52309Mohamed Ali Pacha — Bab 14Gouw Peng Liang

XIV.

DI DOESOEN ISNIK.

Djikaloe orangg kaloear dari kota Prilip, menoedjoe ka djoeroesan Oetara, toeroet djalanan ketjil jang teroes ka watesnja Albanie, sasoeda liwat di kebon-kebon djagoeng, sawa roempoet dan oetan-oetan kajoe, orang nanti liwat di satoe tempat, di mana ada banjak soengi-soengi ketjil; di satoe fihak ini tempat ada satoe rimba ketjil dan di laen fihak ada sawa-sawa baroe.

Di tenganja ada bebrapa banjak roema kajoe, ditoetoep atep. Ini tempat ada doesoen Isnik atawa Bjela, di mana ada satoe gredja Griek di tenga satoe kebon kembang.

Dalem ini doesoen Isnik ada kira-kira sariboe orang pendoedoeknja bangsa Bulgaar jang berasal dari tepi soengi Donau; iaorang ada orang-orang tani jang baek, doeloe iaorang tinggal di Schoumla, di mana marika itoe soeda oesahaken sawa-sawa, piara hewan, tenoen pakean dan bekerdja pada orang-orang hartawan kaoem Islam. Apa latjoer soeaktoe hari iaorang dapet satoe pendita Griek dari Konstantinopel jang soeda berboeat perkara djelek di Schoumla.

Ini pendita soeda poengoet oewang soembangan jang tiada moesti dipoengoet, djoega ia maen gila sama prempoean-prempoean moeda dan sringkali mabok minoeman kras, jang dikasi nama

Di doesoen Isnik.

107


raki. Kapala pendita di Schounla tiada maoe ambil perdoeli pengadoannja orang ketjil dari hal kelakoeannja pendita pemabokan, sedeng pembesar-pembesar Toerki jang dapet bagian dari oewang rampasannja itoe pendita, djoega tiada ambil poesing dari itoe perkara. Satoe tempo ini pendita soeda dilabrak oleh seorang Bulgar jang tiada bisa tahan maranja atas perboeatan tiada sanoenoe dari itoe djoeroe indjil. Setelah soldadoe regri maoe tangkep itoe orang Bulgaar, ini orang bersama sobat-sobatnja soeda melewan kamoedian ia lari dan berkoempoel dengan kawan-kawannja seperti penjamoen, membikin takoet pada pendoedoek negri.
 Dengan mara, sebab tiada bisa beles sakit hatinja, itoe pendita lantes mengadoe pada gouverneur di itoe tempat, katanja, rahajat Bulgaar di Schoumia semoea ada bangsat, iaorang ada bikin pakoempoelan resia akan bikin peroesoehan di dalem negri. Ini perkara sigra di kasi rapport pada minister-minister di Stamboal dan pada Baginda Sultan Abdul Madjid, jang prenta tjega itoe peroesoehan sebagaimana moesti.
 Menoeroet titinja Sultan, satoe pacha soeda bawa satoe barisan soldadoe ka Schoumia dan prenta sekalian orang Bulgaar bawa barang-barangja pinda ka Isnik, satoe tempat soenji di Albania, di mana itoe rahajat moesti bekerdja aken dapet pengidoepan.
 Pelahan-lahan keadaan di itoe doesoen mendjadi madjoe sampe sekarang. 108 Di doesoen Isnik


 Bermoela orang-orang Bulgaar di itoe doesoen ada idoep reokoen sama orang-orang Moslim dari Prilip. Orang-orang Albenie dan orang toerki merasa kesian pada itoe rahaja jang sengsara dan jang moesti bekerdja sebagi boedak aken dapet sedikit redjeki boeat pengidoepannja. Di blakangkali orang Bulgaar bisa djoeal sajoer dan boeah-boeahan di Prilip. Sasoenggoenja pendoedoek di Isnik tiada sedikit ada ingetan djahat, tetapi sedari imam Raschid dateng tinggal di itoe tempat ia siarken tjerita djoesta aken pitena pada orang-orang Christen dan itoe imam diriken perkoempoelan resia boeat binasaken kaoem raja.
  Liwet delapan hari sasoedanja Mrika lari dari roema ajahnja, jaitoe di hari jang iman Reschid pastiken boeat basmi rahajat Christen, pada djem ampat sore di doesoen Isnik ada aman sepi. Orang-orang tani ada tinggal di dalem roemanja, sebab hawa oedara ada sanget panas. Melaenken ada bebrapa anak-anak memaen di loear roemanja ; segala kembang di dalem taman mendjadi di kring dan lajoe, sebagi lagi menoenggoe toeroenja aer oedjan.

 Tiba-tiba kedengaran swara riboet. Satoe barisan snapan, dikapalaken oleh bebrapa officier dan ditamba doea meriam jang ditarik oleh kalde, soeda berdjalan dari pinggir oetan, mendjadi kadoesoen Isnik. Orang-orang Bulgaar mendjadi sainget kaget meliat ini barisan soldadoe. Bairakter (kapala doesoen) jang gemoek dan soeda toea,

Di doesoen Isnik.

109


sedeng tidoer seneng dalem roemanja, soeda bangoen mendoesin dengen gemeter, setelah meliat soldadoe-soldadoe dateng di doesoennja dengen kelengkepan sebagi orang maoe berprang. Ia pegang ia poenja kalpak (karpoes dari boeloe kambing). dan hampirken satoe officier moeda jang berdjalan di djalan besar dari Isnik, seraya berkata:
 ,,O, effendi, apakah dosanja kita orang, maka kau dateng di sini dengen bawa snapan dan meriam, sebagi djoega di ini tempat ada semboeni kawanan penjamoen? Apa kita orang tiada bajar padjek? Apa kita orang soeda hinaken orang Moslim? Demi Allah, ampoeninlah djiwa kita orang dan ingetlah kita orang sekedar ada satoe rahajat jang miskin serta sengsara."
 ,,Senangkanlah, hati kau, bairaktar jang baek boedi," menjaoet itoe officier moeda jang boekan laen orang, hanja sobat kita Mohamed Ali bei. ,,Kita orang dateng disini boekan akan ganggoe pada kau dan kau poenja orang-orang, malahan kita orang maoe melindoengken angkau sekalian dari tangannja orang Albanie dari pegoenoengan, dari tangannja pendoedoek di Prilip dan dari tangannja barisan bashi bozouk jang maoe boenoe semoea orang Masehi di ini tempat. Prentalah rahajat kau semoea aken tinggal di dalem roemanja masing-masing, tiada saorang boleh pergi ka sawa. Brangkali kawan peroesoehan soeda brangkat aken menjerang ini doesoen. Dengen pelor dan dengen bajonet kita orang nanti oesir 110  Di doesoen Isnik.


itoe orang-orang peroesoehan, tetapi brangkali nanti bisa djadi kesalahan melanggar pada orang Bulgaar, djika marika ini mengandang di djalanan."
 ,Jezus Christus!" menjaboet itoe kapala doesoen, ,,orang Albanie dan barisan bashi bozouk maoe boenoe pada kita orang? Tetapi lebi doeloe saja moesti panggil toean pendita, pada siapa kita orang moesti akoe dosa, sablonnja kita orang mati, sebagimana adatnja kita poenja kaoem Masehi. O, biarlah Allah lindoengkan ini doesoen Bjela!"
 ,,Toetoep moeloet kau, orang jang tiada bergoena!" menjentak Mourad Femi bei, chef dari satoe bataljon barisan snapan jang dateng menghampirken bersama soldadoe-soldadoenja. ,,Dengen kelakoean begitoe kau boleh bikin takoet tiada kroean pada rahajat kau sendiri dan bukin soesa djoega pakerdjaan kita orang. Soeda sampe djelek Baginda Sultan prenta baletentaranja bertempoer pada kaoem Moslim sendiri, boeat melindoengken orang raja. Lekas kau moendoer dari sini!"

 Bairakter jang toea lantes moendoer ka samping dan bersender deket satoe roema sambil memandang pada balatentara jang diatoer boean melindoengken doesoen Isnik. Soldadoe-soldadoe berdjalan di sepandjang djalan sampe pada oedjoeng doesoen. Di doea tempat pada wates doesoen telah dibikin bentengan, di mana ada ditaro meriam-meriam dan saldadoe-saldadoe ada semboeni. Bebrapa patroli ada dibagi di kebon-kebon, di sebagian djalan besar dan di sawa-sawa. Com

Di doesoen Isnik.

111



mandant dari ini semoea barisan, Rifaat pacha, telah toeroen dari koeda dan pergi ke gredja bersama officier-officier besar aken berempoek segala atoeran jang perloe diambil.
 Sedang begitoe, rahajat Bulgaar telah dapet kabar apa jang soeda kedjadian di dalem doesoennja. Sebab kira iaorang nanti dianianja lagi, bebrapa orang soeda boengkoes barang-barangnja, aken lari ka tempat laen, tetapi soldadoe-soldadoe soeda paksa iaorang tinggal diam di dalem roemanja. Semoea officier larang kras aken orang pergi ka sawa, sebab dikwatir orang Bulgar nanti ketemoe pada rahajat Albanie artawa pada soldadoe bashi bozouk jang nanti boenoe pada marika itoe. Pembesar-pembesar Toerki soeda ambil segala daja oepaja boeat melindoengken rahajat Christen jang tinggal di bawa bendera Toerki, sebab Rusland senantiasa mengadoe orang-orang Mesehi jang tinggal dalen karadja'an Toerki soeda dianiaja sanget. Pamerenta Toerki djaga, soepaja rahajat Christen tiada diboenoe dengen sia-sia dan itoe pamerenta maoe oendjoek pada sekalian oetoesan karadja'an Europa di Stamboel, begimana Baginda Sultan Abdul Medjid kras maoe roba atoeran negri, hingga berbagi bagi bangsa jang tinggal di tana Toerki nanti bisa dapet masing-masing hakja serta dilindoengken sebagimana moesti.
 Rifaat pacha bersama officier-officiernja soeda bikin senang hatinja rahajat Bulgaar, pada siapa dikasi taoe terang doedoeknja perkara; bairaktar dan pendita-pendita diprenta djalan koeliling aken boedjoek hati rahajatnja. Djoega generaal Rifaat pacha soeda bajar tjoekoep harganja barang-barang makanan jang diambil boeat balatentaranja, maski biasanja pacha laen dalem hal begini telah rampas sadja miliknja orang ketjil. Pelahan-pelahan rahajat Bulgaar mendjadi tetep kombali hatinja dan tinggal berdiam di masing-masing roemanja.
 Itoe tatkala ada waktoenja kawan-kawan dari imam Reschid dateng menjerang doesoen Isnik. Sekalian soldadoe djaga soeda djalan meronda dengen ati-ati, meriam-meriam soeda sedia boeat kasi kaloear isinja jang moestadjeb. Generaal Rifaat pacha kaloear dari gredja dan dengen toenggang kombali koedanja ia pergi ka satoe bentengan, dari mana ia boleh memandang. ka sawa-sawa jang sekarang masi tinggal seperti biasa.
 „Ali pacha soeda didjoestain,” kata itoe generaal pada Mourad Femi bei jang berdiri di seblanja. „Di ini tempat tiada nanti kedjadian satoe apa dan kita orang djadi boeang tempo pertjoema aken dateng di ini doesoen dari orang giaour.”
 „Saja tiada taoe,” menjaoet Mourad Femi bei sambil menoendjoek ka satoe boekit deket oemboel Veli bei di antara poehoen-poehoen, „apa itoe boekan orang peroesoehan jang lagi mendatengin?”
 Rifaat pacha pasang kijker di matanja dan meliat ka tempat jang dioendjoek. Di sana ada keliatan api taboenan, jang semingkin lama soeda berkobar semingkin besar, hingga sinarnja terang di goenoeng-goenoeng dan oetan-oetan. Itoe waktoe djoega keliatan api menjala di goenoeng, seperti tanda menoeroet alamat dari imam Reschid. Dari djaoe ada kadengeran swara riboet dan boenjinja snapan. Barisan patroli jang berdjalan ronda soeda balik ka Isnik. Mohamed Ali jang berdjalan di moeka barisannja, dateng kasi kabar, orang-orang Albanie dan barisan bashi bozouk ada dateng menghampirken.

„Berlengkeplah dengen alat sendjata,” prenta Rifaat pacha jang Sigra tjaboet pedangnja. „Mourad Femi bei moesti minta itoe orang peroesoehan aken menjera. Kaloe iaorang tinggal bantahan, lepaslah pelor-pelor ka itoe djoeroesan, tetapi semoea moesti tinggal sabar dan tetepken hati.”

„Baginda Sultan moesti idoep lagi sariboe taon!” menjaoet semoga officier dan soldadoe-soldadoe.

Semoea pedang dan bajonet Snapan ada berkilat kilat ka atas, aken samboet datengnja rahajat Peroesoehan.