Halaman:Buku peringatan 30 tahun kesatuan pergerakan wanita Indonesia.pdf/143

Halaman ini tervalidasi

memilih dan dipilih dalam parlemen, Negara kita tak pernah mempertimbangkan adanja perbedaan itu. Beberapa orang wanita pernah mendjabat Menteri, pun didunia kepegawaian beberapa orang wanita mendjabat Walikota dan Tjamat. Mungkin dalam waktu jang tidak lama akan mempunjai Residen ataupun Gubernur wanita. Apabila waktu jang achir-achir ini ada suatu Peraturan Pemerintah jang hangat dibitjarakan dikalangan saudara saudara wanita, tidaklah berarti bahwa Peraturan itu sebagai „uitzondering" hendak dengan sengadja merendahkan deradjat wanita. Saja kira bahkan sebaliknja bermaksud menjelamatkan kepentingan saudara-saudara wanita, tetapi kami akui bahwa kemungkinan ada maksud jang baik itu dalam penglaksanaannja djatuh sebaliknja. Kalau ini benar memang sejogyanja Peraturan itu segera ditindjau kembali.


Uraian diatas sama sekali tidak bermaksud memperketjil arti gerakan wanita. Bahkan sebaliknja. Kita mengetahui ditiap negara didunia ini djumlah kaum wanita lebih besar dari pada laki-laki. Oleh karena itu apabila gerakan menudju kearah perbaikan dan penjempurnaan hanja dilakukan oleh para prija sadja, mempunjai sifat berat sebelah atau setidak-tidaknja berarti tidak dipergunakan suatu potentie jang lebih kurang 50 persen djumlah

besar kekuatannja itu. Lagi pula setiap usaha harus dibentuk dan disalurkan pada titik jang se-efficient efficientnja, tegasnja sesuai dengan bakat serta keistimewaan masing-masing. Setelah kita mengetahui persamaan dan perbedaan diantara lelaki dan wanita, kita lalu mengetahui pula kemana djurusan gerakan wanita harus menempuh maksud dan tudjuannja. Dengan mengingat disitu fihak bekerdja bersama jang erat dengan gerakan kaum laki laki, dilain fihak pembagian pekerdjaan jang effectief, gerakan wanita pada umumnja dapat memberikan sumbangan jang besar sekali bagi kemadjuan tanah-air dan bangsa kita. Sesudah dirajakan 25 tahun gerakan wanita berlangsung dengan selamat, mudah-mudahan menjongsong phase perdjoangan seperempat abad jang kedua gerakan kaum wanita Indonesia dapat menundjukkan kegiatan serta hatsil jang luar biasa sehingga puteri Indonesia lebih terkenal diseluruh dunia sebagai pendorong serta pendukung kemadjuan diseluruh dunia sebagai pendorong serta pendukung kemadjuan Nusa dan Bangsa jang arti dan harganja paling sedikit sama dengan buah hatsil gerakan kaum laki-laki Indonesia.

Djakarta, 26 Nopember 1953.

KETUA DEWAN PARTAI P.I.R. ,


————