Tao Teh King/Kasoekerannja Menjalin

Tao Teh King
Kasoekerannja Menjalin

KASOEKERANNJA MENJALIN.

Jang boeat menjalin Tao Teh King ka dalem bahasa Melajoe boekan ada pakerdja'an gampang, itoelah sasoeatoe orang tentoe lantes bisa doega; ini kasoekeran ada djadi tambah bebrapa lipet lantaran kita tida bisa batja hoeroef Tionghoa hingga moesti mengandel sadja pada salinan bahasa Inggris, jang maski dikerdjaken oleh achli-achli jang pande dalem kasoesastran dan philosofie Tionghoa, tetapi ampir semoeanja mengakoe tida sanggoep tjari perkata'an Inggris jang tjotjok betoel boeat timpalin maksoednja sabagian dari itoe oedjar-oedjar atawa oetjapan dalem bahasa Tionghoa jang hoeroef-hoeroefnja terkadang ada mengandoeng artian amat loeas dan dalem. Kasoedahannja, kapan membandingken itoe berbagi-bagi salinan, orang nanti dapetken oedjar-oedjar jang berlaenan maski sarinja ada tjotjok. Sabagi tjonto kita hendak oendjoekin disini doea salinan dalem bahasa Inggris, jang pertama dari Lionel Giles dan jang kadoea dari Gorn Old. Kita ambil sadja salinan ajat-ajat pertama dari Fatsal I:

 Lionel Giles:

The Tao which can be expressed in words is not the Eternal Tao; the name which can be uttered is not its eternal name. Without a name, it is the Beginning of Heaven and Earth; with a name, it is the Mother of all things.

(Tao jang boleh dioetjapken dengen perka ta'an boekan Tao jang Kekel; nama jang bisa diseboet boekan namanja jang kekel. Dengen tida poenja nama ia ada Permoelahan dari Langit dan

Boemi; dengen mempoenjai nama, ia ada djadi Iboe dari segala benda).

 Gorn Old:

The Tao that is the subject of discussion is not the true Tao.
The quality which can be named is not its true attribute.
That which was before Heaven and Earth is called the Non-Existent.
The Existent is the mother of all things.

(Tao jang djadi soeal peroendingan boekan Tao jang betoel.
Sifat jang boleh dinamaken boekan ada iapoenja sifat jang sabenernja.
Apa jang soedah ada dimoekanja Langit dan Boemi diseboet Tida-Ada-apa-apa.
Sang Ada itoelah jang mendjadi iboe dari segala benda).

Dari ini sedikit tjonto orang bisa mengarti, bagimana tjaranja itoe achli-achli Barat menjalin Tao Teh King selaloe berlaenan, dan terkadang ada berbeda begitoe djaoe hingga ampir tida bisa dikenalin jang itoe salinan ada beratsal dari saroepa oedjar Tionghoa. Ini perbeda'an-perbeda'an besar telah moentjoel dari lantaran sabagian dari itoe penjalin-penjalin tjoemah ambil sarinja sadja, soepaja orang gampang mengarti apa jang dimaksoedken, sedeng sabagian lagi soedah perloeken toeroenin sasoeatoe oedjar dengen saboleh-bolehnja dibikin tjotjok sama perkata'annja dalem bahasa Tionghoa maski djoega lantaran begitoe itoe oedjar djadi gelap dan soeker difahamken.

Boeat kita, jang hendak menjalin ka dalem bahasa Melajoe, adanja itoe bebrapa salinan Inggris jang berlaenan, maski membikin bingoeng dan mengilangkan banjak tempo aken preksa dan membandingkan, ada djoega kafaedahannja. Kita djadi dapet kasempetan aken fahamken sasoeatoe oedjar sampe djadi terang betoel maksoednja, dan lantes atoer sendiri satoe salinan jang dikira paling deket dan paling gampang dimengarti, zonder koedoe mengikoetin boenjinja salah-satoe dari itoe salinan-salinan Inggris. Tegesnja, kita menjalin satjara merdika, kerna toedjoean jang teroetama ada boeat tjoba bikin itoe salinan Melajoe saboleh-boleh tida djadi terlaloe samar, maski djoega lantaran begitoe kita moesti ambil djalan jang memoeter hingga tida tjotjok dengen itoe salinansalinan Inggris. Boeat oedjar-oedjar jang gelap, roewet atawa loeas artinja, nanti dibriken katerangan pandjang-lebar seperti jang tertampak pada Bhagawad Gita.

Boeat menggampangin pada orang jang hendak lakoeken pepreksa'an, pada saban ajat dari sasoeatoe fatsal kita ada sertaken nomor, dan dengen mengambil tjonto dari salinannja Gorn Old, pada masing-masing fatsal ada dikasih satoe titel sendiri.