Segumpal Emas Dibawah Kakiku/Pengantar
P E N G A N T A R
Semua peristiwa yang ber kaitan dengan kisah yang akan dijadikan thema dari buku kecil ini bukanlah maksudnya akan meng ungkit-ungkit kesalahan, dosa, dan tindakan sewenang-wenang dari bangsa yang pernah menjajah bangsa kita yaitu Belanda dan Jepang. Dan jauh sekali dari satu niat untuk menanam rasa dendam dan sikap tidak ber sahabat dengan mereka.
Semuanya itu sudah terjadi dan sudah lama tertimbun dalam lumpur sejarah. Dan masa kita sudah melakukan perhubungan baik dengan semua bangsa-bangsa di dunia termasuk juga dengan bangsa Belanda dan Jepang. Mereka tentu merasakan juga rasa penyesalannya atas semua peristiwa yang sudah terjadi itu. Tetapi semuanya berlakunya ialah dalam zaman peperangan. Di zaman itu semuanya bisa saja terjadi. Dan ukuran dalam masa damai sudah tentu jauh berbeda.
Tujuan isi buku ini ialah kepada Angkatan Generasi Muda Indonesia yang akan melanjutkan Generasi yang sekarang. Supaya mereka mengetahui bahwa mencapai kemerdekaan itu tidak mudah. Banyak korban, banyak resiko, banyak masalah dan semuanya harus menjadi pedoman untuk masa-masa selanjutnya. Supaya mereka jangan mengira bahwa membangun Negara Merdeka ini bukanlah dengan tidak melewati peristiwa-peristiwa yang mengorbankan banyak hal, baik harta, nyawa dan tempoh.
Dan untuk mengenangkan dan meng ingat semua peristiwa ber sejarah itu dimana-mana di dirikan tugu, monumen, tanda peringatan, dan nama-nama pahlawan di berikan pada nama-nama jalan, tempat, gedung, dsb.nya. Supaya tugu dan nama-nama itu tidak merupakan benda mati dan asing bagi mereka, itulah dimaksud memberikan sekadar informasi kepada mereka. Jika tidak demikian maka semua peringatan berupa atau berbentuk apapun tak lebih dari sebuah benda mati dan bisu bagi mereka. Tidak ada nilainya sama sekali.
Inilah tujuan yang paling utama dari buku ini. Dan tidak mungkin kita akan menceritakan semua kisah yang tersimpan dalam semua tugu-tugu yang terdapat di semua daerah Indonesia ini. Dengan adanya buku ini anak-anak dan pemuda-pemuda di sebuah daerah akan ber usaha menggali dan mengetahui apa tujuan dan arti dari tugu-tugu, nama-nama jalan dsb.nya yang ada di desa, kota mereka, daerah mereka.
Dengan cara demikian tercapailah walau sedikit apa tujuan sebuah Pemerintah Daerah, atau Panitia yang sudah membentuk dan membangun sebuah tugu peringatan di daerahnya. Jadi tujuannya jauh sekali dari apa yang kita kemukakan diatas tadi.
Jika tidak demikian maka tugu-tugu, tanda peringatan dsb.nya itu tak lebih dari onggokan batu yang tidak mempunyai arti sama sekali. Dan ini bukan maksud dan tujuan kita.
Semoga akan ada juga manfaatnya.
Lurah Bukit/Payakumbuh, 22 Oktober 1985,-
Penyusun.
. // .