orang. Karena sampan tambangan bentuknya bermacam-macam, maka sulit untuk memberikan contoh yang menyeluruh. Di tempat-tempat seperti Kalianget-Talango, Kamal-Ujung, Kalianget-Gerse' pote, Paleat- Kangean, perahu yang dipakai tidak sama. Sampan: tambangan hanyalah nama, sedang sampan yang dipakai berlain-lainan. Di Kalingaet memakai Pakesan dan Calepag sebagai Tambangan. Di Raas dipakai Tam bangan lebar, kadang-kadang dipakai jenis Kalotok untuk jarak jauh. Di Sapudi dipakai jenis gole'an kecil, kadangkadang jenis jukung Pagur. Di Gersik pu tih dipakai Pakesan, sedang di Giligenting dipakai pakesan dan Gambringan. Di Sapeken banyak dipakai jukung Tiga roda sebagai tambangan dan perahu mesin sedang di Kangean selain perahu mesin kadang dipakai pula jenis Katengteng. Semua sampan Tambangan tidak memakai layar.
Pada umumnya sampan tambangan dijalankan oleh dua orang, seorang yang mendayung, yang lainnya pengemudi. Hanya pada jarak yang sangat dekat saja dijalankan oleh seorang. Dibawah ini sekedar untuk mengenang sampan Tambangan Kamal Ujung yang disebut parao mesin. Sampan tersebut pemahjaya tetapi sekarang tinggal kenangan saja. Sampan yang dipakai dari jenis lesales. Bagian belakang dibuat bangunan tambahan berupa kotak persegi tempat mesin tempel. Sampan Tambangan Kamal ini dapat menempuh Kamal-Ujung dalam waktu 1/2 jam. Jenis les-alesnya dibuat di Sukolilo , sehingga disebut "kalela'an". Gambarnya seperti Gbr. 83:
Sebuah gambar seharusnya muncul pada posisi ini dalam naskah. Untuk menggunakan keseluruhan pindaian halaman sebagai penampung, sunting halaman ini dan ganti "{{gambar hilang}}" dengan "{{raw image|Perahu Madura.pdf/89}}". Sebaliknya, jika Anda mampu untuk menyediakan gambarnya, maka lakukanlah. Untuk panduan, lihat Wikisource:Pedoman gambar dan Bantuan:Menambah gambar. |
Gambar 83. Sampan Tambangan di Kilmal
84