Habis Gelap Terbitlah Terang/Soerat-soerat dalam tahoen 1903

Desa Tjikeumeuh dekat Cultuurtuin (keboen tanam-tanaman) di Bogor.

3 Januari 1903 (VII).

Bagaimanalah saja akan meminta terima kasih kepada toean tentang isi soerat dan pidato toean dalam kerapatan Tweede Kamer pada 26 November jang baroe laloe ini; sesoenggoehnja ta' dapatlah kami dengan tjoekoep meminta terima kasih kepada njonja atas segala kebadjikan toean bagi kami. Beroetang boedilah kami kepada toean, ta' dapat kami akan membajar, ialah jang akan kami bawa kedoenia jang baka. O, bagaimanalah saja dapat mentjeriterakan kepada toean, apa jang terasa dan telah mengalir dihati dan dipikirankoe ketika membatja soerat toean dan sebahagian dari pidato itoe, jang bergaris dibawahnja. Tertjoetjoerlah air mata kami membatjanja. Toehan itoe mahabesar, Toehan itoe mahakoeasa dan Toehan itoelah jang pengasih dan penjajang. Itoelah soeatoe rahmat Toehan. Kamipoen melihat seorang akan seorang, tetapi tiadalah tampak soeatoe djoeapoen, karena pikiran kami telah memandang sedjaoeh-djaoehnja, mengenangkan tanah-tanah seberang jang djaoeh itoe, dan sahabat-sahabat kami jang bertempat disana, lagi kami kenangkan poela akan waktoe dan kedjadian jang akan timboel pada hari jang akan datang. Kami kedoea sama memikirkan dan mengenangkan sekalian itoe pada waktoe itoe. Sedang hati jang penoeh dengan perasaan jang meminta terima kasih pada ketika itoe, timboellah poela didalamnja kesedihan dan kepiloean jang amat sangat. Hati kami mendjadi sajoe, karena kami ta' dapat ketika itoe djoega meminta terima kasih kepada sahabat-sahabat kami jang setia dan moelia hati itoe, mendjabat tangannja atau memeloeknja, jang telah memberi kami kegirangan hati itoe.

Sajoe hati kami mengenangkan orang-orang toea kami, kekasih hati kami, djantoeng hati kami itoe, bahwa kepada me­reka kedoea soeatoe tanda kedoekaan jang akan menghantjoerkan hatinja, djikalau mendengar kabar jang membesarkan hati kami itoe.

Wahai orang toeakoe jang malang!

Djikalau maksoed kami sarnpai, maka hal itoe artinja bagi meréka, bahwa mereka akan bertjerailah dengan anak-anaknja, dan ditambah lagi dengan berdoeka hati. Betapalah remoek dada dan hantjoernja hati meréka itoe, djikalau kapallah jang akan mempertjeraikannja dengan anak-anak jang amat dikasihinja dan membawa si anak itoe ketanah asing jang sedjaoeh itoe. Adakah meréka akan kembali lagi dengan selamat?. . . . . . . . . . . . . . . Adakah lagi meréka akan bertemoe poela dengan orang toean ja nanti?

Mereka itoe amat kasih akan kami, lebih-lebih bapakkoe kepadakoe, sebab apabila bapak melihat wadjahkoe, teringatlah ia akan iboenja, poen amat dikasihinja; apalagi moekakoe itoe seroepalah poela dengan porteretnja sendiri.

Moga-moga Toehan akan melemboetkan hati mereka jang amat piloe, soesah dan menanggoeng pertjintaan itoe apabila tjita-tjita kami akan kami sampaikan. Keadaan itoe memanglah soeatoe kelobaan hati benar, tetapi kami berharap sekali jang waktoe itoe akan lekas datang.

Saudarakoe, Stella dan sahabat-sahabatkoe jang lain tentoelah akan bersoeka hati benar, kalau sekiranja pekerdjaan toean jang moelia itoe sampai berhasil. Dengan besar hati kami telah membatja pidato toean, meminta pertolongan kepada Pemerintah akan membantoe beberapa orang anak negeri jang amat toean kasihi; setelah itoe kami batja poela pendjawaban menteri djadjahan, dan kemoedian oetjapan terima kasih toean!

Kepada toean saja berkata dengan toeloes dan ichlas hatikoe, meminta terima kasih. Kepada njonja toean, kami berharap jang sedjaoeh itoe, tempat kami berharap akan mengoesahakan kepada toean-toean kedoea, bahwa kesajangan toean, telah beroesaha dengan sedjadi-djadinja oentoek kami. tiadalah tertjoerah kepada orang jang koerang terima kasih. Berhati tetaplah toean bekerdja oentoek pekerdjaan jang moelia, wahai sahabatkoe!

Boekan sedikit rasanja peperangan dan penanggoengan kami karena tjita-tjita hati itoe. Dan kami pertjaja, bahwa banjaklah lagi kesoesahan jang akan kami tanggoengkan, sebeloem kami dapat meninggalkan sekalian hal jang akan menjedihkan hati, dan dalam pada itoepoen lebih banjak poela hal keadaan jang kami sajangi dan kasihi, akan pergi kenegeri jang sedjaoeh itoe, tempat kami' berhanap akan mengoesahakan diri kami, soepaja tjakap dan pandailah kami kelak dalam pekerdjaan jang hendak kami tanggoeng itoe.

Akan dapat moesoeh jang ganas, kita sekali-kali tiada perloe berboeat djahat ataupoen mengganggoe orang lain. Sekarang oempaman ja banjaklah orang sedang mengasoet-asoet kaoem keloearga kami, soepaja kami seboleh-bolehnja djangan dapat menjampaikan maksoed kami. „Ta' pantas," kata mereka itoe jang kami maoe pergi kenegeri Belanda. Dan berapa poela maloe jang akan ditanggoeng nanti karena pergi kesana itoe „dengan ongkos orang lain".

Dan ada poela diantara mereka itoe jang bersedih hati melihat saja mengarang, dan diberinja saja isjarat, soepaja saja berhenti memperboeat hal itoe. „Ta' pantas, seorang anak gadis," mengarang soerat oentoek orang banjak. Bah, seorang perempoean jang beloem kawin, namanja terbebar kesana sini: kalau ia ada bersoeami ta' mengapalah, boléhlah dima'afkan kalau ia berboeat demikian!

Dari Dr. Adriani baroe-baroe ini saja mendapat sepoetjoek soerat jang amat pandjang, membitjarakan berbagai-bagai hal jang tentoe akan menjoekakan hati toean djoega. Saja mentjeriterakan kepadanja, apa jang telah toean perboeat oentoek kami, dan ia amat berbesar hati mendengarnja. Ia menoelis kepadakoe: „Apa jang telah dikatakan njonja van Kol kepada toean, itoelah oedjoed segala agama; pengakoean atas mempertjajaï Toehan seperti seseorang, tidaklah soeatoe pengertian, tidaklah poela soeatoe kebaikan, melainkan itoelah jang sebenar-benarnja Malikoe'rrahman!"

Banjak lagi hal-hal jang bagoes dan berpaódah didalam soeratnja. Betapa soeka hatikoe hendak membatjanja bersama-sama dengan toean, dan memperkatakan isinja dengan toean. Saja perloe lagi membalas soerat itoe.

Adalah poela dikatakannja kepadakoe: „Tetapi sepandjang penglihatankoe, bahwa agama Serani itoe oedjoednja tiadalah akan memberi orang berbahagia, hanja akan mendjadii djambatan antara manoesia dengan Toehannja, itoelah maksoed agama Serani."

14 Januari 1903 (IX).

Adikkoe jang ketjil, sekali-kali ta' maoe mendjadi priaji, apalagi priaji dalam golongan pemerintah negeri; dan djikalau njonja sekali-kali ada memperkatakan soerat-soeratkoe dengan toean, tentoelah toean akan mengetahoei, bahwa saja tiadalah bersedih hati dalam hal itoe, melainkan mémanglah amat besar hati kami mendengar maksoed dan hadjat adik kami itoe. Senang hati kami, jang adikkoe ta' ada bermaksoed seperti maksoed beriboe-riboe mereka bangsa kami; mereka itoe menjangkakan, bahwa mendjadi priaji itoelah bahagia jang setinggi- tingginja dalam doenia ini, sebab mereka mema'loemi keenakan seperti radja ketjil, berbadjoe berkantjing letter W., dan berpajoeng emas!

Girang hati kami, bahwa segala tjahaja dan oepatjara itoe ta masoek dihatinja; lebih senang lagi hati kami mengingatkan hal itoe karena ia semoeda itoe telah ada berpengakoean jang demikian, dan ia hendak mentjahari djalan sendiri, tiadalah seperti djalan jang telah pasar ditempoeh oleh beriboe-riboe orang.

Lebih baik menoeroet pikirankoe, ia beroesaha oentoek menolong mereka jang dilanggar oleh kesakitan, dan pergi bersekolah oentoek mendjadi dokter. Boleh djadi djoega dalam hal itoe masoeklah kelobaan diri saja sedikit; karena saja soeka melihatnja mendjadi dokter, sebab dalam hal itoe amat banjak dan bagoes jang patoet diperboeat dan. . . . . . . . . . . .karena dapatlah poela ia menjampaikan kenang-kenangan kami. Berapalah banjak paedahnja nanti, kalau bangsa Eropah dan bangsa Boemipoetera timbal-balik dapat hormat-menghormati. Ia boleh beroesaha soepaja anak negeri akan mempertjajai obat-obat Eropah, dan dokter Eropah boléhlah poela memperhatikan obat- obat Boemipoetera jang amat moedah itoe, jang telah dipastikan moedjarrabnja.

Saja telah bertjakap-tjakap dengan adikkoe itoe tentang kol ah Dokter D.jawa, tetapi ta' adialah niatnja hendak pergi beladjai kesana, dan kaïnipoen ta' soeka poela menggagahinja dalam hal itoe.

17 Januari 1903 (VII).

Telah tiga pekan lamanja disini ta' toeroèn hoedjan sedikit djoeapoen. Sekarang disini terlampau panas. Beloem pernah kami merasai panas sebagai itoe, baikpoen ketika moesim kemarau jang sekeras-kerasnja.

Bapakkoe telah poetoes asa, bibit padi disawah telah merah, karena kepanasan.

Wahai bangsakoe jang malang! Dahoeloe anak negeri diafdeeling ini tjoekoep makannja, dan ta' tahoelah meréka itoe akan kesengsaraan kekoerangan makanan. Tetapi apa jang tidak ada, tentoelah boléh datang; dan kekeringan jang amat sangat didalam moesim penghoedjan itoe telah memberi tanda, bahwa bermatjam-matjamlah kesengsaraan jang akan tiba. Bagaimanakah gerangan halnja nanti, djikalau sekiranja hari selaloe sadja panas seperti itoe? Soedah datangkah sekarang pertoekaran moesim? Alangkah lekasnja kalau demikian, karena telah doea kali pagi bertioeplah angin, jang biasanja datang dalam boelan Mei. Dan telah moelaïkah sekarang moesim kemarau?

Betoel soesah sekali hati kami sekarang; seorang djoeapoen ta' berkoeasa akan mengoebahnja. Amat piloe hati melihat sekalian bibit-bibit, jang telah ditaboerkan dan ditanam orang, semoeanja sekarang telah mérah karena kekoerangan air, semoeanja hampir mati dan ta' dapat ditolong sedikit djoeapoen. Sajang ta' pandai orang memboeat hoedjan! Dan hari jang sepanas itoe melesoe dan meletihkan badan poela, ta' soeka bekerdja. Apa pikiran toean tentang ratap tangis seorang anak negeri ditanah panas ini! O, betapa soesah hati meréka jang bekerdja disawah dan diladang didalam panas seperti disini sekarang . . . . . . . . . . . . apalagi namanja sadja diseboetkan didalam moesim hoedjan! Kirimilah kami sebahagian dari hawa dingin negeri toean itoe dan toean ambillah panas disini sebanjak toean soeka. Sekiranja dapat kita berboeat dimikian, betapalah bagoesnja!

25 Januari 1903 (IX).

Lamalah saja doedoek memandang kekertas ini dan ta' tahoelah saja apa jang hendak saja toeliskan lain dari pada permoelaan kata; banjaklah pikiran jang merawankan hatikoe, banjaklah poela perasaan jang timboel dalam ingatankoe. Pada waktoe itoe terkenanglah oléhkoe sekalian hal jang terdjadi didalam hidoepkoe, dalam beberapa tahoen jang laloe.

Dalam kegirangan dan soekatjita datanglah poela kedoekaan jang amat sangat, kepoetoesan asa dan waswas jang menjedihkan hati. Bagi kami rasanja pada waktoe jang soedah-soedah, telah bermatjam-matjam hidoep didoenia jang kami tanggoengkan. Tahoen-tahoen jang kami ini ta' bersoeka ria lagi sebagai anak-anak, telah djaoeh benar rasanja terletak dibelakang kami. Tiap-tiap hari dalam pekan jang baroe ini, banjaklah poela hal-hal jang kedjadian seperti dahoeloe bagi kami.

Adalah hal jang merajoekan hati, dan ada poela jang menjoeroeh kami minta terima kasih. Sekalian perasaan pada ketika itoe adalah didalam hatikoe; tetapi perasaan jang memiloekan hati itoelah jang berkoeasa benar diantara sekaliannja.

Ketika saja menoelis soerat ini terasalah poela dalam hatikoe sekalian perasaan itoe; karena itoe lemaslah saja rasanja. Tetapi sekali-kali saja ta' soeka menoeroetkan hatikoe ini; sekalian kata-kata toean jang pagi tadi, hendak saja pegang soenggoeh-soenggoeh didalam hatikoe. Saja ta' soeka dikoeasai oleh pikiran jang menjoesahkan hatikoe itoe, tetapi sekalian kepiloean hati itoe, wadjiblah sekarang dibawah perintah saja.

Atas sekalian jang toean katakan ditepi pantai dan dikeréta tadi pagi kepada kami, o, betapalah hendaknja kami akan minta terima kasih kepada toean? [1] Ta' adalah kata-kata bagikoe, akan menjatakan perasaan kami itoe kepada toean. Ia hanjalah terasa Sadja, tetapi ta' dapat dikatakan! Kami amat mengoetjap sjoekoer dan amat beroentoeng, karena telah berbintjang dengan toean. Demikianlah sedapnja kata-kata dan seorang sahabat jang berhati toeloes. Kemarin semalam-malaman itoe saja selaloe mengenangkan kata-kata toean, dan sekaliannja mengoeatkan hatikoe. Kami berdoea lama memperkatakan hal itoe kemarin dan hari inipoen djoega; dan djikalau bapak telah bertambah semboeh sedikit dari pada sakitnja, kamipoen hendak mengabarkan hal itoe kepadanja. Sekarang boléhlah kami angsoer memberi tahoe dahoeloe kepada iboekoe, dan memoelaï perlahan-lahan menoelis keringkasan permintaan kami itoe.

Djikalau perkara itoe telah selesai, kami toelislah nanti beberapa poetjoek soerat kenegeri Belanda. Sekarang amat tetaplah hati kami. Itoelah jang perloe sekali bagi kami dahoeloe; kata jang loeroes, benar dan menetapkan hati dari pada seorang sahabat jang toeloes hatinja, telah tegoehlah melekat dihati kami.

Kami ingin benar dahoeloe hendak berbintjang dengan toean kedoea. Dengan segala soetji hati saja meminta terima kasih kepada toean atas kata-kata dan nasihat toean kedoea.

Jang menjoeroehkan kami lagi berniat hendak pergi kenegeri Belanda, ialah tjita-tjita hati kami hendak mendjaoehi oentoek sementara doenia, jang telah meloekaï hati kami dengan ganasnja itoe. Sengsara jang seperti dinaraka itoe ta' patoet kami tanggoengkan lagi. Negeri Belandalah jang akan memboeangkannja dan akan menggantinja poela dengan kesoekaan lain, jang bergoenoeng-goenoeng banjaknja. Terimalah oetjapan terima kasih kami, karena toean telah menoendjoekkan hal itoe kepada kami.

27 Januari 1903 (X).

Saja mengenangkan waktoe jang telah laloe, ketika kami dengan ajah boendamoe bersoeka hati, berdjalan-djalan ditepi laoet disini, laoet kami! Itoelah waktoe jang moelia, ta' dapat diloepakan! Dan waktoe jang baroe laloe ini, ja'ni waktoe kami doedoek ditepi pantai bersama-sama dengan ajahmoe, akan tinggallah poela selaloe dalam kenang-kenangan kami. Disanalah bapakmoe berbintjang dengan kami tentang maksoed-maksoed kami.

Berapalah besar harganja perbintjangan itoe, jang keloear dari hati seseorang jang amat kami moeliakan dan kami kasihi, apalagi ia seorang dari pada sahabat kami, jang kami ketahoei berhati toeloes dan ichlas.

Apakah hasilnja perbintjangan itoe bagi kami? Saja semalam-malaman itoe ta' dapat tidoer. Saja tidoer pada malam itoe bergoeling kekanan bergoeling kekiri, karena kepalakoe penoehlah dengan kata-kata bapakmoe jang soenggoeh-soenggoeh, lagi terbit dari hatinja jang kasih sajang itoe!

Itoelah jang amat perloe bagi kami, itoelah jang telah lama kami kenang-kenangkan, ja'ni kami hendak mendengar kata jang sesoenggoehnja, jang keloear penoeh dengan kasih sajang, dari hati masoek kehati, bertentangan mata dengan mata.

Bésoknja pagi-pagi benar bapakmoe mesti berangkat poela. Sedihlah hati kami memikirkan itoe. Kami pergi mengantar-antarkan jang moelia itoe, dan dikeréta kami hoeboenglah poela pertjakapan jang ditepi pantai kemarin. Achir kalam, ialah kami hendaklah selekas-lekasnja mengirim sepoetjoek soerat permintaan kepada Goebernoer Djenderal, dengan seizin orang-orang toea kami, soepaja Pemerintah akan membantoe kami, menjampaikan pendidikan kami, bergoena oentoek perempoean Djawa pada waktoe jang akan datang dan pendidikan itoe akan koeterima di. . . . . . . . . . . . . . .Betawi!

Tidakkah engkau héran mendengar kabar itoe, saudarakoe? Saja ta' tahoe bagaimana pendapatanmoe tentang hal itoe. Tetapi tiadakah engkau akan mengatakan, jang saja selaloe berpoetar pikiran? Moela-moela dengan segala kekoeasaan hati hendak pergi kenegeri Belanda; boemi dan langit telah bergerak soepaja maksoednja itoe dapat disampaikan, dan karena oesaha sahabat-sahabatnja, dapatlah meréka pergi kesana; tetapi sekarang meréka berkata: „Saja tinggal disini!" Apakah katamoe tentang pikiran jang selaloe bertoekar-toekar itoe. Tetapi lebih baik, djika sesat berbalik soeroet, dari pada sesat telandjoer, jang kadang-kadang karena kesombongan hati ta' maoe mengakoe akan kesalahan itoe.

Tahoekah engkau apabilakah maksoed kami hendak pergi ketanah Belanda itoe telah boelat?

Dalam boelan December tahoen 1901, ketika kami sedang menanggoeng kesoesahan hati, jang tidak tepermanaï itoe. Ketika itoe timboellah dihati kami maksoed jang boeas hendak pergi berdjalan djaoeh, berpisah diri dari tempat jang telah meratjoen menjakiti hati kami itoe. Berdjalan, berdjalan djaoeh pergi ketempat jang beroedara lain, bernapas, hidoep pada hawa jang lain, dan djikalau hati kami jang loeka parah telah semboeh, pikiran serta barangkali djoega badan kami telah koeat, berbaliklah kami mendjelma seperti lahir kembali kedoenia, kedalam pergaoelan jang lama akan bekerdja oentoek peroebahan jang baik. . . . . . . . . . . . . . .

Kesoesahan jang seperti dinaraka itoe, ta' boléh kami tanggoengkan lagi. Tanah Belandalah jang akan mendjaga, soepaja kesoesahan itoe tiada akan datang kembali, dan orangpoen ta' akan mengenangkan kami lagi; sajang sekali hendak meloepakan kami itoe lekaslah akan kedjadian. Demikian djoega oléh sebahagian dari doenia bangsa Boemipoetera lekaslah poela kami diloepakannja, ja'ni oléh Boemipoetera, jang hendak kami oesahakan, kalau nanti kami kembali dari negéri Belanda.

Apakah jang menanti kami ditanah Belanda? Kesoesahan jang bergoenoeng-goenoeng, jang beloem sedikit djoea kami ma'loemi hal keadaannja. Bapakmoelah jang menerangkan sekalian hal itoe kepada kami, dan ditoendjoekkannjalah poela kesengsaraan jang akan kami tanggoeng nanti disini, jang datangnja dari pada meréka jang akan kami tolong itoe, djikalau kami kembali kelak dari tanah Belanda.

Sekalian itoe soenggoeh benar, o tjita-tjitakoe jang malang! Engkau tahoe, bahwa itoelah soeatoe tjita-tjita kami jang amat besar hendak beladjar ketanah Belanda, oentoek pekerdjaan jang hendak kami tanggoeng kelak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Demikian poela keadaan bapakkoe jang baroe-baroe ini telah sakit keras menjoeroeh kami poela lebih landjoet berpikir. Jang moelia itoe amat sajang kepada kami. . . . . . . . . . . .

Segala jang kedjadian baroe-baroe ini ditempat sakitnja itoe masih tergambar dimatakoe. Disanalah kami lihat betapa sajangnja si djantoeng hati kami itoe kepada kami. Tetapi bertanjalah saja kepada dirikoe sendiri, dapatkah kami akan mengoebah maksoed kami itoe, djikalau sekiranja bapakmoe ta' datang kemari, dan jang moelia ta' berkata sedemikian kepada kami? Ta' tahoelah saja. . . . . . . . .tetapi sesoenggoehnjalah katakoe ini, bahwa orang toeakoe kedoeanja patoet benar banjak meminta terima kasih kepada bapakmoe. Dan kamipoen sendiri sangatlah terima kasih kepada jang moelia itoe!

Lamalah kami berdoea beradik memperbintjangkan kata-kata bapakmoe itoe, serta memikirkannja. Achir kalam ialah: Pergi ketanah Belanda itoe biarlah kami loepakan dahoeloe dalam hati, dan sekarang kami berharap, soepaja kami boléh lekas pergi ke Betawi.

Sekalian itoe ialah kemaoean dirikoe sahadja. Tetapi dalam hal itoe haroeslah kami ma'loemi baik-baik, apakah kebaikannja jang teroetama benar, djikalau kami beladjar di Betawi. Tentoelah di Betawi kami boléh lekas moelaï bekerdja, tetapi djikalau kami pergi ketanah Belanda, tentoelah kami masih lama akan menanti. Saja selaloe memikirkan kata bapakmoe: „Apakah sebabnja ta' diboeat lekas apa-apa jang dapat dikerdjakan? Pekerdjiaan itoe lekaslah habis kalau dikerdjakan; tetapi dengan djalan pergi kenegeri Belanda, masih djaoeh tempatnja pada waktoe jang akan datang." Bapakmoe berkata sambil mengambil oempama: Adalah seorang jang loeka parah meminta pertolongan, maka datanglah seseorang, dan berkata: „O, sahabatkoe, sekarang saja ta' soeka menolongmoe, karena saja akan beladjar dahoeloe, bagaimana orang memaloet loeka." Orang itoepoen berdjalanlah pergi beladjar; dan djikalau telah diketahoeinja kepandaian paloet-memaloet loeka itoe, maka orang jang loeka tadi telah lama mati.

Bapakmoe berkata poela: „Adalah seboeah moetiara jang terletak dilaoet jang amat dalam. Engkau tahoe bahwa ia ada disana, tetapi engkau ta' tahoe dimana benar tempatnja itoe. Engkaupoen masoeklah kelaoet, hendak mengambilnja tjara begitoe sadja. Air laoet sementara itoe telah sampai kedagoemoe, kemoedian datanglah seorang berkata: „Hai sahabatkoe, djanganlah berboeat demikian, djanganlah pergi lebih djaoeh, air telah sampai kedagoemoe, kalau engkau tenggelam, ta' dapatlah moetiara itoe oléhmoe. Baiklah kembali dan masoeklah engkau kedalam seboeah perahoe, adjoeklah dahoeloe laoet itoe, dan kemoedian baharoelah engkau pantjing moetiara itoe."

Bapakmoe berkata, djikalau benar-benar kami soeka, dengan segera kami boléh memboeka seboeah sekolah, ta oesahlah kami memboeat oedjian soeatoe apapoen. Ta' adalah terseboet dalam oendang-oendang negeri, bahwa orang haroes memboeat oedjian dahoeloe, maka boléh memberi pengadjaran kepada anak-anak gadis Boemipoetera. Kami boléh mengambil lagi beberapa orang goeroe-goeroe perempoean Belanda, hal itoe perkara ketjil. Tetapi bagaimanakah pikiranmoe, dapatkah kami memboeka seboeah sekolah, kalau tidak dipeladjari dahoeloe bagaimana hal keadaan mengadjar? Benarlah djoega bahwa kami mendirikan sekolah kami itoe. . . . . . . . . . . .(tertawa kita mendengar kata itoe, lagi sombong boenjinja) hanjalah teroetama maksoednja oentoek pendidikan boedi pekerti, lebih dari pada pendidikan oentoek 'ilmoe kepandaian. Sebab itoelah kami ta' soeka sekolah itoe didirikan oléh Pemerintah, melainkan baik didirikan oléh orang partikoelir sadja, kalau tidak tentoelah wadjib kami menoeroet beberapa oendang-oendang peratoeran sekolah. Kami hendak memboeat sekolah ketjil seperti kehendak kami sahadja, mengadjar anak-anak tiada seperti disekolah biasa, melainkan seperti seorang iboe mendidik anak-anaknja.

Sekolah itoe ta' boléh dibandingkan dengan sekolah biasa, melainkan dengan seboeah roemah-tangga jang besar, dan segala anggotanja akan berkasih-kasihan, jang seorang mengadjari jang lain, dan iboenja tiadalah seperti iboe dimoeloet sahadja, melainkan iboe sebenar-benarnja iboe. . . . . . . . . . . . perempoean jang mendidik badan dan pikiran anak-anaknja.

Maksoed bapakmoe itoe atjap kali kami pikirkan, tetapi begini: Djikalau kami ta' dapat pergi beladjar, haroeslah kami tinggal diroemah sahadja; dalam hal itoe ta' dapatkah kiranja kami mengambil beberapa orang anak gadis regén-regén diroemah seberapa keboepatén kami dapat menerima? Meréka itoe disoeroeh bersekolah disini seperti biasa, dan diroemah kamilah akan menanggoeng pendidikan boedi pekertinja, sambil bermain-main membela anak-anak itoe memperbaiki tingkah lakoenja; dan ketika anak-anak kami itoe pergi kesekolah, kami ambil lagi anak-anak kepala negeri jang lain, kami adjari meréka itoe diroemah merénda, mendjahit d.s.b.

Sementara itoe dlengan tiada setahoe meréka itoe kami ketoek-ketoeklah hatinja, soepaja maoelah meréka itoe mengambil boeah pikiran jang tersimpan dalam maksoed kami itoe. Tetapi djikalau dapat kami mendirikan seboeah sekolah, kami lebih soeka dahoeloe beladjar. Benarkah atau tidak pendapatankoe ini, saudarakoe? Sekolah itoe tentoe akan didirikan di Magelang atau di Salatiga. Bapakmoe telah memperkatakan hal itoe dengan bapakkoe, dan ta' adalah alangannja lagi; alangannja hanjalah pergi ketanah Belanda itoe sahadja. Senanglah hati, boekan?

Tjara jang seperti terseboet diatas itoe, demikianlah halnja nénékkoe jang laki-laki dahoeloe mendidik anak² kepala negeri. Nénékkoe dahoeloe menjoeroeh datang kemari seorang goeroe oentoek mendidik anak-anaknja dan lagi pengéran-pengéran dari Solo, dan seorang regén di Djawa Tengahpoen mengirimkan poela anak-anaknja jang laki-laki kepada nénék oentoek pendidikan itoe. Lihatlah pendapatan itoe boekanlah pendapatan baroe; djadinja maksoed kami jang dikatakan orang baroe benar itoe, ialah jang sebenarnja pendapatan jang telah toea, berasal dari nénék kami. Maksoed dan boeah pikiran kami itoe poesaka dari nénék kamilah. Nénék kami itoelah orang jang menebas djalan; kami ini hanjalah melandjoetkan pekerdjaannja sahadja. Nénékkoe jang laki-laki dan jang perempoean itoe kedoeanja orang baik hati.

Bapakmoe telah menoendjoekkan kepada kami apa jang akan djadi isi soerat permintaan itoe; hanjalah sebaris perkataan sahadja, tetapi kami perloe mengirim sepoetjoek soerat peringatan bersama-sama dengan soerat permintaan itoe. Didalamnja wadjib kami toeliskan seterang-terangnja maksoed dan kenang-kenangan kami. Soerat peringatan itoe haroeslah keloear dari hati kami sendiri, ta' boléh sedikit djoega dipikirkan, bahwa ia akan dihadapkan kepada Goebernoer Djenderal, melainkan kami toeliskan sahadjalah apa jang terasa dihati kami.

Bapakmoe soeka membatjanja lebih dahoeloe djikalau kami kehendaki, tetapi menoeroet pikiran jang moelia ta' oesahlah kami menjerahkan soerat itoe kepadanja.

Kami wadjib menoelis dengan seada-adanja apa jang keloear dari dalam hati kami sahadja.

31 Januari 1903 (X).

Hari ini soeratkoe wadjib habis, karena bésok pos ditoetoep. Dengan pos itoe ia akan koekirimkan. Soenggoehlah waktoé itoe lekas sekali melajang! Pada hari ini telah sepekan lamanja bapakmoe datang kemari.

Marilah sekarang kita perkatakan keperloean kita. Maoekah, engkau? Médja ketjil dan papan tempat kitab-kitab itoe telah koesoeroeh kerdjakan kepada toekang oekir. Ia masih bekerdja djoega. Tetapi engkau tentoe akan sabar sedikit doeloe, boekan? Toekang itoe amat banjak kerdjanja oentoek perserikatan „Oost en West." Médja ketjilmoe itoe kami boeat bersegi delapan dan beroekir seperti tjontoh kain batikkoe, loekisan Djawa sedjati! Kajoenja seperti médja itoe djoega, dari kajoe sana (berwama hitam), itoelah kajoe jang sebaik-baiknja jang boléh didapat disini. Papan tempat kitab-kitab itoe kami soeroeh boeat dari doea bilah papan, tidaklah terlaloe besar betoel seperti permintaanmoe kepadakoe. Oekoeran jang sebenarnja saja telah loepa. Sekarang doea boeah médja saja soeroeh boeat, berlain-lainan bangoennja. Marilah koeterangkan keadaannja sedikit. Médja itoe berkaki tiga beroekir-oekir, dan ditengah-tengahnja itoelah terletak papan médja itoe.

Sekeram ketjil jang baroe-baroe ini kami kirimkan kepada Goebernoer Djenderal, betoel amat bagoes. Bapakmoe jang telah melihatnja disini, memoedji benar kehaloesan perboeatannja. Sekarang kami soeroeh boeat lagi doea boeah sekeram api, jang seboeah bangoennja seperti lokan, terboeat dari pada tiga bilah papan seperti akar jang berlipat tiga, dan seboeah lagi bangoennja seperti garoeda dan sajapnja boléh digerak-gerakkan.

Selaloe keloearlah dari kepala kami pikiran jang baroe-baroe, dan sangatlah kami bersenang hati, jang perserikatan „Oost en West" maoe menjoeroeh memperboeat sekalian itoe. Kadang-kadang terbitlah pikiran itoe ketika kami telah tergoeling ditempat tidoer, dan sebentar itoe djoega melompatlah kami dari tempat tidoer, teroes memasang lampoe, dan boeah pikiran itoe kami gambarkanlah; karena boléh djadi bésok paginja kami loepa, djadi sajanglah kalau tidak digambarkan lekas.

Katakanlah kepada iboemoe, bahwa kami telah memperkatakan dengan orang toea kami tentang maksoed hendak pergi ke Betawi itoe, dan tentang sekolah di Meester Cornelis atau di Salemba itoe. Ta' ada alangannja lagi bagi meréka itoe. Telah senanglah hati, boekan? Meréka itoe amat bergirang hati jang kami masih tinggal ditanah Djawa. „Soesah hatikoe, djika engkau pergi," kata bapakkoe, „saja haroes selaloe hendaknja dapat melihatmoe," kasihan, bapakkoe itoe! Sekarang telah baiklah begitoe. Meréka amat mengoetjap sjoekoer kepada orang toeamoe. Kami wadjib berdjandji kepada iboekoe soepaja tinggal bersama-sama dan bekerdja bersama-sama. Boléhkah lebih bagoes lagi dari itoe? Itoelah kemaoean kami benar.

Boekankah baik dahoeloe itoe jang kami hanjalah soeka pergi ketanah Belanda sahadja? Sekarang meréka itoe bersoeka hati dengan Betawi. Djikalau kami dahoeloe itoe hendak pergi ke Betawi sahadja, tentoelah ada poela alangannja. Sekarang dengan moedah dan lekas soerat permintaan kami berlajar beserta dengan soerat peringatan kami, dan soerat keterangan dari bapakkoepoen menerangkan ta' ada beralangan tentang maksoed-maksoed kami.

Betapalah akan girangnja hati Annie Glaser nanti! Tentoelah kami akan berkoempoel bersama-sama poela, dan sebagai sahabat jang setia akan bersama-samalah kami merasaï pahit dan manis, sakit dan senang. Kemarin kami mendapat sepoetjoek soerat dari padanja, tjobalah pikir oléhmoe, bersama-sama dengan soerat itoe ada dikirimnja seboeah daftar pertanjaan jang patoet koedjawab dari seorang toean. Toean itoe amat soeka menjelidiki hal-hal jang perloe sekarang oentoek pendidikan bangsa Djawa. Ia amat soeka hendak mendengar pertimbangan kami tentang hal itoe. Toean itoe ialah Mr. Slingenberg jang bekerdja digedoeng ministerie van Koloniën. Ia disoeroeh Pemerintah kemari akan memboeat oendang-oendang hoekoeman baroe. Annie berkata, bahwa toean itoe soenggoeh-soenggoeh hendak bertanja, dan ia bekerdja dengan sekoeat-koeatnja serta hendak mentjahari daja oepaja jang dapat diperboeatnja oentoek kami. Ia ta' dapat lagi akan datang kemari, karena pada pertengahan boelan Februari jang akan datang, ia hendak berangkat kembali ke Eropah. Sebab itoelah maka pertanjaan itoe wadjib lekas didjawab dengan seterang-terangnja!!!

Pertanjaan jang diberikannja kepada kami itoe soenggoeh amat berharga, ja'ni pertanjaan jang selaloe terkandoeng dalam hati kami. Sebab itoelah poela maka kami ta' maoe dan ta' dapat mendjawabnja dengan lekas dan ta' senonoh sahadja. Marilah koeseboetkan oempamanja: Pertanjaan jang pertama begini boenjinja: „Atoer-atoeran manakah jang baik dilakoekan penambah kepandaian dan kema'moeran bangsa Djawa?"

Itoelah soeatoe pertanjaan jang diselidiki oléh orang pandai-pandai jang telah poetih ramboetnja, dan dapatkah kami mendjawab pertanjaan itoe dengan satoe, doea, tiga sahadja lagi dengan terangnja!

Kedoea: „Dengan djalan manakah pengadjaran wadjib diperbaiki dan diloeaskan?" Dapatkah kami mendjawab pertanjaan itoe dengan sepatah kata sahadja? Tentoelah sekoerang-koerangnja beberapa lembar kertas bergoena pendjawab.

Pertanjaan jang kelima dapat didjawab dengan lekas atau dengan sepatah kata sahadja: „Tiadakah harga atau arti kemanoesiaan perempoean dalam hal memadjoekan bangsa Djawa terlaloe sedikit sekali diperhatikan oléh orang besar-besar negeri?"

Toean jang memboeat pertanjaan itoe, tentoelah seorang jang baroe memikirkan hal itoe. Pertanjaan jang penghabisan amat senang hati mendjawabnja. „Dengan tjara bagaimanakah jang sebaik-baiknja dilakoekan soepaja dapat dimoelaï menambah kesopanan dan kepandaian perempoean Djawa, baik bangsawan ataupoen orang banjak? Djikalau hal itoe sampai kedjadian tiadakah nanti akan bersalahan dengan 'adat isti'adat negeri?" Sekalian pertanjaan itoe bagoes-bagoes benar, kami akan memperbintjangkannja lebih terang: baikkah? Meréka itoe telah menjoeroeh kami mengeloearkan pikiran dan perasaan hati kami. Kalau sekiranja ta' ada diperboeatnja pertanjaan itoe tiadalah kami akan berpikir dan merasa sebagai itoe. Kami malam kemarin sampai laroet malam menoeliskan sekalian peringatannja itoe dan akan kami beri keterangannja baik-baik.

Soenggoeh gandjillah perdjalanan doenia ini! Jang satoe mendjolok jang lain. Dan jang sebenarnja sekalian itoe tali-bertali. Adalah lagi pikiran jang timboel dihati kami, jang barangkali tiadalah akan menjenangkan hati Pemerintah, djikalau boeah pikiran kami itoe dapat didengarnja, karena Pemerintah jang sekarang koeat akan agama Serani.

Apa pikiranmoe tentang soatoe oetoesan (zending) jang tiada bermaksoed hendak menjoeroeh orang masoek agama Serani, dan mendjaoehkan sekalian agama, tetapi maksoednja hanjalah hendak berboeat baik akan bangsa Djawa, pertjintaan kepada jang baik sahadja? Apakah sebabnja maka ta' dapat pada tempat-tempat jang lain ditanah Djawa diboeat sekolah-sekolah seperti di Modjowarno, dengan tiada dilindoengi oléh soatoe bendéra agama? Dengan hal jang demikianlah dapat orang mengélakkan tombak jang diatjoekan oléh orang Islam kepada dirinja. Orang Islam senantiasa menghinakan meréka jang moela-moela seagama dengan dia, tetapi kemoedian meninggalkan agama itoe, dan masoek kepada agama jang lain. Dalam pemandangan orang Islam berboeat jang sedemikian, ialah soeatoe dosa jang sebesar-besarnja. Orang Islam jang sekarang beragama Serani menghinakan poela meréka jang beragama Islam, karena ia sekarang telah beragama sebagai orang Belanda. Disangkanjalah bahwa daradjatnja karena itoe sama tinggi dengan Belanda. Ta' goenalah lagi saja oeraikan benar, apa kesoedahannja hal jang seperti itoe dalam hidoep bersama-sama.

Djikalau orang soenggoeh-soenggoeh hendak mengadjar bangsa Djawa sesoeatoe agama, baik, dan adjarkanlah kepadanja soepaja ia tahoe mengenal Toehan jang satoe, Toehan jang pengasih dan penjajang, Toehan segala machloek, Toehan bagi orang Serani, orang Islam, orang Boedha, orang Jahoedi d.s.b. Adjarkanlah kepada mereka agama jang sebenarnja, ja'ni: agama dihati. Agama itoe mémanglah dapat dipakai oléh orang Serani, oléh orang Islam d.s.b. Pikiran kami negeri Belanda hendaklah mengirim ke Hindia ini orang-orang jang berboedi pekerti, jang berpeladjaran, jang tinggi kemanoesiaannja, jang maoe hidoep bersama-sama dengan bangsa Djawa, karena kasih akan sesamanja manoesia; hidoep dengan bangsa itoe berkasih-kasihan serta mengadjar, mengobat dan menolong meréka itoe didalam segala hal apabila perloe. Anak negeri itoe hendaklah dibiarkan hidoep dengan sederhana, dan djangan diadjar boros, tetapi perloe ditegoer meréka itoe baik-baik, bila meréka itoe mengerdjakan 'adat dalam negeri jang bersalahan dengan kasih dan tjinta! Pekerdjaan itoe nanti boléhlah ditanggoengkan kepada anak negeri sendiri, pada waktoe ini, beloemlah ada diantara anak negeri jang koeat mengerdjakannja. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .Péndéknja, adakanlah pekerdjaan oetoesan itoe, tetapi tidaklah dengan air serani.

Boléhkah dikerdjakan demikian? Sebenarnja amatlah soesah mentjari orang jang tjakap-tjakap mengerdjakan kerdja itoe. Tetapi nantilah saja oelangi lagi memperkatakan hal itoe kembali. Lebih dahoeloe mestilah diadakan sendiri kesoetjian hati, dan pada sekalian pengadjaran haroes hal itoe diperhatikan. Bagaimanakah memasoekkan kepada orang jang telah balig dan jang hampir balig sendi kesoetjian hati itoe? Pada pikirankoe dangan kitab-kitab tjeritera. Orang haroeslah mengeloearkan soerat-soerat kabar jang banjak berisi dengan tjeritera jang menarik hati, soepaja banjak orang membatjanja, tetapi tjeritera itoe wadjiblah beralasan dengan pengadjaran pendidikan. Maksoed jang sedemikianlah jang hendak kami adjarkan kepada anak-anak kami, sambil bermain-main meréka itoe diadjar dan diberi pendidikan. Apakah sebabnja dengan djalan jang demikian ta' dapat poela diadjar orang-orang jang soedah balig?

Di Betawi kami berharap nanti banjak kami akan berkenalan dengan moerid-moerid Sekolah Dokter Djawa, soepaja banjaklah kami dapat memperkatakan hal itoe dengan meréka itoe, dan mentjoba-tjoba barangkali dapatlah beberapa orang jang soeka mengerdjakannja. Meréka itoelah nanti boléh diharap, jang akan mengerdjakan pekerdjaan djadi oetoesan tidak dengan air serani.

Adikkoe jang perempoean jang boengsoe, Soematri, baroe-baroe ini telah memboeat oedjian klein-ambtenaar. Ialah anak gadis Djawa jang pertama sekali telah memboeat oedjian itoe! Bagoes, boekan?

1 Februari 1903 (IX).

Sekarang tentang orang-orang toea kami sendiri. Iba hati melihat kegirangan hati meréka itoe oléh karena kami akan tinggal disini. Djoega meréka itoe amat menerima kasih kepada toean! Kalau dipikir-pikir benar, baik djoega kami dahoeloe meminta soenggoeh-soenggoeh hendak pergi kenegeri Belanda. Sekarang kedoea orang toea itoe berbesar hati dengan ke Betawi dan tiadalah poela ada beralangan oentoek maksoed-maksoed kami jang lain, hanjalah iboekoe meminta jang kami berdoea selaloe hendaknja tinggal bersama-sama dan bekerdja bersama-sama. Adakah jang lebih bagoes dari itoe lagi? Itoelah poela jang kami kehendaki benar.

Saja wadjib meminta terima kasih lagi atas nasihat toean jang terbit dari hati persahabatan itoe. Amat besar kebaikan pertjakapan toean itoe bagi dirikoe. Apalah poela sebabnja maka ta' akan saja katakan kepada toean, bahwa keberatan dari pihak-pihak sanak saudara beloemlah kami pikirkan, ja'ni tentang pergi kenegeri Belanda itoe adalah akan memberi berbahaja bagi hal keadaan kami sendiri. Tetapi meréka itoe jang dibibirnja menamaï sahabat-sahabat kami, tentoelah amat soeka menjiarkan kabar, bahwa kami tentoelah akan mendjadi Belanda benar, kalau kami telah pergi kenegeri Belanda itoe, dan banjaklah nanti iboe-iboe jang goesar hatinja akan menjerahkan anak-anaknja kepada kami. Sjoekoer alhamdoeli'llah jang toean lekas memboekakan mata kami sebeloem hal itoe kedjadian, sebab itoelah maka saja banjak meminta terima kasih kepada toean!

Tadi pagi, ketika kami dalam keréta, kami telah mempersaksikan lagi dengan mata sendiri soeatoe kepertjaiaan anaknegeri jang benar-benar seperti kepertjajaan anak-anak.

Ketika itoe meréka ada ditanah lapang. Manoesia dan binatang berkoempoel bersama-sama meminta do'a kepada Toehan jang mahatinggi, soepaja tanah jang dahaga itoe akan ditoeroeni hoedjan.

Dimoeka sekali doedoeklah beberapa orang 'alim dan dibelakang meréka itoe senteri-senteri perempoean berpakaian poetih, dan sebelah menjebelahnja doedoeklah beratoes-ratoes orang laki-laki dan perempoean serta anak-anak. Biri-biri, kambing, koeda dan kerbau ditambatkan orang pada beberapa pantjang. Seorang 'oelama jang mengepalaï sekalian itoe berdirilah dimoeka dan meminta do'a dengan soeara jang njaring. Orang jang banjak itoe mendjawab „amin", „amin"; sementara itoe kambing dan biri-biripoen toeroetlah poela mengembik.

Itoelah sembahjang „istira" namanja. Itoelah soeatoe kepertjajaan dalam agama jang memiloekan hati dan jang dipertjajaï oléh bangsa kami jang masih bertabi'at seperti anak-anak itoe.

Sembahjang meminta rahmat itoe tiga hari tiga malam lamanja. Tentoe mengertilah toean betapa besarnja hati meréka itoe, dan betapa sjoekoernja kepada Allah, karena sesoedah itoe haripoen hoedjanlah dengan lebatnja. Do'a meréka itoe telah berlakoe! Tahoekah toean apa kata orang? Oléh karena kami ditempat mendo'a itoe ada hadir bersama-sama! Ta' dapat kami memasoekkan kepertjajaan dalam hatinja, bahwa kami dalam hal itoe ta' ada berboeat apa-apa djoeapoen.

Dahoeloe dari itoe ditempat-tempat lain, adalah poela diadakan oléh meréka itoe sembahjang istira, dan setitikpoen ta' toeroenlah hoedjan; kebetoelan pada tiap-tiap tempat itoe ta' adalah kami hadir, dan pada persangkaan meréka itoe karena kami ta' menghadiri orang sembahjang disanalah, maka ta' toeroen hoedjan. Sebab itoelah maka anak-anak negeri pertjaja soenggoeh, bahwa kamilah jang memberi berkat sembahjang itoe. Sebab itoelah poela do'a itoe lekas dikaboelkan!

Benarlah amat piloe hati melihat meréka itoe mempertjajaï agama dengan kepertjajaan anak ketjil itoe!

Atjap kali saja berharap, soepaja saja ada menaroeh perkakas porterét dan pandai memporterét, oentoek hal-hal jang gandjil jang ada pada bangsa kami itoe, lebih-lebih dimana-mana orang Belanda ta' dapat masoek. Banjak benar jang hendak kami perlihatkan dan perkatakan hal-hal bangsa kami dengan sebaik-baiknja, sehingga orang Belanda boléhlah tahoe benar-benar nanti akan keadaan bangsa Djawa.

Adalah orang jang berdjandji kepadakoe hendak memporterét orang menanam padi, sedjak dari bermoela sampai kesoedahannja, kerbau-kerbau dan botjah angonnja (anak ketjil toekang gembala), sekaliannja akan diporterétnja. Sajananti akan memberi keterangan porterét-porterét itoe, ja'ni menoeroet perasaan dan pemandangankoe tentang kepertjajaan anak negeri, bangsakoe sendiri.

Toean tentoelah mengetahoei, bahwa saja amat soeka memboeat apa djoeapoen oentoek toean kedoea. Demikianpoen oentoek keperloean perserikatan „Oost en West" selaloe saja maoe mengerdjakannja, karena dalam hal itoe tiadalah orang lain jang saja tolong, melainkan dirikoe sendiri, sebab sekalian itoe bergoena oentoek bangsa kami, dan perasaankoe telah mendjadi satoe dengan bangsa itoe. Sekalian jang saja perboeat oentoek bangsakoe bergoena poela oentoek dirikoe. Minta sadjalah apa apanja kepadakoe, soeroehlah saja atjap kali, djanganlah toean takoet, bahwa sekalian itoe akan memberati saja. Hanjalah dalam hal itoe jang saja minta atas kesoedian hati toean sekalian, djikalau sekiranja kehendak toean itoe ta' lekas datang seperti kemaoean toean, toean akan sabar sediikit.

Saja telah bertjakap dengan pandai emas, tentang pergi ke Solo, soepaja ia disana boléh beladjar mengerdjakan koelit penjoe. Si toekang itoe maoe sekali, ketika koekatakan hal itoe kepadanja. Ta telah pandai memboeat sisir dan adalah perkakas baginja, tetapi mentjat beloemlah ia pandai benar, dan kepandaian ito poen nanti akan dipeladjarinja poela di Solo, Dan lagi disana orang pandai poela mengerdjakan toelang dan moetiara, pekerdjaan itoe haroes poela dipeladjarinja dan iapoen soeka poela mempeladjarinja.

Kami sekarang dalam waktoe permoelaan benar hendak memadjoekan kembali kepandaian bangsa kami jang bagoes itoe. Dan sekalian pekerdjaan itoe tentoelah ta' lekas akan sempoerna seperti patoetnja.

Saja mendapat sepoetjoek soerat jang baik isinja dari toean Dr. Pijzel, seorang dari kepala pengarang soerat kabar „Eigen Haard” beserta beberapa boeah gambar tentang pekerdjaan mengoekir. Gambar-gambar itoe soenggoeh bagoes tjétaknja, boekan? Saja peroléh adalah beberapa boeah, ditjétak diatas kertas tebal jang bagoes. Tahoekah toean lagi apa jang menjoekakan hatikoe? Karena njonjalah jang moela-moela sekali menjoeroeh saja mengarang dengan nama sedjati. Tetapi ta' senang poela hati kami, sebab adalah orang jang memboeat kami oentoek mendjadi perkakas melakoekan barangnja. Roepanja hal itoe tela mendjadi 'adatlah kepadanja.

Senang hati kami mendengar kabar, bahwa ditanah Minahasa ada poela seorang anak gadis Boemipoetera jang mempoenjai tjita-tjita „gila” seperti tjita-tjita kami. Lihatlah, roepanja boekanlah kami sadja orang jang „gila”. Djikalau bangsawan disini ta' berkenan akan kami, dan anak negeripoen ta' poela soeka kepada kami, maka kami pergilah lari kepada saudara djaoeh jang sepikiran itoe, kami pisahkanlah diri kami dari pada tempat jang ramai ini ketempat jang tidak dikenal orang, dan disana mentjari kerdja oentoek kepala, hati dan tangan, Tentoelah ada tempat didoenia jang amat loeas itoe, jang orangnja soeka akan menerima kami.

Saudarakoe perempoean jang soeloeng baroe-baroe ini ada disini. kemarin ia telah berangkat kembali, tetapi ia tiada akan teroes pergi ke Kendal, melainkan singgah dahoeloe ke Koedoes kepada mentoeanja jang perempoean, akan mempertahankan diri kami pada mentoeanja itoe. Sekalian hal jang kami tanggoengkan baroe-baroe ini, menjebabkan kami mendjadi pendiam dan insaf. Lihatlah ke Koedoes, telah pergi seorang yang hendak mempertahankan diri kami, ialah jang dahoeloenja sangat melawan pikiran kami. Sekali-kali tiadalah kami petjahkan kepala kami akan memboeat seboeah pidato, jang dapat mengibakan hatinja kepada kami. Kami hanjalah berkata dari hati kehati, dan tiba-tiba piloelah hati kami melihat saudara kami itoe, dengan air matanja berlinang-linang, dan dengan soeara jang gementar, berkata: „Baik, sampaikanlah maksoed-maksoedmoe itoe, sampaikanlah tjita tjitamoe, saja akan memintakan engkau do'a kepada Toehan, soepaja Ia akan memberi engkau rahmat!"

Kami bertanja lagi kepadanja: „Tiadakah engkau akan merasa hati, djikalau orang-orang lain menghinakan dan menjalahi kami?" Ia mendjawab: „Orang-orang jang berkata sekarang sekeras-kerasnja itoe, nanti akan menoetoep moeloetnja djoega!" Saudarakoe menjangka, jang mentoeanja itoe maoe, dan soeaminjapoen maoe djoega memperkenankannja.

Bagaimanakah hal kami sekarang diroemah? Dahoeloe ta' boléh kami memperkatakan maksoed kami dengan orang lain; sekarang meréka itoe sendiri memperkatakannja. Kami baroe-baroe ini memperkatakan bermatjam-matjam hal keadaan dengan seorang asing; berapalah besarnja hatikoe melihat, karena ketika itoe selaloe saja berdiri dekat bapak. Dalam doenia pikiranpoen, saja anaknja djoega, itoelah njanjian dalam hatikoe ketika itoe! Bapak meminta orang itoe datang kemari, ialah akan mengoedji pikiran seorang dengan jang lain, karena hal jang seperti itoe berpaédah oentoek kami. O! adalah akan sampai roepanja mimpi kami itoe, bahwa permoelaan perdjalanan kami itoe dengan segala berkat meréka itoe!

O, tjobalah toean pikir, sebeloem kami mengirim soerat kepada toean Sijthoff, kami pekan jang laloe telah mendapat soerat jang baik isinja dari padanja. Dalam soerat itoe ia mengatakan, bahwa ia menjesal karena telah mengatakan kami keras kepala, dan kekerasan kepala itoelah, jang memaksanja menghormati kami serta berdjandjilah poela ia dengan segala soeka hati maoe menolong kami. Apabila kami perloe akan pertolongan itoe, boléhlah kami segera memberi tahoekan kepadanja.

4 Maart 1903 (VIII).

Saja baroe-baroe ini sangat sakit. Beberapa hari lamanja orang bersoesah hati oléh karena saja, dan penanggoengankoe waktoe itoe boekan boeatan sakitnja. Sjoekoerlah, kesengsaraan itoe telah hilang, dan kesoesahan itoe telah ditanggoeng. O! dengan obat jang amat moedah sadja orang memboeangkan penjakit itoe. Kami telah menoeliskan nama-nama obat itoe dalam kitab peringatan kami, jang bergoena nanti oentoek anak-anak kami.

Kemarin telah saja moelaï lagi bekerdja, adalah baik sadja, dan hari ini saja moela-moela berkeréta sesoedah sakit. Piloe hatikoe melihat betapa bapak meminta sjoekoer atas kesemboehan dirikoe ini. Saja tentoelah doedoek dekatnja, dan bapak selaloe memegangkoe seakan-akan takoetlah ia jang saja akan hilang. Itoelah waktoe jang amat berbahagia, kenang-kenangan jang berharga bagikoe, itoelah mestika oentoek waktoe jang akan datang! O, kami berdoea telah banjak menanggoeng, dihati dan dibadan.

9 Maart 1903 (VIII).

Kami telah mendapat soerat, bahwa didalam sedikit hari lagi penjoe itoe akan tiba disini, setelah itoe baroelah pandai emas itoe akan pergi ke Solo. Senang hatikoe sekarang, karena telah tiga tjabangnja kepandaian anak negeri ditempat toempah darahkoe, jang telah moelaï hidoep kembali, dan kami sekarang bekerdja akan mentjari djoega tjabangnja jang lain, hendak menghidoepkannja. Meréka itoe tahoe dan ma'loem sekarang, bahwa maksoed kami ialah hendak menjelamatkan meréka itoe; meréka itoe mengerti sekarang akan keoentoengannja; dan dihormatinja kerdja kami. Dengan segala soeka hati dan radjin meréka itoe sekarang bekerdja bersama-sama dengan kami. Sekalian apa jang kami boeat oentoek meréka itoe, tentoelah akan mendjadi sia-sia sadja, djikalau sekiranja meréka ta' tahoe, bahwa kami bermaksoed baik dan memandang oentoek keselamatannja. Saja mengoetjap sjoekoer sebab meréka itoe telah mengerti akan hal itoe.

Senanglah hati melihat betapa sekarang tjabang-tjabang kepandaian itoe telah hidoep kembali. Perempoean-perempoean jang menenoen kain „dringin” telah banjak sekarang moelaï bekerdja, sampai dikampoeng, berkeliling kampoeng Melajoe banjaklah anak Boemipoetera jang bekerdja. Sekaliannja adalah madjoe sadja. Pandai emas itoe sekarang telah banjak orang oepahannja dan moerid-moeridnja. Dan lagi ada poela boedak-boedak jang minta beladjar oentoek mengoekir kajoe. Itoelah soeatoe hal jang menggirangkan hatikoe. Diantara anak² itoe adalah seorang anak dari kota, djadi tidaklah anak kampoeng Belakang Goenoeng, kampoeng orang pandai-pandai oekir. Moerid-moerid jang lain kami sendiri mentjaharinja; tetapi moerid jang seorang, jang datang dari kota itoe, ia sendiri memintanja kepada kami. Itoelah jang sebenarnja. soeatoe tanda akan menjenangkan dan menjoekakan hati! Sjoekoer hatikoe dalam hal itoe!

Anak-anak jang masih ketjil diroemah, nanti akan menjamboeng pekerdjaan kami itoe, djikalau kami ta' ada diroemh lagi; kami akan menoendjoeki meréka itoe dari djaoeh, kalau sekiranja mereka itoe patoet ditoendjoeki. Adalah seorang mengadoe kepada kami tentang orang jang tiada terima kasih, dan tentang dengki chianat kepada sesama manoesia. Kami katakan kepadanja, bahwa djikalau ia kesal hati, karena manoesia tidak terima kasih itoe, tentoelah kesalahannja sendiri.

Ia melihat kami tertjengang dengan matanja jang besar, serta bertanja: „Kesalahankoe djikalau orang koerang terima kasih kepadakoe?”

„Ja, kesalahan toeanlah itoe, kalau toean bersoesah hati karena itoe; djanganlah sekali-kali kita berboeat baik karena hendak mendapat terima kasih dari orang lain: kita berboeat baik maksoednja hanjalah karena pekerdjaan itoe baik, dan kita sendiri bersoeka hati mengerdjakannja.”

Menoeroet pikiran dan sangkakoe obat jang sebaik-baiknja, soepaja diri kita djadi bersenang hati, dan hidoep orang lain dapat kita perbagoes, hendaklah kita mentjoba dengan sebanjak-banjaknja mema'loemi berbagai-bagai hal. Makin banjak kita ma'loemi, makin koerang kesakitan hati kita, makin kasih dan makin 'adil timbangan kita oentoek orang lain. Hal jang achir itoe menjebabkan hidoep orang lain mendjadi bagoes, dan hal jang pertama itoe memperbagoes hidoep diri sendiri; tidak bersakit hati akan sesoeatoenja, itoelah artinja berbahagia.

Ia bertanja kepada kami lagi:

„Apakah jang akan engkau perboeat, djika engkau bertemoe dengan seorang jang menarik hatimoe?”

„Saja akan berbesar hati dan mengoetjap sjoekoer, karena keadaan itoe artinja, jang saja telah bertemoe dengan seorang saudara sepikiran, dan makin banjak saudara sepikiran itoe kita peroléh, makin baiklah hal kita, dan makin senanglah hati kita.”

„Saudara-saudara sepikiran ta” pernah akan engkau peroléh!”

Keras sekali katanja itoe; tentoelah ia menjangka, bahwa sekalian laki-laki bangsa kami amat rendah boedi pekertinja, atau boléh djadi djoega ia menjangka, jang kemanoesiaankoe amat tinggi!

Sekiranja diketahoeinja betapa saja telah bergirang hati, karena menerima sepoetjoek soerat dari pada seseorang jang ta' kami kenal, seorang moeda, saudara sepikiran, nistjaja beroebahlah. persangkaannja itoe! Saja hendak mengirimkan soerat itoe nanti kepada toean, kalau ada sempat. Soerat itoe soerat dari seorang moerid Sekolah Dokter Djawa. Dan isinja soerat itoe ialah soeatoe tanda bersoeka hati, jang timboelnja tiada disangka-sangka, karena ia membatja karangankoe didalam soerat kabar „Eigen Haard”, jang bepermoelaan dengan kata pendahoeloean dari toean itoe. Seperti lakoe anak-anak betoel. . . . . . . . . . . .amat moeda kesoekaan hatinja jang bertjahaja-tjahaja itoe, tetapi bocah pikirannja seperti kepoenjaan orang kebanjakan sadja. . . . . . . . . . . .sendi jang tegoeh tampak dalam dirinja.

Itoelah keindahannja orang pandai mengarang, meréka jang tiada dikenalnja mengatakan sahabat ke padanja, karena segala katanja berkenan dihati meréka itoe! Saja berbesar hati memikirkan, bahwa toeanlah jang moela-moela membawa saja kesana dengan memakai nama sendiri. Tentoelah ada berkatnja, djikalau kami dibela orang jang amat kami kasihi, sebagai toean.

Djikalau karangan itoe ada memberi paédah, maka keadaan itoe menoeroet kepertjajaankoe, terdjadinja sebab toeanlah jang membawanja kedoenia jang terang ini. Banjak pendapatankoe bertambah karenanja, dan iapoen telah sampai poela ketempat jang dimaksoednja.

Oentoek toekang-toekang oekir kami, karangankoe itoe amat menjenangkan hatinja. Oléh karena karangan itoe telah bertimpalah pesanan datang.

19 April 1903 (IX).

Menahan hati sendiri, itoelah jang perloe benar saja peladjari.

Baik benar banjaklah meréka itoe dalam waktoe jang achir ini telah memberi saja nasihat dalam hal itoe.

Saja atjap kali melihat tempat penjimpanan kertas toeliskoe dengan hati kasihan; tetapi saja haroes menjabarkan hatikoe; kesoekaankoe hendak menoelis ta? boléh selaloe saja mandjakan; kesoekaankoe hendak menoelis ta' boléh koeperboeat akan melepaskan lelahkoe sadja.

Sedikit kabar jang menjenangkan hati. Mentoea saudarakoe Soelastri jang perempoean, soeka benar hendak menolong kami, dimana djoeapoen; jang sebaik-baiknja baginja tentoelah di Magelang, karena disanalah kaoem keloearga dan sahabat-sahabatnja diam, dan sekalian meréka itoe menjoekaï pendidikan jang bel Iparkoe lekas sekali menjoekaï maksoed itoe.

25 April 1903 (I).

Penakoet, itoelah kesalahan jang ta? dapat diampoeni, karena kami sendiri tiadalah dengan selekas-lekasnja mengirim soerat kepadamoe, ketika telah poetoes moepakat, bahwa kami oentoek sementara ta' dapat memetik boeah dari hasil pekerdjaanmoe jang moelia itoe. . . . . . . . . . . .Ta' adalah orang lain jang lebih heran lagi tentang kepoetoesan itoe, lain dari pada kami sendiri. Sekaliannja telah kami sangka akan datang, tetapi ta' pernah sekali-kali kami menjangka dahoeloe, bahwa kami akan berkata dengan kemaoean kami sendiri: „Kami tinggal disini!”

Djanganlah engkau pikirkan oentoek diri kami, kaupikirkanlah sahadja keperloean kami itoe, dan apa daja oepaja jang sebaik-baiknja oentoek menjampaikannja; bagaimana jang akan baiknja, kami serahkanlah diri kami.

O, djanganlah engkau menjangka, bahwa kami telah bertoekar pikiran; tidak sekali kali. Sedangkan sekarang soerat permintaan kami telah terkirim kepada Goebernoer Djenderal, kami masih pertjaja soenggoeh-soenggoeh, bahwa oentoek moerid-moerid kami kelak, pendidikan ditanah Eropah itoelah jang sebaik-baiknja bagi kami. Tetapi ada lagi kebenaran jang lain, jang melintanginja; Oentoek keperloean kami pada waktoe ini lebih baik kami tinggal di Hindia!

Engkau tahoe bahwa dahoeloe itoelah soeatoe tjita-tjitakoe jang terbesar, dan sekarangpoen masih begitoe djoega ja'ni menjempoernakan pendidikan kami mestilah hendaknja di Eropah. Mengertikah engkau betapa soesah hati kami hendak bertjerai dengan tjita-tjita itoe, apalagi pada waktoe sekarang, waktoe jang boléh menjampaikannja? Sekiranja kami berboeat seperti kesoekaan hati sadja, tentoelah kami dengan hal jang demikian hendak mentjahari kesoekaan oentoek kami sendiri, karena kamipoen tahoe, bahwa keperloean jang besar itoe dengan djalan jang lain dari pada pergi ke Belanda, lebih baik boléh dikerdjakan. Kami sekarang bekerdja tiadalah oentoek diri kami sendiri, melainkan oentoek keperloean itoe sadja. Pada waktoe ini terbaiklah kami mengerdjakannja tinggal disini. Maksoed kami jang teroetama sekali, hendak bekerdja oentoek orang banjak. Meréka itoe haroes tahoe dahoeloe kepada kami; djikalau kami sekarang pergi sadja dari sini, tentoelah kami akan mendjadi orang asing kepadanja. Dan djikalau beberapa tahoen sesoedah itoe kami balik kemari, meréka itoe melihat kami seperti perempoean Eropah. Apabila orang ta' soeka menjerahkan anak-anaknja kepada orang Eropah, tentoelah kesoekaan meréka itoe bertambah koerang lagi akan menjerahkan anaknja kepada seorang perempoean Djawa, jang dipandangnja telah mendjadi orang Belanda.

Maksoed kami ialah oentoek bangsa kami. Djikalau bangsa kami ta' menjoekai kami, apakah paédahnja Pemerintah membantoe kami? Lebih baik sekarang dengan selekas-lekasnja moelai bekerdja, dan mengatakan kepada orang banjak soeatoekeadaan jang benar: lihatlah, sekarang adalah seboeali sekolali oentoek anak gadis Boemipoetera!

Pada waktoe ini orang sedang 'asjik memperkatakan kami, diseloeroeh tanah Djawa orang tahoe kepada kami, dan api itoe haroes selaloe kami njalakan. Kalau kami pergi dari sini, lama merantau, tentoelah kesoekaannja kepada kami itoe makin lama makin koerang, kesoedahannja hilang sama sekali. Kami se­karang dengan badan sendiri perloe memberi tahoekan diri kami kepada orang banjak, dan mentjoba mengambil hatinja serta mengadjar meréka itoe mempertjajaï kami. Sekiranja kami telah mendapat hati dan pekerdjaan itoe, baroelah boléh kami madjoe berdjalan kemoeka.

Maksoed pergi kenegeri Belanda itoe tidaklah sekali-kali kami boeang habis, Stella. Kami selaloe boléh pergi kesana. Dan 'Ijikalau kami dari Betawi pergi kesana, lebih baiklah dari pada kami pergi dari sini kenegeri Belanda. Pertama-tama: oentoek orang-orang toea kami. Tentoelah meréka itoe boléh biasa nanti berdjaoehan tempat dengan kami, dan dengan hal itoe meréka itoe. lama-lama tiadalah akan tjanggoeng lagi mengenangkan jang kami telah pindah lebih djaoeh ketempat lain. Bagi kamipoen baik poela begitoe. Lihatlah, kami beloem pernah keloear roemah. Sekarang tiba-tiba tempat jang baik ini, tanah air kami, ditoekari dengan tanah asing, djaoeh dari sekalian jang kami kasihi. Peroebahan itoei amat besarlah bagi kami.

Tetapi sekalian hal itoe ialah perkara ketjil, dalam hal itoe kami tahoe selaloe melakoekan diri, dan tiadalah kami takoeti. Perkara jang teroetama, ialah: kebentjanaan oentoek maksoed kami sendiri. Hal itoe ta' pernah kami pikirkan, barangkali loepa kar"na kepongahan dan keberanian, atau karena terlampau berani dan terlampau pongah; pilihlah mana jang enerkau soekaï!

Oléh karena kebesaran hati kami atas tjita-tjita itoe tiadalah lagi kami mengenangkan sedikit djoega pikiran orang banjak, ja, kehormatanlah bagi kami dahoeloe djika dapat melawan pikiran meréka itoe jang bersalahan dengan pikiran kami , pikiran kami itoe; kami moeliakan sendiri, dan tiadalah kami mengatjoehkan tjelaan orang, karena kami pertjaja soenggoeh acas kebaikan kemaoean hati serta kenang-kenangan dan pekerdjaan kami itoe. Kami sampai sekarang masih mengatakan pikiran kami baik, tetapi dalam hal itoe ta' boléh kami berl>oeat de.mikian. Kami haroes mendengar boeah pikiran orang banjak. Boekantah kami hendak bekerdja oentoek bangsa kami, sebab itoelah perloe kami berboeat soepaja meréka hendaknja djangan melawani kami, artinja: kami ta' boléh dengan kasar mentjela boeah pikirannja, jang sedjak ketjil sampai besar bersama-sama hidoep dengan dia, ja'ni pikiran meréka jang koeno itoe.

Sabar! Kata orang-orang jang boediman kepada kami, kami adalah mendengarnja, tetapi sekaliannja kami ta' mengerti. Sekarang baroelah kami mengerti, Stella, sekarang baroelah kami tahoe, maksoed kata jang selaloe dipakai si pengoebah doenia: Sabar!

Kami ta' dapat mempertjepat perdjalanan keadaan itoe, melainkan boléh djadi memperlambatnja, karena tergesa-gesa itoe. Kalau orang banjak tiada menjoekaï kami, tentoelah keperloean itoe akan mendjadi lambat. Sebab tentoelah orang akan bergoesar hati memberi anak-anak gadisnja pendidikan jang bébas, takoet jang meréka itoe nanti akan mendjadi seperti kami, mendjadi tjontoh jang tiada disoekaï oléh meréka itoe.

Sabar, sabar sampai achir zaman, Stella! Saja amat bersedih hati ketika kebenaran itoe masoek kedalam hatikoe. Kami haroes menahan hati, mendjaganja, soepaja karena kesoekaan hati itoe maksoed kami djangan terganggoe. Njonja van Kol menoelis dalam soeratnja kepada kami: „Akan mentjapai tjita-tjita itoe, haroeslah orang memboenoeh beberapa kenang-kenangan."

Kenang-kenangan jang pertama telah kami boenoeh; memberikan diri kami seperti seadanja kepada orang banjak.

Tidak, ta' boléh orang banjak tahoe, apa jang kami perangi. Nama moesoeh jang akan kami perangi itoe ta' boléh didengar orang. „Beristeri banjak," itoelah namanja. Djikalau diketahoei orang nama moesoeh kami itoe, tentoelah ta' ada seorang djoega jang akan menjerahkan anaknja kepada kami, oentoek diberi pendidikan. Saja amat bersedih hati memikirkan hal itoe; seperti dengan doestalah kami memoelaï mengerdjakan pekerdjaan kami itoe.

Kenang-kenangan kami ialah soepaja orang mesti tahoe benar-benar kepada kami, dan karena kepertjajaannja kelak, baroelah meréka itoe maoe menjerahkan anaknja kepada kami. Hal itoe ta' boléh djadi.

Kami masih berdiri dihadapan kerdja kami, dan kami lihat kenang-kenangan kami telah berangsoer seboeah2 telah hilang. . . . . . . .! O, Stella, djanganlah engkau memberati menjalahi kami, karena memboeangkan kenang-kenangan jang besar itoe dengan berdoekatjita atas kehilangannja itoe. Doekatjita seperti sekarang telah mentjoekoepilah. Engkau selaloe mengetahoei, bahwa itoelah soeatoe kenang-kenangan kami jang besar: hendak pergi ketanah airmoe dan disana kami hendak mengoempoelkan pengetahoean oentoek bangsa kami. Ta' oesahlah saja memperkatakan itoe lagi. Saja banjak meminta terima kasih, dan orang toeakoepoen demikian djoega kepadamoe atas sekalian djerih pajahmoe bagikoe,. . . . . . . . . . . . . . .dan jang ta' berhasil itoe! Tidak, Stella, pekerdjaanmoe itoe ta' hilang, pekerdjaan toean-toean sekalian, ta' kami memakan boeahnja sekarang; tetapi oentoek keperloean kami ia amat bergoena. Pikiran orang banjak telah memandang keperloean itoe, dan ahli pikiranpoen telah memikirkan poela hal itoe. Hasil pikiran sekalian itoe tentoelah nanti akan memberi berkat bagi bangsa kami.

Sekarangpoen telah adalah orang jang berkoeasa bertanjakan kepada kami tentang pendidikan bangsa Djawa.

Adakah moestahil orang-orang itoe akan berboeat demikian, kalau toean sekahan tiada menarik hati ahli-ahli pikiran kami? Adakah Pemerintah dan orang banjak itoe maoe bekerdja menolong kami, kalau toean-toean lebih dahoeloe tiada bekerdja oentoek kami? Stella, seriboe kali saja meminta terima kasih atas hatimoe jang berkasih sajang sebanjak itoe.

Tidak kekasihkoe pekerdjaan dan kepandaianmoe tiadalah hilang. Atas nama bangsakoe saja meminta terima kasih kepadamoe. Bagi orang Djawa sekalian djerih pajahmoe itoe akan berbahagia.

Maksoed kami ialah kalau soerat permintaan itoe dikaboeldengan segera kami akan berangkat ke Betawi. Roekmini oentoek beladjar menggambar, mendjahit dan merénda, 'ilmoe kesehatan toeboeh, membela orang sakit dan memaloet orang loeka. Oentoek menggambar ia akan beladjar kepada seorang goeroe sekolah gymnasium; oentoek 'ilmoe keséhatan toeboeh ia beladjar di Sekolah Dokter Djawa. Saja beladjar akan mendjadi goeroe. 'Ilmoe itoe telah saja peladjari beberapa boelan lamanja kepada seorang goeroe kepala. Saja hanjalah hendak memboeat seboeah oedjian sadja. Kalau soedah koeboeat itoe sekolah kami poen akan diboekalah di Magelang atau di Salatiga, kedoeanja negeri jang berhawa sedjoek dan banjaklah dokter-dokter opsir bertempat disana. Maksoed-maksoed kami amat tinggi: kalau sekolah itoe telah sedia dan sekaliannja baik perdjalanannja, maka kami hendak mengadakan peladjaran oentoek tabib-tabib perempoean, perempoean pembela orang sakit dan doekoen beranak. Dokter-dokter opsir itoe akan mengadjar mereka itoe dan Roekmini akan mengepalaï peladjaran itoe. Pekerdjaan jang seperti itoe hanjalah dapat ditanggoeng oléh seorang perempoean, jang berboedi pekerti jang baik dan berpengetahoean.

Kami telah meminta kepada Pemerintah oeang bantoean oentoek mendirikan sekolah itoe. Kalau permintaan itoe tiada diperlakoekan, kami akan meminta tolong kepada orang partikoelir. Barangkali permintaan itoe akan diperkenankan djoega, kalau sekiranja kami meminta pertolongan kepada Seri Baginda Maharadja Wilhelmina. Demikianlah djoega dahoeloe pikiran bapakkoe: beladjar di Hindia, sesoedah itoe oentoek meloeaskan pemandangan pergi ketanah Eropah. Tidaklah seperti maksoed kami dahoeloe, beladjar di Eropah dan tinggal disana beberapa tahoen lamanja.

Telah setahoen sampai sekarang jang saja amat bersoekatjita berkirim soerat kepadamoe atas kedatangan toean van Kol. Dan betoel setahoen sesoedah itoe, engkau mendapat soerat ini. Stella, kasihilah saja sedikit lagi! Oléh karena hormatmoe kepada segala sajang jang telah engkau toempahkan kepadakoe itoe, saja berharap soenggoeh-soenggoeh kepadamoe: Kasihilah saja sedikit lagi.

14 Mei 1903 (IX).

Baroe-baroe saja mendapat porterét-porterét sawah jang amat bagoes; saja nantikan dahoeloe sampai padi masak, soepaja boléhlah saja bermimpi-mimpi. Kalau karangan mimpi itoe ada baik, akan saja kirim bersama-sama dengan porterét-porterét itoe pergi ketanah Belanda oentoek ditjétak.

Kami kemarin pergi ke Belakang Goenoeng. Berapa senangnja hati kami melihat kepandaian meréka itoe jang amat bagoes dan melihat keselamatan hidoep toekang-toekang kami itoe! Kami lihat roemah si Singo telah beroebah sedjak kami pergi baroe-baroe ini kesana. Ia sekarang telah mempoenjaï seboeah roemah kajoe dan seboeah roemah batoe! Senang hati melihatnja! Roepanja meréka itoe amat berbahagia! O, tjobalah toean pergi melihatnja sedang bekerdja! Kanak-kanak jang diadjarnja itoe sekarang telah pandai poela. Senang hati melihat kanak-kanak bekerdja! Kami kemarin pergi kesana dengan beberapa orang kenalan baik kami. Betoellah seperti sangkakoe dahoeloe; sebab sekarang meréka itoe telah pergi kesana, maka kepandaian toekang-toekang jang hina itoe bertambah tinggilah pada mata meréka itoe.

7 Juni 1903 (VIII).

Baroe-baroe ini saja telah berkenalan dengan seorang perempoean jang masih moeda remadja; wadjahnja hampir seroepa dengan anak gadis jang akan mendjadi menantoe toean. Ia amat bagoes, o, amat bagoes benar dan memandang kemana-mana dengan berbesar hati serta berbahagia; meskipoen demikian telah banjak penanggoengan si moeda itoe! Lihatiah begi

GOENOENG MOERIA DILIHAT DARI SAWAH DÉSA BATE, DJAPARA.

toe hendaknja sekalian anak-anak gadis toean ini! Kalau demikian tentoelah meréka itoe akan sepadan dengan iboenja jang manis itoe. Kami menjangka anak moeda itoe baroe beroemoer 15-16 tahoen, dan hampir ta' pertjajalah kami bahwa ia telah mendjadi iboe. Toeboeh jang lemah lampai dan haloes itoe telah mendjadi iboe! Sajang benar saja doedoek berdjaoehan dengan dia, sehingga ta' dapatlah saja bertjakap-tjakap dengan dia.

Kami bertemoe dengan dia dan dengan beberapa orang lain diroemah bapak moeda.

Kami lebih dahoeloe telah berniat, pada malam itoe akan mendjawab sekalian tanja-tanja dan kata-kata orang kepada kami dengan kata „ia" atau „tidak" sadja, karena kami berharap, kalau demikian diperboeat, tentoelah orang tiada maoe mendekati kami.

Hal itoe baik djalannja, sampai seorang moeda. soeami si iboe jang bagoes itoe, datang doedoek bersama-sama dengan kami. Ia moela-moela mentjeriterakan jang ia berkenalan baik dengan Kartono, dan bersama-sama dengan dia memboeat oedjian. Dengan tiada disengadja tertariklah hatikoe mendengarkan katanja itoe, tetapi saja lawani djoega sedapat-dapatnja. Tiba-tiba ia memperkatakan kepandaian kami, bermatjam-matjam kepandaun bangsa Djawa, hal bangsa kami, agama Islam dsb dan tiada dengan disengadja saja telah 'asjiklah berbintjang-bintjang dengan dia.

Njonja, lihatlah bagaimana maksoed kami jang soenggoeh tadi, sekarang telah mendjadi sia-sia sadja!

Pada malam itoe banjaklah saja mendengar hal jang indah-indah, jang dahoeloe ta pernah saja ketahoei!

Betapa girangnja hati kami melihat tari wajang sebagoes itu. Demikian bagoesnja ia menari, sehingga ta' dapat kita memahalingkan mata dari padanja. Ia menari amat haloes dan amat bagoes. Ia jang sebenarnja seorang perempoean, tetapi ketika ia menari itoe perloe ia menarikan tari seorang laki-laki. Senang hati melihat apa-apa jang dipertoendjoekkannja itoe! Pertoendjoekan jang menjatakan kekoeatan dan keberanian, tetapi berapalah haloes dan moleknja jang ditarikannja. Itoelah kebagoesan dan keindahan kepandaian kami, tiap-tiap gerakan badan dan tiap-tiap garisannja itoe haloes dan moelia dipandang!

Saja tidak akan meloepakan keramaian di Demak jang doea hari itoe. Tahoe benar saja akan hal itoe! Kami telah laroet malam baharoelah pergi tidoer, tetapi kami ta'dapat tidoer njenyak.

Dimanakah boleh? . . . . . . . . . . . . Karena diloear roemah kedengaran orang bermain gamelan jang amat merdoe boenjinja dan lebih-lebih soeara orang bernjanji jang amat indah. Kami ta'

HABIS GELAP TERBITLAH TERANG dapat tidoer . . . . . . . . . . . . . . . njanji jang amat merdoe seperti boeloeh perindo itoe menarik hati kami, dan dalam hati kami timboellah pikiran: Itoelah barangkali kesoedahannja kami mendangarnja.

Gamelan dan njanjian ta' dapat kami dengar di Betawi sebagoes itoe.

Pada hari itoe sebagai bermimpilah saja memberi selamat tinggal kepada 'oemoerkoe jang sedang remadja, demikianlah perasaan hatikoe ketika itoe.

Tiap-tiap peroebahan dalam doenia hidoep kami, adalah kebagoesannja masing2 dan tiap-tiap pertjeraian mendoekakan hati kami.

Wahai iboe jang koekasihi, maoekah njonja menolong kami nanti lalam waktoe jang baroe-baroe 'ditempat asing itoe?

Tambahlah kasih toean kepada kami, djikalau telah datanglah waktoenja nanti jang kami ta' dapat lagi melihat wadjah-wadjah kekasih kami sekalian, karena meréka itoelah jang perloe oentoek menjenangkan hati kami.

Kami pandai, banjak menanggoeng kekoerangan, tetapi „kasih sajang" tidak. Njonja telah tahoe boekan, bahwa soerat permintaan kami telah berdjalan beberapa lamanja? Apakah akan djawabnja nanti?

27 Juni 1903 (IV).

Tentoelah segala pekerdjaan toean kepada kami telah hilang, karena ta' adalah sepoetjoek djoega soerat jang datang dari padakoe. Ampoenilah saja, wahai mamanda jang baik boedi. Adikkoe tentoe telah mengatakan kepada toean, jang saja dalam boelan Februari dan Maart sakit keras, dan kemoedian segala waktoekoe habis dirampas oléh pengadjaran. Banjak pekerdjaan jang telah saja tinggalkan dahoeloe. Telah banjak benar kesalahankoe, apalagi kepada sahabat-sahabatkoe. Ta' adalah saja mengirim kepada meréka itoe sepatah katapoen. Sekarang saja ma'loemi betapa salahnja perboeatankoe jang dahoeloe itoe; sepatah kata selamanja lebih baik dari pada berdiam diri sadja. Dalam waktoe beistirahat ta' maoe saja dahoeloe mengambil témpoh itoe oentoek kesenangan dirikoe, melainkan makin keraslah saja maoe bekerdja, karena banjaklah lagi jang hendak saja peladjari.

Tetapi hidoepkoe sendiri telah memberi saja témpoh dengan tjara jang tiada senang.

Hari inilah saja baroe bangoen dari tempat tidoer, sesoedah sakit jang doea pekan lamanja terbaring sadja. Hampir sekalian penjakit telah datanglah kepadakoe. Selesma, demam, sakit béngék, poesing kepala, sakit peroet dan kesoedahannja sakit poeroe tjampak dan sakit tjatjar air (ketoemboehan). Benar-benar sekalian itoe telah mengantjam saja. Orang toeakoe dan adik-adikkoe ta' pernah keloear dari tempat tidoerkoe; kekasih saja itoe semoeanja amat soenggoeh mendjaga dan memeliharakoe. Pendjagaan meréka itoe boléh benar mendjadi tjontoh. Adikkoe Roekmini seperti bidadari kasihnja mendjagakoe. O! ta' tahoelah toean betapa sajangkoe kepada anak itoe; setiap hari roepanja makin tegoehlah ia terikat dihatikoe. Ia selaloe mengatakan, bahwa saja lebih moelia dari padanja, tetapi itoe ta' benar; ialah jang lebih moelia dari padakoe; tentoelah pengakoean toean tentang hal itoe demikian djoega.

Baroe-baroe ini kami mendapat sepoetjoek soerat jang pandjang isinja dari njonja van Kol, jang telah membesarkan hati kami benar, karena mendengar kabar jang toean telah mengirim soerat kepadanja tentang hal kami. Disanalah kami melihat kesajangan toean jang soenggoeh dan persahabatan toean jang toeloes bagi kami. Saja banjak meminta terima kasih kepada toean, wahai sahabat jang koesajangi dan jang berhati soetji!

Sekarang toean tentoe ta' bergoesar hati lagi, karena kami akan tinggal di Hindia djoega. Kami haroes menjampaikan terima kasih dan salam kepada toean dari toean dan njonja van Kol. Waktoe ini amat banjak kerdjanja, kalau ada témpoh ia akan berkirim soerat kepada toean. Sekarang biarlah kami sadja membalas soerat jang kepada toean dan njonja itoe. Tentang hendak pergi kenegeri Belanda itoe, sebenarnja sama pikirannja dengan toean. Bahwa sebenarnjalah ta' pernah njonja van Kol membajang-bajangkan kepada kami, bahwa kami akan bersenang-senang hati nanti kalau telah tinggal dinegeri Belanda, tetapi sedjak dari semoelanja ia menoendjoekkan kepada kami dengan soenggoeh-soenggoeh akan keberatan, kesoesahan, ketjéwaan dan kesedihan hati jang bergoenoeng-goenoeng itoe, jang menanti kami dinegeri Belanda. Tetapi karena sedemikian harapan kami dahoeloe, maka iapoen berboeat sedapat-dapatnja, soepaja harapan kami jang besar itoe dapat disampaikan.

Betoel héran kita karena ialah, jang beroesaha dengan sedapat-dapatnja, soepaja kami dapat pergi kenegeri Belanda, dan ialah poela sekarang dengan lemah lemboet dan kasih sajang jang telah menimbang maksoed kami jang bertoekar itoe.

Doenia hidoep bersama-sama ini telah banjak mengadjar kami, lebih-lebih dalam beberapa boelan jang baroe laloe ini. Ialah poela jang mengadjar kami membédakan antara persahabatan jang benar dengan persahabatan jang poera-poera. Tentoelah sadja pengadjaran itoe kami peroleh dengan meioeKakan hati kami. Boekan boeatan banjaknja kami telah beroetang boedi kepada Nellie. Ia telah mengadjar kami menimbang dengan lemah lemboet. Do'akanlah kami! Kami selaloe memandang dan mengingat kepada Toehan. Sekalian kemaoeannja mestilah mendjadi!

Harapankoa besar benar hendak borkirim soerat kepada toean, sebab itoe berbaringlah saja diatas seboeah koersi pandjang menoelis soerat ini dengan pinsil. Saja berharap jang toean laki isteri menerima soerat ini dalam segala keselamatan. Terimalah dari adikkoe hormat jang terbit dari hati jang soetji dan salam ta'zim dari anak toean,

KARTINI.

Kami beloem mendapat djawab tentang soerat permintaan kami itoe. Kami amat ingin hendak menerimanja.

4 Juli 1903 (VIII).

Telah banjak benar kami berperang dan menanggoeng kesengsaraan. Pada pikiran kami telah tjoekoeplah itoe, dan oléh karena penanggoengan dan peperangan itoe telah patoetlah rasanja kami mendapat bahagianja: Mendjadi pengantin bangsa kami, bangsa jang kami tjinta itoe! Maksoed hati kami itoe roepanja akan sampai benarlah, tetapi sekarang tiba-tiba telah terdjaoeh poela kami dari maksoed itoe. Iboe, wahai iboekoe! Diamlah toean, djanganlah meratap, djanganlah mengeloeh, djanganlah menangis.

Saja maoe mendo'a, mendo'a sampai keachir zaman, meminta soenggoeh-soenggoeh; walaupoen apa djoea jang akan kami peroléh pada waktoe jang akan datang, tetapi tetaplah kami meminta, moga-moga kami dapatlah tinggal seperti biasa: berhati berani, pertjaja dan berserah diri!

Atjap kali benar kami mengatakan kepada orang lain: Djanganlah berpoetoes asa, dan djanganlah menjoempahi kesengsaraan karena poetoes harapan. Dalam kesengsaraan itoe adalah terletak kesenangan. Ta' adalah sesoeatoe hal jang terdjadi, jang bersalahan dengan kata kasih-sajang.

Apa jang disoempahi sekarang, bésok akan mendjadi rahmat. Pertjobaan itoe ialah pendidikan dari Toehan jang mahakoeasa. Siapa jang mengatakan dan mempertjajaï hal itoe dihatinja sendiri, haroeslah poela pandai menanggoengkannja. Sekarang gilirankoelah poela menanggoengkan dengan diri sendiri sekalian nasihat-nasihat jang telah koeadjarkan dahoeloe itoe.

Saja sekarang sekali-kali tiada maoe lagi memikirkan peperangan, penanggoengan, kesoesahan dan pertjobaan itoe; sekaliannja memboeat kepalakoe poesing dan hatikoe sakit; saja hendak bernapas sekarang dalam hawa boenga-boengaan jang semerbak baoenja, dan mandi dalam tjahaja matahari; sekaüan itoe adalah poela tersedia dan itoelah poela jang akan djadi pemboedjoek dan penjenangkan hatikoe.

Sekarang saja tjeriterakan kepada toean boenga-boengaan jang semerbak baoenja dalam taman kami itoe.

Iboekoe, kami telah moelaï mengerdjakan pekerdjaan kami jang menjenangkan hati itoe.

Sampaikanlah kepada soeami njonja terima kasihkoe atas nasihatnja, menjoeroeh kami bekerdja selekas-lekasnja dengan tiada menaroeh soerat oedjian. O! tjobalah toean pikirkan. Sekolah kami telah bermoerid toedjoeh orang, dan selaloe datang permintaan hendak mendjadi moerid. Senang hatikoe sekarang!

Kami dahoeloe ta' berani berharap jang pekerdjaan itoe akan begini djadinja.

Anak-anak itoe amat senang hatinja, dan orang-orang toeanja bergirang hati! Moerid-moerid jang pertama ialah anak seorang pegawai jang amat saléh dalam djadjahan negeri kami. Kami telah bertjakap-tjakap dengan iboenja. Karena telah terang kepadanja sedikit-sedikit, maka maoelah ia kesoedahannja menjerahkan anak gadisnja kepada kami. Adik si gadis itoe jang perempoean beloem lagi ber'oemoer lima tahoen, ta' soeka tinggal diroemah, ia soeka benar dan haroes toeroet poela bersekolah. Ja Allah, sekian ketjilnja, sehingga ia hampir ta' dapat melihat keatas médja. Kalau saja tidak menjoeroehnja doedoek diatas bangkoe-kaki, saja ambillah ia diatas pangkoeankoe. Anak ketjil itoe dengan segala kekerasan hatinja hendak toeroet bekerdja bersama-sama. Kemoedian dari pada anak-anak itoe, datanglah poela gadis-gadis anak soorang collecteur dan seorang lagi gadis anak assistén collecteur. Doea hari jang telah soedah, djaksa di Karimoen Djawa mengirim anaknja kemari beladjar. Tjobalah iboekoe pikirkan, meréka itoe mengirimkan anaknja kemari, dan diséwakannjalah disini tempat tinggal dengan membajar makan! Kami amat mengoetjap sjoekoer! Orang toea anak-anak itoe amat berbesar hati akan maksoed kami itoe, sehingga adalah beberapa orang jang memberikan anaknja benar-benar kepada kami . . . . . . . . . . . . . . . . . . tetapi kami beloem soeka menerimanja . . . . . . . . . . . . nanti, dengan segala soeka hati kami menerimanja. Pada hari ini telah datanglah adik perempoean si Hoesin, moerid Sekolah Dokter Djawa, maoe beladjar disini. Kemarin telah datang poela seorang iboe jang masih moeda kepada kami, dengan sesalnja mengatakan kepadakoe, jang roemahnja amat djaoeh dari tempat kami, kalau tidak, maoelah ia sendiri datang beladjar. Sekarang ia ta' dapat beladjar, sebab itoelah sekalian pengadjaran jang ta' dapat diterimanja akan diserahkannjalah kepada anaknja. Dan tjoba poela toean pikirkan, anaknja itoe beloem lagi ber'oemoer setahoen. Kalau ia telah ber'oemoer enam tahoen akan diserahkannja anak itoe kepada kami, meskipoen dimana djoega kami tinggal; iapoen meminta soenggoeh-soenggoeh soepaja kami akan menerima anaknja itoe.

Anak-anak moerid kami itoe datang kemari empat kali sepekan dari poekoel 8 sampai poekoel 12 1/2. Meréka itoe beladjar menoelis, membatja dsb., mendjahit dan merénda serta beladjar masak-memasak. Kami mengadjar meréka itoe boekanlah seperti atoeran jang biasa disekolah, melainkan menoeroet pendapatan kami sendiri, sebagaimana kesoekaan anak-anak Djawa beladjar.

O! iboekoe, toean kedoea baiklah datang melihat anak-anak itoe, tentoelah toean akan berbesar hati melihatnja. Meréka itoe datang dengan berpakaian bagoes, dan amat manislah roepanja, toeboehnja segar dan hatinja masih soetji. Meréka itoe memoedahkan poela pekerdjaan kami, sebab kentjang otaknja, lekas dapat menerima pengadjaran dan tjakap, apalagi lekas maoe menoeroet apa jang dikatakan. Meréka lekas pertjaja kepada kami dan bébas bertjakap-tjakap dengan kami.

Adalah poela diantara meréka itoe seorang anak jang bagoes, moela-moela amat banjak tingkahnja, tetapi sekarang besar hati kami melihatnja, ta' bertingkah lagi. Ia tidak maoe lagi mendjilat-djilat bibirnja, dan ta' maoe lagi bermain-main dengan matanja jang bagoes itoe, melainkan bersoenggoeh-soenggoeh mengerdjakan pekerdjaannja. Roepanja tingkahnja jang boeroek dahoeloe itoe asalnja karena ta' ada kerdjanja!

Betapa bagoesnja meréka itoe bertjampoer gaoel bersama-sama. Meréka bertjakap-tjakap seorang dengan seorang, dalam bahasa Djawa tinggi dengan haloesnja, sedikitpoen ta' adalah kakoenja.

Pada hari ini adalah seorang diantara kami dalam roemah jang akan merajakan hari lahirnja. Kami hendak mendjamoe meréka itoe dengan tjara jang amat gandjil. Meréka itoe pagi ini patoetnja merénda dan mendjahit, tetapi kami boeat hari ini hari memasak-masak. Berapalah sikapnja tangan-tangan jang ketjil dan jang haloes-haloes itoe bekerdja! Jang seorang memboeat koeé poetoe, jang seorang lagi memboeat koeé lapis dan jang seorang memboeat koeé serikaja. Mérah padam moeka meréka itoe mengerdjakannja.

Lihatlah poela mata meréka itoe bertjahaja-tjahaja! Dengan besar hati meréka itoe poelanglah keroemah masing-masing memperlihatkan masakannja itoe kepada orang toeanja. Lihatlah, itoelah soeatoe rahmat, rahmat jang besar bagi kami. Kamilah jang memboeat pekerdjaan itoe jang moela-moela sekali oentoek adik-adik kami jang perempoean itoe.

Kardinahlah nanti jang akan mengadjar mendjahit, merénda dan masak-memasak dan Soematri akan mengadjarkan kepandaian jang lain.

Beroentoenglah kami masih ada lagi menaroeh perkakas oentoek mendjahit dan merénda; selama barang-barang itoe masih ada djoega, meréka itoe akan memperoléhnja dari kami dengan tiada membajar; dan kemoedian anak-anak, jang orang toeanja berada, tentoelah haroes menjediakan sendiri perkakas oentoek anaknja. Tetapi perkakas sekolah jang lain ta' adalah pada kami. Dimanakah dapat kami membeli kitab-kitab batjaan bahasa Belanda dan bahasa Djawa? Maoekah iboe memintanja kepada toean? Kalau sekolah itoe tinggal baik dan moerid-moeridnja bertambah banjak, maka adalah harapan kami . . . . . . . . . . . . akan meminta oeang bantoean. Boléhkah hal itoe pada pikiran njonja? Bantoean itoe boekanlah oentoek kami sendiri, tetapi bergoena oentoek pembantoe ongkos-ongkos sekolah itoe. Pegawai-pegawai negeri jang berpangkat rendah, sekali-kali ta' dapat sedikit djoega mengeloearkan oeangnja. Kepala-kepala negeri jang bergadji ƒ 50.— hanjalah dapat memelihara anak isterinja sadja, dan kadang-kadang isterinjapoen toeroetlah poela bekerdja keras; ta' adalah lagi oeangnja berlebih oentoek pembeli apa-apa jang lain. Dan kamipoen ta' dapat poela selamanja memberi sekalian keperloean anak-anaknja itoe. Njonjapoen tentoelah ma'loem hal itoe.

Kalau saja telah boléh berdjalan, kami akan pergi ke Semarang; saja haroes diperiksa oléh dokter disana. Penjakit béngék dan poesing kepala itoe haroeslah hendaknja hilang benar-benar, ta' boléh datang lagi beroelang-oelang kepadakoe. Dan waktoe itoe kami akan pergi poela membeli barang-barang jang perloe oentoek anak-anak kami. Kami disini sekarang tiadalah mempoenjaï djaroem rénda dan batoe-toelis barang seboeah djoeapoen.

5 Juli 1903 (VI).

Berapalah baik dan sajangnja toean kepada kami, selaloe toean hendak menggirangkan hati kami. Dan djikalau saja pikirkan betapa kami, apalagi saja, hendaknja membalas sekalian kebaikan dan kesajangan toean itoe. Roepanja amat koerang terima kasih kami, hampir ta' adalah oebahnja, seakan-akan saja ta' menghargaï sekalian kebaikan dan kesajangan toean . . . . . . . . . . . . . . . . . . Anakanda K. betoel pandai benar berdiam diri seperti orang bisoe.

Ampoenilah saja, wahai mamanda jang baik hati!

Pada doea hari jang terlampau, toean berkirim salam dengan mengirimkan seboeah kitab „Album Kern", ketika itoe pikiran sajapoen melajanglah ke Sonder, dan saja berdjandji akan mengikoet pikiran itoe dengan toetoer katakoe. Dan saja sekarang amat berbesar hati karena djandjikoe dapat koesampaikan.

Kami meminta terima kasih kepada toean atas salam jang terbit dari hati toean jang kasih-sajang lagi amat berharga itoe; dan kitab itoe telah saja batja dengan girang hati.

Djikalau sekiranja sekalian boeah pikirankoe perihal toean saja toeliskan, tentoelah bergoenoeng-goenoeng soerat jang akan toean terima dari sini!

Njonja van Kol dengan ramahnja dan baik hatinja memperbintjangkan toean, itoelah jang membesarkan hati kami, karena itoelah soeatoe tjita-tiita kami benar, bahwa sekalian meréka jang kami kasihi dan kami hormati itoe, hendaknja akan bertemoe satoe dengan jang lain, dengan hati jang baik.

Bagaimanakah toean kedoeanja sekarang. mamanda? Adakah toean kedoeanja didalam séhat dan baik-baik sadja di Sonder? Adakah pernah toean melihat disana orang-orang dari Toradja? Saja dapat memikirkan soenggoeh-soenggoeh jang toean bersoesah hati, karena toean haroes meninggalkan pekerdjaan toean beberapa lamanja. Dimana hati kita telah tertoempah, ta' moedah kita meninggalkan tempat itoe; disitoelah adanja nasib kita jang akan datang, dan disanalah doen ia hidoep kita.

Sekarang saja tjeriterakan kepada toean kabar jang menjenangkan hati. Sambil menanti-nanti apa-apa jang akan datang, kami telah memoelaï djoega pekerdjaan kami itoe. Diroemah telah kami dirikan seboeah sekolah, dan telah ada bermoerid toedjoeh orang banjaknja, anak-anak gadis kepala-kepala negeri. Tapi kami mendapat kabar, bahwa ésok akan datang lagi tiga orang anak-anak dari loear negeri.

Kami bermoela sekali bermoerid hanjalah seorang sadja, tetapi ta' berapa lamanja moerid itoe telah mendjadi lima orang dan keésokan harinja mendjadi delapan orang, dan beberapa hari lagi moerid kami akan mendjadi sepoeloeh orang.

Selaloe kami berbesar hati melihat anak-anak kami itoe. Segar toeboeh meréka, lagi soetji hatinja, dan betapalah poela bagoesnja meréka itoe bertjampoer-gaoel bersama-sama. Meréka itoe lekas pertjaja kepada kami; meskipoen meréka itoe perloe memperhatikan 'adat tertib sopan, tetapi meréka itoe selaloe bébas, tiadalah ada perbédaan pangkat dan daradjat dalam pergaoelan kami. Kesanalah poela kami hendak pergi. Betapalah poela anak-anak itoe memoedahkan kerdja kami, karena kentjang otak meréka itoe, lekas masoek pengadjaran kepadanja, lagi tjakap dan maoe menoeroet sekalian apa jang dikatakan. Beloemlah sekali djoega kami terpaksa mesti menghoekoem meréka itoe.

Anak-anak itoe amat soeka datang dan beladjar dengan riang hati lagi radjin, dan orang-orang toeanja sangat bersoekatjita dalam hal itoe. Sekalian itoe menoendjoekkan kepada kami, bahwa kami hanjalah mengerdjakan apa-apa, jang sepatoetnja telah lama diboeat orang. Besar rahmat jang ditjoerahkan oleh Toehan jang pengasih penjajang kepada kami. Bagoes dan berbahagia benar pekerdjaan jang diberikannja kepada kami itoe. Moga-moga dapatlah kami mengerdjakannja dengan sepatoetnja, dapatlah poela kiranja kami selaloe memoeliakan kepertjajaan orang kepada kami!

Itoelah jang kami kehendaki benar-benar, jang kami minta soenggoeh-soenggoeh, soepaja boléh kami mendidik hati ketjil mereka itoe, jang soetji, segar dan jang beloem ada bernoda itoe, hati jang poetih seperti katja, dan dapatlah kiranja kami membentoek boedi pekerti didalamnja.

Mendo'alah toean oentoek kami. Moga-moga toean akan memberi rahmat akan maksoed dan pekerdjan kami itoe!

O! adalah poela orang nanti hendaknja, jang soeka berboeat seperti kami. Mémang banjaklah orang sekarang jang tjakap berboeat demikian, tetapi meréka itoe patoet digotjoh dahoeloe soepaja bangoen. Kami telah mentjoba menghoeboengkan salatoe'rrahim kami dengan anak-anak gadis dan perempoean-perempoean jang sama banjak pengetahoeannja dengan kami, tetapi maksoed itoe ta' berlakoe. Membebarkan kemaoean itoe, biarlah kami bekerdja sendiri. Seperti perboeatan kami sekarang ini barangkali lebih moestadjab. Dan . . . . . . . . . . . .ta' adalah oesaha jang lebih baik dari pada memberi tjontoh jang bagoes dan berani bekerdja dahoeloe.

Seorang anak moeda jang ta' kami kenal, moerid Sekolah Dokter, telah mengirim sepoetjoek soerat kepada kami, menjerahkan doea orang adiknja, anak mamak moedanja kepada kami.

Ia minta kalau boléh kami akan membentoek dengan sebaik-baiknja boedi pekerti anak-anak itoe. Kami wadjib mengirim soerat kepada anak gadis-gadis itoe. Kami soeka sekali mengerdjakan kerdja itoe, tetapi ta' tahoelah kami entah maksoednja itoe adalah akan sampai.

Anak moeda itoe amat gembira dan banjak tjita-tjitanja. Adalah lagi seorang anak moeda tempat saja berkirim-kiriman soerat. Anak itoe ialah anak paman kami. Berapalah besar hatinja ketika ia boléh berkirim soerat kepadakoe!

Kami lebih banjak berbahagia dari pada orang-orang lain, oléh karena asal kami dan pangkat bapakkoe. Itoelah jang teroetama sebabnja, dan ada poela lagi hal jang lain-lain, jang menjebabkan kami moedah memboeat barang sesoeatoenja.

Apa jang kami perboeat sekarang semoeanja baroe. Dahoeloe ta' pernah anak-anak gadis berkirim-kiriman soerat dengan anak-anak moeda. Sekarang seperti biasa sadjalah kami berboeat sedemikian, dan seakan-akan begitoelah biasanja. Kami bertjampoer-gaoel dengan meréka itoe seperti orang bersahabat, dan meréka itoe memandang kami seperti saudara-saudaranja jang perempoean.

Itoelah soeatoe keadaan bagi meréka itoe jang baroe benar; karena kami jang berasal tinggi, sekali-kali tiadalah hina bagi kami akan bertjampoer-gaoel seperti bersahabat dengan meréka jang berasal rendah.

Saudara sepoepoe kami itoe telah mempertjajaï kami dan memandang kami seperti saudaranja jang lebih toea dari padanja, tempat ia meminta nasihat, dan iapoen amat soeka mendengarkan kata kami. Selaloe saja méminta, kepada Toehan soenggoeh-soenggoeh, moga-moga kami tiadalah akan mendapat maloe atas kepertjajaannja itoe; kami berharap soepaja kami selaloe boléh memberi apa-apa jang dimintanja dan jang ditjarinja pada kami.

Besar boekan boeatan hati kami berkenalan dengan boedi pekerti jang moeda, soetji dan gembira itoe! O! kami berharap moga-moga doenia hidoep bersama-sama ini tiadalah akan meroesakkan tjita-tjitanja itoe!

Ta' pernah rasanja kami lebih besar berbahagia, lain dari pada bahagia jang kami peroléh karena membantoe orang lain.

Héranlah kami memikirkan, karena kami selaloe merasa jang kami lebih toea dari pada meréka, jang sebaja dengan kami, dan kadang-kadangpoen dari pada orang-orang jang mémang lebih toea dari pada kami. Tentoelah itoe sebabnja karena kami telah banjak merasaï penanggoengan, dan telah banjak poela hal jang telah dipikirkan dan dioeroengkan.

Amat sombong boenjinja, djikalau kami disini menjeboetkan anak-anak kami, pada hal meréka itoe patoetlah kami namai adik-adik kami jang tiada sebegitoe moeda dari pada kami. Tetapi meréka itoe sendiri telah menjangka kami seperti ïboenja, dan tidaklah seperti saudara-saudaranja.

Iboe dan saudara perempoean dari orang bersama-sama, banjak-banjak, o, moga-moga Toehan akan mendjadikan djoega kami jang demikian!

Sekolah kami kalau boléh djanganlah keadaannja seperti sekolah benar-benar, dan kamipoen djanganlah seperti goeroe sekolah, melainkan sekolah itoe haroeslah keadaannja betoel-betoel seperti seboeah roemah tangga jang besar, dan kami mendjadi iboe-iboe anak-anak itoe.

Kami akan mengadjar meréka itoe bersipat kasih sajang dengan berboekti sekali, seperti jang telah kami ma'loemi dan kami pakaikan.

Ketika kami masih moeda adalah soeatoe pedóman jang kami pakai dan jang moedah sekali diikoet: Apa-apa jang tidak engkau soekaï diperboeat orang diatas dirimoe, djanganlah sekali-kali engkau perboeat diatas diri orang lain.

Njonja van Kol banjak mentjeriterakan kepada kami tjeritera nabi Isa dan rasoel2 Petrus dan Paulus. Sekalian itoe menjenangkan hati kami mendengarnja.

Apa pedoelinja kita agama mana jang dipakai orang, dan bangsa apa dia. Orang berhati tinggilah ia mendjadi orang baik, dan boedi pekerti jang bangsawan, tinggal bangsawan djoega. Hamba Allah jang bersipat demikian adalah didalam tiap-tiap agama dan segala bangsa.

Saja telah membatja kitab „Quo Vadis,"-dan héranlah saja memikirkannja, dan saja kasihilah orang-orang jang bersengsara karena agama itoe, sebab dalam penanggoengan jang seberat itoe meréka masih mengoetjap sjoekoer dan amat pertjaja kepada Toehan jang mahatinggi, serta menghormati Toehan dengan njanjian jang bagoes-bagoes. Saja telah toeroet berpiloe hati dengan meréka itoe, ataupoen bersoekatjita bersama-sama.

Tahoekah toean kitab „Wij beidén" karangan Edna Lyall? Itoelah kitab jang amat bagoes djoega. Ia memperkatakan meréka jang tiada mengakoe akan keadaan Toehan dan orang-orang Serani, poen djoea memperkatakan, bahwa agama Serani itoelah agama jang sebenar-benarnja, dan keadaan agama Serani jang telah dipoetar-poetar dan dioebah-oebah orang, seperti jang telah atjap kali kedjadian didoenia ini. Luke Raeburn ialah seorang jang moelia hatinja, meskipoen ia tiada mengakoe kepada Toehan, dan anaknja Frica Raeburn, bagoes dan moelia hati, jang moela-moelanja tiada mengakoe kepada Toehan, tapi kemoedian mendjadi orang Serani jang pertjaja soenggoeh kepada Toehan dengan toeloes dan saléh.

Bapak dan anak jang berkasih-kasihan satoe dengan jang lain, sehidoep dan semati bersama-sama.

Telah kami batja poela: „De ziel van een volk" tentang agama Boedha. Itoelah poela hikajat jang amat bagoes. Sekarang kami amat soeka benar hendak membatja tentang agama Jahoedi. Barangkali kitab-kitab karangan toean Zangwill jang akan memberi kami apa jang kami tjari itoe: „Droomen van het Ghetto."

7 Juli 1903 (VIII).

Bésok kami akan mengadjar poela . . . . . . . . . . . . itoelah jang menjenangkan hati kami kedoea. . . . . . . . . . . .sembilan orang moerid-moerid, dan banjak poela lagi meréka jang meminta masoekkan anak-anaknja, diantaranja ada poela anak-anak orang Melajoe. Itoelah soeatoe kemenangan! Demikianlah doenia hidoep ini, ada jang djatoeh ada jang berdiri, ada jang tertaroeng ada jang berdjalan, ada jang kalah ada jang menang.


Antara soerat ini dengan soerat jang akan datang, adalah soerat-soerat jang ta' dapat disiarkan. Dalam soerat-soerat itoe adalah diterangkan djoega, bahwa pengarang soerat itoe dan adiknja Raden Adjeng Roekmini telah menolak besluit Goebernemén, ta' soeka menerima oeang bantoean jang ƒ 4800.— itoe oentoek beladjar di Betawi itoe; dan demikian lagi dikabarkannja tentang perkawinannja jang akan terdjadi seperti terseboet dalam soerat 1 Augustus 1903 (VII).

24 Juli 1903 (VIII).

Sekarang adalah pengharapankoe jang besar sekali kepada njonja, tetapi jang sebenarnja kepada toean. Maoekah njonja menjampaikan permintaankoe itoe kepada soeami njonja jang moelia itoe? Hati kami sangat tertarik kepada seorang anak moeda, dan kami soeka benar melihatnja, soepaja hidoepnja berbahagia.

Anak moeda itoe bernama Salim[2], anak Soematera datang dari Riau. Pada tahoen ini ia telah memboeat oedjian penghabisan di H.B.S. Diantara sekalian moerid-moerid jang memboeat oedjian itoe, dari ketiga H.B.S. di Hindia ini, ialah jang mendapat nomor satoe dalam oedjian. Anak itoe amat soeka sekali hendak pergi beladjar kenegeri Belanda oentoek mendjadi dokter. Sajang sekali maksoednja itoe ta' dapat disampaikannja, karena kekoerangan belandja. Bapaknja hanja bergadji ƒ 150.— sadja.

Meskipoen ia akan mendjadi kelasi, maoelah ia asal dapat pergi ke Belanda. Tanjakanlah tempatnja kepada Hasim. Ia kenal kepada anak itoe, dan iapoen telah mendengarnja bertjakap-tjakap di Stovia. Anak itoe berani dan pandai, patoet benar ditolong!

Ketika kami mendengar keadaannja serta tjita-tjitanja itoe, timboellah hasrat dihati kami jang sebesar-besarnja hendak menolongnja akan memoedahkan menjampaikan tjita-tjitanja itoe. Waktoe itoe terkenanglah kepada kami akan besluit Goebernemén jang terbit pada 7 Juli 1903 itoe. . . . . . . . . . . .besluit pendjawaban jang kami nanti-nanti dengan hati jang piloe, dan demikianpoen menerima dengan hati jang piloe poela.

Wadjibkah hasil daja oepaja sahabat kami jang moelia itoe, dan hasil harap-harapan, do'a dan tjita-tjita kami akan hilang lenjap sadja, tidak dipergoenakan?

Ta' dapatkah orang lain mempergoenakannja? Goebernemén telah memberi kami oeang bantoean ƒ 4800.— oentoek menjempoernakan pendidikan kami. Ta' dapatkah oeang itoe diberikan kepada orang lain, jang barangkali lebih perloe, tetapi sekali-kali ta' koeranglah dari pada kami, jang haroes poela ditolong?

Berapalah baiknja djikalau sekiranja Pemerintah soeka membajar ongkos pengadjarannja itoe semoeanja jang besarnja kira-kira f 8000.— ; kalau ta' dapat sekian banjaknja, kamipoen akan mengoetjap sjoekoer, apabila Salim boléh kiranja menerima oeang jang ƒ 4800.— jang telah diberikan kepada kami itoe. Dan berapa kekoerangannja, biarlah kami mintakan pertolongan kepada orang lain.

O! berilah ia merasaï lazat tjita kesoekaan, jang telah lama mendjadi tjita-tjita dihati ketjil kami, dan jang ta' dapat kami peroléh itoe.

Djadikanlah kami berbahagïa, dengan memberi orang lain, jang mempoenjaï kenang-kenang, perasaan dan maksoed jang sama dengan kami itoe, bahagia. Kami telah mengetahoei bagaimana halnja menjimpan perasaan jang hidoep dalam hati, tjita-tjita seperti api dalam dedak didada jang boesoeng. O! djanganlah hidoep jang moeda sebagoes itoe, dan kekoeatan jang sesegar itoe dibiarkan sadja hilang melajang! Ia wadjib dioesahakan dengan sebaik-baiknja oentoek keperloean bangsa Boemipoetera, karena kekoeatan jang demikian amat bergoena benar bagi meréka itoe.

Djika Salim nanti sampai mendjadi dokter, alangkah banjaknja kebadjikan jang boléh diboeatnja oentoek bangsanja! Tjita-tjita Salimpoen: bekerdja oentoek bangsa kami.

Permintaan kami ini ialah soeatoe permintaan jang gila, hal itoe kami ketahoei; tetapi ja Allah, djika sekiranja ia dapat dikaboelkan! Wahai iboekoe, tentoelah peperangan jang telah berboelan-buelan, bertahoen-tahoen jang telah kami tanggoengkan, tiadalah akan hilang lenjap, tiadalah akan mendjadi sia-sia sadja.

Berilah kiranja kami merasaï kelazatan hadiah jang djarang-djarang bertemoe itoe, melihat dalam hidoep kami hasil penanggoengan kami itoe, ja'ni: Tjita-tjita Salim wadjib disampaikan.

Moga-moga Toehan akan mengaboelkan do'a kami ini!

Salim sendiri ta' tahoe akan kerdja kami ini; sedangkan bahasa kami ada didoenia inipoen ia ta' tahoe. Ia hanjalah mengetahoei, bahwa ia dengan segala kesoenggoehan hatinja bermaksoed hendak menjampaikan peladjarannja, soepaja dapatlah ia nanti bekerdja oentoek bangsanja, tetapi sekalian itoe ta' dapat dilakoekan, karena ia ta' beroeang.

Kami hidoep, berharap dan berdo'a oentoek Salim.[3]

1 Augustus 1903 (VII).

Inilah sepoetjoek warkah jang pandak akan mengabarkan kepada toean dengan selekas-lekasnja, tentang peroebahan jang baroe dalam nasib hidoepkoe. Saja tiadalah lagi akan mendjadi seorang perempoean jang berdiri sendiri sadja oentoek menjampaikan maksoed kami; seorang laki-laki jang koeat dan moelia hatinja akan berdiri disisikoe, menolong menjampaikan oesahakoe, jang berpaédah oentoek bangsa kami!

Dalam hal itoe oesahanja telah djaoeh, dan telah adalah boektinja padanja, sedang saja ini ialah baroe memoelaï.

O, ia seorang jang baik, pengasih dan penjajang, selainnja dari pada berhati moelia, ia berkepala terang dan tjakap.

Ia telah pergi kesana, ketempat jang ditjintaï oléh toenangannja ini, tetapi Ni ta' boléh pergi, karena ta' diizinkan oléh bangsanja: kenegeri Belanda.

Itoelah soeatoe peroebahan jang amat besar, kami berdoea bantoe-membantoe, dan tambah-menambah mana jang koerang, akan berdjalan teroes, menempoeh djalan jang singkat, pergi menjampaikan tjita-tjita kami, oentoek keselamatan bangsa kami. Banjak boeah pikiran kami jang sama. Tetapi sekarang njonja beloem djoega tahoe, siapakah toenangankoe itoe: Radén Adipati Djojo Adiningrat, Regén di Rembang. Hingga inilah dahoeloe! Dengan lekas dibelakang ini saja akan menoelis lagi, dan harapankoe lebih pandjang dari pada soerat ini.

1 Augustus 1903 (VIII).

Saja ber'hadjat, hendak menghargakan benar-benar nama jang diberikan orang kepadakoe itoe: anak kekasih Allah.

Boekankah soedah kami katakan kepada toean, bahwa kami telah lama mendjaoehkan diri dari sekalian bahagia oentoek diri sendiri? Sekarang hidoepkoe jang mentjinta demikian itoe telah meminta soepaja saja menjampaikan djandjikoe itoe. Sekarang soeatoepoen tiadalah hal jang akan teramat sedih menjoesahkan hati kami, jang teramat berat, dan jang teramat keras, asal sadja kami dengan hal jang sedemikian dapat menolong dengan seboetir pasir oentoek memboeat mertjoe jang amat bagoes itoe, jang bernama: bahagia Boemipoetèra.

Sekarang saja hendak mengoedji: berapakah harga kemanoesiaan dirikoe?

Kemarin, betoel-betoel soeatoe hari jang penting poela bagi kami. . . . . . . . . . . . . . .Kami mendapat soerat dari Departement van Onderwijs, Eeredienst en Nijverheid menanjakan kepada kami, soedikah kami menerima pemberian Pemerintah itoe, ja'ni kami akan diadjar oentoek mendjadi goeroe dll. Sekiranja kami ta' soedi, haroeslah kami memberi keterangannja hitam diatas poetih, soepaja dapat dikirim kepada Goebernoer Djenderal.

Bagaimanakah hendaknja keterangan jang diminta itoe patoet diatoerkan? Dengan péndék dan boeang koelit tampak isi sadjakah, jaïtoe dikatakan sadja jang saja ta' dapat menerima pemberian itoe, karena saja telah bertoenangan; atau saja ta' soedi menerima karena saja sekarang telah mendapat djalan bekerdja jang lebih baik akan menjampaikan tjita-tjitakoe oentoek bangsakoe? Beroesaha disisi seorang laki-laki jang tjakap dan berhati moelia, jang saja hormati tinggi, dan bersama-sama dengan saja amat tjinta akan bangsanja, dan jang soedi poela monolongkoe dengan soenggoeh-soenggoeh dalam oesahakoe, tentoelah dalam hal itoe saja boléh bekerdja berboeat baik oentoek bangsa kami itoe, lebih banjak dari pada djika kami berdoea sama-sama perempoean sadja, jang masing-masing berdiri sendiri, mengerdjakan pekerdjaan itoe.

Dan Roekminipoen ta' maoe poela menerima pemberian itoe, karena ia ta' dapat, ta' tjakap dan ta' maoe berdjalan sendiri. la bermaksoed dengan djalan jang lain hendak menjampaikan tjita-tjitanja. Kemoedian tentoelah kami meminta banjak terima kasih dan menghormati Pemerintah, jang telah menoendjoekkan lagi sebenar-benarnja teroetama bermaksoed maoe memadjoekan keperloean jang bergoena oentoek anak Boemipoetera; asal sadja seseorang dari pada anak Boemipoetera mengeloearkan soearanja, tentoelah soearanja itoe akan didengar oléh Pemerintah; dan djika sekiranja anak Boemipoetera mengeloearkan soearanja oentoek bahagia anak negeri pada waktoe jang akan datang, tentoelah maksoednja itoe akan disampaikan oléh Pemerintah. Djika Pemerintah telah berboeat begitoe, nistjajalah tanah Belanda akan bertambah dekat didalam hati anak negeri. Sekarang kami telah mengakoe, bahwa Pemerintah maoe berboeat demikian; dan tanah Belanda maoe memberi bahagia akan tanah Hindia. Sekalian katakoe itoe boekanlah kata jang bohong, kami pertjaja benar-benar.

page

Sekalian anak negeri jang kenal kepadakoe telah berharap dan memintakan do'a: „Bendoro Adjeng Tini ta' boléh pergi kelain tempat lain dari pada kekaboepatén."

Dan meréka jang berhati sederhana itoe, sekarang telah bergirang hati, karena maksoednja akan sampai. Dan anak negeripoen berbesar hati, karena begitoelah poela niatnja oentoek „bendoronja." Lihatlah oléh toean betapa sahabat-sahabatkoe itoe bergirang hati. Vox populi vox dei. (Soeara Boemipoetera itoelah soeara Toehan). Djikalau benar kata itoe maka ialah akan mendjadi soeatoe kenjataan, bahwa Toehan telah mengoebah djalankoe, lain dari pada djalan jang hendak koetempoeh dahoeloe.

Moga-moga toean akan mendjadi soeatoe rahmat, tempat orang banjak akan bernaoeng, seakan-akan seboeah pohon jang rindang, tempat orang banjak bernaoeng melepaskan lelahnja dalam panas terik. Begitoelah niat beberapa orang toea akan saja.

Moedah-moedahan dapatlah kiranja saja menjampaikan niat orang-orang toea jang berhati sederhana itoe.

Adalah sekarang seboeah pekerdjaan jang berat menanti saja; benar-benar terlampau beratnja; tetapi djika saja dapat menjampaikannja, maka tiadalah ada kebadjikan jang lain, jang sebaik-baiknja dapat koeperboeat oentoek bangsakoe.

Soeroehan atas dirikoe, bekerdja hendaklah sampai-sampai, karena itoelah perboeatan jang sebaik-baiknja oentoek hidoep didoenia.

Meski bagaimana djoeapoen halnja oentoengkoe sekarang ini, itoelah oentoeng bahagia jang sebaik-baiknja dan jang sebagoes-bagoesnja dalam hati anak Boemipoetera. Perkawinankoe itoe akan memberi kebaikan hagi tjita-tjita kami itoe. Ialah akan memadjoekan pikiran orang-orang perempoean, iboe anak-anak, soepaja meréka akan menjoeroeh anak-anak gadis diberi pendidikan. Keadaankoe ini lebih berharga dari pada seriboe kata-kata jang menggembirakan hati, sebab keadaankoe ini teioes masoek kedalam hati meréka itoe sendiri. Meréka itoe sekarang telah mendapat kebenaran, bahwa kebagoesan„ dan kekajaan terlipoerlah oléh boedi pekerti dan pikiran jang sempoerna.

Sekarang teringat oléhkoe akan katakoe sendiri, ketika seorang bertanja kepadakoe, bagaimana patoetnja orang mendidik anak-anak gadis dan perempoean bangsa Boemipoetera maka sa japoen berkata: Bangsa Djawa itoe samalah dengan bangsa-bangsa lam di Hindia ini, jang soeka akan tjahaja dan pantjawarna, karena meréka itoe sekalian anak jang bertjahajakan matahari. Kalau demikian berilah meréka itoe kehendaknja itoe; tetapi apa jang diberikan kepadanja itoe, haroeslah baik dan sedjati.

Ta' boléh kami seka.rang berkasar-kasar mengoebah 'adat ïsti adat tanah kami ini; anak Boemipoetera bangsa kami ini tentoe akan mendapat tjahaja dan tjemerlang jang dikenendakmja itoe. Kebébasan perempoean tentoelah akan datang ia soenggoeh akan datang; tetapi kami ta' dapat melekaskan kedatangannja itoe.

Kami ta' dapat menolak kedatangan sesoeatoe ketjelakaan; ia mesti datang, tetapi sesoedah itoe datanglah kemenangan!

Kami tiadalah akan hidoep lagi apabila kemenangan itoe datang; tetapi biarlah, apatah salahnja?

Kami telah toeroet menolong memboeka djalan, jang pergi menoedjoe ketempat itoe. . . . . . . . . . . .ingatan itoepoen telah membesarkan hati kami!

Djanganlah toean bersoesah hati; soeamikoe itoe tiadalah akan melemahkan sa japkoe; karena saja pandai terbanglah, maka saja tmggi dilihatnja dalam pemandangannja. Ialah jang akan memberi saja waktoe banjak-banjak, soepaja saja dapat membebarkan sajapkoe kian kemari; ialah jang akan meloeaskan padang kerdjakoe.

Ia soedi menerima anak toean ini, dan tiadalah ia akan menjoeroehkoe akan mendjadi orang didapoernja sadja.

8 Augustus 1903 (VIII).

Tahoekah toean hari ini, apakah? Hari inilah hari jang

HABIS GELAP TEBBITLAH TERANG.

24 menjatakan, bahwa kita telah tiga tahoen bersahabat. Tiga tahoen jang telah laloe kita moela-moela bertemoe. Tiga tahoen jang telah laloe, ketika itoelah poela tiga orang anakanak gadis bersoeka raja atas pemberian Toehan kepadanja: sahabat-sahabat jang disoekaï oléh hatinja! Anak-anak gadis itoe sekarang telah mendjadi perempoean besar, keningnja telah berkeroet dan hatinjapoen telah seperti keloear dari dalam api. Telah angoes dan mendjadi deboekah hati itoe, atau telah mendjadi soetjikah dia sekarang, karena telah mandi dalam api itoe?

Kami tahadi amat bergirang hati, berkeliling médja tempat saja doedoek sekarang; tadi kami berlima doedoek disana sama-sama bekerdja. Justinah, doekoen beranak dan kami berempat. Ia datang kemari tadi pagi dan menoempang disini sampai pekan jang akan datang. Kami sajang sekali kepadanja, sebab ia seorang jang baik dan bagoes. Ia mempergoenakan waktoenja disini dengan sebaik-baiknja, dan beladjar kepada kami mendjahit dan merénda; tahadi ia sedang menekat selop. Tjepat sekali ia beladjar, dengan sebentar sadja telah pandai ia mengerdjakan pekerdjaan itoe. Berapalah besarnja hati dan senang perasaankoe tadi pagi, ketika ia merebahkan kepalanja seperti seorang saudara kandoeng kebahoekoe, ketika saja menerangkan kepadanja kerdja merénda dan mendjahit itoe. Sekarang ia merasa seperti diroemahnja sendiri. Saja amat soeka melihat matanja jang selaloe riang dan bertjahaja-tjahaja itoe, dan banjaklah poela berarti. Ia anak orang désa. O, berapalah banjak berkatnja, djika pengadjaran itoe datang dari hati jang penoeh dengan kasih tjinta! Njonja tentoelah akan berbesar hati melihatnja. Ia selaloe berhati gembira mendengarkan kata saja, dan betapa soeka hatinja bertanja-tanjakan apa jang ta' diketahoeinja itoe. Sekiranja toean ada dekat kampoe-ng halaman kami, maoelah saja membawanja kepada toean nanti.

Perempoean itoe telah menolong 48 orang perempoean jang bersalin. Wah, ia masih ketjil, hampir seroepa anak-anak.

Regén Rembang akan datang kemari pada tanggal 17 boelan ini; saja telah meminta kepadanja jang ia akan membawa anak-anaknja sekali; saja soeka benar hendak berkenalan dengan meréka itoe, karena merékalah jang akan mendjadi bahagia bagi kami pada waktoe jang akan datang. Oentoek meréka itoe, djikalau perloe, maoelah saja bekerdja dan hidoep, berperang dan menanggoeng kesengsaraan. Saja berharap jang meréka akan tjinta dan kasih kepadakoe. Itoelah jang saja minta kepada bapanja, jang ia akan memberikan anak-anak itoe sekaliannja kepadakoe. Kenang-kenangan saja: banjak-banjak meréka itoe hendaknja jang akan mendj-adi anak kepadakoe, roepan ja tjita-tjita itoe sekarang akan sampai.

Banjak lagi orang jang hendak memberikan anaknja kepadakoe, oemp: assistén collecteur disini, jaïtoe seorang anak regén jang kaja. Ia berkata kepadakoe: „Djadikanlah anak saja boedjang toean, soeroehlah ia menjapoe lantai roemah toean, mengambil air, dan kerdja lain-lain, asal sadja ia boléh tinggal dengan toean." Saja mendengar katanja itoe sambil teisenjoem, tetapi dalam hatikoe saja menangis.

Saja ta' berkata sepatah djoeapoen kepadanja, dan saja ta'maoe berdjandji apa-apa kepadanja, melainkan saja meminta doa moga-moga sekalian anak-anak jang diserahkan orang Kepadakoe itoe, dapatlah saja peloek dalam hatikoe, dapatlah saja pehharakan dengan kasih sajang.

Hanjalah seorang anak ketjil sadja jang akan saja bawa ke Rembang, seorang gadis jang kira-kira ber'oemoer delapan tahoen, jang telah diberikan orang toeanja kepadakoe. Ia anak seorang goeroe dan telah pergi kesekolah. Anak itoe betoel-betoel baik, tadjam pikirannja dan tjakap. Kalau ada ketjakapannja, maka sajapoen hendak menjerahkannja oentoek beladjar soeatoe kepandaian jang disoekaïnja. Sekarang ia lianja mendapat pengadjaran mendjahit dan rnerénda dari pada adik-adikkoe.

Dikeiesicténan Rembang adalah gadis-gadis dan perempoeanpererapoean jang sama peladjarannja dengan kami; dengan mereka itoelah saja hendak berkoempoel bersama-sama.

Iparkoe jang perempoeanpoen, seorang jang telah kena penjakit kesopanan" Eropah, sangatlah menjenangkan hatikoe. Waktoekoe tinggal diroemah orang toeakoe, ta' berapa lagi; hanjalah tinggal doea boelan sadja, kemoedian datanglah oiang jang akan melindoengïkoe itoe mendjempoet saja. Ia Bersama-sama dengan adiknja, Regén Toeban, baroe-baroe ini datang kemari. Harinja telah ditentoekan pada tanggal 12 boelan November jang akan datang; sekalian itoe akan dilakoekan dengan diam diam, hanjalah kaoem keloearga sadja jang akan menghadirinja, kami kedoeanja tiada akan memakai pakaian pengantin, ia akan berpakaian angkatannja, dan saja akan berpakaian seperti jang biasa toean lihat. Sekalian itoe lalah permintaankoe dan permintaannja. Anak-anaknja sajang ta' dapat datang kemari bersama-sama, meréka masih ketjil dan perdjalanan kemari amat soesah.

25 Augustus 1903 (VIII).

Di Rembang nanti banjak dan loeaslah pekerdjaankoe, dan sjoekoerlah saja tiada akan bekerdja seorang diri sadja; ia telah berdjandji akan menolongkoe dengan soenggoeh-soenggoeh. Itoelah kehendak, harapan dan maksoednja: akan menolongkoe jang berkehendak akan berboeat djasa bagi anak Boemipoetera. Ia sendiripoen telah bertahoen-tahoen bekerdja memboeat sedemikian. lapoen berkehendak akan memberi anak-negeri pendidikan dian pengadjaran; oléh sebab ia sendiri ta' dapat memberi, sebab itoelah ia menjoeroeh orang lain mengerdjakannja. Banjaklah kaoem keloearganja jang disoeroehnja beladjar, dan ialah jang memberi meréka belandja pengadjaran.

Jang diharapkannja kepadakoe ialah: jang saja akan memberi rahmat kepada anak-anaknja dan anak-anak negerinja.

Moga-moga maksoednja itoe dapat saja sampaikan dan djanganlah ia mendjadi ketjéwa.

Saja mengoetjap lagi karena kaoem keloearganjapoen soeka benar akan pilihannja itoe. Meréka itoe mengharapkan jang saja akan memberi anak-anaknja pendidikan. Dengan bekerdja seperti pendidik, itoelah saja akan datang kesana, dan pekerdjaan jang lain tiadalah saja atjoehkan lagi.

Kadang-kadang loepalah saja, bahwa berboeat seperti sekarang ini banjaklah tjita-tjitakoe jang akan hilang; saja berpikir, bahwa sekarang djalan lainlah jang akan saja toeroet, lain dari pada djalan jang telah saja rentangi dahoeloe. Dan sa japoen memikirkan dan mengenangkan hal itoe selaloe, karena ialah jang memberi saja hati jang sabar dan jang membesarkan hatikoe.

Soeatoepoen ta' adalah jang sempoerna didoenia ini, dan soeatoepoen ta' boléh poela sempoerna benar dalam 'alam ini.

Saja dahoeloe berharap, bermaksoed dan meminta do'a soepaja saja akan mendjadi iboe bagi orang banjak atau mendjadi saudara bagi meréka, dan sekarang Toehan telah memberi saja koernianja itoe, meskipoen koernia itoe sedikit dari maksoedkoe dahoeloe itoe.

Iapoen bermaksoed demikian djoega hendak memadjoekan daradjat bangsa kami. Ia soenggoeh amat baik bagi anak Boemipoetera dan pegawai-pegawainja; meréka itoe kasih kepadanja seperti menatang min jak jang penoeh.

Doea hari jang laloe assistén collecteur itoe semalammalaman doedoek dekat bapak memperkatakan anak gadisnja itoe. Ia hendak memberikannja, soepaja dapat beroléh pendidikan. Isterinjapoen telah memperkatakan hal itoe poela dengan saja, dan sekarang soeaminja poela jang datang meminta kepada bapak.

Anak-anak jang lain dari sini ada poela jang menoeroet dengan dakoe; ta' tahoelah saja, entah akan saja bawalah anak-anak itoe sekaliannja atau tidak; sedih hatikoe menolak permintaan meréka itoe, dan sajapoen ta' maoe mendjandjikannja. Biarlah kita lihat dahoeloe, bagaimana keadaankoe nanti disana.

Saja sekali-kali tiadalah bermaksoed hendak memboeang-boeang témpoh, oentoek tandang-bertandang. Oentoek keperloean itoe akan kami tentoekan hari-harinja, dan pada hari-hari jang lain tiadalah orang akan saja terima, ketjoeali dalam hal jang perloe. Orang tentoelah akan mema'afkan saja, djika diketahoeinja, bahwa saja berboeat demikian, boekanlah karena sombong saja, melainkan karena waktoe amat bergoena kepadakoe oentoek menolong orang banjak, barangkali djoega oentoek menolong anak-anaknja sendiri.

Oentoenglah negeri Rembang negeri jang soenji; dan betapalah senang hatikoe karena iapoen ta' soeka poela berdjalan-djalan seperti saja.

Besar hatikoe lagi karena residén disanapoen soeka poela akan tjita-tjita kami itoe. Tentoelah saja ta' akan tjanggoeng tinggal disana.

Tahoekah toean siapa jang akan saja dapati lagi disana jaïtoe sahabatkoe jang besar sekali: laoet! Laoet disana hanjalah 100 langkah sadja djaoehnja dari roemah kami.

Ketika orang mengatakan kepadanja, bahwa saja amat soeka memadjoekan pertoekangan emas dan oekir-mengoekir, maka iapoen berkata, bahwa disanapoen ada poela toekang emas dan toekang oekir, meréka itoe hanjalah menantikan orang jang akan memberi atoerannja sadja. Iapoen pandai poela bertoekang. Kerdja itoe menjéhatkan badan. Dan dengarlah poela soeatoe kabar jang baik. . . . . . . . .Barangkali Singowirio pergi bersama-sama; itoelah toekang oekir jang tinggal di Belakang Goenoeng.

Ke Betawi ta' maoe ia menoeroetkan bendoronja itoe, tetapi sekarang karena djalan kami telah beroebah, maoelah ia menoeroetkan saja. Banjaklah maksoed kami jang baik oentoeknja.

Akan memadjoekan perkara pertoekangan, maka haroeslah dahoeloe sedia oeang dan petoendjoek. Bermoela sekali haroes diboeat roemah pertoekangan jang besar dan mempoenjaï toekang banjak-banjak, dan anak-anak jang patoet diadjar oentoek mendjadi toekang; anak-anak itoe haroes diperhatikan selaloe pekerdjaannja, sebab itoelah meréka akan bekerdja dekat roemah kami. Sekiranja adalah oeang oentoek mendirikan roemah pertoekangan itoe, dan oentoek membeli perkakasnja dan membajar orang oepahan, serta memelihara beberapa orang moerid, maka Singo soeka mendjadi kepala pertoekangan itoe.

Pada pikirankoe pokok oentoek mendirikan pertoekangan itoe dalam setahoen, selama-lamanja dalam doea tahoen boléhlah dapat kembali.

Saja dahoeloe hendak mendirikannja disini, tetapi oléh karena maksoed hendak pergi ke Betawi itoe, maka maksoed itoepoen tiadalah mendjadi. Adik-adik kami tentoelah boléh djoega akan mengoeroeskan pertoekangan itoe, tetapi pekerdjaan itoe amat pajah oentoek anak-anak ketjil itoe. Lagi amat besar penanggoengannja. Tetapi sekarang keadaan itoe telah lain. Kami sendiri diapat mengerdjakannja, asal kami dapat mengoempoelkan oeang oentoek mengerdjakannja, dan tentoelah pertoekangan anak negeri Boemipoetera akan madjoe dan berbahagia.

Baroe-baroe ini kami berdjalan bersama-sama dengan toean Brandes, adik Dr. Brandes; ia soeka sekali mendengar kabar tentang hasil pertoekangan anak negeri. Ketika saja berkata tentang hendak mendirikan seboeah toko ketjil oentoek hasil pertoekangan anak Boemipoetera itoe di Semarang, maka iapoen soeka poela hendak menolong dengan segera. Toean haroes mengetahoei poela, bahwa orang di Semarang ta' soeka memesan barang-barang ke Betawi, djika barang-barang itoe dapat dibeli di Semarang. Banjak orang hendak mendirikan toko itoe dan meminta pertolongan kepada kami, tetapi kami ta' dapat berdjandji, melainkan kami menjoeroeh meréka pergi minta pertolongan kepada perserikatan „Oost en West". Roepanja orang telah mendapat djalan jang baik. Perserikatan „Oost en West" wadjib memboeka seboeah toko di Semarang. Oentoek berboeat sedemikian perloe oeang, dan perserikatan „Oost en West" ta' banjak menaroeh oeang. Ketika saja mengatakan hal itoe kepada toean Brandes, maka iapoen berkata: „Djanganlah toean bersoesah hati tentang perkara oeang itoe. Oeang itoe boléhlah didapat asal toean maoe mengoeroeskan hal jang lain." Sajapoen mendjawab: „Sepatoetnja orang jang haloes perasaannja, jang akan mendirikan toko di Semarang itoe. Orang jang demikianpoen boléhlah dapat, asal sadja toean soeka menjoeroeh toekang-toekang itoe memperboeat benda-benda jang bagoes."

Saja telah mendapat soerat dari padanja, ia telah memperbintjangkan perkara itoe dengan beberapa orang sahabatnja, dan banjaklah meréka jang soeka menolong pekerdjaan itoe dengan oeang.

Saja katakan djoega kepadanja bermatjam-matjam daja oepaja tentang hendak memadjoekan kepandaian oekir-mengoekir.

Dengan segera ia bertanja berapa banjaknja oeang jang perloe bagi kami oentoek mengerdjakan pekerdjaan itoe. Saja beloem mengatakan kepadanja, berapa oeang bergoena, karena saja haroes bertanja dahoeloe kepada orang pandai-pandai: berapa oepah mendirikan roemah pertoekangan itoe, dan berapa harga kajoe, berapa oepah orang mengerdjakannja, dan berapa oepah toekang-toekang oekir itoe dibajar, oentoek meréka itoe bekerdja dalam beberapa boelan.

Roemah pertoekangan itoe moela-moelanja haroeslah sederhana sadja, ta' oesah bagoes. Perkara jang teroetama, ialah oeang mestilah ada sekian banjaknja, sehingga kira-kira lima poeloeh orang toekang dapat bekerdja selaloe; artinja meréka itoe ta' oesah lagi menantikan hasil pekerdjaannja lakoe dahoeloe, maka dapat oepah.

Rembang itoelah tempat jang amat baik oentoek toekang oekir, sebab disitoe banjak toemboeh pohon djati dan pohon sono (sana).

Singopoen menjoekaï maksoed itoe. Sekiranja ada beroeang sekarang! Kalau pekerdjaan itoe baik djalannja, banjaklah orang nanti jang soeka menoeroetkan saja! Sebab itoelah poela maka saja mendjadi seorang perempoean kaoem moeda. Sebenarnjalah itoe, bahwa saja akan membawa oeang djoedjoeran jang gandjil.

Regén Rembang kawin dengan seisi kota. Apa poela sebabnja maka ia akan berdiri antara anak Boemipoetera dan isterinja itoe?

Ja, alangkah malangnja saja ini, karena waktoe saja tiba disana nanti dalam waktoe banjak keramaian, poeasa, lebaran dan tahoen baroe. Saja telah katakan bahwa saja ta' maoe, jang orang akan mentjioem kakikoe. Ta' pernah saja mengizinkan orang berboeat demikian kepadakoe. Saja soeka dikasihi oléh meréka itoe dalam hatinja, tetapi ta' soeka hormat-hormat diloear sahadja!

Ta' dapat saja mengenangkan waktoe jang akan datang, kalau tidak bersama-sama dengan Roekmini. Bagaimanakah halkoe djika ia ta' ada, dan bagaimanakah poela halnja nanti kalau tiada saja? Kalau saja mengenangkan hal itoe, maka semalam-malaman mata sajapoen ta' maoe lelap sedikit djoeapoen.

19 October 1903 (VIII).

Soedah tahoekah toean? Tanggal jang soesah ditetapkan, sekarang atas permintaannja jang sekeras-kerasnja, telah dilekaskan. . . . . . . . . . . .Tidaklah pada 12 hari boelan akan dilangsoengkan, melainkan pada 8 hari boelan November, kira-kira poekoel 5 petang, dan hari Raboe tanggal 11 hari boelan sajapoen berangkatlah dari roemah.

3 November 1903 (VIII).

Anak njonja telah hidoep kembali, ia hidoep benar-benar. Hatinja gembira dan bergerak kembali. Gerakan itoe boekanlah karena doeka dan sengsara, boekanlah karena kepoetoesan asa jang pedih dan moeram, melainkan karena tjinta jang penoeh dan sedjati, mendesir-desir dalam hatikoe.

Alangkah koerangnja terima kasihkoe atas kekajaan jang sebanjak itoe dalam dirikoe! Tjinta jang sebanjak-banjaknja! Ja, tjinta jang dapat memberi sekaja-kajanja. Saja sebagai anak kekasih Allah boléh memberikan jang ada padakoe, dan sajapoen maoe memberikannja, penoeh dengan tjinta dan sajang kepada sekalian jang mengelilingikoe. Apa jang telah njonja dan sahabat-sahabat jang lain berikan kepadakoe, akan saja berikan poela dengan boenganja sekali kepada orang jang lain. O, amat banjak, ja, amat banjak benar orang jang lapar dan haoes kepada tjinta!

Alangkah gandjil dan 'adjaibnja hal keadaan dalam hidoep manoesia. Terang sekali tampaknja, bagaimana lekat hatinja kepada bapakkoe, sedjak meréka itoe moela-moela bertemoe, doea tahoen jang laloe. Semendjak itoe selaloelah ia datang-datang kepada kami, dan achirnja bapakkoe bersahabatlah dengan dia.

Dan kepada isterinja jang malang itoe adalah soeatoe tjita-tjita hendak datang kepada kami, bersama-sama dengan soeaminja dan anak-anaknja akan pergi berkenalan dengan kami. Regén Rembang dan isterinja itoe kedoeanja memanggil bapakkoe „bapak" poela. Si isteri jang soeka sekali hendak berkenalan dengan kami itoe, sajang sebeloem ia dapat menjampaikan tjita-tjitanja itoe, maka iapoen berpoelanglah kerahmatoe'llah.

Beberapa hari ia akan berpoelang itoe, dilihat-nja isterinja dalam mimpi: isterinja sedang doedoek tepekoer tengah sembahjang dan meminta dengan soenggoeh-soenggoeh kepada Toehan jang mahatinggi: „Soepaja Allah mempersahabatkannja dengan Radén Adjeng Kartini dari doenia sampai keachirat tinggal kekal selama-lamanja." Sedjak itoe maka namakoepoen ta' dapat diloepakannja lagi dari kenang-kenangannja.

Ja, sebetoelnja regén itoe banjaklah penanggoengannja; kematian isteri itoe soeatoe kehilangan jang amat besar kepadanja, ia sangat tjinta dan sajang kepada isterinja itoe.

Pengharapannja jang teroetama oentoek dirinja sendiri ïalah, soepaja bidji mata bapakoe, „wasiat-djati"nja demikianlah saja dinamaï oléh regén itoe akan menolongnja dalam kedoekaan dan kesengsaraannja itoe.

0, ja, berilah saja do'a jang berkat, bila saja pada sebelas hari boelan ïni menaiki roemahkoe jang baroe itoe. Tentoelah do'a itoe akan memberi berkat bagikoe, bila hakékatnja tangan toean jang moelia itoelah membimbing saja masoek kedalam hidoep jang baroe dan beban jang besar itoe!

7 November 1903 (VIII).

Boendakoe jang ditjinta, terimalah salamkoe pada malam jang achir dari anak toean, jang masih gadis ini, sebeloem ia akan dikawinkan. Bésok poekoel setengah enam kawinlah kami. Sajapoen tahoelah siapa pada hari bésok, semata-mata akan mengenangkan saja dalam hatinja jang penjajang itoe.

Wahai kekasihkoe, sampaikanlah djoega salamkoe kepada soeami toean dan sangkakan dalam ingatan toean, jang toean dipeloek dan ditjioem oléh anak kandoeng toean jang sebenarnja.

K.

Rembang, 11 Dec. 1903 (VIII dan IX).

Sahabat-sahabatkoe jang baik dan ditjinta. Seperti saja ta' tahoe, jang toean mentjintaï kedatangan soeratkoe ini, soerat jang pertama-tama sekali dari roemahkoe jang baroe ini. Sjoekoer kepada Allah, roemah dalam segala hal baik oentoekkoe dan penoeh dengan sekalian jang saja tjintaï, tempat kami sekalian bersama-sama beroentoeng dan berbahagia.

Betapalah sedih hatikoe, jang saja sebab beberapa alangan, baroe sekaranglah dapat menoelis soerat ini kepada toean kedoea. Maafkanlah saja, hai kekasihkoe! Baroe-baroe saja datang amat banjak kerdjakoe, kemoedian anak-anak kami ditimpa oléh penjakit, dan kesoedahannja sekali saja sendiri mendjadi koerang* séhat, karena lelah dan pajah pada waktoe jang soedah-soedah. Saja merasa badankoe koerang senang dan dalam hal itoe saja haroes mendjaga dirikoe baik-baik. Sekarang saja telah segar dan rianglah poela kembali seperti dahoeloe, dan saja lihat waktoe jang akan datang dengan pemandangan jang bersoekatjita.

Perloekah djoega hal itoe saja tjeriterakan kepada toean, o kekasihkoe? Saja do'akanlah hari waktoe saja mengoendjoekkan tangankoe kepadanja, kawan jang telah diberikan oléh Toehan kepadakoe, jang akan mendjadi sahabat bagikoe dalam perdjalanan hidoepkoe jang amat berharga dan kerap kali boekan boeatan soekarnja itoe.

Sekalian jang bagoes dan moelia jang terbajang-bajang dahoeloe dimatakoe boléhlah saja lakoekan dan saja sampaikan sekarang disini. Mimpi jang sampai sekarang masih saja mimpikan, kiranja soedah beberapa tahoen jang laloe adalah jang telah dilakoekan oléh soeamikoe, tetapi ada poela jang masih dimimpikannja djoega. Kerap kali saja mendjadi héran dan ta'adjoeb karena karmi dalam segala hal semata-mata boléh dikatakan seperasaan dan sepikiran serta tjita-tjita kamipoen sama poela.

Toean kedoea tentoelah akan sajang kepadanja, bila toean telah kenal kepadanja, toean tentoelah akan tertjengang melihatnja betapa terang kepalanja, dan akan menghargakan kebaikan hatinja jang amat soetji itoe. Karena itoelah saja sekarang berpikir, jang orang bangsawan mestilah hendaknja oentoek orang banjak; dan itoelah poela sebabnja maka saja kehendaki, soepaja orang-orang bangsawan itoe ma'loem hendaknja akan kewadjibannja, dan kewadjiban itoelah jang patoet diperloekan benar-benar oléh orang-orang bangsawan itoe; ia, radja-hatikoe, telah dahoeloelah melakoekan kewadjiban itoe.

Pada hari ini telah seboelan lamanja saja dibawa oléh soeamikoe kemari, keafdeelingnja, menaiki roemahnja jang sekarang telah mendjadi roemah kami berdoea.

Agaknja menerima radja Belanda sekalipoen tiadalah akanlebih kehormatan orang disini. Seloeroeh negeri Rembang bersoeka raja; sedjak dari batas pada tiap-tiap roemah, terkibarlah bendéra si tiga warna; béndi-béndi séwaanpoen berbendéra poela. Anak negeri betoel-betoel bergirang hati, kegirangan dan kesoekaan itoe semata-mata terbit dari hatinja jang ichlas. Meréka bersama-sama bersorak dan bersoekatjita, karena soeamikoe membawakoe keberanda moeka; sebab anak negeri mesti poela melihat Goesti Poeteri jang baroe itoe.

Saja doedoek atau berdiri senantiasa didekatnja dengan tiada berkata-kata, dengan air mata berlinang-linang, dan dengan hati jang perasaannja melimpah-limpah; dalam hatikoe adalah terima kasih, ada kesombongan, sombong karenanja, karena ia tahoe benar mengambil hati ra'jatnja jang amat sajang kepadanja itoe. Saja mengoetjap terima kasih karena seboeah tjita-tjitakoe jang besar telah mendjelma atas dirinja; dan berbahagia besarlah rasanja saja doedoek disisinja.

Hendaknja dapatlah toean melihatkoe semendjak telah bersoeami dan mendjadi boenda ini, betapa kesenangan hatikoe telah memantjar-mantjar terbit dimatakoe, moeloet dan pénakoe ta' dapat mengatakan atau menoeliskan kegirangan hatikoe karena kekajaan ini!

Dan anak-anak kami! Bagaimanalah saja akan mentjeriterakan kepada toean betapa kekajaan kami ini? Sekaliannja anak-anak jang manis lakoenja, sehingga hatikoepoen lekaslah melekat kepadanja; dan meréka makin lama makin koeat bergantoeng dihatikoe. Bapaknja telah meletakkan sendi jang koekoeh pada hati meréka itoe, dan telah mendidïknja seperti pendidikan jang selaloe saja ingini, sederhana dan rendah hati. Anak-anakkoe itoe tiadalah menjangkakan dirinja lebih tinggi dari pada orang jang serendah-rendahnja dalam roemah; sekalian orang sama kepadanja. Disini telah saja dapati tanah jang dikerdjakan, kerdjakoe hanjalah akan menanaminja sadja lagi.

Saja berharap dalam boelan Januari sekolah kami dapat didirikan. Kami sekarang mentjari seorang goeroe perempoean jang baik. Selama kami beloem mendapat goeroe itoe, sajalah jang akan memberi pengadjaran oentoek sementara; dan apabila saja karena bermatjam-matjam hal ta' boléh memberi pengadjaran itoe, maka salah seorang dari padabadik-adikkoelah jang akan mengerdjakan pekerdjaan itoe, sampai saja boléh mengadjar kembali.

Ada doea tiga orang toea, jang telah meminta kepadakoe akan mengadjari anak-anaknja. Maksoed kami disini bila kami boléh mendapat seorang goeroe perempoean jangbbaik, akan memboeka seboeah sekolah diroemah kami, oentoek anak-anak gadis kepala-kepala negeri.

Kalau sekiranja kami boléh mendapat seorang goeroe perempoean jang baik, goeroe itoelah nanti jang akan memberi anak-anak kami pengadjaran jang menadjamkan pikirannja dan lagi pendidikan oentoek boedi pekertinja.

Djikalau pekerdjaan itoe telah madjoe djalannja, dapatkah kami mengharapkan oeang bantoean dari Goebernemén? Wang sekolah wadjiblah hendaknja serendah-rendahnja, anak-anak itoe dapat makan dan tempat tinggal dari kami.

Boléhkah saja memboeat peringatan tentang hal itoe? Orang-orang toea anak-anak itoe sangat pertjaja kepada kami, dan meminta kalau boléh sekarang sekolah itoe diadakannja dan kamipoen wadjib memberinja. Soedahlah; nantilah saja toelis lebih landjoet tentang hal itoe kepada toean.

Saja pertjaja soenggoeh-soenggoeh jang diroemah kami akan terdiri seboeah sekolah anak-anak perempoean, jang dipimpin oléh seorang goeroe perempoean bangsa Eropah dan oléhkoe sendirï, sebagai goeroe'jang „tertinggi" sekali!

Maksoed kami bersama-sama terlampau besar. Maoelah rasanja saja membajar berapa djoeapoen banjaknja, asal kami dapat memperbintjangkan sekalian itoe dengan toean kedoea.

Saja toelis soerat ini poekoel lima pagi-pagi. Anak-anakkoe telah bangoen, dan bergantoeng berkeliling koersikoe. Boenda wadjib memberi meréka itoe soesoe dan roti.

Toean hendaknja mesti melihat anakkoe jang boengsoe, ia beloem ber'oemoer 2 tahoen, tetapi ia amat tjerdik. Bila saja doedoek, maka datanglah ia membawa bangkoe kaki kepadakoe. Bangkoe itoe tiadalah terangkat oléhnja, melainkan selaloe dihélakannja kepada boendanja. Kaki boendanja tiadalah boléh tergantoeng. Setelah itoe kesajangankoe itoe memandjatlah dengan segera keatas pangkoeankoe. Djikalau saja soedah memboeat barang sesoeatoenja, maka sekalian anakkoe itoe bereboét-reboet, berdoega-doega mengoendjoekkan ini dan itoe kepadakoe, dan kesajangankoe si Sis jang ketjil sekali membawakan saja sendoek dan garpoe bertamboen-tamboen. Siapa jang nakal ta' boléh datang kepada boendanja. Keriangan jang sebesar-besarnja bagi anak-anak itoe, ialah apabila meréka itoe mandi bersama-sama dengan saja, dan sajapoen bersoekatjita boekan bóeatan. Soeatoe kesoekaan besarlah kepadakoe melihat moeka anak-anak ketjil jang bersih dan tertawa-tawa itoe.

Sekarang saja selaloelah membitjarakan hal keadaankoe sadja. Saja beloem lagi mengoetjapkan terima kasih kepada toean atas kesajangan toean jang tiada berhingga, jang telah saja dapati dalam beberapa hari ini. Toean kedoea telah meriangkan hatikoe dengan soerat-soerat toean jang telah saja terima di Djapara tiada dapat koeperikan. Atas soerat toean itoe koepohonkan banjak terima kasih kepada toean, kekasihkoe. Dan njonja, boenda, boeah hatikoe, saja tjioemlah toean dengan segala soekatjita pada kedoea belah pipi toean atas keselamatan toean menjamboet kedatangankoe, jang bermoela sekali disini. Karena itoe saja sangat bersenang hati dan berbahagia!

16 December.

Baroelah soenji sekarang. Sekalian kerdja telah selesailah. Saja ta' dapat menghoeboeng soeratkoe sebeloem kedjadian ini telah laloe.

Toean sekali-kali ta' dapatlah menerka, siapa jang telah menoempang dengan kami dan siapa jang telah berangkat tadi pagi. Njonja dan toean Bervoets dari Modjowarno! Meréka itoe moela-moelanja pergi ke Djapara kepada orang-orang toeakoe dan mereka menjoeroehnja datang kemari. Itoelah soeroehan Toehan jang amat menjenangkan hati; kami meminta sjoekoer berlipat ganda, karena keadaan jang tiada disangka-sangka telah membawakan kami ni'mat. Amat sangat ingin benar hatikoe hendak berkenalan dengan njonja dan toean jang moelia. Keinginan hatikoe itoe telah sampai dan tjara bagaimana poela sampainja! Dahoeloe selaloe saja kenangkan kedoea hamba Allah jang berhati moelia ini dengan segala soekatjita, sekarang kesoekaan hatikoe itoe telah bertjampoer dengan sjoekoer dan terima kasih.

Kemarin dahoeloe soeamikoe itoe sehari-harian itoe dalam segar dan riang, dan petangnja itoelah datang njonja dan toean Bervoets; oléh mereka itoe, tampak benar betapa girangnja hati soeamikoe pada malam itoe, dan dengan tidak sedikit djoega disangka-sangka, doea djam kemoedian ia mendjadi sakit keras. Hampir tengah malam waktoe kami akan pergi tidoer dengan bergirang hati, kami oetjapkanlah selamat tidoer kepada djamoe kami itoe. Sedjam kemoedian dari pada itoe soeamikoe tiba-tiba mendjadi sakit keras; dalam waktoe tiga menit sadja ia merasa amat keras sakitnja sehingga iapoen menjangka jang ia ésoknja tiada akan hidoep lagi. Bagaimana soesahkoe waktoe itoe, tentoelah dapat toean pikirkan. Saja soeroeh orang membangoenkan Dokter Bervoets. Mereka itoe bermaksoed akan berangkat bésok poekoel delapan pagi, tetapi ia dan isterinja ta' sampai hati akan meninggalkan kami sendiri dalam kesoesahan jang demikian. Sebab itoelah mereka itoe berangkat poekoel satoe tengah hari, tetapi maksoed itoepoen tiadalah poela sampai, karena soeamikoe waktoe itoe perloe mendapat pertolongan dokter, dan dokter kami tatkala itoe pergi komisi. Penjakit itoe ialah penjakit memoelas-moelas, jaitoe soeatoe penjakit jang beloem pernah dirasai oleh soeamikoe selama hidoepnja. Petang kemarin baroelah ia berangsoer semboeh dan dapat tidoer. Betapa sjoekoer saja kepada Allah, tentoelah toean dapat memikirkannja. Tadi poekoel delapan pagi baharoelah berangkat sahabat baroe kami itoe. Soeamikoe makin lama bertambah semboeh, hanjalah badannja sekarang masih koerang koeat. Pada waktoe ini ia telah setengah djam lamanja tidoer njenjak. Saja harap Toehan akan menjemboehkannja dengan segera!

  1. Isi pertjakapan itoe adalah terseboet dalam soerat jang berikoet ini.
  2. H. Agoes Salim seorang anak Minangkabau, anak engkoe Soeltan Moehammad Salim, hoofddjaksa Riau pensioen. Tahoen jang laloe diangkat oléh Pemerintah mendjadi lid Volksraad. Penjalin.
  3. Toean Salim sampai sekarang soedah empat tahoen bekerdja pada Nederlandsch Consulaat di Djoedah sebagai secretaris-drogman.