Permainan Rakyat Daerah Kalimantan Selatan/Baburungan
4. B A B U R U N G A N
5. P e s e r t a / p e l a k u
a. Jumlah
b. Usia
c. Jenis kelamin
Permainan ini merupakan jenis permainan yang biasanya hanya dimainkan oleh anak laki - laki saja dan tidak pernah dimainkan oleh anak perempuan apalagi campuran antara anak laki - laki dan perempuan. Hal ini disebabkan antara lain pada waktu bulan purnama anak anak perempuan akan tertarik untuk bermain dengan jenis permainan yang lebih sesuai bagi anak perempuan.
d. Kelompok sosial
Peserta dari permainan ini adalah anak - anak dari segala lapisan masyarakat. Anak petani, pegawai pedagang dan sebagainya bermain bersama - sama tanpa membedakan kelompok sosial masyarakat. Mereka bermain bersama - sama dan sangat terasa permainan ini menunjukkan keakraban antar anak - anak.
6. Peralatan / perlengkapan permainan
Perlengkapan yang diperlukan dalam permainan ini hanyalah sarung sebagai alat untuk menyelimuti anak yang nantinya akan ditebak namanya. Sarung ini tidak perlu disediakan khusus karena pada umumnya setiap anak pada waktu bermain malam kebanyakan memakai sarung.
Sebagai tempat bermain biasanya dipergunakan halaman rumah yang agak luas. Dalam permainan ini antara kelompok yang satu (A) dangan kelompok yang satunya lagi ( B ) akan saling berhadapan dengan jarak sekitar 8-10 meter, sedangkan pimpinan permainan berada di tengah-tengah antara kelompok A dan B. Sketsa posisi pemain adalah sebagai berikut:
7. lringan musik
Dalam permainan ini tidak diperlukan iringan musik instrumentalia
maupun vokalia.
8. Jalannya permainan
a. Persiapannya
- Pada waktu malam bulan purnama setelah anak - anak selesai makan malam, biasanya mereka kemudian keluar rumah beramai - ramai untuk bergembira ria bermain sambil menikmati suasana malam yang indah itu. Setelah mereka berkumpul dan diperkirakan telah mencukupi jumlah untuk dapat bermain bersama maka mereka pun berundinglah untuk menentukan jenis permainan apa yang akan mereka mainkan. Apabila antara mereka sepakat untuk bermain baburungan maka mulailah mereka mempersiapkan segala persiapan untuk bermain.
- Kemudian ditetapkanlah anggota masing - masing kelompok. Penetapan anggota tiap - tiap kelompok ini hanyalah berdasarkan kesepakatan mereka bersama. Disamping itu ditetapkan pula salah seorang
33
b. Aturan permainan
c. Tahap-tahap permainan
Untuk mengelabui pemain lawan yang akan bertindak sebagai penebak biasanya sarung yang dipakai untuk berselubung bukan sarungnya sendiri, melainkan sarung temannya.
Pemain yang seolah - olah sebagai burung ini kemudian dibimbing oleh pimpinan permainan untuk di bawa ke tengah - tengah arena permainan. Agar anggota badannya tidak kelihatan maka cara berjalan dengan jongkok sehingga seluruh tubuhnya tertutup dengan sarung. Setelah itu pimpinan permainan memanggil salah seorang pemain kelompok B yang akan bertindak sebagai penebak. Penentuan siapa yang akan bertindak sebagai penebak inipun juga berdasarkan kesepakatan mereka bersama.
Setelah pemain ini mengamati ciri - ciri anak yang berselubung sarung, kemudian pemain ini menebak siapa nama pemain yang berselubung sarung itu. Apabila tebakan wakil dari kelompok B tersebut betul maka ini berarti kelompoknya dinyatakan memang satu kali. Untuk mengetahui apakah tebakannya betul atau tidak adalah dengan jalan setelah sipenebak menyampaikan tebakannya sarung yang dipakai pemain yang ditebak dibuka. Di samping menang maka kini kelompok B ganti berhak untuk mengeluarkan burung dan sebaliknya kelompok A yang kalah akan bertindak sebagai penebak. Namun apabila tebakan dari kelompok B tersebut ternyata keliru maka ini berarti kelompoknya kalah dan kelompok A yang menang.
Apabila terjadi hal seperti ini maka kelompok A di samping keluar sebagai pemenang juga berhak sekali lagi bertindak sebagai burung dan kelompok B tetap sebagai penebak.
Setelah pemain yang tadinya bertindak sebagai burung dan penebak kembali lagi ke kelompoknya maka permainan berikutnya dapat dimulai lagi.
Dalam permainan ini pemain yang tadinya bertindak sebagai burung maupun sebagai penebak dapat pula ditunjuk lagi sebagai burung maupun penebak pada permainan berikutnya.
Demikianlah permainan ini berlangsung terus menerus sampai mereka merasa lelah ataupun mengantuk dan sepakat untuk mengakhiri permainannya.
d. Konsekuensi kalah menang
Sebenarnya dalam permainan ini tidak ada sanksi - sanksi bagi yang kalah maupun yang menang, meskipun dalam permainan ini se
tiap kelompok akan menghitung berapa kali mereka menang dalam pemeainan. Kemenangan yang mereka peroleh hanyalah merupakan kebanggaan dan memberikan kepuasan.
Permainan ini sifatnya hanyalah sebagai hiburan mereka bersama bersuka ria sambil menikmati suasana bulan purnama.
9. Peranannya masa kini
Permainan ini sampai sekarang masih berkembang meskipun sudah mengalami kemunduran dibandingkan dengan masa - masa sebelumnya. Perkembangan permainan ini terutama masih dapat ditemui di daerah pedesaan yang masih belum banyak terjangkau hiburan - hiburan modern pada malam hari misalnya TV, film.
10. Tanggapan masyarakat
Pada dasarnya masyarakat masih dapat menerima perkembangan permainan ini. Hal ini antara lain disebabkan karena permainan ini disamping tidak memerlukan biaya, juga tidak membahayakan keselamatan anak - anak pada waktu bermain
Di samping itu sebenarnya dari jalannya permainan ini dapat dipetik pula unsur - unsur pembinaan kerja sama dan musyawarah bersama antar pemain terutama dalam menentukan siapa yang akan bcrtindak sebagai burung maupun sebagai penebak. Hanya bagi anak - anak kota sudah tidak terlihat lagi. memainkan permainan ini. Hal ini kemungkinan
di samping adanya jenis hiburan yang lebih menarik pada malam hari misalnya TV dan film, juga kemungkinan adanya larangan dari orang-orang tua mereka untuk membawa sarung ( sebagai selimut tidur ) pada waktu bermain - main ke luar rumah.
___________
36