BAB I

P E N D A H U L U A N

A. PANDANGAN UMUM.

Penulisan sejarah Bengkulu dari zaman ke zaman pada hakekatnya merupakan salah satu usaha dari rangkaian daya upaya Pembangunan Manusia Indonesia seutuhnya.
Dalam akselerasi Pembangunan di Negara, Pengenalan yang seksama dari masyarakat umum terhadap kondisi dan situasi daerahnya adalah keharusan mutlak dan dapat dijadikan modal yang sangat berharga dalam melaksanakan Pembangunan. Pengenalan keadaan lingkungan dengan setepat-tepatnya akan menumbuhkan pemikiran-pemikiran yang berguna untuk mengerahkan segenap kemampuan dan pengetahuan bagi perkembangan serta pertumbuhan daerah.
Dengan demikian semakin meningkatlah dinamika Pembangunan.

Cara pendekatan yang penting dalam rangka usaha pembangunan adalah penyusunan "pola potensi pembangunan" bagi masing-masing daerah. Untuk ini diselenggarakan inventarisasi bahan keterangan tentang daerah yang merupakan titik tolak dalam usaha lebih mengenal keadaan lingkungan daerah dengan sebaik-baiknya. "Pola Potensi Pembangunan Daerah" akan mencerminkan potensi pertumbuhan daerah, memberikan petunjuk-petunjuk mengenai lokasi yang paling tepat untuk sesuatu sektor kegiatan dan menggambarkan pula berbagai faktor yang perlu diperhatikan dalam usaha menjamin konsistensi di antara berbagai kegiatan Pembangunan.

Dengan sendirinya perlu pembinaan terus menerus dari "Pola Potensi Pembangunan Daerah". Hal ini disebabkan masih banyak bahan keterangan yang belum ada atau pun belum cukup lengkap, sehingga memerlukan penelitian lebih lanjut. Perkembangan masyarakat dewasa ini dirasakan sedemikian pesat sehingga banyak bahan keterangan yang sudah dilampaui oleh perkembangan keadaan. Karenanya keterangan atau informasi yang ada perlu diperbaharui, di tambah dan dilengkapi Pembinaan secara terus menerus, lebih jauh akan bermanfaat sebab dewasa ini seperti kita saksikan sendiri perkembangan teknologi sudah sedemikian pesat sehingga kita akan senantiasa ketinggalan jika mengumpulkan informasi tentang lingkungan di mana kita hidup diabaikan. Dalam ruang lingkup pemikiran ini, kita perlu mengenal sejarah Bangsa kita sendiri secara lebih baik. Fenomena-fenomena sejarah sungguh layak untuk digali kembali, sebagai cermin bagi kehidupan kita sendiri. Dalam rangka mencapai cita-cita ini, maka diperlukan sejarah yang memenuhi segenap persyaratan, di mana fakta-fakta dan data tersusun secara sistematik dan mempunyai metode penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan sebagai karya ilmiah.

B. ASPEK TUJUAN

1. Tujuan Umum

Menyelamatkan kebudayaan Nasional, kita perlu sadari bahwa kehidupan manusia yang sekarang ini merupakan mata rantai tak terpisahkan dari kehidupan manusia generasi sebelumnya. Dan generasi sekarang merupakan cikal bakal generasi yang akan datang. Sangat tepat ungkapan sejarawan terkemuka dunia, Prof. Arnold Toynbee yang menyatakan bahwa, "mempelajari sejarah itu adalah
untuk membuat sejarah" (to study history is to build history). Antara hari ini esok dan kemarin adalah rangkaian kontinuitas yang utuh. Tepatlah jika dikatakan, bahwa mempelajari apapun juga pada akhirnya kita akan sampai kepada pertanyaan besar yang universal yaitu "siapakah manusia" itu dalam arti yang seluas-luasnya.

Di sini kita bersentuhan dengan masalah filsafat bahwa eksistensi kehidupan manusia tidak terlepas dari kesemestaan alam. Dan bahwa umat manusia diciptakan Tuhan untuk menjadi khalifah-nya di muka bumi. Rangkaian peristiwa sejarah sebagai rekaman masa lalu akan mampu menggugah hati dan memberikan kekuatan atau kebijaksanaan untuk dapat menjawab dengan tepat persoalan-persoalan yang kita hadapi.

Kebutuhan akan pengenalan alam lingkungan dalam semua seginya adalah kebutuhan mutlak Pembangunan. Kebudayaan sebagai hasil perkembangan sesuatu Bangsa harus diselamatkan. Kebudayaan akan diwariskan dari generasi ke generasi. Bukanlah tidak mungkin bahwa suatu unsur kebudayaan itu punah untuk ditelan zaman atau tidak diperlukan lagi oleh pendukungnya. Sebelum terjadi yang demikian, ia harus diselamatkan. Penulisan sejarah ini antara lain bertujuan kearah itu. Setelah kebudayaan itu berhasil diselamatkan, tujuan selanjutnya adalah menghidup suburkannya, membina kelangsungan dan pengembangannya.

Oleh karena itu penelitian sejarah akan memberikan bahan-bahan yang sangat diperlukan untuk membina kelangsungan dan pengembangan Nasional itu. Selanjutnya dengan adanya pencatatan dan penelitian ini, maka akan ada inventarisasi unsur-unsur budaya dalam ruang lingkup masing-masing. Hal ini sangat penting untuk dapat mengenal dan menghayati unsur-unsur budaya tersebut. Masalah pengenalan dan penghayatan ini sangat berarti dalam membina ketahanan kebudayaan Nasional. Adanya perbedaan dan persamaan antara suku bangsa di Indonesia, tentulah dapat dikenal, dihayati melalui hasil penelitian dan pencatatan ini. Mengenal dan menghormati perbedaan serta mengenal dan mewujudkan persamaan adalah unsur-unsur yang menjadi pemberi dasar kesatuan Bangsa. Oleh karena itu maka hasil pencatatan dan penelitian dengan sendirinya akan menymbang , banyak untuk pembinaan kesatuan bangsa.

Sementara itu kita yakin pula kebudayaan adalah milik suatu bangsa atau suku bangsa. Sebagai milik ia menjadi identitas dari bangsa atau suku bangsa itu. Karena ia menjadi identitas ia menyatu dengan kepribadian, baik secara perorangan ataupun bangsa atau suku bangsa itu secara keseluruhan. Oleh karena itu pencatatan dan penelitian ini yang akan mengungkapkan identitas tadi, sangat penting artinya dalam memperkuat kepribadian Bangsa.

2.Tujuan Khusus Penulisan.

Tujuan khusus dari penulisan sejarah Bengkulu ini adalah untuk menghasilkan "Pola Potensi Pembangunan" dalam bentuk informasi yang dapat disajikan kepada Bangsa Indonesia yang sedang giat membangun. Dengan adanya penyajian yang baik data sejarah Bengkulu dapat dipergunakan sebagai bahan dokumentasi, terutama khusus untuk Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya. Juga sebagai bahan untuk memperkuat apresiasi budaya bangsa. Rangkaiannya dapat dipergunakan sebagai bahan untuk dijadikan obyek studi lanjutan, sehingga memperkaya budaya Bangsa. Dalam arti lebih khusus lagi penelitian bertujuan membantu kebijaksanaan P dan K maupun instansi-instansi pemerintah serta lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya yang membutuhkannya.

C. MASALAH.

Kita menyadari bahwa Propinsi Bengkulu, masih sedang berbenah dalam semua bidang. Semua sektor masih menantikan tangan-tangan terampil untuk menggarapnya. Penulisan sejarah yang masih sederhana bentuk dan isinya ini, janganlah dianggap karya yang sudah final melainkan harus dipandang sebagai usaha permulaan dari rangkaian usaha yang harus dilaksanakan secara terus menerus, diperbaiki dan disempurnakan. Kesulitan utama dari Tim Proyek Penulisan sejarah di daerah Bengkulu, adalah amat sedikitnya data atau pun fakta-fakta sejarah tertulis. Justru ini merupakan tantangan bagi kita semua di Propinsi Bengkulu sampai saat ini belum ada perpustakaan umum. Sementara di lain pihak kita saksikan sendiri minat baca masyarakat masih sangat rendah. Para mahasiswa berurusan dengan perpustakaan hanya karena keterpaksaan menyusun skripsi. Amat sedikitnya peninggalan-peninggalan sejarah baik dalam bentuk patung-patung, batu-batu peralatan dan peninggalan tertulis adalah kenyataan yang menjadi masalah umum penulisan sejarah. Sementara itu baik rakyat dan pemuka-pemuka masyarakat sangat sedikit yang membiasakan diri untuk mendokumentasikan peristiwa atau merekam kejadian-kejadian penting dalam bentuk tertulis sehingga akibatnya walaupun mereka terlibat langsung dalam sesuatu peristiwa bersejarah, mereka sudah lupa lagi kejadiannya yang setepat-tepatnya.

D. RUANG LINGKUP PENELITIAN.
Namun demikian, Tim Proyek Penelitian sejarah telah bekerja keras dalam batas kemampuan yang paling maksimal, sehingga penulisan sejarah ini dapat dirampungkan. Ruang lingkup penelitian sejarah Bengkulu mulai zaman Pra-sejarah hingga Indonesia dalam babak Pembangunan sekarang ini.

Dalam penelitian tentang zaman pra-sejarah dilaksanakan penelitian tentang asal usul penghuni yang pertama serta bagaimana manusia purba menyelenggarakan kehidupannya dalam hal pemenuhan keperluan hidup primer (cara memperoleh makanan, berburu, menangkap ikan, meramu, berladang, bercocok tanam dan sebagainya).
Juga mengenai perlindungan mereka dari gangguan alam dengan mendirikan pemukiman, perumahan, perdukuhan, peralatan dan sebagainya. Dan yang penting juga di sini diteliti juga cara-cara perpindahan kelompok yang meliputi cara, alasan dan peralatan yang digunakan. Organisasi masyarakat pada zaman pra sejarah diteliti tentang pengaturan masyarakat dan kepemimpinan.
Kehidupan seni budayanya, berupa pendidikan, kesenian (seni tari, seni rupa, seni suara). Dan diteliti pula sistem kepercayaan dan pandangan tentang Kosmos (makhluk super natural, pemuka kepercayaan, upacara dalam alam pikiran dan kepercayaan manusia purba itu).

Penelitian tentang zaman Kuno meliputi kehidupan pemerintah dan kenegaraan (politik) yang mencakup pertumbuhan negara-negara, perkembangan, kepemimpinan, pengaturan hubungan antar negara.

Hubungan dengan dunia luar yang mencakup bentuk dan sifat hubungan, sikap terhadap dunia luar, pengaruh dan akibat. Penelitian jaman Kuno juga meliputi :
Keadaan pemerintahan yang mencakup penyelenggaraan hidup dalam masyarakatnya (sosial ekonomi) zaman kuno mencakup pemenuhan kebutuhan hidup, hubungan antar golongan kepemimpinan, pengaturan masyarakat. Mengenai kehidupan seni dan budayanya mencakup pendidikan, kesenian (seni rupa, seni tari, seni sastra). Alam pikiran dan kepercayaannya diteliti perkembangan agama dan hubungan ke luar pada zaman kuno diteliti bentuk bentuk hubungan serta akibat hubungan.

Penelitian tentang jaman Baru (1500 - 1800 M), kenegaraan yang mencakup pertumbuhan, perkembangan, kepemimpinan, pengaturan, hubungan antar negara; penyelenggaraan hidup dalam masyarakatnya mencakup pemenuhan kebutuhan hidup, hubungan antar golongan, kepemimpinan, pengaturan masyarakat. Kehidupan kesenian ; dan kebudayaannya yang mencakup pendidikan dan kesenian alam pemikirannya yang mencakup perkembangan agama dan pengaruhnya; hubungan keluar mencakup bentuk hubungan serta akibatnya.

Demikian juga dengan penelitian pada zaman abad ke-19 meliputi kehidupan pemerintahan dan kenegaraan yang mencakup keadaan Bengkulu pada tahun 1800 M, hubungan dengan kekuasaan Eropa, pemenuhan kebutuhan, gerakan perlawanan dan keadaan masyarakat pada akhir abad ke-19; kehidupan seni budaya yang mencakup pengaruh seni budaya asing, pendidikan dan kesenian; alam pikiran yang mencakup perkembangan agama dan kehidupan intelektual.

Adapun ruang lingkup penelitian dari zaman Kebangkitan Nasional (± 1900 - 1942) meliputi keadaan Pemerintahan yang mencakup kerajaan-kerajaan dan pemerintah Hindia Belanda, kaum pergerakan yang mencakup timbul dan sikap gerakannya; penyelenggaraan hidup dalam masyarakat mencakup pengaruh kekuatan Eropa, pemenuhan kebutuhan, partisipasi masyarakat dalam pergerakan Kebangsaan, keadaan masyarakat periode 1900 - 1942. Kehidupan seni budaya mencakup pengaruh kebudayaan asing pendidikan kesenian; alam pemikiran dan kepercayaan mencakup perkembangan agama, perjuangan pergerakan Nasional dengan motivasi keagamaan, kehidupan intelektual; hubungan keluar mencakup bentuk dan sifat hubungan, sikap terhadap dunia luar, pengaruh dan akibatnya. Pemerintahan pada zaman Jepang, sikap terhadap pemerintahan Jepang; penyelenggaraan hidup dalam masyarakat mencakup keadaan sosial, keadaan ekonomi; kehidupan seni budaya mencakup pendidikan, kesenian dan pengaruh seni budaya Jepang; alam pikiran dan kepercayaan mencakup perkembangan keagamaan, gerakan perlawanan dengan motivasi keagamaan, kehidupan intelektual, hubungan dengan dunia luar yang mencakup baik terbuka maupun di bawah tanah.
Dan akhirnya penelitian tentang zaman kemerdekaan di Bengkulu, perjuangan mempertahankan kemerdekaan, sesudah pengakuan kedaulatan, terbentuknya Pemda Tk. I Bengkulu, penyelenggaraan hidup mencakup kehidupan sosial-ekonomi pada zaman revolusi fisik (1945 - 1949).

Kehidupan sosial ekonomi pada masa sesudah pengakuan kedaulatan, kehidupan sosial ekonomi

sesudah terbentuknya Daerah Tingkat I; kehidupan pendidikan dan seni budaya mencakup perkembangan agama dan kehidupan intelektuil dan hubungan keluar yang mencakup bidang agama, bidang seni budaya, bidang sosial, bidang pendidikan dan komunikasi.

Demikianlah ruang lingkup penelitian yang dilaksanakan oleh Team Proyek Penelitian sejarah Daerah Tingkat I Propinsi Bengkulu.

E. PERTANGGUNG JAWABAN ILMIAH.

Betapa pun juga penulisan yang terkumpul sedapat mungkin diusahakan agar dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Penulisan juga cukup mempunyai tanggung jawab dari kebenaran fakta-faktanya maupun sistematika dan metodenya.

1. Sistematika penulisan.
Data dan fakta-fakta yang terkumpul disusun secara sistematis. Pembahasan dari zaman ke zaman secara sistematis disusun berdasarkan kehidupan pemerintah dan kenegaraan, penyelenggaraan hidup dalam masyarakat, kehi- seni budaya, alam pikiran dan kepercayaan,

bentuk-bentuk hubungan dalam masyarakat.

  1. Metode Penelitian.

    Sebagai metode penelitian ditempuh dengan penyelidikan kepustakaan, penyelidikan on the spot, wawancara-wawancara, research terhadap bentuk-bentuk peninggalan sejarah dan lain lain.

Akhirnya naskah sejarah Bengkulu dari jaman ke jaman ini dipersembahkan untuk semua generasi baik yang terdahulu maupun generasi-generasi mendatang.
Dengan sejarah kita dapat menilai apakah perbuatan masa lampau berhasil atau tidak dan sejarah mendidik supaya bertindak bijaksana. Oleh sebab itu kita tidak dapat melupakan sejarah karena sejarah dimulai bersama dengan kehidupan kita.


F. H A S I L   A K H I R.

Naskah ini merupakan hasil akhir dari suatu kerja sama antara Tim di Daerah dengan Tim Pusat. Naskah ini sendiri aslinya disusun oleh Tim di Daerah berdasarkan suatu kerangka yang sudah tua. Kemudian dalam suatu loka karya antara Tim di Daerah dengan Tim di Pusat, naskah ini mengalami proses penyempurnaan. Tahap berikutnya adalah kegiatan editing, yang memfokuskan pada tiga bidang; materi, penyajian dan bahasa.

Dalam hal materi dipegang teguh pada keputusan dan penilaian dalam tahap penyempurnaan. Dalam hal penyajian dan juga pendekatan, diusahakan agar asas regional sentris menjadi pegangan yang utama. Dalam hal bahasa, diperhatikan berbagai aspek kebahasaan, terutama ejaan.

Secara keseluruhan naskah ini sudah sesuai dengan Terms of reference dan hendaknya dalam segala kekuatan dan kelemahannya, naskah ini supaya dipandang sebagai usaha perintisan.

-o-