jang terdjadi baroe-baroe ini. Didalam seboeah soerat kabar terseboet, bahwa perkara oekir-mengoekir di Djapara telah moendoer, karena diroesakkan oléh beberapa orang perempoean, anak-anak dari seorang jang berpangkat tinggi disana, jang selaloe menjoeroeh mengoekir menoeroet loekisan Eropah. Tertjengang kami membatja kabar itoe, karena dalam pikiran kami, bahwa loekisan wajang itoe ialah loekisan Hindia, tetapi roepanja sekarang kami salah sangka, karena kata orang oekiran itoe, oekiran Ero­pah, karena loekisannja datang dari kaboepatén. Tetapi bersalah sangka itoe soedahlah mendjadi 'adat manoesia, boekan? Apalagi kami ini hanja manoesia seperti manoesia jang banjak djoega, lagi poela kami ini hanjalah seorang Djawa sadja. Amat soesah kami dahoeloe menjoeroeh toekang-toekang itoe, soepaja meréka maoe memboeat bonéka-bonéka wajang itoe. Meréka itoe takoet kalau-kalau semangat wajang itoe marah kepadanja. Setelah bapak mengakoe bahasa bapak jang akan menanggoeng sekalian hal, baik kemarahan, atau antjaman semangat wajang-wajang itoe, dan tiadalah akan menggoda meréka itoe, melainkan bapak jang akan digodanja, karena ialah jang menjoeroeh memperboeatnja, baharoelah meréka itoe bekerdja seperti sekarang. Tertawa kita melihat keadaan itoe, begitoe djoea dalam hal jang lain-lain!

Dahoeloe amat soesah memboeat gambar porterét dikampoeng-kampoeng. Menoeroet kepertjajaan orang disini, singkat 'oemoer, kalau diboeat gambar diri sendiri, dan toekang gambamja itoe berdosa besar. Sekalian gambar porterét itoe nanti akan meminta njawanja pada hari kemoedian. Ketika kami dengan seorang toekang gambar pergi kekampoeng, menangislah beberapa orang perempoean, karena takoet akan digambar. Kesoedahannja adalah seorang jang berani, dan karena itoe jang lainpoen mengeringkan air matanja. Ketika kami datang sekali lagi, datanglah meréka itoe sendiri meminta digambar. Begitoelah pergerakan dalam doenia ini, satoe orang mestilah berani dahoeloe, oentoek memberi tjontoh! Adikkoe Roekmini sedang bekerdja memboeat gambar adikkoe Kardinah sebagai anak-dara. Ia menggambar tiada bertjontoh, tetapi diloear kepala sadja. Bibir diatas dan hidoeng beloem seroepa benar, dan jang selebihnja boléhlah: apa­ lagi pakaian anak dara itoe bagoes benar digambarnja. Ia nanti hendek mentjoba lagi menggambarkan gambar itoe dipapan seperti jang njonja katakan kepadanja. Didalam kitab gambarnja adalah digambarkannja adikkoe Kardinah. Soenggoeh pintar anak itoe, karena sekalian itoe diperboeatnja tiada dengan beladjar, tetapi ta' heranlah karena ia anak Djapara. Disini anak gembala kerbaupoen pandai menggambar. Beroentoenglah negeri Djapara itoe! Ta' tahoelah toean betapa besarnja hati kami, karena kami anak Djapara. Banjak poela orang jang tinggal disini menjoempahi kemalangan, karena meréka beroemah dinegeri jang boeroek ini. Perasaan berlain-lainan!

Sekarang sedikit perkara kegadoekan hati. Baroe-baroe ini saja bertanja kepada seorang perempoean pengarang Belanda bagaimanakah menoeroet pikirannja............bahasa Belandakoe. Pekan jang laloe saja dapat soerat dari padanja dan dalam soerat itoe ada tertoempang lagi seboeah soerat dari seorang njonja tempat ia meminta pertimbangan, sesoedah ia telah membatja soeratkoe! Besar hatikoe mendengamja! Pekan jang terlampau itoe poela, saja diminta oléh seorang njonja pengarang seboeah soerat kabar pemadjoekan perempoean, kalau² soeka saja mendjadi pembantoe disoerat kabar itoe, soepaja saja sekali 14 hari menoelis disana. Jang menjampaikan permmtaan itoe, ïalah seorang njonja sahabatkoe dan saja haroes mengirim soerat tiap-tiap soerat kabar itoe dikeloearkan. Sahabatkoe itoe mentjeriterakan peri hal kami kepada njonja itoe dan njonja itoe menjoekaï sekali maksoed kami dan soedi memberi tempat disoerat kabarnja oentoek kami, akan pendidik perempoean Djawa. Dan dalam pertimbangannja patoet benar anak perempoean bangsa Djawa sendiri mengeloearkan soearanja, akan menoendjoekkan kepada bangsa Belanda, bagaimana benar keadaan bangsa Djawa itoe dan menjoeroeh bangsa Belanda itoe mengasihi bangsa itoe. Saja soeka benar memperkenankan maksoednja itoe, tetapi kami haroes lebih dahoeloe mendapat izin dari bapak. Sekarang adalah harapankoe, jang permintaankoe akan dikaboelkannja.

14 Maart 1902 (I).

Pada soeratmoe koelihat engkau berhati masgoel. Boeangkanlah kesoesahan hatimoe itoe, karena beloemlah ada seorang djoeapoen jang berboeat djahat kepadakoe. Tetapi kesoekaankoe mémang soeka menggoenting hati sendiri. Sipat itoe ialah soeatoe kebodohankoe, boekan? Banjak orang berkata: „Penanggoengan itoe boléh mendatangkan kegirangan hati," tetapi tahoekah meréka itoe betapa ganasnja penanggoengan itoe?

Tentang adikkoe telah koetjeriterakan dalam soerat jang dahoeloe. Soenji benar kami sekarang, karena bidji mata, tangkai hati kami ta' ada lagi. Seperti kehilangan saudaralah kami rasanja; tetapi oentoenglah selaloe kami menerima soerat jang meriangkan hati dari padanja. O, itoelah anak jang baik boedi dan berhati moelia. Ia lebih berharga dari pada kami berdoea. Ia adalah dalam selamat diroemahnja jang baroe itoe dan banjaklah poela orang kasih akan dia disana. Kaoem keloearga soeaminja menjajangi dia, seperti menating minjak jang penoeh, dan kemana sadja ia pergi selaloe ia diterima orang dan disamboet dengan baik dan hati jang soetji, baik oléh bangsa Boemipoetera ataupoen oléh bangsa Eropah. Orang Eropah berharap jang ia akan memadjoekan isteri pegawai-pegawai Boemipoetera disana.

Adikkoe itoe sekarang banjak dapat memboeat apa-apa jang kami maksoedi.

Apa pangkat soeaminja, tentoelah engkau telah tahoe, ketika kami mengirim kartjis perkawinannja dahoeloe. Ia patih jaïtoe pangkat jang kedoea jang tertinggi dalam doenia pegawai Boemipoetera, tetapi ia bakal mendjadi regén djoega, kalau ajahnja nanti berhenti dari pekerdjaannja. Kalau ia telah mendjadi isteri regén, tentoelah banjak ia dapat memadjoekan perempoean bangsa Boemipoetera, lebih banjak dari pada kami. Kami berharap jang soeaminja itoe akan menolong membantoenja, apalagi kabarnja ia soeka benar menjokong tjita-tjita toean Abendanon. Ia amat kasih akan isterinja, selaloe berhati besar dan ramah, dan kepada orang lain pengasih dan penjajang. Itoelah sebabnja maka banjak sekali kaoem keloearganja jang dipeliharakannja, baik hati ia, boekan?

Banjaklah anak Boemipoetera jang berboeat jang sedemikian dan siapa jang berada selaloe mengenal akan sanak saudaranja jang miskin. Ta' adalah kepala anak negeri jang tiada memeliharakan kaoem keloearganja diroemah. Tiadalah sia-sia orang mengatakan, bahasa orang Hindia peramah dan pemoerah. Tentoe engkau berbesar hati, karena engkau telah mendengar sekalian hal ihwal adikkoe itoe.

Hanjalah sekarang ia didalam ketjemasan sadja, mengingatkan keketjilannja, sebab banjak orang jang berharap akan kebaikannja, dan saudaranja jang tertoea merasa djoega sedemikian, apalagi ketika seorang Belanda memoedjinja di Amsterdam, dalam soerat kabar.

Sebenarnja, Stella, djanganlah engkau berboeat begitoe poela. Tentoe engkau saja oempat dengan sedjadi-djadinja, kalau saja tiba-tiba diterbangkan oléh Toehan keribaanmoe. Engkau menjangka bahwa saja soenggoeh baik hati dan 'arif bidjaksana. Sekalian itoe beloemlah berharga sedoeit djoeapoen oentoek badankoe, soenggoeh katakoe itoe. Tetapi betoel adalah seboeah benda dalam hatikoe jang tidak akan mengetjéwakan toean, jaïtoe kesajangankoe kepadamoe! Baroe-baroe ini sa ja mendapat sepoetjoek soerat dari seorang toean jang telah toea, mengatakan jang saja berhati lemah-lemboet, ber'adat bagoes dan pandai berbahasa Belanda. Sajapoen tersenjoem ketika membatja soerat itoe dan timboellah pikiran dalam hatikoe, tahoe benarkah toean itoe akan dakoe. Pada penghabisan tahoen jang laloe maksoednja akan datang kemari, hendak mengoendjoengi kami; tetapi adalah alangan jang merintangi maksoednja itoe; karena penjakitnja haroeslah ia dengan selekas-lekasnja pergi kembali keEropah. Dan isterinjapoen toeroetlah poela bersama-sama, memnggalKan negeri jang panas ini, jang selaloe disinari oléh matahari.

Sajang sekali ia ta' datang; kami beringin benar hendak bertemoe dengan dia akan memperkatakan maksoed kami. Baroe-baroe ini ketika kami menjangka, jang kami akan teroes pergi beladjar kenegeri Belanda, berharaplah kami akan pergi bersama-sama dengan toean dan njonja itoe dalam moesim panas. Sajang pengharapan itoe telah mendjadi angin. Kemarin kami mendapat soerat dari negeri Belanda, dan saja berkata dalam hatikoe: „Hai dirikoe, tegakkan kepalamoe, karena boekanlah sadja ketjéwa jang akan menggodamoe semasa hidoepmoe, pertjajalah engkau, bahwa waktoe jang akan datang, banjak lagi mengandoeng kesengsaraan jang akan engkau tanggoengkan!" Sajapoen ta' memikirkan hal itoe lagi. Hidoep kita nanti akan mengadjar kita berhati berani.

Sekarang koeperkatakan lagi permintaan nona Van der Mey. Marilah koeminta dahoeloe terima kasih atas segala kesoesah.mmoe telah menolongkoe, dan lagi koeoetjapkan terima kasih atas karanganmoe tentang „hak dan keoentoengan". Soerat jang berisi permintaan itoe koebatjakan kepada bapak. Bapak maoe dahoeloe menantikan kedatangan toean van Kol, baroelah ia memoetoeskan perkara itoe. Besar harapankoe jang bapak akan mengaboelkannja. Perloe djoeakah siaja mengatakan bahwa „saja maoe?" Engkau tahoe bahwa saja soeka benar menoelis dan kerdja karang-mengarang selaloe menarik hatikoe, dan engkaupoen telah beberapa kali poela mengatakan bahasa saja pandai mengarang.

Ja Stella, saja maoe menoelis dan mengarang, tetapi saja ta' soeka memberi tahoekan namakoe jang sedjati, ia haroes dirahsiakan, katakan hal itoe kepada nona Van der Mey. Adakah itoe akan memberi paédah!!! Kalau orang Hindia membatja karangan seorang perempoean Djawa, tentoelah ia lekas boléh menoendjoekkan, siapakah jang berboeat salah itoe. Hal jang demikian mendjemoekan hatikoe. Saja ta' soeka bila orang memperkatakan boeah pénakoe (jang tiada sempoerna), apalagi kalau orang selaloe memoedjikoei, bah! Kalau perempoean Djawa mengarang dalam bahasa Belanda, roepanja hati orang djadi tertarik membatjanja, itoelah rahsianja akan mendapat oentoeng dengan moedah. Soenggoehlah membesarkan hatikoe! Tetapi marilah dahoeloe koekatakan apa benar goenanja „penarikan hati?" Itoelah sekali-kali ta' dapat koeloepakan.

Betoel besar paédahnja. Engkau dan sajapoen mengakoe, bahasa anak negeri sendiri haroes mengeloearkan soearanja. Banjak paédahnja kalau bangsa Djawa sendiri mentjeriterakan sakit senang kehidoepan bangsanja.

Poen amat banjak perempoean bangsa kami, jang menanggoeng sengsara dalam hidoepnja. Tapi sebeloemnja saja mengeloearkan soearakoe, mengabarkan perkara jang lalimlalim, jang ditanggóengkan perempoean bangsa kami, haroeslah saja berpikir benar-benar lebih dahoeloe; saja mesti tahoe betoel-betoel apa jang akan koeperboeat. Kalau koeboekakan soearakoe, nistjaja sekalian orang jang memperoléh keoentoengan karena kelalimannja akan bentji kepadakoe, tetapi saja ialah hendak melawan kelazimannja itoe.

Oentoek diri saja sendiri tiadalah saja indahkan permoesoehan ini, tetapi ia dapat meroesakkan tjita-tjita kami. Sekiranja saja mendjadi goeroe, tentoelah meréka itoe ta' soedi menjerahkan anaknja kepadakoe, karena saja telah bersalah, melawan 'adat-'adat jan£ telah beroerat berakar itoe. Akan menoelis karangan jang demikian ta' maoe bapa memberi izin saja, apalagi pada waktoe ini. Kerap kali orang meminta kepadakoe mengarangkan sekalian hal ihwal itoe. Tetapi saja ta' boléh melakoekannja.

Tetapi apa jang diminta oléh nona Van der Mey, ialah fasal jang lain poela. Saja harap permintaannja itoe dapat dikaboelkan. Tetapi seperti jang telah koekatakan tadi, engkau mesti berdjandji akan merahsiakan namakoe.

Seorang sahabatkoe telah menjoeroeh saja djoega mengarang, betoel seperti itoe, oentoek orang banjak. Jang baik saja karangkan ialah perkara-perkara jang dapat diperbintjangkan dimana-mana, ja, boléh hendaknja diperbintjangkan dalam persidangan Tweede Kamer, sehingga dengan perintah persidangan itoe disoeroeh periksa lebih terang dan landjoet tentang segala perkara itoe.

Saja selaloe berniat djoega hendak mengeloearkan karangan tentang segala hal keadaan itoe, tetapi saja sendiri merasa, bahwa masa sekarang beloemlah ada waktoenja oentoek menjampaikan maksoedkoe itoe, banjak rahsia jang beloem koeselidiki, dan lagi beloemlah tjoekoep kekoeatankoe mengerdjakannja. Saja haroes lebih banjak melihat dan mendengar segala jang terdjadi disini, sekalian itoe haroes koetimbang dan koepikiri baik-baik. Boeah pikirankoe beloemlah masak, Stella, kalau sekiranja telah masak tiadalah saja akan enggan mengabarkan hal keadaan itoe kepada orang banjak. Kalau kami menghadapkan permintaan kami itoe kepada Koningin Wilhelmina, itoe artinja boekanïah kami meminta pertolongan kepada keradjaan, soepaja berkat daulat Seri Baginda dapatlah kami pertolongan Pemerintah, lain tidak, melainkan dalam hal itoe kami meminta kepada Seri Baginda, soepaja Seri Baginda sendiri menolong kami. Djikalau engkau sekiranja mengetahoei akan ketinggian hati kami, tentoe mengertilah poela engkau, bagaimana beratnja hati kami memoetoeskan hendak meminta pertolongan.

Tetapi seperti katamoe djoega: kalau ada keperloean jang besar, maka keperloean jang ketjil haroeslah didiamkan dahoeloé.

Dan ketinggian hati kami itoe, kami hilangkanlah, soepaja kami dapat bekerdja oentoek kebadjikan orang banjak. Selaloe kami bentji kepada minta-minta, soenggoehpoen kami telah mengetahoei, bahwa permintaan itoe akan diperkenankan. Dan dalam hal jang demikian, meminta itoelah djalan jang toenggal akan memperoléh maksoed itoe.

Adalah seorang jang telah pergi menghadap kedoea Seri Baginda Maharadja dinegeri Belanda, mengatakan dengan soenggoeh kepadakoe, bahwa Seri Baginda Iboe Soeripoen banjak poela mengetahoei dan amat mengindahkan tentang hal keadaan tanah Hindia.

Kami maoe benar mempertjajaï kabar itoe. Tatkala kami menjembahkan beberapa persembahan kepada Seri Baginda Maharadja Wilhelmina, waktoe Pertoendjoekan peroesahaan Perempoean, maka Seri Baginda Iboe Soeripoen menitahkan kepada sekertarisnja, menanjakan kepada presidente perserikatan itoe, jang mengoeroeskan kirim-kiriman dari Hindia, apakah ïsinja persembahan kami dahoeloe itoe. Bagindalah jang meminta kepada presidente pertoendjoekan itoe, jang selaloe mengiringkan Seri Baginda dalam pertoendjoekan itoe, membatjakan isi soeratkoe sedikit kepada Seri Baginda. Kepada Pemerintah atau kepada Seri Baginda Maharadjalah tempatkoe menjembahkan permintaankoe itoe. Kalau permintaankoe tiada diperkenankan oléh Seri Baginda atau oléh Pemermtah, maka pergilah saja ke Modjowarno, meskipoen disana tiadalah seperti jang dimaksoedi benar. Tahoekah engkau, kalau saja kepoetoesan asa, kemana saja hendak pergi? Kenegeri lain diloear tanah Djawa, kepada seorang sahabat kami (1) jang

1).Doktor-pendéta N. Adriani didanau Poso (Selébés). tinggal djaoeh ditengah soeatoe poelau jang Boemipoeteranja masih biadab, dan disanalah ia berboeat baik akan meréka itoe dan menolong meréka itoe memberi obat-obat.

Sebagai ajam kena kepala saja hendak pergi kepadanja, tentoelah ia akan meraba-raba kepalakoe, sampai keloehkoe hilang' dan napaskoe jang sesak djadi berhenti, dan dari tangannja jang dingin akan mengalirlah perdamaian jang melipoeti segenap toeboehnja, masoek kedalam dirikoe! Soenggoehpoen demikian iapoen seorang manoesia djoega, jang selaloe menanggoeng sakit dan senang, dan kesoesahan hati, jang mesti dilawannja.

Stella, Stella, kalau sekiranja saja dapat memeloek léhérmoe sekarang dan menjandarkan kepalakoe kedadamoe, alangkah senangnja.

Barangkali djadi djoega saja pergi ke Selébés kepada sahabatkoe itoe dan meréka jang biadab, pemotong kepala itoe. Dengan djalan apa sekalipoen kita berboeat baik, ta' goenalah diindahkan benar, asal sadja perboeatan itoe baik. Wah, djanganlah engkau terkedjoet dan djangan barpikir pandjang lagi, Stella, barangkali ta' perloe lagi saja pergi kesana, dan teka-teki jang soekar itoe barangkali dapat diterka dengan djalan jang menjenangkan hati. Dalam badankoe masih ada kemaoean dan kekoeatan, sjoekoerlah!

Perbanjak do'a, ingatlah sadja kepada jang baik, dan djanganlah engkau loepa kepadakoe, Stella, kekasihkoe.


21 Maart 1902 (V).

Benarlah kata njonja itoe. Adikkoe berangkat itoe, sebagai kami kehilangan besar. Kami telah lama dan selaloe hidoep damai dan riang bersama-sama dengan dia. Tiadalah salah djika orang mengatakan bahasa kami bertiga telah mendjadi satoe, satoe dalam pikiran, satoe dalam perasaan. Rasanja beloem pertjaja benar kami, bahwa si adik itoe meninggalkan kami oentoek selama-lamanja; sangatlah menggoendahkan hati kami mengenangkan, jang ia telah berangkat dan tidak akan kembali lagi. Kami bersangka bahasa ia hanja pergi menoempang oentoek beberapa hari sadja dan sedikit hari lagi akan poelang kembali. Kami soenggoeh tertjanggoeng karena kehilangan si tjantik ketjil itoe. Tetapi lebih baiklah kami ta' memikirkan hal itoe, karena pertjeraian jang meremoekkan hati itoe, boekanlah seboeah sadja. Tentoe ada poela nanti pertjeraian jang lain, jang akan menoeroeti pada hari jang akan datang. Lambat laoennja manoesia didoenia ini akan bertjerai

HABIS GELAP TERBITLAH TERANG. 13 djoea, „bertjerai”, itoelah kata jang selaloe kita dengar selama hidoep!

Sekali-sekali baik tali persahabatan jang koeat dan soetji itoe dipoetoeskan, kata de Genestet, tetapi nasihat itoe moedah diseboetkan, tetapi amat soekar akan dilakoekan, betoelkah atau tidak?

Kami selaloe menerima soerat jang berisi kabar baik dan kegirangan hati dari pada adik kami itoe. Ia adalah dalam selamat wa'l'afiat sadja. Sjoekoer, alhamdoeli'llah! Rahmat jang diperoléhnjapoen mendjadi rahmiat kami poela.

Sekarang marilah saja perkenankan kehendak toean, mentjeriterakan ini dan itoe tentang alat perkawinan adikkoe itoe.

Alat perkawinan anak negeri selaloe amat banjak hoeroe-haranja. Beberapa hari dan beberapa pekan dimoeka sebeloem alat itoe dilangsoengkan, maka disediakanlah sekalian alat keramaian itoe. Ketika itoe tiadalah kami bersoeka-soekaan benar, karena adalah seorang keloearga kami jang meninggalkan doenia, jaïtoe seorang saudara perempoean, adik oléh mempelai itoe, telah berpoelang kerahmatoe'llah sebeloem peralatan itoe mendjadi. Kasihan sekali, ia masih moeda dan meninggalkan anak beberapa orang. Ketahoeilah oléh njonja, bahwa adikkoe kawin ialah dengan anak saudara perempoean bapak, djadi kawin bersaudara namanja. Dahoeloe adalah ia datang sekali kemari, tetapi ketika itoe ia masih ketjil sedang bersekolah dan seorang djoeapoen tiadalah jang mengenang akan perkawinan itoe.

Atjap kali didapati adalah anak-anak jang dipertoenangkan ketika ketjil dan nanti kalau meréka telah besar laloe dikawinkan sadja.

Adikkoe mengoelangi persahabatannja dengan soeaminja itoe, ketika toean besar Goebernoer Djenderal ada di Semarang. Menoeroet sepandjang 'adat ta' boléh sekali-kali anak-anak gadis pergi keloear roemah, ketjoeali kalau ia pergi menoeroeti soeaminja, biarpoen beloem peraah dikenalnja. Tetapi seperti jang telah saja katakan, banjaklah dari pada 'adat-'adat itoe jang tiada kami toeroet lagi, karena tiada sepadan dengan pendidikan kami jang bébas itoe. Kami bermaksoed sekarang banjak lagi hendak menghapoeskan 'adat-'adat koeno dan boeroek itoe! Lebih-lebih beberapa lamanja mendjelang anak gadis jang akan dikawinkan, ia sekali-kali ta' boléh keloear dari roemah. Ia haroes tinggal diroemah atau kalau ia ada berbilik, dikoeroeng didalam biliknja.

Boelan December jang laloe kami ada di Semarang, dan sekalian toko-toko disana semoea kami masoeki, pergi membeli apa-apa jang kami soekaï.

Kepada anak gadis Djawa jang baroe bertoenangan, tiadalah dioetjapkan orang selamat, demikianpoen hal itoe tiadalah diperkataan orang dengan dia, dan ia sendiripoen lebih-lebih ta' soeka memperkatakan pertoenangannja itoe, dan berlakoe seperti ia ta' tahoe sadja. Djikalau sekiranja boléh, maoelah saja masoek kedalam hati bangsakoe hendak membatja, apa jang tergorés didalamnja, ketika adikkoe dengan moed'ahnja memperkatakan perkawinannja dengan meréka itoe. „Terlaloe sekali” kami ini. Oh, ja, sedangkan bagi orang jang ber'adat sopanpoen boekankah begitoe poela? Meréka itoepoen soeka sekali menjalahkan barang sesoeatoe pekerdjaan jang tiada dapat dima'loeminja.

Ta' boléhlah kami marah kepada bangsa kami jang beloem berpengetahoean itoe dan karena ta' tahoelah maka meréka seperti itoe.

Sehari doea sebeloem perkawinan itoe akan dilangsoengkan, kamipoen kendoeri dan mendo'a, menjeroe arwah-arwah kaoem keloearga jang telah miati. Lihatlah itoe, betapa bagoesnja 'adat kami. Dengan segala soekatjita selaloe kami mengenang kepada keloearga kami jang telah meninggalkan doenia. Kendoeri artinja makan-makan bersama-sama, sesoedah itoe bersama-sama poela dengan 'oelama menadahkan tangan arah kelangit meminta kepada Allah dan rasoel, rahmat dan ni'mat oentoek segala arwah-arwah orang toea-toea dan ahli lain jang telah meninggal itoe, dan berkat meréka itoe moedah-moedahan perkawinan itoe akan diselamatkan Toehan. Mendo'a itoe dilakoekan diroemah anak-dara. Iparkoepoen datang dengan kaoem keloearganja, waktoe bésoknja akan kawin. Mempelai Belanda setibanja dinegeri kekasihnja itoe, tentoelah ia jang pertama-tama sekali akan pergi keroemah anak-dara itoe, tetapi menoeroet 'adat kami ta' boléh diperboeat jang demikian. Mempelai ta' boléh melihat isterinja, sebeloem ia mendjawat kaboel, demikianpoen kaoem keloearganja ta' boléh djoega melihat anak-dara itoe.

Bésoknja alat akan dilangsoengkan, dimandikanlah anak-dara hari ini dengan air boenga-boengaan; setelah itoe baroelah ia diserahkan ketangan toekang paés atau toekang sanggoel namanja, jaïtoe seorang perempoean jang digadji, jang faham dalam menghiasi dan pakai-memakaii anak-dara dan mempelai.

Anak-dara itoe didoedoekkan diatas tikar jang berlapis dengan kain sekelat dan soetera jang telah dilengkapkan oentoek hari jang moelia itoe. Tikar itoe kelak mendjadi kepoenjaan toekang sanggoel. Berkeliling anak-dara itoe terletak makan-makanan, sirih dan pinang, pisang, air sekendi, beras, ajam panggang dan lagi seékor.......... ajam hidoep dan pelita ketjil jang menjala.

Kemenjanpoen dibakar oranglah dan toekang sanggoel moelaïlah mentjoekoer boeloe roma dipipi dan dikodok anak-dara itoe. Ramboet jang dikening digoentingnja sama pandjang, demikian djoega ramboet jang dekat telinga, alis mata diperbaiki dan ditjoekoer ditepi-tepinja. Melihat ramboet kening dan ramboet dekat telinga jang telah digcenting dan alis mata jang telah ditjoekoer itoe, maka tahoelah kita, bahasa perempoean Djawa baharoe kawin.

Poekoel empat petang moelaïlah orang mengenakan pakaian si anak-dara tadi. Keningnja dihiasi dengan loekisan jang berwarna hitam sampai ketelinganja dan moekanja dibedaki poetih-poetih, serta ramboetnja disanggoel seperti bangoen kepala tjapoeng, jang dihiasi dengan boenga-boengaan.

Pada sanggoel anak-dara itoe ditjotjokkanlah toedjoeh boeah toesoek sanggoel permata, jang beranting-anting dan selaloe memantjarkan tjahajanja. Kain jang bertaboeri emas dan kebaja jang dihiasi, dikenakanlah kepadanja. Dan banjaklah lagi perhiasan jang dipakainja, seperti: pending, dokoh, gelang, soebang, boeah badjoe lengan dan lain-lain, tjoekoeplah semoeanja. Anak gadis Djawa ta' boléh memakai boenga diramboet, hanjalah perempoean jang telah kawin sadja boléh memakainja. Itoelah sebabnja maka perempoean jang telah ber'oemoer banjak kelihatan memakai boenga diramboet.

Malam bésok akan kawin, malam itoe bernama „widodaréni”. „Widodari” artinja „bidadari” dalam bahasa Melajoe, jang bertempat disoerga. Pada malam itoe anak gadis, jang bésoknja akan dipersoeamikan, dipandang seperti bidadari dan iapoen dimoeliakanlah poela seperti itoe.

Njonja barangkali telah melihat porterét-porterét oekiran-oekiran boeatan Djepoen diroemah njonja Rooseboom. Boekankah diantaranja adalah seboeah porterét sebagai singgasana jang mempoenjaï tiga boeah pintoe gerbang? Singgasana itoe namanja dalam bahasa Djawa „kwadé”, jaïtoe soeatoe perkakas roemah jang dipakai ketika beralat kawin. Kwadé beroekir-oekir itoe, iang berwarna mérah toea dan berloekis dengan air emas, terletak dikaboepatén dalam bilik besar dibelakang. Sekalian médja, koersi dan bangkoe dipindahkan dari bilik itoe ketempat lain, setelah itoe dikembangkanlah disana sehelai permadani besar.

Sebelah menjebelah kwadé jang dihiasi dengan tabir dan boenga-boengaan itoe terletak doea boeah djambangan tembaga, jang dihiasi dengan poetjoek pohon kelapa dan boenga-boengaan. Djambangan itoe namanja „kembang majang” dan pada tiap-tiap peralatan kawin ta' boléh ditinggalkan. Kira-kira poekoel setengah delapan malam, tatkala djamoe perempoean telah berkoempoel dibilik „kwadé” itoe, doedoek berléret diatas permadani sebelah menjebelah kwadé itoe, maka adikkoepoen masoeklah kedalam bilik itoe dibimbing oléh saudara perempoean jang telah kawin dan oléh ipar perempoean kami serta diikoeti oléh seorang perempoean jang membawa tjerana dan tempat loedah. Adikkoe doedoeklah dipintoe gerbang kwadé jang tengah-tengah, diapit oléh kaoem keloearganja dan orang patoet-patoet. Tjerana tempat sirih itoe diletakkan dimoekanja, asal menoeroet 'adat sadja, sebab adikkoe si gadis ketjil itoe tiada biasa memakan sirih. Dibelakangnja adalah seorang anak gadis toekang mengipas-ngipasnja.

Dimoeka kwadé jang tjemerlang tjahajanja itoe serta diapit oléh djamoe perempoean-perempoean isteri kepala-kepala negeri, jang doedoek teratoer menoeroet pangkatnja serta berpakaian jang indah-indah, disanalah adikkoe doedoek bersila berdiam diri seperti patoeng Boedha. Orangpoen segera menghidangkan makan-makanan, jang disertaï dengan air téh. Masing-masing meréka itoe mendapat semangkoek téh dan doea piring koeé-koeé, dan si anak-dara dengan djamoe-djamoe jang ternama masing-masing mendapat seboeah doelang jang penoeh berisi makan-makanan. Waktoe itoe roepanja bilik itoe adalah seperti sehelai permadani jang penoeh ditaboeri dengan sedap-sedapan dan disana-sini disela dengan tjerana dan tempat loedah jang terboeat dari pada emas, pérak, tembaga dan koelit penjoe. Sekalian djamoe itoe perempoean jang telah bersoeami; dan kami jang beloem bersoeami ta' boléh doedoek bersama-sama dengan meréka itoe.

Njonja barangkali telah mendengar djoega, bahwa tiadalah kemalangan dan maloe jang lebih besar bagi seorang perempoean, kalau ia tiada bersoeami. Ditanah Eropah, jang telah berkesopanan terang tjoeatja, beloem berapa lama jang laloepoen orang masih berpikir demikian itoe djoega, boekan? Sebab itoe ta' patoetlah kita marah atas kepertjajaan bangsakoe, bangsa Hindia jang masih doengoe dan bodoh itoe.

Kalau sekiranja iboe mempelai masih hidoep, toeroetlah ia djoega doedoek pada malam itoe meramaikan alat menantoenja.

Djamoe jang laki-laki doedoek dengan bapak dipendopo, dan mempelai tinggallah sadja berdiam diri diroemah tempatnja menoempang. Betapa besar hati adikkoe, ketika hari telah poekoel setengah sepoeloeh, ta' dapat dikatakan, karena ia telah boléh berorak sila. Dengan segala 'adat tertib sopan, berdjalanlah ia perlahan-lahan dari madjelis radén-radén ajoe itoe, dan setiba diloear pintoe, berlarilah ia kebiliknja akan menanggalkan sekalian pakaiannja itoe. Sekarang ia telah mendjadi adik kami kembali, si gadis jang soeka berbesar hati itoe, tidaklah lagi doedoek sebagai patoeng Boedha.

Malam itoe malam Mauloed. Kami kendoeri dan bersedekah tidaklah diroemah, hanja sekali itoe dimesdjid, dan waktoe itoe orangpoen memintakan do'a selamat kepada Toehan, soepaja perkawinan itoe akan berbahagia. Ditempat kendoeri itoe hanjalah laki-laki sadja, kami perempoean-perempoean makan diroemah, demikian djoega regén-regén jang datang menghadiri alat kami.

Pada 24 Januari, sebeloem padjar terbit, telah ramailah orang dikaboepatén, jang telah dihiasi dengan gaba-gaba dan bendéra-bendéra. Ditengah djalanpoen riang dan ramai poela. Bendéra si tiga warna, jang berpantjangan pada gaba-gaba, jang menoedjoe roemah anak-dara itoe, selaloe berkibar-kibar membesarkan hati. Dipeséban jang dihiasi dengan boenga-boengaan dan daoen-daoenan dan dipanggoeng-panggoeng ditanah lapang, dimoeka kaboepatén, berboenjilah gamelan samboet-menjamboet dengan gembiranja.

Diserambi belakang tersedialah beberapa kerandjang boenga kenanga, boenga melati dan boenga tjempaka; disanalah poela doedoek perempoean-perempoean mengatoer boenga-boengaan itoe atau menderai-deraikan akan ditaboerkan nanti ditempat anak-dara dan mempelai akan berdjalan. Kaboepatén waktoe itoe penoeh dengan manoesia, boenji gamelan dan baoe boenga-boengaan jang haroem itoe. Dibilik kami anak-dara moela-moela sekali dihiasi orang. Keningnja diloekisi dengan warna hitam dan loekisan itoe dihiasi dengan emas.

Adikkoe doedoeklah seperti orang jang akan dibedah. Dibelakang loekisan itoe ditaroeh orang rénda lilin pada kedoea belah pihak, jang berwarna hitam. Pada loebang-loehangnja itoe dihiasi dengan intan permata. Kebiasaannja rénda lilin itoe terboeat dari pada ramboet anak-dara sendiri jang diberi berlilin. Tetapi adikkoe, kami beri rénda lantjoeng, karena memboeat rénda itoe dengan ramboet benar, si gadis nanti banjak menanggoeng kesakitan, lebih-lebih adikkoe itoe baroe semboeh dari sakitnja; tentoelah ta' dapat ia menanggoengkan. Dibelakang rénda itoe disisipkan toesoek koendai emas bepermata moetoe manikam. Dalam hal itoe ramboet disanggoel seperti boelan sebelah dan dihiasi dengan boenga-boengaan. Berkeliling kepalanja tergantoeng boenga melati bersoesoen teroembai-oembai sampai kebahoe. Pada sanggoel itoe disisipkan lagi toedjoeh boeah boenga intan beranting-anting dan dibelakang telinganja sebelah-menjebelah tergantoeng enam boeah rantai boenga, terdjoerai-djoerai sampai kedada dan kepinggangnja. Rantai boenga itoe besarnja sebesar djari, diatoer dari boenga poetih disela dengan geloeng-geloeng dan dioedjoengnja tergantoeng seboeah boenga kenanga koening, jang diapit dengan boenga-boenga melati.

Kalau berpakaian seperti wajang haroeslah léhér, bahoe

dan lengan diatas ditampakkan. Sekalian itoe digosok dengan

KABOEPATÉN DJAPARA.

minjak koening jang haroem baoenja, melainkan moeka sadjalah jang dibedaki. Adikkoe memakai kain jang bertaboerkan emas dan dipaloet lagi dengan kain soetera, itoepoen bertaboer poela dengan emas dan berikat pinggang jang terboeat dari pada soetera koening, jang oedjoengnja beroembai-oembai, terboeat dari pada soetera mérah bertatahkan emas. Sehelai kain pand jang berwarna hidjau daoen toea, amat bagoes roepanja, bertekat dengan benang emas, jang ditengah-tengahnja berwarna hidjau moeda dan dipaloetkanlah kebadannja, sedang lengan dan bahoe sama sekali kelihatan. Ikat pinggangnja soetera koening jang bernama „mendologiri" dipaloet dengan emban, tiga djari lébarja, bertatah poela dengan moetoe manikam. Diikat pinggang itoe dengan oedjoeng pangkalnja terdjoembai-djoembai, dililitkan lagi rantai boenga dari seboeah paha kepaha jang lain. Pada léhérnja tergantoeng dokoh intan berdjila-djila sampai kepinggangnja.

Pada lengannja dibawah dipakainja gelang tangan, dan pada lengan diatas gelang oelar-oelar. Kepala dan ékor oelar itoe menengadah keatas, dan disana tergantoenglah oeang tali emas terdjoembai-djoembai.

Dalam pada itoe haripoen telah sampai kira-kira poekoel lima petang. Dibilik kwadé itoe telah berkoempoel sekalian isteri kepala-kepala negeri, jang berpakaikan pakaian kehormatan. Dari kwadé sampai kependopo djalannja penoeh ditaboeri dengan boenga-boengaan, seakan-akan permadani pandjang lajaknja. Disanalah nanti pengantin itoe berdjalan.

Adikkoe dibimbinglah oléh saudara-saudaranja keloear dan berdirilah dimoeka kwadé itoe. Lampoe-lampoepoen telah dipasanglah dan dipendopo penoehlah berdiri regén-regén berpakaian kebesaran. Beberapa orang kenalan kami bangsa Belanda ada djoega disana hendak melihat adikkoe oentoek penghabisan. Ditanah lapang dan dipekarangan kaboepatén penoeh manoesia seperti semoet banjaknja, hanjalah didjalan-djalan jang dihiasi dengan gaba-gaba dan bendéra tinggal lapang.

Dari djaoeh kelihatan mengoening pajoeng-pajoeng emas angkatan. Bertambah lama bertambah dekat, kiranja itoelah kedatangan kepala-kepala anak negeri Boemipoetera, jang berpakaian kebesaran dan berdjalan masing-masing dibawah pajoeng keemasannja. Dan dibelakang meréka itoe kelihatanlah oepatjara mempelai. Mempelai doedoek dengan regén-regén didalam keréta jang terboeka dan berpajoeng emas. Dari peséban dan kaboepatén kedengaranlah boenji gamelan tanda memberi selamat datang kepada meréka itoe.

Oepatjara itoe setiba dikaboepatén berhentilah dimoeka pendopo; sekalian kepala-kepala negeri doedoeklah berdjongkok; dan mempelaipoen toeroenlah dari kerétanja diiringkan oléh regén-regén laloe naik ketangga teroes pergi ketengah-tengah pendopo dan doedoeklah ketiganja disana diatas parmadani, memberi hormat kepada bapak dan regén-regén jang lain-lain. Regén-regén jang mengiringkan mempelai itoe berloetoet moendoer kebelakang serta meninggalkan mempelai jang berpakaian wajang itoe ditengah-tengah pendopo; sebentar antaranja datanglah kepala-kepala negeri itoe mengelilinginja dan dibelakang meréka itoe doedoeklah 'oelama-'oelama. Dioedjoeng pendopo itoe, disitoelah doedoek regén-regén bersila diatas permadani. Bapak dan penghoeloe doedoek dekat mempelai. Bapak laloe mengatakan kepada meréka jang hadir, apa maksoednja memanggil meréka itoe beramai-ramai datang pada hari itoe dan kemoedian dimintakannjalah penghoeloe mengawinkan anaknja dengan mempelai itoe, Sementara penghoeloe itoe mendo'a, kedengaranlah dipendopo itoe boenji soeara manoesia jang sebanjak itoe beroelang-oelang menderoe-deroe, sajoep-sajoep sampai seakan-akan diawang-awangan rasanja menjeboetkan: amin, amin!

Sajang sekali kami ta' dapat mendekati benar madjelis itoe. Seorang goeroe perempoean, sahabat kami, Roekmini dan saja, kami bertiga sadjalah perempoean dipendopo itoe jang hadir. Oentoenglah ada diizinkan orang kami berdiri disana, dengan sesoeka hati kami. Tetapi akan doedoek dekat laki-laki jang banjak itoe, mendengarkan perkawinan itoe sekali-kali kami ta' boléh. Soenggoeh sajang sekali: kami soeka benar hendak mendengar sjahadat nikah dan melihat keadaan penghoeloe mengawinkan orang dari bermoela sampai kesoedahannja. Hanja jang kami ketahoei, bahwa ketika ia membatja sjahadat nikah dipegangnjalah tangan mempelai dan mempelai wadjib menjeboet sjahadat itoe sekali lagi.

Selama-lamanja keadaan itoe dilakoekan dalam seperempat djam sadja, tetapi bagi kami serasa berdjam-djam lamanja. Waktoe itoe orang doedoek tepekoer dan berdiam diri, melainkan jang kedengaran ialah soeara 'oelama jang sajoep-sajoep sampai membatja do'a selamat.

Setelah itoe moelaïlah kerapatan itoe bergerak, karena 'oelama-'oelama itoe mengandjoer dirinja beringsoet-ingsoet kebelakang. Itoelah tanda perkawinan itoe telah selesai.

Regén-regénpoen berdirilah, doea orang diantaranja pergilah membimbing mempelai dan berdjalanlah meréka itoe bersama-sama diatas permadani boenga-boengkan itoe diiringkan oléh regén-regén jang lain. Dibilik kwadé adikkoepoen dibimbinglah poela oléh saudara-saudaranja dan pergilah poela berdjalan didjalan jang berboenga-boengaan itoe, diiringkan oléh iboekoe dan sekalian djamoe perempoean. Ketika mempelai dan anakdara beberapa langkah lagi akan bertemoe, dilepaskan oranglah meréka itoe dan kedoea pengantin itoe teroeslah lémpar-melémparkan sirih bergoeloeng, jang berisi dengan boenga-boengaan. Böberapa langkah lagi meréka itoe akan berhadapan, kedoeanja laloe berdjongkok, demikian poela sekalian pengiring meréka itoe.

Sementara mempelai doedoek, datanglah anak-dara beringsoet-ingsoet dengan loetoetnja, pergi menghampiri mempelai; setelah berdekatan benar, laloe menjembah dan mentjioem loetoet mempelai jang sebelah kanan. Setelah sekali lagi ia menjembah, maka mempelaipoen berdirilah, laloe mengangkat isterinja dan berbimbing-bimbinglah meréka itoe, pergi kekwadé diiringkan oléh pesemandan. Regén-regén itoe baliklah kembali kependopo.

Kedoea pengantin itoe doedoeklah dimoeka kwadé itoe, kedoea-doeanja seperti patoeng Boedha roepanja. Pada sebelah menjebelahnja doedoeklah keloearga dan sekalian djamoe perempoean. Di belakang pengantin itoe doedoeklah doea orang anak gadis mengipas-ngipas pengantin itoe. Menoeroet 'adat jang biasa disitoelah pertemoean jang pertama kali antara laki dan isteri, jang baroe-baroe kawin.

Kira-kira poekoel setengah toedjoeh, masoeklah regén-regén itoe kedalam dan doedoeklah seperti boelan sebelah dimoeka pengantin itoe. Dibelakang pengantin itoe doedoeklah poela kaoem keloearga perempoean. Sesoedah itoe pergilah kedoea pengantin itoe mentjioem kaki keloearganja jang toea-toea. Anak-daralah jang lebih dahoeloe berdiri, dan pergilah berloetoet kepada iboekoe, laloe menjembah dan mentjioem loetoet iboe; demikianlah djalannja ia menerima rahmat dari pada iboe atas perkawinannja. Dari iboe itoe pergilah adikkoe kepada mamak-mamak moeda. Saudara-saudara jang toea akan meminta rahmat seperti tadi. Kemoedian pergilah ia lagi kepada bapak mentjioem loetoetnja meminta rahmat, sesoedah itoe pergilah ia kepada mentoeanja jang laki-laki dan bapak-bapak moeda dan saudara-saudara laki-laki sekalian. Sesoedah itoe doedoeklah ia kembali ketempatnja dan mempelaipoen moelailah pergi mentjioem loetoet sekalian meréka itoe, seperti jang telah diperboeat oléh anak-dara tadi. Setelah soedah berboeat jang demikian itoe, maka berdirilah regén-regén itoe pergi minoem téh dan makan makan-makanan jang telah dihidangkan orang, seperti tadi malam. Poekoel tengah delapan baroelah diizinkan pengantin berdiri dari tempatnja.

Berbimbing-bimbingan berdjalanlah meréka itoe keloear. Sepatoetnja meréka itoe berdjalan berloetoet, tetapi karena meréka itoe kedoeanja baroe semboeh dari pada sakitnja, diizinkan ia berdjalan berdiri.

Pada kaoem regén jang lain: mempelai itoe setiba diroemah mentoeanja, haroeslah merangkak menaiki tangga, sekali-kali ta' boleh berdiri, sebeloem ia bertemoe dengan isterinja. Itoelah 'adat orang besar-besar namanja.

Mempelai pergilah kebilik anak-dara dan adikkoe pergilah kebilik kami mengganti pakaiannja akan menjamboet kedatangan djamoe bangsa Eropah.

Mengenakan sekalian pakaian anak-dara itoe sehari lamanja, tetapi menanggalkan hanjalah dalam lima menit sadja. Sanggoel dan perhiasan dikeningnja tidaklah kami tanggalkan. Kami anak-anak gadis sebenarnja ta' boleh mengenakan pakaian anak-dara, tetapi hal itoe tiadalah kami pedoelikan, kami boeatlah sadja pekerdjaan itoe. Pikiran jang seperti itoe, pada sangka kami pikiran gila. Masakan kami ta' boleh memakaii adik kami dengan pakaian anak-dara! Kami beri adikkoe berkain soetera bertekat emas dan kebaja beledoe bersoedji perak. Kami kenakan dilehernja dokoh intan jang lain. Boenga-boenga emas jang diramboetnja dan toesoek koendainja kami tanggalkan dan kami lekatkan dikepalanja mahkota emas dan dengan lajahnja. (1) Dikepalanja kami toesoekkan intan permata jang bertangkai berpilin-pilin. Demikianlah. adikkoe kami pakaii, bermahkota berlajah, ta' oebahnja. seperti poeteri dalam tjeritera seriboe satoe malam.

Bagoes sekali roepanja ia memakai pakaian itoe, demikianpoen berpakaian seperti wajang. Sajanglah ta' dapat kami menjoeroeh memboeat porteretnja.

Mempelai waktoe itoe memakai badjoe angkatannja. Sekali lagi pergilah pengantin itoe doedoek kemoeka kwade, dan tatkala hampir poekoel delapan, pergilah mereka itoe berkepit tangan keserambi moeka, doedoek dikoersi keemasan jang tersedia oentoek mereka itoe, jang dilingkoengi dengan pohon pinang. Disana berdirilah mereka itoe menerima oetjapan selamat dari njonja-njonja dan toean-toean bangsa Eropah. Itoelah namanja receptie, dalam bahasa Belanda; dalam pada itoe dipendopo berboenjilah moesik, amat merdoe-merdoe sekali lagoenja, dan tari-menari mendjadilah poela; kedoea pengantinpoen dengan berkepit tangan berdjalan-djalanlah poela berkeliling pendopo beberapa kali.

Poen menoeroet 'adat jang biasa, anak-anak gadis ta' boleh pergi kealat kawin. Itoepoen tidaklah kami indahkan. Masakan kami akan tinggal dibelakang sadja, waktoe memperalatkan perkawinan adik kami itoe!

Hampir poekoel doea belas, toean residen jang datang djoega menghadiri peralatan itoe berpidatolah, mengoetjapkan selamat kepada pengantin, Pidato itoe didjawab bapak. Setelah


1) lajah telekoeng (olnier) itoe maka djamoe bangsa Eropah memberi selamat tinggal laloe poelang keroemahnja masing-masing, tetapi toean residén dan beberapa orang toean-toean jang lain dan seorang nona sahabat kami, tinggal disana menghadiri keramaian Boemipoetera. Setelah djamoe bangsa Belanda berdjalan, maka datanglah kepala-kepala negeri Boemipoetera jang tadinja doedoek disisi pendopo, laloe masoek ketengah dan doedoek seperti boelan sebelah mengelilingi mempelai, jang waktoe itoe akan memperlihatkan kepandaiannja tentang menari.

Regén-regén dan kepala-kepala negeri jang lain masingmasing sekarang berpakaian angkatan jang biasa. Gamelanpoen berboenjilah dan toekang tari seorang gadis djogét moelaïlah menari.

Patih Djapara menjembahkan kepada mempelai sehelai kain soetera diatas seboeah doelang pérak. Setelah diterimanja seléndang soetera itoe, maka Patih itoepoen balik ketempatnja. Gamelan teroeslah diboenjikan dengan lemah lemboet, tanda meminta datang djoeara alat, akan memboeka peralatan itoe. Mempelaipoen berdirilah dari tempatnja laloe pergilah ketengah-tengah pendopo. Seléndang soetera itoe diikatkannja pada kerisnja dan dimintanja orang memboenjikan lagoe jang disoekaïnja. Permintaan itoe segeralah dikaboelkan.

Ta' maoelah saja mentjoba mentjeriterakan keadaan tari itoe, karena ta' tjakap rasanja pénakoe merentjanakannja. Hanjalah jang dapat saja katakan, bahwa amat senang mata memandang djogét jang lemah gemalai itoe menarikan dirinja. Pergerakan badannja amat sesoeai dipandang dengan boenji lagoe gamelan itoe, dan dibelakangnja itoe menarilah gadis djogét itoe sei'ta menjanji sekali. Kepala-kepala anak negeri jang doedoek berkeliling itoe bertempik dan bersoraklah beramai-ramai dan menjanji bersama-sama.

Ketika mempelai hampir habis menari, maka toean residénpoen tiba-tiba datang membawa doea gelas berisi minoeman kepada si pandai tari itoe, jaïtoe pada waktoe goeng berboenji penghabisan, akan penoetoep lagoe itoe, dan ketika kedoea pandai tari itoe sedang doedoek berloetoet. Dengan mengangkat sembah diterimanja oléh si pandai tari jang laki-laki segelas minoeman itoe dari toean residén, dan kedoea orang besar-besar itoe meminoem habislah isi gelas masing-masing, dan orangpoen bersorak-sorak dan gamelan berboenjilah poela melagoekan lagoe jang bersoekatjita. Seorang boedjang pergilah mengambil kedoea gelas jang kosong itoe, dan toean residénpoen mohonlah berangkat poelang. Setelah mempelai berdiri sekali lagi, laloe menari. Sekarang bapakkoe minoemlah memberi selamat menantoenja. Sambil menari itoe datanglah kedoeanja dekat mendekati dan ketika goeng penghabisan akan berboenji berloetoetlah si pandai tari jang moeda menjembah menerima minoeman dari pada mentoeanja, tanda oetjapan terima kasih.

Setelah sekalian regén-regén jang hadir, mengoetjapkan selamat, baroelah ia boléh berhenti menari dan pergi doedoek kembali dekat istennja. Sebentar lagi pengantinpoen berangkatlah. Dan djamoe bangsa Eropah jang masih ada lagi poelanglah keroemahnja masing-masing; tetapi kepala-kepala negeri Boemipoetera teroeslah beramai-ramai sampai pagi. Toean-toean itoe sekaliannja toeroetlah djoega menari, apalagi toean asisten-residen kami sangat pandai benar menari tjara Djawa.

Iboekoe, serta sahabatkoe jang perempoean dan saja bersama-sama Roekmini doedoeklah djoega melihat keramaian itoe sampai waktoe djamoe bangsa Eropah habis poelang semoeanja.

Besoknja tinggallah kedoea pengantin itoe diroemah menjenangkan diri Dan pada malamnja itoe haroeslah meréka itoe mentjoekoepi lagi 'adat perkawinannja, ja'ni kedoea pengantin itoe perloe pergi mendjelang roemah orang toea mempelai. Orang Djawa mengatakan 'adat itoe „ngoendoeh mantoe" artinja kalau dibahasa Melajoekan: „memetik menantoe perempoean." Menantoe perempoean dimisalkan oléh orang-orang toea mempelai seperti boenga jang dipetik oléh meréka itoe oentoek anaknja jang laki-laki.

Jang sebenarnja kedoea pengantin haroeslah hendaknja berpakaian pengantin seperti pergi berarak, tetapi karena banjak mendatangkan kesoesahan kepada pengantin, sebab itoelah tiada dipakaikan. Mempelai berpakaian seperti biasa, adikkoe bersaroeng kaïn keemasan dan memakai kebaja soetera. Ramboetnja disanggoel seperti kepala tjapoeng. Pada tempat jang koeberi bertanda ini, diberi berboenga-boenga. ja, sama sekali diatas kepalanja penoehlah dengan boenga melati jang bagoes soesoenannja. Pada sanggoelnja itoe disisipkanlah iagi boenga-boenga intan jang gilang-gemilang tjahajanja.

Kedoea pengantin itoe doedoeklah' dikeréta, dimoeka dan dibelakang keréta itoe berdjalanlah sekalian kepala-kepala negeri, jang toeroet berarak pergi mendjelang roemah tempat bapak mempelai menoempang.

Berhari-hari, berpekan-pekan sesoedah pêrkawinan itoe, kedoea meréka itoepoen dikatakan orang djoega anak-dara dan mempelai. Dan anak-dara dikatakan orang sampai ia beranak. Adalah djoega perempoean-perempoean dan iboe-iboe, jang' selama hidoepnja dikatakan orang „ngantén", ja'ni kepéndékan dan pada „pengantin".

Bebarapa hari sesoedah beralat, pergilah meréka itoe mengoendjoengi sahabat-sahabatnja bangsa Eropah dan handai tolannja.

Lima hari sesoedah kawin, beralatlah sekali lagi dikaboepatén; karena hari pekan jang pertama sesoedah kawin menoeroet 'adat Djawa haroes dimoeliakan.

Sepekan sesoedah beralat besar itoe, maka kedoea pengantinpoen berangkatlah meninggalkan roemah orang toeanja. Dimana-mana meréka berhenti, selaloe disamboet dengan segala kehormatan dan soekatjita oléh sanak saudara.

Di Tegal peralatan itoe dioelang sekali lagi; "disana meréka itoe tinggal sepekan, kemoedian baroelah pergi ketempatnja sendiri di Pemalang.

Demikianlah tjeritera peralatan kawin orang Djawa jang besar-besar. Adikkoe kawin dikatakan dengan peralatan ketjil, sebab kami tiadalah memakai sekalian 'adat oepatjara. Walaupoen demikian boekan boeatan soesah kami mengerdjakannja; dan betapakah soesahnja lagi kalau beralat dengan 'adat jang selengkapnja?

Kami sesoedah beralat hampir tiada berdaja lagi. Pemberian jang dibawa orang ketika beralat kawin, ja'ni: kain saroeng, kain pinggang, kain kepala, dan soetera oentoek kebaja, laken bakal badjoe djas dan ada djoega makan-makanan seperti: beras, teloer, ajam dan kerbau; sekalian itoe teroetama dipergoenakan selama dalam beralat.

Kardinahpoen ada mendapat seékor sapi djantan jang bagoes dari bapak moeda. Dan pemberian itoe patoetnja diperlihatkan poela bersama-sama dengan barang-barang anoegerah jang lain!!!

O ja, ada lagi jang hendak saja tjeriterakan, kalau orang menjembelih kerbau ketika beralat kawin itoe — biasanja menjembelih lebih dari pada seékor — maka pada beberapa djorong digali orang loebang dan dimasoekkan kedalam loebang itoe seboeah ketiding jang berisi sirih, koeé2, pinang, daging sesajat, darah kerbau jang disembelih itoe sedikit dan boenga-boengaan, atau diletakkan ketiding jang berisi itoe disimpang-simpang djalan, djambatan dan disoemoer; sekalian itoe goenanja oentoek sedekah kepada djin dan sétan jang tinggal disana. Kalau tiada diboeat demikian, maka djin dan sétan jang tinggal didjorong, disimpang, didjambatan dan disoemoer itoe marah nanti kepada meréka jang beralat itoe, dan merékapoen tentoelah akan ditjelakakannja. Demikianlah kepertjajaan Boemipoetera! Dari mana asal kepertjajaan itoe ta' tahoelah saja.

Bagaimana pikiranmoe tentang hal itoe sekaliannja, Hilda?

Seorang sahabat kami mengatakan bahwa bangsa Djawa itoe, jaïtoe satoe bangsa jang penoeh dengan tjeritera dan kabar jang 'adjaib-'adjaib.

Siapakah jang akan membawa bangsa kami jang penoeh dengan tjeritera wajang dan tjeritera jang 'adjaib-'adjaib itoe kepadang kemoedian, hidoep jang sebenarnja? Kesanalah kami haroes pergi. Kalau kepertjajaan jang sia-sia itoe telah hilang lenjap, nistjaja ta' goenalah kami mengindjak-indjak kehéranan dan kebagoesan dalam tjeritera-tjeritera itoe.

Apa poelakah jang koekatakan itoe? Dari pada membitjarakan itoe lebih baik saja bertanja kepadamoe, besarkah hatimoe membatja karangan jang pandjang ini, dan soekakah engkau mema'afkan kesalahankoe, karena telah menjoeroeh engkau menoenggoe sekian lama? Sesoenggoehnja banjaklah hal jang bagoes dan 'adjaib-'adjaib dihati dan 'alam bangsa kami, teroetama banjak kehéranan dalam kepertjajaan hatinja jang masih seperti anak-anak itoe.

Tentoe engkau tertjengang mendengarkan sekalian hal itoe, tetapi benarlah katakoe itoe, bahwa engkau bangsa Eropah telah mengadjar saja mengasihi dan mentjintaï bangsa dan tanah airkoe sendiri. Pendidikan kami jang seperti 'adat Belanda, tiada akan mendjaoehkan kami dari pada bangsa kami, melainkan ialah jang membawa kami bertambah dekat kepadanja. Pendidikan itoelah jang memboeka mata dan hati kami akan mengetahoei kebagoesan jang tersimpan pada tanah dan bangsa kami, dan ialah poela jang memboekakan mata kami akan mengetahoei kesoesahan dan kesengsaraan meréka itoe. Boekan boeatan tjinta kami kepada tanah dan bangsa kami! O! dapatlah kiranja kami hendaknja menolong nasib meréka jang malang itoe. Kalau dapat berapalah soekatjita kami!

Tetapi ta' goenalah saja lebih lama lagi menggadoeh engkau, dengan tjakar ajam seorang anak gadis Djawa jang „gila" ini. Tjoekoeplah sehingga ini dahoeloe.

Hoeboengan soerat:

Pada beberapa tempat, 'adatnja ketika kedoea pengantin itoe baroe bertemoe, maka sebeloem anak-dara mentjioem loetoet soeaminja, haroeslah lebih dahoeloe membasoeh kaki mempelai akan tanda si perempoean memperhambakan dirinja.

Djikalau seorang djanda laki-laki kawin dengan anak gadis, atau djanda perempoean kawin dengan seorang anak boedjang, maka sesoedah melémparkan sirih, maka djanda itoepoen menoendjoekkan sekerat kajoe jang masih berapi kepada si gadis atau si boedjang jang beloem kawin; dan dalam hal itoe si djanda menerima poela seboeah kendi jang berisi air akan pemadamkan api itoe. Setelah api itoe padam dan air dalam kendi kosong, maka kajoe itoepoen diboeangkan dan kendi itoe dipetjahkanlah. Apa maksoed atau arti perboeatan itoe, ta' goena saja terangkan, karena moedahlah dima'loemi.

Engkau hendaknja patoet sekali melihat adikkoe tatkala ia doedoek bersama seperti patoeng Boedha dimoeka kwade itoe, betoel-betoel bagoes. Baik benarlah sedianja disoeroeh porterét atau jang lebih baik lagi disoeroeh gambar dengan tangan, sehingga sekalian warna jang dipakainja itoe dapat dilihat dengan seterang-terangnja.

Betapa haloes tertib dan sopannja waktoe berdjalan diatas permadani dengan boenga-boengaan sebanjak itoe serta haroemnja ditambah lagi dengan baoe doepa, ta' dapat saja perikan. Tetapi roepanja hampir seperti Boedhisatwa.

Kalau saja sekarang mendengar boenji gamelan dan mentjioem baoe boenga-boengaan jang bertjampoer dengan baoe doepa, maka terkenanglah oléhkoe keadaan adikkoe jang telah laloe.

Banjaklah meréka itoe jang memoengoet boenga-boengaan jang tertaboer diatas permadani tempat adikkoe berdjalan itoe, karena menoeroet kepertjajaannja, boenga itoe membawa oentoeng baik kalau disimpan; dan kalau anak-anak gadis jang menjimpannja, akan beroetoeng mendapat soeami!!!

Padakoe sekarang adalah seboeah kitab agama Boedha, jang bernama „De ziel van een volk" (Njawa soeatoe bangsa); isinja amat bagoes!

27 Maart 1902 (VIII).

Tjelaan dan penghinaan orang banjak tiadalah kami indahkan; tetapi kesajangan meréka itoe jang berboedi, jang seriboe kali lebih tinggi daradjatnja dari pada meréka itoe, amat besar harganja kepada kami, karena ialah jang membesarkan hati bekerdja, memberi kekoeatan, pertolongan dan penghiboeran hati. Bagaimana djoega kesoedahannja, djanganlah toean djemoe berboeat baik; itoelah kalimat jang saja batja tadi, dan menoeroet pikiran kami sekalian tjita-tjita kami mémanglah baik.

Sekalian orang tahoe, bahwa biasanja anak gadis bangsa Djawa dikawinkan oléh orang jang mengasoehnja dengan tiada setahoe si anak. Betoel ditanah Soenda anak-anak perempoean kenal akan djodohnja, pernah melihat dan bertemoe dengan dia, tetapi tjobalah tanjakan, ditempat manakah jang lain ditanah Djawa diperboeat orang demikian?

Wahai, tjobalah lihat diroemah orang jang „baik-baik dan berada!" misalnja dikaboepatén. Tiadalah saja tanjakan, bagaimana pikiran perempoean-perempoean dan perasaannja tentang hal itoe, tetapi saja tahoe betapa anak-anak gadis jang mendapat pendidikan tjara Eropah memikirkan hal itoe. Sekiranja hal itoe ta' dapat dipikirkan oléh meréka itoe, tetapi tentoelah sekoerang-koerangnja ia merasa, betapa ia dihinakan orang. „Meréka itoe hidoep bersenang-senang!"

Kesenangan melipoerkan kedoekaan dan perasaan perempoean. Meréka itoe ta' boléh mengadoekan halnja, karena ia telah memboeat hal itoe menoeroet kehendak hatinja sendiri! Tetapi bagaimana anak-anaknja? Apakah jang lebih lagi menghantjoerkan hati lain dari pada kalau melihat kehidoepan anak-anak jang tjelaka dalam kesengsaraan, karena anak-anak jang semoeda itoe telah merasaï selekas itoe akan kesoesahan dan kekedjian hidoep? Apalagi anak-anak gadislah jang teraniaja benar, karena setiap hari meréka dipaksa memboenoeh perasaan hatinja. Tiadakah namanja itoe meroentoehkan kemaoean 'alam, djika seorang laki-laki tiada berboedi, memaksa isteri-isterinja wadjib berdjinak-djinakan seorang dengan jang lain?

Patoet benarlah sekarang anak perempoean bangsa Boemipoetera sendiri berani mengeloearkan soearanja!

Dan maoekah djoega nanti orang mengatakan dengan hati jang tetap: „Meréka itoe hidoep bersenang-senang, kalau sekira dilihatnja poela apa-apa jang telah kami lihat, dan diketahoeinja poela apa-apa jang telah kami ketahoei?"

Saja telah menjalin boeah pikiran toean Prof. Max Müller, seorang Djérman jang pandai dalam bahasa-bahasa tanah Timoer, babad, tambo d.l.l. Beginilah boenjinja: „Beristeri banjak seperti 'adat bangsa-bangsa disebelah timoer, itoelah soeatoe „kebaikan" bagi perermpoean-perempoean dan gadis-gadis, jang ta' dapat hidoep ditanah airnja kalau tiada bersoeami, atau kalau ta' ada seorangpoen jang akan mendjaganja."

Max Müller telah meninggal, ta' dapat lagi kami memanggilnja kemari akan menjoeroeh memperlihatkan kepada kami, dimana benar „kebaikan" beristeri banjak itoe terdapatnja. Atjap kali orang mengadjar kami serta mengatakan, bahasa kalau perempoean ta' kawin, itoelah jang sebesar-besar maloe, lagi berdosa besar. Ja, kerap kali benar orang mengatakan sedemikian kepada kami.

O, dihinakan dan ditjela orang benar perempoean jang tiada bersoeami itoe. Kami ingin benar hendak pergi ketanah Belanda, karena tanah Belanda itoelah jang akan membébaskan kami.

Tanah Eropahlah jang akan memberi kami berdinding besi, jang akan menangkis dan mengalangi segala asoetan dan penghinaan orang banjak di Hindia ini!

Akan mendjadi bébas haroes kawin dahoeloe, sesoedah itoe bertjerai lagi! Tetapi bertjerai ta' moedah poela. Kalau soeami ta' soeka, kelangitpoen perempoean berteriak ta' akan dapat kebébasan itoe; tetapi kalau si laki hendak bertjerai, ta' oesah ia menanja kemaoean isterinja, setiap waktoe boléh perempoean itoe dioesirnja. O, Allah! dimanakah letaknja rahmat dan ke'adilan oentoek doenia perempoean dalam hal itoe? Boléh djoega perempoean membébaskan dirinja jaïtoe dengan oeang, ia wadjib membajar oeang sekian banjaknja. Itoelah poela soeatoe keadaan jang boeroek benar, jang dilakoekan oléh laki-laki kepada ikan dalam belanganja! Tetapi bagaimanakah kami akan dapat meminta ke'adilan, kalau ditanah Barat, tanah jang telah tinggi kesopanannja, masih djoega menjamakan perempoean dengan anak-anak atau orang-orang gila? Ta' goena saja memperkatakan hal itoe lagi, nantilah poela saja hoeboeng.

*

* *

8 April 1902 (VIII).

Tambo tanah Belanda jang dahoeloenja, ketika saja masih bersekolah, ta' pernah menarik hatikoe oentoek mempeladjarinja karena mendjemoekan hati, sekarang baroelah membesarkan hatikoe. Girang hati membatjanja, apalagi banjak kabar jang indah-indah didalamnja. Kitab jang koebatja sekarang djaoeh berlainan dengan kitab jang koebatja disekolah.

Beladjar ketika telah ber'oemoer ada poela kebaikannja; sekaranglah baroe kami mengerti dan dapat memahamkan perkara-perkara jang diadjarkan dengan moedah. Banjak perkara jang dahoeloe seperti benda jang „mati" sadja, ta' dapat menarik hati kami, sekarang telah bersemangat dan bernjawa, soeka benar kami hendak mengêtahoei sekarang keadaan benda-benda itoe. Dahoeloe ta' maoe kami mengindahkannja, karena kami ta' dapat mema'loeminja. Alangkah beroentoeng kami, kalau sekiranja ada kami menaroeh sekarang goeroe jang pandai mengoeraikan perkara-perkara jang hendak kami ketahoei! Goeroe-goeroe jang berdiam diri diroemahlah jang wadjib memberi kami djawaban akan sekalian pertanjaan kami. Hari ini saja mengadjarkan 'ilmoe „bahasa". Anak-anak ketjil itoe tertjengang-tjengang sadja melihat apa-apa jang saja perboeat, sebab meréka tiada mengerti, tetapi mestilah diadjarkan djoega. Apabilakah akan tiba masanja kami dapat memeloek kepandaian dimoeka boemi ini, seperti seorang laki-laki jang mengasihi isterinja?

Kita haroes mentjahari dalam ingatan kita sekalian pikiran jang baik-baik; kalau tiada kedapatan biarlah jang ada dalamnja meski jang ta' baikpoen digosok bersih2, soepaja boléh bertjahaja; itoelah soeatoe 'akal, soepaja hidoep boléh mendapat kesoekaan, boekan? Telah banjak koepikirkan tentang hal jang dikatakan orang „hidoep senang". Dalam beberapa hal jang koelihat dalam beberapa hari jang baroe laloe ini atjap kali terkenang oléhkoe akan kalimat itoe, dan pahitlah senjoemkoe memikirkannja. O, njonja jang koetjintaï! Roepanja tidaklah akan sekali ini sadja orang merahsiakan dan menidakkan sesoeatoe hal jang kedjadian! Doenia ini masih penoeh berisi manoesia jang mengatakan dirinja mempoenjaï kesopanan tinggi. Karena itoelah maka meréka itoe ta' maoe melihat keadaan dan kebenaran jang sesoenggoehnja, sebab sekalian itoe dioempamakannja seperti seorang perempoean jang bertelandjang boelat, dan dipalingkannjalah moekanja, sambil mentjela dan menghinakan perempoean itoe.

Petang ini roentoehlah rasanja hati kami melihat soeatoe tjontoh kesengsaraan hidoep. Adalah kami bertemoe dengan seorang anak jang ber'oemoer 6 tahoen sedang mendjoeal roempoet. Anak itoe kira-kira sebesar anak bapak moeda. Waktoe memikoel roempoet itoe tiadalah tampak badannja, hilang diantara kedoea radjoet roempoet jang dipikoelnja itoe, hanjalah seperti doea boeah radjoet roempoet jang tampak oléh kami berdjalan. Bapak menjoeroeh memanggil anak itoe, dan disanalah kami dengar kabar penanggoengannja, perasaan jang ditanggoeng oléh beratoes-ratoes, ja, beriboe-riboe kawannja jang lain didésa-désa. Anak itoe tiada berbapak lagi, iboenja pergi bekerdja dan diroemah tinggallah doea orang adiknja laki-laki. Ialah anak jang toea. Kami tanjakan kepadanja: soedahkah ia makan? „Beloem," djawabnja. Meréka itoe makan nasi sekali sehari, jaïtoe malam hari, kalau iboenja telah poelang; tengah hari dimakannja koeé sagoe seboeah jang berharga setengah sén.

Saja pandanglah anak jang sengsara itoe, kemoedian saja pandang lagi anak moeda jang sama besar dengan dia itoe, dan teringatlah oléhkoe, bahwa makan kami 3 kali sehari; itoelah jang menghantjoerkan hati kami.

Kami beri ia makan, tetapi ia ta' maoe memakan makanan itoe disana, makanan itoe dibawanja poelang.

Sajapoen memandang anak ketjil itoe sampai hilang dari matakoe; perkakasnja hanjalah seboeah pemikoel dan seboeah sabit. Banjaklah pikiran jang timboel dikepalakoe dan perasaan dihatikoe ketika memandang anak itoe dari djaoeh.

Maloelah saja memikirkan kelobaan dirikoe sendiri. Saja hanja memikirkan dan mengenangkan halkoe sendiri; tetapi lihatlah diloear roemahkoe, amat banjak orang jang lebih tjelaka dan sengsara! Sebentar itoe djoega seperti kedengaranlah oléhkoe orang dikelilingkoe mengeloeh dan memekik meminta tolong sampai keoedara karena kesengsaraan. Lebih koeat lagi dari pada keloeh dan pekik jang terdengar ditelingakoe, soeara jang mengatakan: „Bekerdja, bekerdja! bekerdja! Berperanglah engkau mereboet kebébasanmoe itoe! Kalau engkau telah bébas oléh karena bekerdja itoe, baroelah dapat engkau menolong orarig lain! Bekerdja! Terang sekali kedengaran oléhkoe soeara itoe sedemikian terangnja, sehingga seperti tampak oléhkoe tertoelis dipemandangankoe, menjoeroeh saja menoeliskannja kepada toean, karena toeanlah jang maoe menoeroet bersama-sama menanggoeng perasaan kami. Toean kedoea saja taroeh dihatikoe, dan kaoem keloeargakoe sekalipoen tiadalah koekasihi demikian. Dalam pikirankoe bersama-sama dengan toeanlah hati dan njawakoe, toean kedoea telah mendjadi hati djantoengkoe sedjak kita berkenalan! Alangkah 'adjaibnja hidoep didoenia ini, beloem berapa lamanja jang laloe, saja ta' tahoe, bahasa toean kedoea adalah hidoep didoenia ini dan toeanpoen ta' tahoe poela kepadakoe, tetapi sekarang toean ta' dapat dipertjeraikan lagi dengan saja!

*

* *

27 April 1902 (VII).

Dari sedjak ketjil saja soeka beladjar dan selaloe niat dan maksoed saja jang teroetama sekali hendak mengetahoei sekalian hal, soepaja saja boléh memberi paédah dalam hidoep bersama-sama. Berapa soekanja hatikoe hendak toeroet beladjar bersama-sama dengan anak laki-laki bangsa kami disekolah menengah (H.B.S.), tetapi sajang tiada dikaboelkan! Telah beroentoenglah kami, karena kami telah dapat mengoendjoengi sekolah Belanda itoe, sebab boekanlah 'adatnja anak-anak gadis pergi kesekolah; dalam hal itoe kami meminta terima kasih kepada bapak kami, karena keberaniannja telah meroesakkan 'adat, menjoeroeh kami bersekolah. Pengetahoean dalam bahasa Belanda mernberi kami kesoekaan jang tiada tepermanaï banjaknja. Ialah jang memboekakan kazanah ni'mat bagi kami, jang dahoeloenja ta' tahoe kami akan keadaannja.

Apa-apa jang bagoes pada bangsa asing, soeka kami memberikannja kepada bangsa sendiri, tetapi ta' adalah maksoed bagi kami hendak memboeang apa-apa jang bagoes pada bangsa kami dan menggantinja dengan benda-benda bangsa asing; melainkan itoe bergoena kepada kami akan menambah kebagoesan kepoenjaan kami. Ja'ni akan mengangkat daradjat bangsa dan membawanja kepada kelakoean dan kesopanan jang lebih tinggi, sehingga keadaan kemanoesiaannja mendjadi baik dan beroentoeng; itoelah tjita-tjita kami. Sekalian peperangan hidoep kami bergoena oentoek mentjapai tjita-tjita itoe. Tetapi bagaimanakah kami akan mentjapainja? dan apakah moelamoela akan dikerdjakan? Kita haroes moelaï bekerdja pada permoelaannja. Dan permoelaan itoe bernama: pendidikan! O! atjap kali timboel dihati ketjil kami, tiap-tiap kali apabila kami mengenangkan kesoesahan dan ratap-tangis meréka itoe, ka ren a kesengsaraan badan dan hati, soeatoe pengharapan jang amat sedih: „Berilah orang Djawa pendidikan jang baik." Sama sekali, sekalian anak negeri sekarang akan diberi pendidikan jang baik, tentoelah ta' dapat, hanja boléh djadi kalau dimoelaï dahoeloe dengan orang jang patoet-patoet dan kemoedian berangsoer-angsoer dilébarkan sampai kepada bangsa jang dibawahnja!

*

* *

17 Mei 1902 (I).

Ta' dapat koekatakan kepadamoe betapa besar hatikoe, karena baroelah sekarang saja boléh lagi teroes beladjar. Sekarang saja mengoelang pengetahoean jang telah koeketahoei dahoeloe. Telah lebih dari 10 tahoen saja keloear dari sekolah; dan héranlah saja karena tiada sekaliannja telah saja loepakan. Adalah poela keélokan dan keoentoengankoe lambat beladjar itoe, jaïtoe saja sekarang lebih moedah mengerti dan memahamkan pengadjaran dari pada témpoh masih ketjil. Sajang sekali 'oemoerkoe sekarang telah 23 tahoen, tidak lagi tiga belas tahoen seperti dahoeloe. Waktoe itoe tentoelah saja dapat banjak menambah pengadjarankoe, tetapi saja sekarang terikat oléh 'oemoerkoe. Moela-moela saja hendak mengambil diploma goeroe Belanda dan kemoedian saja toèroet dalam oedjian mengambil diploma satóe atau doea bahasa anak negeri.

Sebentar ini saja haroes berhenti bekerdja, karena tangkai pénakoe patah, beloem pernah kedjadian hal sebagai itoe padakoe! Kasihan, pada pénakoe itoe! Saja sajang kepadanja, karena telah lama kami bekerdja bersama-sama dengan hati jang girang.

Saja ini seperti orang gila, karena siapakah jang mengeloeh demikian, sebab tangkai pénanja jang patah?

Pada boelan April jang baroe laloe, kami pergi berdjalan djaoeh, karena kami hendak pergi melihat adik kami. Ketika kami berangkat dari roemah, tiadalah kami berhadjat pergi kepadanja, melainkan kami hendak pergi melihat saudara perempoean kami jang toea, jang déwasa itoe sedang sakit. Disana kami terima soerat dari pada adik kami, jang bersoenggoehsoenggoeh meminta, soepaja perdjalanan kami itoe mestilah diteroeskan sampai ke Pemalang. Bésok harinja kami berkerétaapilah pergi kesitoe. Ta' dapatlah saja mentjeriterakan pertemoean kami itoe! Betoel-betoel sangat menggirangkan hati kami! Moela-moela tiadalah lain, jang kami perboeat hanjalah seorang melihat jang lain, laloe tertawa tersenjoem-senjoem dengan berpegang-pegangan. Meminta sjoekoerlah saja melihat adikkoe itoe dalam séhat wa'l'afiat. Lebih-lebih dari dahoeloe roepa badannja sekarang, adalah semisal boenga jang baharoe kembang. Pipinja mérah sebagai paoeh dilajang. Bertambah-tambah banjak saja meminta sjoekoer melihatkan betapa soeaminja menghormati dan menghargaïnja.

Betoel girang soenggoeh hatikoe memperhoeboengkan tali salatoe'rrahim dengan saudarakoe jang baharoe itoe. Ia seorang jang baik hati dan banjak sipat jang baik-baik terdapat padanja. Ia selaloe berkata benar, 'adil dan setia serta berhati jang pengasih dan penjajang. Adikkoe itoe tidak sadja isterinja, tetapi djoega mendjadi kawannja, sahabatnja jang perempoean dan iboe dari pada anak-anaknja, jang tiga orang itoe, jang mengasihi adikkoe sebagai iboe kandoengnja sendiri.

Anak-anak itoe selaloe menoeroetkannja kemana-mana, seperti koetjing maoe. Anaknja jang soeloeng ber'oemoer toedjoeh tahoen, tinggal diroemah nénéknja. Adikkoe itoe soeka benar hendak membawa si anak itoe keroemahnja, dan anak itoepoen amat sajang kepadanja dan maoe poela datang kesitoe, tetapi nénéknja ta' maoe melepaskannja. Anaknja jang doea orang lagi anak perempoean baroe ber'oemoer 4 dan 6 tahoen; sekarang adikkoe mengadjar meréka itoe diroemah, dan anak-anak itoelah nanti bakal djadi moerid-moeridkoe, Stella! Soeaminja menjerahkan pendidikan anaknja sama sekali kepada adikkoe, tentoelah adikkoe akan mengasoeh anak-anaknja itoe seperti tjita-tjita kami. Adikkoe tatkala masih gadis ta' dapat menjampaikan kenang-kenangan kami, tetapi kerdja jang ditanggoengnja' sekarang koerang bagoeskah itoe ? Ia selaloe boléh menaboerkan kebadjikan kesana sini.

Djalan jang kami toeroet soenggoehlah berlain-lainan, tetapi kami kedoea dalam itoe sama-sama bermaksoed akan menghasilkan tjita-tjita kami itoe. Kalau djalan jang ditoeroet itoe berlainan sekalipoen tiadalah ia akan mendjadi alangan, boekan? asal sadja djalan itoe baik dan kitapoen sampai ketempat jang ditoedjoei itoe.

Saja berniat soenggoeh-soenggoeh hendak pergi kenegeri Belanda, adalah beberapa sebabnja. Pertama karena disana lebih baik dari pada disini melengkapkan sekalian keperloean oentoek kerdjakoe nanti, jang akan koetanggoeng; kedoea saja hendak bernapas dalam oedara ditanah Eropah akan memboeangkan ketjelaan jang masih ada pada dirikoe; soenggoehpoen ta' banjak, tetapi ia mengganggoe oesahakoe. Negeri Belanda wadjib dan akan mendjadikan saja seorang perempoean jang bébas sebenar-benarnja. Oedaramoe, kedinginan tanah airmoe wadjib menarik dan memboeangkan sekalian ketjelaan jang ada pada dirikoe; sesoedah itoe baroelah saja bébas!

Dengarlah oempamanja ini: Saja tiadalah akan berhati gentar dan maloe-maloe akan menempoeh seboeah bilik besar, jang penoeh dengan toean-toean bangsa Eropah; tetapi amat bingoeng saja rasanja akan menerima seorang laki-laki bangsakoe jang tidak koekenal, dan jang beloem beristeri mendjadi djamoekoe. Engkau tentoe mengatakan kelakoeankoe jang sedemikian bodoh, ta' patoet dan gila, tetapi sekalian itoe benar; saja ta' berani oempamanja, laloe dimoeka orang laki-laki asing, kalau ta' ada pengiringkoe. Sekiranja ada pengiringkoe tiadalah senang hatikoe menempoehnja, karena maloe!

Sekarang ma'loemlah engkau, soenggoehpoen besar kehendakkoe akan bébas, ta' dapatlah djoega saja mendjaoehkan dirikoe dari pada kekerasan pendidikan bangsakoe, jang mempertjeraikan soenggoeh-soenggoeh doenia anak-anak perempoean dengan doenia anak-anak laki-laki. Selaloe dipertaroehkan orang kepadamoe, bahasa ta' patoet anak gadis menampakkan dirinja kepada mata laki-laki asing dan haroes senantiasa mendjaoehi tempat laki-laki; dan dengan hal jang demikian ta' héranlah lagi, jang anak gadis itoe sangat sekali takoet akan bertemoe dengan machloek itoe. Hal jang seperti itoe mestilah beroebah; dan ketjelaan itoe wadjiblah hilang. Kalau tiada hilang bagaimanakah kami boléh bekerdja bersama-sama dengan laki-laki nanti? Itoelah tjita-tjita kami jang amat besar!

Oedara ditanah Eropah sadjalah jang dapat membersihkan kekerasan pendidikan bangsakoe jang ada pada dirikoe ini; tanah airmoe, Stella, jang akan memboeangkan tjelaan jang merintangi kemadjoean itoe.

Tertawakanlah saja sesoeka hatimoe atas perkataankoe jang ta' sempoema itoe. Tetapi pastilah tanahmoe jang akan membébaskan dirikoe, betoel-betoel bébas!

Pada 19 April baliklah kami dari perdjalanan itoe. Bapakkoe mendjempoet kami dari setasioen, jang tiada berapa djaoehnja dari roemah, dan ditjeriterakannjalah kepada kami dengan riang, bahwa ia dapat soerat kawat jang pandjang isinja, dari pada toean residén, mengatakan kabar baik, ja'ni toean van Kol akan datang bésok ke Djapara. Itoelah soeatoe soerat selamat datang jang amat menggirangkan hatikoe, apalagi diroemah telah menanti poela soeratmoe. Sekalian pegawai jang berkedoedoekan disepandjang djalan jang akan dilaloei oléh toean van Kol dapat perintah dari pada toean residén akan menoenggoe kedatangan toean itoe. Dalam perdjalanannja dari Semarang ke Djapara sekaliannja diperhatikannja dengan soenggoeh-soenggoeh.

Alangkah radjin dan tadjam otaknja! Ta' ada jang tiada diselidikinja. Melihat, mendengar, memasoekkan kepikiran, memahamkan, sekalian itoe telah 'mendjadi satoe padanja. Hari Ahad kira-kira poekoel 3 petang sampailah toean van Kol ke Djapara dengan seorang djoeroe kabar, jang mendjadi penoendjoek djalan serta djoeroe bahasanja, bersama-sama dengan bapak jang pergi menjongsong meréka itoe kebatas. Ditengah djalan meréka itoe mendapat ketjelakaan, jaïtoe soemboe roda keréta meréka itoe patah, dan perdjalanan itoe diteroeskanlah dengan sado jang amat lambat larinja. Beroentoeng benar toean itoe! karena dimana-mana sadja, kalau perloe, dapatlah ia melepaskan lelahnja; diatas sado jang terbanting-banting itoe dapatlah ia tidoer njenjak seperti ditempat petidoeran jang berkasoer.

Toean itoe ta' maoe menoempang ditempat-tempat lain, lain dari pada diroemah makan, sebab itoelah selaloe ditolaknja permintaan orang jang hendak mendjamoenja menoempang diroemah meréka itoe. Ketika ia baroe datang, ia bermaksoed ójoega hendak menoempang diroemah makan; tetapi setelah ia berkenalan dengan kami, maka diterimanjalah permintaan kami, soepaja sekali itoe ia menoempang diroemah kami. Kemoedian kami dengarlah, bahasa karena kamilah maka toean van Kol memoetoeskan maksoednja itoe. Dilihatnja disini banjaklah hal-hal jang hendak didjadikannja pengetahoean dan pemeriksaan. Ia hendak menjelidiki, bagaimanakah kebaikan pendidikan bangsa Eropah oentoek anak-anak perempoean bangsawan dan itoelah sebabnja maka ia ta' maoe melepaskan sa'at jang baik itoe.

Oentoeng benarlah kemoedian baroe kami tahoe akan maksoednja itoe; djika sekiranja waktoe itoe kami tahoe, bahwa kami akan djadi benda jang akan diselidikinja, tentoelah kami akan bergoesar hati dan tiadalah akan berlakoe seperti jang biasa sadja.

Ketika makan tengah hari selaloe kami memperbintjangkan anak isterinja. Besar hati kami mendengarkan bagaimana ia menghormati isterinja. Karena berkirim-kiriman soeratlah ia kenal akan isterinja. Itoelah jang memperhoeboengkan meréka itoe, Stella. la berkirim-kiriman soerat dengan isterinja itoe dahoeloe, ialah tentang karangan njonja itoe. Dengan tiada disangka-sangkanja diketahoeinjalah sekarang, bahwa ia adalah menaroeh rahmat Toehan jang amat baik itoe, ja'ni pandai mengarang. Ia dahoeloe djadi pendidik, dan pada soeatoe hari ia pergi dengan kawan-kawannja tamasja kepada seboeah gedoeng dikaki goenoeng Penanggoengan. (Menoeroet nama gedoeng itoelah nanti roemahnja di Prinsenhage dinamaïnja poela sedemikian: „Lali Djiwa"). Seorang diantara meréka itoe haroes mengarangkan perdjalanan itoe. Ketika dioendi, njonja itoelah jang kena. Iapoen mengirimkan karangannja tentang perdjalanan itoe, dan sesoedah itoe djoeroe kabar kerap kali meminta karangannja lagi.

Toean van Kol mengoendjoengi sekalian negeri tempat ia diam dahoeloe dan tempatnja bekerdja. Anak-anak jang dahoeloe bermain-main dengan anak perempoeannja, sekarang dilihatnja telah mendjadi iboe. Ia masih tahoe akan nama meréka itoe. Di Djawa Tengah ia hendak tinggal 4 hari lamanja, dan dalam hari jang empat itoe ia hendak tinggal sehari bersama-sama dengan kami. Stella, kesoekaan hati kami seperti pada, hari'itoe dan malamnja bersama-sama dengan toean van Kol, telah lama tidak kami rasaï. O, alangkah baiknja kalau adikkoe ada diroemah ketika itoe, betapakah ia akan bergirang hati dan djikalau engkau ada disini, Stella, tentoelah engkau akan toeroet berbesar hati bersoeka raja; tetapi engkau pada masa itoe ada bersama-sama, karena engkau ada selaloe dalam kenang-kenangankoe, ketika saja doedoek dekat toean van Kol. Hatikoe berdebar-debar mengatakan: Stella, Stella. Sekalian itoe perboeatan engkau, hai kekasihkoe, karena engkaulah jang sebenarnja toean van Kol doedoek bersama-sama dengan kami, bertjakap, bertjengkerma, mengeloearkan pikiran jang menggirangkan hati benar-benar, ialah akan mendjadi penebas djalan oentoek kami! Saja selaloe banjak meminta terima kasih kepadamoe, ta' terbalas djasamoe oléhkoe, Stella. Kami semoeanja doedoek dimoeka dipendopo jaïtoe djamoe kami, orang toea kami, Annie Glaser, Roekmini dan saja sendiri. Kami perlihatkan kepadanja sekalian barang-barang hasil kepandaian bangsa kami. Toean van Kolpoen tertjengang tersenjoem-senjoem melihatnja, sambil ditoeliskannjalah nama barang-barang itoe dalam seboeah kitab peringatannja. Beberapa orang dalam madjelis itoe, berdirilah meninggalkan tempatnja, maka sajapoen beralihlah doeloe kepada seboeah koersi jang kosong, dekat toean van Kol itoe.

Iapoen moelaïlah bertanja: „Betoel Radén Adjeng hendak pergi kenegeri Belanda? Melchers, jang mengatakan kepadakoe." Sajapoen membenarkan katanja itoe, dan ia laloe teroes berkata: „Tetapi soesah bagi toean balik kemari nanti. Dan akan balik kemari itoelah soeatoe kesoesahan jang amat besar."

„Apakah maksoed toean berkata demikian?"

Iapoen laloe meminta hendak berkata teroes terang dan mengeloearkan pertimbangannja. Djawabkoe: „Itoelah jang saja kehendaki kepada toean." Iapoen berkata poela: „Bagi Radén Adjeng nanti soesah, kalau kawin. Kalau Radén Adjeng telah pergi kenegeri Belanda, tentoelah toean tidak akan bersenang hati lagi, kalau toean mendjadi isteri seorang kepala negeri."

Diberinja bermatjam-matjam oempama, bahwa banjak sahabatnja nona-nona Hindia jang terpeladjar, jang telah kawin dengan Belanda totok. Meréka itoe betoel amat tjinta-mentjintaï, tetapi nona Hindia itoe ta' dapat hidoep tjara Belanda dan soeaminja ta' dapat hidoep tjara Hindia; itoelah sebabnja banjak perselisihan diantara meréka itoe."

Moela-moela saja berdiam diri sadja membiarkan dia mengeloearkan boeah pikirannja. Sesoedah itoe baroelah saja menerangkan pertimbangankoe: „Toean van Kol, maksoedkoe pergi kenegeri Belanda hendak beladjar mentjari kepandaian oentoek mendjadi goeroe, dan kalau balik nanti ke Hindia, saja hendak memboeka sekolah oentoek anak-anak kepala-kepala negeri jang perempoean. Saja hendak memberi pendidikan kepada meréka itoe."

Ia tertjengang melihatlcoe, matanja jang hidjau itoe bersinarsinarlah bergirang hati serta memandang saja, seakan-akan ia berkata dalam hatinja: „Itoe bagoes, hagoes kehendakmoe itoe, berbahagia maksoedmoe itoe," dan katanja kepadakoe: „Tiadakah besar hati Radén Adjeng menaroeh sesoeatoe maksoed hidoep?"

Ia bertanja itoe dengan beriang hati. keriangan itoe kelihatan pada matanja jang bertjahaja-tjahaja itoe Hatikoepoen besar mendengarkannja; dengan tiada setahoekoe, keloearlah sepatah kata dari moeloetkoe mengatakan: „Stella". Stella, djikalau sekiranja saja dapat mendjelmakan engkau kemari, dekatkoe barang sebentar, biarpoen sekedjap mata, maka boemi ini rasanja ketjillah bagikoe, karana pada sa'at itoe saja mengerti soenggoeh-soenggosh akan maksoedkoe sendiri; dan hal inilah. mendjadi soeatoe oentoeng dan bahagia serta rahmat bagikoe, apalagi tjita-tjitakoe itoe dihargaï oléh orang besar seperti toean van Kol itoe; perasaan hati jang demikian mestilah poela dirasaï hendaknja oléh iboe-iboe, kalau dilihatnja pikiran anaknja dima'loemi dan dihargaï orang.

Toean itoe sangat memoedahkan kerdjakoe; saja ta' goena banjak berkata, ia mengerti lekas akan maksoedkoe dengan sebsnar-benarnja.

Ia bertanja kepadakoe; soedahkah saja memperbintjangkan hal itoe dengan njonja Rcoseboom? Tidak, saja ta' sempat mengabarkan hal itoe, karena doea kali kami telah bertemoe dengan njonja itoe, selaloe pertemoean itoe dalam madjelis besar, sekali dalam keramaian menari dan sekali lagi dalam perdjamoaan jang besar. Roepan ja meréka itoe diistana di Bogor, mentjeriterakan hal kami, karena toean van Kol setiba diroemah kami, tiba-tiba bertjeritera kepada kami, bahwa toean besar Goebernoer Djenderal kenal akan kami ketiganja.

Sajang saja ta' dapat pergi ke Bogor akan bertjakap-tjakap dengan njonja Rooseboom. Dalam perbintjangan lebih moedah kita mengatakan apa-apa, jang kita pikirkan dan jang kita maksoed. Baroe-baroe ini saja didjamoe oléh seorang njonja, ia meminta saja datang ke Bogor menoempang diroemahnja. Njonja itoe kerap kali datang kepada njonja Rooseboom. Annie Glaser kalau ia telah témpoh pada boelan jang akan datang, akan pergi ke Betawi dan ke Bogor; ia akan pergi djoega menjampaikan pesan kami kepada toean dan njonja A.. dan akan memperkatakan apa-apa jang terasa dihati kami, dan djoega akan pergi kepada njonja jang koeseboetkan diatas tadi. Ah, kalau sekiranja saja dapat pergi bersama-sama dengan dia, alangkah baiknja. Toean van Kol akan mengirim kabar nanti dari Betawi, apa jang patoet kami perboeat, misalnja, menoelis soerat permintaan dll. dan seboeah lagi, kalau ia telah kembali ke Betawi, haroeslah kami mengirim sepostjoek soerat kepadanja, menga­takan nama dan 'oemoer kami, ringkasnja sekalian apa-apa jang kami kehendaki. Dan soepaja dinegeri Belanda dapat ia miengenangkan kami, haroeslah saja mengirim soerat kepada isterinja. Permintaan itoe telah kerap kali dimintanja dan sajapoen soeka benar mengaboelkannja.

Maksoed Roekminipoen hendak pergi kesekolah tinggi; itoelah soeatoe maksoed jang disoekaï toean itoe dan djoega maksoednja hendak pergi kesekolah oeroesan roemah tangga oentoek perempoean, jang akan dimasoekinja, djikalau diketahoeinja nanti bahwa ia tidak akan tjakap beladjar tentang hal kepandaian jang dimaksoednja itoe. Ia lebih soeka, kalau Roekmini pergi dahoeloe beladjar kesekolah tinggi beberapa boelan lamanja, sebeloem ia menetapkan pikirannja oentoek pergi beladjar tentang perkara oeroesan roemah tangga itoe. Baik benar menoeroet pendapatannja; kami berdoea akan bekerdja bersama-sama, jang seorang akan memenoehi dan menolong jang lain. Ia selaloe berkata: „Pada pendapatankoe, bagoes benar kedoea Radén Adjeng bermaksoed jang demikian dan berani akan mengerdjakannja."

Dan djoega saja perkatakan tentang hal pengadjaran pada segala sekolah 'ilmoe keséhatan toeboeh dan segala kepandaian jang bersangkootan dengan 'ilmoe itoe; saja katakan kepadanja jang saja nanti hendak bersekolah dalam 'ilmoe keséhatan toeboeh dan kepandaian paloet-memaloet orang loeka, membela orang jang sakit, dan segala pengetahoean itoe nanti akan saja adjarkan disekolah kami. Menoeroet pertimbangannja bagoes benar maksoed kami itoe.

„Di Hindia ta' dapat Radén Adjeng akan menjampaikan maksoed itoe, atau boléh djoega disampaikan disini, tetapi dengan kesoesahan jang amat besar. Ditanah Éropah moedah benar menjampaikannja, karona disitoe semoeanja boléh didapat, dan dalam beberapa tahoen sadja, tentoelah toean akan tammat beladjar. Radén Adjengpoen telah pandai bertjakap, menoelis, membatja dalam bahasa Belanda." Achirnja ia berkata: „Kita haroes pergi kenegeri Belanda. Kalau maksoed Radén Adjeng demikian haroeslah toean pergi ke Eropah, karena disini toean ta' dapat menjampaikan maksoed jang moelia itoe. Sajang soenggoeh saja kalau toean ta' dapat menjampaikan tjita-tjita hati toean itoe." Saja tjeriterakan djoaga kepadanja, apa sebabnja maka kami hendak tinggal beberapa lamanja ditanah Eropah. Iapoen membenarkan perasaan kami itoe. Ia membenarkan poela kata kami, ja'ni kami akan memberi tjontoh teladan kepada orang banjak, tentoe soekalah orang akan menoeroet boeah pikiran kami; tetapi tentoelah akan bertambah-tambah kesoekaan itoe, kalau kami dididik dan dibawah perlindoengan Pemerintah bekerdja. Bangsa Djawa jang boléh dimisalkan seperti seorang anak jang besar, amat soeka akan keindahan dan keemasan. Djadi dimana sadja Pemerintah jang berkoeasa itoe mentjampoerkan dirinja, nistjajalah pekerdjaan itoe akan dihormati oléh orang banjak.

Ketika saja katakan kepada toean van Kol sekalian tjitatjita dan boeah pikirankoe itoe, maka bertanjalah ia kepadakoe menanjakan, dari manakah saja mendapat pikiran jang sedemikian. Dengan soenggoeh-soenggoeh hati ia mendengarkan sekalian jang saja tjeriterakan itoe. Sebentar-sebentar ia bertanja kepadakoe: „Maoekah toean menoelis soerat kepada isterikoe?"

Kamipoen memperkatakan tentang hal pendidikan (kalau boléh diseboetkan) oentoek anak-anak perempoean bangsawan. Toean van Kol tahoe akan isteri regén-regén dan tahoe poela, bahwa meréka itoe hidoep soenji dan senjap.

Telah adalah waktoenja sekarang akan memberi dengan sedapat-dapatnja pendidikan oentoek anak-anak perempoean bangsa Djawa. Toean itoelah orang jang penghabisan sekali, tempat saja memperkatakan apa arti perempoean-perempoean dimoeka boemi ini. Betapa tjinta, hormat dan baktinja bila ia memperkatakan isterinja, dan besar poela ia menghargakan, bahwa isterinja itoe seorang perempoean jang tinggi daradjatnja, lagi boediman jang mendjadi pedoman dan jang memberi petoea kepadanja!

Orang besar itoe sangat mengetjilkan dirinja oentoek isterinja...................hanjalah badannja jang ketjil itoe, tetapi hatinja dan pikirannja sangat besarnja. Itoelah jang merawankan hatikoe! Saja tatkala dihadapan toean jang terseboet berhati lemah lemboet. Betapakah baiknja bagikoe kalau Toehan jang pengasih penjajang mendjelmakan saja nanti ke „Lali Djiwa", sehingga saja berpekan-pekan boléh bertjampoer dengan manoesia jang berhati soetji dan berpikiran moelia itoe. Bolehkah hal itoe terdjadi, Stella? Saja tahoe benar, bahasa sekalian itoe bagoes sekali kalau kedjadian. Telah beberapa kali, pada waktoe jang baroe inipoen, koesangka jang tjita-tjitakoe itoe hampir-hampir akan terdjadi, tetapi jang sebenainja sekahan itoe ialah angan-angan sadja. Dan kalau ada apa-apa jang akan meroesakkan hati, baroelah ia datang dengan sebenarnja.

Soedah banjaklah jang telah kami tanggoengkan oentoek tjita-tjita kami itoe, Stella; sekalian itoe kami ketahoei, demikian djoega banjak, ja, lebih banjak lagi jang akan datang, jang akan kami tanggoengkan. Moedah-moedahan Allah memberi berkat dan paédah bagi sekalian penanggoengan dan peperangan hati kami itoe, dan timboellah hendaknja karena itoe boenga-boengaan jang haroem oentoek sesama kami perempoean. Kamipoen akan meminta sjoekoer djoega, kalau sekiranja peperangan kesedihan hati dan ratap tangis kami itoe hanja menghasilkan seboeah boenga sadja oentoek meréka itoe! Kalau kami ta' dapat pergi ketanah Belanda, biarlah kami pergi ke Modjowarno. Banjaklah tjita-tjita kami nanti jang akan hilang lenjap, tetapi toean toeroetlah bersama-sama dengan kami mengoetjap sjoekoer kepada Allah, karena kami telah pandai mendjaga boedi pekerti kami selaloe tinggal tinggi. Pergi ke Modjowarno artinja kepada kami, bahwa telah berpoelang kerahmatoe'llah dari doenia tjita-tjita kami oentoek hidoep bersama-sama, tempat kami tinggal selama ini, dan sekarang kami hidoep lagi oentoek beberapa orang jang soenggoeh kasih kepada kami, dan jang pikirannja kami hargaï benar-benar, ja, oentoek meréka itoelah sadja keperloean hidoep kami. Kami ta' dapat lagi berboeat barang sesoeatoe oentoek kemanoesiaan perempoean-perempoean bangsawan, jang hidoep dalam sengsara (kebanjakan diantaranja bernasib jang demikian) dan itoelah poela jang amat mengibakan hati kami. Kami dapat memberi pertolongan kepada meréka itoe, hanjalah dengan péna dan dawat sadja. Tetapi boekti seboeah tjontoh jang njata, lebih baik dari pada seroean seriboe kata-kata jang bernjawa. Tjontoh itoelah jang dapat mengoeatkan arti kata-kata itoe. Bagi kami pergi ke Modjowarno soeatoe pekerdjaan jang moedah, disana tiadalah kami akan mendapat kesoesahan, dan tiadalah poela tjelaan akan kami tanggoeng. Anak negeri disana soeka benar menerima kami. Peperangan jang akan ditanggoengkan disana, ialah peperangan dengan diri sendiri, dengan bermatjam-matjam keadaan jang gandjil dalam pendidikan kami.

Adalah orang jang memberi saja pikiran menjoeroeh menoeliskan sekalian jang telah koepikirkan dan koerasaï, tentang kelaliman laki-laki dalam doenia perempoean bangsa Boemipoetera, sehingga banjaklah diantaranja jang menanggoeng hidoep tjelaka dan sengsara itoe. Sekalian ini baik koetoeliskan dalam sepoetjoek soerat atau seboeah kitab, dan soerat atau kitab itoe dipersembahkan kepada Seri Baginda Maharadja Belanda. Nistjaja banjaklah kebaikannja perboeatan itoe oentoek tjita-tjita kami, sebab perempoean bangsa Djawa sendiri jang menoendjoekkan kelaliman itoe. Tetapi saja haroes benar tahoe, apa jang akan saja perboeat itoe. Kalau saja mengeloearkan soeara tentang hal itoe, maka sekalian laki-laki bangsa Djawa tentoelah akan marah dan bentji kepadakoe. Saja tahoe betoel hal itoe, dan bagi dirikoe sendiri tiadalah saja takoet akan kemarahan dan kebentjian meréka itoe, tetapi kalau saja nanti mendjadi goeroe, boléh djadi saja berdiri dimoeka kelas jang tiada bermoerid. Kepada orang jang demikian halnja, tentoelah meréka itoe ta' kan maoe menjerahkan anaknja. Kalau saja berboeat jang demikian itoe, ta' oebahnjalah seperti saja memoekoel kelobaan hati laki-laki. Djagalah hati-hati meréka jang berani mengoesik doenia kesenangan laki-laki jang telah beroerat berakar itoe!

Djawab tentang pertanjaankoe, apabilakah anak gadis Islam berhak mendapat kemerdékaan, telah koeterima. Boenjinja: „Anak gadis bangsa Islam ta' pernah mendapat kemerdékaan; kalau ia hendak bébas haroeslah ia kawin dahoeloe, soedah itoe boléhlah ia bertjerai dengan soeaminja itoe."

Kami anak-anak gadis haroes mensahkan sendiri hak kemerdékaannja, dan memaksa doenia ini menjoeroeh mengakoe akan kebébasan itoe; hal itoe mesti kami lakoekan! Engkau telah tahoe bahwa toean van Kol datang kemari dengan seorang djoeroe kabar, toean itoe mengarangkan perdjalanannja bersamasama dengan toean van Kol. Kedatangan meréka itoe kekaboepatén Djaparapoen ditjeriterakannja poela. Tjobalah engkau pikir, dalam karangannja itoe ditjeriterakaimja poela sedikit perbintjangan kami dengan toean van Kol. Sekarang tahoelah orang kemana toedjoean kami. Saja harap benar jang pemberi tahoean itoe djanganlah hendaknja meroesakkan tjita-tjita kami, melainkan akan memberi paédahnja. Baroe sekali itoelah namakoe diseboet orang dalam hidoep bersama-sama jang bertali dengan bangsakoe, mémang disanalah nanti tempat namakoe itoe!

Keadaan itoe amat membesarkan hatikoe, Stella, karena namakoe diseboet setali dengan bangsakoe, bangsa Djawa!

Simpanlah oléhmoe porterét itoe akan djadi soeatoe tanda mata dari perserikatan kami bertiga. Sajang si tiga sedjoli waktoenja telah laloe, telah habis dan amat bagoes keadaannja; itoelah sebabnja maka sekarang kami haroes bertjerai-berai. Porterét itoe ialah porterét jang sebaik-baiknja, gambar kami bertiga, dan seroepa benar masing-masing kami didalamnja. Porterét itoe diboeat pada hari Mauloed nabi Isa. Ja'ni porterét kami jang kesoedahan, ketika kami bertiga masih mendjadi anak-anak gadis. Porterét itoe menimboelkan doekatjitakoe melihat perkoempoelan kami bertiga itoe. Soenggoeh bagoes benar keadaan kami dahoeloe itoe, hati tiga bertangkai satoe, dan sekarang jang seboeah telah goegoer dari tangkainja. Boléhkah loeka jang sedemikian akan mendjadi semboeh? Saja ta' tahoe, dan kalau ia tersinggoeng sedikit sadja, maka darahpoen keloearlah.

O, Stella, engkau ta' tahoe betapa kesoesahan hati kami kehilangan adikkoe itoe. Sekaliannja menimboelkan ingatan mengenangkannja, dan sekaliannja membisikkan adik kekasih kami itoe. Pada perasaan kami sekarang kami telah terlaloe toea, pertjampoeran kami seperti telah berzaman-zaman lamanja telah laloe. Tetapi jang sebenarnja beloemlah tjoekoep setengah tahoen adikkoe itoe meninggalkan kami!

26 Mei 1902 (V).

Soerat njonja jang kemoedian sekali jang didalamnja menerangkan kesoekaan dan kesajangan njonja tiada berhingga kepada bangsa Djawa, kerap kali koeoelang-oelang membatjanja. Besar soenggoeh-soenggoeh hatikoe melihat toean berhati penjajang dan peramah oentoek memikirkan bangsakoe bangsa koelit hitam itoe. O, kalau sekiranja saja boléh berdekatan dengan toean sekalian disini, soeka benarlah saja hendak memperlihatkan berbagai-bagai keadaan bangsa kami kepada toean. Dimanakah dapat orang memperhatikan dan mema'loemi akan hal keadaan sesoeatoe bangsa dengan sebaik-baiknja, kalau tiada pada tempat meréka itoe sendiri, dan disini kami betoel-betoel dalam kampoeng Djawa? Njonja telah tahoe, bahasa toean sekalian selaloe boléh datang kepada kami, dan kamipoen dengan soetji hati menerima kedatangan toean itoe. Pada perasaankoe baik soenggoeh hati njonja soeka menerima saja diroemah toean, tetapi apa boléh boeat, karena saja sekarang hanjalah boléh menerima sekadar kesoekaan toean itoe sadja. Sedangkan pergi berdjalan ke Bogor waktoe ini masih banjak alangannja. Tetapi siapa tahoe kalau-kalau peroebahan dalam hal itoe akan lekas datang! Siapa tahoe, sebab banjak kali apaapa jang sekarang moestahil, ésok harinja telah kedjadian. Bangsa Djawa jaïtoe bangsa jang penoeh dengan kenang-kenangan dan tjeritera jang 'adjaib-'adjaib, dalam bermimpi dan kenang-kenangan, banjaklah kedjadian hal-hal jang 'adjaib'adjaib. Dan hatikoe, hati Djawa itoe memegang kenang-kenangan itoe sangat tegoeh-tegoeh; kalau sekiranja pada zaman poerbakala boléh terdjadi hal jang gandjil-gandjil, tentoelah sekarang boléh djoega terdjadi hal jang sedemikian!

O, sekiranja njonja tahoe apa jang dimimpikan anak-anak Djawa sahabat njonja itoe! Kalau saja tjeriterakan, boléh djadi toean akan tertjengang mendengarnja, tentoelah gandjil pada pikiran toean. Tetapi saja berharap, djanganlah toean beriba hati dan akan mengangkat bahoe mendengarkannja. Njonja tahoe, bahwa saja soeka soenggoeh hendak pergi ketanah air toean, boekan? Tetapi toean ta' tahoe apa sebabnja dan apa perloenja kami pergi kesana. Sekalian orang tentoe akan mengatakan, bahasa kami akan pergi melihat tanah dan keadaan bangsa asing dan akan tamasja dan berbesar hati sadja disana. Kami soenggoeh merasa sajang akan bangsa kami, sekalian kesoekaan dan kedoekaannja, menjoekakan dan menjedihkan hati kami. Hérankah njonja mendengarkan kami telah berniat soenggoeh-soenggoeh akan memperboeat apa-apa jang baik, asal boléh memberi rahmat kepada bangsa kami? Apakah pertalian katakoe itoe dengan niat hendak pergi ketanah air toean? Kami benar-benar disana hendak mengoempoelkan kepandaian oentoek bangsa kami. Apa-apa jang bagoes pada bangsa lain, pada bangsa toeanlah jang teroetama benar, hendak kami berikan kepada bangsa kami, dan dalam hal itoe tiadalah poela kami akan memboeang dan mengganti tabi'at meréka itoe, melainkan semata-mata akan menambah kehormatan tabi'at jang baik-baik, jang ada padanja. Itoelah maksoed kami jang teroetama sekali!

O, hendak bekerdja bersama-sama oentoek menghabiskan kerdja jang bagoes dan moelia jang akan meninggikan kesopanan dan kehormatan bangsakoe, itoelah kenang-kenangan kami, jang sama harganja dengan sekalian peperangan hidoep. Sajang sekali saja tinggal berdjaoeh-djaoehan dengan toean, betapalah besarnja hatikoe kalau kita tinggal berdekatan, tentoelah selaloe saja boléh dapat bertanding pikiran dengan toean. Dan dalam pertjakapan itoe lebih moedah kita mengeloearkan pikiran dan kemaoean hati.

Kita berkirim-kiriman soerat, makin lama makin menjenangkan hatikoe, dan pikiran kita roepanja banjaklah jang sesoeai. Betapa soeka hatikoe hendak memperkenalkan toean dengan bangsakoe dan mema'loemkan hal keadaannja kepada toean, betoel seperti saja mengenal mema'loeminja. Amat banjak hal jang bagoes dan tersemboenji pada bangsakoe. Patoetnja se­karang telah lahirlah seorang pandai, ahli pengarang jang pandai mengatakan kepada bangsanja sekalian tjita-tjita dengan kata-kata jang menarik hati, seperti Fielding pandai berkata kepada bangsa Burma.

Jang seperti itoe beloem ada pada kami, jang ada ialah kitab jang ternama karena pedih isinja, karangan toean Veth, jang menjebabkan banjak péna bergerak, dan kemarahan hati jang amat sangat!

Manakah tanah jang ta' ada tjatjatnja? Tanah Hindia dan sekalian tanah dimoeka boemi ini masing-masing ada tjatjatnja. Kasihan, wahai engkau tanah Hindia! Ditanah asing orang hampir ta' tahoe kepadamoe dan kitab-kitab jang seperti karangan toean Veth, tentoelah tiada akan menarik hati orang akan mengasihi engkau, tetapi tentoelah orang akan menolak dan membentji engkau!

Augusta de Wit djaoeh berlainan pikirannja dengan pikiran pengarang-pengarang jang lain-lain. Ia menoelis meriangkan hati tentang tanah Hindia, dan betapa poela bagoes bahasanja! Dengan girang hati kami membatja karangannja didalam soerat kabar „de Gids".

Tentang hal keadaan dan kepandaian anak negeri, Henri Borellah, jang seperti bermimpi, mentjeriterakan tanah Hindia dengan sebagoes-bagoesnja. Tetapi tentang hal jang lain-lain ta' senanglah hati membatja karangan Henri Borel itoe, samalah keadaannja dengan karangan sahabatnja toean Veth.

Soedahkah njonja batja karangan Borel tentang „gamelan?" Pada perasaan kami karangan itoe ialah permata moetoe manikam dari karang-karangan! Dan soedahkah toean membatja karangan Martine Tonnet tentang wajang orang diistana Soeltan Djokdja, didalam soerat kabar de Gids? Karangan itoepoen mahkota dari segala karang-karangan poela. Borel haroeslah hendaknja pergi melihat orang menari serimpi. Alangkah bagoesnja sja'ir jang akan diboeatnja, setelah ia melihat tari itoe! Tari poeteri-poeteri Solo dan Djokdja betoei seperti tari bidadari dikajangan. Itoelah tari sebenar-benar tari! Sajang kami ta' dapat pergi kesana. Atjap kali orang meminta kami akan pergi kesana, tetapi kami ta' soeka, karena kami mesti berpakaian seperti anak-anak radja perempoean, ja'ni haroes berpakaian seperti anak-dara.

Tetapi sekarang pénakoe telah tersesat lagi. O ja, kami soeka benar membatja, tetapi sajang, sajang kami ta' tahoe bahasa-bahasa asing dan ta' dapat kami mempeladjarinja disini. Telah beroentoeng benarlah kami dapat berkata-kata dalam bahasa toean. Ah, kami dahoeloe soenggoeh berniat benar hendak mempeladjari bahasa-bahasa itoe. O, betapa harapan kami hendak bersoeka hati, membatja kitab-kitab tjeritera bangsa asing didalam bahasa itoe sendiri. Betapa djoega bagoesnja kitab jang diterdjemahkan, tetapi kitab dalam bahasa asalnja ta' dapat tiada lebih bagoes. Tahoekah njonja kitab tjeritera-tjeritera 'adjaib jang bagoes, karangan Marie Marx-Koning? Kitab itoe pada pendapat kami amat bagoes. Pada perasaankoe ia sangat menjoekaï karang-karangan van Eeden. Boeah pikirannja dalam kitab jang bernama ,,'t Viooltje, dat weten wilde" menoeroet sepandjang pikirankoe samalah bagoes isinja dengan kitabnja jang bernama „De kleine Johannes". Bagaimanakah tentang isi kitab itoe menoeroet pikiran njonja? Pada pikirankoe, isi kitab itoe amat bagoes, pikirannja benar dan karangannja élok.

Dengan soeka hati saja membatja apa jang njonja tjeriterakan kepadakoe tentang pendidikan anak toean dan peri keadaan orang-orang miskin ditanah Belanda. Ja, kesengsaraan orang miskin jang amat sangat dalam moesim dingin itoe telah banjak saja dengar. Kasihan, ja, kasihan soenggoeh kita kepada meréka jang sengsara dan tjelaka itoe!

Saja sekarang berkirim-kiriman soerat poela dengan seorang anak gadis bangsa Friesch; anak gadis itoe kerap kali mentjeriterakan kepadakoe hal keadaan dinegeri Belanda dan lebih-lebih keadaan di Friesland. Ia atjap kali doedoek dilantai jang dingin pada moesim bekoe bersama-sama dengan orang miskin jang tinggal diroemah-roemah boeroek dipadang pasir disana.

Dalam moesim bekoe meréka itoe ta' dapat bekerdja, dan karena itoe ta' poela mendapat makanan dan pakaian, demikian lagi apipoen ta' ada dalam roemahnja oentoek memanaskan roemah tangganja serta anak-anaknja jang dalam menangis. Boekan boeatan sengsara meréka dalam hal itoe.

Sengsara dan tjelaka jang seperti itoe ta' adalah kami ketahoei; tetapi nantilah dahoeloe, djanganlah terboeroe-boeroe saja mengatakan itoe. Ta' djaoeh dari tempat kediaman kami boekan boeatan poela sengsara jang ditanggoengkan disana. Meréka tidaklah kedinginan, tetapi selaloe dalam kelaparan, batoe dan tanah sadjalah jang beloem dimakan oléh meréka itoe. Bermatjam-matjamlah kesengsaraan jang didengar dan dilihat jang ditanggoengkan oléh manoesia dimoeka boemi ini.

Ini lagi. Bagaimanakah kelak kesoedahannja? Njonja tentoe telah mendengar kabar, bahasa adalah 500 orang anak-anak mendjadi jatim piatoe, jang ajah boendanja mati karena penjakit koléra. Kasihan benar melihat boedak-boedak itoe ditimpa oléh mara bahaja dan kesengsaraan itoe; karena meréka masih ketjil beloem berdaja dan ber'akal, telah kehilangan iboe bapaknja. Tetapi karena pertolongan kiri kanan, sekarang meréka itoe lebih beroentoenglah dari pada kalau meréka itoe tinggal pada iboe bapaknja. Sekarang meréka itoe dipelihara dan didjagaï orang, tetapi dahoeloe ketika orang toeanja masih hidoep, boléh dikatakan tiadalah diindahkan dan dipeliharakan seperti sekarang.

10 Juni 1902 (VIII).

Bahasa Belanda ialah soeatoe kepandaian jang saja soekaï benar-benar, sedjak dari dahoeloe banjak orang berkata, jang saja pandai berbahasa Belanda. Tetapi berperasaan dalam soeatoe bahasa beloemlah artinja ada berpengetahoean dalam bahasa itoe! Beroentoenglah saja karena saja sajang benar kepada bahasa Belanda!. Mengertilah saja sekarang, bagaimana halnja orang jang ta' ada perasaannja dalam bahasa itoe, dan tentoelah ia akan mempeladjari bahasa itoe seperti soeatoe hoekoemanlah baginja.

Lain dari pada 'ilmoe bahasa, 'ilmoe boemipoen saja soekaï benar dan demikian poela berhitoengpoen; tetapi kepada 'ilmoe tambo (babad) selaloe saja berhati berat. Boekannja karena saja ta' soeka akan 'ilmoe tambo itoe, ta' soeka mendengarnja, sekali-kali tidak, sajapoen tahoe benar bahwa banjak pengadjaran didalamnja. Tetapi orang mengarangkannja oentoek pengadjaran disekolah rendah, ta' pandai sepandjang pikirankoe. 'Ilmoe itoe haroeslah saja peladjari hendaknja kepada goeroe jang pandai bertjeritera, jang dapat membagoeskan dan menerangkannja. Pada 'ilmoe babad itoe, bahagian jang pertamalah jang amat saja soekaï ja'ni hal keadaan tambo jang lama-lama. Sajang sekali sedikit sadja tjeriteranja dalam kitab itoe. Itoelah bahagiannja jang saja soekaï, misalnja babad orang Masir, orang Gerik dan orang Roem.

Dengan besar hati selaloe saja batja dalam soerat-soerat kabar tentang pasar malam ditempat toean. Berdebar-debar hati kami dan mata kamipoen bersinar-sinar, karena membatja kebagoesan pasar malam itoe! Toean-toean sekalian ada berhati maoe dan soeka hendak memboeat pekerdjaan jang baik itoe. Kami semoea dan bangsa kami sekalian, jang akan mendapat rahmatnja, mengoetjapkan selamat dan terima kasih atas keramaian dan kebaikan pasar malam itoe. Girang benar hatikoe mendengarkan oekir-oekiran Djapara banjak menarik hati penontonnja.

Ja, betapalah girang hati kami hendak melihat barang-barang tembaga jang bagoes-bagoes itoe; beloemlah banjak barang itoe kami lihat, apalagi benda-benda jang gandjil-gandjil jang lain.

Besar hati kami melihatkan kegirangan hati orang Belanda hendak memadjoekan pertoekangan dan kepandaian Boemi

BÉNTÉNG LAMA Dl DJAPARA.

poetra, soenggoeh besar hati kami mendengarnja! Kami betoel-betoel hendak berpongah hati akan bangsa kami, ja'ni bangsa jang amat sedikit diindahkan dan terlaloe banjak dihinakan orang.

Tetapi hati dan pikiran kami ketika bertjakap-tjakap dengan toean van Kol, ta' adalah oebahnja seperti kami berhadapan dengan seorang sahabat karib dan loepalah kami bahwa ia seorang asing bagi kami. Tetapi apa hendak dikata, ia terlampau sederhana, ramah dan seperti bapaklah lakoenja bagi kami. Itoelah poela jang menarik hati kami menerangkan sekalian kehendak kepadanja. Dimoedahkannja kami berkata-kata itoe dan dengan riang hatinja menerima pertjakapan kami. Ta' Oesah lagi kami berkata pandjang kepadanja: ia lekas mengerti akan maksoed kami dan mema'loemi malcsoed kami itoe dengan sebaik-baiknja!

Sekaranglah poela boeroeng noeri jang didalam hatikoe itoe dapat bersoekatjita menjanjikan bermatjam-matjam lagoe setelah sekian lamanja tinggal diam membisoekan dirinja.

Itoelah soeatoe waktoe jang berbahagia, ja'ni ketika'kami bersama-sama bertjakap-tjakap itoe.

Amat soekarlah rasanja kami akan mentjeriterakan kegirangan hati kami itoe. Besar benar hati kami menerima apa-apa jang baik pada pemandangan kami. apalagi kalau sekiranja benda jang bagoes itoe, bidji mata dan kenang-kenangan kami sendiri.

Terkenanglah poela oléhkoe masa jang laloe pada penghabisan tahoen 1900. Boeroeng noeri dalam hatikoe masa itoepoen bersoekatjita menjanjikan lagoe jang amat merdoe meminta terima kasih atas segala kegirangan dan keoentoengan jang telah koeterima itoe.

Soenggoeh-soenggoeh adalah kiranja waktoe jang amat berbahagia dalam hidoep manoesia dimoeka boemi ini. Kenang-kenangan kepada waktoe jang berbahagia itoelah benda jang amat indah dalam hidoep didoenia ini; ialah jang akan mendjadi soeatoe tjahaja pada hari jang gelap-goelita dan mendjadi obat jang dingin ketika hati dalam kedoekaan.

Betapa baik hatinja toean van Ko1 itoe karena telah datang kemari dan pergi berpajah ketempat kami jang soenii menemoei orang jang ta' pernah dikenalnja, biarlah ia tidak selaloe, o, tidak selamanja sehaloean dengan pikiran kami!

Kami sekali-kali ta' soeka akan mendjadikan moerid-möerid kami mendjadi setengah Belanda atau mendjadi Belanda Djaawa. Maksoed kami dengan pendidikan jang bébas itoe, ialah akan memboeat bangsa Djawa mendjadi Djawa jang sedjati, jang berhati kasih dan tjinta kepada tanah dan bangsanja, lagi bermata dan berhati terang akan kebagoesan dan kesengsaraan bangsanja! Kami hendak memberikan kepadanja 'adat tertib-sopan orang Eropah, dengan tiada hendak memboeangkan 'adatnja sendiri, meiainkan kalau boléh, kami hendak mempertinggi kehormatan 'adat bangsa kami itoe.

Karena pertjampoeran beberapa toemboeh-toemboehan atau binatang-binatang jang berlainan bangsanja, boléhlah orang mendapat bibit toemboeh-toemboehan atau binatang jang lebih baik keadaannja. Dan ta' dapat tidak nistjaja begitoe poela keadaannja dengan 'adat isti'adat bangsa-bangsa dimoeka boemi ini, boekan? Apabila 'adat kita jang baik ditjampoer dengan 'adat orang jang baik poela, tiadakah kiranja akan bertambah kebaikan keadaan 'adat itoe nanti?

Sekarang saja djawab pertanjaan toean: „Apakah sebabnja maka kami mesti hendaknja pergi kenegeri Belanda?" Pertanjaan itoe telah toean tanjakan dahoeloe.

Oentoek Roekmini karena salah satoe dari kedoea kepandaian jang dimaksoednja itoe, hanjalah dinegeri Belanda dapat dipeladjarinja.

Dan bagikoe? Apakah akan djawabkoe? Saja dapat djoega disini mempeladjari sekalian maksoedkoe itoe, seperti dinegeri Belanda. Betoel, tetapi bila saja mendapat peladjaran dinegeri Belanda, tiadakah lebih tjakap dan lebih pandai saja mengerdjakan kerdja mendjadi goeroe dan mendjadi pendidik itoe nanti? Disana pemandangankoe akan bertambah loeas, pikirankoe bertambah tadjam dan pand jang, dan sekalian itoe tentoelah akan menolong memoedahkan pekerdjaan jang akan saja tanggoeng itoe. Tanah Eropah akan mengadjar dan memberi saja pengetahoean, jang ta' dapat saja minta dan peladjari disini, ditanah air sendiri.

Lain dari pada kepandaian oentoek mengadjar disekolah rendah atau pekerdjaan mendjahit dan merénda, kami soeka benar nanti hendak mengadjarkan disekolah kami pengetahoean dalam hal badan manoesia, bahagian badan jang diloear dan didalam, serta kegoenaan dan pekerdjaan tiap-tiap bahagian itoe, soepaja kita seboléh-boléhnja hidoep dengan badan jang séhat. Banjaklah ketjelakaan jang ta' akan terdjadi atau akan koerang hébatnja, djikalau banjak orang mengetahoei 'ilmoe jang amat bergoena itoe! Mariiah saja seboetkan oempamanja: Baroe-baroe ini adalah seorang anak perempoean jang digiling keréta api; ia dibawa kekota soepaja dapat diperiksa akan diobati oléh dokter, tetapi setiba disana ia telah seperti majat, karena darahnja habis tertoempah sepandjang djalan. Pegawai polisi dan pegawai keréta api ta' tahoe akan keadaan oeratoerat dalam badan dan ta' tahoe poela memaloet loeka-loeka. Pengadjaran keséhatan toeboeh, membela orang sakit dan memaloet orang loeka, menoeroet perasaankoe haroes dimasoekkan dalam peladjaran pendidikan. Adalah waktoe ketikanja dalam hidoep kita ini, kita terpaksa wadjib mendjaga orang sakit. Perempoean-perempoeanlah jang atjap kali akan berboeat demikian. Oempamanja: ada kaoem keloearga kita atau orang asing jang sakit keras dalam roemah. Berbahaja benar kalau kita salah membela orang sakit. Tentoelah kita moedah salah membelanja, djikalau kita tiada berpengetahoean dalam hal itoe. Bahaja jang demikian telah saja tanggoeng ketika seorang kesajangankoe sakit keras.

'Ilmoe itoe hendak saja ketahoei, sehingga dapatlah saja nanti mengadjarkannja disekolah kami; sekalian hal itoe moedah saja peladjari dinegeri Belanda, karena sekalian perkakas 'ilmoe itoe telah ada tersedia disana.

Dan apa poelakah lagi sebabnja maka kami patoet tinggal beberapa lamanja dinegeri Belanda? Goenanja, jaïtoe akan menjoetjikan kami dari pada kekerasan pendidikan 'adat Djawa jang telah mengotorkan kami itoe, sehingga kami sampai sekarang ta' dapat menjemboenjikan diri disini dari pada kekerasan itoe.

„Bertsmoe dengan orang Eropah jang ta' kami kenal, meskipoen sepasoekan banjaknja,” kata Roekmini, „ta' ngeri kami, dan hal kami tinggallah sebagai biasa sadja”; tetapi bertemoe dengan seorang Djawa, takoetlah kami, segeralah kami melarikan diri kami. Dan banjaklah lagi sebab-sebabnja jang lain.

Kami hendak melepaskan diri kami dari pada 'adat-'adat jang boeroek dan mengikat kami, lagi ta' dapat kami melepaskannja disini; sekalian ketjelakaan jang ada tertaroeh pada diri kami dan mengalangi kerdja, hendak kami boeangkan, soepaja dapatlah pikiran kami mendjadi bébas dan sempoerna, sehingga dapatlah kami nanti mengembangkan sajap. Djika sekiranja sekalian hal itoe telah terboeang, tentoelah pekerdjaan jang hendak kami kerdjakan itoe moedah diperboeat.

Sebab itoelah haroes kami pergi ketempat jang lain, kenegeri asing, jang lain 'adat lembaganja serta keadaannja dari pada dinegeri kami. Besar pengharapan kami, tanah Eropah akan mendidik kami, soepaja kami lebih tjakap dan lebih pandai menjampaikan maksoed, jang hendak kami kerdjakan nanti; dan boléh kami disana mengoeatkan badan kami sampai kebal dan tahan menanti panah-panah jang berbisa, jang akan dipanahkan oléh bangsa kami kepada kami, karena kami berani melakoekan diri lain dari pada kebiasaan meréka itoe.

Tanah Eropahlah jang akan mengadjar kami betoel-betoel bébas! Adakah terang sekalian pendjawabankoe tentang pertanjaan „apa sebabnja” itoe? Saja harap njonja mengerti akan maksoedkoe. Dan.... sesoeaikah pikiran njonja dengan pikirankoe itoe? Banjak lagi sebab-sebabnja, kami perloe tinggal oentoek sementara dinegeri Belanda; tetapi saja berharap apa-apa jang telah saja tjeriterakan diatas tadi, telah tjoekoeplah itoe bagi toean.

17 Juni 1902 (V).

Baroe sebentar ini saja batja dalam soerat kabar, bahwa ada beberapa orang anak perempoean Tjina memohonkan permintaan, soepaja dapat toeroet bersama-sama dalam oedjian mendjadi goeroe. Selamat! atas kemadjoean itoe! Besar hatikoe mendengarkan hal itoe. Orang-orang Tjina terlampau keras memakaikan 'adat-'adatnja jang toea; tetapi sekarang dapat kita melihat, bahwa 'adat jang keras dan toea itoe lambat lekasnja betoel boléh dipatahkan! Itoelah poela jang memberi saja keberanian dan jang menambah pengharapankoe!

Alangkah besar pengharapan saja hendak berkenalan dengan anak-anak Tjina perempoean jang berani itoe. Maoe benar saja hendak mengetahoei pikiran, tjita-tjita dan perasaan hati meréka itoe. Saja hendak mengetahoei benar bagaimana hati ketjilnja. Sedjak dahoeloe saja hendak bersahabat dengan seseorang gadis anak Tjina! Soeka benar saja hendak menge­tahoei apa jang terkandoeng dalam hati ketjil anak perem­poean Tjina jang demikian. Tentoelah didalamnja banjak tersimpan keadaannja jang baik. Adakah njonja melihat orang Tjina beralat kawin?

Saja ada melihat baroe sekali, tjoekoep; peralatan itoe ta' dapat saja loepakan. Orang Tjinapoen merajakan djoega kesoekaan dan kedoekaan jang berhoeboeng dengan arwah-arwah kaoem keloearganja jang telah meninggal doenia.

Di Semarang ada seorang Tjina radja oeang mempoenjaï seboeah taman jang amat permai. Taman itoe terletak diléréng seboeah boekit, o, boekan boeatan bagoesnja. Disana diboeatnja goea-goea batoe dan boekit-bcekit jang ditanaminja dengan pohon rasam, boenga-boengaan dan pohon boeah-boeahan jang ketjil-ketjil. Tiap-tiap matjam didalam keboennja itoe dihiasinja dan dibatasi oléh djalan-djalan ketjil jang berkélok-kélok, simpang-sioer kian kemari.

Ditengah-tengah keboen itoe adalah seboeah kolam jang berdjoeroe banjak, didalamnja penoeh beiisi ikan goerami dan ikan mas jang berenang-renang disana. Dan ditengah-tengah kolam itoe poela adalah seboeah roemah peranginan ketjil. Dekat kolam itoe ada lagi seboeah boekit jang bergoea dan berbilik mandi: dengan tangga jang berkélok-kélok melaloei goea itoe, boléhlah kita pergi kepoentjak boekit itoe. Disana adalah terdiri kelenting ketjil doea boeah dan pohon boeah-boeahan serta boenga-boengaan bermatjammatjam. Ta' oebahlah penglihatan disana seperti soeatoe tjeritera dongéng; jang koerang lagi hanjalah orang-orang tjébol penoenggoe taman dan déwa-déwa jang keloear dari tjelah-tjelah batoe dan loebang-loebang diboekit itoe. Si tjébol dan dewa-déwalah jang haroes mentjoekoepi taman itoe, soepaja mendjadi dongéng. Boeah pikiran jang menggambar taman sebagoes itoe dikepala, itoelah sja'ir namanja dan pekerdjaan memboeat taman itoe, itoelah soeatoe kepandaian jang moelia. Tetapi dimanakah kepandaian jang tiada menaroeh kebagoesan sebagai sja'ir? Sekalian jang baik dan tinggi daradjatnja, jang keramat atau bertoeah, péndéknja sekalian apaapa jang moolia dalam hidoep bersama-sama, itoelah jang dinamakan dengan haloesnja: sja'ir!

Kami telah melihat Tjina toekang jang pandai memboeat taman sebagoes itoe. Tjina itoe hanjalah seorang baba jang miskin sadja! Patoeng-patoeng jang diboeatnja seperti naga-naga, harimau-harimau, dll. itoe, sekaliannja didirikannja kian kemari diatas roempoet, amat bagoes.

Sajang sekali dipintoe gerbang oentoek masoek kedalam taman soerga doenia jang bagoes itoe, ada terdiri doea boeah patoeng boeatan Éropah, kedoea patosng itoe mengganggoe kebagoesan patoeng-patoeng jang banjak itoe.

Adakah njonja pergi dahoeloe ke Betawi melihat pasar malam disana? Tentoelah ada! Bagaimanakah pikiran njonja tentang bangsa koelit hitam? Apakah jang boléh toean katakan tentang kepandaiannja? O, alangkah soekanja saja berpongah diri atas bangsakoe itoe! Meréka adalah djoega berkepandaian, biarpoen sedikit! Tetapi toean, orang-orang Belanda, haroeslah membimbingnja! Njonja tentoelah maoe berboeat demikian, boekan?

Kami ini boléh dioempamakan seperti anak-anak, dan orang-orang Belanda seperti pendidik kami. Bangsa toeanlah jang akan membimbing kami dan membela kami, soepaja kami boleh mendjadi laki-laki dan perempoean jang sebenarnja!

Saja pertjaja, bahwa tiadalah seorang djoega diantara anak-anak didikan atau moerid-mcerid itoe, jang akan bersipat koerang terima kasih!

21 Juni 1902 (VI).

Radén Adjeng Kartini, anak Radén Mas Adipati Ario Sosrodiningrat, Regén Djapara, ber'oemoer 23 tahoen, lahir di Mojong afdeeling Djapara, pada 21 April 1879, bermohon hendak beladjar mendjadi goeroe (bermaksoed hendak mengambil diploma goeroe bantoe dan goeroe kepala), dan menerima pengadjaran dinegeri Belanda. Pergi kenegeri Belanda itoe pertama-tama akan menambah pemandangan, melandjoetkan pikiran dan mentjoetji ketjelaan-ketjelaan jang melekat pada dirinja lagi mengalangi oesahanja, akan memasoeki beberapa sekolah pengadjaran dan pendidikan, soepaja ia dapat mengetahoei hal keadaan mendidik dan mengadjar dalam sekolah dinegeri Belanda; sekalian itoe maksoednja soepaja lebih berhasil nanti bila ia mengerdjakan djabatan, jang amat disoekaïnja dan akan ditanggoengkan kepadanja.

Kedoea, akan mempeladjari 'ilmoe keséhatan toeboeh, membela orang sakit dan 'ilmoe memaloet orang loeka, dan 'ilmoe memberi pertolongan jang bermoela bagi ketjelakaan, soepaja 'ilmoe jang berpaédah dan jang amat perloe itoe dapat diatdjarkannja nanti kepada perempoean-perempoean Djawa.

Maksoed jang teroetama sekali kesopanan bangsa Belanda jang bagoes itoe akan diberikannja kepada bangsanja, soepaja 'adat bangsa Djawa bertambah tinggi kehormatannja; akan membawa bangsanja kepadang pikiran dan perasaan jang lebih baik, soepaja meréka itoe boléh sampai kepada keroekoenan jang lebih beroentoeng dalam hidoep bersama-sama. Dan oesahanja jang akan dilakoekannja nanti, ialah mendirikan sekolah-sekolah oentoek anak-anak perempoean Djawa. Moela-moela akan djadi pertjobaan, didirikan dahoeloe seboeah sekolah oentoek anak-anak perempoean kepala negeri, dan anak-anak itoe mestilah tinggal disekolah itoe djoega. Maksoed dengan sekolah itoe akan memberi tanah Djawa iboe-iboe jang bertabi'at sopan dan berpengetahoean, soepaja meréka itoe nanti dapat memberikan kesopanan dan pengetahoeannja kepada anak-anak perempoean jang nanti akan mendjadi iboe poela, dan laki-laki jang nanti akan mendjaga kesoesahan dan kesentosaan dalam negeri!

Dengan hal jang demikian boléhlah iboe-iboe itoe mengembangkan kesopanan bangsa Belanda kepada bangsa Djawa.

Permintaan saja ialah kalau boléh Pemerintah soedi memberi pertolongan, soepaja dapat saja menjampaikan maksoed seperti jang terseboet diatas: akan menanggoeng segala biaja pengadjaran (pelajaran poelang balik, pengadjaran dan tempat tinggal); dan kalau saja telah tammat beladjar, saja boléh memboeka sekolah oentoek anak-anak perempoean kepala negeri dengan moerid-moerid itoe tinggal disekolah itoe sekali.

Soeka benar kami hendak mendengar dari toean, apakah jang patoet kami perboeat. Wadjibkah kami mengirim soerat permintaan? Betapakah baiknja, kalau sekiranja soerat permintaan itoe ta' perloe? tetapi kalau wadjib djoega diperboeat, siapakah jang akan memboeatnja, bapak atau kamikah? Dan kepada siapa di'alamatkan? Kepada Goebernoer Djenderal atau kepada persidangan Tweede Kamer? Toeanlah jang kami harap akan menjelesaikan hal kami itoe. Kami tahoe dan merasa, bahwa toeanlah jang akan memberi pertolongan jang besar bagi kami, dan jang pandai serta berani mengemoekakan hal kami, dan toeanlah poela jang soeka memboeat sekalian jang perloe, soepaja permintaan kami itoe diperkenankan. Tambahan lagi toeanlah jang akan menoendjoekkan djalan kepada kami, jang sebaik-baiknja akan kami toeroet, karena toeanpoen bermaksoed dan menaroeh tjita-tjita: hendak memboeat bangsa Djawa mendjadi beroentoeng dan berbahagia.

Dari pada orang-orang toea kami, kami telah mendapat izin boléh mengoesahakan diri kami oentoek menjampaikan tjita-tjita kami jang bergoena bagi bangsa kami. Ta' moedah ia memberi kami izin itoe, soesah dan piloe hatinja, karena kami ini, ialah kekajaan dan kekasihnja jang ditjintaïnja diatas doenia ini. Betoellah tjita-tjita kami hendak berboeat baik, tetapi djalan jang akan kami tempoeh penoeh dengan kesoesahan, karena demikianlah soedah nasibnja sekalian meréka jang merambah djalan, sedjak dahoeloe sampai sekarang.

Tetapi ketika dilihatnja, bagaimana soenggoehnja dan toeloes hati kami hendak mentjapai maksoed kami itoe, dan ketika dilihatnja poela, bahwa nasib kami telah terikat mendjadi satoe dengan tjita-tjita kami, maka ta' maoelah lagi meréka itoe menolak permintaan kami dan baharoelah meréka mengatakan, bahwa hidoep dan oesaha kami itoe amat tinggi oentoek bangsa kami. Orang-orang toea jang kami kasihi itoe telah memberi berkat akan kami, soepaja kami nanti mendjadi berbahagia oentoek hidoep bersama-sama. Telah berkatlah oentoek maksoed kami itoe!

Soesahlah hati kami dan poetoeslah pengharapan kami, kalau sekiranja kami memperboeat pekerdjaan itoe, dengan tidak mendapat berkat dari pada orang toea kami jang sangat kami kasihi. Ta' dapatlah kami akan hidoep damai dengan hati kami sendiri, djikalau kami selaloe menoeroetkan kasih dan sajang kami kepada orang toea kami itoe; tetapi soeara jang ada dalam hati kami itoe, kami toetoep, soepaja kami boléh bekerdja dan berperang oentoek kebaikan kemanoesiaan, dan itoelah poela maksoed hidoep jang dinamakan orang, hidoep jang sempoerna!

Sebab itoelah kami banjak meminta terima kasih kepada orang toea kami, karena meréka itoe telah memberi izin akan kami.

12 Juli 1902 (II).

Iboe dan bapak kedoeanja telah memberi izin akan kami. Kami telah mengirakan bahwa tidaklah akan menerima izin, melainkan angin riboet, goeroeh dan petir jang akan datang. O! saja ta' dapat memikirkan hal itoè. Jang bapak akan mengaboelkannja, adalah persangkaan kami, tetapi boenda akan toeroet mengizinkan itoe poela tiadalah berani kami memimpikannja! Kami sekarang tiadalah berdjaoeh hati lagi kepada boenda, karena sekarang telah njata baginja apa benar maksoed kami itoe. Ja Allah, siapakah akan dapat menjangka, bahwa kami karena hal itoe mendjadi bertambah-tambah dekat kepadanja!

Kesoedahannja datanglah waktoenja pada kami akan memberi kenjataan itoe. Dari mana saja dapat hati jang sabar itoe, dan dari mana saja peroléh kepandaian berkata-kata dengan hati jang sabar demikian, ta' dapatlah saja katakan. Tiadalah lebih dahoeloe saja pikirkan, apa jang hendak saja katakan; saja ta' dapat berpikir karena banjak barang jang menggoda dan memeningkan kepalakoe. Tetapi setelah saja moelaï berkata itoe, datanglah sendiri kata-kata jang benar itoe dari moeloetkoe. Siapakah jang memboeatnja sedemikian, dan memberi saja kata-kata jang seperti itoe pada moeloetkoe? Siapa, siapakah itoe?

Adalah soeatoe kekoeasaan jang lebih tinggi dan lebih besar dari pada segala kekoeasaan jang terdapat dimoeka boemi ini. Tentoelah ada déwa-déwa jang baik hati jang mengelilingi kami dan menoendjoeki kami memakai kata-kata jang sedemikian dimoeloet kami, ketika kami hendak menjatakan bagaimana perasaan hati, pikiran dan tjita-tjita kami! Lagi poela masih terdengar ditelingakoe iboe dengan doekatjita me'ngatakan: „O anakkoe, mengapa engkau tiada mempertjajaï saja, iboemoe?” Kamipoen mengakoe kesalahan kami itoe, dan kami tjeriterakanlah sekaliannja kepada iboe? Kasihan, iboe. kekasihkoe itoe! Beloemlah berharga kami rasanja mentjioem kaki iboe jang pengasih, penjajang dan setia itoe!

Saja ta' dapat rasanja mengatakan kepada njonja siapa iboe bagi kami dahoeloe, dan apa ia sekarang, meskipoen toeboehnja masih seperti dahoeloe djoea! Sekarang baharoelah kami mengetahoei benar-benar, betapa banjaknja oetang boedi kami kepadanja, soeatoe doenia jang penoeh dengan kasih dan tjinta itoe! Kamipoen mengoetjap sjoekoer kepada Allah, karena kami dengan damai boléh pergi dari iboe akan bekerdja oentoek kebaikan, jang sekarang telah dikenal dan diakoe sendiri oléh boenda. Sekarang tiadalah kami bersoeka raja oléh kebesaran hati seperti dahoeloe, melainkan kami sekarang hanjalah meminta sjoekoer dengan hati jang toeloes dan ichlas!

Sesoedah itoe kepada bapak kami meminta izin. Saja telah bersedia akan menerima kabar jang boeroek dari bapak, ketika kami minta izin itoe. O! dari mana saja mendapat hati jang dingin dan penjabar itoe. Ta' dapatlah saja katakan! Sajapoen mendengar soeara jang saja keloearkan dari hati jang pendiam dan penjabar itoe. Saja jang sebagai tali api, lekas menjala, sekarang telah begitoe sabar dan hatipoen ta' bergerak lagi. Badankoepoen ta' bergerak poela; tetapi ketika saja mengeloearkan kata, apa benar perloenja saja menghadap bapak itoe, maka ketika itoe tampaklah oléh saja betapa doeka hati bapak mendengarnja, dan hati saja jang keras seperti batoe itoepoen mendjadi lemboetlah. O, betapa besar kehendak hatikoe hendak memeloek bapak serta menghiboer-hiboerkan hatinja, tetapi ketika itoe sekalian kekoeatan dan soeara sajapoen hilanglah. Saja doedoek dimoekanja diatas tikar dan selaloe melihatnja dengan air mata borlinang-linang. Terasa benar oléhkoe betapa remoek hati bapak dan sajapoen toeroetlah poela berdoeka hati. O, sekaliannja maoelah saja memberikan kembali kepada bapak!

Dalam hati saja timboellah permintaan: „Bapak ampoenilah saja, o bapakkoe, ampoenilah anak toean ini, karena ia ta' dapat berboeat jang lain!”

Ketika itoe tanggal 21 boelan Juni; saja sengadja mengambil hari itoe, ja'ni hari lahir njonja pergi dengan kaki jang berat kepada bapak, karena saja maoe menjangkakan njonja, jang seperti itoe bagikoe, ada disisikoe pada waktoe jang soesah itoe. Déwa-déwapoen mengelilingi saja ketika itoe. „Bapak saja jang dilangit”, menolong saja dalam peperangan dengan bapakoe jang didoenia ini. Ketika saja soedah mendapat apa jang diminta itoe, doedoeklah saja seorang diri memikirkan hal itoe dan tidaklah sedikit djoega girang hati koe, karena sajapoen toeroet penoeh beriba hati merasaï kedoekaan hati bapak jang koekasihi itoe. Oentoeknjalah air matakoe tertjoetjoer, boekanlah oléh karena kegirangan hati atau akan meminta sjoekoer. Dari hati ketjilkoe keloearlah permintaan: „Ja Allah, mogamoga timboel apalah kiranja dari pada pemberian bapak bagikoe itoe boenga-boengaan dan boeah-boeahan oentoek tanah air dan bangsa kami!”

Pada 21 Juni itoe djoega kami menoelis soerat-soerat kepada toean van Kol di Betawi, seiperti permintaannja dahoeloe itoe. Soerat-soerat itoe berisi dengan keterangan nama, 'oemoer, kehendak dan tjita-tjita kami.

Jang perloe bagi kami ialah izin bapak, kalau ia tiada memberi izin, ta' dapatlah meréka itoe menolong kami. Sekarang kesoesahan itoe telah hilang dan batoe besar jang melintangi djalan kami itoe telah terhindar. Sekarang ada poela hal jang kedoea mengalangi: perkara oeang. Orang toea kami ta' dapat membajar peladjaran kami dan kamipoen ta' soeka meminta belandja itoe kepadanja.

Doea hari jang telah laloe saja mendapat soerat jang pandjang dan perloe dari njonja van Kol. Kalau ta' perloe soerat itoe bagi saja dan kalau djari saja jang kakoe ini dapat menjalinnja, maoelah saja mengirimkan soerat itoe kepada njonja, soepaja dapat memperkatakan isinja. Sekarang kami hanjalah dapat menerangkan beberapa fasal dari isi soerat itoe. Menoeroet perasaan kami, patoet kami mengoetjap sjoekoer mendengar boenji soerat itoe. Ketjoeali nasihat jang telah diberikannja itoe lebih banjak lagi ia memberi pertolongan lain. Ialah jang telah memberi kami seboeah benda jang hidoep tertaroeh dalam hatinja.

Adalah soeatoe tjahaja jang telah dimasoekkannja kebadan kami, jaïtoelah tjahaja jang tinggi daradjatnja lagi bertoeah. Kami seakan-akan mendapat berkat dari padanja! Kami ta' gentar dan ta' takoet lagi, kami sekarang berhati dingin, pertjaja dan mengakoe kepada kebesaran Toehan. O, betapalah rendahnja kedoedoekan kami, rendahlah dari tanah lajaknja. O, moedah-moedahan dapatlah djoega kami sampaikan maksoed itoe; tetapi kami sendiri tiadalah agaknja akan hidoep lagi, entahkan arwah jang ada dalam toeboeh kamilah, jang akan melihatnja. Soenggoeh ta' adalah kegirangan dan kesoekaan jang memenoehi hati ketika itoe, melainkan kami berdiam dirilah sadja mengoetjap sjoekoer! Ja Allah, kami meminta terima kasih, dan mengoetjap sjoekoer kepada engkau, karena kami telah mendapat bahagia itoe. Berapa banjak hal-hal jang dahoeloe tiada saja pertjajaï, ta' saja akoei, tetapi sekarang baroelah kami pertjaja.

Ta' dapat saja mentjeriterakan kepada toean, apa benar jang tersisip dihati kami kedoea sekarang. Kami soenggoeh ta' dapat mentjeriterakannja, tetapi hanjalah dapat merasaïnja sadja.

Sekadar jang dapat kami kabarkan kepada toean ja'ni kami ta' poetoes mengoetjap sjoekoer dengan soekatjita, karena hidoep kami ini telah bertambah bagoes dan maksoed kamipoen telah bertambah tinggi harganja.

Banjak, ja, amat banjak hal-hal jang telah laloe kami pikirkan. Senantiasa amat djaoeh, terlaloe djaoeh kami tjahari tjahaja hati itoe, kiranja tempatnja terlaloe dekat pada kami, selaloe ada dalam toeboeh kami!

Perasaan kami, kami sekarang telah bertambah koeat dan "barang sesoeatoenja sekarang kami lihat dengan pertolongan tjahaja itoe. Roepanja telah lama ia bekerdja dan hidoep dalam hati kami, hal itoe tiadalah kami ketahoei. Njonja van Kollah jang memboekakan pintoe jang tertoetoep selama ini oentoek kami.

O! oléh karena itoelah maka kami banjak mengoetjapkan terima kasih kepadanja, lebih banjak dari pada djasa-djasanja jang lain jang telah diperboeatnja oentoek kami, ataupoen jang akan diperboeatnja lagi.

Sebeloem saja menerima soerat njonja itoe, bertanjalah iboe kepadakoe: "Siapakah jang memberi engkau pikiran jang demikian itoe?" Dan ketika itoelah djoega saja djawab: "Toehanlah jang memberikannja kepada kami."

Tentoelah sadja iboe moela-moela mentjoba mengoebah pikiran kami akan memboeangkan maksoed kami itoe, tetapi ketika dilihatnja kami ta' maoe mengoebah pikiran itoe, maka iapoen berkata dengan mengenangkan Allah soebhanahoewata'ala: "Ja anak-anakkoe, sekarang ma'loemlah dan pertjajalah saja, bahwa itoelah roepanja nasib engkau kedoea dan Toehanlah djoega jang telah menjoeroeh engkau hidoep dengan djalan jang demikian."

Njonja van Kol mengatakan kepada kami: "Banjaklah ini dan itoe jang diperoléh orang dengan pertolongan manoesia, tetapi lebih banjak lagi hal-hal lain, jang hanjalah dengan pertolongan Allah sadja baroe dapat diperoléh. Toehanlah jang menjoeroeh kita bekerdja oentoek mendapat barang sesoeatoenja, dan Ialah djoega jang dapat memberi kita kekoeatan batin dan ketetapan hati oentoek beroesaha. Pertjajalah kepadakoe, bahwa sekalian jang koekatakan itoe sebanar-benarnja menoeroet penanggoengankoe sendiri pada waktoe jang soedah-soedah. Toean sekarang baroe berdiri dimoeka pintoe hidoep toean dan dipintoe kerdja toean jang akan toean tanggoeng dalam doenia ini. Kalau sekiranja toean kelak telah ada didalam hidoep toean, baharoelah toean akan mengetahoei, bahwa kita ini ialah manoesia jang bébas dan koeat, dan baroelah poela sebenar-benarnja kita djadi sahabat dan penolong bagi sesama kita manoesia, ja'ni asal pertolongan jang akan kita berikan itoe tidaklah teroetama kita tjarikan pada orang lain, melainkan hendaklah pada diri kita sendiri dan pada Allah, Toehan jang bersifat rahmat dan rahim itoe. Dengan pertolongan lahir ja'ni dengan barang sesoeatoenja toean mestilah ditolong, meskipoen bagaimana djoea hendaknja hal keadaan toean. "Karena tidaklah tiap-tiap hari dapat orang mentjahari dipasar hidoep bersama-sama, kekoeatan jang soetji dan bagoes seperti kekoeatan toean oentoek kerdja jang baik itoe. Kekoeatan jang sedemikian haroes diterima dan diselenggarakan dengan sebaik-baiknja. Kalau sekiranja Pemerintah tidak hendak menolong toean, maka perserikatan "Oost en West" mestilah maoe menolong toean."

Dengan tiada diminta-minta, perserikatan "Oost en West" telah mengatakan: ia soeka hendak membantoe kami dan maoe bekerdja oentoek menjampaikan maksoed kami itoe. Njonja van Kol mengirimkan soerat kabar jang berisi hal itoe kepada kami. Moela-moela kissah perdjalanan toean Stoil terseboet didalamnja, dan diachir karangan itoe baroelah penoelis mentjeriterakan hal kami, demikianlah boenjinja dalam "Oost en West."

"Kami pertjaja, bahasa toean van Kol jang mendjadi anggota dalam perserikatan itoe sedjak dari bermoela sampai sekarang tiada loepa akan mengatakan kepada kedoea anak gadis itoe, bahwa maksoed meréka kedoea, jang moelia dan soetji itoe selaloe akan ditolong dan dibantoe oléh perserikatan kita."

Karena membatja kabar itoe maka njonja van Kol poen menambah poela soeatoe karangan ketjil dalam soerat kabar itoe, jang menerangkan bagaimana pikirannja tentang kami, jaïtoe sesoedah njonja itoe membatja isi soerat kami kepadanja. Njonja itoelah dengan djalan itoe telah memboekakan hati sekalian meréka jang kasih akan bangsa Djawa, pembatja "Oost en West", oentoek kami.

Njonja van Kol meminta poela dibelakang itoe, soepaja saja memberi izin kepadanja akan menjoeroeh memasoekkan isi soeratkoe, jang ber'alamat kepadanja, kedalam soerat kabar itoe.

Hal itoe ta' menjenangkan hatikoe, tetapi perloe "oentoek ichtiar akan menjampaikan maksoed kami itoe." Dengan tiada memboeat barang sesoeatoe, kata njonja itoe kepadakoe lagi, "ta' dapat sahabat-sahabat pembatja soerat kabar itoe mengenal hati toean dengan baik, dan menghargaï maksoed toean dengan sepatoetnja; betoel seperti keadaankoe sekarang ini, sesoedah membatja soerat jang sepoetjoek itoe bagaimana toeloesnja seorang perempoean moeda bangsa Djawa telah mengeloearkan perasaan hatinja kepada seorang perempoean jang lebih toea, jang disangkanja dapat akan memberi pertolongan kepadanja dan soeka akan maksoednja jang baik itoe. Ta' ada sepatah kata djoea dalam soerat itoe jang ta' boléh dibatja oléh orang banjak. Dan sebenarnjalah saja ta' tahoe djalan jang lebih baik lagi akan membawa toean kedalam perhimpoenan orang jang menjajangi tanah Djawa dan bangsanja itoe. BoeangkanJah maloe-maioe toean dan katakanlah kepadakoe: "Ja, baik!"

Tentang hal itoe beloemlah saja memberi kepoetoesannja lagi. Saja haroes meminta izin lebih dahoeloe kepada bapakoe. Bapak telah meminta soepaja perkara itoe seboléh-boléhnja dirahsiakan. Kalau Pemerintah telah mengatakan "baik", bolehlah doenia dan pendoedoeknja mengetahoei hal itoe. Sebetoelnjalah kami haroes berhati-hati mentjari djalan jang akan ditempoeh itoe, tetapi menoeroet pendapatan kami sekarang, bahwa lebih banjaklah kami beroentoeng, apabila hal kami ditjeriterakan kepada orang banjak dari pada kalau dirahsiakan; jaitoe kepada orang banjak seperti jang dimaksoed oléh njonja van Kol itoe, dan kalau dalam hal itoe Pemerintah menolak permintaan kami, tentoelah kami tiada akan roegi. Dan siapakah jang tiada tahoe, bahwa boekan sedikit diatas doenia ini permintaan jang ditolak orang sadja?

Boekanlah jang meragoekan saja karena saja akan mengatakan "ja, baiklah," ataupoen karena saja akan merasa hati djikalau kenang-kenangan hatikoe itoe direntjanakan kepada orang banjak dimoeka boemi ini, sekaii-kali tidak. Perasaan hatikoe sendiri, tiadalah koehitoeng, hanja jang saja pandang ialah tjita-tjita kami itoe sadja! Dalam soerat itoe telah saja tjoengkil poela soeatoe fasal, jang tentoe tiadalah akan menjenangkan hati bangsa kami, jaïtoe perkara kawin! Barangkali orang boiéh menghinakan saja, tetapi hal itoe sekali-kali tiadalah akan membinasakan saja; jang boléh hanjalah membinasakan maksoed kami itoe. Adakah orang nanti, djikalau saja telah mendjadi goeroe, maoe menjerahkan anak-anaknja oentoek diberi pendidikan, kalau sekiranja telah diketahoei oléh mereka itoe dengan siapa meréka berlawan? Atau barangkali lebih baiklah kami akan berperang berhadap-hadapan oentoek mentjahari kebenaran..... dan dikatakan kepada meréka itoe sekarang pada pihak mana kami berdiri?Sedjak dari dahoeloe inilah kenang-kenangankoe ja'ni: akan mengeloearkan pikirankoe tentang hal perkawinan itoe; tetapi beloemlah saja lakoekan, sebab saja hendak menoenggoe dahoeloe, sampai saja dapat merampas kebébasankoe.

Boeah pikiran kami barangkaii akan diterima orang dengan baik pada pihak bangsa Eropah; dan dalam beberapa hal tentang' pengadjaran dan pendidikan tentoe banjaklah djoega mereka bangsa Djawa, jang soeka akan menerimanja. Tetapi bagaimanakah boeah pikiran jang saja terangkan pada halaman jang bersama-sama dengan itoe, entah akan diterima orang, ta' tahoelah saja! Kami pestilah maoe menanggoeng segala kesoesahannja. Bagaimanakah pikiran njonja tentang hal itoe? Maoekah toean memberi saja pikiran jang baik? Dengan iboekoe hendak saja perkatakan djoega hal itoe.

15 Juli 1902 (VIII).

Adikkoe Roekmini tentoe telah memberitakan kepada njonja akan kabar jang baik itoe, boekan? Bahasa orang toea kami telah memberi kami izin. Jang ta' disangka-sangka sekalipoen sekarang telah mendjadi: Iboekoe tiadalah sadja telah berdamai dengan maksoed dan kenang-kenangan kami, tetapi sekarang iapoen toeroet poela bermimpikan tjita-tjita itoe! Karena kami sekarang menerangkan segala hal itoe kepada iboe, ta' adalah kami berselisih lagi dengan dia. Bahwa sebenarnjalah setelah kami terangkan sekaliannja kepada iboe, maka serasa berdekatlah pertalian kami sekarang dengan iboe jang baik, kekasih kami itoe. Beloemlah berharga kami rasanja akan mentjioem kaki iboe jang pengasih itoe. Soenggoeh ta' dapatlah saja mengabarkan kepada njonja, bagaimana dan apa iboekoe bagi kami pada waktoe jang soedah jang berpoeloeh-poeloeh tahoen lamanja, dan apa ia bagi kami pada masa ini!

Tidak, kami ta' soeka lagi memboeat kenang-kenangan, hanja seboeah dari pada kenang-kenangan kami akan kami simpan dan tjoekoeplah jang satoe itoe sadja. Dan kenang-kenangan jang satoe itoe, soenggoehpoen telah banjak membawakan kami penanggoengan, kesoekaan dan kesoesahan, dapatlah djoega hendaknja dengan itoe kami memboeat apa-apa, meskipoen ta' banjak jang bergoena oentoek bangsa kami, lebih-lebih oentoek keperloean perempoean-perempoean bangsa kami. Djika sekiranja ta' dapat kami memboeat sedemikian, berharaplah kami kesengsaraan dan peperangan kami itoe dapat hendaknja menarik pemandangan dan pikiran orang banjak oentoek bermatjam-matjam hal jang perloe dioebah. Dan djika sekiranja ta' poela sampai maksoedkoe itoe, ja, apa boleh boeat, tetapi kamipoen selaloelah djoega berniat hendak berboeat baik, dan kami pertjaja soenggoeh, bahwa air mata kami jang sekarang roepanja tjoema-tjoema sadja tertjoetjoer, nanti akan mendjadi bibit tanam-tanaman dan akan menghamboerkan boeah dan boenga kelak, mendjadi obat bagi meréka jang akan datang.

Pesan toean kedoea jang dibawa Annie, menjebabkan hati kami mendjadi bimbang memikirkannja! Benar sekali kata toean kedoea itoe dan kamipoen sebab meminta terima kasih banjak kepada toean. Pesan toean: kalau sekiranja sekalian maksoed kami baik lakoenja dan kami djadi pergi ke negeri Belanda, haroeslah djoega kami pikirkan bagaimanakah hal kami kalau kami poelang kembali nanti? Siapakah jang akan kami dapati di Betawi lagi? Tentoelah ta' ada seorang djoea lagi jang menjoekai maksoed kami itoe! Sekaliannja tentoelah akan beroebah! Apa 'akal lagi?

Sekarang tentoelah kami, dengan tiada berpikir pandjang akan memilih negeri Betawi, soepaja kami dapat berdekatan dengan toean kedoea, itoelah jang amat kami soekaï, tetapi kalau demikian tentoelah adikkoe akan memboeang sekalian kenang-kenangan dan maksoednja itoe, biarpoen hal itoe dilakoekannja dengan sesenang-senang hatinja.

Djika sekiranja kami tinggal disini, haroeslah ia beladjar oentoek mendjadi goeroe, tetapi hatinja amat berat beladjar mendjadi goeroe itoe. Berapa soesahnja poela akan menanggoeng sesoeatoe kerdja seperti mendjadi goeroe itoe, telah kami lihat, apalagi djikalau kita tiada tjinta mengerdjakan kerdja itoe. Roekmini sendiri telah berkata kepadakoe: kemana sadja engkau pergi, sajapoen toeroet bersama-sama, dan djikalau saja ta' dapat kerdja lain-lain dari beladjar oentoek mendjadi goeroe...., biarlah saja beroesaha dengan sedapat-dapatnja, akan menanggoeng kerdja dengan sebaik-baiknja. Tetapi dalam hal itoe saja amat merasa hati sajang kepadanja dan sajang kepada tjita-tjitanja jang selama ini! Karena mendjadi soeatoe keroegian jang besar. Pikirlah sekolah oeroesan roemah tangga dan rénda-merénda, tentoelah akan menarik hati perempoean-perempoean Djawa. Itoelah tjita-tjita perempoean-perempoean Djawa; anaknja nanti boléh pandai masak-memasak, menggoelai dan rénda-merénda. Nistjaja amat sedikit sadjalah baroe orang jang tadjam pikirannja tentang mengerdjakan kerdja jang sadja ingin itoe dan ta' banjaklah poela diantara meréka itoe jang ada menaroeh perasaan oentoek pendidikan pikiran dan kehormatan hati itoe.

Haroeslah ada barang sesoeatoenja jang akan diperlihatkan dan dapat diperhatikan oléh meréka itoe, ja'ni barang jang dapat dilihat bagoes oléh pemandangan mata dan oléh perasaan hati. Dengan djalan begitoe, baroelah dapat bangsa kami menerima dan memoeliakan maksoed kami itoe.

Kami haroes memperhatikan kehendak dan pikiran bangsa kami, sebeloem kami mengerdjakan kerdja jang kami tjintaï itoe Pekerdjaan dalam 'ilmoe memperlihatkan benda-benda itoe dapatlah ditanggoeng oléh adikkoe dan iapoen soeka benar mengerdjakannja. Dan kamipoen soeka poela akan mengadjarkan 'ilmoe oeroesan roemah tangga, karena 'ilmoe itoe dalam perasaan hati kami bergoena benar bagi bangsa Djawa, oempamanja: 'Ilmoe menghitoeng dan mengeloearkan belandja dan memboeat poringatan, 'ilmoe keséhatan toeboeh, 'ilmoe memaloet loeka dsb.

Sajang benar kami ta' dapat bertjakap-tjakap memperkatakan sekalian hal itoe dengan toean. Tentoelah banjak lagi kehendak kami jang patoet ditjoréng dalam daftar tjita-tjita kami itoe. Hal itoe perloe dan haroes diperboeat. Kami ta' sombong soeka mengatakan, bahwa boeah pikiran kami itoelah pikiran jang sebaik-baiknja oentoek bangsa kami. Soeka benar kami hendak mendengar pertimbangan dari pada orang, jang lebih toea dari pada kami, lagi telah banjak perasaian dan penanggoengan, soepaja dapat kami nanti memperhatikan dan memilih pikiran mana jang baik. O, betapa baiknja kalau kami ada berdekatan dengan toean kedoea, apalagi sekarang karena kami telah diizinkan oléh orang toea kami boléh mengerdjakan kerdja jang kami tjintaï itoe. Karena izin itoe seperti terhindarlah bagi kami seboeah batoe besar jang merintangi kami didjalan. Dan alangan jang kedoea lagi ialah: perkara oeang dan perkara jang lain!

Marilah saja kabarkan kepada toean apa poela, jang membesarkan hati kami lain dari pada jang telah kami tjeriterakan itoe. Baroe-baroe ini saja mendapat soerat dari pada njonja van Kol. Soerat itoe isinja perloe dan pandjang serta menjoekakan hati kami benar. Didalam soerat itoe dikabarkannja betapa soe­ka hatinja tentang maksoed kami itoe, dan diperkatakannjalah poela keperloean maksoed itoe. Ia sekali-kali ta' soeka mengabarkan apa-apa jang mendjadi kesenangan dalam hidoep jang akan kami tempoeh, demikianpoen tinggal dinegeri Belanda: "Tiadalah dapat toean akan melenjapkan diri dari pada kesoesahan dan doeri-doeri jang akan menimpa toean, tetapi poela ta' adalah seorang djoega boléh sampai maksoednja, kalau tiada menanggoeng kesoesahan dan kesakitan, Sekalian hal itoe bergoena bagi manoesia, soepaja ia mendjadi koeat dan pertjaja kepada Toehan dan kepada dirinja sendiri." Begitoelah katanja dalam soeratnja kepadakoe.

Njonja van Kol menolong kami lebih dari pada nasihat jang telah diberikannja itoe; ia telah memberikan kepada kami barang sesoeatoe jang datang dari hatinja sendiri dan jang hidoep bersama-sama dengan njawanja.........

Tentoe sadja hingga ini keatas kami wadjib berhati-hati, te­tapi menoeroet pendapatan kami sekarang, kerdja jang dirahsiakan itoe, ta' adalah memberi faédah, melainkan boléhlah hal itoe membawa kami keloerah jang dalam; dan mengabarkan kepada orang banjak membawa kami lebih lekas sampai ketempat jang dimaksoed. Saja mengerti poela apa sebabnja bapak menjoeroeh merahsiakan hal itoe dahoeloe, ialah karena ta senang' hatinja, kalau-kalau Pemerintah menolak permintaan itoe, dan kalau demikian tentoelah orang banjak akan mentertawakan kami. Sebab itoelah saja disoeroeh bapak meminta kepada toean, soepaja jang moelia tiada akan mengabarkan hal itoe dahoeloe kepada orang, atau memasoekkan kedalam soerat kabar, dan dalam hal itoe soedi menolong bapak, soepaja ia dalam sehari doea ini boléh datang akan memohonkan permintaan itoe. Djikalau sekiranja perkara oeang itoe telah selesai, baroelah sekalian orang boléh mengetahoei kemaoean dan maksoed kami itoe.

Kami sengadja benar berlakoe sedemikian, karena kami hendak mendjaoehkan diri kami dari pada meréka, jang koerang pikiran dan tiada berboedi itoe. Tjatjat jang pertama dan sindiran meréka itoe, jang datangnja seperti angin topan, telahkami rasaïlah.

18 Juli 1902 (II).

O, boenda! kami ta' tjakap mentjeriterakan perasaan hati kami itoe dengan sempoernanja. Sekaliannja roepanja telah kaboer, telah mendjadi pembitjaraan anak ketjil, perasaan hati kami amat kaja dan amat berkoeasa rasanja! Ja rabbi, saja mengoetjap terima kasih, begitoelah kata hatikoe, begitoelah toetoer dimoeloetkoe dan begitoelah poela boenji pénakoe, serasa dioedara atau disoergalah saja sekarang, ditempat Toehan jang esa berdiam diri, dan kepadanjalah saja mengoetjap sjoekoer itoe!

O, boenda! kasihilah kami selaloe dengan kasih jang sedjadidjadinja. Kasihmoe itoe amat bergoena oentoek kami, karena djalan jang akan kami tempoeh sangatlah soekarnja!

21 Juli 1902 (VII).

Dalam hidoep didoenia ini adalah kedapatan sa'at-sa'at jang amat bagoes benar. Kita rasanja tidaklah berpidjak diboemi ini, hanja hidoep kita terasa dihati, kita seperti terbang diawang-awangan, karena kegirangan dan soekatjita, apalagi kalau kita memperoléh keperloean kita jang sangat kita tjintaï dan kita moeliakan! Sa'at jang demikian soedahlah kami peroléh, ja ni ketika kami membatja soerat toean dengan hati jang girang bertjampoer rindoe. Dari soerat itoe beremboes rasanja oedara jang amat sedjoek dengan bersih dan sedapnja, jang asalnja dari langit pikiran jang amat tinggi dan moelia, mentjoetji dan mengoeatkan hati kami!

Bagaimanalah dajakoe mengabarkan kepada njonja pera­saan hatikoe jang girang bertjampoer rindoe itoe, ketika kami membatja kata-kata emas jang terseboet dalam soerat toean itoe. Sesoenggoehnja itoelah soeatoe rahmat jang datang dari langit, kata kami! Sesoenggoehnjalah njonja telah menolong kami lebih berharga dari pada nasihat jang toean berikan itoe. Njonja telah memberikan kepada kami barang sesoeatoe jang moelia, lagi keloear dari hati toean sendiri dan hidoep bersama-sama dengan njawa toean.

Telah djaoeh dan telah lama kami mentjaharinja, tetapi tiadalah kami ketahoei bahwa tempatnja sedekat itoe, disisi kami: ia ada ditoeboeh kami!

Allah atau "God" kata orang Belanda, tidaklah lagi soeatoe kata jang kosong kepada kami sekarang. Kata itoe jang atjap kali dipakai orang dengan moedahnja sadja, kami seka­rang mendjadi soeatoe boenji jang soetji dan moelia. Terima kasih dan sjoekoer kami kepada njonja, sebab toean telah memboekakan dimata kami benda jang amat moelia dan telah kami tjari-tjari sekian lamanja!

Ta' dapat saja mengatakan betapa senangnja dan damainja hati kami sekarang dan betapa riang dan sjoekoer hati kami; hati kami ta' takoet dan ta' gentar lagi. Pada perasaan kami sekarang kami telah selamat dan sedjahtera. Dalam perasaan kami adalah selaloe seseorang jang mendjaga kami, seseorang disisi kami. Ia poela jang akan menghiboerkan hati, ialah jang akan memberi kami pertolongan dan kepadanjalah tempat kami bergantoeng dalam hidoep kami jang akan datang, sekalian itoe terasalah oléh kami.

Benarlah kata njonja itoe, bahwa kepada Toehan ta' adalah kerdja seseorang jang terlampau berat. Ialah poela jang memberi kita kekoeatan oentoek kerdja kita jang disoeroehkannja.

Jang kami sekarang telah mendapat toean kedoea ini, itoelah soeatoe rahmat Toehan kepada kami. Toehan jang mahakoeasa telah mengirim toean kedoea, meréka jang telah mendjadi pahlawan dari kemaoean hatinja jang moelia dan dari pesoeroeh Toehan bernama kasih dan tjinta kepada kami, laskar jang masih moeda lagi beloem berpengetahoean, soepaja toean kedoea akan menolong kami, akan membimbing kami, meréka jang beloem koeat berdjalan didjalan jang soekar ditempoeh.

Sjoekoerlah, ja goestikoe atas pemberiaanmoe itoe! Sebab itoelah maka kata-kata de Genestet, dalam sjairnja "Terugblik" amat kami moeliakan dan bagoes pada pemandangan kami, Waktoe itoe perasaan kami, bahwa hati kami ada kelaparan apa-apa, kami tjari tetapi kami ta' tahoe apa jang' kami tjari itoe....

Sekarang soenggoehlah kami telah mendapat berkat dari pada Toehan, dan hidoep kami sekarang dalam pemandangan kami lebih bagoes, oesaha kami lebih baik dan badan kami sendiripoen lebih senang dan koeat rasanja........

Ta dapat kami meloepakan toean, semendjak kami telah mendengar soeara toean berkata-kata dengan kami. Selaloe mendengoenglah ditelingakoe kata-kata njonja seperti boenji soeara jang keramat mengatakan: "Tidaklah lagi hidoep oentoek dirinja sendiri, melainkan hidoep dengan roeh didalam toeboehnja."

Saja sangat berharap soepaja kekoeasaan perkataan itoe ada padakoe, biarpoen barang sesa'at sadja akan mengabarkan kepada toean perasaan hatikoe dengan seloeroes-loeroesnja dan sesoetji-soetjinja, seperti jang tergambar dalam hatikoe! Sajang, ta' adalah kekoeasaan itoe bagikoe, sebab itoe lebih baik saja berdiamkan diri!

Terkenanglah oléh kami akan perkataan toean itoe, ketika kami mengoelang membatja soerat njonja jang meminta akan memasoekkan karangankoe kedalam soerat kabar, laloe bertanjalah kami kepada diri sendiri: "Bagaimanakah kesoedahannja kalau hal itoe djadi diperboeat demikian?" Oléh karena perkataan jang ramah dalam soerat kabar "Oost en Weest" itoe, tentoelah kami akan diterima oléh sahabat-sahabat kami bangsa Eropah dengan baik, tetapi bagaimanakah kalau isi soeratkoe itoe akan dibatja oléh bangsakoe sendiri? Boléh djadi permintaan kami tentang pengadjaran dan pendidikan itoe akan dite­rima meréka itoe dengan besar hati, tetapi kebesaran hati itoe akan hilanglah oléh kemarahan jang timboel dalam hati meréka itoe, kalau membatja boeah pikirankoe tentang perkara kawin, dan jang pertama-tama sekali jang akan marah kepada kami ialah orang laki-laki.

Saja ta' maoe menarik boeah pikirankoe itoe kembali, biar barang sepatah kata djoeapoen. Jang sebenarnja banjak lagi jang hendak koetjeriterakan tentang hal keadaan itoe, dan itoelah maksoedkoe sedjak dahoeloe hendak mengeloearkan soeara tentang hal itoe dengan sekeras-kerasnja akan mengabarkan kepada orang banjak, karena itoelah menoeroet pikirankoe soeatoe djalan jang sebaik-baiknja, patoet ditempoeh, dan akan memperbaiki segala hal jang tiada dimakan benang sikoe-sikoe. Tetapi lebih dahoeloe saja hendak menantikan waktoenja, soepaja perdiriankoe tegoeh dan loeroes diatas djalan jang koepilih itoe, jaïtoe djikalau sekiranja saja telah memperoléh kebébasan dan kemerdékaan.

Tetapi sekarang lebih baik berperang berhadap-hadapan, dan sedjak dari bermoela sampai sesoedah-soedahnja diterangkan kepada bangsa Boemipoetera sekalian boeah pikiran jang tersimpan dalam hati kami.

Siapa jang melémparkan raga, kata orang Belanda, mestilah menjamboet raga itoe kembali. Sebab itoelah saja berharap, djika njonja hendak memasoekkan djoega karangankoe itoe kedalam soerat kabar, baiklah njonja sabar dahoeloe barang beberapa lamanja. Sepatah katapoen saja ta' maoe menarik kembali apa jang telah saja katakan tentang keganasan laki-laki Djawa itoe, jang telah mendjeroemoeskan perempoean-perempoean dan anak-anak bangsa kami kedalam loerah-loerah kesengsaraan, tetapi perloenja saja minta njonja sabar sedikit, ialah karena saja hendak mengoekoehkan dirikoe lagi dengan beberapa hal jang lain, kalau-kalau kelak saja diserang orang, sehingga boléh meroesakkan kebenaran.

Didalam karangan itoe saja katakan bahwa makin lama makin banjak iboe bapak anak-anak Boemipoetera mengehendaki pendidikan jang bébas oentoek anak-anaknja perempoean. Sekalian itoe boléh dipersaksikan dengan mata sendiri, bila dilihat betapa banjaknja anak perempoean dalam sekolah Goebernemén dan dalam sekolah partikoelir. Apa jang saja toeliskan diatas ini soedahlah kedjadian dengan sebenar-benarnja; kita sekali­an telah mengetahoeinja, baik dilihat sendiri atau didengar dari sahabat kenalan kita dan orang lain, tetapi kami sendiri beloem mendapat keterangan jang njata. Bilangan jang menjatakan berapa banjaknja anak perempoean jang telah bersekolah amat perloe sekarang kami ketahoei.

Sesoedah itoe saja hendak mentjeriterakan dalam karangan itoe tentang sekolah Belanda oentoek anak-anak perempoean bangsawan di Manondjaja (Priangan). Kabar jang membesarkan hati itoe saja batja dalam soerat kabar "de Echo", tetapi waktoe ini saja ta' dapat mentjari nomor soerat kabar itoe lagi; nomor jang berisi kabar jang mentjeriterakan, bahwa sekolah Belanda oentoek anak-anak perempoean bangsawan itoe mendapat wang bantoean dari Pemerintah adalah saja simpan. Maksoedkoe maoe bertanjakan hal itoe lebih djaoeh.

Baikkah maksoed itoe pada pikiran njonja? Saja telah mengizinkan sekarang, njonja akan menjiarkan karangankoe itoe dalam soerat kabar, tetapi bertoenggoelah njonja dahoeloe beberapa hari lagi akan melangsoengkannja, sampai njonja mendapat kabar dari padakoe.

Tetapi pada badankoe sendiri tiadalah akan saja indahkan, djikalau orang menjerang saja, karena saja berani memperkatakan 'adat jang seboesoek itoe, jang menjoeroehkan laki-laki bersenang-senang menoeroet sekehendak hatinja dengan hidoep soerga, pada hal dalam itoe perempoean-perempoean bersengsara dan teraniaja seperti sekarang ini. Saja telah sedia menanti serangan meréka itoe, menoeroet pikirankoe mestilah meréka itoe akan membéla dïrinja dan menjerang saja. Saja hanjalah wadjib mendjaga dengan hati-hati kebenaran jang saja pertahankan, soepaja seorangpoen ta' dapatlah akan membinasakannja, boekan?

Kemarahan dan sindiran meréka itoe jang pertama-tama sekali telah toeroenlah seperti hoedjan lebat menggoda kami, disebabkan oléh karangan toean Stoll dalam soerat kabar "Locomotief". Tetapi kami tiada mengindahkan hal itoe. Kami selaloe beroesaha soenggoeh-soenggoeh akan mendjaoehkan diri kami dari sekalian hal, jang terpandang hina dan rendah seperti jang telah dibiasakan oléh meréka itoe jang kekoerangan pikiran dan kekoerangan tertib-sopan.

Sindiran dan kiasan orang itoe tiadalah kami atjoehkan benar, tetapi jang meroesakkan hati kami betoel, ialah oléh karena kami ini selaloe setia kepada tjita-tjita kami, itoelah poela jang amat meroesakkan dan menggoda hati orang toea kami! Tetapi hal itoe dari dahoeloe sampai sekarang ta' dapat kami oebah.

Hal orang toea itoe moedah poela dapat dipikirkan, ja'ni amat soesah dan sedihlah hatinja akan mengalangi anak-anaknja, kekasihnja jang teroetama dalam doenia ini, akan hidoep dengan maksoed jang sebagoes itoe, meskipoen banjak kesoesahannja, tetapi soedahlah demikian nasib meréka, toekang menebas djalan, dalam perkara apa djoegapoen dari dahoeloe sampai sekarang.

Soekoer, soekoerlah sekarang meréka itoe dengan réla hati telah memberi kami izin, soepaja kami boléh hidoep dan beroesaha menjampaikan tjita-tjita kami itoe.

Boekan boeatan besarnja terima kasih kami dalam hal itoe! Amat soesah hati meréka itoe memberi kami izin dan sekian poela soesahnja kami memintanja. Dalam waktoe jang telah laloe amat banjak penanggoengan kami: pikiran selaloe berkatjau, hati soesah dan piloe, kerdja banjak moebazir dan harapan atjap kali poetoes. Itoelah sebabnja maka kami sangat sjoekoer dan terima kasih atas keizinan orang toea kami itoe. Apalagi meréka itoe telah memberi berkat atas maksoed kami dan berkat itoelah jang mendjadi kawan kami poela, kemana kami pergi akan bekerdja oentoek mentjari kebaikan. Betapalah soesah hati kami, bila sekiranja kami pergi itoe tidak dengan berkat orang toea kami, tentoelah hal jang demikian akan menghinakan dan menjoesahkan hidoep kami; kami soenggoeh-soenggoeh sajang dan kasih kepada orang toea kami itoe dan dalam hal itoe kamipoen wadjib poela menempoeh djalan jang kami kehendaki itoe, dan ta' dapatlah kami akan dengar soeara jang keras, keloear dari hati menjoeroeh kami berperang dan bekerdja oentoek kebaikan zaman jang akan datang! Saja rasanja masih mendengar iboekoe berkata: "Wahai anak-anakkoe, saja pertjaja bahwa itoelah nasib toean kedoea. Toehanlah jang menjoeroeh engkau kedoea hidoep sedemikian." Soearanja itoe sebagai soeara orang jang menjerahkan diri dan beriba hati, perkataannja itoe akan tinggal selaloe dalam hati kami, akan menolong dan menghiboerkan kami ditengah djalan jang akan kami tempoeh. Dan hal bapak lagi!

Iba hatikoe boekan boeatan melihatnja bersoesah hati dan sajapoen toeroetlah poela berdoekajita.

"O, bapakkoe", kata hatikoe, "ampoenilah saja ini, ampoenilah anak toean ini, ia terpaksa berboeat demikian."

Peperangan itoelah jang sehébat-hébatnja lagi telah kami tanggoengkan. Betapa sjoekoer kami sekarang, tentoelah njonja dapat memikirkannja, apalagi karena keizinan itoe tiadalah mempertjeraikan kami dengan orang toea kami, melainkan ialah menambah koekoeh dan erat pertalian antara bapak dengan anaknja kedoea belah pihak. Itoelah rahmat Toehan!

Kami sekarang masih berdiri dimoeka pintoe hidoep kami, tetapi menoeroet perasaan kami, sekalian hidoep didoenia ini seperti telah habislah kami djalani, jaïtoe jang penoeh dengan perasaan sedih dan peperangan jang hébat dalam hati kami. Banjaklah kitab boléh dipenoehi bila kami maoe mentjeriterakan sekalian itoe kepada njonja, tetapi lambat lekasnja tentoelah toean akan mengetahoeinja djoega, biarpoen dengan soerat ataupoen dengan moeloet, djikalau kita kelak dapat bertemoe. Sebagai seorang sahabat, sahabat kami jang sesoenggoehnja lahir dan batin, tentoelah toean berhak mengetahoei hal hidoep kami sekalian dengan setjoekoep-tjoekoepnja. Sekalian itoe akan toean ketahoei nanti.

Apabila saja sekarang mengingat waktoe jang telah laloe, maka tampaklah oléhkoe sekalian perboeatan dan pertolongan Allah atas dirikoe, dan sajapoen mengoetjap sjoekoer, lebih-lebih saja memikirkan segala kesoesahan dalam sa'at jang telah laloe itoe, sesoenggoehnjalah Toehan tiada meloepakan dan meninggalkan hambanja.

Siapakah jang mengirimkan sahabat-sahabat itoe kepada kami waktoe dalam kesoesahan, sedang dilamoen ombak sengsara, hampir-hampir poetoes asa? Siapakah jang membawakan orang-orang asing jang tinggal sedjaoeh itoe ketempat jang soenji ini, soepaja meréka boléh memberi kekoeatan dan harapan kembali dalam hati jang berpoetoes asa ini?

Pertemoean itoe boekanlah pertemoean tiba-tiba, melainkan itoelah soeatoe perintah Toehan kita!

Toehan Allah, Toehan seroe sekalian 'alamlah jang mengirim meréka itoe kemari, soepaja boléh memberi kami, anak-anak moeda, jang sedang pajah berperang dengan tjita-tjitanja, kekoeatan dan keberanian jang baroe. Pertemóean itoelah jang menjebabkan hati kami mendjadi beroebah. Dahoeloe hati kami masih bimbang, tetapi sekarang telah tetaplah hati kami hendak mentjapai tjita-tjita kami itoe, meskipoen berapa djoega soesahnja.

Dahoeloe perasaan kami tentang hal itoe diawang-awangan sadja, tetapi sekarang semoeanja telah terang dan moedah tampaknja.

Toehan Allah sadjalah jang tahoe akan rahsia doenia ini. Sekalian jang ada diboemi ini, semoeanja didalam tangannja dan dalam perintahnja.

Ialah jang mempertemoekan djalan-djalan jang djaoeh-djaoeh letaknja akan mendjadi djalan jang baroe.

Demikian halnja Allah telah mempersatoekan djalan sahabat kami itoe dengan djalan kami, soepaja hati dan njawa kami boleh mendjadi koeat, karena bertemoe dan bersekoetoe dengan hati dan njawa meréka jang koeat itoe, sehingga dapatlah kami memboeat djalan jang baroe oentoek kemanoesiaan jang ada dibelakang kami. Dahoeloe kami ta' kenal seorang dengan jang lain, dan ta tahoe kami siapa meréka itoe. Sekarang sekonjong-konjong berdirilah kami berhadap-hadapan dan tjinta-kasih-sajang sebelah-menjebelah bekerdjalah sekoeat-koeatnja memperhoeboengkan tali persahabatan kami. Hanjalah beberapa djam sadja kami doedoek bersama-sama dan ketika kami bertjerai, baroelah tahoe kami bahwa kami akan bersahabat selama hidoep.

Hal jang 'adjaib itoe telah moelaïlah bekerdja dan teroeslah bekerdja memperlihatkan kebesarannja! Seboelan lamanja sesoedah pertemóean kami itoe terdjadilah soeatoe hal jang ta' pernah kami pikirkan dan ta' pernah poela kami mimpikan. Njonja tahoe bahwa berdjalan keloear roemah tiadalah di'adatkan oléh anak-anak gadis bangsa Djawa, melainkan meréka itoe haroes tinggal diroemah, doedoek bersemboenji dibalik dinding sampai seseorang laki-laki jang tiada dikenalnja, ja'ni soeami jang diberikan Toehan kepadanja meminta si anak gadis itoe serta membawanja poelang keroemahnja.

Beloemlah lama lagi kami mengetahoei doenia ini dan kebébasan, tetapi sekarang kami telah toeroetlah terbang dengan mereka itoe pergi menempoeh djalan-djalan jang berpagar besi itoe.

Jang ta' pernah kami kenang-kenangkan sekarang telah terdjadi. Kami telah menoempang di Betawi diroemah sahabat-sahabat baharoe kami. "Ta' oebahnjalah saja ketika itoe seperti mengaroengi sekalian jang saja tjahari, dan toean kedoealah poela haroes saja temoei. Dan betapalah besarnja hatikoe ketika saja telah bertemoe dengan toean."

Kami lahir kedoenia maksoednja, soepaja kami boléh bertemoe dimoeka boemi ini dan soepaja meréka itoe boléh menoendjoeki kami dengan sebaik-baiknja oentoek hidoep kami jang akan datang. Sebeloem meréka itoe datang kamipoen telah melajang-lajang, tetapi ketika itoe sekeliling kami masih gelap goelita. Dengan tiada disangka-sangka datanglah meréka itoe memberi kami haloean jang tetap dalam penerbangan kami jang melajang-lajang ta' bertoedjoean itoe. Kesanalah toedjoean kami, djalan itoelah jang akan membawa kami ketempat tjita-tjita kami!

Saja berharap didalam soerat jang akan datang, saja akan mentjeriterakan tentang agama dengan seterang-terangnja. Senang hati kami karena njonja maoe memperkatakan hal itoe dengan kami, karena dengan njonja boléhlah kami memperkatakannja dengan sebébas-bébasnja. Marilah saja katakan dahoeloe kepada njonja akan menjenangkan hati toean: pertjajalah toean bahwa kami akan tinggal selaloe menoeroet agama kami. Besar harapan kami moga-moga dapatlah kami membagoeskan maksoed roekoen-roekoen agama kami pada pemandangan meréka jang beragama lain.

Selaloe kami mengetahoei dan ma'loem, bahwa pada "batinnja" oedjoed segala agama ja'ni: "kebaikan". Segala agama maksoednja baik dan bagoes, tetapi ó, manoesia! "apakah jang telah kamoe perboeat dengan agama itoe?"

Agama maksoednja rahmat, akan mempertalikan sekalian machloek diboemi ini, poetih dan hitam, tiada memandang pangkat, kepertjajaan laki-laki atau perempoean. Sekaliannja anak tjoetjoe nabi Adam dan hamba Toehan jang esa! Ta' ada Toehan jang lain, melainkan Allah, kata kami orang Islam, dan demikian poela kata sekalian meréka jang ber Toehan jang esa. Allah itoelah Toehan jang mendjadikan boemi dan langit.

Karena sekalian machloek. asalnja dari nabi Adam, boléh dikatakan sebagai bersaudara segala laki-laki dan perempoean dan haroeslah hendaknja berkasih-kasihan, tolong-menolong dan bantoe-membantoe seorang dengan jang lain. Bahwa sesoenggoehnja tolong-menolong dan bantoe-membantoe dan berkasih-kasihan itoelah jang teroetama mendjadi sendi sekalian agama.

Ja, ja, djikalau sekiranja sekalian orang mengetahoei dan melakoekan jang demikian itoe, tentoelah agama itoe memperoléh seperti oedjoednja jang asli, ja'ni: rahmat bagi kemanoesiaan diatas doenia!

Itoelah jang memanaskan hati kepada agama, karena meréka jang mempoenjaï sesoeatoe agama mentjela, menghinakan dan terkadang-kadang memerangi meréka jang beragama lain. Hingga itoelah dahoeloe perkara agama itoe.

Sajang!...... Diantara bahasa-bahasa tanah Eropah, bahasa Belanda sadjalah jang pandai kami membatjanja. Iba hati kami memikirkan hal itoe. Soeka benar kami hendak mempeladjari bahasa-bahasa Eropah jang lain. Kenang-kenangan kami jang besar sekali hendak bersoeka raja membatja kitab-kitab jang bagoes, karangan bangsa-bangsa asing itoe dalam bahasanja sendiri. Tetapi ta' adalah orang tempat kami akan mempeladjarinja disini. Sekarang maksoed kami hendak memoelaï beladjar bahasa Perantjis, karena oentoenglah ada di­ sini sekarang seorang goeroe perempoean, sahabat kami jang soeka menolong kami mengadjarkannja. Ia dahoeloe toeroet poela berkenalan dengan soeami njonja.

Adakah kitab-kitab jang toean katakan dahoeloe, karangan toean Lessing dan tjeritera pendéta Ramabai, diterdjemahkan orang dalam bahasa Belanda? Telah atjap kali kami mendengar kabar, bahwa pendéta Ramabai itoe ialah seorang perempoean Hindia jang berani. Ketika saja masih dalam sekolah, disanalah saja moela-moela mendengar namanja. Masih teringat oléhkoe sekalian tjeriteranja itoe. Saja ketika itoe masih ketjil, ber'oemoer kira-kira 10 atau 11 tahoen. Tiadalah terkira-kira besar hatikoe ketika mendengar tjeriteranja didalam soerat kabar. Gementar badankoe karena kegirangan. Roepanja tiadalah perempoean bangsa koelit poetih sadja jang dapat hidoep merdeka dan membébaskan dirinja! Poen...... perempoean bangsa koelit hitam, dapat poela membébaskan diri, hidoep merdéka.

Beberapa hari lamanja kenang-kenangankoe kepadanja dan ta' pernahlah saja dapat meloepakannja. Lihatlah tjontoh jang baik memberanikan hati itoe, soenggoeh dapat menggerakkan hati jang lain; demikianlah kekoeasaannja atas dirikoe!

Sekarang saja djawab tentang permintaan njonja jang moelia itoe, meminta kami bekerdja bersama-sama oentoek perbendaharaan kitab-kitab pembatjaan anak-anak. Dengan segala soeka hati saja mengatakan, baiklah. Adikkoe dan saja amat bergirang hati karena beroentoeng boléh bekerdja bersama-sama dengan njonja, artinja dapatlah kami membesarkan hati toean; kami berharap soenggoeh dapatlah hendaknja kami mengerdjakan pekerdjaan itoe, dan djikalau ta' ada aral jang melintangi kami, kami bermaksoed pada achir tahoen ini akan mengirimkan kepada toean tanda mata kami sedikit oentoek kerdja njonja jang bagoes itoe.[1]

Alangkah bagoesnja keadaan itoe, karena telah ada dalam perasaan hati kami jang njonja akan memintanja kepada kami. Sepekan sebeloem kami menerima soerat njonja itoe kami doedoek diloear roemah didalam keboen, dan ketika itoe malamnja amat bagoes dïterangi oléh boelan. Toean tahoe bahasa anak-anak Djawa biasanja pada boelan terang bermain-main dan bernjanji diloear roemah. Dimoeka kami adalah bermain-main sekawan anak-anak ketjil. Ketika itoe terkenanglah oléh kami, betapa hal kami pada waktoe kami masih ketjil seperti itoe. Disanalah timboel pikirankoe hendak mengarangkan waktoe jang beroentoeng itoe. Laloe saja ambil kertas dan pinsil dan saja toeliskanlah sedang boelan memantjarkan tjahajanja itoe sekalian permainan dan lagoe njanjian anak-anak, jang keloear dari moeloetnja itoe. Alangkah sekonjong-konjong keadaan itoe, boekan? Tiada berapa lamanja kemoedian dapatlah saja sepoetjoek soerat dari pada toean dengan permintaan jang terseboet itoe.

Sekarang saja dan adik-adikkoe meminta banjak terima kasih atas kitab-kitab jang njonja kirimkan oentoek kami itoe. Tahoekah toean apa jang kami katakan setelah membatja kitab-kitab itoe? Kitab-kitab itoe betoel kitab-kitab oentoek anak-anak, tetapi orang toea-toea boléh djoega dan patoet sekali membatjanja, karena banjaklah pengadjaran jang dapat dipetik oléh meréka itoe didalamnja.

Pandjanglah karangankoe nanti bila saja katakan pikirankoe tentang kitab itoe seboeah-seboeah, tetapi pertjajalah njonja, bahwa djaranglah kami membatja kitab-kitab dengan berhati girang, seperti membatja kitab jang toean kirimkan itoe. Tiadalah sadja kitab-kitab itoe kami batja oentoek pembesarkan hati seketika lamanja, dan sesoedah itoe meloepakannja, tetapi sekalian jang terseboet dalamnja kami toeliskan dalam hati dan tiadalah lagi dapat kami loepakan. Betapa besar hati kami mendengar njonja ada mempoenjaï boeah pikiran jang sebanjak itoe. Kami banjak meminta terima kasih akan kebaikan njonja itoe. Tentoelah banjak didalamnja jang dapat dipetik, lagi boléh didjadikan pengadjaran. "Perbintjangan jang perloe tentang perkara jang penting-penting" dalam kitab itoe, kami pandang sebagai djadi hoeboengan isi soerat njonja jang achir kepada kami. Kami kedoeanja sebagai mendapat idjazah rasanja!

O, banjak kami meminta terima kasih kepada njonja atas sekalian pemberian njonja jang kami misalkan seperti intan mestika itoe. Djikalau sekiranja toean dapat melihat ketika saja menoelis soerat ini, tentoelah toean dapat menjaksikan sendiri, bahwa matakoe lebih banjak lagi mengoetjapkan sjoekoer dari pada péna dan moeloetkoe, dan lebih njata lagi mengatakan apa jang terasa didalam hati ketjilkoe tentang toean.

Karangan njonja jang bernama "Boeah tangan poelang moesafar", boekan boeatan bagoesnja, dan dengan itoelah dapat toean menambatkan hati bangsa Djawa kehati toean dengan koekoehnja. Karangan itoe seperti seboeah manikamlah dimata kami. Ta' dapatlah lagi saja mengatakan telah berapa kali saja soedah merasaï kelazatan karangan toean itoe, selaloe membesarkan hatikoe. Kalau sekiranja saja mendjadi bapak toea itoe, tentoelah saja akan berboeat demikian djoega, karena sangat kasih sajangnja akan anak jang ditjintanja itoe, dapatlah njonja mengambil hati si toea itoe. Seperti tampak oléh matakoe sekarang bahasa si bapak dengan anaknja jang bagoes itoe dalam pangkoeannja, dan tampaklah poela oléhkoe seorang njonja Eropah, jang tiada maloe dan enggan mengambil si anak itoe dalam ribaannja, memeloek dan mentjioemnja, setelah itoe berdjabat tangan lagi dengan seorang désa jang bodoh serta soedi minoem diroemahnja dengan tjangkir jang seboeroek itoe!

Boekan boeatan senang rasa hatinja dan soekanja melihat kelakoean jang demikian! Orang Djawa mémang adalah mempoenjaï soeatoe perasaan jang amat tadjam atas hati jang peramah dan penjajang, apalagi kalau sekalian itoe datangnja dan pada bangsa koelit poetih, bangsa jang tinggi kedoedoekannja dalam pemandangan meréka itoe.

Ah, betapakah baiknja kalau sekiranja sekalian bangsa koelit poetih mengetahoei, betapa moedahnja meréka boléh menarik hati saudara-saudaranja bangsa koelit hitam itoe. Berilah meréka itoe kasih dan sajang, tentoelah toean-toean akan ditjintai dan dikasihinja poela. Mengeloearkan kata jang ta' berapa soesahnja bagi toean, lihatlah betapa hasilnja.

Karangan toean: "Apakah jang akan dibatja anak-anak?" telah saja batja dalam soerat kabar "de Gids" pada doea tahoen jang telah laloe. Ketika itoe saja telah menjoekaï djoega membatja boeah-boeah pikiran dalam hal itoe. Pasal itoe beloemlah sekali djoega diindahkan oléh bangsa Boemipoetera, beloem pernah sedikitpoen meréka mengerdjakan apa-apa oentoek pembatjaan anak-anak itoe.

O, berapalah beroentoengnja kami, hidoep pada waktoe ini dimana-mana sadja banjaklah kerdja jang patoet diperboeat! Sebentar sadja dioendjoekkan tangan telah dapatlah kami kerdja jang baik dan berharga! Keadaan itoe amat membesarkan hati kami! Apabilakah gerangan waktoenja akan datang, bangsa kami akan terbangoen dari pada tidoernja dan pergi bekerdja mengerdjakan kerdja, jang telah beroenggoen-oenggoen banjaknja disana-sini, jang sekarang sedang menantikan tangan-tangan jang ringan! Adakah hidoep djoega kami kalau waktoe itoe datang?

O, tidak, djanganlah kami berkehendak sebanjak itoe. Biarlah kami mengoetjap sjoekoer, djikalau sekiranja dapatlah kami menebas djalan akan pergi kesana.

Dan bilakah waktoenja jang kita sebenar-benarnja akan berhadap-hadapan, dan akan berdjabat tangan akan meminta terima kasih kepada toean atas sekalian jang bagoes dan moelia, jang telah toean berikan kepada kami itoe dan jang akan kami terima lagi?

Sabarlah!............. ! harapan dan keberanian kami masih banjak. Selaloelah kami mengoetjap sjoekoer, karena kami telah mendapat toean, dan sekali-kali tiadalah kami akan melepaskan toean lagi, o, tidak! Boekankah sekarang njonja telah soeka mendjadi sahabat kami, selaloe akan memberi kami nasihat, dan akan mendjadi penoendjoek djalan kepada kami selama-lamanja? Toean djawablah: soeka; karena itoe boekanlah oentoek seorang doea sadja, tetapi oentoek bangsa kami sekalian, teroetama oentoek sekalian perempoean Djawa!

Tentoelah kami akan beriba hati, kalau sekiranja waktoe itoe telah datang, ja'ni waktoe kami akan memberi selamat tinggal kepada sekalian meréka jang telah bertjampoer-gaoel dengan kami dan toeroet bersama-sama bersoeka raja dan berbahagia dalam hidoep kami. Tetapi maoelah kami berangkat, setelah mendapat rahmat dari pada orang toea, kekasih kami. Rahmat itoelah jang akan menerangkan haloean kami jang gelap goelita, jang akan mendinginkan hari jang panas dan jang akan melemah-lemboetkan angin jang keras! Soeatoe kehéranan besar, jang ta' pernah masoek kedalam pikiran kami dan beloemlah poela pernah kami mimpikan, tetapi sekarang betoel-betoel telah terdjadi: Iboe kami, jang lain pendidikannja dari pada kami, dan tiada sekali-kali sesoeai dengan pendidikan kami, sekarang telah menoeroet kemaoean kami dan merasa seperti kami djoega, kehendaknja dan mimpinja betoel seperti kami poela. Itoelah soeatoe rahmat dari pada jang mahatinggi dan jang mahakoeasa, jang datangnja dari Toehan raboe'l'alamin!

Sebenarnjalah djoega kami lebih dahoeloe telah berdjalan didjalan jang pandjang dan berdoeri, tetapi lihatlah sekarang, bahwa kamipoen telah sampailah djoega kepintoe hati iboe kami itoe, dan sehingga dapatlah masoek sekalian tjita-tjita kami kedalamnja; apabila pintoe telah terboeka sekali, tentoelah akan terboeka oentoek selamanja. Banjaklah sengsara jang telah ditanggoeng oléh iboe kami jang baik hati itoe. dan banjaklah poela kedoekaan hati kami, karena hal itoe pada waktoe jang telah laloe, sebeloem kami sampai kemoeka pintoe itoe dan bertemoe disana dengan iboe kami.

28 Juli 1902 (VIII).

Awan melindoengi langit tiadalah berzaman-zaman lamanja demikian poela sinar matahari meneranginja. Sesoedah malam jang gelap goelita, datanglah siang jang amat tjoeatja. Dengan keadaan itoelah saja menghiboerkan hatikoe. Hidoep manoesia ini soenggoehlah sebagai keadaan 'alam.

Jang kami pohonkan siang dan malam kepada Toehan, ialah: kekoeatan!

Hoedjan jang bermoelalah, jang menjebabkan sebatang pohon berdaoen dan bertoenas, oléh hoedjan jang kemoedian ditoembangkanlah pohon itoe keboemi dan boeroeklah ia disana.

8 Augustus 1902 (X).

Berkirim-kiriman soerat itoelah soeatoe keadaan jang teroetama dalam hidoep kami. Hampir sekalian pengetahoean kami, kami peroléh karena berkirim-kiriman soerat; kalau tidak karena berkirim-kiriman soerat itoe, moestahillah kami akan berani meroesakkan 'adat isti'adat dan kebiasaan jang telah setoea itoe.

Engkau ta' tahoelah, atau jang sebenarnja mestilah engkau tahoe apa benar artinja kepada kami soerat-soerat sahabat-sahabat kami itoe, karena meréka semoea ahli pikiran dan boediman belaka. Dari kemanoesiaan meréka itoe keloearlah pikiran jang soetji dan moelia, jang membersihkan hati dan meninggikan daradjat. Meréka itoelah jang mengasah pikiran dan menghaloeskan boedi pekerti kami. Dari kantor pos banjaklah kami terima jang bagoes-bagoes, jang molék-molék, jang mahal-mahal, bermatjam-matjam intan dan moetiara, oentoek kepala dan dada kami.

Sekalian perbintjangan mémanglah terloekis djoega didalam hati.

Tetapi tentoelah engkau akan membenarkan poela, bahwa kata-kata dalam perbintjangan itoe lama-lama mendjadi loepoet, meskipoen pokok perbintjangan itoe akan tinggal tersisip dihati. Tetapi soerat-soerat dapatlah mengoelang sekalian katakata jangada didalamnja dengan loeroes dan tetap, pada setiap waktoe, bila sadja dikehendaki.

10 Augustus 1902 (VI).

Apa jang toean katakan kepada kami itoe, iboekoe telah atjap kali mengatakannja kepada kami: "Sekalian kepandaian ialah koernia goesti Allah. Djanganlah engkau menjangka kalau sekiranja engkau telah memboeat barang sesoeatoe jang baik, bahwa pekerdjaan itoe perboeatanmoe sendiri. Kita manoesia hanjalah mendjadi perkakas dan toekang jang mengerdjakan sekalian kemaoean Toehan sadja. Kebidjaksanaan dan kepandaian dikoerniakan kepada kita; dan dalam hal itoe kewadjiban kita ja'ni mendjaga sekalian itoe dengan sebaik-baiknja."

Itoelah kepertjajaan iboekoe jang amat tegoeh, telah diperöléhnja, setelah merasaï bermatjam-matjam penanggoengan. Karena kepertjajaan itoelah maka ia maoe memberi kami izin. Sekali-kali tidaklah kami memaksanja memberikan izinnja itoe. Sekarang tawakkallah ia dalam hal itoe, dan toeroetlah poela memimpikan tjita-tjita kami bersama-sama.

Djikalau orang mengoempatnja tentang hal kami, djawabnja péndék sadja: "Meréka itoe anak kami, tetapi boekanlah kepoenjaan kami. Meréka itoe kepoenjaan Toehan jang mendjadikannja dan Toehan poela jang mengatoer hidoep dan nasibnja. Djalan kepadang "kebadjikan" lahir dan batin, amat banjak; Allah telah menjoeroeh meréka itoe menempoeh djalan jang soekar dan 'adjaib; kami, orang toeanja pertjaja dan berharap kepada Allah, bahwa djalan jang ditoedjoei meréka itoe, ialah pergi kepada "kebaikan."

Betapalah besar hati iboekoe nanti kalau kami kabarkan kepadanja apa jang telah toean katakan kepada kami itoe.

Sekarang iboekoe ta' ada diroemah; ia pergi melihat seseorang adik kami jang perempoean sakit. Iboekoe itoe sahabat kami, dan iapoen banjak meminta terima kasih atas sekalian pertolongan toean kepada kami itoe. Iboekoe telah berkata kepadakoe: "Saja berharap sekali hendak bertemoe dengan njonja van Kol akan meminta terima kasih, sebab ia telah memboekakan pintoe hatimoe kedoea. Soenggoehpoen ia tiada seagama dengan kita, ta' adalah alangannja, karena Toehannja Toehan kita poela, Toehan segala machloek."

Beroentoeng benar kami rasanja, toean telah memberi kami nasihat, soepaja kami djangan bersombong diri. Kami banjak meminta tenma kasih atas nasihat toean itoe.

Tetapi senangkanlah hati toean. Kami ialah anak dari seorang bapak jang berpangkat moei ia dan berkoeasa, toean telah tahoe apa artinja dalam doenia Boemipoetera kekoeasaan dan kemoeliaan jang seperti itoe. Dimana sadja berkoempoelnja kekoeasaan, kemoeliaan, masjhoer dan ternama, disitoelah poentjak toeah jang setinggi-tingginja dalam pemandangan dan kepertjajaan bangsa kami; kami sedjak dari ketjil dimandjakan dan dimoehakan orang, tetapi sekarang moentah dan bentjilah kami melihat hal itoe. O, boekan boeatan -piloenja hati kami melihat seseorang toea, jang telah poetih ramboet dikepalanja wadijib mendjongkokkan dirinja kepada anak-anak. ItoeLah 'adat naman ja!!! Soenggoehpoen kami ta' dapat menolak segala 'adat jang menghinakan itoe, tetapi ta' pernahlah kami menjoekaï orang mentjioem kaki kami.

Banjaklah hal jang telah menjoeroeh kami berfikir dan tepekoer; makin lama makin teranglah hal itoe pada hati kami, bahwa: Kewadjiban kami, kewadjiban jang amat tinggi sekali, jaïtoe kami wadjib bersoenggoeh-soenggoeh dengan segala kekoeatan mendjalankan daja oepaja kami, soepaja hasil sekahan oesaha kami itoe dapatlah setimbang dan berharga sebagai goenoeng kehormatan dan kemoeliaan jang diberikan oléh anak Boemipoetera kepada kami itoe.

Tjita-tjita bangsawan Boemipoetera wadjiblah hendaknja:,,kebangsawanan kami haroes berbanding dan sama harganja dengan kehormatan bangsa kami!"

Hanjalah dari pada beberapa orang sadja kami soeka mendengar kata-kata jang haloes dan manis, karena kepada meréka itoe pertjajalah kami, meréka dalam hal itoe sekali-kali tidaklah bermaksoed hendak memandjakan atau memoedji kami. Tetapi kata-kata meréka itoe isinja ialah kekoeatan jang amat berkat. jang mengoekoehkan dan memberanikan hati kami pergi berboeat baik.

15 Augustus 1902 (I).

Karangan Nellie van Kol, jang amat menggembirakan hati didalam soerat kabar ,,Oost en West" itoe, telah dipetik oléh beberapa soerat kabar disini; dan soerat kabar „De Echo" oempamanja, telah menambah poela karangan itoe dibawahnja, meminta soepaja sekalian perempoean ditanah Hindia, terboeka hatinja soeka membantoe dan menolong kami. Sekalian hal itoe membesarkan hati kami. Soerat kabar „De Echo" itoe telah mengoetip poela beberapa perkataan dari soeratkoe dan memasoekkannja seperti perboeatan Nellie djoega, dalam karangannja. Soerat kabar itoe meminta poela kepada kami, soepaja isi soerat itoe sekaliannja atau sebahagian boléh dimasoekkannja kedalam soerat kabarnja. Menoeroet pikirankoe ta' oesahlah itoe; tjoekoeplah seboeah sadja soeratkoe disiarkan didalam soerat kabar, apalagi didalam soeratkoe jang kepada Nellie, telah diterangkannja segala halkoe itoe. Ada poela seorang lagi meminta izin kepadakoe hendak menjiarkan soeratkoe jang berisi karangan tentang alat kawin orang Djawa. Hilda de Booylah jang memintanja itoe, ia anak perempoean toean Charles Boissevain, directeur soerat kabar „Algemeen Handelsblad". Disalinnja soerat itoe dan dikirimnja kenegeri; dan sekarang kakaknja jang laki-laki jang mendjadi sekertaris dikantor soerat kabar itoe meminta menjiarkan karangankoe itoe didalam soerat kabarnja. Karena adalah akan memberi paédah besar bagi bangsa kami. Dalam tiap-tiap hal orang Belanda lebih mengerti kalau membatja soerat-soerat jang demikian, bahwa bangsa Djawa dalam beberapa hal mémang lebih tinggi daradjatnja dari pada meréka itoe dan dalam bermatjam-matjam hal sama tinggi, dan dalam pada itoepoen beloem tentoelah poela, bahwa bangsa Djawa dalam beberapa hal jang lain rendah daradjatnja dari pada bangsa Belanda. Begitoelah kata toean Boissevain.

Bagaimanakah pikiranmoe tentang hal itoe, Stella?

Saja sekarang sedang moelaï menoelis seboeah karangan oentoek s.k. „Belang en Recht". Saja harap karangan itoe akan diterima orang! Saja mengarangkan karangan itoe dengan besar hati. Kalau karangan itoe ta' diterima orang, biarlah ia koeoebah sedikit oentoek soerat kabar jang lain.

Oentoek Nellie koekoempoelkan dongéng-dongéng Djawa dan adikkoe R.[2] sekarang sedang memboeat gambar-gambarnja.

O, Stella, betapa banjaknja hal keadaan jang bagoes-bagoes, jang telah kami dengar dari moeloet anak Boemipoetera. Kebidjaksanaan dan kebenaran, dikatakannja dengan moedahnja dan dengan merdoe boenjinja. Betapakah baiknja kalau bahasamoe koepeladjari sampai pandai, betoel seperti orang Belanda benar, dan kemoedian koeartikan kata-kata jang manis dan jang merdoe boenjinja oentoek lagoe itoe! Sekiranja toean-toean sekalian mema'loemi tjita-tjita. hati kami, betapalah sajangnja engkau sekalian kepada kami. Kedoedoekan kami ini masih dekat kepada 'alam, kepada asal kedjadian. Kebidjaksanaan bangsa kami tidaklah memetjahkan benak oentoek mengertikannja. Sekaliannja kata-kata jang péndék-pendek, tetapi amat bagoes boenjinja dengan sederhananja.

Alangkah baiknja kalau sekiranja dapat saja mengadjarkan bahasa kami kepadamoe; sehingga dapatlah engkau hendaknja bersoeka hati memetik sekalian jang bagoes-bagoes dalam bahasa itoe. Semakin dalam pengetahoeankoe tentang tjita-tjita hati mereka itoe, makin tinggilah daradjat meréka 'itoe tampaknja dalam pemandangankoe. Pada bangsamoe orang-orang bidjaksana dan pengarang-pengarang kitab, hanjalah terdapat didalam koempoelan orang jang patoet-patoet sadja, demikian djoega tertib dan kesopanan; dan orang banjaknja, bolehkah saja katakan teroes terang?.... kasar. Tentoe adalah djoega diantara orang banjak itoe jang tinggi kesopanannja, tetapi jang banjak sekali diantara itoe, Stella? Hal itoe tentoelah engkau lebih ma'loem dari padakoe.

Tetapi tjobalah engkau pergi berdjalan-djalan dengan saja kekampoeng-kampoeng, dan marilah kita masoeki pondok mereka jang boeroek itoe dan dengarkanlah disana toetoer mereka dan boeah pikirannja....... Meréka itoe sekaliannja tiadalah bersekolah, tetapi kata-kata jang ditoetoerkannja itoe ta' oebahnja seperti kata-kata dalam sja'ir. Lemah-lemboet, ringkas-ringkas dan merendah diri!

Djikalau kita kedoea bertemoe nanti boléhlah saja tjeriterakan kepadamoe bermatjam-matjam hal tentang bangsa kami jang ber'adat haloes itoe, demikianlah djoega tentang pikïrannja dan perasaan hatinja. Engkau haroes mengetahoei keadaan itoe dan mengasihi bangsa kami seperti kami mengasihinja.

Ahli-ahli sja'ir dan ahli-ahli jang lain-lain banjaklah kedapatan diantara mereka itoe; djikalau pada soeatoe bangsa adalah perasaannja oentoek kebagoesan, keindahan dan ketjantikan hidoep, moestahillah kesopanan batin, jang tersemboenji dalam hati bangsa itoe rendah kedoedoekannja.

Sekalian jang soetji dan moelia dalam hidoep kita dinamai sjair. Tjinta, sajang, kasih, kesetiaan, kepertjajaan dan kepandaian, pendeknja sekalian jang dimoeliakan, dihormati dan jang menambah keindahan, bernama: sja'ir. Keadaan bangsa Djawa dan sja'ir itoe boléhlah dikatakan sehati dan senjawa. Sebab itoe orang banjak, jaïtoe orang Djawa jang serendah-rendahnja, semoenja pandai bersja'ir. Bagaimanakah pikiranmoe tentang kehormatan jang amat memiloekan hati jang dibeirikan anak-anak moeda kepada orang toea-toea? Dan tentang memoeliakan dan menghormati arwah-arwah meréka jang telah meninggalkan doenia itoe?

Apabila mereka itoe bersoeka raja, selaloe meréka mengenangkan arwah-arwah kaoemnja jang telah meninggal dan meminta do'a kepada Allah, soepaja dilapangkan Toehan djoega hendaknja meréka itoe dalam koeboer. Dalam kesoekaan dan kedoekaan selaloelah kami mengenangkan arwah-arwah kaoem keloearga kami jang telah meninggal itoe.

Dan perkataan iboe itoe amatlah soetjinja pada kami! Dalam waktoe kepoetoesan asa dan kesakitan, selaloelah bibir jang poetjat, jang ta' berdarah itoe menjeboet-njeboet kata „iboe" itoe. „O, iboe, berilah kami pertolongan, berilah anak toean bantoean."

Menjeboet perkataan „iboe" itoe dalam waktoe kesakitan dan kesoesahan, disanalah tampaknja bangsa Djawa amat memoeliakan iboenja. Apakah sebabnja maka kami ta' me- manggil bapak dan mengapakah maka „iboe" benar, jang kami panggil-panggil? Itoe ta' lain sebabnja, karena manoesia itoe sedjak dari ketjilnja tahoe dan merasa, bahwa „iboe" artinja doenia pendjagaan dan kasih sajang!

Tiap-tiap barang jang terdjatoeh dari tangan, dipoengoetlah lekas kembali sambil mengatakan: „Ja Allah, anakkoe!"

Apakah arti kalimat itoe dan apakah tandanja itoe?

Perloekah lagi saja akan menerangkannja?

Stella, saja bermaksoed hendak meanpeladjari bahasamoe soenggoeh-soenggoeh, sehingga pandailah saja hendaknja me- ngertikan kepadamoe, sekalian hal keadaan jang haloes, ter- dapat pada bangsa kami. Sajapoen mesti poela mempeladjari benar-benar bahasakoe sendiri, soepaja dapatlah lagi saja me- ngertikan bahasa Belanda kepada bangsa kami, seperti jang telah koeketahoei, betapa haloesnja boedi pekerti dan moelia- nja hati bangsamoe itoe. Maréka itoe haroes mengetahoei, nienghormati dan mengasihi orang-orang boediman dan orang- orang besar bangsa Belanda, sekalian itoe patoet dilakoekannja.

Kadang-kadang saja hendak bertangan sepasang lagi, soepaja saja tjakap mengerdjakan sekalian jang koesoekaï. Kema- oeankoe amat besar, tetapi kekoeatankoe terlaloe ketjil. Saja tentoelah ta' boléh bekerdja, sampai saja mendjadi sakit, karena bekerdja jang demikian, ialah soeatoe pekerdjaan jang sangat bodoh. Tetapi mémang kerap kalilah saja mendjadi bo- doh, ja, karena kerap kali saja bekerdja sampai laroet malam; hal itoe ta' baik oentoek dirikoe. Dengan hal jang demikian ba- roelah boléh maksoedkoe sampai. Saja selaloe hendak bekerdja, tetapi achirnja nanti nistjajalah saja ta' dapat bekerdja lagi, karena badankoe mendjadi lemah. Alangkah malangnja saja kalau demikian. Sebab itoelah sekarang saja beroesaha, soepaja saja tidak terlampau keras bekerdja dan boléh hidoep sempoerna.

PENGGILINGAN TEBOE DIDÉSA BATE, DJAPARA.

15 Augustus 1902 (X).

Selamat! selamat! madjoelah kepandaian dan keradjinan Boemipoetera; tentoelah kepandaian dan keradjinan itoe amat besar paedahnja pada waktoe jang akan datang!

Ta' dapat saja katakan kepadamoe betapa besar hatikoe melihat kemadjoean itoe. Saja mengoetjapkan banjak sjoekoer kepada Allah atas hal itoe. Kami soeka sekali memoedji bangsa kami dan mengangkat diri kami karenanja! Bangsa kami tiada terpandang, kerap kali dihinakan dan dianiaja orang!

Oesaha toekang-toekang Djapara telah memberi berkat.

Toean Zimmerman tertjengang melihat perboeatan toekang-toekang bangsa koelit hitam, jang tiada diindahkan orang itoe. Kepandaian bertoekang kajoe, bertoekang emas, batik-membatïk dan bertenoen disini telah berarti. Toekang-toekang itoe telah banjak menerima pesanan dari perserikatan „Oost en West" oentoek keramaian St. Nicolaas. Kamipoen toeroet berbesar hati. Sekarang dapatlah toekang-toekang itoe memperboeat kenang-kenangannja jang bagoes-bagoes, boeah pikiran jang indah-indah, jang terloekis dan tersemboenji dalam hatinja, mengatoerkan ragi jang berombak-ombak dan warna jang berkilat-kilat, kilau-kilauan.

O, itoelah jang amat membesarkan dan menjoekakan hati, djikalau kita selaloe boléh mentjahari apa-apa jang bagoes dan baik. Tjahaja jang asalnja dari Toehan itoe ada terkandoeng dalam tiap-tiap badan, biarpoen badan itoe amat boeroek roepanja pada pemandangan orang. Kebenaran itoe wadjib hendaknja diketahoei oléh sekalian orang pada waktoe hidoepnja, karena itoelah kewadjiban manoesia jang membagoeskan hidoep, baik oentoek hidoep orang lain, baik oentoek hidoep diri sendiri.

Adalah seorang anak miskin datang kepada seorang perempoean toea. Orang toea itoe bertanja, apakah kehendak si anak itoe. Makan-makanan ta' ada padanja, apalagi perhiasan dan pakaian. Anak itoe mendjawab: „Saja tidaklah hendak meminta makan-makanan, perhiasan dan pakaian. Ja iboekoe, berilah saja boenga jang kembang dalam hati."

Bagaimanakah pikiranmoe itoe? O, tjobalah engkau dengar permintaan anak itoe dalam bahasa Djawa, betapa manis dan merdoenja: „Njoewoen sekar melati, hingkang mekar hingpoen djering hati."

Perkataan jang demikian senantiasa boléh didengar. Kami sekarang sedang 'asjik menoeliskan apa-apa jang bagoes, jang kami dengar keloear dari moeloet anak negeri itoe. Perkataan „sja'ir" ta' ada dalam bahasa kami; „sja'ir" kata orang Djawa „bahasa-boenga", ta' benarkah perkataan itoe? Kami sekarang mempeladjari lagoe-lagoe bangsa Djawa. Tetapi boekanlah lagoe jang meriangkan hati. Soedahkah engkau mendengar lagoe-lagoe itoe dari bangsa kami sendiri? Gamelan ta' pernah berlagoe riang, sedangkan dalam keramaian jang bergila-gilapoen, lagoe gamelan itoe, selaloelah jang merindoekan hati, barangkali itoelah sebabnja maka hidoep itoe selaloe merindoe dan tidaklah bergirang hati!

Soerat ini sedjak dari bermoela sampai kehalaman ini saja toelis sedang mendengar njanji jang merdoe, jang lagoenja amat merindoekan hati. Ketika itoe hari telah malam, pintoe dan djendéla masih terboeka, pohon tjempaka jang toemboeh dimoeka bilik kami itoe sedang berboenga; sementara itoe datanglah angin jang lemah lemboet mendajoe-dajoe kemoeka kami, membawa baoe boenga jang semerbak itoe, memberi selamat. Saja ketika itoe doedoek diatas tikar seperti sekarang, menghadapi médja rendah, disebelah kirikoe doedoeklah adikkoe Roekmini jang sedang menoelis djoega, dan disebelah kanankoe doedoeklah Annie Glaser, poen diatas tikar sedang mendjahit, dan dimoeka kami doedoek seorang perempoean membatja kitab hikajat dengan berlagoe-lagoe. O, berapalah énaknja! Seakan-akan dalam bermimpilah kami rasanja. Soearanja jang bagoes dengan njanjinja jang amat merdoe seperti boeloeh perindoe itoe serasa menerbangkan hati dan njawa kami tinggi keatas kajangan, tempat bidadari bersoekatjita. Betapa tjita-tjitakoe ketika itoe soepaja engkaupoen toeroet bersama-sama doedoek dengan kami dan bersama-samalah kita merasaï, berbesar hati dan bermimpi. O, Stella, bermimpi bersama-sama!

Hidoep ini boekanlah mimpi, tetapi ialah soeatoe kedjadian jang sebenamja lagi mengetjoetkan hati, dan apa-apa jang benar itoe ta' perloelah boeroek djika kita ta' soeka. Kebenaran itoe tidaklah boeroek, melainkan bagoes, ia bagoes selaloe, kalau jang ada didalam hati kita itoe bagoes poela.

O, sebab itoelah saja beharap agar pendidikan itoe akan diperhatikan orang benar, teroetama tentang boedi pekerti jang bergoena oentoek kemadjoean pengoeatkan kemaoean hati. Kemaoean itoe haroeslah selaloe soeboer toemboehnja dalam pendidikan anak-anak, ja, selaloe....................

Tetapi sekarang telah sesat poela ketempat lain. Saja hendak membitjarakan kepadamoe tentang bangsa kami; boekanlah tentang pendidikan; hal itoe nantilah koetjeriterakan, boekan?

Disini adalah seorang perempoean toea tempat saja meminta sedekah boenga, ja'ni boenga-boengaan jang kembang dalam hatinja, jang haroem baoenja. Telah banjak saja diberinja, tetapi masih banjak lagi ada padanja, sangat banjaknja; dan saja inipoen hendak meminta lebih banjak poela. Ia maoe menambahnja, tetapi saja haroes beroesaha akan memperoléhnja; boenganja itoe haroes saja beli............Dibeli dengan apa! Dengan apa mesti saja beli?

Dan keloearlah soeara jang penting dari moeloetnja: „Poeasalah engkau sehari semalam, dan berdjaga-djagalah engkau seorang diri, terpisah dari jang lain."

„Habis malam datanglah siang,,
Habis topan datanglah reda,
Habis perang datanglah menang,
Habis doeka datanglah soeka,"

terdengar dengan merdoenja sebagai do'a ditelingakoe. Itoelah boeah pikiran jang dikatakan oléh orang toea perempoean itoe. Poeasa dan berdjaga-djaga itoe hakikinja: „Menanggoeng kekoerangan, kesengsaraan, insaf akan diri sampai tjahaja datang. Moestahil tjahaja akan datang sadja kalau tidak didahoeloei oléh gelap goelita; bagoes, boekan?

Pandai menahan lapar, itoelah soeatoe kemenangan pikiran jang soetji dari pada kelobaan lidah; dan tempat jang soenji itoelah sekolah tempat berpikir.

Ketika saja masih ketjil sekalian hal itoe telah koeperboeat, karena biasa sadja, tiadalah saja bertanja-tanja, karena orang-orang jang lebih toea dari pada saja dan meréka jang sama dengan saja berboeat demikian, saja boeatlah poela. Setelah itoe datanglah waktoenja hatikoe moelaï bertanja pada dirikoe sendiri: „Apakah sebabnja maka saja boeat hal jang demikian, dan apakah sebabnja ini begini dan itoe begitoe? Apakah sebabnja................ apakah sebabnja?.........." Itoelah pertanjaan jang ta' berkepoetoesan lagi dalam hatikoe!

Sedjak itoe ta' maoelah saja lagi memboeat barang sesoeatoe jang tidak saja ketahoei hal keadaannja. Ta' soekalah saja memboeat menoeroet seperti jang biasa sadja, kalau saja tiada mengetahoei betoel apa sebabnja. Apa goenanja dan apa maksoednja. Saja ta' maoe lagi beladjar membatja koeran, mengapalkan pepatah dalam bahasa asing, pepatah jang tiada saja ketahoei apa artinja, barangkali djoega goeroekoe jang laki-laki atau jang perempoean tiadalah djoega mengerti pepatah itoe. „Katakan kepadakoe dahoeloe apa artinja, baharoelah saja maoe mempeladjarinja." Saja telah berdosa, karena koeran kitab jang soetji amat tinggi dan moelia akan diartikan kepada kami.

Sedjak itoe kami ta' soeka poeasa dan memboeat apa-apa jang lain dengan tiada memikirkan pandjang, dan sekarangpoen setelah memikirkannja, tiadalah poela dapat kami memboeat itoe. Poetoeslah pikiran orang................ kamipoen poetoes asa poela, karena ta' maoe orang menerangkan kepada kami, apa-apa jang ta' dapat kami artikan itoe. Toehan kami ketika itoe ialah angan-angan hati kami sadja, kalau kami berboeat salah angan-angan kami menghoekoem kami, dan djika kami berboeat baik, maka kamipoen mendapat berkat kami. Soerga dan naraka kami ketika itoe ialah angan-angan hati kami djoega. Dari tahoen ketahoen kami bernama orang Islam, karena bapak kami orang Islam. Kami waktoe itoe orang Islam hanjalah namanja sadja, lain tiada. Allah bagi kami ketika itoe hanjalah soeatoe panggilan, sepatah kata, seboeah boenji jang tiada berarti................Begitoelah hidoep kami sampai kepada soeatoe masa jang pikiran kami djadi beroebah.

Pada hari Toehan jang telah lama, telah bertahoen-tahoen, jang kami tjintaï dihati kami, sekaranglah baroe kami dapat. Demikianlah lamanja dan sekianlah djaoehnja kami telah mentjahari. Dahoeloe kami ta' tahoe, jang Ia didekat kami, selaloe Ia ada dikeliling dan disisi kami. Ia ada didalam toeboeh kami.

Siapakah orang jang menoendjoekkannja kepada kami? Betoel telah lama terasa-rasa dihati kami, tetapi orang jang menoendjoekkan Toehan kepada kami, jang telah sekian lama kami mentjahari itoe ialah Nellie van Kol. Dan siapakah orang jang membimbing kami dan menoendjoekkan djalan kepadanja, ialah iboe kami sendiri.

Betapalah doengoe dan bebalnja kami ini, tiada mengetahoei hal itoe telah sekian lamanja, bahwa dekat kami adalah goenoeng mestika jang tiada kami lihat dan kami ketahoei.

Bodoh, keras kepala dan mémang tinggi hatilah kami ini.

O, ta' dapatlah engkau pikirkan betapa besar hati iboekoe melihat kami dengan peroebahan ini, dan sekalian orang toea disinipoen toeroetlah poela bersoekatjita. Ta' ada sepatah kata jang keloear dari moeloet meréka itoe lagi, jang memarahi kami, dan djikalau kami menjesal dan menjalahi diri sendiri, karena boedi pekerti kami jang sombong dan bodoh itoe, maka merékapoen berkatalah dengan lemah lemboet serta memboedjoek dan mema'afkan kami: „Baroelah sekarang Toehan berkehendak memboeka hatimoe, dan haroeslah engkau mengoetjap sjoekoer atas pemberiannja jang moelia itoe!"

O, ta' dapatlah saja mengatakan kepadamoe betapa tawakkal dan senang hati kami sekarang, betapa sjoekoer dan terima kasihnja, dan bagaimana poela aman dan sentosa perasaan kami, karena kami telah mendapatnja, dan sebab kami telah mengetahoeinja. Kami merasa sekarang, bahwa selaloe adalah rasanja orang dekat kami dan jang mendjaga kami. Toehanlah djoea jang akan membantoe dan memboedjoek kami,

BILIK KERDJA RADÉN ADJENG KARTINI.

dan ialah poela tempat kami berlindoeng didalam hidoep kami pada waktoe jang akan datang, itoelah perasaan kami.

17 Augustus 1902 (X).

Selamat pagi, lihatlah saudaramoe ini datang lagi kepadamoe akan berbintjang. Hari masih pagi, sedjoek dengan segarnja; saja doedoek sekarang disoedoet dekat djendéla, moedah boleh memandang kedalam keboen. Sekali lagi saja tjeriterakan kepadamoe keadaan kampoeng halaman kami roemah tangga kami doenia kami dan....... koeroengan kami!

Sekarang saja hoeboeng lagi perbintjangan kita jang kemarin. O, djatoehlah air matakoe melihatkan kegirangan hati orang toea-toea karena kami jang telah sesat didjalan ini, sekarang telah balik kembali kepada djalan jang benar. Adalah seorang toea disini telah memberikan kepada kami, karena kebesaran hatinja, satoe soesoenan kitab-kitab dan hikajat-hikajat tanah Djawa, jang ditoelis dengan hoeroef 'Arab. Toelisan itoe akan kami peladjari sekali lagi membatja dan menoelisnja. Engkau tahoe bahwa kitab-kitab Djawa amat soekar mendapatnja, karena kitab-kitab itoe ditoelis dengan tangan; amat sedikit sekali jang ditjétjak. Kami sekarang sedang membatja soeatoe sja'ir jang bagoes dan berisi pengadjaran jang baik-baik, terkarang dalam „bahasa boenga". Betapalah besar pengharapankoe, jang engkau pandai hendaknja berbahasa kami. O, betapa soeka hatikoe hendak meriangkan hatimoe bila engkau pandai membatja soerat tjeritera jang bagoes-bagoes itoe dalam bahasa' Djawa sendiri. Kalau diterdjemahkan tiadalah sebagoes asalnja lagi.

Adakah ingin hatimoe hendak beladjar bahasa Djawa? Betoel mempeladjari bahasa itoe soesah, tetapi bagoes! Itoelah soeatoe bahasa perasaan, jang penoeh dengan sja'ir....... dan tadjam. Kerap kali kami anak Djawa sendiri, tertjengang melïhat betapa tadjamnja kadang-kadang perkataan bangsa kami. Apa sadja jang engkau kehendaki dengan bahasanja bolehlah dapat diperboeatnja.

Tjobalah katakan oléhmoe apa-apa sadja atau toendjoekkan olehmoe sesoeatoe barang, maka orang Djawa jang 'arif bidjaksana, banjaklah kedapatan diantara orang Djawa jang sedjati, jang dapat dengan lekas mensja'irkan barang-barang itoe, sehingga tertjengang engkau mendengar betapa tadjam dan geli perkataannja. Sepandjang pikirankoe hal itoe ialah sifat bangsa Timoer. Sajang benar, ketika anoegerah Allah itoe toeroen kepada bangsa kami, saudarasaudaramoe ini tertinggal dibelakang sadja. Djanganlah engkau menjangka bahwa saja hendak meminta poedjianmoe, karena sebenarnja demikianlah timbangankoe. Lihatlah kenjataannja: Oléh karena déwa-déwa itoe memandang kami seperti beranak tiri, hanja sedikitlah memberi kami kebidjaksanaan dan ketjerdikan itoe, tetapi oentoenglah datang déwa jang lain memberi kami dengan sepenoeh-penoehnja, hadiahnja jang bernama perasaan. Pada pikirankoe terbanjak benar ia memberikan perasaan itoe. Kami haroes memakai soenggóeh-soenggoeh dan mendjaga hati-hati kebadjikan itoe, soepaja djangan mendjadi kedjahatan. Perasaan tadjam mémanglah baik, tetapi terlampau tadjam ta' baik lagi. Engkau lama lambatnja, barangkali sekarang engkau telah mengetahoei, bahwa bagi saudara-saudaramoe ini amat banjak sekali soesah padanja menempoeh djalan pertengahan. Apalagi bagi orang jang djaoeh sekali dipinggir, pertengahan itoe sangatlah soekarnja akan dihampirinja. Saja mengatakan kesalahankoe ini dengan teroes terang, karena adalah permintaankoe dalamnja. Mengertikah engkau apa maksoedkoe itoe? Ja'ni: Tolonglah saja memerangi dan mengalahkan kesalahankoe, maoekah engkau? maoekah engkau menoendjoekkan kepada saudara-saudaramoe mana-mana,hal jang ta' baik itoe? maoekah engkau? maoekah engkau melakoekan seperti jang telah kami sangka, benar-benar seperti perboeatan seorang saudara, atau perboeatan seorang sahabat kami jang toeloes dan ichlas?

Masih teringatkah oléhmoe boenji soeratmoe pada boelan Januari, jang memperkatakan tentang boenji-boenjian, ahli-ahli kepandaian dan meréka jang berperasaan haloes? Dalam hal itoelah sahabat kami, seorang ahli pikiran jang pandai sja'ir, telah mengadjar kami dengan haloesnja. Engkau tentoelah segera akan mengetahoei, djikalau sekiranja engkau bertjampoer-tjampoer tiap-tiap hari dengan kami, bahwa pengadjaran itoe soenggoeh-soenggoeh kami pegang tegoeh, kami genggam erat. Dan ketahoeilah oléhmoe, bahwa doekatjita tidaklah memerintah kami, melainkan ialah dibawah perintah kami. Mentjcengkil-tjoengkil kesakitan dalam hati itoe artinja: mentjari doekatjita sendiri. Kewadjiban kita ialah ,dengan sekoeasa-koeasa badan, wadjib mentjoba soepaja kita selaloe lebih koeat dan perkasa dari pada kedoekaan hati itoe, soepaja kedoekaan itoe boléh bekerdja dibawah perintah kita, akan meninggikan daradjat kita!.....

Setelah beberapa hari lamanja hoedjan toeroen disini, kami pergi melihat keboen boenga-boengaan kami, jang telah binasa oléh hoedjan lebat. Disana kami lihatlah pohon boenga-boengaan jang binasa itoe, penoeh dengan toenas-toenas jang hidjau. Habis hari berganti hari..... pohon-pohon boenga ros kami penoeh poela dengan daoen dan koentoemnja jang sangat haroem baoenja. Hoedjan, ja, hoedjanlah jang perloe baginja, supaja boenha-boengaan itoe boleh mendjadi sebagoes itoe. Hoedjan, ja, hoedjanlah poela jang bergoena oentoek tjita-tjita hati kami, soepaja boleh toemboeh dan berboenga.

Sekarang tahoelah kami. Air mata kami jang tertjoetjoer sekarang ialah bergoena oentoek menghidoepkan bidji soekatjita, jang toemboeh dengan soeboer pada waktoe jang akan datang.

Djanganlan teraba-raba, djanganlah menjesal-njesal, djanganlah menjoempah-njoempah, djikalau sekiranja engkau didatangi oleh kedoekaan, karena kedoekaan itoe perloe poela hidoep diatas doenia, akan melakoekan kewadjibannja. Izinkanlah kedoekaan itoe dengan ichlas hatimoe meninggikan daradjatmoe, sekalian itoe boléhlah dikerdjakannja, kalau eng­kau berhati baik. Benarlah kata boediman: „Api jang membersihkan emas, api itoe lah poela jang menghantjoerkan kajoe sehingga mendjadi aboe."

Sekarang haroes saja mentjeriterakan kepadamoe bagaimana djalannja kami berkenalan dengan Nellie van Kol. Barangali engkau soedah membatja dalam soerat kabar tentang hal itoe Apa jang akan saja tjeriterakan kepadamoe ini, ialah akan mendjadi tambahan sadja kepadamoe: Pada pertengahan boelan April toean van Kol menoempang semalam diróemah kami. Seorang perempoean Belanda, jang menjoekaï benar akan tjita-tjita saudaramoe ini, menjoeroeh toean itoe pergi kemari, akan memperbintjangkan tjita-tjita itoe. Itoelah asalnja pertemoean kami dengan toean van Kol, dan pertemoean itoe membesarkan hati kami, ta' dapat kami katakan.

Jang sebenarnja ia telah lebih dahoeloe menarik hati kami karena mengingatkan boedinja oentoek tanah Djawa dan bangsa Djawa: tetapi karena perdjoempaan itoe lebih koekoehah ia dalam kehormatan kami, bertempat dihati kami. Betoel besarlah hati ketika bertemoe dengan orang jang tinggi martabat itoe. O, senang, senang sekali hatikoe. Sesoenggoehnjalah soeatoe kedjadian jang ta' akan hilang dari kenang-kenangan kami, ketika kami bertemoe dengan orang-orang toeamoe jang penjajang itoe. Tahoekah engkau bahwa sedjak itoelah moelai peroebahan dalam hidoep kami? Pertemoean itoe membangoenkan kami, menjoeroeh hidoep dengan sebenarnja; dahoeloe dari pada itoe hidoep kami tinggal dimana sadja, jang sebenarnja kami masih tidoer, tidoer njenjak dan bermimpi. Sekarang hidoeplah kami berperang dan berkelahi, berharap dan berpoetoes asa, menanggoeng dan bersoekatjita, menangis dan bersorak sorai; itoelah artinja hidoep jang sebenar hidoep! Kami telah merasai betapa enaknja menaiki poentjak goenoeng kesoekaan dan mentjoba betapa pahitnja setelah menoeroeni lembah kedoekaan. Sekalian itoe tentoelah telah engkau dengar dari pada iboemoe. Saja sekarang berbesar hati, karena saja masih hidoep.

Dari iboemoe saja tahoe, bahwa engkau soeka benar akan maksoed tjita-tjita kami. Engkaupoen sendiri (telah mengatakan djoega hal itoe kepada kami. Tentoelah engkau akan ber­besar hati poela mendengar, bahwa adalah lagi meréka, tiadalah sebarang orang sadja, tetapi meréka jang tinggi martabatnja, poen soeka benar akan kemaoean kami itoe. Meréka itoe, ialah toean van Kol dan isterinja.

Kepada toean van Kol kami tjeriterakanlah sekaliannja, dan kami minta soepaja ia soeka mengoeroeskan hal kami itoe, sebab itoelah maka ia datang kemari dan iapoen telah berdjandji, bahwa ia dengan segala kekoeatannja akan memban­toe maksoed kami, betoel seperti ajahmoe hendak membantoe kami poela.

Tidakkah besar hatimoe mendengarnja bahwa hal-hal saudara-saudaramoe ini akan dioeroeskan nanti oléh seorang jang bidjaksana dinegeri Belanda dalam persidangan negeri? Se­kalian jang dapat diperboeatnja akan dikerdjakannja hendak menolong saudara-saudaramoe ini, soepaja tjita-tjitanja dapat disampaikannja. Ketika kami bertjakap-tjakap dengan dia tentang tjita-tjita hati kami itoe selaloe ia meminta, agar saja hendaklah lekas berkirim soerat kepada isterinja. Isterinjalah jang dapat memberi kami nasihat. Mendengar hal itoe hatikoepoen bertjaboellah dengan kegirangan. Betapa kasih serta hormatnja ia memperkatakan dan memoeliakan isterinja itoe, jang menoendjoekinja dan memberinja nasihat boekan boeatan. Tetapi lekaslah saja ma'loem, bahwa ialah bangsa laki-laki jang sebenarnja..... dan boekanlah sebarang laki-laki...... jang berkata sedemikian terhadap kepada perempoean. Bagi kami sa'at-sa'at jang demikian itoelah waktoe kami bersoeka raja namanja. Laki-laki jang seperti itoe tentoelah banjak lagi, ja'ni laki-laki jang maoe memandang perempoean tinggi dan menghormatinja karena ia perempoean.

Tiadalah saja toenggoe lagi memboeat itoe. Sesoedah toean van Kol berangkat, maka saja toelislah soerat itoe. Ta' tahoe saja entah apa, entah bagaimana perasaankoe waktoe menoelis soerat itoe, tetapi jang saja tahoe hanjalah saja ta' ada berperasaan seperti kepada orang asing, pada hal beloem pernah saja berkenalan ketika berhadapan dengan dia dan ketika berkata-kata menoelis soerat itoe; dan begitoelah poela perasaankoe ketika bertjakap-tjakap dengan soeaminja. Ketika menoelis soerat itoe, maka njonja itoe koesangkakan sebagai iboekoe; dengan tiada berpikir pandjang, koetjoerahkanlah sekalian jang terasa dalam hatikoe. Kepada soeaminja ta' heranlah jang saja ta' oesah maloe-maloe mengabarkan sekalian halkoe itoe, karena ia sangat peramah dan baik hati, sebagian djuga menerina bitjara kami selaloe dengan girang hati. Soenggoeh seperti bapaklah lakoenja bagi kami. Besar hatikoe sebab saja telah menoeroetkan hatikoe dengan lekas berkirim soerat kepada njonja van Kol. Kamipoen dengan lekas poela mendapat soerat dari padanja dan betapa bagoes boenji soerat itoe! Kami merasa boekan boeatan kajanja kami dengan sekian banjaknja kesoekaan hati jang ditoempahkannja bagi kami itoe. Toehan telah memberi kami lagi seorang sahabat-hati, dan sahabat itoelah poela jang mengadjar kami pergi mentjahari Toehan jang esa sampai bertemoe. Ta' dapat saja terangkan kepadamoe betapa besarnja oentoeng kami ini! Kami ta' maoe bersoeka raja atas oentoeng kami, jang kami telah beroebah mendjadi baik ini, tetapi kami, sengadja diam-diam dengan hati jang tawakkal mengoetjap sjoekoer kepada Allah tentang sekalian jang telah kami peroleh itoe. Dalam beberapa hari ini kami telah menerima lagi sepoetjoek soerat dari Nellie, berisi bermacam-macam boeah pikiran jang bagoes dan moelia. Seperti soeatoe soengai mengalirlah kesoetjian hati dari toeboehnja. Itoelah anoegerah Toehan kepada kami bertemoe dengan seorang perempoean jang soetji hati, lagi tinggi martabatnja. Ia berkata: „Baharoelah kita boléh bernama sahabat manoesia jang berhati toeloes, djika kita menolong mereka itoe dengan tiada lebih dahoeloe mentjahari bantoean orang lain, hanja bantoean itoe kita tjahari teroetama pada badan kita sendiri dan pada Toehan kita." Kami banjak meminta terima kasih akan perkataannja itoe. Kata itoe lebih harganja kepada kami dari pada sekalian nasihat, jang telah dilimpahkannja oentoek kami, ataoepoen jang akan datang. Apa janh dikeloearkannjua dari hatinja dan janh diberikannja kepada kami, itoelah „kasih" jang keloear dari hatinja, dari hati ketjilnja. Sekarang ia berkata lagi: Orang jang sebaik-baiknja dan jang berhati pengasih dan penjajang, meréka itoelah poela manusia jang lemah dan moedah bersalah. Serahkanlah dirimoe kepada Toehan. Ialah jang akan menjemboehkan loeka hatimoe dan jang akan menghapoeskan air matamoe."

Pada soeatoe hari, ketika saja sedang menoelis soerat ini adalah saja mendapat kedoekaan jang boléh meremoekkan hati dan memoetoeskan harap, djika sekiranja kami beloem berkenalan dengan Nellie. Tetapi sekarang tiadalah lagi kami mentjari penghiboeran hati pada manoesia, melainkan kami bergantoenglah dengan sekoeat-koeatnja pada tangan Allah. Oléh sebab itoelah gelap goelita mendjadi terang dan topan halilintar mendjadi reda.

Kami ta' takoet, sesoenggoehnja kami ta' takoet, kemana sadja kami pergi, selaloelah ada Toehan jang mendjagaï kami, melihatkan kami dan membimbing kami dengan kasih sajang.

Apakah goenanja kami mengindahkan manoesia, kalau kami telah mengetahoei akan Toehan kami? Sekalian itoe pekerdjaannja dan telah ditakdirkannja lebih dahoeloe apa jang kami perboeat. Ialah jang akan memberi kekoeatan oentoek mengerdjakan kerdja itoe.

Kami soedi memberikan sekalian apa jang ada pada kami, dan soeka memberikan diri kami sendiri, demikianpoen menerima: kesedihan jang meloekakan hati. Air mata dan darah pastilah akan bertjoetjoeran dengan banjaknja, tetapi ta' mengapa; sekalian itoe ialah akan membawa kami ketempat kemenangan. Ta' ada terang tjoeatja jang tiada didahoeloei oléh gelap goelta. Habis malam baharoelah fadjar menjingsing.

Sekarang tahoelah kami akan Toehan, dan hidoep kami poen serasa bertambah bagoes, hadjat kami bertambah bagoes dan bertambah baik. Allah telah memberi berkat sekalian itoe!

Bagaimana pikiranmoe tentang sekalian hal itoe, Edie? Hanja seboeah jang koeketahoei benar, ialah: engkau berhati besar mendengar hal keadaan saudara-saudaramoe demikian itoe.

Sekarang saja hendak bertjakap-tjakap dengan engkau sebentar, soedah itoe haroeslah soerat ini berdjalan. Kalau tidak, lama benar ia tertahan dan lagi ia telah terlaloe pandjang. Barangkali djoega soerat ini nanti mendjemoekan engkau. Katakanlah teroes terang kepadakoe! Berhati loeroes itoelah hendaknja sendi persahabatan kita. Djanganlah engkau maloe mengatakan apa-apa jang terasa dihatimoe, asal ada bergoena bagikoe, meskipoen hal itoe menjedihkan hatikoe. Maoekah engkau sedemikian, saudarakoe? Makin bertambahlah hormatkoe kepadamoe, djikalau engkau mengaboelkan itoe.

Kepadamoe tidalah kami akan bersjak hati, bahwa engkau soeka dan akan membiarkan sadja, orang-orang koeli jang dibawah perintahmoe dipoekoel dan diteradjangi. Sajapoen ta' soeka melihat orang dipoekoel itoe. Piloe hatikoe boekan boeatan melihat sipat binatang jang ada dalam hati manoesia, sipat jang telah menarik hati manoesia itoe beroebah mendjadi binatang jang boeas dan ganas menghinakan kehormatan manoesia itoe.

Kami ta' mengerti adalah manoesia, ja, ada poela perempoean-perempoean jang soeka sekali pergi melihat orang siksa. Heran benar, ta' ada berhati manoesia jang sedemikian dalam pemandangan kami. Engkaupoen tahoe poela, bahwa orang-orang rantai jang lari, biasanja dihoekoem poekoel dengan rotan. Sesoenggoehnja orang jang tiada berhati manoesialah jang soeka melakoekan pekerdjaan memoekoel itoe. Rendah dan hinalah, kalau orang Djawa jang melakoekan kerdja itoe, dan bertambahlah, rendah dan hinanja, kalau orang Eropah jang soeka berboeat demikian.

Saja telah melihat betapa seorang Eropah, boekannja orang bodoh, tetapi terpeladjar, telah memoekoel móela-moela seorang anak ketjil kemoedian seorang perempoean dan seorang anak gadis ketjil pada soeatoe peralatan, karena mereka itoe ta' lekas melapangkan djalan oentoek „toean besar" itoe. Saja menggertakkan gigikoe melihat hal itoe, soepaja djangan keloear soearakoe; tiap-tiap ia memaloe itoe diirisnjalah rasanja hatikoe dengan sembiloe. O, sangatlah pedihnja!

Tiadalah karena ngeri badankoe melihat orang diredjam demikian, tetapi amat pitoe hatikoe melihat kehinaan perboeatan itoe, baik oentoek orang jang dipukul, baik oentoek jang memoekoel. Hoekoeman siksa itoe tiadalah membaiki, hanja memboesoeki; demikian kejakinan kami.

Oleh karena itoe anak-anak pegawai ditanah ini, radén mas atau raden adjeng dan sebagainja jang mengatakan dirinja ialah machloek berpangkat tinggi dan berhak soepaja dihormati seperti déwa-déwa oléh anak negeri, telah kerap kalilah kami melihat sampai medjemoekan kami. Perboeatan jang demikian selaloe meremoekkan hati dan memanaskan darah kami. Melihat orang berboeat demikian kamipoen diam. ta' bergerak dan ta' pandai berkata atau tertawa. Kemarahan dan iba hatilah jang menoetoep moeloet kami itoe. Seorang kenalan kami tahoelah akan perasaan kami itoe, laloe berkatalah ia: "Kami haroes berboeat demikian, kalau tidak bagaimanakah kami jang hanja berpoeloeh-poeloeh orang ini dapat mendjaga keamanan dan kesentosaan meréka jang beriboe-riboe banjaknja itoe? Telah lamalah kami lari dioesir oleh mereka itoe dan dilemparkannja kelaoet, kalau sekiranja mereka itoe tidak takoet kepada kami."

Menoeroet perintah karena takoet! Apabilakah poela waktoenja akan datang, soepaja orang akan menoeroet perintah karena Toehan, ja'ni soepaja kasih sajang sesama manoesia, dapat masoek kedalam hati manoesia jang berdjoeta-djoeta banjaknja itoe? Telah seriboe sembilan ratoes doea tahoen peladjaran kasih sajang itoe telah diadjarkan, dan berapa riboe tahoen lagikah maka kasih sajang itoe boléh tersimpan dalam hati orang banjak mendjadi haknja?

Iboemoe sama sekali tahoe akan hal hidoep kami; soedahkah ditjeriterakannja kepadamoe hal keadaan kami, ketika kami masih ketjil, selaloe dalam sengsara, karena diperintahi oléh saudara-saudara kami laki-laki dan perempoean, jang berkelakoean seperti radja-radja jang lalim?

Bagi kami telah di'adatkan bahwa orang moeda haroes menoeroet sekalian perintah orang jang toea. Saudara Kartini jang sedjak ketjil telah mengehendaki kebébasannja dan merdéka, ta' soeka diperboeat sedemikian. Kesoedahannja tentoelah saja selaloe berbantah dengan kakak-kakakkoe laki-laki dan perempoean, karena saja ta' maoe menoeroet perintah meréka jang sekehendak hatinja sadja itoe. Saja maoe mengerdjakan perintah itoe, bila menoeroet pertimbangankoe perintah itoe 'adil dan baik. Demikianlah halkoe tatkala saja seorang anak ketjil jang masih ber'oemoer 12 tahoen, senantiasa berdiri dimoeka satoe pasoekan moesoeh. Ketika itoepoen Toehan tiadalah melepaskan saja. Ialah jang menolong mempertahankan saja waktoe jang soekar itoe. Banjaklah air mata jang memiloekan hati, jang telah kami tjoetjoerkan ketika ketjil. Tahoekah engkau siapa sahabat kami waktoe itoe jang selaloe membantoe dan menolong kami? Kartono, tetapi ia biasanja ta' adalah diroemah, ia tinggal di Semarang. Persahabatan kami itoe telah lama. sedjak kami masih ketjil. Semendjak saudarakoe perempoean jang soeloeng telah dikawinkan, dan saudarakoe laki-laki jang tertoea pergi dari sini, beroebahlah hal keadaan hidoep kami. Tjita-tjita kami masing-masing: „Kemerdékaan, sama rata, sama rasa dan persaudaraan!" Kami soeka dikasihi dan disajangi, tetapi tidak ditakoeti oléh saudara-saudara kami jang lebih moeda.

Tiadalah saja hendak meninggikan diri apabila saja berkata, bahwa saudara-saudara kami jang ketjil lebih soeka bertjampoer gaoel dengan kami dari pada dengan orang lain. Dalam pertjampoeran kami selaloe ada atoeran dan perbandingan, ta' ada ketakoetan. Kasih dan sajang mendjadi tali jang koeat memperhoeboengkan kami sekalian. Berapalah banjaknja kami mendapat kesoekaan dan keriangan dari saudara-saudara kami jang ketjil itoe! Banjak kami diadjarnja. Demikian djoega meréka jang telah bertahoen-tahoen menjiksa kami itoe, ketika masih ketjilpoen djadi goeroe kami. Meréka itoelah jang mengadjar kami, bagaimana kami wadjib bekerdja, ja'ni tidak seperti meréka itoe. Itoelah lagi soeatoe keterangan jang menjatakan, bahwa kesengsaraan dan kesedihan hati perloe ada diatas doenia.

Meréka jang dahoeloe keras membantahi dan memerangi kami, sekarang datanglah kepada kami dengan kasih dan persahabatan jang baik. Sekalian hal itoe tiadalah ditoendjoekkan meréka itoe dengan kata-kata, melainkan dengan perboeatannja. Tiap-tiap soerat iparkoe jang perempoean datang, selaloe ia meminta soepaja kami datang kepadanja, dan selaloe berkata, bahwa kalau kami datang, memberi kebadjikan kepada roemah dan ahlinja. Allah kaja, Allah mahakoeasa!

Bolehkah kiranja tjeritera hidoep kami jang pendek itoe didjadikan poela mendjadi tjeritera hidoep doea bangsa, ja'ni bangsa Djawa dan bangsa Belanda? Adakah akan termakan oléh hati kita, bahwa Djawa dan Belanda akan hormat-menghormati dan kasih-mengasihi kelak?

Bagaimana memperboeatnja soepaja kami sampai kepada kesengangan itoe dan apa jang telah kami perboeat oentoek keadaan itoe ta' tahoelah kami. Telah atjap kali orang bertanjakan hal itoe kepada kami. Hanjalah jang kami tahoe bahwa kami mempoenjaï kasih dalam hati kami amat banjak. Itoelah rahsia sekalian hal itoe pada perasaankoe.

Dengan girang hati kami berharap soepaja banjaklah lagi hendaknja soerat-soerat dari Sawah Loento jang akan pergi ke Djapara. Kabarkanlah sekalian hal kepada kami, tjeriterakanlah sekaliannja, baikpoen tentang kerdja, hidoepmoe dan doenia disana.

Sajang! perkakas porterét itoe kesoekaan jang mahal harganja. Kalau tidak, soekabenar kami memboeat porterét-porterét Djawa jang bagoes-bagoes dan gandjil-gandjil. Kami anak negeri sendiri boleh pergi kemana-mana melihat keadaan bangsa kami: ketempat itoe, kemana bangsamoe ta' boleh pergi, kami boléhlah pergi kesana.

20 Augustus 1902 (VII).

Kami kedatangan djamoe dari Betawi, meréka soenggoeh-soenggoeh mentjintaï kepandaian bangsa kami dan meréka itoe maoe dan sanggoep memadjoekan kepandaian itoe. Sekaliannja ialah anggota-anggota pegoeroes „Oost en West” di Hindia, jang hendak memboeka seboeah kedai barang-barang hasil kepandaian dan pertoekangan bangsa Boemipoetrera oentoek keramaian Sint Nicolaas jang akan datang ini. Meréka itoe soeka benar, soepaja hasil kepandaian dan pertoekangan dari Djapara banjak tersedia disana. Akan mengoeroeskan pekerdjaan itoe telah terserah kepada kami dan kamipoen amat soeka mengerdjakannja, itoelah sebabnja maka saja ta' dapat lebih dahoeloe dari ini akan bertjakap-tjakap sekali lagi dengan sahabat kami di Princenhage. Soeami toean tentoelah akan bertjeritera nanti betapa tingginja pertoekangan oekir-mengoekir dan kepandaian bertenoen disini. Besarlah kesoekaan hati kami, kalau kami dapat memberi tahoekan kepada orang banjak akan kepandaian bangsa kami.

Mendjadi penolong seperti itoe ialah soeatoe kebadjikan kepada kami, sebab dengan hal jang demikian dapatlah kami menoendjoekkan djalan kedoenia jang baroe oentoek melakoekan kepandaian jang keloear dari hati anak Boemipoetera, ja'ni kepandaian jang menjoeroeh orang ta'adjoeb dan menghormati toekangnja jang hina, orang Djawa, jang hampir ta' dihargaï oléh sesama manoesia.

Kalau kita melihat barang jang indah-indah itoe, dan kemoedian dilihat poela toekang jang memboeatnja jang amat hina itoe, demikianpoen perkakasnja jang amat sedikit itoe. tentoelah kita akan ta'adjoeb dan menghormati akan kepandaiannja itoe, dan datanglah poela perasaan bagi kita, bahwa toekang itoe ialah toekang jang sebenar-benarnja pandai. Pada soeatoe kali ketika kami tertjengang melihat kepandaiannja itoe, maka bertanjalah kami: „Hai toekang, dari manakah engkau ambil sekalian jang bagoes-bagoes itoe?" Matanja jang tadinja melihat kebawah itoe dipandangkannja sebentar kepada kami dan moeloetnjapoen tersenjoem, laloe mendjawab dengan moedahnja: „Dari hatikoe, bendoro!"

Betapa besar hati kami mendengar djawabnja itoe, dan betapa poela bentji kami akan diri kami, sebab kami waktoe itoe doedoek diserambi, tetapi ia doedoek ditanah berdjongkok dimoeka kami, menghinakan dirinja, sedang martabatnja seratoes kali lebih tinggi dari pada kami.

Mengapa? Apakah sebabnja? Karena kami dengan tiada disengadjanja lahir kedoenia mendjadi anak seorang bapak jang berkoeasa dan berpangkat tinggi. O, betapakah boeroeknja hal itoe!

Sjoekoerlah! oesaha toean serta kawan-kawan toean jang lain, tentang keperloean jang penting itoe telah memboekakan mata negeri Belanda, ja'ni tentang pendidikan: pembatjaan oentoek anak-anak.

Beroentoenglah tanah Belanda sebab mempoenjaï kekoeasaan jang moelia sebagai toean-toean jang bekerdja dengan hati-hati itoe memperbaiki hati dan pikiran anak-anak Belanda. Dalam hal jang demikian beroentoeng benar anak Belanda kalau dibandingkan dengan anak Djawa jang tiada mempoenjaï seboeah djoeapoen kitab pembatjaan, lain dari pada kitabkitab pengadjaran disekolah. Seorang toean jang ada bermaksoed dan ada poela berkoeasa oentoek membaiki pendidikan anak-anak Boemipoetera, telah meroendingkan pada soeatoe kali tentang hal itoe, jaitoe telah beberapa tahoen jang soedah, tetapi sekarang ta' adalah kami mendengar sedikit djoeapoen lagi tentang hal itoe.

Kami masih ketjil ketika seorang inspekteur sekolah anak Boemipoetera meminta, soepaja kami karangkan tjeritera-tjeritera ketjil tentang hidoep anak-anak oentoek anak-anak Boemipoetera, dan karang-karangan itoe akan diberi bergambar-gambar, dan akan ditjetaklah dengan gambar itoe sekali. Ketika kami tengah menoelis karang-karangan itoe, tiadalah kami menjangka-njangka sedikit djoeapoen, bahwa adalah nanti seorang djoeara perempoean, penebas djalan dinegeri Belanda, jang memberi anak-anak disana kitab pembatjaan oentoek pendidikan, akan meminta kepada kami, soepaja kami soedi menolong bekerdja memboeat mahligai pendidikan jang bermenara indah-indah dan tinggi, mentjapai oedara jang soetji, serta diberi berdjendela jang bertjerminkan katja sedjati banjak-banjak, tempat memandang kepada segala pendjoeroe 'alam............... jang diperboeatnja oentoek kekasihnja: boedak-boedak ketjil jang nanti akan mendjadi orang-orang besar pada waktoe jang akan datang! Kami meminta kepada Toehan, moga-moga biarpoen sedikit dapatlah kami menolong kerdja jang moelia itoe.

Kami sekarang masih mengoempoelkan dongeng-dongeng, tjeritera-tjeritera, permainan, dan pantoen-pantoen jang dimaksoedi itoe. Pada pikirankoe, ta' moedah bagi kami akan menoelis lagoe dongeng-dongeng itoe dengan toelisan moesik. Pertama: karena kami, soenggoehpoen soeka benar akan moesik, tiadalah pernah mempeladjarinja. Tetapi hal itoe ta' mengapa, karena dapatlah djoega di'akali. Kesoesahan jang terbesar ialah karena toeroen naik lagoe pada bangsa kami ta' sama dengan toeroen naik lagoe pada bangsa toean, dan dalam hal itoe adalah poela beberapa boenji jang ta' ada dalam moesik Eropah.

Pada pekan jang laloe kami bertjakap-tjakap dengan seorang Eropah, jang telah 20 tahoen mengoempoelkan bermatjam-matjam hasil kepandaian anak Boemipoetera, pantoen-pantoen dan lagoe-lagoe, semoeanja disimpan oleh toean itoe. Poen maksoednja hendak mengambil beberapa lagoe Djawa, lagoe gamelan akan penambah koempoealannja itoe, tetapi sekarang beloemlah dapat ia menoeliskan lagoe itoe barang seboeah djoeapoen, dengan toelisan moesik, oleh karena kesoesahan jang terseboet itoe. Lagoe-lgoe gamelan itoe memanglah amat soesah, tetapi lagoe-lagoe njanjian anak-anak amat moedah. Adalah berapa boeah njanjian anak-anak, jang telah kami tjoba melagoekannja dipiano, hal itoe dapat dilakoekan; sekaliannja berboenji tinggi dan rendah.

Roepanja adalah talipon jang ta' kelihatan, terentang dan „Lali Djiwa" kemari, jang selaloe dipergoenakan oléh toeboehkoe jang tiada kelihatan poela. Karena kalau sekiranja ta' begitoe halnja, ta' mengertilah kami, apa sebabnja ada beberapa pasal isi soerat njonja telah kami pikirkan, telah kami perbintjangkan, ja, telah kami toeliskan poela sewaktoe toean menoelis soerat-soerat itoe. Dalam soeratkoe jang bersaboeng dengan soerat toean, dapatlah njonja membatja djawaban dalam beberapa hal jang telah njonja tanjakan itoe. Demikiainpoen pikiran toean tentang lagoe-lagoe, permainan dan dongéng-dongéng jang njonja minta kirimkan itoe telah poela kami perbintjangkan sebeloem kami menerimia soerat toean. Soenggoeh sajang sekali, kalau ta' dapat ditoeliskan dengan toelisan moesik, karena njanjian itoelah jang membagoeskan permainan dan dongéng-dongéng itoe. Ketika kami masih anak-anak, kami ta' soeka kalau toekang kabar jang bertjeritera itoe tidak bernjanji sedang berkabar, sebab demikianlah galibnja.

Beberapa hari jang laloe, kami telah berbantah tentang keperloean kitab-kitab. Lawan kami mengatakan, bahwa sekalian itoe ta' berharga: tjita-tjita dan sja'ir semoeanja pekerdjaan orang gila, kitab-kitab itoe ta' ada sedoeit harganja, sama sekali ta' ada paédahnja.

Berapa besar hati kami ketika ésok harinja kami membatja didalam soerat kabar „Amsterdammer" seboeah karangan njonja tentang keperloean kitab-kitab itoe.

Kami orang jang bodoh, masih doengoe, dalam timbang-menimbang beloem pandai; tetapi sekarang seorang ahli dalam hal itoelah jang mengatakan.

Orang lawan kami itoe betoel gandjil, sebab itoelah maka soeka benar kami memperhatikannja dan mendengar pertimbangannja tentang hal itoe. Ia seorang jang banjak bersipat baik, tetapi hatinja terlampau lemah. Padanja makin teranglah bagi kami, apa jang perloe sekali dimadjoekan oentoek pendidikan anak-anak: „kemaoean hati". Kalau ta' ada kemaoean hati itoe, sekalian sipat-sipat jang baik itoe ta' berapa atau ta' ada harganja.

O, ta' dapat saja katakan kepada toean, betapa terima kasih kami kepada toean, jang telah menoendjoekkan kepada kami djalan kepadang kesenangan jang sebenar-benarnja, kepadang kemerdékaan jang moelia kepada Toehan jang mahakoeasa.

Siapa jang sebenar-benarnja mengerdjakan soeroeh Allah, ialah jang bebas, ta' dapat ditawan orang. Meminta bantoe kepada manoesia, artinja menawankan diri kepada manoesia.

Berapalah bagoesnja dan berapalah tingginja pengadjaran jang njonja toendjoekkan kepada kami itoe. Kesenangan jang sebenar-benarnja, dimanakah tempatnja?

Ia ta' djaoeh, tetapi terlampau soesah mentjapainja; ta' dapat orang pergi kesana dengan tram, dengan keréta api, atau dengan kapal, dan oeang emaspoen ta' dapat membawa kita kesana. Bajaran perdjalanan kesana amat mahal, ja'ni: air mata, darah dihati dan insaf mengenal diri. Dimana dia ditjari?

Dibadan sendiri. Banjak benda boléh didapat didoenia ini, jang membesarkan hati dan menjoekakan kita, jang telah sekian lamanja kita tjahari, jang bernama: kesenangan. Tetapi tiap-tiap kali mendapat jang bernama kesenangan itoe, sekian kalilah poela kita merasaï kesedihan, sebab jang kita peroléh itoe tidaklah jang sebenar-benarnja.

Kesenangan jang sebenarnja, kesenangan jang selaloe tinggal kekal, bertempat dalam toeboeh dan bernama „kesenangan hati." Itoe telah lama saja rasaï dan njonjalah poela jang mengadjar saja menjeboet nama itoe.

Allah itoe ta' maoe kelintasan, kata orang. Ia ta' soeka kalau orang menjembah allah-allah jang lain dari padanja, dan dihoekoemnjalah meréka jang memboeat-boeat dan menghormati allah-allah itoe seperti Allah jang mahatinggi, dengan kekesalan dan kesedihan jang amat sangat.

Poen adalah kami bertemoe dengan soeatoe kalimat jang isinja do'a kasih sajang, boenjinja: „Tiadalah engkau boléh ber(mempoenjaï) allah-allah, jang lain dari padakoe." Tidalah boeh lagi dima'loemi dalam kalimat itoe, bahwa manoesia itoe tinggal manoesia djoega, . . . . . . . . . . . . ja'ni machloek jang moedah bersalah. . . . . . . . . . . . . . . .

Sesoenggoehnja djika sekiranja dapat orang mema'loemi maksoed kalimat itoe dengan sebaik-baiknja, berapalah bagoesnja. Tentoelah banjak kedoekaan jang akan terdjaoeh dari pada meréka itoe!

Benar djoegalah bahwa banjak poela hal jang menjoeroeh kami senantiasa berinsaf diri, tetapi tiadalah kami hendak meloepakan, bahwa njonjalah jang telah memasang pelita dihati kami.

Boendakoe amat berbesar hati dan meminta sjoekoer akan peroebahan, jang telah terdjadi dihati kami.

Ia amat ingin hendak bertemoe dengan njonja akan mengoetjapkan sendiri terima kasih atas kebadjikan jang telah toean perboeat oentoek anak-anaknja ini: „memboekakan hati kami akan Toehan jang pengasih dan penjajang itoe!" Apakah sebabnja maka kami dahoeloe masoek bahagian meréka jang ta' pertjaja akan Toehan?

Karena amat banjak kami melihat hal jang hina, jang diboengkoes bagoes-bagoes dengan sjarat-sjarat agama. O, tambahnja lagi dengki chianat dalam hati meréka itoe satoe dengan jang lain, sama-sama orang jang 'alim!

Kami ketika itoe masih anak-anak dan berapalah pandjangnja pikiran anak ketjil?

Ta' dapat kami mengetahoei dan mema'loemi, bahwa manoesialah kiranja, jang berboeat djahat sambil menjeboetnjeboet naraa Toehan, akan pelipoeti kedjahatan jang telah diperboeatnja. Ta' dapat kami mengetahoei, bahwa sekalian jang ada didoenia ini moela-moelanja bagoes, tetapi kemoedian oléh manoesia diboeroekkannjalah sekalian jang bagoes itoe.

Sedjak dahoeloe kami bertanja dan sekarangpoen kami bertanja djoega kepada siapa-siapapoen bagaimanakah peidjalanan hidoepmoe? Kami ta' maoe menanjakan, apakah agamamoe?

Kebaikan, itoelah dahoeloe jang mendjadi Toehan kami, dan selaloelah kami maoe memperhambakan diri kepadanja; sekarang kamipoen tahoelah poela: Kebaikan dan Tahoen esa adanja!

Sekarang kami sedang membatja seboeah sja'ir jang berisi nasihat jang bagoes-bagoes dalam bahasa boenga. Kata sja'ir ta' ada dalam bahasa kami, kami mengatakannja bahasa boenga, benarkah atau tidak? Adakah terkenang djoega oléh njonja malam-malam Hindia jang sedjoek dengan terangnja, djikalau sekaliannja telah hening belaka, ketjoeali jang terdengar hanjalah lesir-lesir dipoentjak kelapa, karena diemboes oléh angin jang mendajoe-dajoe, bersih dengan haroemnja, membawa baoe kemoening, baoe tjempaka dan melati jang amat semerbak? Tiadakah sekali-sekali njanji-njanji jang merindoekan hati datang mendjelang toean? Misalnja seperti njanji seorang Djawa jang berlagoe-lagoe diroemahnja oentoek isi roemahnja dan orang sebelah-menjebelah roemahnja, mentjeriterakan hal ihwal kasih sajang pahlawan jang gagah berani, bermatjam-matjam alat keramaian dan tentang perempoean dan laki-laki jang molék-molék, ber'ilmoe dan barkoeasa; perihal poetera-pcefera atau poeteri-poeteri pada masa poerbakala?

Sekalian kitab bangsa kami terkarang dalam sja'ir, dan membatjanja mestilah dilagoekan.

Waktoe jang menjenangkan hati, ialah djikalau orang Djawa telah pajah sesoedah bekerdja siang hari, pergilah ia meiepaskan lelalnja dengan bernjanji-njanji menghilangkan sekalian kesoesahan hidoep, bernjanji mengenangkan waktoe poerbakala, waktoe jang amat permai itoe; sekalian itoelah jang dmjanjikannja seakan-akan ia membawa njawanja dan dirinja ketempat itoe. „Bangsa Djawa bangsa jang penoeh kenang-kenangan," kata seorang sahabatkoe jang masih moeda dengan sebenarnja. „Mémanglah sangat senangnja bermimpikan kajangan dalam tidoer jang berzaman-zaman lamanja."

Keadaan itoe benar; tetapi kami masih hidoep dan kami perloe hidoep, artinja kami wadjib bergerak, madjoe kemoeka!

Sahabat kami itoe berkata poela: „Soepaja sekaliannja soenggoeh-soenggoeh radjin bekerdja dan dengan sebenarnja mengeloearkan kekoeatannja, wadjiblah kami membangoenkan bangsamoe!"

Karena hal itoe banjaklah nanti kenang-kenangan jang bagoes-bagoes jang akan mendjadi hilang lenjap; dan boléhkah kami, karena menakoeti kehilangan itoe, menahan diri soepaia kami djadi bangoen?

Bermimpi énak, mimpi itoe bagoes, tetapi apakah goenanja kalau mimpi tinggal mimpi sadja? Kita haroes menambah kesenangan dan keindahan mimpi itoe, ja'ni mentjoba soepaja mimpi itoe mendjadi hal jang sebenarnja.

Amat banjak jang bagoes-bagoes pada bangsa Djawa! Karena toeanlah, maka dalam beberapa hari jang laloe ini, banjak kami mendengar bermatjam-matjam kebagoesan dari moeloet anak Boemipoetera. Jaïtoe sebab kami sekarang mengoempoelkan dongéng-dongéng itoe, djadi banjaklah kami bertemoe dengan beroepa-roepa orang bangsa kami, dan amatlah senang hati kami mendengarkan boeah pikiran meréka itoe.

Keterangan-keterangan meréka itoe selaloe ringkas, tetapi bahasanja amat bagoes, dan sangat memiloekan hati, karena kebenarannja dan kebidjaksanaannja.

Betapalah ingin hatikoe hendak mengirimkan kepada toean sekalian boeah pikiran jang bagoes-bagoes itoe dalam bahasa jang amat merdoe boenjinja itoe: karena kalau diterdjemahkan hilanglah kemerdoeannja itoe.

Boléhkah banjak-banjak kami menerangkan kepada njonja tentang hal keadaan bangsa kami? Pertanjaan itoe ta' goenalah ditanjakan; karena tentoelah toean soeka mendengar sekalian hal keadaan bangsa kami, sebab toean kedoea mémang sajang dan kasih kepada bangsa kami. Oléh karena tjinta toean kedoealah maka kami mendapat kebagoesan itoe dalam hidoep kami.

Bersama-sama dengan toean pertjajalah kami, bahwa jang sebenar-benarnja itoe tempatnja ialah dihati, dan tiadalah didoenia.

Kami rasanja amat kaja dan senang karena telah mendapat sahabat-sahabat jang ada dihati kami itoe. Amat lobakah kami ini karena dari siapa djoeapoen maoelah kami beladjar?. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .apalagi hendak beladjar kepada meréka jang menambah pikiran dan meloeaskan pengetahoean kami itoe dengan djalan berkirim-kiriman soerat?

Bentji benar kami menerima soerat jang ta' ada isinja, apalagi hendak membalas soerat itoe; sebab soerat-soerat jang sedemikian menjoeroeh kami bertanja: „Apakah goenanja ia ditoelis?"

Kami betoel-betoel orang jang beroentoeng, karena kami dapat bertjampoer dengan meréka jang tinggi martabatnja itoe.

Djaoeh ditengah-tengah poelau Selébés adalah seorang sahabat kami, manoesia jang berhati bangsawan dan berpikiran moelia. O, alangkah hérannja kami melihat pekerdjaannja jang moelja itoe. Bagi kami seperti soeatoe keramaianlah, djika kami menerima soerat dari Dr. Adriani, jang senantiasa amat bagoes dan penoeh berisi pengadjaran. Betapa besar hati kami ketika kami bertemoe dengan dia diroemah toean Abendanon. Njonja Abendanon mempertemoekan kami dengan dia, karena ia tahoe, berapa banjaknja pengadjaran jang akan kami terima dalam perdjoempaan itoe. Mengenangkannja dan memikirkan pekerdjaannja sadja, kepada kami soedah mendjadi soeatoe boedjoekan, djikalau sekiranja kami disini melihat atau mendengar orang jang loba dan ta' ada menaroeh kasih sajang. Jang menjakitkan hati kami benar, ialah melihat kelobaan manoesia, jang terkadang-kadang soenggoeh ta' ada batasnja.

O, berapalah senangnja hati kami jang selaloe tinggal dalam doenia meréka, jang kakoe dan dingin ta' maoe mengatjoehkan apa djoeapoen, dan kebanjakan diantaranja tiadalah berhati dan berotak, djikalau sekiranja sekali-sekali kami dapat bertemoe dengan seorang, jang hatinja penoeh dengan kasih sajang, kegembiraan dan kebidjaksanaan.

Sjoekoer, ja. sjoekoer kepada Allah, karena adalah kami berkenalan dengan manoesia jang demikian, baik dékat ataupoen djaoeh.

Sajang sekali, toean ta' kami kenal pada waktoe perserikatan kami sedang madjoe. Sekiranja ada, ta' dapat tidak toean akan berbesar hati. Tiga boeah njawa bersipat satoe didalam tiga boeah toeboeh jang berdekat-dekatan lahir kedoenia mendjadi saudara! Banjaklah riboet jang telah menggoda kepala anak moeda-moeda itoe dan banjaklah poela topan jang menjêrang hati meréka itoe.

Saja ingat akan kata-kata toean, „akan menjampaikan tjita-tjita wadjiblah diboenoeh beberapa kenang-kenangan." Dari poetik-poetik boenga jang mati timboellah boeah-boeahan jang sampai masak; demikianlah poela halnja hidoep manoesia, boekan? Karena dari kenang-kenanganjang masih moeda, dan laloe mati, bolehlah terkadang-kadang timboel kenang-kenangan lain, jang sampai masak mendjadi boeah. . . . . . . . .

Seboeah kenang-kenangan jang besar telah matilah. Tatkala kami mengoeboerkannja dengan air mata dan kedoekaan jang amat sangat, terasalah oléh kami seperti seboeah soengai mengalir dalam badan kami dan waktoe itoe djoega timboellah dihati kami soeatoe kenang-kenangan jang baroe, jang lebih bagoes dan lebih koeat! Kami ma'loemi dan rasaï akan hal itoe. Banjak lagi, ja, amat banjak lagi air mata dan kesedihan hati jang wadjib tertoetjoer, soepaja dapat melepasKan dahaganja boeah jang masih moeda itoe, hingga sampai mendjadi boeah jang masak.

Sabar, perbanjaklah sabar! Sekarang baroelah kami ma'loemi apa jang dimaksoedi toean Abendanon, ketika ia menjoeroeh istirenja mengatakan kesabaran itoe kepada kami. Banjaklah kiranja jang dahoeloe hanja boenji sadja kedengaran oléh kami, sekarang sekalian itoe teIah ada berarti. Ja, kami hanja boléh dan wadjib berdjalan lambat-lambat; "perdjalanan itoe amat djaoeh dan amat pandjang; dan djalan itoe amat tjoeram dan soekar! Bersoesah hati sendiri tiadalah mengapa; tetapi menggadoeh sesoeatoe hal dalam perdjalanan sangatlah mengetjoetkan hati kami.

Terkenanglah saja pada soeatoe malam, beloemlah lagi berapa lama antaranja. Adalah seorang kenalan kami membawa berdoea pergi mendengar moesik diroemah komidi di Semarang. Itoelah pertama kali selama hidoep kami jang kami berdoea sadja, tidak bersama-sama dengan adikkoe dengan bapak atau dengan iboekoe, doedoek didalam manoesia jang sebanjak itoe. Kami hanjalah berdoea sadja, diantara orang-orang asing jang banjak itoe. Dan sebentar terpikirlah oleh kami: Beginilah hidoep kami nanti pada waktoe jang akan datang kami hanjalah berdoea sadja dilaoetan hidoep jang besar itoe! Tetapi tawakkallah kami, karena adalah Toehan jang mendjaga kami!

Pada 20 hari boelan ini pikiran kami adalah di Tandjoeng Perioek. Disanalah tampak oléh kami kapal Willem II sedang berlajar meninggalkan pantai poelau Djawa, membawa soeatoe moeatan jang amat mahal harganja, jaïtoe seorang sahabat jang tinggi martabatnja dan soetji hatinja, jang amat kasih dan sajang akan tanah Djawa, pergi ketanah Belanda akan berbintjang dalam persidangan Tweede Kamer, lebih keras dan perkasa dari pada jang soedah-soedah oentoek keperloean berdjoeta-djoeta anak negeri tanah Hindia ini. Willem II! Bawalah ia dengan selamat, oentoek Hindia dan oentoek anak isterinja!

Dalam hatikoe adalah mengoetjap sjoekoer, berasa piloe dan berharap, tetapi jang lebih terasa benar ialah penghiboeran; kasih akan manoesia, tjinta akan kebenaran. . . . . . . . . . . . sekalian itoe benar belaka, ta' kosong dan boekanlah kata-kata jang sia-sia. . . . . . . . . . . . . . .Kami pertjaja kepada kasih sajang!

Sekarang, o, goeroe kami, jang ditjinta dan setia dan sahabat kami jang moelia dan pengasih, terimalah salam kami dan oetjapan terima kasih banjak atas soerat toean, jang sangat membesarkan hati kami itoe. Ialah jang menjoeroeh kami berinsaf diri dan menambah kekoeatan serta memboekakan pikiran kami jang baroe.

2 September 1902 (VIII).

Sombonglah rasanja kami ini, karena kami maoe melakoekan diri kami mendjadi seperti iboe bagi anak-anak jang lebih toea 'oemoernja dari kami. Tetapi apalah goenanja dipikirkan 'oemoer itoe? Sekalian manoesia ingin kepada kasih sajang, baik orang toea-toea ataupoen anak-anak ketjil.

Sesoenggoehnjakah bahwa perempoean itoe hanja kalau telah kawin baroe boléh tjoekoep kemoeliaan jang diberikan Allah jang tersimpan dalam hatinja itoe? Karena kemoeliaan dan kehormatan jang terbesar bagi perempoean-perempoean, ialah mendjadi iboe? Tetapi haroeskah selamanja perempoean itoe „beranak kandoeng" maka boléh mendjadi iboe, menoeroet sebagai artinja kata itoe: satoe machloek jang penoeh dengan tjinta kasih sajang? Kalau sekiranja benar arti kata itoe, iboe mesti beranak kandoeng, berapalah rendahnja pikiran manoesia didoenia ini, karena jang akan dikasihi oléh manoesia hanjalah darah dagingnja dan sibiran toelangnja,[3] jang dilahirkannja kedoenia sadja! Tetapi kalau demikian berapalah banjaknja iboe jang dikatakan orang iboe dimoeloet sahadja, karena ia telah melahirkan anak kedoenia ini, dan pada halnja ta' lajaklah ia mendapat nama iboe jang moelia itoe.

Seorang perempoean jang menjerahkan dirinja kepada seseorang jang lain dengan segala kasih sajang jang ada dihatinja, dan dengan segala oesaha jang ada pada dirinja, maka perempoean itoelah jang boléh dikatakan iboe, jang sebenarbenarnja iboe, ja'ni iboe dihati. Iboe dihati djaoeh lebih tinggi kemoeliaannja dari pada iboe dimoeloet dalam pemandangan kami.

Kami berharap dan minta do'a soenggoeh-soenggoeh, moedah-moedahan djikalau kami nanti dapat mentjapai tjita-tjita kami, ja'ni mendjadi goeroe sekolah, jang moerid-moerid kami itoe nanti tiadalah akan menamaï kami iboe dimoeloet sadja, melainkan meréka itoe akan memandang dan merasa sendiri, bahwa kami sebenarnja „iboe" bagi meréka itoe, baik dimoeloet, baik dihati.

Kami berharap benar-benar Anneke di Bogor akan mendapati orang baik-baik dan peramah, karena ia di Hindia tinggal seorang diri akan menghiboerkan hatinja dan pengganti iboe bapa dan roemah tangganja jang ada dinegeri Belanda.

Anneke disini telah merasaï bagaimana hidoep seperti orang Djawa. Djika sekiranja boléh, berapalah bagoesnja kalau njonja dapat melihat Anneke dari soedoet pintoe, bagaimana ia disini seperti saudara kami lakoenja, doedoek bersama-sama dengan kami diatas tikar. Pada soeatoe malam ia doedoek bersama-sama dengan kami dibilik kami, dekat médja rendah, betoel seperti saja sekarang doedoek dekat médja itoe poela; ia mendjahit dan kami menoelis; lain dari pada itoe adalah lagi jang nomor empat, seorang sahabat kami, doedoek bersama-sama membatjakan kepada kami hikajat dengan bernjanji.

Njonja barangkali tahoe djoega, bahasa sekalian kitab tjentera bangsa kami tertoelis dalam sja'ir, atau „bahasa boenga kata kami, dan membatjanja selaloe dengan bernjanji.

Pintoe dan djendélapoen terboeka belaka; dimoeka bilik kami adalah sepohon batang tjempaka sedang berboenga, jang mengirimkan baoenja jang haroem dan wangi itoe kepada kami dengan angin jang lemah-lemboet. Berapalah senang hati kami mendengarkan soeara jang haloes dan merdoe itoe, senang telinga mendengar lagoenja, jang membawa hati kami kepada zaman poerbakala, jang penoeh dengan oepatjara jang keemasan, dengan djauhari dan bidjaksana. dengan pahlawan dan radja-radja jang gagah berani, sakti dan keramat. . . . . . . . . . . . . . . Sangatlah senangnja hati mendengarkan mimpi tjita-tjita jang bagoes itoe! Dalam menoelis dan mendengarkan mimpi itoe lebih banjak kami menggigit péna dari pada melajangkannja diatas kertas. Dan dalam lingkoengan orang Djawa jang sebenarnja itoelah doedoek ditengah-tengah anak-anak jang berkoelit hitam, Boemipoetera negeri jang panas, seorang anak perempoean jang berkoelit poetih, jang datang dari benoea sebelah barat. O! berapalah soekanja hati kami djikalau sekiranja toean dapat poela tinggal seperti itoe bersama-sama dengan kami. Sekarang kamipoen telah mempeladjari lagoe-lagoe itoe, dan djikalau kami tiada kemaloe-maloean, maoelah kami bermimpi menjanjikan lagoe itoe oentoek toean.

Kemarin Annie telah memboeat sesoeatoe kerdja meniroe seperti orang Djawa benar. Ia ingin sekali hendak pergi dari Djapara, djadi kami katakanlah kepadanja: ,,Mintalah kepada Soenan Mantingan; djandjikan kepadanja bahasa engkau akan menaboerkan boenga dimakamnja itoe, djikalau maksoedmoe sampai."

Ia telah memboeat hal itoe. Doea hari jang telah laloe, dipikirkannjalah baik-baik hal itoe. dan bésoknja pergilah ia bernazar. Dengan beberapa orang 'oelama pergilah kami kemarin kekoeboer keramat itoe, kamipoen mêmbawa boenga dan kemenjan.

Anneke bersama-sama dengan kami, setelah sampai ketempat keramat itoe, doedoeklah dikaki koeboer Soenan itoe. Maka kemenjanpoen dibakarlah, dan soeara 'oelama-'oelama jang mendengoeng-dengoeng itoe kedengananlah seakan-akan pergi kelangit, moela-moela lambat, tetapi makin lama makin keras dan makin 'asjik boenji soeara jang keloear dari moeloet orang 'alim-'alim itoe. Waktoe itoe perasaan amat soetji rasanja, dan berarti moelia. Kami doedoek semoeanja dengan menoendoekkan kepala, dan diatas kepala kami terdengarlah do'a 'oelama-'oelama itoe dan asap kemenjanpoen naiklah keoedara.

Seorang dari pada 'oelama-'oelama itoe. berbangkitlah laloe berdjalan loetoet membawa boenga-boengaan Anneke, dan ditaboerkannjalah dengan ta'zimnja diatas koeboer Soenan itoe dan diatas koeboer jang lain-lain. Didekatkoe kedengaran oléhkoe orang tersedoe-sedoe menangis. Kiranja jang menangis itoe, ialah Annie! Dengan kaki telandjang tanda kehormatan, masoeklah ia kedalam gobah itoe, dan kamipoen memberi hormat dan salamlah poela seperti 'adat kami kepada sekalian arwah meréka jang berkoeboer disana.

Dari tempat itoe pergilah kami kesoengai jang mengalir dibelakang koeboer itoe, pergi membasoeh kaki kami.

Kami minta kepada 'oelama-'oelama itoe, soepaja meréka itoe akan memintakan dan mendo'akan kepada Allah, moga-moga sampailah hendaknja maksoed Annie itoe.

Kekasihkoe, kami ingin benar bersama-sama dengan toean memboeat keadaan jang seperti itoe.

Adalah banjak lagi dalam hidoep bangsa Djawa jang meloeloehkan hati, oemnamanja kehormatan oentoek arwah-arwah sekalian kaoem keloearga kami jang telah mati, dan oentoek orang toea-toea kami. Apa-apa sadja jang kami perboeat, baik karena soekatjita atau karena doekatjita, senantiasa kami tidak meloepakan kaoem keloearga kami jang telah meninggalkan doenia.

Anneke tentoelah sekali-sekali akan mengenangkan djoega negeri Djapara, djikalau ia telah senang tinggal di Bogor, walaupoen hidoepnja disana boléh djadi seriboe kali lebih'baik dari pada di Djapara. Siapa jang telah mengetahoei Djapara, njawa dan semangatnja negeri itoe, tiada moedah dapat meloepakan negeri itoe, baikpoen karena kasih atau karena bentjinja.

Kemarin petang pergilah kami ketempat toekang oekir. alangkah indah-indahnja perboeatan meréka itoe. Adalah 15 orang laki-laki dan toekang jang bekerdja disana. Semoeanja bekerdja dengan berdikit-dikit, tetapi hasil kerdjanja sekaIiannja haloes dan rapih!

Adikkoe Roekmini segeralah poela toeroet bekerdja, dan doedoek bersama-sarna diatas bangkoe, mengoekir dengan segala kesoekaannja, seperti orang jang telah biasa doedoek bekerdja disana.

15 September 1902 (VIII).

Bagaimanakah katakoe hendak mengatakan kepada njonja, betapa perasaan hati kami tatkala melihat kapal Willem II membawa kekasih kami berlajar! Kami melihat meréka itoe dengan tersenjoem simpoel, tetapi air mata kami djatoeh dihati. Lihatlah meréka itoe sebahagian dari hati dan semangat kami telah berangkat. Iboe kesajangan kami telah berangkat, dan sahabat kamipoen telah pergi poela; ta' adalah lain bagi kami, lain dari pada toean. Maoekah njonja mendjadi iboe kami sekarang? dan menambah sajang dan kasih kepada kami? O, kekasihkoe, kekasihkoe, soeka benar rasanja saja sekarang hendak terbang kepangkoean njonja, meniarap dan bernaoeng dihati toean, akan mendengarkan betapa kasihnja hati toean kepada kami. Tinggallah toean selaloe mengasihi kami dan mempertjajaï kami! O, kekasihkoe, sesoenggoehnjakah ta' ada lagi nasib kita akan bertemoe kembali dalam doenia ini? Kami ta' dapat dan ta' maoe mempertjajaï itoe.

Toean Royaards jang menoempang diroemah toean residén, pergi poela mengantar-antar sahabat kami berangkat dari sini; dan kamipoen lekaslah tahoe kepadanja, sebab kami telah atjap kali melihat porterét-porterétnja. Saja soeka benar melihat tingkah lakoenja, dan ia amat ramah kepada kami. Ia ta' dapat pergi ke Djapara, katanja dengan tiba-tiba kepada ka­mi; ia akan bersoekatjita kalau sekiranja kami dapat melihatnja main komidi dan sebab itoe dimintanjalah kami datang pergi melihatnja bermain, seperti Julius Cesar, pada hari Sabtoe jang akan datang ini, tentoelah tjeritera itoe akan menarik hati kami. Kartjis panggilannja akan dikirimkannja kepada saudara kami jang laki-laki dan kalau sekiranja ta' dapat kami mengaboelkan permintaannja itoe, tiada poela mengapa. Baik benar ia, boekan? Ia berharap akan bertemoe dengan kami nanti dinegeri Belanda; kamipoen berharap poela demikian. Kami mengoetjap sjoekoer kepada Allah, karena kami telah bertemoe dengan dia, meskipoen kami barangkali ta' dapat mendengarnja bermiain; kami berbesar hati telah dapat bertjakap-tjakfip dengan dia. Tiadalah kami menjangkanjangka akan memperoléh hal jang sedemikian itoe.

Ta' pernah kami selama ini mendapat pekan jang sedemikian penoehnja dengan kedjadian-kedjadian jang menggoendahkan pikiran dan beberapa banjak lagi hal jang berlainlainan keadaannja, seperti jang telah terdjadi pada pekan jang laloe. Dipekan itoe telah timboel soeatoe kedjadian pada sahabat kami jaïtoe kedjadian jang kemoedian hari boléh memberi paédah besar bagi hidoepnja. Kamipoen tjampoer dalam perkara itoe. Dan sebab kami telah memboeat apa-apa oentoek menolong sahabat kami itoe. karena itoelah bapak ta' dapat mengampoeni dosa kami. Masih terkenanglah oléhkoe ketika saja doedoek dimoeka bapak, dan berani menentang matanja, sebab ta' adalah dalam perasaankoe, jang saja ta' berboeat salah. Dengan moeka moeram dan soeara sedih berkatalah ia: „Ni, inikah balasan djasakoe? Saja telah pertjaja kepadamoe. Engkau ta' pernah menjakiti hatikoe, tetapi sekarang engkau perboeatlah itoe. Saja beloem pernah marah benar kepadamoe. Apa sadja jang telah engkau perboeat tiadalah jang memarahkan hatikoe; tetapi sekarang sebenarnjalah engkau telah menjakiti hatikoe."

Sajapoen tiada berkata sepatah djoeapoen, tetapi saja ta' maoe menoendoekkan kepalakoe, karena saja pertjaja jang saja tiada bersalah. Doeka hatikoe jang bapak menjakiti hatinja dalam perkara itoe; tetapi betapa besar hatikoe mendengai pengakoeannja, bahwa saja jang soedah-soedah beloem sekali djoea pernah menjakiti hatinja, dan iapoen ta' pernah marah benar kepadakoe. Dan dalam hal itoe pertjajalah saja, bahwa adalah waktoenja nanti, jang bapak akan beroebah pikirannja tentang kesalahankoe itoe. Ta' adalah kami berboeat barang sesoeatoenja, jang ta' boléh kami kabarkan. Tetapi hal itoe benarlah tiada kami tjeriterakan kepada bapak, boekannja karena kami takoet, melainkan karena ia rahsia onang lain. Dan kami tentoelah ta' boléh senantiasa mengenal diri sendiri, tetapi itoe benarlah kemaoean bapak. Kami boléh menolong orang lain, asal kami tiada sedikit djoega akan dapat bahaja. Barangkali pikiran itoe amat sempoerna, tetapi tidaklah sesoeai dengan pendapatan kami, jang bermoesoeh sampai mati jang mendoekakan hati kami, karena ta' dapat kami menerangkan pendapatan jang moelia itoe kepada kaoem kami. Kata loba oentoek diri sendiri sadja, ta' ada dalam bahasa kami . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . bahasa jang sebagoes itoe. Djikalau sekiranja kelobaan, itoepoen ta' adalah poela didalam hidoep kami bersama-sama; betapalah baiknja! Sajang! Sekaliannja didalam doenia itoe berpoetar, pada soemboenja jang bernama: „saja maoe berboeat baik," djikalau telah berlebih-lebihan oentoek diri sendiri, dan baroe maoe menolong orang, kalau diri sendiri tiada akan mendapat keberatan dan soesah pajah!

Kami ta' dapat menoeroet haloean jang demikian. Kami ta' dapat lagi membantoe orang hanjalah dengan kata-kata sadja; tetapi kami mesti berboeat baik, ialah dengan boekti dan tjontoh!

Sekarang bapak telah beroebah bikirannja lebih lekas dari pada sangka-sangkakoe. Pada malam hari jang pertama waktoe saja dalam bersoesah hati itoe, sajapoen telah mendapat ilham, dan tiadalah sekali-kali saja memikirkan bahwa nasihat jang telah saja berikan itoe, adalah poela akan memberi bahagia kepadakoe. Ketika itoe banjaklah saja memikirkan hal orang, jang saja beri nasihat itoe sadja: tetapi lihatlah sekarang betapa paédahnja nasihat itoe kepada dirikoe sendiri. Bapak tiba-tiba telah bermoeka manis lagi kepadakoe dan bertjakap-tjakap dengan saja seperti tiada kedjadian soeatoe apapoen. Kalau sekiranja saja sampai sekarang ini beloem berkenalan dengan Nellie van Kol, betapalah soesah hati dan sengsarakoe melihat bapak marah dan ta' maoe mengampoeni dosa kami itoe; tetapi sekarang adalah Toehan tempat kami meminta bantoe dan tempat kami pertjaja, sebab itoelah maka kami sekarang mendjadi tawakkal memikirkan keadaan jang seperti itoe.

Setelah hal itoe kedjadian baroelah kami mengoetjapkan selamat djalan kepada Annie. Betapa soesahnja hati kami ketika itoe ta” dapatlah kami seboetkan: tetapi dimoeka kami kesedihan hati kami itoe ta' dapat dilihat orang. Barangkali Anniepoen merasa, jang kami tiada mengindahkan pertjeraian itoe; tetapi tahoelah kami sekarang: bahwa mendiamkan diri, itoelah soeatoe tanda kemoeskilan jang amat dalam.

Sesoedah kami mengoetjapkan selamat djalan kepada Annie. . . . . . . . . . . .ta' dapatlah toean menerka, apa jang telah kedjdian pada kami; kami menjadi iboe dari seorang jang 'oemoernja telah doea kali lipat ganda dari kami, ja'ni tempatnja mengadoekan sekalian hal ihwalnja boeroek dan baik. Hal jang gandjil itoe melemboetkan hati kami. Banjak lah hal jang gandjil-gandjil jang telah terdjadi pada kami, tetapi hal itoelah jang segandjil-gandjilnja. Kami mendengarkan hal ihwalnja itoe ialah dengan seizin orang toea kami. Oléh karena hal itoe, dapatlah kami seorang sahabat, jang akan berboeat baik kepada orang Djawa dlan ialah poela jang akan mendjadi seorang sahabat kami jang mentjintaï djoega tjitatjita kami. „Engkau kedoea betoellah djenaka, berani mengadjar dan memarahi orang jang telah toea." Demikianlah kata toean seakan-akan terdengar oléh kami, tetapi mendengar itoe kamipoen gelak tertawa-tawa.

Betoel 'adjaib, karena dalam oesaha kami hendak menolong orang, menoendjoekkan djalan jang baik dan kesenangan jang sebenar-benarnja, dan mentjahari perdamaian hati, maka selaloelah kami bertemoe dengan orang orang jang kadangkadang lebih toea dari pada kami, jang gemar memegang tangan kami.

Senang sekali perasaan kami djika kami mengetahoei bahwa kami sanggoep menolong orang. Kami tiada sekali-kali menjangka, bahwa kami ini sebagai „pelita," dan sebab itoe­lah maka orang jang berhati soesah datang kepada kami meminta bantoe dan boedjoekan, tetapi hanjalah kami sangka, ialah karena orang-orang itoe mengetahoei dan merasa pada dirinja, bahwa meréka itoe adalah akan mendapat kasihan djika meréka pergi kepada kami. Besar hati kami mengetahoei jang kami dapat mengasihi orang dan menjerahkan diri kami képadanja. Amat miskinlah hati meréka jang ta' dapat mengasihi orang lain!

Kami tanjakan képadanja matjam-matjam pertanjaan jang gila-gila, tetapi kami boléh berboeat sekalian itoe, karena ia telah berdjandji kepada kami.

Kami tanja oempamanja: „Apabila seorang laki-laki kasih dan tjinta kepada seorang perempoean, apakah jang dipikirkannja lebih dahoeloe tentang perempoean itoe; adakah kira-kiranja laki-laki itoe berpikir: ,,Dapatlah saja menjenangkan hati perempoean itoe?" atau „boléhkah saja bersenang hati karena perempoean itoe?"

Orang toea jang koeganggoe itoe menggaroek kepalanja: „pertanjaan itoe amat soekar mendjawabnja, tetapi saja telah berdjandji akan mendjawab sekaliannja dengan toeloes dan ichlas. Pada pikirankoe pertanjaan jang kedoealah jang moelaj-moela ditoeroet orang, dan apa perasaankoe lagi sekalian laki-laki, ketjoeali beberapa orang, sekaliannja memanglan berpikir demikian, karena kebanjakan laki-laki itoe amat loba akan kesenangan dirinja sendiri; engkau perempoeanperempoean lebih tinggi martabatmoe dari pada laki-laki tentang- kebaikan hati."

Kami tahoe, bahwa sebenarnjalah pendapatannja itoe. Ia telah mengadjar kami berhati sabar dlan mengemoedikan hati; dan atjap kali poela ia mengoedji hati kami dengan berbagai-bagai hal keadaan jang penting-penting. Tjita-tjitanja dan oesahanja jang teroetama ialah harta-benda; sebab itoelah ia atjap kali menjalahi apa^apa jang kami kasihi dan kami tjmtaï. Kalau ia soenggoeh-soenggoeh mempermain-mainkan dan membatal-batalkan tjita-tjita kami, soesahlah kami menahan hati kami soepaja tinggal tawar dan dingin. Sekarang ia telah mengakoe bahwa ia telah sengadja hendlak mempermain-mainkan kami, karena ia tiada maoe membenarkan dengan moeloetnja, bahwa apa jang kami katakan itoe adalah terasa dihatinja, dan atjap kali ia tengah malam ta' dapat tidoer karena memikirkan hal itoe. Dahoeloe ta' pernah ia memikirkan hal-hal jang sedemikian dan hidoepnja seada-adanja sadja. Sekarang tahoelah ia betapa benar kosong kepalanja. Kami katakan kepadanja, bahwa hidoep menanti gerak Allah sadja amat moedah; tetapi tjita-tjita jang ada didalam hati itoe, moestahillah dapat diboenoeh, lambat-laoennja ia akan tim­boel djoega. Kalau tjita-tjita itoe ta' penoeh isinja atau kosong, disitoelah nanti ia akan berteriak meminta makan! „Sebenarnjalali hidoepkoe ini ta' ada isinja; tetapi apakah sebabnja maka tjinta-tjinta hatikoe ini dahoeloe tiada maoe mendjerit!"

„Ada, tetapi toean ta' maoe mendengarnja dahoeloe."

Ia tertjengang mendengarkan bagaimana kami memikirkan beberapa hal jang bersamaan dengan pikirannja. „Kalau begitoe benar djoega kata orang tentang persaudaraan hati dll; takoetlah saja memikirkannja," katanja sambil matanja bertjahaja-tjahaja, hendak berolok-olok. Sekarang kamipoen dapatlah menanggoengkan olok-oloknja itoe, karena kami telah tahoe, bahwa olok-olok itoe ialah akan djadi perisai kepadanja, menandakan perasaan jang gembira moelaï timboel dalam hatinja.

22 September 1902 (VIII).

Terimalah oetjapan terima kasih kami, jang toean telah toeroet berdoekatjita atas berangkatnja sahabat-sahabat karib kami itoe. Kami dahoeloe berharap benar-benar jang njonja akan bertemoe dengan meréka itoe. Menoeroet boenji soerat njonja njatalah, bahwa meréka itoe ta' dapat bertemoe dengan njonja. Sebab masa meréka itoe ada disana, njonja sedang ada di Bogor. Pesiar betoel roepanja njonja waktoe itoe! Kekasihkoe, iboekoe jang ditjinta, lepaskan benarlah hati toean, tentoelah toean akan berbalik moeda, karena kegirangan hati!

Saja batja didalam soerat kabar, bahwa moesik orang ltalia pada waktoe patjoean itoe boekan boeatan bagoesnja. Dan Toean Besar Goebernoer Djenderal beserta djamoenja sekalian atjap kali menoendjoekkan kegirangan hati meréka itoe. Saja ta' tahoe ketika itoe bahwa diantara djamoe itoe, kekasihkooe poen ada poela disana! Barangkali djoega perasaan kami tiada haloes benar, karena hati kami tiadalah tertarik hendak melihat patjoean koeda, soenggoehpoen kami terlaloe soeka melihat koeda-koeda jang bagoes, jang terkadang-kadang boléh menawan kami!

Tetapi melihat koeda-koeda digertak dan dipoekoel dalam berlari itoe, ta' dapatlah kami akan bertempik dan bersorak melihatnja; itoe haroes kami peladjari dahoeloe. Tetapi berharaplah kami soepaja djanganlah hal itoe kami peladjari. Patjoean béndi njonja-njonja, itoelah doegaan kami, jang sebagoes-bagoesnja dalam patjoean itoe. Berapalah sedapnja mata memandang anak-anak gadis, jang masih moeda remadja, dengan moléknja berpakaian poetih dan berboenga-boenga, berkeréta berkeliling-keliling ditarik oléh koeda jang tangkas dan bersikap bagoes.

Ketahoeilah oléh njonja, bahwa kami disini adalah poela dahoeloe mempoenjaï patjoean koeda. Tetapi beberapa tahoen jang laloe, patjoean koedia Djapara dengan moesik, boengaboengaan dan dengan anggoer sempanje, telah kami koeboerkan diiboe negeri jang lama, jaïtoe dikota Pati.

Perloekah djoega saja katakan betapa besar hati kami mengatakan sekeram itoe bagoes sekali? Baik benarlah itoe! Bertambah senang hati kami karena toean sama-sama mengatakan sekeram itoe bagoes sekali! Baik benarlah ingatan njonja, telah menjampaikan dengan segera kepadakoe. Maoekah njonja mengatakan kepada padoeka toean, bahwa saja banjak meminta terima kasih atas kepertjajaan padoeka itoe kepadakoe?

Saja akan mengerdjakannja dengan bersoenggoeh-soenggoeh, sehingga tiada akan memberi maloe, artinja: anak-gadis njonja ini maoe mentjobakan kekoeatannja menoelis karangan itoe, dan lihatlah nanti bagaimana djadinja. Tetapi adalah permintaankoe seboeah: djanganlah njonja lekas menjangka, bahwa karangan itoe tentoelah bagoes, dan sabarlah sedikit! Pekan jang laloe saja telah menolak soeatoe permintaan dan pada seorang njonja, jang meminta saja mengarang tentang kepandaian oekir-mengoekir di Djapara, oentoek soerat kabar „de Echo". Jarig sebenarnja maoelah saja, tetapi sekarang saja banjak mempoenjai kerdja toelis-menoelis, sebab itoelah maka saja balas soerat itoe dengan mengatakan, bahwa saja ta' berani memboeatnja. Itoe sebenarnja boekanlah olok-olok sadja Njonja itoe akan mengarangkan hal itoe didalam soerat-soerat kabar Betawi dan Soerabaja.

24 September 1902 (IV).

Saja ta' dapat mengabarkan bagaimana kegirangan hati kami ketika menerima kartoe pos jang terbit dari hati jang soetji dan seboeah kitab ketjil dari toean. Kami soenggoeh mengoetjap soekoer karena toean telah mengirimi kami soerat itoe. Sekarang beranilah poela kami membalas soerat itoe. Kedji benar perboeatan kami jang kami telah mengalpakan toean, maloe benar kami mengenangkan hal itoe! Kesalahan itoe ta' dapat dima'afkan, dan lagi kamipoen ta' maoe memohonkan ma'af kepada toean, biarlah segala kesalahan kami kepada toean itoe kami tanggoengkan dengan sabar dan toeloes ichlas.

Kelemahan hati kamilah djoea, jang menjebabkan maka seama mi kami berdiajn diri sadja. Betapalah sedihnja hati kami mengakoe kesalahan ini, kami jang hendak memikoel pekerdjaan sebesar itoe. Toean, jang semata-mata berhati pengasih, nistjajalah menimbang hal itoe tidak terlaloe berat, kalau toean mengingat 'oemoer kami jang masih moeda dan kepandaianpoen beloem seberapa. Besar kesalahankoe kepada toean, tetapi lebih besar lagi kedjahatan jang tertimpa pada badankoe sendiri, karena telah berboeat jang sedemikian. Arnpoenilah kami dahoeloe! Kami jang soedah-soedah terlaloe lemah benar. Alaoekah toean menolong kami soepaja boléh mendjadi koeat? kami perloe koeat, soepaja dapat'kami mengerdjakan dengan patoet akan pekerdjaan besar, jang soenggoeh-soenggoeh kami hendak tanggoeng itoe.

Kami masih moeda, masih baroe berdiri pada permoelaan, baroe berdiri dimoeka pekerdjaan kami, dimoeka doenia penghidoepan, kami anak-anak moeda lagi bodoh, beloem pandiai hidoep, hanja berdiri berdoea sadja.

Telah banjaklah pikiran jang menggoda kepala kami jang masih moeda ini dan telah banjaklah poela perasaan, jang menggoda hati remadja kami. Selaloelah poela.besar harapan kami akan bekerdja oentoek sahabat-sahabat kami; tetapi kami anak-anak jang masih bodoh, beloemlah pandai merengkoeh meiepaskan diri dari pada pikiran dan perasaan jang telah menawan kami. Adikkoe telah mentjeriterakan kepada toean, apa-apa jang telah mendjadi kenang-kenangan dihati dan dikepala kami, apa-apa jang terdjadi dalam hidoep kami pada beberapa boelan jang baroe laloe ini, tentang maksoedmaksoed dan mimpi-mimpi kami oentoek waktoe jang akan datang. Kami berharap benar, jang toean akan menoendjoekkan kesoekaan hati toean akan maksoed kami itoe.

Dalam waktoe jang goendah goelana, dan hari jang penoeh dengan kesoesahan, selaloelah kenangan kami kepada toean kedoea, sahabat kami jang berhati moelia, akan memboedjoek hati kami, dan akan membantoe dan menetapkannja. Jang senantiasa menjedihkan hati kami didoenia ini, ialah kelobaan manoesia oentoek keoentoengan diri sendiri, jang atjap kali ta' ada hingganja. Dan djikalau kami berhati goesar, karena melihat dan mengetahoei kelobaan oentoek diri sendiri „dadjal jang boeas itoe" mengangakan moeloetnja kian kemari pada sekalian pendjoeroe 'alam ini; maka teringatlah oléh kami toean kedoea, dan hati kami jang sedih tadipoen mendjadi lemboetlah. Kasih sajang itoelah djoega roepanja, meskipoen bagaimana djoega kelobaan manoesia itoe oentoek diri sendiri, jang memerintah doenia ini.

Ketika kepalakoe rasanja seperti terbakar karena berpikir dan hatikoe loeloeh karena kesedihan melihat hal keadaan 'alam, maka kami kenanglah dengan segera toean kedoea, dan karena pengenangan itoe, lepaslah dahaga kami dan timboel poela kekoeatan kami.

Kerap kali kami memperkatakan toean, mengingat toean kedoea, dan sangatlah senang hati kami berboeat demikian. Dengan tiada setahoe toean, toeanpoen telah memberi kami ban toean dan boedjoekan dalam waktoe-waktoe jang soekar. Kami mengoetjap sjoekoer kepada Toehan, karena kami telah bertemoe dengan toean dalam perdjalanan kami ini, dan kami berharap serta mendo'akan soenggoeh-soenggoeh, soepaja persahabatan kita ini akan tinggal selama-lamanja. Toean telah tahoe sekarang sekalian kenang-kenangan kami, sekalian maksoed dan tjita-tjita kami; ta' oesahlah kami meminta pertolongan lagi kepada toean, karena hati kamipoen soedahlah mengatakan kepada kami, bahwa toean telah lama berboeat demikian dan selaloe akan berboeat djoega ja'ni: memintakan do'a oentoek sahabat-sahabat toean perempoean Djawa ini, kepada Toehan jang mahatinggi, Toehan jang nuahakoeasa, Toehan seroe sekalian 'alam!

Bagaimana djoegapoen lainnja djalan-djalan jang kita tempoeh. tetapi sekalian itoe toedjoeannja ialah pergi kepada oedjoed jang satoe: „kebaikan". Kamipoen bekerdja oentoek kebaikan jang ,God" namanja kepada toean, dan Allah kepada kami.

Apakah sebabnja sekalian itoe ta' akan kami kabarkan kepada toean? Kami selaloe hendak berhati toeloes dan ichlas kepada toean . . . . . . . . . . . sebab persahabatan, atau pertambatan apa djoeapoen hendaknja jang tiada bersendi dengan hati jang toeloes dan ichlas itoe, tentoe pertambatan itoe tiada akan hidoep selama-lamanja; tetapi kami ini berharap benar jang persahabatan kita, jang amat kami kasihi itoe, akan tinggal hendaknja selama hidoep kami. . . . . . . . . . . .Jang soedah-soedah kata Allah itoe, hanjalah kata seroean sadja bagi kami. Sjoekoer alhamdoeli'llah nama jang bagoes itoe, sekarang telah mendjadi soeatoe boenji jang amat soetji dan berarti besar bagi kami.

O! bagaimanalah hendaknja saja tjeriterakan kepada toean, betapa tawakkal dan senangnja hati kami sekarang, karena mendapat Allah jang mahakoeasa itoe, dan dapatlah sekarang kami menjerahkan diri kepadanja, meminta bantoe dan mempertjajainja.

Hati kami sekarang tiadalah goesar sedikit djoeapoen, selaloe kami merasa aman dan sentosa dibawah pendjagaannja. Karena Toehan jang mengenal kita, jang melindoengi kita dan jang menimbang kita dengan kasih-sajang!

Siapakah jang menoendjoekkan kami kepada Toehan jang moelia itoe, dan jang membangoenkan kepertjajaan kami akan Toehan jang mahakoeasa itoe? Jaitoe njonja Nellie van Kol.

Benarlah djoega barangkali, bahwa telah lama sebeloem hal itoe kedjadian, hati kami telah bergerak dan bekerdja memikirkannja dan dengan tiada setahoe kami, kamipoen telah bekerdja memperbaiki diri sendiri, tetapi jang ta' dapat dibantahi lagi, bahwa njonja van Kollah jang menghapoeskan awan jang terbentang dimoeka kami, sehingga dapatlah sekarang ..tjahaja" jang terang itoe masoek kedalam hati kami.

Ialah jang menoendjoekkan kami djalan kepada Toehan jang amat pengasih dan penjajang jang toean namai, ,God", dan kami Allah.

Kami merasa amat beroentoeng telah mendapat moetiara didalam hati kami sendiri, ja'ni kepertjajaan jang sesoenggoehnja atas adanja Allah, Toehan jang mahakoeasa itoe.

Kepertjajaan itoelah jang membawa kami melihat sekalian hal kedjadian jang ada diboemi ini dengan tjahaja jang lain dari pada tjahaja jang biasa, jang lebih berbahagia; ja'ni tjahaja jang menjenangkan dan menghiboerkan hati kami serta memberi kami lebih bébas dan lebih beroentoeng. . . . . . . . . . . . . . . . . .

O! ta' poeas rasanja kami mengoetjap sjoekoer atas pemberian Toehan kepada hambanja, jang ber-iama „berkirimkiriman soerat". Telah banjak ia memberi kebadjikan dan kasih sajang kepada hidoep kami.

Bagaimanakah kedjadian hidoep kami gerangan didoenia ini, kalau sekiranja pemberian jang mahabesar, kepandaian berkirim-kiiim soerat itoe ta' ada diboemi ini!

Pikiran jang bagoes-bagoes dari pada meréka jang boediman dan bidjaksana jang tertoelis dtidalam kitab-kitab, atau tjétaktjétakan lain, jang da tang kepada kami, sekaliannja bekerdja sekarang oentoek pendidikan, penambah pikiran, memoeliakan dan meninggikan daradjat kami . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . makin besarlah kekoeasaannja boeah pikiran itoe memadjoekan kami, djikalau asalnja dari boediman jang empoenja sendiri; keloear dari hati dan otaknja jang soetji itoe.

Ta' poetoes-poetoesnja kami mengoetjap soekoer akan keoentoengan kami ini, jang telah menghoeboengkan tali persahabatan kami dengan boediman-boediman pikiran itoe. Itoelah jang menjenangkan hati dan memoeliakan hidoep kami. Bagi kami sebagai menghadiri keramaianlah kegirangan kami, djikalau menerima soerat jang datang dari toean-toean, sebab tahoelah kami bahwa soerat-soerat itoe, seperti kata Nellie, berisi:„kesenangan hidoep dan pikiran-pikiran jang menaboerkan kasih sajang."

Toean tentoelah dapat menerka. siapakah meréka jang selaloe meriangkan hati kami dengan keramaian, jang dikirimkannja dengan pos itoe. Dengan segala kemaoean dan kesoekaan hati, senantiasa kami batjalah sekalian karang-karangan jang telah toean berikan kepada kami itoe.

Betapalah besar bahagia kami, karena kami telah berkenalan sendiri dengan pengarang karang-karangan jang amat berharga itoe, dan telah menerima karang-karangan itoe dari si pengarangnja sendin. Njonja Abendanon telah banjak mentjeriterakan kepada kami tentang pidato toean di Betawi, doea tahoen jang telah laloe. Dengan girang hatinja mentjeriterakan hal itoe kepada kami. Amatlah besar harapan kami hendak membatja isi pidato toean pada 3 September 1900 itoe.

Betapalah besar hati kami mendengar, jang toean dengan tiada setahoe kami, telah memperlakoekan permintaan kami itoe. Senantiasa senanglah hati kami membatja barang sesoeatoenja, dalam soerat-soerat kabar jang kami terima, tentang hal toean sendiri!

Apabilakah wakoenja akan datang, soepaja maksoed dan tjita-tjita kami dapat berlakoe? Kami berharap, jang waktoe itoe tentoelah akan datang djoea, dan ta' lama lagi kami akan menoenggoenja.

Sekarang kami banjak meminta terima kasih. atas kebaikan toean, telah mengirimi kami kitab jang penoeh berisi dengan peladjaran jang indali dan bagoes; kami soeka benar mem batjan ja, karena banjaklah pengadjaran didalamnja jang boléh kami petik. Dengan segala soeka hati kami telah memperhatikan poela tjeritera hidoepnja „Njaï Magdalenah." Jang soedah-soedah telah banjak kami membatja tjeritera-tjeritera tentang perempoean jang saléh dan ber'ibadat itoe; jang penghabisan sekali, didalam soerat kabar „Hollandsche Revue". Sajang benar jang negeri Mapane amat djaoeh dan soesah djalannja. Kalau tidak, berapalah besar hati kami hendak mengdendjoengi toean! Banjaklah hal jang hendak kami roendingkan dengan toean, jang soesah diperkatakan dalam soerat. Pandjang-pandjang dan sepenoeh-penoeh isinja sepoetjoek soerat, ta dapatlah dibandingkan kebaikannja dengan berbintjang dan bertjakap barang sedjam lamanja. Didalam pertjakapan lebih moedah kita memperkatakan apa-apa jang terPikir dihati dan diotak kita.

Berita tentang oedjian penghabisan dari moerid-moerid sekolah goeroe di Tomohon menarik hati kami benar. Makin pandjang kami batja berita itoe, makin bertambah girang' dan soekatjita hati kami.

Bagi kami itoeilah kegirangan hati jang terbesar sekali, ja'ni djikalau kami melihat tanda-tanda kemadjoean anak Boemipoetera. Kami selalos hendak memoedji meréka itoe dan meninggikan diri kami karenanja!

Betapalah soeka hati kami hendak pergi ke Minahasa, hendak berkenalan dengan Boemipoetera disana. Apa-apa sadja jang datang dari sana, senantiasa menarik hati kami hendak memperhatikannja. Boekan boeatan besarnja tjita-tjita kami hendak mengetahoei hal ihwal tanah air dan bangsa meréka itoe. Deimkian djoega hendak mendengar keadaan sekolah oesaha roemah tangga oentoek gadis-gadis Boemipoetera di Tomohon. Sekahan itoe perloenja, ialah oentoek menambah peladjaran kami.

Hendak mema'loemi hal ihwal tanah Minahasa dan Boemipoeteianja, selaloelah mendjadi kesoekaan kami. Apalagi karena sekarang adalah dekat negeri itoe tinggal seorang sahabat kami, jang sedang moelaï bekerdja memadjoekan orang-orang. jang biadab disana, djadi makin bertambah tertariklah hati kami hendak mengetahoei bangsa dan tanah itoe.

Moga-moga beroentoengiah toean hendaknja dengan pekerdjaan toean jang moelia itoe, itoelah soeatoe do'a jang terbit dihatikoe tiap-tiap kali, apabila saja terkenangkan toean atau memikirkan pekerdjaan toean.

Betapalah soeka hati kami, kalau sekiranja kami dapat tinggal barang beberapa lamanja ditempat toean, bersama-sama dengan pendéta-pendéta jang lain. Tentoelah senang hati dan pikiran tinggal bersama-sama dengan meréka jang soetji hati itoe, jang hidoepnja hanjalah hendak memberi kasih dan sajang sadja.

Djikalau hati sedang goesar dan masgoel karena ditimpa oléh nasib jang malang, berapalah senangnja hati nanti disana dalam oedara jang soetji penoeh dengan kasih dan sajang itoe, masoek kedalam hati mendamaikannja!

Pergaoelan dengan manoesia jang soetji lagi berhati kasih, jang tiada mengindahkan dirinja oentoek kesenangan sendiri, tentoelah keadaan itoe menjoetjikan hati sekalian meréka dalam pergaoelan itoe.

Siapa tahoe entah maksoed kami akan diperlakoekan. Maksoed jang baik itoë atjap kali kedjadian, setelah banjak mengeloearkan air mata terbit dari hati jang sedih.

Kalau kami boléh pergi ke Modjowamo, tentoelah sekalian tjita-tjita dan mimpi-mimpi kami jang lain akan kami boeang dan sekalian itoe akan kami boenoeh dan kami koeboerkan dalam-dalam.

Adikkoe telah mentjeriterakan kepada toean apa maksoed kami nanti, djikalau kenang-kenangan kami tiada sampai; djikalau kami ta' dapat beladjar sehingga mendapat djabatan jang akan kami tanggoeng itoe, maka kami akan memboeangkan tjita-tjita kami hendak memboeat sekolah oentoek anak-anak gadis bangsawan bangsa Boemipoetera itoe.

Sekali-kali tiadalah sebab kami takoet di Modjowarno; dahoeloe telah saja kabarkan kepada toean, bagaimana hal kami nanti disana: pada lahirnja radjin selaloe bekerdja. dibatin bersenang hati. Tetapi toeanpoen ma'loem djoega, berapalah sedihnja kami nanti, djikalau kami wadjib memboeangkan sekalian tjita-tjita, jang telah kami kandoeng dihati dan jang amat kami kasihi itoe soedah sekian lamanja.

4 October 1902 (III).

Sebenarnjalah, telah atjap kali saja mengambil péna hendak menoelis soerat kepada toean, tetapi selaloe ada 'aral ini dan itoe jang mengganggoe, sehingga terpaksalah saja mengoendoerkan menoelis soerat itoe. Saja dahoeloe menantikan waktoe jang baik . . . . . . . . . . . . . . . tetapi sekarang saja lihat, bahwa waktoe itoe tiada akan tiba; melainkan waktoe itoe wadjiblah diboeat sendiri.

Soerat-soerat jang terhadap kepada meréka jang tiada kita atjoehkan, amat moedah menoelisnja, artinja lebih lekas kita mengerdjakannja dari pada soerat-soerat oentoek meréka jang kita sajangi dan hormati. Oentoek meréka jang pertama ta' banjaklah atau hampir tiadalah apa-apa, jang akan kita kabarkan kepadanja, sepatah doea sadja tjoekoeplah; tetapi oentoek sahabat-sahabat kita soekalah kita menoelis sepandjang-pandjangnja.

Pada tahoen jang telah laloe kami senantiasa bersoesah hati dikaboepatén Djapara. Karena isinja berganti-ganti sadja dilanggar oléh penjakit keras, jang menimboelkan ketakoetan, kalau-kalau adalah diantara kekasih kami itoe jang akan sampai adjalnja. Tetapi sjoekoer sekalian meréka itoe telah semboeh kembali!

Tahoen baharoe jang laloe membawakan kami soekatjita membesarkan hati kami, tetapi ia beserta poela doekatjita. Pada 24 Januari kami disini baralat kawin, mengawinkan adikkoe Kardinah, jang ketjil sekali diantara kami bertiga, dan itoelah kedjadian jang membesarkan hati. Kegirangan itoe sajang tertjampoer poela dengan kedoekaan; kami jang dahoeloe hidoep bersama-sama dengan berkasih-kasihan, sekarang telah bertjerai-berai. Setelah adikkoe berangkat, boekan boeatan soenjinja kami disini. Bersama-sama dengan Kardinah, banjaklah kasih sajang jang keloear meninggalkan roemah.

Kami telah pergi sekali mengoendjoenginja, pada boelan April. Ketika itoe ia amat séhat dan roepanjapoen gemoek; dahoeloe diroemah tiadalah demikian, pipinja telah mérah seperti djamboe. Iboekoe telah pergi poela melihatnja sekali lagi dalam boelan Augustus jang laloe. Iboekoe pergi kesana dengan hati ta' senang, karena waktoe itoe adikkoe itoe sakit keras. Pipinja jang mérah itoe sekarang telah mendjadi poetjat, karena ia diserang oléh penjakit malaria. Sekarang sjoekoerlah, adikkoe telah semboeh kembali, dan tinggal digoenoeng oentoek sementara soepaja hawa jang dingin disana dapat memberinja kekoeatan kembali.

Amatlah gembira hati kami membatja karangan toean jang berarti dalam itoe jang bernama: „Perserikatan bahasa dengan tanah Belanda". Kami mengoetjapkan banjak terima kasih akan kebaikan hati toean telah mengirimi kami karangan itoe. Tinggi harganja keramahan hati toean bagi kami. Kami banjak poela membatja karang-karangan jang lain, jang ditoelis orang, sebab membatja karangan toean itoe.

Menoeroet karangan toean Mr. P. Brooshooft kepala pengarang soerat kabar ,,de Locomotief", kami batja bahwa isterinja jang sangat ditjintanjalah jang menterdjemahkan karangan Professor Anton itoe.

Berapalah senangnja hati seseorang laki-laki, jang isterinja boekanlah mendjadi goesti dalam roemah tangganja dan mendjadi iboe dari anak-anaknja sadja, tetapi poela mendjadi sahabatnja, jang soeka memperhatikan kerdjanja, dan hidoep bersama-sama dengan dia dalam pekerdjaannja itoe. Itoelah soeatoe hal jang tiada ternilai harganja oléh laki-laki, asal sadja lakilaki itoe tiada pandak pikirannja dan tiada sombong. Karena banjaklah laki-laki jang bersipat sedemikian, jang mengatakan isterinja soeka memperhatikan pekerdjaamija, sebab hanjalah hendak mengetahoei rahsianja sadja. Dengan memperkatakan hal itoe, telah moelaï saja berangsoer-angsoer mendjedjak médan peperangan kemerdékaan perempoean jang tentoelah telah atjap kali dan telah poeas toean mendengarnja diEropah. Kemerdékaan itoe tentoelah amat menarik hati toean, dan pada tahoen jang akan datang, tentoelah toean akan lebih landjoet memikirkan hal itoe, karena toeanpoen sekarang perloe poela mendidik seorang anak toean jang perempoean.

Djikalau kami disini meminta pengadjaran dan pendidikan oentoek anak-anak gadis, ja, bermohon soenggoeh-soenggoeh sampai makboel, maka keadaan itoe boekanlah karena kami hendak menjoeroeh anak-anak gadis berlawan dengan anak lakilaki dalam peperangan hidoep, sekali-kali tidak, melainkan ialah karena kami pertjaja benar akan kekoeasaan besar, jang dikandoeng oléh perempoean, ja'ni: memadjoekan dirinja, sehingga tjakaplah ia menanggoeng kewadjiban jang amat besar, jang dikoerniakan Allah kepadanja: mendjadi iboe, pendidik jang pertama-tama oentoek kemanoesiaan diboemi ini! Boekankah dari perempoeanlah manoesia itoe menerima pendidikannja jang bermoela sekali, jang bekasnja atjap kali tiadalah koerang artinja oentoek si anak dalam hidoepnja?

Perempoeanlah, ja, iboe itoelah jang moela-moela sekali menanamkan bidji kebaikan atau bidji kedjahatan dihati manoesia, jang nanti akan toemboeh dan tinggal selama hidoep dihati manoesia itoe.

Tidaklah sia-sia orang berkata: „Ta disoesoekan dengan air soesoe boendanja."

Telah beberapa lamanja jang laloe, senantiasa kami menjangka, bahwa sekalian orang pandai jang banjak pengetahoeannja, moelialah poela boedi pekertinja. Sajang! tetapi oentoenglah lekas kami tersadar dari pada mimpi itoe...oentoenglah lekas kami mengetahoei, bahwa kepandaian jang banjak itoe sekali-kali boekanlah ia mendjadi keterangan dari boedi pekerti jang moelia. Betapa goesar dan sedihnja hati kami ketika mema'loemi keadaan itoe. Dan ketika kami telah sadar dari kegoesaran jang amat sangat itoe, maka kamipoen memikirkanlah hal itoe dalam-dalam, dan laloe mentjari sebab-sebabnja maka djadi sedemikian. Dalam hal itoe. bertemoelah poela kami dengan kebenaran jang kedoea. „Sekolah itoe sadja ta' dapatlah menjempoernakan pengadjaran anak-anak, teroetama ahli roemahpoen wadjiblah serta mendidiknja! Sekolah oentoek memadjoekan pikiran, isi roemah oentoek pendidikan boedi pekerti!"

Iboe mendjadi tiang dalam roemah dan memikoal soeatoe pekerdjaan jang besar dalam pendidik anak-anaknja tentang boedi pekerti. Oléh sebab itoe berilah anak-anak gadis pendidikan jang sempoerna, dan oesahakanlah soepaja ia tjakap kelak memikoel pekerdjaannja jang seberat itoe.

O, djika sekiranja diketahoei oléh sekalian iboe jang telah diterimanja dalam pangkoeannja itoe, tatkala mendapat bahagia jang sebesar-besarnja bagi peremipoean: boeah hati, bidji matanja! Dengan anak itoelah ia moelaï menempoeh waktoe jang akan datang. O! tahoe benar hendaknja meréka itoe, terang dan djelaslah hendaknja dalam pemandangannja, apa pekerdjaannja, karena ia telah mendjadi iboe itoe. Tiadalah oentoek dirinja sendiri ia melahirkan anak itoe kedoenia. Ia wadjib mendidik anaknja oentoek ahli roemah jang amat besar diatas doenia ini, jang bernama: Perkoempoelan hidoep bersama-sama!

Karena keperloean jang amat besar, jang terseboet diatas itoelah maka kami. minta pengadjaran dan pendidikan oentoek anak-anak gadis.

Kami soenggoeh-soenggoeh amat pertjaja, bahwa kesopanan bangsa Djawa moestahil akan madjoe dengan sekoeat-koeatnja, selama perempoean-perempoean tidak diadjar dan dididik dalam 'ilmoe kesopanan itoe.

Kepada perempoean-perempoean itoe, wadjiblah dibelikan dalam genggamannja kerdja oentoek memadjoekan kesopanan, kalau demikian baroelah kesopanan itoe akan berkembangan dengan sekoeat-koeatnja kepada Boemipoetera bangsa Djawa.

Adakanlah iboe-iboe jang ringan tangan dan tadjam pikiran, soepaja tanah Djawa boléh mendapat perempoean-perempoean jang pantas dan tjakap bekerdja oentoek kemadjoean. Meréka itoelah nanti jang akan menanamkan lagi bidji kesopanan dan 'ihnoe kepandaian itoe kepada anak-anaknja. Anak-anaknjajang perempoean itoelah jang akan mendjadi iboe poela dan anak-anaknja jang laki-lakilah jang akan mendjaga kelak segala keperloean bangsanja.

O, apabilakah waktoen ja akan tiba, jang bangsakoe akan membenarkan boeah pikirankoe ini? Saja menjangka, bahwa waktoe itoe masih djaoeh, djaoeh benar lagi! Tetapi djikalau sekarang tiada djoega datang permoelaannja, tentoelah waktoe itoe masih bertambah djaoeh djoega tempatnja dan masih bertambah lama lagi akan didapat.

Sekalian permoelaan itoe amat soesah mengerdjakannja, dan" bagi kebanjakan meréka toekang penebas djalan hidoep didoenia ini penoeh dengan ratjoen penanggoengan. Sebab itoelah moedah kita memahamkan, bahwa orang-orang toea lebih soeka menjoeroeh anaknja memilih salah soeatoe nasib jang dapat mendjamin, bahwa si anak akan beroentoeng dengan hidoep senang. . . . . . . . . . . . dari pada nasib jang diketahoeinja sedjak dari bermoela akan hidoep dengan ratjoen penanggoengan.

Djikalau seseorang menjimpan dalam hatinja sesoeatoe tjitatjita jang moelia, dan tjita-tjita itoe tiadalah maksoednja oentoek kesenangan diri sendiri, melainkan oentoek kesenangan diri orang lain, berdosakah ia, djikalau ia hendak mentjoba mentjapai tjita-tjita itoe, tambahan poela karena ia berboeat demikian, ialah akan meroesakkan hati beberapa orang kekasihnja? Atau itoekah kewadjibannja jang teroetama, ja'ni mentjaboet tjita-tjita itoe dari hatinja, soepaja kekasihnja djangan berhati soesah?

Bagaimanakah seseorang patoet bekerdja jang berfaédah oentoek hidoep bersama-sama, dengan mengoerbankan dirikah? Atau dengan memadjoekan dirikah? Manakah kiranja jang baik, mengoerbankan diri, soepaja djangan meroesakkan hati kekasih atau memadjoekan diri oentoek kebadjikan ahli roemah besar jang bernama perkoempoelan hidoep bersama-sama itoe?

O, berapalah bagoesnja, kalau kita maoe, dapat dan boléh mengerdjakan barang sesoeatoenja. Perkoempoelan jang bagoes demikian, sajang, hanjalah sedikit sadja orang jang dapat memperoléhnja.

Dengan besar dan soeka hati kami telah berkenalan dengan kitab tjeritera Frits Reuter. Wah, itoelah seboeah tjeritera jang dapat menggelikan hati dan menjegarkan badan. Besar kegirangan kami mendapat anoegarah jang bagoes itoe dari toean! Lagi poela orang-orang lainpoen disini telah merasaï djoega lazatnja tjeritera kitab itoe. Meréka itoe. telah memboeat poela sebagai kami: ketika meréka itoe telah moelaï membatjanja, ta' dapat lagi meréka itoe mentjeraikannja! Bagaimanakah pikiran toean, sedjak dari poekoel toedjoeh malam sampai poekoel tiga pagi teroes sa ja membatja kitab itoe. Itoe boekanlah pekerdjaan jang élok, hanja hal jang seperti itoe. moedahlah kedjadian, djikalau orang bertjengkerma dengan djamoe jang segirang itoe. Lagi djikalau sekiranja maksoed toean memberikan boekoei itoe, soepaja kami boléh kasih dan sajang kepada pengarang sja'ir jang pandai itoe, boléhlah toean laerbesar hati, karena maksoed toean itoe telah berlakoelah. Frits Reuter sekarang telah kami kasihi dihati kami dan kami moeliakan dalam ingatan kami.

Kitab Couperus jang amat bagoes itoe telah menjoekakan hati kami. Biasanja kami soeka membatja kitab-kitabnja karena bahasanja jang amat bagoes itoe. Orang-orang jang didalam kitabnja itoe selaloe ta' tangkas, ta' segar, sepandjang pendapatan kami. Tetapi bahasa dan isi kitabnja telah masoek kedalam hati kami. Toetoer katanja amat merdoe! Tanah Belanda boléhlah berpongah diri karena ahli pengarang jang seperti itoe!

Dan djoega kitab toean Vosmaer jang amat bagoes itoepoen menjoekakan hati kami. Dengan hati jang piloe kami membatja kitabnja jang bagoes jang bernama „Inwijding" itoe. Baroe sekali itoelah, kami berkenalan dengan pengarang bangsa Belanda itoe, kamipoen banjak mengoetjap terima kasih akan pertemoean kami jang amat menggirangkan hati sebagai itoe. Sesoedah membatja kitab „Inwijding" itoe, kami mendapat kitab tentang dongéng orang Gerika dengan bergambar déwa-déwa dan déwi-déwi. Sedap hati melihat gambar-gambar itoe dan membatja tjeritera tjeriteranja sesoedah membatja kitab „Inwijding"! O, melihat sekalian keindahan dengan mata kepala sendiri dan merasaï kesenangan hati seperti kegirangan hati Sietske dan Frank itoe, melihat roepa jang mahabesar, melihat sekalian mahabagoes itoe! Tidak, tidak, ta' boléhlah kami berharapan sebanjak itoe! . . . . . . . . . Biarlah kami mengoetjap sjoekoer, bahwa adalah orang dikaroeniakan Toehan jang pandai dan berkoeasa tentang bahasanja, telah menggambarkan sekalian jang maha bagoes itoe dimata kami, dan kamipoen adalah mengerti akan bahasanja jang bagoes itoe!

Telah doea boelan adalah seorang diantara ahli komidi bangsa Belanda datang ketanah Djawa, ke tanah airkoe jang bagoes ini. Willem Royaards, ahli komidi dan ahli bitjara, telah sekian lamanja mendjalani tanah matahari kami dengan kemoeliaannja; dan pada setiap tempat, dimana sadja ia bermain, senantiasa ia menggirangkan hati penonton dengan kepandaiannja jang amat berkoeasa itoe.

Betapa soeka hatinja tatkala kami hendak mendengar ia bermain. Pada boelan jang laloe kami telah berniat hendak melihat kepandaiannja itoe, tetapi sajang, ketika itoe tjeritera jang akan dimainkan ta' djadi dilakoekannja. Soenggoehpoen kami ta' dapat mendengar orang pandai itoe main komidi, tetapi ada kegirangan hati kami jang lain, jang telah kami peiroléh. Kami telah bertjakap-tjakap dengan toean itoe sendiri. Tiadalah sekali-kali kami dahoeloe menjangka keadaan itoe, karena dengan tiada disengadja kami bertemoe dengan dia. Itoelah soeatoe keoentoengan jang menjenangkan hati kami, ialah jang mendjadi obat djerih perarai[4] demam kepada kami pada waktoe itoe. Adalah soeatoe hal pertjeraian jang menjedihkan hati, jang membawa kami kepada pertemoean jang tiada disangka-sangka itoe. Kami ketika itoe psrgi mengantar-antarkan sahabat-sahabat kami, jaïtoe toean dan njonja Ovink kekapal, jang akan membawa meréka itoe balik ketanah airnja. Kapal ketjil jang membawa kami kekapal besar itoelah jang mempertemoekan kami dengan toean Royaards, jang waktoe itoepoen toeroet djoega mengantar-antarkan toean dan njonja Ovink itoe.

Waktoe itoelah jang memasgoelkan hati kami. Toehan sadjalah jang lebih mema'loemi, bahwa kami dengan sahabat-sahabat itoe barangkali selama-lamanja tiadalah akan bertemoe lagi, karena tiadalah meréka bermaksoed akan balik ketanah Hindia lagi. Ta' adalah harapan kami akan bertemoe lagi dengan meréka itoe, kalau sekiranja tiada Toehan menggerakkan kami dapat pergi ketanah airnja itoe!

Boléhkah kami berharap demikian?. . . . . . . . . . . . waktoe, jang akan memberi djawaban sekalian pertanjaan didoenia, hidoep ini, tentoelah lama lambatnja akan memberi poela pendjawaban pertanjaankoe itoe!

Meréka itoe kami sajangi! Kami merasa seakan-akan sebahagian dari badan kami lepas teranggoet, ketika kedoea kapal itoe berlajar bertolak belakang! Meréka itoe dengan kami sebagai senjawalah rasanja!

„Ta' adalah persahabatan jang tegoeh, dan ta' adalah persaudaraan hati jang tetap kedapatan diantara doea orang jang berlainan bangsanja, dan jang lahir dinegerinja masing-masing", kata orang atjap kali. Hal kami itoe menerangkan kata orang itoe ta' benar, djoesta adanja!

Ta' adalah persahabatan antara meréka itoe jang sebangsa boléh lebih tegoeh dan setia lagi dari pada persahabatan kami, antara anak-anak orang poetih tanah Barat dan anak-anak orang hitam tanah Timoer!

Njawa jang gaib dibadan, jang hidoep selama-lamanja dari doenia sampai keachirat, ta' samalah halnja dengan jang lahir;dan tiadalah ada padanja ba tas bangsa dan agama, dan dialah djoega jang akan menghormati dengan gembiranja njawa lain, jang diam didalam badan lain poela jang berkoelit asing, karena dirasanja bahwa ia bersaudara dengan njawa jang lain itoe. Persaudaraan njawa itoe lebih tegoeh dan lebih dalam dari pada persaudaraan seiboe-sebapa.

Beroentoeng benarlah meréka jang hidoep didoenia ini, jang tidak sadja sesoeai, karena persaudaraan seiboe dan sebapa, tetapi djoega meréka itoe beradik dan berkakak, laki-laki dan perempoeanpoen bersaudara senjawa poela!

Toean kemendoer jang bartemoe dengan toean disini dahoeloepoen sahabat kami, ialah jang menggantikan toean Ovink

KALI DJAPARA DILIHAT DARI KANTOR BOM (PEBIAN) DJAPARA.

mendjadi assistent-resident di Djombang, itoelah poela kehertdak Allah jang tiada disangka-sangka!

Perdjalanan hidoep didoenia ini banjak jang 'adjaib! Bahagia itoe kadang-kadang mentjahari djalan-djalan jang sesoekar-soekarnja akan menemoei kita, dan kita manoesia jang berpikiran pandak atjap kali lekas benar berkesal hati, kalau kita ta' dapat mengetahoei tentang sesoeatoe hal jang kadim itoe! Tetapi jang sebenarnja sekalian hal itoe amat moedah, asal sadja kita maoe mema'loeminja. Ta' adalah tjahaja jang timboel, jang tiada didahoeloei dengan gelap goelita; hal itoe boléh diperhatikan dari sehari kesehari, dari semalam kesemalam, habis malam berganti siang!

Berapalah girangnja hati kami, djikalau toean di den Haag nanti bertemoe dengan sahabat-sahabat kami, toean dan njonja Ovink! Masih sedih hatikoe mengingat jang toean dahoeloe ta' sempat pergi ke Djombang. Disana sedianja toean moedah boléh pergi melihat pendéta^pendéta di Modjowarno; tentoe adalah paédahnja oentoek toean pergi kesana. Kamipoen soeka benar hendak pergi kesana, tetapi sajang, sampai sekarang beloemlah dapat kami menjampaikan maksoed itoe. Kamipoen telah bermaksoed djoega hendak tinggal beberapa lamanja disana, karena dalam perasaan kami, hidoep didalam oedara jang soetji, jang penoeh dengan kasih sajang, boléhlah membersihkan hati dan mengoeatkan badan!

Ta' adalah manoesia, walau bagaimana djoeapoen djahatnja, jang ta' dapat dikoeasaï oléh kasih dan sajang, jang ichlas dan moelia itoe!

11 October 1902 (I).

O! ta' tahoelah engkau, betapa senangnja hatikoe, jang barang-barang hasil kepandaian anak negeri kami sekarang diketahoei dan dihargaï orang. Soesah hatikoe. mengenangkan, siapakah jang akan menghoeboeng pekerdjaan kami ini, djikalau kami tiada ada lagi disini? Kepada adik-adik kami perempoean beloem dapat kami menjerahkannja. Meréka itoe masih ketjil benar, apalagi kalau pengakoean tentang perkara orang wadjib ditanggoengnja. Sekiranja adalah seorang Eropah jang datang mengerdjakan pekerdjaan itoe disini, tentoelah toekang-toekang bangsa kami itoe akan disoeroehnja bekerdja oentoek mengisi kantoengnja sahadja. Oentoek kekoeasaan hatinja atau akan menolong orang Djawa dengan tjoema-tjoema sahadja, mendjadi orang ditengah dan djoeroetoelis, antara toekang-toekang Djapara dan pasar pendjoealan hasil kepandaian meréka itoe, tentoelah orang poetih itoe ta' maoe. Wadjib adalah kasih dihatinja, pertama bagi kepandaian itoe, dan kedoea bagi orang Djawa, maka baroelah orang itoe dapat mengerdjakan pekerdjaan itoe dengan tiada mengharapkan oeang, dan dengan segala soekatjita.

Oentoenglah perserikatan „Oost en West" telah mengasihani meréka jang kami lindoengi itoe, tetapi perserikatan itoe patoet poela mengangkat seseorang mendjadi wakilnja disini, karena perserikatan itoe ta' dapat berhoeboeng sendiri dengan toekang-toekang itoe, sebab meréka itoe hanjalah pandai membatja dan menoelis dalam bahasanja sendiri sadja

Jang pekerdjaan orang penebas djalan itoe, boekannja pekerdjaan anak-anak dan boekan poela pekerdjaan jang meriangkan hati, telah lama dan selaloe kami ketahoei; bahwa nasib itoe penoeh dengan ratjoen penanggoengan, telah kami ketahoei djoega; tetapi bahasa naraka jang ditaroeh dihati, tidak Stella,tidaklah kami ketahoei; o, tetapi biarlah seriboe kali adanja naraka dihati kami, itoepoen djaoeh lebih baik dari pada tiada berperasaan! Sekalian barang jang terdjoeloer dikerat orang; sekalian jang bertjahaja-tjahaja ditjemarkan dan dikotorkannja. Sedjak dari dahoeloe meréka itoe selaloe besar penanggoengannja. Doenia ini senantiasa maoe menerima manoesia jang bersipat-sipat lain, ja berlainan dengan sipat-sipat jang telah lazim. Dan kalau seorang tiada berlakoe seperti orang banjak, tentoelah selama hidoepnja akan diganggoe orang, soepaja terpaksa ia memboeangkan pakaian jang dipakainja itoe dan ditoekarinja dengan pakaian jang biasa dipakai oléh orang banjak poela.

Saja ta' dapat mendjandjikan apa-apa djoeapoen, ta' soeka saja berdjandji itoe kepadamoe, Stella, karena saja ta tahoe, dapatkah atau tidak perdjandjian itoe saja sampaikan. Amat boeroekkah Modjowarno itoe pada pemandanganmoe? Tetapi manakah jang baik kepadamoe, kami mendjadi gila diroemah, atau pergi mengobati kesedihan dan kedoekaan kami ketempat jang mengandoeng oedara kasih sajang itoe? Kesanalah kami akan pergi, djikalau kenang-kenangan kami tiada sampai, karena ta' maoe lebih lama lagi tertawan disini, dikoeroeng oleh pikiran jang pandak dan boedi pekerti jang hina, seperti biasanja disini. Kami terlaloe pemanas hati, ta' dapat kami membiarkan sadja meréka itoe memboeat sesoekanja, seperti jang telah biasa, jang sangat kami hinakan dan bentji.

Boekanlah moesoeh kami bangsa asing jang mematahkan sajap kami atau jang kami takoeti benar, melainkan moesoeh kami bangsa kami sendiri, itoelah jang memakan hati dan jang menelan otak kami. Tiadalah siapa djoea jang dapat memboedjoek kami dan menolong kami, ketjoeali Allah dan kami sendiri!

O, Stella, katakanlah kepadakoe, bahwa engkau tiada akan bersedih hati dan berpoetoesasa, djikalau mendapat soerat dari padakoe memberi tahoekan, jang soerat-soeratmoe kepadakoe hendaklah hingga ini keatas ber'alamat ke Modjowarno. Berilah kami boedjoekan, Stella. Dan lepaslah kami, meskipoen dengan hati jang piloe, tetapi djanganlah hendaknja dengan hati jang loeka ke Modjowarno. Tempat itoe tiadalah menakoeti kami. Kami pertjaja soenggoeh2, bahwa tempat itoe dan 'alam sekelilingnja jang tinggi soetji, berhati kasih-sajang, dapatlah akan menjemboehkan hati kami jang loeka, jang selaloe gemar mengoerbankan diri sampai séhat dan bersih kembali. Tentoe sadjalah kedatangan kami disana dengan hati jang loeka dan loeloeh, tetapi dalam hal itoe Modjowarno ta' ada bersalah sedikit djoea. Kalau demikian boléhlah sekaliannja akan hilang lenjap, Stella! Engkau sendiri telah kerap kali menoendjoekkan hal keadaan pénakoe. Iapoen di Modjowarno masih koetaroeh nanti; karena disana ta' adalah soeatoepoen jang akan mengalahkan dan memberanikankoe dari pada badankoe sendiri! Disini banjak benar jang melantjarkan moeloetkoe, asal sadja dapat koeseboet sekalian jang terasa dihatikoe. Kalau saja mendjadi goeroe pendidik, maka baroe senang hatikoe melihat jang maksoed saja sampai, ialah djikalau orang pertjaja kepadakoe dan menghargaï saja. Kalau tidak demikian, tentoe ta' maoelah meréka itoe menjerahkan anaknja kepadakoe oentoek diberi pendidikan. Tiadalah orang jang akan menjerahkan anaknja kepadakoe djikalau saja katakan sekalian, jang telah koepikirkan dan sekalian jang terasa dihatikoe; keadaan itoelah jang akan memarahkan hati orang kepadakoe. Tetapi seperti jang telah saja katakan kepadamoe, kalau kami pergi ke Modjowarno hanjalah sadja kepergian kami itoe dengan hati jang loeka dan ingatan jang kelam kaboet.

Tahoekah engkau apa artinja sekalian itoe pada pénakoe?

Ta' adalah jang lebih pandai berkata-kata dengan hati, lain dari pada darah jang ada dihati itoe. Kedjadian jang baroe-baroe ini telah mendjadi soeatoe tanda poela dan mengingatkan kepadakoe, bahwa saja dapat menghélakan dirikoe dengan pénakoé, sehingga sampailah pénakoe. . . . . . . . . . . .itoe tertjetjah kedalam darah dihati. Banjaklah hati jang telah koesoeroeh mendjadi iba dan piloe, dan air matapoen djatoeh bertjoetjoeran. Engkau tentoelah telah tahoe kepada harapankoe, sehingga engkau tiadalah akan menjangka, bahwa sekalian itoe koetjeriterakan tidaklah karena saja hendak meninggikan dirikoe. Ia bergoena kepadakoe akan menerangkan betapa tingginja harga péna itoe, kalau berdawat dengan darah dihati. Beberapa boelan

HABIS GELAP TERBITLAH TERANG.

20

jang soedah, telah tersedoe-sedoe poela seseorang perempoean jang tiada koekenal sedikit djoea, ketika ia membatja beberapa patah katakoe; karena ia merasa betapa hatikoe sedih dan loeka seperti disajat-sajat dengan sembiloe, ketika kata2 itoe mengalir dari pénakoe. Begitoelah keras tertarik hatinja, sehingga dengan sebentar itoe djoega, bekerdjalah ia pergi menolong kesoesahan itoe. Bésok harinja dapatlah ia memberi ichtiar kepada kami, tetapi sajanglah ichtiar itoe terboeang sadja sebab diboenoeh oléh pikiran.

Orang tentoe akan menjangka, jang saja senantiasa berbesar hati, djika orang mengatakan kepadakoe, bahwa saja soenggoeh „pandai" mengarang.

Apakah goenanja poedjian itoe kepadakoe? Saja soeka tiap-tiap karangankoe itoe selaloe melekat dihati meréka itoe, Stella, dan berapa dalamnja maksoed karangan itoe, boléhlah diketahoei, apabila digali. Didalam hatikoe dan didalam ingatankoe selaloe digotjoh dan digali, dan djika telah tersemboer darah dari hatikoe, maka baroelah karangankoe itoe tetap harganja.

Piloe hati mengingatkan kedalam itoe, tetapi katakoe itoe benar sekali!

12 October 1902 (VIII).

Telah setahoen saja mendengar dari diri sendiri soeatoe sipatkoe jang menjedihkan hati. Saja gila bertjantik diri. Djangan toean bersemboenji hati kepadakoe, djawablah benar-benar: Saja gila bertjantik diri? Kaliau benar, dalam hal manakah? Sedih hatikoe mendengarkannja, karena saja soeka pada diri sendiri, atau pada orang lain, berkelakoean demikian.

Seseorang, boekanlah toekang fitnah mengatakan, bahwa saja berkata dengan bermain mata. Benarkah itoe? Telah saja minta kepada adik-adikkoe akan memperhatikan sekalian pergerakan dan perboeatankoe, dan mengatakan kepadakoe apa-apa jang gandjil dilihatnja dan adakah saja biasa bermain mata? Adikkoe jang selaloe berkata benar, mengabarkan, bahwa sedjak dahoeloe ia tahoe, jang matakoe senantiasa bertjahaja-tjahaja, kalau saja 'asjik bertjakap meski dengan siapa djoeapoen.

Pertjajalah toean jang keadaan itoe, tiadalah dengan sengadja koeperboeat, dan ta' pernahlah saja berpikir, maoe bertjantik diri hendak menjenangkan hati orang, djikalau ada sesoeatoe jang koeperboeat; bilamana adalah meréka jang berkata demikian, maka keadaan itoe sesoenggoehnja tiadalah dengan sengadja saja perboeat. Itoelah perasaan jang amat menjedihkan hati, karena sementara kita beroesaha selaloe mendjadi seorang gadis jang bersipat jakin, tetapi sekonjong-konjong kedengaran orang berkata, bahwa kita seorang machloek bertjantik diri dan biasa bermain mata. Tertjenganglah saja mendengar hal itoe, dan sedihlah hatikoe boekan boeatan. Pertjajalah kepadakoe bahwa saja tiada sekali-kali akan berniat dan berboeat seperti itoe.

Orang soeka jang saja selaloe hendaknja betertib, atau kemaloe-maloean menoendoekkan kepala. Saja ta' soeka berboeat demikian; saja soeka melihat orang pada matanja, dan sekali-kali ta' soedi saja menoendoekkan kepala menoeroetkan sadja apa jang dikatakan orang itoe.

Saja tahoe djoega apa jang akan disoeroeh djandjikan orang kepada kami, barangkali djoega kemaoeannja dengan soempah, bahwa djikalau kami pergi dari sini tiadalah akan berboeat maloe bagi meréka itoe, ja'ni jang kami sama-sama menanggoeng sakit dan senang dengan bangsa Eropah. Tentang hal itoe djanganlah meréka itoe goesar.

Dari hati sendiri tiadalah kami hendak berpikir berboeat jang sedemikian; kalau begitoe boekankah kami akan meroesakkan sekaliannja? Kami sendiripoen ta' boléh memperboeat itoe; karena kami orang jang soeka memberi tjontoh-tjontoh dalam hal kebaikan.

Njonjapoen tahoe, jang kami ta' sedikit djoega maoe mengatjoehkan apa kata „orang." Tetapi dalam hal itoe sekali-kali ta' patoet orang berkata: „Lihatlah keadaan itoe, djikalau anak-anak gadis diberi pendidikan tjara Eropah, maka kawinlah ia dengan orang Eropah." Itoelah perboeatan jang amat meroesakkan tjita-tjita kami, itoe ta' boléh diroesakkan.

Tetapi jang sebenarnja kita semoea dalam hidoep bersama-sama dengan orang Eropah sama menanggoeng sakit dan senang. Apakah jang saja perboeat pada waktoe ini? Tiadakah orang Eropah hidoep dengan mengindahkan perasaan hati kita? Dan tiadakah kita hidoep dengan menghormati perasaan hati orang Eropah?

Amat banjak boléh orang merampas, ja, sekalian jang ada padakoe boléh dirampasnja; tetapi pénakoe moestahil. Dia mestilah tinggal mendjadi hakkoe, dan senantiasa dengan radjin memakainja mendjadi sendjata. Djanganlah hendaknja orang banjak benar menggoda kami, karena hati jang terlaloe sabarpoen boléh poela hilang, dan terpaksalah kami memakai nanti sendjata itoe, meskipoen badan kami sendiri jang akan loeka oléhnja. Pertjajalah toean djikalau kami sampai pergi ke Modjowarno, kami akan memakainja benar-benar. Lain dari pada badan sendiri, soeatoepoen ta' ada jang kami roegikan dan beranikan.

Ta' oesahlah kami katakan kepada toean, betapa kami, lebinlebih pada waktoe ini, mentjintakan sahabat-sahabat kami jang berhati setia! Kami sekarang telah berhati bekoe, sebab itoelah kami hendak memanaskannja dengan kasih sajang dan dengan hati toean. Kami atjap kali menjalahkan hati kelobaan orang lain, tetapi bagaimanakah hati kami sekarang ini? Sangat lobanja! Tidakkah naman ja kelobaan jang sebenar-benarnja, djikalau menjoeroeh orang lain bersama-sama menanggoeng kesedihan dan kepiloean hati kami sendiri? Dan meminta kasih sajang, pada hal kami tahoe bahwa kasih sajang oentoek kami itoe ta' dapat bertjerai dengan kepiloean hati?

Tiadakah terasa oléh toean, bahwa sipat kami sekarang telah moendoer? Sesoenggoehnja kami sekarang keras, tiada menaroeh kasih sajang lagi, dan tadjam. O! atjap kali kami terkedjoet melihat diri kami sekarang.

Ja Allah, berilah kami kekoeatan, bantoe dan tolonglah kami ini! Dan oléhmoe, o kekasihkoe, berilah saja maaf diatas hati toean jang telah piloe itoe, karena membatja soeratkoe ini. Berdiam diri sadja ta' baik poela, ta' toeloes. Ampoenilah saja, kasihanilah anak-anak toean jang berkoelit hitam ini.

27 October 1902 (VIII).

O! alangkah baiknja djikalau sekiranja kami dapat mengatakan kepada toean, betapa senang dan lemboet hati kami, tiap-tiap kali, setelah toean menoendjoekkan tjinta dan kasih sajang toean kepada kami. Dalam kesengsaraan jang sebagai ini, kamipoen machloek jang berbahagia djoega, menoeroet pertimbangan kami. Banjaklah orang miskin jang lebih bersengsara dari pada kami, jang hidoep sebatang kara, tiada tersanak-saudara, berperang sendiri dalam hidoep bersama-sama ini, ta' pernah mendengar kata jang lemah lemboet, jang menjoekakan hati, ta' pernah menerima pemandangan orang kasih kepadanja, ataupoen berdjabat salam melepaskan rindoe hatinja seperti kami. Kami merasa, bahwa besarlah koernia dan kekajaan jang djatoeh kediri kami karena persahabatan dan kasih sajang toean kepada kami.

Kasihanilah kami dan pertjajalah kepada kami selamanja, o iboekoe jang ditjinta, karena dengan hal jang demikian dapatlah kami bersenang hati. Kami banjak minta terima kasih akan tjinta dan kasih toean.

Téngoklah kami sekarang, telah moelaï madjoe poela, sebab itoelah kami dahoeloe menantikan djawab soerat toean, jang telah kami pahamkan itoe. Kami simpan dia sebagai djimat.

Wahai toean jang; ditjinta, kami memohon bersoenggoeh-soenggoeh, djangan toean memikirkan djoega akan kesenangan kami. Telah atjap kali kami katakan kepada toean, bahwa tiadalah kami mentjari kesenangan oentoek diri sendiri, melainkan oentoek orang lain.

Pertjajalah, bahwa ta' adalah kami harapkan lagi dari tanah Eropah, dan demikian djoega nasib kami pada waktoe jang akan datang, boekanlah boenga ros oentoek diri sendiri. Hanjalah satoe sadja mimpi kami lagi, satoe sadja kenang-kenangan kami kepada tanah Eropah, ja'ni melengkapkan kami oentoek peperangan, jang telah kami kehendaki, jang bergoena akan mentjari keselamatan bangsa kami, saudara-saudara kami jang perempoean.

Sebenarnjalah, tiadalah kami berharap lagi apa djoeapoen dari tanah Eropah seperti mimpi anak-anak gadis Eropah: „bersoeka raja." Tiadalah poela kami hendak mentjahari lagi persahabatan dan ketjintaan orang disana bagi kami; dan demikian poen tiadalah kami akan berbesar hati, sebab pergaoelan dengan bangsa Eropah; hanjalah sadja jang kami harapkan dari sana, dan jang hendak kami tjari pergi kesana, ja'ni apa jang perloe bagi maksoed kami itoe: kepandaian dan pengetahoean. Itoelah sadja jang kami pikirkan. Ta' adalah alangannja bagi kami, djikalau kami ditanah Eropah nanti, tiada senang dan ta' dapat bertjampoer gaoel dengan orang Eropah itoe, asal sadja kami dapat mentjari apa jang bergoena oentoek maksoed kami? Itoelah goenanja kami pergi kesana dan tiadalah akan bersoeka raja.

Jang mentjahajakan hati kami pergi kesana, ialah hendak hidoep bersama-sama dengan kakanda kami jang baik hati, jang ada disana, dan tiadalah kami bersaudara dengan dia karena seiboe dan sebapak sadja, tetapi kamipoen bersaudara sehati dan sepikiran dengan dia!

Sebenarnja, tiadalah kami berharap jang benoea Eropah akan memberi kami lebih berbahagia. Waktoe itoe telah lama loepoet dari kami. Kami menjangka dahoeloe soenggoeh-soenggoeh, bahwa „benoea Eropah itoelah doenia jang sebenar-benarnja, jang sebaik-baiknja dan jang sebagoes-bagoesnja."

Ampoeni kami karena berkata sedemikian. Tetapi menoeroet pikiran toean sendiri telah sempoernakah benoea Eropah itoe? Kamilah orang jang kesoedahan sekali nanti jang tiada akan mengakoe dengan sjoekoer, bahwa banjak soenggoeh kebaikan datangnja dari doenia itoe; tetapi maoekah toean menidakkan, bahwa diantara sipat-sipat jang amat bagoes, jang amat tinggi dan moelia didoenia toean itoe, atjap kali kedapatan disana, jang kesopanan mendjadi permainan olok-olok sadja?

Kami selaloe berketjil hati melihat pekerti jang kedji-kedji dan jang hina-hina dalam doenia hidoep kami, tetapi djanganlah toean menjangka, bahwa sifat-sifat jang rendah itoe dalam doenia hidoep jang akan kami aroengi, oentoek mentjapai maksoed kami itoe, tidak akan bertemoe.

Barangkali djoega lebih soesah kami menanggoengkan keadaan itoe; karena pada meréka itoe jang namanja telah ada mempoenjaï „kesopanan" sepatoetnja sipat-sipat itoe ta' moengkin ada.

Toean sendiri tentoelah lebih mengetahoei hal itoe dan pada kami; bahwa diantara beriboe-riboe meréka itoe jang dikatakan oléh doenia berboedi pekerti, tetapi jang sebenarnja hanjalah sedikit sadja diantara meréka itoe jang bersipat demikian. Loeas pemandangan dan pandjang pikiran itoe, beloemlah mendjadi kepoenjaan masing-masing orang Eropah, jang menoeroet patoetnja dan wadjibnja telah mestilah hendaknja meréka itoe bersipat demikian; tetapi sedangkan pada kebanjakan salon, jaïtoe bilik jang sebagoes-bagoesnja dalam roemah-roemah orang Eropah jang dihiasi dengan perkakas jang mahal-mahal harganja, tempat menerima djamoe jang pilihan doedoek bertjakap-tjakap, masih ada djoega didapat orang jang doengoe dan bebal, jang ta' loeas pemandangannja.

Sesoenggoehnja tiadalah kami mengira lagi, bahwa negeri Belanda seperti soeatoe negeri dikajangan; bahkan menoeroet penglihatan dan perasaan kami tentang orang-orang Belanda disini, dapatlah kami mengirakan, bahwa dinegeri jang ketjil dan dingin itoe, banjaklah kami akan melihat dan merasaï keadaan jang menjedihkan dan menjakitkan hati.

Adalah orang jang menoedoeh kami, mengatakan, bahwa kami orang Djawa pembohong jang sedjati, ta' boléh dipertjaja, lagi koerang terima kasih.

Hal itoe tiadalah sadja kami batja dalam soerat-soerat, tetapi telah atjap kali kami mendengarnja keloear dari moeloet orang Belanda sendiri . . . . . . . . . . . . . . . . . . disinilah kami dapat mentjoba akan kehaloesan hati orang berkata itoe.

Kamipoen tersenjoem djikalau mendengar atau membatja kata-kata jang terlaloe manis itoet, dan dalam hal itoe terpikirlah oléh kami peri hidoep pergaoelan bangsa Eropah, ja'ni bagaimana meréka itoe telah atjap kali benar menoendjoekkan tanda tjinta, tanda benar dan tanda berhati toeloes kepada bangsa Boemipoetera, dan sebab itoelah maka ia melihat kebawah, dan mentjatji orang Djawa jang pendoesta dan jang soenggoeh ta' boléh dipertjaja itoe, dengan sekalian isi empedoe jang ada didalam peroetnja! Sampai pada beberapa tahoen jang telah laloe beloemlah banjak benar kami bertemoe dengan orang Eropah. Waktoe jang pertama kali kami hadir didalam perkoempoelan orang Belanda, ialah pada waktoe Seri Baginda Maharadja Wilhelmina naik nobat. O! betapalah kami hendak mentjeriterakan berapa besar hati kami ketika moela-moela mengetahoei tinggi, bagoes dan moelianja orang bermain komidi dalam doenia bangsa Eropah! Waktoe meramaikan radja naik nobat dan karena melihat keramaian itoelah, maka kehormatankoe bagi bangsa Eropah mendjadi hilang lenjap. Kami melihat doea orang njonja tengah berbintjang-bintjang, berkepit tangan dengan ramahnja, jang seorang bersandar kepada jang lain. Kami mendengar kata-kata kasih sajang dari seorang kepada jang lain. Dan dalam pikiran kami tentoelah kedoeanja bersahabat baik. Tiba-tiba datanglah seorang toean mentjeraikan kedoea meréka itoe, dan kedengaranlah kepada kami, apa kata njonja jang ditjari oléh toean tadi kepadianja „koetjing betina!" [5] Dan njonja jang tinggal sendiri itoe berkata kepada kawannja tadi: „Lihatlah perempoean pasik itoe, memakai dirinja seperti orang gila." Baharoe sebentar tadi ia telah mengatakan dengan soenggoeh-soenggoeh, bahwa kekasihnja itoe amat tjantik roepanja karena pakaian itoe."

Sebentar-sebentar kami menjaksikan sendiri pada malam itoe berbagai-bagai permainan komidi jang memoeliakan perasaan liati seperti itoe. Adalah kami melihat moeka laki-laki jang roepanja mérah padani, jaïtoe „toean-toean" namanja jang menafaskan baoe minoeman keras dari moeloetnja, djikalau meréka itoe berkata-kata o, tempik sorak meréka itoe sehingga petjah anak telinga mendengarnja. . . . . . . . . . . .Kamipoen mendjadi koejoe karena itoe, dan beringinlah kami hendak mélarikan diri kami kepada pergaoelan jang ada kesopanannja.

O, djikalau sekiranja kami toekang fitnah dan soeka mentjeriterakan kembali apa-apa jang telah dikabarkan oléh sahabat-sahabat itoe dari seorang kepada jang lain, tentoelah disini akan timboel soeatoe peperangan diantara meréka itoe. Baroe-baroe ini seorang anak gadis sahabat kami menoelis soerat kepada kami, atas kegirangan hatinja telah didjamoe oléh seorang perempoean. Kamipoen minta terima kasih kepadanja, sebab telah menerima sahabat kami itoe dengan hati jang baik. Tetapi apakah djawab perempoean itoe kepada kami? „Menoeroet pendapatankoe ia seorang gadis jang tiada berkelakoean, ia selaloe bermoeka masam, ta' pernah ia melihat dengan berhati senang, moeloetnja selaloe tadjam." Atjap kali benar kami dapat menjaksikan dengan mata sendiri, betapa meréka itoe berpeloek tjioem, tetapi pada hal jang sebenarnja meréka itoe seorang dengan jang lain sangat berbentji-bentjian.

Tiadalah nona-nona peranakan jang telah biasa dihinakan orang jang berboeat demikian, melainkan orang-orang poetih jang berdarah Eropah sedjati, jang telah diberi pendidikan, berboedi-pekerti dan berpengetahoean. Kami djoega telah melihat betapa nona-nona Hindia jang bodoh dipermain-mainkan oléh orang-orang Belanda jang pandai dan berboedi pekerti.

Orang Djawa itoe ialah pendoesta jang asli, dan sekali-kali ta'boléh dipertjaja!

Tentang toedoehan itoe ta' oesahlah dipandjangkan lagi, hanjalah kami bertanja: Djikalau ada seorang anak berboeat salah karena kebodohannja, dan adalah seorang lagi telah balig dan telah berpikiran, berboeat salah dengan sengadjanja dan dengan tipoe moeslihatnja, siapakah diantara kedoea meréka itoe, jang berdosa besar? Kadang-kadang kami bertanja kepada diri kami sendiri, apakah maksoednja kesopanan? Iakah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iakah kepandaian jang amat haloes tentang pandai berminjak air, dan mengoelas tidak mengesan? O, apakah jang telah kami perboeat ini? Apakah poela jang telah kami katakan itoe? Ampoenilah kami, o, iboekoe! Toean tentoelah tahoe djoega, jang kami boekanlah bermaksoed hendak menjedihkan hati toean, dan menista toean, melainkan semata-mata ialah hendak berhati toeloes kepada toean. Hati toeloes itoelah jang teroetama sendi persahabatan kita, itoelah jang amat kita kasihi, boekan?

Djikalau kita berhati toeloes atjap kali dikatakan orang, kita ta' tahoe berboedi bahasa. Djikalau sekiranja tidak mesti, maka ta' soekalah kami tidak memakai boedi bahasa itoe; karena kepada kami bangsa Djawa boedi bahasa itoe boléh dikatakan soedah mendjadi darah daging.

Tjahaja jang asalnja dari toean, menjoeroeh kami melihat dan bertanja: ,,Apakah goenanja kotak jang tiada berisi?". Pada pendapatan kami toean wadjib ma'loem, bagaimanakah pikiran kami tentang beberapa hal didoenia bangsa Eropah; karena toean roepanja menjangka, bahwa doenia bangsa toean itoe dalam perasaan kami ialah soeatoe tjita-tjita jang amat tinggi. Apa jang kami katakan „boedi pekerti atau kesopanan jang sebenarnja" soedahlah toean ketahoei dan kamipoen tahoe poela, bahwa pikiran toean tentang hal itoe sesoeai benar dengan pendapatan kami, jaïtoe: „kesopanan jang sebenar-benamja, sekali-kali tiadalah mendjadi hak milik dari tanah-tanah jang mempoenjaï kesopanan sadja." Kesopanan jang sebenar-benarnja itoe adalah djoega terdapat pada bangsa-bangsa, jang dihinakan oléh kebanjakan bangsa koelit poetih, jang hanjalah pertjaja akan kemoeliaannja sendiri.

Pada bangsa kami mémang adalah sipat-sipat jang hina, tetapi bersipat-sipat jang baikpoen adalah poela, ja'ni jang boléh ditiroe diteladan oléh bangsa-bangsa asing. Toean telah melihat bahwa tabi'at kami telah beroebah; kalau tiada demikian, tentoelah tiada perloe kami akan mengatakan sendiri sesoeatoe sipat kami jang amat baik dan telah 'oemoem bagi bangsa Djawa ja'ni sipat „pemaloe".

Bapak telah mengatakan sekali kepadakoe: „Ni, djanganlah engkau menjangka, bahwa banjaklah orang Eropah jang sajang benar-benar kepadamoe. Hanjalah sedikit sahadja diantara meréka itoe jang betoel-betoel berhati demikian."

Hal itoe ta' goena bapak mengatakan kepadakoe; kami sendiripoen telah mengetahoeinja dengan sebaik-baiknja; kami boléh menghitoeng dengan djari tangan sebelah dan ta' goenalah dengan djari kedoea belah tangan kami, siapa-siapalah jang berhati toeloes kepada kami. Kebanjakan diantara meréka itoe soeka kepada kami hanjalah oentoek meninggikan daradjatnja atau karena keperloean lain-lain sadja.

Soenggoeh kedji benar! Jang sebaik-baiknja, baiklah kami tertawa sadja melihat keadaan itoe, soepaja djanganlah hati kami mendjadi panas dan marah. O, manoesia itoe kerap kali amat kedji pekertinja dan bertabi'at seperti orang gila. Tiadakah toean ma'loem, bahwa banjak benarlah diantara meréka jang berteriak-teriak akan kemadjoean kepandaian pertoekangan Boemipoetera, dan jang ta' poetoes memoedji-moedji pertoekangan itoe; berboeat sedemikian hanjalah karena toeroet-toeroetan sadja, dan sekali-kali tiadalah oléh karena disebabkan hati jang ada merasa sajang akan kepandaian itoe? Beberapa orang jang ternama 'asjik mengindahkan kepandaian Boemipoetera itoe, dan tiap-tiap orang boléh dikatakan amat sangat menjoekaïnja! Adakah orang-orang itoe berboeat demikian, karena kepertjajaannja benar-benar? Hal itoe apakah goenanja dipedoelikan, sebab jang perloe boekankah maksoed sahabat-sahabat jang berkata sajang kepada orang-orang Djawa dan kepandaian orang Djawa itoe moedah boléh sampai?

Ta tahoekah kami, pada pikiran toean, apa sebabnja soerat kabar „de Echo" soeka sekali menerima karang-karangan kami, meskipoen kami bodoh dan doengoe? Itoelah soeatoe daja oepaja akan melariskan soerat kabar itoe. Soerat kabar „de Hollandsche Lelie" memberikan beberapa roeang oentoek karangan kami, dan kepala pengarangnja jang dahoeloe senantiasa meminta izin kepada kami akan memasoekkan karangan kami* kedalam soerat kabarnja; apakah sebabnja? Oentoek pelariskan soerat kabar itoe! Soerat-soerat dari anak perempoean Timoer jang sedjati ,,anak gadis Djawa sedjati", boeah pikiran manoesia jang setengah biadab, dan dikarangkannja sendiri dalam bahasa Èropah, o, betapakah bagoesnja oentoek menarik hati! Dan djikalau dengan poetoes asa kami meratapkan kesoesahan kami dalam bahasa Belanda, maka itoepoen lebih lagi menarik hati. Dan. . . . . . . . . . . . . . . . . . o, Allah djoealah jang akan mendjaoehkan!. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . djikalau sekiranja kami meninggalkan doenia dengan hati jang hantjoer loeloeh, karena tjita-tjita kami mati kena tikam, ja, ja, hal itoelah poela jang lebih bagoes menarik hati pembatja soerat-soerat kabar itoe.

O! adalah banjak orang jang amat menjoekaï benar, bermatjam-matjam daja oepaja penarik hati.

Bahwa sanja amat banjak keadaan jang bagoes-bagoes dalam pengadjaran tertib sopan bangsa Djawa. Tetapi sajang benar, karena tiap-tiap orang tiadalah mengerti akan hakikinja.

Orang hanjalah membatja apa jang tertoelis sadja, apa jang diadjarkan oiéh orang pandai-pandai. Oempama menahan lelah dan lapar; hakikinja itoe maka orang wadjib poeasa dan tidoer sekoerang-koerangnja, soepaja hidoep kita didoenia ini dan diachirat nanti boléh baik. Boeah pikiran jang moelia itoe tiadalah diketahoeinja! „Boekanlah makan dan tidoer maksoed hidoep didoenia."

Saja anak Boedha, tahoekah toean ? Itoelah sebabnja maka saja ta' makan daging. Dahoeloe ketika saja masih ketjil, saja sakit keras, dokter-dokter ta' dapat menolong saja; meréka, itoepoen poetoes 'akal. Sesoedah itoe datanglah seorang Tjina (orang hoekoeman) sahabat kami, minta hendak menolong saja. Orang toea saja menerima permintaannja itoe, dan saja poen semboehlah. Apa jang ta' dapat ditolong obat-obat dokter-dokter itoe dapatlah ditolong obat „doekoen-doekoen" jang tiada terpeladjar. Ia menjemboehkan penjakitkoe hanjalah dengan menjoeroeh saja meminoem air aboe, jang telah dimanterakannja pada tepékong Tjina. Oléh sebab saja telah meminoem obat itoe, maka sajapoen mendjadi anaklah dari keramat Tjina Santikkong Welahan. Beberapa tahoen jang soedah kami telah mengoendjoengi keramat itoe. Keramat itoe ialah seboeah patoeng emas jang diasapi dengan asap doepa siang dan malam. Pada waktoe penjakit sampar berdjangkit, dibawa oranglah patoeng itoe kesana-sini, berkeliling dengan segala oepatjara akan menjoempahi djin dan sétan penjakit itoe. Dengan segala keramaian tiap-tiap tahoen dimoeliakan oranglah hari lahif keramat itoe. Orang Tjina dari sana-sini datanglah pada hari itoe mengoendjoenginja. Dari orang-orang toea bangsa Tjina boléhlah didengar tjeritera patoeng emas itoe. Menoeroet kepertjajaan orang Tjina patoeng itoe hidoep sebenar-benarnja.

Tanah air kami tanah jang gaib, penoeh dengan wajang, tjeritera jang 'adjaib, dongéng dan 'riwajat. Toean tentoe telah mendengar, betapa sabarnja hati orang Djawa meskipoen ia dipoekoel oléh nasib jang malang dengan sedahsjat-dahsjatnja. Tjemboeroe kita melihat hatinja jang sesabar itoe. „Inilah takdir" katanja, dan dalam takdir itoelah diambilnja penghiboerkan hatinja dan tawakkal. Nasib manoesia itoe telah tentoe, sebeloem ia melihat tjahaja 'alam. Sebeloem ia lahir oentoeng dan malangnja telah ditakdirkan oléh Toehan. Ta' ada seorang manoesia jang dapat menolak, apa jang soedah tertentoe itoe. Tetapi sebeloemnja kemalangan itoe terdjadi, wadjiblah kita mentjari 'akal akan menolaknja. Kalau kemalangan itoe datang djoega, maka itoelah tandanja takdir dari Toehan. Ta' ada jang lebih berkoeasa didoenia ini dari pada' takdir itoe.

Tahoekah toean apa artinja keadaan itoe bagi kami? Kami wadjib tetap beroesaha, madjoe menjampaikan maksoed kami, biarpoen sekalian hal jang datang itoe mesti mendjadi. Meréka itoepoen nanti akan sabar dan berkata: „Inilah takdir".

Sebeloem sekalian itoe terdjadi, tentoelah meréka itoe akan mengganggoe kami; dan djikalau meréka melihat apaapa perboeatan jang telah kedjadian, maka dikatakannjalah: „ini takdir' dan sabarlah meréka. Ja Allah, berilah kami akan kodratmoe!

Soesah amat memikirkan hal itoe; kami sekarang sedang menjisihkan diri kami dari pada kekasih-kekasih kami itoe, mengoengkai tali persahabatan, jang dahoeloe telah mendjadi keoentoengan bagi kami.

Tetapi lebih baik berpondok ketjil jang sempoerna dari pada beristana jang telah roentoeh; lebih baik bersampan jang sempoerna dari pada terapoeng-apoeng dikapal jang bagoes dan telah petjah.

Telah lama antaranja saja pergi tidoer, dengan tiada mendapat oetjapan selamat tidoer dari bapa sendiri.

Beberapa boelan jang telah laloe ta' pernah bapak pergi tidoer sebeloem pergi kebilik kami, dan berhenti dimoeka bilik kami sebentar, akan melihat anak jang dikasihinja ini, dan menjeboet nama si anak, sebeloem ia pergi tidoer. Djikalau pintoe bilikkoe tertoetoep, maka diketoeknjalah pintoe itoe; si anak gadisnja itoe wadjib mendengar, bahwa bapak kekasihnja itoe tiadalah meloepakannja.

Waktoe jang manis dan berbahagia itoe sekarang telah lenjap! Dahoeloe saja banjak mendapat kasih sajang, ja, lebih dari pada sepatoetnja. Dan djikalau seseorang mendapat lebih tentoelah orang lain mendapat koerang. Allah itoe amat 'adil. Sekarang gilirankoe lagi akan hidoep dengan koerang, karena saja telah lama benar hidoep berlebih-lebihan. Sedih hatikoe mengenangkannja, tetapi baginja, bapak jang koekasihi itoe, saja berharap dan bermohon soenggoeh-soenggoeh kepada Toehan, dapat apalah kiranja ia memboeangkan saja dalam hatinja. Bapak, kekasihkoe jang ditjinta itoe, tidaklah akan berhati soesah benar djikalau dapat memboeat jang sedemikian.

Saja masih kasih dan tjinta kepadanja dengan sepenoeh-penoeh hatikoe, meskipoen apa djoega jang akan kedjadian kelak, ia koesajangi djoega seperti dahoeloe; . . . . . . . . . . . . . . . hanja . . . . . . . . . . . . . . . saja wadjib membinasakan dirikoe sekarang, berhati kasih dan tjinta tiada dengan tjahaja seperti tjita-tjitakoe.

Alangkah bagoesnja waktoe jang laloe, ja, amat bagoes! Saja banjak mengoetjapkan sjoekoer atas kenang-kenangan jang koekasihi itoe dan atas tahoen-tahoen jang amat berbahagia itoe!

Adoehai bapakkoe jang malang, baginja lebih baik saja dahoeloe ta' mendjadi anak Boedha, dan kalau begitoe dapatlah ia menaroehkoe dengan hati jang ta' roesak, walaupoen saja ditaroehnja hanjalah dalam kenang-kenangan sadja.

Benar kata Nellie: Hidoep itoe kadang-kadang lebih ganas mentjeraikan kita dari pada maoet; kasih dan sajang jang tiada ternilai harganja dan salatoe'rrahim jang amat soetji, jang dirampas oléh malakoe'lmaoet, lebih tegoeh tinggalnja terpateri dalam hati dari pada djikalau ia dirampas oléh hidoep.

Adoehai malangnja bapakkoe jang toea itoe, soedahlah takdir kepadanja pada hari toeanja menanggoengkan hal sedemikian oléh karena anak jang dikasihinja ini.

Alangkah piloe hatinja menanggoengkan itoe. Ja Allah, ampoenilah dosakoe itoe. Tiadalah ia sadja jang banjak berpenanggoengan dan berdoeka hati pada waktoe sekarang dan pada waktoe jang akan datang, tetapi kamipoen telah berperang dan menanggoengkan kesengsaraan jang berat itoe. Kami memohonkan soenggoeh-soenggoeh kepada Toehan jang mahakoeasa, moga-moga djanganlah banjak ia terlaloe berdoekatjita karena kami, dan berharaplah kami moedah-moedahan dapatlah ia nanti meninggikan dirinja atas keadaan kedoea anak-anaknja jang perempoean ini.

Hal itoelah kelak jang akan memperdamaikannja dengan hatinja jang sekarang amat ketjéwa oléh karena kami itoe.

21 November 1902 (VIII).

Djikalau kami menaroeh kasih dan tjinta, maka wadjiblah kami berbesar hati dan mengoetjap sjoekoer, djikalau sekiranja kekasih kami itoepoen berbesar hati poela menerima dan memberi kasih sajang, boekan? Djikalau kami menaroeh kasih sajang, maka harapan kami jang sebesar-besarnja, ialah jang kekasih kami itoe akan beroentoeng dan berbahagia. Dan berbahagialah meréka jang banjak memberi orang kasih sajang, dan banjak poela orang jang mengasihinja. Maksoedkoe disini boekanlah kasih sajang antara laki-isteri, karena hal itoe amat haloes, ta' dapatlah saja mema'loeminja. Saja berkata disini ialah tentang kasih sajang jang boléh dirasaï oléh orang banjak, soenggoehpoen perasaan itoe bagi seorang ta' sama dengan bagi seseorang jang lain.

Kelobaan dirikah itoe, djikalau saja berharap, soepaja meréka tempatkoe kasih itoe, kasih poela kepadakoe, demikianpoen meréka akan berbesar hati kali poela atas bahagiakoe, meskipoen bahagiakoe itoe datangnja karena saja telah memberikan hatikoe kepada orang lain?

21 November 1902 (X).

Ketahoei oléhmoe, bahwa lemarikoe jang bertingkat empat itoe, tiga tingkat telah penoeh dengan kitab-kitab. Pada tingkat jang keempat kami lapangkan oentoek porterét-porterét sahabat-sahabat kami dan tanda mata jang lain-lain; dengan setjara demikianlah sahabat kami, adalah kami koempoelkan. Porterétmoe terletak antara porterét iboekoe dan porterét kakanda Kartono; terdjaoeh sedikit dari porterét Dr. Adriani seorang pandai jang boediman dan seorang sahabat orang banjak jang moelia. Soedah itoe tei'letak porterét seorang anak jang manis lagi soetji dan segar roepanja, sebagai sekoentoem boenga jang baroe kembang, jang amat kami kasihi. Porterét bapakpoen adalah poela dengan pakaian angkatan. Porterétmoe terletak betoel dalam soeatoe perkoempoelan orang jang baik-baik, soenggoeh! Itoelah tempat jang setiap hari wadjib kami koendjoengi; tiap-tiap hari sebeloem kami melihat wadjah sahabat-sahabat jang kami kasihi dan jang setia itoe, beloemlah ada permoelaannja hari itoe bagi kami.

Kalau kami pikirkan betoel-betoel, baik benarlah tiada sekalian maksoed kami Allah sampaikan. Djikalau sekiranja sekalian maksoed kami berkenan, berapakah hinanja kami ini; karena dengan hal jang demikian tiadalah kami akan menaroeh tjita-tjita lagi, dan orang jang tiada bertjita-tjita itoe amat boeroek keadaannja. Atjap kali poela terdjadi djikalau kami bermaksoed apa-apa tiadalah berpikir; dan djikalau maksoed itoe sampai, maka baroelah kami menjesal. Menoeroet pendapatan kami sendiri tahoelah kami, bahwa tjita-tjita hati jang sampai itoe atjap kali bertjampoer dengan air mata.

Adalah perasaan kami, jang kita nanti akan bertemoe djoega, tetapi ta' lama, hanjalah beberapa ketika sadja. Setelah kita bertemoe berdjabat salam, laloe bertjerai poela, sekalian itoe terdjadi dalam beberapa sa'at sahadja. Kita sebelah-menjebelah hanjalah sebentar sadja memperlihatkan diri, kemoedian bertjerailah oentoek selama-lamanja. Soenggoeh gila, boekan, perasaan kami itoe, dan ta' dapatlah poela kami memboeangkan perasaan itoe dari kepala kami.

Apakah sebabnja maka kami berharap hendak bertemoe lagi, apabila pertemoean pikiran kita telah sebaik itoe; lebih dari itoe agaknja ta' bergoena lagi; boekankah pikiran itoelah jang sebaik-baiknja ada pada kita? Dan djikalau kita kedoea belah pihaknja telah mempoenjaï benda jang sebaik-baiknja itoe, apakah lagi jang kita kehendaki?

Bagaimanakah pendapatanmoe tentang sekeram api boeatan Djapara jang beroekir-oekir itoe? Tiada bagoeskah? O! ta' dapat saja katakan kepadamoe, berapa besarnja bahagia kami, jang kepandaian tanah air kami makin diketahoei dan makin dihargaï orang. Selamatlah sekalian sahabat-sahabat orang Djawa jang moelia itoe, jang telah memasjhoerkan kepandaian itoe keloear Hindia, dan bersama-sama dengan hasil kepandaian itoe ialah lagi tjita-tjita bangsa Boemipoetera jang bagoes; jang tersemboenji dalam hati meréka itoepoen diketahoei orang asinglah poela.

Kami berharap soenggoeh-soenggoeh, bahwa kegemaran meréka itoe tentang kepandaian Hindia itoe djanganlah hendaknja seperti jang atjap kali kedjadian, mendjadi soeatoe kesoekaan jang lekas akan hilang lenjap.

Tidak, kesoekaan itoe tidaklah akan hilang lenjap; kami berharap djanganlah hendaknja begitoe, meskipoen kami wadjib mengakoe, bahwa kebanjakan orang sekarang ini jang menoendjoekkan kesoekaannja tentang kepandaian kami, berboeat demikian ialah karena toeroetan sadja,. . . . . . orang-orang jang pertama kali membangoenkan pekerdjaan itoe, meréka itoelah jang bekerdja dengan hati dan kepertjajaannja sendiri, dan meréka itoelah poela lama-lambatnja jang akan mengalahkan kesoekaan orang jang hendak meniroe-niroe itoe sadja.

Tetapi tiadakah hal jang seperti itoe telah biasa kedjadian

GEROBAK (TJIKAR) DIDÉSA BAWOE, DJAPARA.

bagi sekalian hal jang baroe-baroe, dan kemoedianpoen akan beroesia pandjang?

Ta' oesahlah lagi saja oeraikan hal itoe dengan pandjang lebar.

Te€ngoklah, saja soeka benar hendak me i hidoep bersan sama dengan berbagai-bagai koempoelan manoesia diatas doenia ini. Misalnja hidoep ber ama dengan koeli-koeli tambang ditempat menambang, atau hidoep dikampoeng Boemipoetera Serani bersama-sama dengan anak negeri jang beragama Serani itoe, tinggal dikampoeng Tjina, dikampoeng Melajoe, ja, dimana djoeapoen. Apalagi jang koesoekai benar ialah hendak tinggal hidoep dikampoeng dan desa bersama-sama dengan bangsa sendiri. Itoelah jang amat meriangkan hatikoe benar, karena saja ketahoei bahwa dengan tjara demikian, makinlah hatikoe akan tertawan kepada hangsakoe nanti, Tjita-tjita hati bangsa apa djoeapoen, baroe boleh dikenal dengan sebaik-baiknja ialah djikalau kita tinggal beberapa lamanja bersama-sama dan hidoep bersama-sama dengan mereka itoe.

Banjaklah “adat-'adat jang bagoes telah koelihat pada bangsakoe: sekalian itoe mendjadi permoelaan jang menarik kesenangan hatikoe, sekiranja saja boleh menjampaikan maksoed hidoep bersama-sama dengan mereka itoe. Seboleh-bolehnja kami tjahari pergaoelan dengan orang-orang kampoeng kebanjakan, dan kalau sekiranja kami berdjalan sendiri sadja, selaloe kami mengoendjoengi sehoeah doea roemah. dikampoeng. Moela-moelanja amat gandjil dan heranlah mereka itoe melihat kami, tetapi sekarang telah mendjadi biasa sadja.

Tangan anak ketjil lekas penoeh kalau di : begitoe tangan soeatoe bangsa jang masih seperti anak-anak. Mereka itoe amat haloes perasaannja akan hati jang ramah, dan amat besar kesoekaannja oentoek bersenda goerau. Senda goerau jang ketjil moedahlah membawa mereka itoe tertawa-tawa, dan kerdja jang berat dikerdjakannja dengan bersoeka-soeka hati. Telah beberapa boelan lamanja, tiap-tiap beberapa banjak orang koeli negeri bekerdja dipekarangan kami. Mereka itoe sedang mem perbaiki roemah dibelakang, dan dekat itoe kami akan mendapat seboeah pendopo jang bagoes.

Pada waktoe tempoh ketika orang melepaskan lelah, atjap kali kami pergi ketempat bekerdja itoe akan ber jakap-tjakap dengan orang-orang koeli itoe. Tjobalah engkau pikirkan, saudara-saudaramoe itoe doedoek dioenggoenan pasir, dan berkelilingnja doedoeklah orang-orang koeli jang telah pajah bekerdja itoe. Mer€ka itoe hampir tiada berpakaian pada badannja sambil merokok dan makan sirih. Akan bertjakap-tjakap dengan mereka itoe, wadjiblah kami dahoek jang mengeloearkan kata: kalau ta? perloe maoelah orang jang dibawah kita sehari-harian berdiam diri sadja, dari pada, memoelai berkata dengan orang jang diatasnja.

Betoel bagoes benar kebiasaan itoe dalam pertjakapan itoe banjaklah kami dengar hal mereka itoe, jang kalau sekiranja tiada kami berboeat sedemikian, tiadalah. kami akan mendengar- nja. Orang? koeli itoe bekerdja dibawah perintah seorang Be- landa peranakan (senjoer). Ia moela2 amat pendiam, selaloe memisahkan dirinja dan tiadalah poela ia maoe memberi tabik kepada kami kalau ia poelang atau pergi. Sekarang kami telah berkenalan dengan dia. . . . . . . . . . kamilah jang moela-moela mem- beri tabik kepadanja dan menjapa dia. Ia moela-moela amat maloe, tetapi sekarang telah pandailah ia berbintjang dengan riangnja!

la orang baik hati, dan pandai bertjampoer gaoel dengan koeli-koelinja : soenggoehpoen mereka itoe bekerdja bebas, tetapi selaloe hormat kepadanja. Atjap kali kami dengar orang-orang koeli itoe berkelakar dengan ,,toean” itoe, itoelah soeatoe tanda, bahwa kepala kerdja itoe baik hati kepada mereka itoe. Djikalan mereka itoe kena marah atau wadjib mengoebah pekerdjaannja sekali lagi, tiadalah kami dengar mereka meradjoek. Bagoes itoe, boekan? kepada senjoer itoe banjaklah kepala-kepala boleh mengambil tjontoh.

12 December 1902 (VIII).

Maksoed tentang oekiran itoe telah sampailah bagoes, pada pendapatan kami medja njonjalah jang sebagoes-bagoesnja diantara perboeatan si Singo, dan selaloelah kami tertjengang melihat pekerdjaannja itoe.

Senang hati melihat betapa si toekang itoe selaloe bertambah madjoe. Sjoekoerlah baroe-baroe ini ia dapat terlepas dari pada soeatoe kesengsaraan jang amat besar. Adalah sebelas roemah jang berkeliling roemahnja habis terbakar. Pohon-pohon kelapa jang dipeka: an roemahnja semoeanja telah menjala, tetapi ta'adjoeblah kita melihat karena roemahnja itoe ta? binasa. Seisi kampoengnja itoe pergilah melihat ke'adjaiban itoe, bertanjalah kepada si poenja roemah jang beroentoeng itoe, “ilmoe atau djimat dan sihir apakah jang dipakainja, maka ta' binasa sedikit djoea, sedang roemah-roemah jang berkelilingnja habis moesnah dimakan api. ,,Tidak” ia tidak ber'ilmoe, ta' berdjimat, ta' ada sihir jang dipakainja, hanjalah jang ada padanja ,,Goesti Allah” jang memeliharakannja dan anak isterinja.” Bagoes benar djawabnja itoe, boekan'? Tetapi ketahoeilah lagi oleh njonja, bahwa pada besok harinja sesoedah kebakaran itoe, datanglah toekang itoe kepada kami, dan pikirlah oleh toean, kedatangannja itoe ialah meminta sjoekoer kepada kami, sebab roemahnja tinggal selamat tiada binasa. Ta' dapat kami menolak kepertjajaannja, bahwa rahmat dari kamilah maka api itoe ta' datang memoesnahkan roemahnja. Itoelah kekocatan do'a kami kepadanja, maka roemahnja terpelihara tiada mendapat ketjelakaan! Apa pikiran toean tentang hal itoe? Betoel-lah sedih hati melihat kepertjajaan jang semoedah dan setoeloes itoe, betoel kepertjajaan anak ketjil!

Sajapoen bertanja kepada dirikoe sendiri, baikkah saja boeang akan kepertjajaan hati mere jang toeloes sebagai anak ketjil itoe, dan jang memberi bahagia kepadanja itoe? Dan kepertjajaan apakah jang lain jang akan saja berikan kepada mereka itoe penoekar kepertjajaannja itoe? Sebodoh-bodoh orang dapatlah meroesakkan barang sesoeatoe, tetapi memperbaikinja? Kepertjajaan kami beloemlah dapat kami berikan kepadanja. Moestahilkah orang boleh memberikan kepertjajaannja kepada orang lain? Kepertjajaan jang sebenar-benarnja, jang sebetoel-betoelnja, ja'ni kepertjajaan ja tiada dipoengoet atau tiada dipoesakai, terbitnja semata-mata dari hati. Ta' senanglah hati kami mendengar jang kami dikatakan oleh mereka itoe berkekoeasaan sedemikian. Kami dan orang lainpoen ta' adalah jang berkoeasa sebagai itoe.

Banjaklah kami menerima kebaikan hati dari sahabat-sahabat kami, orang kebanjakan itoe.

Sebab itoe adalah beberapa lamanja kami membentji sekalian agama, karena banjak benar kami lihat mereka itoe jang ta' menaroeh kasih ang sedikitpoen, dan agama itoe didjadikannja selimoet penoetoep hatinja jang bersipat kedji itoe. Tetapi lama-lama baharoelah kami tahoe, bahwa boekanlah agama jang salah dalam hal itoe, melainkan manoesialah djoea jang memperboeroek sekalian pemberian Toehan jang baik-baik diatas doenia ini. Agama jang sebai k-baiknja dan setinggi-tingginja jaitoe menoeroet pendapatan kami, ialah ,,kasih sajang”. Oleh sebab. itoe perloe benarkah mesti orang masoek mendjadi orang Serani, maka baroe boleh hidoep dengan perintah Toehan jang sebagoes itoe? Orang jang beragama Boedha, Berahma, Jahoedi, Islam dan orang biadabpoen, bolehlah hidoep soetji dalam doenia kasih sajang itoe.

Adalah barang sesoeatoe jang sangat menjoesahkan hatikoe, sehingga lenjaplah badankoe rasanja didalam hal itoe: mendengar moesik jang merdoe. Orang boleh melakoekan sekehendak hatinja diatas kami, djikalau kami sedang dimaboek lagoe moesik. Djikalau kami hendak memboeat barang oeatoe jang perloe dilakoekan dengan hati jang berani, baroe dapat

HABIS GELAP TERBITLAH TERANG,

21

oleh kami mengerdjakan itoe, apabila kami telah melenjapkan

diri kami dahoeloe dengan moesik jang merdoe. Begitoelah keras kekoeasaan moesik bagi kami. Tetapi adalah poela sekali-sekali kekoeasaan moesik tiada kami indahkan.

Kalau tiada demikian tentoelah atjap kali kami wadjib menahan diri kami, soepaja djari-djari kami ini djangan bergerak diboeaikan oleh boenji gamelan, jang menoeangkan api gembira pada oerat-oerat badan kami. Dan adik-adik kami jang perempoean \merasai poela sedemikian djikalau mendengar boenji gamelan itoe. Ketika kami masih -anak-anak, telah pandai kami menari, kami beladjar sendiri sadja; dan ketika kami sedang pandai berdjalan sedikit-sedikit telah moelailah tangan dan badan kami bergerak-gerak, mendengar boenji gamelan. Dan ketika masih boedak-boedak, kami berniat hendak mendjadi pandai tari, laloe bersahabatlah kami ketika itoe dengan pandai tari. Atjap kali iboekoe memakaii kami seperti pakaian pandai tari, dan sajapoen menarilah sampai djatoeh tergoeling-goeling. O! dosa jang soetji; dengan segala senang hati berpangkoelah kami diatas ribaan pandai-pandai tari itoe; kami heran melihatkan kebagoesan kepandaiannja itoe, dan mereka itoepoen amat sajang kepada kami.

Kemoedian, amat lama sekali kemoedian dari pada itoe, baharoelah kami ma'loemi, siapakah mereka jang amat kami moeliakan itoe, dan kami hinakanlah kepandaian mereka itoe karena pekerti mereka itoe, dan maloelah kami akan diri kami sebab kami telah penoeh berniat hendak mendjadi pandai tari dahoeloe.

Dan kemoedian itoe lagi, beladjarlah kami menjisihkan kepandaian dari orang jang melakoekannja. . . . . . . . . . . . dan sampai sekarangpoen kami masih mempeladjarinja djoea, kami tiadalah maoe mengindahkan bagaimana hidoep si pengarang, tetapi hanjalah kami wadjib menghormati kepandaiannja sadja, seperti Multatuli, kebidjaksanaannjalah jang dihormati.

Seperti jang telah saja terangkan dahoeloe, kami berniat benar hendak bertjampoer gaoel dengan orang-orang jang lain bangsa, lain kepertjajaan dan lain toedjoeannja. Baroe-baroe ini di Semarang kami telah berkenalan dengan beberapa orang kaoem Said. Kakandakoe banjak berkenalan dengan orang-orang jang baik dan saleh. Ia telah membawa kami kepada seorang kapitan 'Arab, dan disanalah kami ketahoei bahwa kami bersaudara dengan dia. Karena kami seorang dengan seorang bertanja-tanjakan hal itoe, maka kami ketahoeilah bahwa keloearganja, ja'ni neneknja jang laki-laki bersahabat dengan nenek kami, bapaknja dan pamannja dahoeloe kawan-kawan sama-sama bermain dengan bapak, paman dan anak angkat nenek kami. Oleh karena beberapa hal maka sahabat-sahabat itoe telah bertjerai-berailah dan sekarang dengan sekonjong-konjong tjoetjoe-tjoetjoenja telah bertemoelah dan berkoempoellah poela kembali.

Senanglah hati melihat roemah orang asing didalamnja, dan seisi roemahnja menerima kami sangat ramah. Keadaan jang seperti itoe atjap kali kami dapati, kalau kami bertemoe dengan orang-orang bangsa asing, jang tidak kami kenal, tetapi mereka itoe atau orang toean ja adalah berkenalan dahoeloe dengan nenek kami.

Begitoelah djoega adalah kami bersahabat lagi dengan orang- orang kampoeng Habsi, dan orang toea mereka itoe dahoeloe bersahabat dengan nenek-nenek kami. Kami selaloe diterimanja dengan ramah diroemahnja. Baroe-baroe ini seorang anaknja laki-laki kawin dengan seorang gadis Habsi disini.

Kami adalah datang pada peralatan itoe. Banjak diantara adat-adat mereka itoe jang toea-toea telah diboeangnja, sehingga karangankoe tentang peralatan jang demikian ta' benar lagi. Karangan itoe telah lama saja karangkan ketika saja masih ketjil, dan pada beberapa tahoen jang telah soedah tersiarlah karangan itoe didalam "Tijdschrift voor taal- land en volkenkunde van Nederlandsch Indie". Saja ta' tahoe, patoetkah saja berbesar hati melihat beberapa 'adat-'adat toea meréka itoe telah terboeang, apalagi melihatkan apa-apa telah dipakai oleh meréka itoe akan pengganti 'adat-'adat jang toea itoe. Amat boeroeklah roepanja meniroe-niroe 'adat2 Eropah dan ditjampoerkan kedalam 'adat sendiri. Sebenamjalah mereka itoe menjoeroeh orang-orang Eropah tertawa melihatnja. Chodja jang ternama itoe hina baginja, djikalau pada alat kawinnja itoe ia akan mengoendjoekkan tjerana emas jang bagoes, jang berisi sirih kepada isterinja, ketika mereka itoe bertemoe. Mempelai jang baroe-baroe ini kami lihat memberi isterinja soeatoe karangan boenga boeatan, dari pada pelbagai kertas berwarna, dan diikat dengan bermatjam-matjam pita-pita jang berkibaran kain kemari. Boenga kenanga, tjempaka dan melati tiadalah dipakai lagi oleh mereka itoe oentoek menghiasi pakaian anak dara itoe, melainkan sekaliannja boenga boeatan dari pelbagai warna. Boekantah mereka itoe menoeroet 'adat Eropah?

Adalah soeatoe 'adat jang diboeangnja, jang amat menggirangkan hati kami. Soedah mendjadi 'adatlah bagi mereka itoe, bahwa pengantin dalam tiga hari jang bermoela kawin ta' boleh pergi keloear roemah. Orang-orang toea pengantin itoe, jang ta' lama boleh tinggal disini, ingin sekali hendak membawa pengantin itoe keroemah kami, tetapi tiadalah dapat, karena hari jang tiga itoe beloemlah habis. Betapa tertjengangnja dan besarnja hati kami mendengar ketika ia berkata kepada isterinja: „Besok petang-petang pengantin saja bawa kekaboepaten."

„Dimana boleh itoe, hari beloem habis? masakan boleh?" djawab isterinja.

Dan chodja itoepoen mendjawab lagi: „Kangdjeng regen mengatakan, boekanluh atoeran jang demikian, hanjalah 'adat sahadja. 'Adat itoe ta' ada jang diikoetinja; oentoeng dan tjelaka itoe pembawaan orang sendiri. Kalau hati kita ichlas memboeang 'adat, selamatlah kita dan tiadalah soeatoe apa djoeapoen jang akan menggoda kita. Hati saja menoeroet seperti kata kangdjeng. Pekerdjaan ini soedahlah selamat, dan tiadalah lagi apa-apa jang datang menggoda kita."

Mata kamipoen bertjahaja-tjahajalah melihatnja, maoelah rasanja kami mendjabat tangannja ketika itoe. lapoen sebagai seorang Timoer jang tegoeh dan setia memakai 'adat-'adatnja, sekarang iapoen mengakoe, bahwa 'adat-'adiat itoe ta' lain dari pada atoeran jang kebiasaan sadja, jang boleh diboeang seperti memboeang pakaian jang telah toea, djikalau ia tiada memadai lagi, dan 'adat itoe sekali-kali tiadalah bersangkoetan dengan oentoeng dan malang nasib hidoep kita.

Kami seriboe kali lebih beroentoeng. Kami bermaksoed jang moelia dan kami menaroeh kasih sajang! Alangkah baiknja kalau kiranja kami boléh memberikan sedikit dari kekajaan kami ini. Tetapi kesenangan hati ta' dapatlah seorang djoega memberikannja kepada kita, djikalau kita sendiri tidak maoe mengehendakinja.

Kami ta' berani memikirkan hal itoe, apalagi mengharapkannja, tetapi . . . . . . . . . . . . tetapi berapalah senangnja hati kami, djikalau hati jang telah bekoe itoe dapat dihidoepkan kembali oléh tjahaja Allah, sehingga teranglah ia bersinar-sinar! Oléh karena mengingatkan hal itoe sekalian, maka datanglah perasaan jang mendamaikan hati kami jang amat 'adjaib itoe, dan kamipoen mengoetjap sjoekoerlah. Kajalah hidoep kami didoenia ini, soenggoehpoen banjak berisi ratjoen didalamnja, tetapi banjaklah poela manisan-manisan jang amat lazat sertanja.

Amat senanglah rasanja hati kami serta banjaklah rahmat bagi kami, sekiranja kami dapat menolong sesama manoesia. Harta benda ta' ada pada kami. Dan apa jang ada dapat kami berikan, kami berikanlah . . . . . . . . . . . . jaitoe kasih sajang kami. Kadang-kadang 'adjaib benar kami melihat, orang-orang jang toea dari pada kami, jang telah kawin dan iboe dari pada beberapa orang anak-anak, telah menangis mengatakan kesoesahannja diribaan kami. Betapalah kami akan mengoetjap sjoekoer kalau sekiranja dapat kami menghapoeskan air mata mereka, biarpoen barang setitik.

Barang siapa jang telah mengenal akan perasaan jang demikian, ta' dapat dan ta' maoelah ia meloepakannja.

Djanganlah toean bersoesah hati memikirkan hal kami, wahai kekasihkoe, djikalau sekiranja nasib kami pada waktoe jang akan datang ada berbahaja. Djika sekiranja masih ada didoenia ini air mata jang akan dihapoes, dan ada djoega lagi hati jang mengehendaki kasih sajang, maka sahabat-sahabatmoe jang berkoelit hitam ini masih ada kerdjanja dan tentoelah mereka masih. . . . . . . . . bersenang hati. Sesoenggoehnja djanganlah toean bersoesah hati memikirkan hal kami, baikpoen sekarang atau nanti, djanganlah toean berboeat demikian. Serahkanlah kami kepada Toehan seroe sekalian 'alam, Toehan jang amat pengasih dan penjajang.

Ialah jang akan menolong dan memboedjoek serta membantoe dan menerangkan kami djalan. Tawakkallah toean, djanganlah bersoesah hati, kami tahoe akan Toehan kami. Dan Toehanpoen tahoe poela akan kami, ialah akan menoendjoekkan kami dengan segala ketjintaan djalan jang terang.

Djikalau kami hendak berboeat jang baik, ialah akan menolong kami, dan djikalau kami hendak berboeat jang djahat, tentoelah sadja kami tiada akan terlepas dari pada hoekoeman. Kepertjajaan itoelah jang memikoel kami, dan jang memberi hati kami mendjadi tawakkal dan senang.

Kami bemiat soenggoeh-soenggoeh hendak mendjadi koeat benar-benar. . . . . . . . . sehingga dapatlah kami hendaknja menolong diri sendiri. Menolong diri sendiri atjap kali lebih soesah dari pada menolong orang lain. Dan siapa jang dapat menolong dirinja sendiri tentoelah lebih moedah menolong orang lain.

  1. Sajang sekali maksoed Kartini itoe ta' sampai.
  2. R. singkatan: Roekmini.
  3. sibiran toelang—keratan toelang.
  4. Bah. Min. artinja penghilangkan (pentjeraikan).
  5. 1). Maksoednja: perempoean jang soeka berbantah.