Tao Teh King diterjemahkan oleh Kwee Tek Hoay
Bab 34

XXXIV.

SIFAT JANG SAMPOERNA.

  1. Tao jang maha-besar ada melipoeti antero.
  2. la berada dengen berbareng di kanan dan kiri.
  3. Segala apa poenja kahidoepan bergantoeng padanja, dan ia rawat semoea.
  4. la bekerdja dan merampoengken dengen tida ingin dipandang berdjasa.
  5. la menjinta dan memelihara segala apa, tapi tida minta didjoengdjoeng.
  6. Ia terbebas dari nafsoe boeat dapet kabesaran dan dari segala kainginan.
  7. Ia boleh disamaken sabagi barang jang paling ketjil.
  8. Segala apa balik padanja, tapi ia tida djadi bertambah.
  9. Maka itoe kita boleh seboet padanja besar.
  10. Tjara begitoelah orang jang berboedi teroes-meneroes menjingkir dari mengamoekaken dirinja sendiri.

Ini fatsal mengasih liat kombali sifat-sifat dari Tao jang bisa didjadiken toeladan bagi orang jang hendak dapet kasampoernaän, boeat mana ia moesti djangan tjoba kamoekaken diri, djangan ingin dipandang tinggi dan berdjasa, biarpoen bagimana besar iapoenja pahala.

Inilah ada berdasar atas pengataoean loeas tentang tabeatnja manoesia, jang gampang sekalih timboel reactie atawa gerakan jang nentangin. Begitoe lekas kaliatan saorang dipandang „besar", lantes moesti moentjoel djoega orang jang ingin bikin „ketjii" padanja. Siapa kasih kentara dirinja „pinter", orang moelai pikirin iapoenja tjatjat dan kasalahan aken oendjoek iapoenja „kabodoan". Maka paling betoel, menoeroet pikiran Lao Tze, orang djangan inget sama iapoenja djasa atawa pahala, atawa poen harep poedjian dari orang banjak, hanja lakoeken sadja perboeatan baek aken goenanja kabaekan meloeloe, sebab demikianlah ada wateknja Tao jang haroes dimengarti dan didjalanken oleh siapa jang hendak persatoeken diri dengen itoe kakwasa'an jang besar. Saorang jang tida perna anggep dirinja „besar", tida aken merasa ketjiwa djikaloe laen orang pandang padanja „ketjil".

Tao Teh King (page 161 crop)
Tao Teh King (page 161 crop)