Permainan Rakyat Daerah Kalimantan Selatan/Bapatakan
21. BAPATAKAN
1. Nama permainan
Bapatakan berasal dari kata patak mendapat awalan ba ( - ber dalam bahasa Indonesia) den akhiran an. Arti kata patak ialah simpan atau tanam. Bapatakan maksudnya bermain patak-patakan atau simpan-simpanan atau tanam-tanaman.
Memperhatikan anak-anak yang melakukan permainan ini di lapangan permainan yaitu halaman sekolah atau rumah, maka akan tampa seorang atau beberapa orang anak menyimpan atau menanam satu benda kecil di tanah berpasir. Satu atau beberapa anak lainnya kemudian menajadi pencari atau penerka letak benda kecil tersebut, begitulah permainan ini berjalan secara bergantian dengan pencari sampai permainan diangap selesai.
2. Peristiwa/waktu
Sifat permainan ini adalah rekreatif. Tidak ada kaitannya dengan peristiwa sosial tertentu. Anak-anak memainkannya di waktu senggang misalnya waktu istirahat belajar pagi di sekolah atau sore hari di halaman rumah dalam pergaulan sehari-hari.
3. Latar belakang sosial budayanya
Masyarakat Kalimantan Selatan pada umumnya mengenal permainan ini. Anak-anak dari segala lapisan masyarakat dapat memainkan permainan ini, tidak terbatas pada golongan masyarakat tertentu saja. Anak yang memainkan permainan ini dapat terdiri dari ana petani, enak pedagang, anak nelayan, anak pegawai dan lain setbagainya.
4. Latar belakang sejarah perkembangannya
Menurut informasi pada informan dinyatakan bahwa permainan ini sudah ada dan berkembang pada waktu mereka masih kecil. Jadi dari keterangan yang diberikan oleh informan ini dapat kita simpulkan bahwa permaian ini sudah ada sebelum masa kemerdekaan. 5. Peserta/pelaku
6. Peralatan/perlengkapan permainan
Peralatan/perlengkapan yang diperlukan dalam permainan ini adalah: a. Alat permainan
Gambar sketsa I :
b. Lapangan permainan
7. I r i n g a n m u s i k
- Tidak ada iringan/illustrasi musik dalam permainan ini.
8. Jalannya permainan
- a. Persiapannya
Sebelum permainan dimulai, alat permainan yaitu pecahan beling atau penggantinya disediakan lebih dahulu. Biasanya anak-anak mencari baling tersebut di sekitar ruinah atau sekolah. Kalau alat yang dieprlukan sudah didapat, anak-anak yang akan brmain tersebut berkumpul di halaman rumah atau sekolah ya g dianggap cukup luasnya menurut ukuran yang diperlukan.
b. Aturan prmainan
1. Tebakan atas benda kecil yang disimpan oleh pemain pasang di dalam tanah yang ditetapkan hanya dengan membuat garis lingkaran kecil sebanyak 2 buh kira-kira berdiameter 10 cm
2. Apabila dalam tebakan dengan membuat lingkaran kecil menurut point 1 tersebut pemain yang menebak/naik mengehai benda beling yang disimpan, berarti tebakan kena. Dalam hal ini pemain pasang dianggap kalah dan harus ganti mnebak.
3. Pada saat pemain pasang mulai menyimpan benda belingnya, pemain naik tidak boleh menyaksikan atau memeprhatikannya. Apabila pemain naik tersebut ketahuan memperhatikan, maka penyimpanan beling diulang kembali.
4. Penentuan kalah menang ditetapkan setelah bermain maksimum 10
kali menebak.
5. Seorang pemain dinyatakan menang apabila dapat menebak kena sebanyak 6 kali.
6. Apabila tebakan hanya mencapai 5 kali kena, artinya tidak ada kalah atau menang.
c. Tahap-tahap permainan.
Tahap pertama dalam permainan ini adalah tahap untuk menentukan yang naik dan pemain yang pasang. Pemain yang pasang ialah permainan yang pasang ialah permainan yang kalah pinsut, sedangkan pemain yang naik adalah pemain yang menang pinsut.
yang pasang dan B menjadi pemain yang naik atau penebak. A bersama-sama B membuat lingkaran kecil berukuran + 1/2 meter garis tengahnya. Garis lingkaran dibuat dengan kayu tajam kebil atau cukup
dengan ibu jari apabila tanahnya agak berpasir.Setelah lingkaran bergaris tengah + 1/2 meter tersebut selesai dibuat, A mulai menanam/mematak beling yang sudah diperlihatkan bentukn a. B harus sedikit menjauh atau memalingkan badannya agar tidak menyaksikan/melihat A yang sedang menanam beling tersebut.
A berusaha menanam sedemikian rupa sambil meratakan tanah sehingga tidak nampak bekasnya.Beling yang ditanam dalamnya hanya sedalam + 1/2 cm.
Gambar sketsa II :
Pemain sedang menyimpang beling Pemain sedang mencari beling yang ditanam
Dengan tidak berhasilnya B menebak/mencari beling yang tertanam tersebut berarti A menang dan B kalah. Selanjutnya permainan diteruskan dengan A sebagai pemain yang pasang dan B sebagai pemain yang naik. Ternyata dalam beberapa kali saling tebak antara A dan B hasilnya adalah A dapat menebak keling yang disembunyikan/ditanam, sebanyak 4 X, sedangkan B 6 X. Dari hasil tebakan ini maka dapat disimpulkan bahwa B lah yang menang dalam permainan ini.
225
9. Peranannya masa kini
10. Tanggapan masyarakat.
BAPATAKAN
Dua orang anak sedang bermain bapatakan. Seorang pemain sedang menyembunyikan pecahan beling/potongan lidi ke dalam tanah dalam lingkaran permainan. sedang pemain satunya membalikkan badannya.
Seorang pemain sedang mencari pecahan beling/potongan lidi yang telah disembunyikan oleh pemain satunya.