TAO TEH KING.
sahari-hari. Lantaran Duitschland jang tadinja lemah dengen mendadak bikin koeat dirinja, lantes laen-laen negri jang tadinja terpandang koeat djadi merasa lemah dan boeroe-boeroe tambah persendjataännja. Kapan satoe negri toenjang Industrien soepaja bisa lawan bersaing pada laen-laen negri, lantes itoe negri-negri saingan jang merasa persoesahaännja moelai gondjet boeroe-boeroe tjari akal aken menoendjang dengan adaken import restrictie, contingenteering, quota systeem, dan sabaginja lagi. Begitoelah itoe segala staatsman dan patriot jang maoe adaken„perbaekan" ini dan itoe boekan datengken kamamoeran, malah timboelken kakaloetan, kakoeatiran dan katjoerigaän, jang satoe waktoe bakal meledak dan menjilakain pada manoesia di seloeroeh doenia. Maka saorang boediman jang djaoe dan loeas pengartian dan pemandangannja tida terlaloe bergoembirah pada segala matjem pergerakan boeat memperbaeki ini dan itoe jang tjoemah kaliatan bagoes dan goemilang di loearnja sadja, hanja lebih soeka mengandel pada tjara bekerdjanja natuur jang, maskipoen perlahan dan tida kentara, belon perna gagal dalem sasoeatoe toedjoeannja. (Ajat 4-5).
Sebuah gambar seharusnya muncul pada posisi ini dalam naskah. Untuk menggunakan keseluruhan pindaian halaman sebagai penampung, sunting halaman ini dan ganti "{{gambar hilang}}" dengan "{{raw image|Tao Teh King.pdf/142}}". Sebaliknya, jika Anda mampu untuk menyediakan gambarnya, maka lakukanlah. Untuk panduan, lihat Wikisource:Pedoman gambar dan Bantuan:Menambah gambar. |
126