Sebuah gambar seharusnya muncul pada posisi ini dalam naskah. Untuk menggunakan keseluruhan pindaian halaman sebagai penampung, sunting halaman ini dan ganti "{{gambar hilang}}" dengan "{{raw image|Perahu Madura.pdf/174}}". Sebaliknya, jika Anda mampu untuk menyediakan gambarnya, maka lakukanlah. Untuk panduan, lihat Wikisource:Pedoman gambar dan Bantuan:Menambah gambar. |
Gambar 184
Kayu ceddi'nya utuh tidak bersambung. Oleh karena itu memerlukan waktu untuk mencari kayu yang berbentuk demikian. Pada umumnya pembuat jukung pate tedan ini telah "menyimpan" jauh sebelumnya kayu-kayu cadik seperti bentuk tersebut. Atau dalam hal-hal mendesak dapat dibeli di pasar kayu Pabian Sumenep, suatu pasar kayu khusus bakal perahu apa saja.
Bentuk cadik "sampan polangan" di Sapulu ataupun jukung pancengan gambar cadiknya sebagai berikut:
Sebuah gambar seharusnya muncul pada posisi ini dalam naskah. Untuk menggunakan keseluruhan pindaian halaman sebagai penampung, sunting halaman ini dan ganti "{{gambar hilang}}" dengan "{{raw image|Perahu Madura.pdf/174}}". Sebaliknya, jika Anda mampu untuk menyediakan gambarnya, maka lakukanlah. Untuk panduan, lihat Wikisource:Pedoman gambar dan Bantuan:Menambah gambar. |
Gambar 185
Kayu cadiknya ada yang utuh, kadang ada pula yang bersambung. Pada jukung "roda tiga" di kepulauan Madura sebelah timur, Sapeken, Sakala dan sekitarnya, cadik merupakan sesuatu yang istimewa Seperti disebutkan di muka, untuk "merakit"nya diadakan selamatan tersendiri dengan doa mantra lautan. Makanan yang dihidangkan adalah nasi ketan kuning, yang di sana disebut "soso kuneh". Bentuknya sebagai gambar berikut:
Sebuah gambar seharusnya muncul pada posisi ini dalam naskah. Untuk menggunakan keseluruhan pindaian halaman sebagai penampung, sunting halaman ini dan ganti "{{gambar hilang}}" dengan "{{raw image|Perahu Madura.pdf/174}}". Sebaliknya, jika Anda mampu untuk menyediakan gambarnya, maka lakukanlah. Untuk panduan, lihat Wikisource:Pedoman gambar dan Bantuan:Menambah gambar. |
Gambar 186
169