walaupun tidak terang cukup menjadi tanda bahwa ada sampan. Patteng ini ditaruh di tempat lampu yang disebut "tlamangan". Biasanya tlamangan ini berukir indah, banyak kita dapatkan di pantai utara pulau Madura. Tlamangan sampan les-ales Tamberu ke barat bentuknya bermacam-macam. Salah satu bentuknya adalah seperti gambar 190.
Sebuah gambar seharusnya muncul pada posisi ini dalam naskah. Untuk menggunakan keseluruhan pindaian halaman sebagai penampung, sunting halaman ini dan ganti "{{gambar hilang}}" dengan "{{raw image|Perahu Madura.pdf/177}}". Sebaliknya, jika Anda mampu untuk menyediakan gambarnya, maka lakukanlah. Untuk panduan, lihat Wikisource:Pedoman gambar dan Bantuan:Menambah gambar. |
Gambar 190
Alat-alat lain yang berkaitan dengan perahu Madura sangat banyak barangkali dapat dibukukan tersendiri . Dalam buku ini hanya sebagai tambahan saja.
7. PASAR KAJU.
Pasar kaju adalah nama yang telah mapan dari pasar kayu bakal perahu, yang lokasinya di desa Pabian di sebelah timur kota Sumenep. Pasar ini menjadi 'jaya" karena di tempat tersebut pada jaman Jepang (sampai tahun 1942) menjadi pusat pembuatan perahu Jepang. dimana yang dikerahkan sebagai "romusa"nya adalah tu-kang-tukang dari Kalianget dan Kebondadap, dan banyak lagi tukang-tukang dari Madura lainnya. Kayu-kayu didatangkan dari seluruh Madura, bahkan kayu nyamplong yang berasal dari Sapudi didatangkan. Akhirnya sampai sekarang kalau terpaksa orang Sapudi membeli bahan perahu dari pasar kaju ini.
Pengusaha yang masyhur adalah Haji Muhammad, merupakan pengusaha yang sejak jaman tersebut sampai sekarang telah banyak merasakan banyak pengalaman dan keuntungan. Di pasar kaju tersebut pada umumnya yang dijual adalah bahan bakal perahu yang sulit dicari atau tidak cepat didapat. Bahan-bahan demikian yang tersulit adalah berupa bahan tulang dan rusuk perahu. Bahan bakal "tolangan" ini bentuknya bermacam-macam, antara lain gambar kayunya sebagai berikut:
172