Halaman:Perahu Madura.pdf/53

Halaman ini telah diuji baca

Apabila memperhatikan dua gambar diatas, tampaklah bahwa yang satu menyerupai Jukung Pajangan dengan versi kecil, sedang lainnya serupa Pagur Legung. Jukung Lajangan ini dilain tempat (Sampang-Pamekasan) disebut "kompancengan", jukung pancengan.

Jukung Lajangan terdapat banyak di Ambat (Pamekasan). Untuk sebagian jukung Ambat ini ada keistimewaannya. Keistimewaannya atau kelainan tersebut ada pada "barajungan" atau cadiknya. Pada badan jukung terdapat "pipa pemegang" cadik kater, yang di sebut "rong-sarong". Jadi cadiknya dapat dilepas bersama katernya. Pipa tersebut dari bambu melekat pada badan jukung. Untuk melekatkan cadik, setelah masuk, melalui lubang-lubangnya, maka dikancinglah dengan pasak dan diikat dengan kuat.

Gambar bila dilihat dari atas sebagai berikut: (Gambar 38).

Gambar 38

Dari gambar tersebut diatas, jelaslah soal bongkar pasangnya cadik dan kater padajukung Lajangan Am bat. Jukung lajangan ini bahannya dibeli dari Jumiang (Pamekasan) yaitu kayu "gagan". Tukangnya di Am bat yaitu Pak Asmat. Jukung Lajangan di Ambat lebih kurang ada 100 buah. Apabilajukung ini berlabuh, maka langsung diangkat ditaruh diatas tenjak, yaitu semacam tempat jukung, sehingga tidak kena air. Oleh karena itu ada teka-teki: Kalau mendapat diudara, kalau berangkat mendarat atau keair; itulah jukung Ambat! Kalau udara cerah, maka deretanjukung Lajangan yang putih itu semua diparkir diudara diatas tenjak masing-masing maka

48