Halaman:Katalog Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2018 (Buku 1).pdf/28

Halaman ini telah diuji baca

Perhiasan yang bermotif Pinto Aceh diambil desainnya dari sebuah monumen peninggalan Sultan Iskan-darmuda yang bernama Pinto Khob. Monumen tersehut yang sekarang di sekitarnya dijadikan taman rekreasi, terletak di tepi sungai (krueng) Daroy, konon dulunya sebagai pintu belakang istana Keraton Aceh khusus untuk keluar masuknya permaisuri Sultan

Iskandarmuda beserrta dayang-dayangnya kalau sang permaisuri menuju ke tepian sungai untuk mandi. Sekarang ini taman tersebut diberi nama Taman Putroe Phang (Taman Putri Pahang), nama sang permaisuri. Dari desain gerbang kecil Pintu Khoh itulah diambil motif untuk perhiasan yang bernama Pinto Aceh ini.

Tahun : 2015

No. Reg : 201500176

Nama Karya Budaya: Tari Bines

Provinsi : Aceh

Domain : Seni Pertunjukan




Tari Bines menceritakan kisah meratapi seorang gadis yang meninggal dunia karena bunuh diri akibat perbuatan tak senonoh yang dilakukannya.

Sahabat sekampung meratapinya dengan menghentak-hentakkan kaia’tangan ke tanah, ke kiri ke kanan, ke depan dan ke belakang dengan meratap (tangisan) beruntai puisi, memaparkan duka cita, penyesalan, kesedihan, ditinggalkan temaa’sahabat sepergaulan, dan sebantal tidur yang tiba-tiba hilang dari mata dan halaman rurnah tempat bermain.

Komunitas Karya Budaya: Suku Bangsa Gayo

Alamat: Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh.

Maestro Karya Budaya: Ibu Ipak

Alamat: Takengon, Aceh Tengah

WBTb yang serupa atau berkaitan: --

Foto-foto: --

Tautan Video: --


Sambil bertepuk mereka berdendang dalam alunan lagu serta untaian sastra menghibakan, lengking sayatan sayu bagai rintihan penderitaan dan harapan bahwa hendaknya peristiwa itu jangan terulang kembali kepada kerabat mereka yang lain.

Penari-penari ini beriringan,segerak serta seirama, bagai dua sungai kecil atau bukit barisan yang memiliki puncak dan lembah.

Katalog Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2018 - Buku Satu

27