Permainan Rakyat Daerah Kalimantan Selatan/Basusumpitan
- B A S U S U M P I T A N
- Nama permainan
Basusumpitan berasal dari kata sumpit. Sumpit oleh masyarakat Kalimantan Selatan sudah dikenal sejak zaman dulu. Suku bangsa Dayak yang sudah terdesak kepedalaman mempergunakan sumpit ini sebagai senjata untuk berburu binatang atau untuk berperang melawan musuhnya.
Sumpit dalam bentuk aslinya berukuran panjang hampir dua meter, terbuat dari bahan kayu besi ( ulin ), dengan penampangnya kira - kira 3 cm garis tengah dan lobangnya bergaris tengah 5 - 7 mm. Anak sumpitan atau peluru yang sesungguhnya adalah benda tajam yang diberi bersayap kecil, sedangkan mata anak sumpitan tersebut direndam pada cairan yang beracun, sehingga sasaran yang kena sumpit, misalnya binatang dalam waktu beberapa menit saja akan mati.
Dalam permainan basusumpitan ini, alat yang dipergunakan anak anak adalah potongan bahan bambu kecil dengan peluru / anaknya terbuat dari tanah liat. Adapun arti basusumpitan tersebut adalah bermain sumpit sumpitan dengan mempergunakan alat sumpit dari bambu.
Permainan basusumpitah ini ditemukan di seluruh Kabupaten dalam Proinsi Kalimantan Selatan.
- Peristiwa/waktu
Permainan ini adalah permainan anak - anak yang dimainkan pada waktu pagi atau sore. Pada umumnya anak - anak bermain di waktu sore, sesudah makan siang atau sesudah pulang dari sekolah. Pelaksanaan permainan di waktu pagi terutama selama anak - anak belajar di sekolah jarang dilakukan karena permainan ini memakan waktu yang cukup panjang serta mudah mengotori pakaian anak - anak.
Permainan basusumpitan ini boleh juga dikatatakan permainan musiman. Maksudnya ialah dimainkan sewaktu waktu saja dan tidak ada hubungan dengan peristiwa sosial lainnya.
Apabila ada dua atau tiga anak mulai bermain, maka anak anak lainnya segera pula ikut bermain. Dalam waktu dua atau tiga hari sudah menyebar ke beberapa desa, malah merambat sampai ke kota-kota.
- Latar belakang sosial budayanya.
Permainan ini merupakan sarana hiburan anak - anak dan pada dasarnya setiap anak dapat memainkannya tanpa melalui latihan-latihan khusus. Anak kota, anak desa, anak pegunungan, anak pantai dapat me mainkannya. Anak-anak dari segala golongan dalam masyarakat, apakah mereka itu anak petani, anak nelayan, anak pegawai, anak pedagang dan sebagainya main bersama - sama.
Jadi permainan ini dapat dimainkan oleh anak siapa saja, tidak terba tas pada lingkungan masyarakat tertentu.
- Latar belakang sejarah perkembangannya.
Basusumpitan berkembang sejak sebelum kemerdekaan. Para informan yang rata - rata berusia 50 tahun mengatakan bahwa sejak mereka masih kecil, mereka ikut pula memainkannya. Hingga kini permainan ini masih berkembang walaupun lebih banyak dimainkan oleh anak anak di desa-desa karena mudah mencari alatnya yaitu bambu kecil yang panjang ruasnya. Permainan ini bersifat musiman, artinya akan menyebar dengan cepat apabila ada anak-anak yang memainkannya.
Kapan sesungguhnya permainan ini mulai berkembang, belum ada informasi yang jelas tentang ini. - Peserta/pelaku permainan
- Jumlahnya.
Jumlah pemainnya minimum 2 orang. Jumlah maksimum tidak ada ketetapan yang mutlak. Umumnya permaman ini dimainkan beregu.
Jumlah pemain dalam satu regu bisa mencapai 6 orang.
Jumlah regu yang bermain biasanya hanya dua regu. - U s i a n y a
Usia anak yang melakukan permainan ini antara 8 sampai 11 tahun atau anak kelas II sampai dengan kelas V Sekolah Dasar. Sekali kali anak yang berusia 12 atau 13 tahun atau anak yang sudah menduduki kelas VI SD ikut juga bermain. Usia yang terlalu muda lebih banyak tidak diikut sertakan.
- Jenis kelamin
Permainan ini umumnya dimainkan oleh anak laki - laki. walaupun tidak ada larangan untuk anak perempuan memainkannya. Sifat permainan ini memperlihatkan keberanian dan kepahlawanan. Karena itu anak perernpuan tidak menyenanginya,
6. Peralatan / perlengkapan permainan
a. Lapangan permainan
b. Alat permainan
Adapun cara mempergunakan sumpitan ini sama seperti orang Dayak zaman dahulu. Salah satu ujung penampangnya yang sudah diisi dengan peluru tanah liat itu dimasukkan ke dalam mulut, kemudian ditiup sampai pelurunya keluar.
Gambar sketsa II ( anak sedang menyumpit ) :
7. Iringan musik
Tidak ada iringan musik dalam permainan ini.
8. Jalannya permainan
a.Persiapannya
Pertama - tama anak - anak yang akan bermain tersebut mempersiapkan alat yang akan dipergunakan dalam bermain. Alat ini biasanya dibawa dari rumah, baik sumpitannya, maupun tanah liat yang dijadikan pelurunya. Setelah alat - alat tersebut siap, anak - anak berkumpul
untuk menentukan berapa orang yang akan bermain. Demikian juga untuk permainan, apakah perorangan ataukah beregu. Apabila sudah disepakati tentang jumlah dan bentuknya tadi, mulailah mereka mencari tempat yang diperkirakan sesuai untuk bermain.
Adapun aturan permainan atau perjanjian - perjanjian diberitahukan dan disepakati lebih dahulu antara sesama pemain untuk menjaga kelancaran jalannya permainan.
- Aturan permainan
Adapun aturan permainan clan perjanjian yang harus disepakati bersama adalah :
- Tidak dibenarkan menyumpit lawan dalam jarak kurang dari duameter.
- Tidak dibenarkan menyumpit bagian tubuh di sebelah atas leher.
- Pemain yang “cung ” ( izin tidak bermain untuk sementara ) tidak boleh disumpit.
- Tahap tahap permainanDalam tahap - tahap permainan ini akan diuraikan jalannya permainan yang beregu. Misalkan regu I terdiri dari 4 orang yaitu A, B, C,D clan regu II 4 orang yaitu E, F, G, H. Untuk mengenal teman sendiri dalam regu biasanya dipasang satu benda di dada atau di kepala, Misalnya daun atau kertas atau bendanya yang mudah dilihat lawan, sedang regu lainnya tidak memakai tanda apa apa.
Kedua regu kemudian berunding untuk menentukan regu mana yang akan bertindak selaku penyerang dan regu mana yang akan bersembunyi, Atau boleh juga dengan melakukan hum-pin-sut antara wakil regu I dan regu II. Yang menang pin -sut jadi penyerang. Dalam pin-sut ternyata regu I yang menang, sehingga regu I menjadi penyerang, regu II menjaga serangan lawan. Sambil bersembunyi di balik pohon. Regu II menyebar mencari tempat di balik pohon - pohon, sambil berteriak “sudahkah” regu I mulai menyerang menyumpit regu II. Regu II menjawab “ sudah ” dan berlindung di balik pohona atau keluar sambil membalas menyumpit regu I. Biasanya peluru dibentuk lebih dahulu sampai 10 biji sebelum disumpitkan. Waktu akan menyumpitkannya peluru dimasukkan lebih dahulu ke dalam mulut agar berair clan licin sehingga mudah keluarnya kalau disumpitkan.
Sebenarnya regu I sebagai penyerang tidaklah menyerang terus tapi ikut juga bertahan karena regu II dibolehkan menyerang juga wa laupun tidak segencar regu I. Dalam sumpit - menyumpit ini masing masing regu harus memperhatikan aturan yaitu tidak boleh menyumpit dalam jarak kurang dari due meter atau pada bagian tubuh yang tar larang seperti kepala.Dalam serangan yang sangat gencar itu akhirnya dua di antara pe main regu I kehabisan peluru. Keduanya menyatakan menyerah dan keluar dari lapangan permainan duduk menyaksikan temannnya.Walaupun ada pemain yang keluar, permainan diteruskan antara dua melawan empat. Setelah berjalan beberapa menit temyata di antara pemain regu II menyerah juga karena kehabisan peluru.
9. Peranannya masa kini .
10: Tanggapan masyarakat
BASUSUMPITAN
Seorang pemain berusaha menembak musuh dengan sumpitnya