​​​​

VII.

PEMERIKSAAN.


__________

Baroe sadja kaloewar dari tampat berdjamoe, toewan Villefort soedah lantas robahken ia poenja ajer-moeka dan tingkah, hingga kalakoetinnja ada kalihatan angkar, sabagimana lakoenja orang besar jang djabatannja ada berhoeboeng pada kahidoepan manoesia. Aken tetapi, maskipoen biasa dan bisa sekali merobahken ajer-moeka, pada ini kali toewan Wakil-Procureur ini tiada bisa mengaloewarken ajer-moeka jang goeram, kerna hatinja ada merasa amat senang dan girang. Soedah ada ternama kaja. dan sedang masih moeda, soedah dapatken djabatan tinggi di dalam sidang pengadilan, — ia poen bakal menikah pada satoe nona moeda dan eilok, jang maskipoen ia boekan tjintat dengan sagenap hati, ia ada tjintai dengan lantaran hitoengan matang, sabagimana jang pantas ada pada satoe Wakil-Procureur Baginda Radja. Lain dari pada berparas eilok, ia poenja toendangan nona Reng de Saint Meran itoe poen anaknja orang bangsawan jang di masa itoe ada ternama besar di dalam, karaton Baginda Radja, dan lain dari membawa kakoewasaan orang-toewanja jang boleh djadi senderan besar, nona itoe membawa djoega kakajain besar jang pada kemoedian hari boleh tertambah lagi dengan bebrapa lipat, kerna ajahnja nona itoe ada amat hartawan dan tida ampoenja anak lain, hanja nona Rene itoe sendiri sadja. Maka dengan beringat pada sekalian hal itoe, toewan Villefort ada merasa amat beroentoeng.

Satelah sampe di loewar pintoe roemah, Villefort bertemoe pada Commissaris politie jang menoenggoe padanja, dan ia lantas berkata pada orang itoe:

»Saja soedah batia itoe soerat, Toewan! dan baik

sekali kaoe soedah tangkar orang itoe. Biarlah sekarang kaoe tjeritaken padakoe, aya jang kaoe telah dapat taoe dari hal itoe orang dan itoe koempoelan djahat.”

»Dari hal koempoelan djahat,” sahoet Commissaris itoe: »saia belon dapat taoe apa-apa, segala Soerat jang terdapat pada itoe orang tangkapan, ada terkoempoel di dalam satoe boengkoesan jang saja tjap dan sekarang ada di dalam kantoormoe. Dari hal itoe orang tangkapan, kaoe boleh lihat di dalam itoe soerat toedoehan, jang ia ada bernama Edmond Dantes, stuurman besar dari kapal nama Pharao, jang baroe datang dengan moewatan kapas dari Alexandrie dan Smyrna, dan ada poenjanja firma Morrel & Zoon di Marseille.”

— »Apa sabelonnja bekerdja di kapal soedagar, orang itoe taoe bekerd'a pada angkatan-laoet?”

— »Tida Toewan! orang itoe masih moeda sekali.”

—»Oemoer brapa?”

— »Paling banjak poen sembilan blas atawa doewapoeloeh tahon "

Di itoe waktoe, sedang Villefort berdjalan di tikoengau djalanan Conseils, datanglah saorang mengamperi kapadanja. Orang itoelah toewan Morrel,

»Ha! Toewan Villefort!" kata itoe toewan Morrel: »saja merasa beroentoeng sekali oleh kerna dapat bertemoe padamoe. Tjobalah kaoe ingat, tjara bagimama orang soedah kaliroe: baroesan orang soedah tangkap Edmond Dantes, stuurman besar dari kayalkoe !”

»Saja soedah taoe hal itoe, Toewan!” sahoet Villefort: »sekarang poen sa'a hendak periksa perkara itoe."

»O, Toewan!” kata poela toewan Morrel: »kaoe tida kenal pada itoe orang, jang tertoedoeh ada berboewat salah, tapi saja kenal baik padanja itoe: dia itoe saorang jang beridat amat haloes dan berhati amat beresih di dalam doenia, dan ampir saja brani bilang, bahoewa dia itoe saorang jang paling mengarti hal pelajaran di antara orang-orang perniagaan. Ach, Toewan Villefort! saja harap sekali mana nanti oendjoek kamoerahan hati kapadanja itoe." Sabagimana telah kataoean, Villefort itoe ada teritoeng pada orang-orang bangsawan di dalam kota Marseille, dan toewan Morrel teritoeng pada orang-orang perniagain : toewan Villefort ada mendjoendjoeng Baginda Radja, sedang Morrel ada terdoega mendjadi orang Bonapartisch di dalam rasia. Villefort melihat dengan mata miring pada itoe soedagar, laloe berkata padanja itoe:

“»Kaoe sendiri taoe, Toewan Morrel! bahoewa orang boleh beradat haloes di dalam kahidoepan sahari-hari, boleh berhati beresih di dalam hal berniaga, boleh pintar di dalam pakerdjainnja, tapi maski bagitoe, boleh djoega orang bersalah besar di dalam perkara negri. Kaoe taoe betoel hal itoe, boekan?”

Sedang bilang bagitoe, toewan Villefort itoe bantingken soewaranja di dalam itoe perkataan-perkataan jang paling belakang, seperti ia hendak njataken, bahoewa bitjaranja itoe ada menoedjoe pada halnja toewan Morrel itoe sendiri: djoega toewan Villefort itoe memandang dengan sorot mata jang tadjam kapada itoe toewan soedagar, jang soedah brani meminta kamoerahan aken goena lain orang, sedang ia misti taoe, bahoewa ia sendiri ada perloe kamoerahan itoe.

Moekanja toewan Morrel djadi merah: kerna di itoe waktoe toewan itoe merasa, jang ia poenja ingatan di dalam perkara negri tida beresih adanja. Tapi tiada loepoet ia berkata poela:

»Sangat saja meminta padamoe, Toewan Villefort! biarlah kaoe adil sabagimana jang memang wadjib, dan biarlah kaoe berhati moerah sabagimana biasamoe sanantiasa, dan sigra poelangken kombali itoe Dantes kapada kita-orang."

Itoe perkataiin »kapada kita-orang” ada berbaoe koempoelan djahat di depan itoe toewan Villefort. Toewan Morrel maoe membilang: »pada saja dan perseroekoe,” tapi oleh Villefort dianggep lain.

»Hm-hm! kapada kita-orang!” kata toewan Vil- lefort itoe di dalam hati : »apa itoe Dantes ada teritoeng djoega pada anggota-anggota dari koempoelan rasia ini atawa itoe, maka penoeloengnja ini pake bahasa ;;»kita-orang?”;; Kaloe akoe tida salah dengar, Dantes itoe tertangkap di dalam satoe roemah-makan, sedang ia ada berkoempoelan sama banjak orang. Brangkalilah djoega sedang ada lelang di roemah itoe.”

Habis berkata-kata bagitoe di dalam hati sendiri, toewan Villefort itoe lantas berkata pada toewan Morrel :

»Toewan! aken hal itoe djanganlah kaoe koewatir: orang jang terdakwa itoe, tantoe sekali dapat kabenarannja, kaloe ia tida bersalah: aken tetapi djika ia ada salah, tantoelah djoega saja djadi terpaksa aken lakoeken kawadjibankoes kerna, kaoe poen tantoe taoe, Toewan! bahoewa di masa ini kita-orang ada hidoep di dalam tempo kasoekaran, hingga saande orang jang salah, tida dapat hoekoeman, dia itoelah nanti djadi toeladan djelek.”

Tempo ia berkata-kata bagitoe, toewan Villefort itoe soedah sampe di depan roemah sendiri: maka sahabisnja berkata, lantas sadja ia memanggoet sedikit. pada toewan Morrel, dan teroes masoek ka dalam roemah, hingga toewan itoe djadi tinggal berdiri dengan tertjengang, di mana ia ditinggalken.

Di pertengahan jang paling depan pada roemah itoe, ada banjak soldadoe dan hamba politie, dan di tengah marika itoe ada Edmond Dantes jang terdjaga baik dan terpandang oleh banjak mata jang, sorotnja ada njataken kabentjian hati.

Villefort djalan meneroes di pertengahan itoe, sambil melirik pada Dantes, dan sasoedahnja trima satoe boengkoesan jang diserahken padanja oleh hamba politie, ia masoek ka pertengahan sabelah dalam, sambil berkata :

»Bawa masoek itoe orang tangkapan!”

Maskiroen melinken melihat salirikan sadja, toewan Villefort itoe soedah boleh mendoega, orang ana adanja itoe Dantes jang moeda: dari pada djidat jang negla, Villefort mendapat taoe, bahoewa Dantes itoe saorang beringatan terang, sedang sorot matanja Dantes ada njataken kagagahan, dan ajer moekanja ada oewarken hati jang baik.

Hal itoelah ada djadi kaoentoengan aken Dantes, tapi Villefort sering kali soedah dengar orang berkata, bahoewa perasain jang datang paling doeloe di dalam hati, itoelah tida boleh dipertjaja: maka dengan padamken ajer-moeka sendiri, ia berdoedoek mengadepi medja toelis, sabiasanja pada waktoe memeriksa perkara.

Sigra djoega Edmond Dantes datang ka hadepannja dan memanggoet dengan hormat.

Moekanja. Edmond itoe ada poetjat, tapi tida kalihatan seperti moekanja orang jang bingoeng.

»Siapa kaoe ini dan apa kerdjamoe?” kata Villefort sambil membalik-balik lembar lembaran soerat jang ia telah trima dari hamba politie.

»Saja beraama Edmond Dantes, Toewan!” sahoet Edmond dengan soewara sabar dan terang: »dan ada djadi stuurman besar di kapal Pharao, poenjanja firma Morrel & Zoon.

— »Brapa tahon oemoermoe?"

— Sembilan belas, Toewan!”

— »Pada waktoe kaoe ditangkap, kaoe lagi ber: boewat apa?”

— »Saja lagi berkoempoel di dalam saja poenja perdjamoein toendangan, Teewan!"

Sedang berkata bagitoe, soewaranja Edmond ada bergoematar sedikit: kerna besar sekali kabedaan rasa hatinja jang ada pada waktoe ia lagi berdjamoe, dengan jang ada pada waktoe sekarang, sedang ia berdiri di hadepan hakim.

»Kaoe lagi berdoedoek di dalam kaoe poenja perdjamoetin toendangan!” kata Villefort dengan merasa kasihan. »Ja, Toewan!" sahoet Edmond: »saja lagi maoe berangkat nikah sama satoe prampoewan jang saja soedah tjintai tiga tahon lamanja."

Maskipoen tida berhati lembek, Villefort itoe merasa djoega terharoe oleh kaidainnja Edmond, dan Edmond itoe poenja soewara jang goemetar, ada membri rasa ngiloe kapada hati. Villetort poen teringat bahoewa ia djoega ada di dalam ia poenja perdjamoetin toendangan dan ada sedangnja merasa amat beroentoeng, tempo ia terganggoe oleh orang jang panggil padanja aken berlaloe dari itoe medan kagirangan, soepaja membantoe roesakken kasenangannja sasama manoesia, jang djoega sedang merasa amat beroentoeng seperti ia sendiri.

Villefort berkata di dalam hati: »Kaloe sebentar akoe datang kombali di itoe perdjamoetin di roemahnja toendangankoe, tiada oeroeng orang nanti berkata, bahoewa adjaib adanja hal, oleh kerna ini orang tangkapan djoega ada sedang membikin perdjamoein penganten” Komoedian ia lantas berkata pada Dantes:

»Teroeskenlah omongmoe, Toewan!”

»Dengan hal apatah saja misti bitjara?” kata Edmond.

»Dengan membri katerangan kapada pengadilan ”

»Biarlah pengadilan bilang padakoe,” sahoet Edmond: »ia ingin dapat katerangan di dalam perkara apa, saja nanti bilang kapadanja, apa jang saja taoe, tapi haroeslah saja membilang lebih doeloe, jang saja tida taoe banjak hal ini atawa itoe."

»Apa kaoe soedah bekerdja djoega di bawah perintah Napoleon?” kata poela Villefort.

»Sedang saja maoe masoek bekerdja rada angkatan-laoet, baginda itoe terdjatoh dari kabesarannja,” sahoet Edmond.

»Orang bilang, kaoe poenja pikiran atas perkara negri ada -terlaloe tida pantas,” kata Villefort, sedang tida sekali ada orang bilang apa apa padanja dari hal pikirannja Edmond itoe.

»Saja poenja pikiran atas hal negri!” kata Edmond dengan tertjengang: »Saja poenja pikiran! Ach! saja merasa maloe, oleh kerna belon sekali saja taoe teritoeng pada fihak ini atawa itoe di dalam perkara negri: saja baroe beroemoer sembilan belas tahon sadja, sabagimana tadi saja soedah bilang padamoe, saja tida taoe satoe apa di dalam perkara negri dan saja tida sekali ada kamampoein aken melakoeken satoe apa di dalam perkara itoe, aken sedikit pengartian, jang ada padakoe, dan aken soewatoe pakerdjain ketjil jang saja ingin, dan saja nanti dapat, kaloe orang pertjaja pada saja, — maka aken itoelah saja nanti haroes bersoekoer kapada toewan Morrel sadja. Djoega saja poenja antero pikiran melinken ada aken tiga perkara sadja: saja sajang ajahkoe, saja hormati toewan Morrel dan saja tjintat Mercedes dengan sagenap hati. Itoelah sadja, Toewankoe! jang saja bisa bilang pada pengadilan: kaoe tantos merasa, jang samoewa itoe tida berfaedah banjak di hadepanmoe”

Toewan Villefort mengawasi sadja pada moekanja Edmond Dantes jang kalihatan ada sabar sekali, dan sedang bagitoe, toewan itoe beringat pada perkataianja nona Rene, jang maskipoen tida kenal pada Edmond, soedah ada meminta djoega, soepaja ia (Villefort) oendjoek kamoerahan hati pada itoe orang tangkepan.

Dari sebab biasa beroeroesan sama pendjahat-pendjahat, adalah toewan Villefort itoe merasa, bahoewa omongnja Edmond ada djadi kanjataiin jang Edmond itoe tida bersalah. Dan lagi maskipoen Villefort tida berlakoe manis, roepanja, soewaranja dan kalakoeinnja Edmond ada oewarken sadja ka: sabaran dan karendahan hati.

»Demi Allah!” kata Villefort di dalam hati: sinilah satoe anak moeda jang manis sekali: akoe rasa, akoe tiada nanti merasa berat aken senangken hatinja Reng dengan lantaran toeroeti ia poenja permintaan jang pertama, hingga ia nanti tersenjoem padakoe dihadepan orang banjak dan menjioem kapadakoe di tampat soenji.”

— Oleh kerna beringat bagitoe, hatinja Villefort djadi enak sekali, hingga moeka jang asam djadi berobah manis.

»Toewan!” katanja pada Edmond: sapa kaoe ada bermoesoehan djoega pada orang ?”

»Bermoesoehan!” kata Edmond: »saja ini haroes dikataken sadja saorang jang di kolong-kolong, hingga halnja dirikoe ini tida bisa menerbitken moesoeh. Saja poenja hati brangkali djoega ada terlaloe gam ang djadi panas, tapi salamanja poen saja tahan-tahan napsoenja. Ada sapoeloeh atawa doewa blas matroos di bawah saja poenja perintah. Biarlah orang tanjaken halkoe pada marika itoe, Toewan! Saja brani tantoeken, jang ia-orang nanti berkata, bahoewa ja ada tjinta padakoe, boekan seperti pada baya, sebab saja ada terlaloe moeda, tapi seperti kapada soedara toewa.”

— Tapi, kaloe kaoe tida ada poenja moesoeh, brangkali djoega ada orang-orang jang berdengki kapadamoe, kaoe inipoen bakal diangkat djadi kapitein, sedang kaoe baroe beroemoer sembilan blas sadja! djabatan itoe ada tinggi di antara orang. orang jang sadaradjat dengan kaoe, dan lagi kaoe ini nanti menikah pada prampoewan eilok jang tjintai kaoe, itoelah satoe peroentoengan bagoes jang langka adanja di dalam ini doenia. Ini doewa perkara bagoes boleh djadi menerbitken moesoeh aken dirimoe "'

— »Benar sekali omongmoe, Toewan! Kaoe poen haroes mengenal baik pada manoesia. Boleh djadi doewa perkara itoe ada mendatengken moesoeh-moesoeh padakoe ini. Tapi kaloe ini moe: soeh-moesoeh ada di antara sobat-sobatkoe, saja lebih soeka tida mendapet taoe siapa adanja itoe, soepaja saja tida terpaksa aken membentji kapadanja.”

— »Kaoe salah, Toewan Edmond! Dengan sabrapa boleh kaoe misti bisa melihat terang pada sekalian jang ada di sapoetar dirimoe. Kami rasa, kaoe ini soewatoe anak moeda jang baik, hingga di dalam perkaramoe ini kami maoe meninggalken kabiasaiinkoe, dan membri toeloengan boewat kaoe dapatken sedikit katerangan, dengan bri taoe padamoe, toedoehan apa jang telah djadi lantaran aken kaoe diantarken ka hadepankoe. Lihatlah mi soerat toedoehan! apa kaoe kenali toelisan siapa adanja ini?”

Sambil berkata bagitoe, Villefort kaloewarken itoe soerat toedoehan dan kasiken itoe pada Edmond, jang lantas batja boeniinja. Moekanja Edmond itoe diadi goeram dan ia lantas berkata:

sTida, Toewankoe! saja tida kenali toelisan ini. Saja rasa, orang jang toelis ini, soedah robah toelisannja, tapi toch toelisan ini ada rata sekali: maka njatalah, jang ia telah tertoelis oleh satoe tangan jang gapa. Saja merasa beroentoeng besar, oleh kerua perkarakoe ini diperiksa oleh saorang jang berhati baik seperti kaoe, Toewan! kerna orang jang toelis ini soerat toedoehan, tantoe sekali saorang dengki adanja, dan dengan sasoenggoehnja satoe moesoeh aken dirikoe.”

Sedang moeloetnja berkata bagitoe, matanja Edmond ada kalihatan bergoemirlap seperti api, hingga Villefort boleh doega-doega, bagimana besar .adanja Edmond poenja amarah jang tertoetoep de: ngan kasabaran.

»Biarlah sekarang,” kata poela Villefort: »kita tjari taoe lebih djaoeh. Menjahoetlah dengan teroes-terang kapadakoe, Toewan! boekan seperti orang dakwaiin sahoeti ia poenja hakim, hanja seperti orang jang dapat toedoehan palsoe, sahoeti pertanjaannja orang jang beringat baik kapadanja. Perkara apatah jang benar di dalam ini soerat toedoehan?”"

Dan sambil bilang bagitoe, Villefort limparken ka atas medja itoe soerat toedoehan jang Edmond telah poelangken padanja.

»Samoewa perkara jang terseboet di soerat itoe, tiada benar, Toewan!” sahoet Edmond: »baginilah adanja hal jang sabenarnja, jang sekarang saja maoe kataken dengan bersoempah demi kahormatan dirikoe, demi katjintainkoe pada Mercedes, dan demi kahidoepannja ajahkoe!...”

»Ja, bitjaralah dengan kabenaran jang beresih, Toewan!” kata Villefort. Komoedian hakim ini berkata di dalam hati sendiri: »Kaloe Reng melihat padakoe di ini waktoe, akoe rasa ia senang sekali, dan ia tida seboetken lagi akoe ini toekang membatjok leher orang.”

»Bagini, Toewan!" kata Edmond jang teroesken omongnja: »Satelah kita-orang berangkat dari Napels, kapitein Le Clsre dapat sakit panas. Dari sebab di dalam kapal tida ada doktor, dan kapitein tida maoe mampir di tampat-tampat jang diliwati kapal, oleh kerna ia ingin lekas sampe ka poelo Elba, maka penjakitnja djadi bertambah berat, hingga pada katiga hari, tempo ia mendapat rasa dihamperi elmaoet ia panggil saja ka dalam kamarnja. — »»Dantes,” kata kapitein itoe: »biarlah kaoe bersoempah demi kahormatan dirimoe, jang kaoe nanti lakoeken ava jang akoe nanti bilang padamoe. Perkara amat besar ada bergantoeng pada hal ini.””

— »»Saia bersoempah, Kapitein!”” sahoetkoe kapadanja. — »»Dengarlah!” kata kapitein: »dari sebab djikaloe akoe djadi mati, djabatankoe pindah kapada stuurman besar, maka kaoelah nanti memerintah di kapal ini. Kaoe misti singgahken kapal ini di poelo Elba, dan kaoe naik ka darat di Porto Ferrajo, kaoe misti mengadep pada Groot-Maarschalk dan serahken padanja soerat ini. Brangkali djoega orang nanti kasih padamoe satoe soerat dan titahken kaoe pergi antarken itoe kapada orang jang dialamati. Kaoe misti lakoeken, Dantes, kerdjain jang telah diserahken kapadakoe, hingga segala kaoentoengan jang terbit dari kerdjain itoe, nanti datang padamoe.”” — »»Saja nanti lakoeken apa jang kaoe pesan, Kapitein!” sahoetkoe: »tapi brangkali djoega orang tida boleh datang dengan gampang pada itoe Groot-Maarschalk, sabagimana kaoe ada kira”"

»Di sini ada satoe tjintjin, jang kaoe boleh kirimken kayada Groot-Maarschalk itoe, dan tjintjin ini nanti hilangken segala sangkoetan.”” Pada hari esoknja kapitein itoe lantas meninggal doenia."

»Dan kaoe lantas berboewat apa?" kata Villefort.

»Saja perboewat apa jang saja misti lakoeken,” sahoet Edmond: s»sabagimana nanti diperboewat djoega oleh segala orang jang ada di tampatkoe. Permintainnja saorang jang ampir mati, ada soetji, Toewan ! tapi di antara orang-orang pelajaran permintaannja satoe kapala ada djadi satoe perintah jang misti dilakoeken. Maka dengan menoeroet perintah itoe, saja toedjoeken kapal ka poelo Elba dan pada hari esoknja saja sampe di sana. Saja membri perintah, soepaja samoewa orang berd am sadja di kapal, dan saja naik sendirian ka darat."

»Sabagimana. saja telah mendoega, orang tiada maoe antarken saja ka hadepan Groot-Maarschalk : tapi saja lantas kirimken pada pembesar ini, itoe sasele tjintjin jang misti djadi satoe pertandaan: komoedian segala pintoe lantas diboekaken aken saja masoek mengadep. Groot-Maarschalk menanjaken padakoe hal wafatnja kapitein Le (lere, dan sabagimana kapitein telah bilang padakoe, Groot-Maarschalk itoe kasihken padakoe satoe soerat, sambil membri perintah, soepaja saja sendiri nanti bawa soerat itoe ka kota Parijs. Saja lantas berdjandji aken lakoeken perintah itoe: kerna dengan lakoeken itoe, saja poen djadi menoeroet pada kahendaknja kapitein Le. Clere. Satelah sampe di palaboehan Marseille, saja lantas oeroes segala perkara kapal, laloe saja pergi kapada toendangankoe, jang saja dapatken ada dengan slamat dan djadi lebih eilok, dan lebih djoega tjintanja kapadakoe. Dengan toeloengannja toewan Morrel, segala perkara jang misti dioeroes sama gredja, djadi dapat diselesehken dengan sigra: pendeknja tjerita, Toewan! saja ada di dalam-saja poenja perdjamoein toendangan: lagi satoe djam sadja, saja aken berangkat nikah, dan saja telah berniat aken berangkat pergi ka Parijs pada hari esok, sedang bagitoe, saja ditangkap oleh kerna adanja itoe soerat toedoehan, jang kaoe sendiri tida hargai.”

»Ja, ja,” kataVillefort: sapajang kaoe bilang, boleh djadi ada benar bagitoe, dan kaloe kaoe ada salah, itoelah ada dengan lantaran koerang beriiti-ati: tapi ini hal koerang beriti ati ada djadi sah oleh kerna adanja perintah dari kaoe poenja kapitein. Serahkenlah pada kami itoe soerat jang kaoe trima di poelo Elba, dan berd:andjilah demi kahormatanmoe, jang kaloe sadja kaoe d'panggil, kaoe nanti lantas datang mengadep: lantas sekarang djoega kaoe boleh balik kombali pada sobat-sobatkoe.”

— »Kaloe bagitoe, saja dapat poelang sekarang djoega, Toewan!”

— »Ja, tapi kasihkenlah itoe soerat.”

— »Tantoe sekali soerat itoe ada di hadepanmoe, Toewan! kerna orang soedah ambil itoe beserta soerat-soeratkoe jang lain-lain, dan saja kenali bebrapa poetjoek dari antara soerat-soerat itoe di dalam ini toempoekan soerat-soerat di medjamoe."

— »Toenggoe,” kata poela Villefort kapada itoe Edmond Dantes jang soedah merabah pada topi: »toenggoelah sebentaran! kapada siapatah soerat itoe dikirimken ?”

—”Kapada toewan Noirtier di djalanan Cog: Heron, di Parijs.”

Djikaloe geledek djatoh di hadepannja, Villefort itoe tida nanti djadi lebih terkedjoet, dari pada di itoe waktoe. Ia banting dirinja ka atas itoe korsi, dari mana ia telah berbangkit aken ambil itoe toempoekan soerat-soerat, jang orang telah rampas di roemahnja Dantes. Dengan tjepat ja lihat satoe per satoe, laloe ia angkat sapoetjoek, jang membri rasa “sangat koewatir kapadanja.

»Toewan Noirtier di djalanan Cog-Hltron, roemah no. 13," kata Villefort dengan soewara perlahan, sedang moekanja ada kalihatan bertambah-tambah poetjat. :

»Ja, Toewan!" kata Edmond dengan merasa heran: sapa kaoe kenal padanja itoe?”

»Tida!” sahoet Villefort dengan tjepat: »Baginda Radja poenja hamba jang satia, tida sekali ada kenal pada orang dari koempoelan rasia.”

»Kaloe bagitoe ada perkara koempoelan djahat?” kata Edmond jang tadi merasa senang, tapi sekarang ada merasa lebih koewatir dari pada Villefort: »Tapi maski ada perkara apa poen, Toewan ! seperti: tadi saja soedah bilang, saja tida sekali taoe apa boenjinja itoe soerat, jang saja misti bawa ka Parijs.” »Ja,” kata Villefort: »tapi kaoe taoe namanja itoe orang, jang misti trima soerat ini."

— »Soepaja bisa serahken sendiri soerat itoe kapada orang jang diilamati, tantoe sekali saja misti taoe namanja itoe orang.”

— »Tapi kaoe tida kasih lihat soerat ini kapada lain orang?”

— »Tida sekali ada orang soedah melihat soerat itoe, Toewan!”

Sedang bagitoe, Villefort boekaken itoe soerat dan batja boenjinja.

»Kaloe bagitoe," kata poela Villefort: »tida ada orang taoe, bahoewa kaoe ada membawa dari poelo Elba satoe soerat boewat toewan Noirtier ?”

»Tida sekali, Toewan!” sahoet Edmond: »katjoewali itoe orang jang soedah ka: liken soerat itoe kapadakoe.”

»Terlaloe banjak, itoe poen ada terlaloe banjak!” kata Villefort dengan perlahan, sedang moekanja bertambah-tambah djadi padam. Ia poenja moeka jang djadi berwarna poetjat dan ia poenja tangan jang bergoemetar, ada haroeken hatinja Edmond.

Sahabis batja itoe soerat, Villefort toendjang kapalanja dengan sabelah tangan dan tinggal berdoedoek diam salakoe orang jang berdoeka sangat.

»Och, Allakoe!” kata Edmond dengan merasa kaget sedikit: »kaoe mengapa, Toewan?”

' Villefort tida menjahoet: sasoedah berselang sakoetika, ia mengangkat moekanja jang poetjat, laloe membatja itoe soerat aken kadoewa kali.

»Kaoe bilang, kaoe tida taoe boenjinja ini soerat?” katanja poela pada Edmond.

»Demi kahormatankoe, saja oelang katakoe, Toewan!” sahoet Edmond: »saja tida tave boenjinja itoe;... he, kaoe mengapatah? Astaga! kaoe ada sakit, Toewan! apa kaoe maoce saja memanggil orang ka sini?”

»Tida, Toewan!” kata Villefort dengan lekas:

»djanganlah kaoe panggil orang: kami sendiri haroes memerintah di sini, boekan kaoe,”

»Toewan!” kata Edmond dengan goesar: »saja

melinken hendak menoeloeng kapadamoe, lain tida.”

»Kami tida perloe apa-apa,” kata poela Villefort : »kami merasa mabok saliwatan, lain tida: biarlah kaoe ingat sadja pada perkaramoe, dan djangan openi hal dirikoe. Sahoetilah pertanjainkoe ini!”

Edmond menoenggoe, tari tiada djoega ia ditanja Villefort menjender pada senderan-korsi, menjapoe keringat dingin jang ada di djidatnja, laloe membatja aken katiga kali itoe soerat jang memang ia belon lepasken.

»O, kaloe ini Edmond Dantes taoe, apa boenjinja ini soerat," kata Villefort di dalam hati sendiri : »atawa kaloe ia taoe, bahoewa Noirtieritoe bapakoe sendiri, — tantoe sekali akoe ini dapat tjilaka besar aken salamanja!” Sedang bagitoe, sebentar-bentar ia mengawasi pada Edmond, salakoe ingin dapat lihat orang ini ampoenja hati.

Komoedian dengan terkoenjoeng-koenjoeng ia berkata: »O, biarlah kita pertjaja!”

»Kerna Allah, Toewan!” kata Edmond Dantes: »sainde kaoe belon pertjaja betoel omongkoe, sainde kaoe masih menaro sjak ataskoe, biarlah kaoe memeriksa lebih djaoehj saja ada sadia aken sahoeti sekalian pertanjainmoe.”

Villefort berdiam sakoetika, laloe ia berkata dengan soewara sabar: »Toewan! satoe kaberatan besar aken dirimoe ada terbit dari pada pemeriksaankoe ini. Maka kami tida berkoewasa lagi aken lepasken kaoe sekarang djoega, seperti tadi kami telah berniat: sabelon kami biarken kaoe berdjalan poelang, kami misti bermoefakat doeloe sama kawankoe. Samantara itoe kaoe soedah melihat, tjara bagimana kami telah berlakoe kapadamoe.”

»Ja, Toewan!” sahoet Edmond: »dan saja ingin njataken soekuer hatikoe kapadamoej kerna lakoemoe kapadakoe ada lebih banjak seperti lakoenja sobat. dari pada pada seperti lakoenja hakim.”

»Sekarang, Toewan!” kata poela Villefort: »kami misti tahan doeloe kaoe ini aken sedikit tempo. Kaberatan jang paling besar aken dirimoe, ialah ini sapoetjoek soerat, dan kaoe lihat...”

Sambil berkata bagitoe, Villefort itoe mengamperi pada perapian, *) limparken itoe soerat ka dalam api, dan awasi itoe sampe soedah terbakar habis ; kamoedian ia teroesken omongnja tadi dengan berkata: »dan kaoe lihat, tjara bagimana akoe linjapken dia.”

»O, Toewan !” kata Edmond: »kaoe ini ada lebih dari adil, kaoe ini saorang soetji!"

Dengarlah,” kata poela Villefort: »sasoedah kami berboewat demikian, kaoe poen tantoe bisa pertjaja, bahoewa kami hendak menoeloeng kapadamoe, boekan?"

»O, Toewan !” sahoet Edmond: bertitah sadja, dan saja nanti lakoeken sekalian titahmoe."

»Boekan,” kata Villefort: »boekanlah perintah jang kami hendak briken padamoe, hanja adjaran."

-— »Katakenlah sadja, dan saja nanti toeroet itoe seperti melakoeken perintah."

» Kami nanti tahan kaoe dj dalam Kantoor Justitie sampe pada waktoe sore: barangkali djoega lain orang nauti datang periksa perkaramoe. Kaoe boleh bilang samoewa perkara jang kaoe soedah bilang padakoe, tapi djangan sekali kaoe seboet itoe soerat jang kami soedah bakar."

— »Baik, Toewan !


__

  • ) Di benoewa Europa pada moesin dingin, orang ada taro di

dalam kamar, atawa pertengahan, suewatoe perapian, di mana orang boleh membakar kajoe atawa areng, soepaja hawa di kamar itoe djadi angat adanja. Di itoe waktoe adalah kalihatan seperti Villefort jang meminta dikasihani, dan Edmond Dantes senangken hatinja hakim itoe.

»Kaoe tantoe merasa," kata poela Villefort: jang dari sebab sekarang ini soerat itoe soedah dilinjapken, melinken kita berdoewa sadja jang taoe hal adanja itoe, dan tida ada saorang nanti bisa oendjoek boektinja itoe; maka djika ada orang tanjaken, kaloe-kaloe kaoe ada membawa soerat dari poelo Elba, biarlah kaoe moengkir sadja; moengkir dengan tetap, dan kaoe nanti slamat."

--»Saja nanti moengkir, Toewan! djanganlah kaoe koewatir aken hal itoe."

»Soekoer!" kata poela Villefort, sambil memegang pada kelenengan. Tapi sabelon ia gojangken itoe, ia menanja pada Edmond:

»Apa tjoemah itoe satoe soerat sadja jang ada padamoe?

»Ja, Toewan! tjoemah itoe satoe sadja."

->Biarlah kaoe bersoempah!" Edmond menoendjoek ka atas, sambil berkata: »Saja bersoempah !"

Villefort gojangken kelenengan, dan Commissaris politie lantas datang mengamperi. Villefort berkata dengan berbisik di koeping ponggawa itoe, jang menjahoet sadja dengan memanggoet.

»Toeroetlah ini toewan berlaloe !" kata Villefort kapada Edmona jang lantas memanggoet dan mengikoet itoe Commissaris politie berdjalan pergi.


Baroe sadja doewa orang itoe berlaloe dari dalam itoe pertengahan, Villefort lantas merasa lelah, hingga salakoe orang jang ampir pangsan, ia berdoedoek diam dengan menjender di korsinja. Soedah berselang sakoetika lamanja, ia berkata sendiri-diri dengan soewara perlahan :

»Ach, Allahkoe! pada perkara apatah kahidoepan dan peroentoengannja manoesia tida bergantoeng ! "““sainde di ini hari Procureur Baginda Radja ada di ini kota Marseille, atawa orang tiada panggil padakoe, hanja panggil hakim Instructie, *) tantoe sekali akoe mendapat tjilaka besar! tantoe sekali itoe soerat doerhaka soedah bangtingken akoe ka dalam kabinasain! O, ajahkoe ! ajahkoe ! apa salamanja sadja kaoe mendjadi sangkoetan di djalanannja peroentoengankoe jang baik ? salama-lamanja akoe misti dapat kasoekaran dengan lantaran kalakoeanmoe jang dari doeloe?"

Aken tetapi satelah habis berkata bagitoe, dengan terkoenjoeng-koenjoeng moeka Villefort itoe djadi terang, kerna adanja satoe ingatan jang baroe datang. Villefort itoe tersenjoem dan berdiam dengan berpikir. Komoedian ia berkata:

»Ja! itoe soerat jang misti mendatangken katjilakain padakoe, brangkali djoega ia djadi satoe djalan aken akoe mendapat perkara bagoes: hajolah Villefort! bekerdjalah dengan sigra.”


_________

  • ) Jaitoe hakim jang misti memeriksa paling doeloe. Sasoedahnja dapat taoe dengan tantoe, bahoewa

Edmond Dantes soedah tida ada di pertengahan loewar, Villefort lantas berdjalan dengan sigra menoedjoe ka roemah toendangannja.


__________